Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK KEBUTUHAN KHUSUS ADHD

Oleh :

Kelompok 9

Devi Agustianingsih
Hanan Dwi Puspa
Mega Apriani
Putri Fitriani
Yesi Puspita Sari

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten

Jln. Rawa Buntu No.10 BSD City – Serpong, Tangerang Selatan 15318

2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat, serta
penyertaanNya, sehingga makalah asuhan keperawatan pada gangguan hematologi Leukimia ini
dapat kami selesaikan. Dalam penulisan makalah ini kami berusaha menyajikan bahan dan
bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dicermati isinya oleh para pembaca. Kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna serta masih terdapat kekurangan dan
kekeliruan dalam penulisan makalah ini, maka kami berharap adanya masukan dari berbagai
pihak untuk perbaikan dimasa yang akan mendatang.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dipergunakan dengan
layak sebagaimana mestinya.

Tangerang, 18 Desember 2023

penulis

1
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………..iii

BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………3

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN………...…………………………………….…………8


BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………………….…...15

KESIMPULAN ………………………………………….……………………………….…….15

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….………....16

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan perkembangan dalam


peningkatan aktivitas motorik anak-anak sehingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak
lazim dan cenderung berlebihan. Anak ADHD menunjukkan berbagaikeluhan yaitu: perasaan
gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang dan selalu meninggalkan keadaan yang
tetap seperti sedang duduk atau sedang berdiri.Beberapa gejala lain yang sering terlihat adalah
suka meletup-letup, aktivitas berlebihandan suka membuat keributan. Tiga gejala pokok yang
sering terlihat pada anak ADHDadalah kesulitan memusatkan perhatian, hiperaktivitas dan
impulsivitas

B. Tujuan

1. Untuk mendapatkan gambaran umum serta memahami tentang konsep dasar medis dan
asuhan keperawatan pada anak berkebutuhan khusus ADHD

2. Tujuan Khusus

1. Mampu melakukan pengkajian terhadap klien kemudian dianalisa serta ditentukan


diagnosis keperawatan
2. Mampu menyusun rencana tindakan keperawatan.Mampu menerapkan rencana tindakan
keperawatan

C. Rumusan Masalah

1. Apa Definisi dari ADHD ?


2. Apa Etiologi dari ADHD ?
3. Apa Manifestasi klinis dari ADHD ?.
4. Apa saja Tipe-tipe dari gangguan ADHD ?
5. Apa Fatofisiologi dari ADHD ?
6. Apa Komplikasi dari ADHD ?
7. Apa Pemeriksaan penunjang dari ADHD ?
8. Bagaimana Pencegahan dari ADHD ?
9. Bagaimana Penatalaksanaan Medis dan Perawatan pada anak dengan ADHD ?
10. Untuk Mengetahui Asuhan Keperawatan pada anak dengan ADHD ?

D. Manfaat

3
1. Makalah ini dibuat untuk menjadi bahan pembelajaran dan sekaligus sebagai
pengetahuan baru bagi kami, rekan-rekan, teman sejawat serta untuk meminimalisir
kesalahan tindakan praktik keperawatan yang disebabkan oleh ketidak pahaman dalam
"Asuhan Keperawatan pada Anak Berkebutuhan Khusus ADHD” sehingga berpengaruh
besar terhadap kehidupan klien

BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI

ADHD adalah singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder suatu kondisiyang pernah
dikenal sebagai Attention Deficit Hyperactivity Disorder ( sulit memusatkan perhatian), minimal
Brain Disorder (Ketidak beresan kecil diotak) minimal Brain Damage(Kerusakan kecil pada
otak), Hyperkinesis (Terlalu banyak bergerak / aktif) danHyperaktive (hiperaktif). Ada kira-kira
3–5 % anak usia sekolah menderita ADHD(Permadi, 2009).ADHD merupakan Kelainan
perkembangan yang diturunkan secara genetik akibatadanya gangguan pada gen transporter
dopamine dan gen reseptor dopamine D4.Gangguan tersebut terjadi pada system dopamineregik
dan non-adronergik yangmenyebabkan adanya disfungsi pre-frontal dan sirkuit tronto-striatal.
( Ikatan Dokter Indonesia, 2010)

B. ETIOLOGI

Menurut Ikatan Dokter Indonesia (2010) banyak faktor yang dianggap sebagai penyebab
gangguan ini , diantaranya :

a. Faktor genetikFaktor genetik yang memegang peranan terbesar terjadinya gangguan


perilakuADHD. Beberapa penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa hiperaktivitas
yangterjadi pada seorang anak selalu disertai adanya riwayat gangguan yang sama pada
keluarga setidaknya satu orang dalam keluarga dekat.
b. Faktor perkembangan janinKetika memasuki masa kehamilan sang ibu pernah
mengalami masalah dalamkandungannya dan memasuki masa kelahiran terjadi gangguan
pada proses persalinan. Penggunaan forceps dan obat secara berlebihan dapat
menyebabkanhiperaktivitas pada anak.
c. Penggunaan alkohol oleh ibu selama kehamilanZat-zat yang terkandung dalam alkohol
terutama bahan kimiawi dapatmenyebabkan bayi mengalami gangguan hiperaktivitas.
d. Keracunan dan kontaminasi lingkunganPolusi udara dengan kandungan timbal yang
tinggi menyebabkan hiperaktivitas pada anak.
e. Alergi makananBeberapa peneliti mengungkapkan penderita ADHD mengalami alergi
terhadapmakanan, teori feingold menduga bahwa salisilat mempunyai efek kurang
baikterhadap tingkah laku anak, serta teori bahwa gula merupakan substansi
yangmerangsang hiperaktivitas pada anak.

4
f. Lingkungan fisik dan pola asuh anak oleh orang tuaKeluarga yang tidak harmonis
misalnya perceraian orang tua sering terjadinya pertengkaran , perang tanggung jawab
orang tua buruk dapat membuat anak menjaditerabaikan. Begitu juga dengan pola asuh
lingkungan yang tidak disiplin dan tidakteratur, perbedaan perhatian dan kasih sayang
dalam keluarga, dan lain-lain
g. Aktivitas otak yang berlebihanPenelitian neuropsikologi menunjukkan kortek frontal dan
sirkuit yangmenghubungkan fungsi eksekutif bangsal ganglia. Dopaminergic dan
noradrenergikneurotransmission merupakan target utama dalam pengobatan ADHD.
Perubahanlainnya terjadi gangguan fungsi otak tanpa disertai perubahan struktur dan
anatomis

C. TANDA DAN GEJALA


a. Faktor genetikFaktor genetik yang memegang peranan terbesar terjadinya gangguan
perilakuADHD. Beberapa penelitian yang dilakukan ditemukan bahwa hiperaktivitas
yangterjadi pada seorang anak selalu disertai adanya riwayat gangguan yang sama
padakeluarga setidaknya satu orang dalam keluarga dekat.
b. Faktor neurokimia Berupa gangguan neurotransmitter (Adrenergic / nonadrenergik )
c. Faktor neurofisiologisBerupa pertumbuhan pesat otak pada beberapa periode usia.
Beberapa anakmengalami keterlambatan pematangan pada usia tersebut sehingga muncul
gejala-gejala GPPH sementara
d. Faktor lateralisasiDihubungkan dengan disfungsi pada hemister kanan yang mengatur
pemusatan perhatian, konsentrasi dan fungsi emosi
e. Faktor LingkunganBerbagai toksin endogen pernah dianggap sebagai penyebab ADHD,
seperti :keracunan timbal, aditif makanan, reaksi alergi (Feingold,1973 ,1976 ;David,
1974 ;Taylor, 1986 ; Wender, 1986 : Hazel & Schumaker, 1988 ). Tetapi berbagai
penelitianterhadap faktor tersebut tidak ada yang memberikan bukti adanya hubungan
yang bermakna antara faktor tersebut dan terjadinya ADHD (Zametkin & Rapoport, 1986
;Matson, 1993 )
f. Masalah saat kehamilan ( ibu merokok, depresi , minum alkohol, kekurangan
oksigen,keracunan plumbum ) dan kelahiran ( trauma lahir, infeksi ), penggunaan
mariyuana pada awal masa remaja, komsumsi makanan dengan bahan pengawet dan zat
pewarna, penggunaan obat

D. Manifestasi Klinis

Menurut Townsend (1998) ada beberapa tanda dan gejala yang dapat ditemukan padaanak
dengan ADHD antara lain

 Sering kali tangan atau kaki tidak dapat diam atau duduknya mengeliat-geliat
 Mengalami kesulitan untuk tetap duduk apabila diperlukanc.

5
 Mudah bingung oleh dorongan-dorongan asingd.
 Mempunyai kesulitan untuk menunggu giliran dalam suatu permainan atau
keadaandidalam suatu kelompoke.
 Seringkali menjawab dengan kata-kata yang tidak difikirkan terhadap pertanyaan-
pertanyaan yang belum selesai disampaikan.f.
 Mengalami kesulitan untuk mengikuti instruksi– instruksi dari orang laing.
 Mengalami kesulitan untuk tetap bertahan memperhatikan tugas-tugas atau aktivitas-
aktivitas bermain.h.
 Sering berpindah-pindah dari satu kegiatan yang belum selesai ke kegiatan lainnyai.
 Mengalami kesulitan untuk bermain dengan tenang j.
 Sering berbicara secara berlebihank.
 Sering menyela atau mengganggu orang lainl.
 Sering tampaknya tidak mendengarkan terhadap apa yang sedang dikatakankepadanyam.
 Sering kehilangan barang-barang yang diperlukan untuk tugas-tugas atau kegiatan–
kegiatan yang berbahaya secara fisik tanpa mempertimbangkan kemungkinan-
kemungkinan akibatnya ( Misalnya berlari-lari dijalan raya tanpa melihat-lihat )

E. Tipe-Tipe Gangguan ADHD

1. Tipe ADHD Gabungan

Untuk mengetahui ADHD tipe ini dapat didiagnosis atau dideteksi oleh adanya paling sedikit 6
diantara 9 kriteria untuk perhatian, ditambah paling sedikit 6 diantara9 kriteria untuk
hiperaktivitas impulsifitas.Munculnya enam gejala tersebut berkali-kali sampai dengan tingkat
yang signifikandisertai adanya beberapa bukti , antara lain sebagai berikut :

a. Gejala-gejala tersebut tampak sebelum anak mencapai usia 7 tahun.

b. Gejala-gejala diwujudkan pada paling sedikit dua seting yang berbeda

c. Gejala yang muncul menyebabkan hambatan yang signifikan dalam kemampuanakademik.

d. Gangguan ini tidak dapat dijelaskan dengan baik oleh kondisi psikologi atau psikiatri lainnya.

2) Tipe ADHD kurang memerhatikan dan Tipe ADHD hiperaktif impulsif.

Untuk mengetahui ADHD tipe ini , dapat didiagnosis oleh adanya paling sedikit 6diantara 9
gejala untuk perhatian dan mengakui bahwa individu-individu tertentumengalami sikap kurang
memperhatikan yang mendalam tanpa hiperaktivitas atauimpulsifitas. Hal ini merupakan salah
satu alasan mengapa dalam beberapa buku teks,kita menemukan ADHD ditulis dengan garis
AD/HD. Hal ini yang membedakan bahwa ADHD kurang memerhatikan dari jenis ketiga yang
dikenal dengan tipehiperaktif impulsif.

6
3) Tipe ADHD hiperaktif impulsive

Tipe ketiga ini menuntut paling sedikit 6 diantara 9 gejala yang terdaftar pada bagian hiperaktif
impulsifitas. Tipe ADHD kurang memerhatikan ini mengacu padaanak-anak yang mengalami
kesulitan lebih besar dengan memori (ingatan) merekadan kecepatan motor perceptual (persepsi
gerak), cenderung untuk melamun dankerap kali menyendiri secara social.

E. Patofisiologi

Skema ADHD (Dr. Dwidjo Saputro 2009)

7
F. Komplikasi ADHD
 Diagnosis sekunder gangguan konduksi, depresi, dan penyakit ansietas .
 Pencapaian akademik kurang, gagal disekolah, sulit membaca dan mengerjakanaritmatika
( seringkali akibat abnormalitas konsentrasi ).
 Hubungan dengan teman sebaya buruk ( seringkali perilaku agresif dan kata-katayang
diungkapkan ).
 IQ rendah / kesulitan belajar ( anak tidak duduk tenang dan belajar ).
 Resiko kecelakaan ( karena impulsivitas )
 Percaya diri rendah dan penolakan teman-teman sebaya ( perilakunya membuat anak-
anak lainnya marah ).

G. Pemeriksaan Penunjang ADHD


Menurut Doenges, 2007 pemeriksaan diagnostic yang dilakukan pada anak
denganADHD antara lain :
a. Pemeriksaan Tiroid : dapat menunjukkan gangguan hipertiroid atau hipotiroid
yangmemperberat masalah.
b. Tes Neurologis ( misalnya EEG, CT Scan )
c. menunjukkan adanya gangguan otakorganic.
d. Tes Psikologis sesuai indikasi : menyingkirkan adanya gangguan
ansietas ,mengidentifikasi bawaan, retardasi borderline atau anak tidak mampu
belajar danmengkaji responsivitas sosial dan perkembangan bahasa.
e. Pemeriksaan diagnostic individual bergantung pada adanya gejala fisik
(misalnyaruam, penyakit saluran pernapasan atas , atau gejala alergi lain, infeksi
SSP).
f. Pemeriksaan Darah : Ditemukan toksin dalam darah penderita ADHD.
g. Pemeriksaan Radiologi :
Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Positron Emission Tomographic
(PET) bersifat sebagai penunjang. Diagnosis dapat terusditegakan meskipun tanpa
pemeriksaan MRI dan PET. Selain itu, pemeriksaan inidapat juga dipakai untuk
menyingkirkan kemungkinan adanya gangguan organic lain.

H. Pencegahan
 Skrining DDTK pada ADHDDilakukan Skrining DDTK pada anak pra sekolah dengan
ADHD :1. Tujuannya adalah untuk mengetahui secara dini anak adanya
GangguanPemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) pada anak umur 36 bulan ke
atas
 Jadwal deteksi dini GPPH pada anak pra sekolah dilakukan atas indikasi atau bilaada
keluhan dari orang tua / pengasuh anak atau ada kecurigaan tenaga kesehatan,kader
kesehatan, BKB, petugas PADU, pengelola TPA, dan guru TK. Keluhantersebut dapat
berupa salah satu atau lebih keadaan di bawah ini Anak tidak bisa duduk tenang Anak

8
selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak mengenal Lelah Perubahan suasana hati yang
mendadak /impulsive3.
 Alat yang digunakan adalah formulir deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatiandan
Hiperaktivitas / GPPH ( Abbreviated Conners Ratting Scale ) yaitu Formuliryang terdiri
dari 10 pertanyaan yang ditanyakan kepada orang tua /pengasuh anak/ guru TK dan
pengamatan pemeriksa.
 Perawatan saat hamil ( hindari obat-obatan dan alkohol ) untuk orang tua.
 Asupan nutrisi yang seimbang
 Berikan rutinitas yang terstruktur ( membantu anak untuk mematuhi jadwal yangteratur ).
 Manajemen perilaku ( dapat mendorong anak untuk fokus pada apa yang merekalakukan

I. Pengobatan
Pengobatan terhadap anak dengan ADHD umumnya dilakukan dengan berbagai
pendekatan termasuk program pendidikan khusus, modifikasi perilaku,
pengobatanmelalui obat-obatan dan konseling. Disamping pendekatan yang kontroversial
antaralain melakukan diet khusus dan penggunaan obat-obatan serta vitamin-
vitamintertentu (Delphie, 2006).Menurut Videbeck (2008) obat stimulan yang sering
digunakan untuk mengobatiADHD antara lain :1) Metilfenidat (Ritalin)Dosis 10-60
dalam 2 – 4 dosis yang terbagi. Intervensi keperawatan pantau supresinafsu makan yang
turun, atau kelambatan pertumbuhan, berikan setelah makan, efekobat lengkap dalam 2
hari.2) Dekstroamfetamin (Dexedrine) amfetamin (Adderall)Dosis 3-40 dalam 2 atau 3
dosis yang terbagi. Intervensi keperawatan, pantauadanya insomnia, berikan setelah
makan untuk mengurangi efek supresi nafsu makan,efek obat lengkap dalam 2 hari.3)
Pemolin (Cylert)Dosis 37,5-112,5 dalam satu dosis harian. Intervensi keperawatan pantay
peningkatan tes fungsi hati dan supresi nafsu makan, dapat berlangsung 2 mingguuntuk
mencapai efek obat yang lengkap.

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN


KASUS

…………………………………………………………………………

9
A. PENGKAJIAN

1. Identitas Klien
a. Nama :
b. Jenis Kelamin :
c. Tanggal Lahir :
d. Usia :
e. Agama ;
f. Suku :
1. Tanggal Masuk RS :
2. Identitas Keluarga
a. Nama Ayah :
b. Usia :
c. Agama :
d. Suku :
e. Nama Ibu :
f. Usia :
g. Agama :
h. Suku :
2. Keluhan utama
…………………………
3. Riwayat kesehatan sekarang
…………………………….
4. Riwayat kesehatan dahulu
…………………………….
5. Riwayat kesehatan keluarga
………………………………
6. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum :
b. TB/BB (cm) :
c. Kepala :
1. Lingkar kepala :
2. Rambut :
d. Mata
1. Sklera :
2. Konjungtiva :
3. Palpebra :
4. Pupil :
e. Telinga
1. Simetris :
2. Serumen :
3. Pendengaran :
f. Hidung
1. Septum simetris :
2. Sekret :
3. Polip :

10
g. Mulut
1. Kebersihan :
2. Warna :
3. Kelembaban :
4. Gusi :
h. Dada
1. Inspeksi :
2. Palpasi :
i. Genitalia :
j. Kulit :
1. Warna :
2. Turgor :
3. Integritas :
4. Elastisitas :
7. Pemeriksaan laboratorium
a. Hb :
b. Trombosit :
c. Leukosit :
d. Rontgen :
e. Lain-lain :

B. DATA FOKUS

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

 

C. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS :
DO :

2 DS
DO :

3 DS :
DO

11
D. RENCANA KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI

1. 1. 1. .

2. 1. 1.

3. 1. .

12
BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

13

Anda mungkin juga menyukai