W
CLARK : X DM Dewasa
70
n
YOUNG : X DM Dewasa
n 12
n
DILLING : X DM Dewasa
20
m
FRIED : X DM Dewasa
150
n 1
COWLING : X DM Dewasa
24
Keterangan :
W = Berat Badan ( Kg )
n = Umur ( tahun )
m = Umur ( bulan)
EFEK SAMPING OBAT
EFEK SAPING OBAT : Efek yang tidak diinginkan
dari suatu pengobatan. Hampir semua obat
mempunyai efek samping.
Cth :
Obat batuk/Flu yang mengandung
antihistamin (difenhidramin/CTM)
mengakibatkan ngantuk
Obat kanker (Bleomicyn) mempunyai efek
samping mual, muntah, alopesia
Kortikosteroid (deksametason) dpt
mengakibatkan peningkatan TD, glukosa
darah, osteoporosis, cushing Syndrom
Tetapi pada saat lain efek samping dapat
menjadi reaksi yang merugikan (efek yang tdk
diharapkan dan terjadi pada dosis normal)
Cth :
Kloramfenikol mempunyai reaksi merugikan
yang tidak diingikan yaitu anemia aplastis,
syok anafilaksis, syndrom gray
Metaproterenol dg efek merugikan
takikardia
INTERAKSI OBAT
Interkasi dapat terjadi jika terdapat dua atau
lebih obat yang diberikan sehingga
memberikan efek yang tidak diinginkan atau
memberikan efek saling mengganggu
Cth : Asetosal dan dikumarol kedua obat
tersebut memberikan efek penguatan
sehingga dpt menimbulkan perdarahan
Luminal dan antikoagulan interaksi kedua
obat tersebut dpt menurunkan akvitas
khasiatnya
Interkasi obat dengan makanan sebagian
besar mengakibatkan penurunkan absorpsi
obat tersebut sehingga aktivitasnya menurun
Cth : Captopril dan makanan dapat
menurunkan absorpsi captopril, demikian
halnya dengan tetrasiklin dan susu (logam
bervalensi dua, kalsium) dapat
mengakibatkan ikatan kompleks yang dapat
mengganggu proses pembentukan gigi dan
tulang
LAMA PERJALANAN OBAT
WAKTU YANG DIBUTUHKAN HINGGA
MEMBERIKAN EFEK
Intravenous 30-60 detik
Inhalation 2-3 menit
Sublingual 3-5 menit
Intramuscular 10-20 menit
Subcutaneous 15-30 menit
Rectal 5-30 menit
Ingestion 30-90 menit
Transdermal (topical) variable (menit
hingga jam)
TERAPI OBAT
FASE
BIOFARMASI
SEDIAAN OBAT
ABSORPSI
METABOLISME
DISTRIBUSI
EKSKRESI
FASE FASE
FARMAKODINAMIK FARMAKOKINETIK
RUTE PEMBERIAN OBAT
PER ORAL
PER RECTAL/PER
VAGINAL : Rute
pemberian obat dg cara
memasukkan sediaan
obat ke dalam dubur /
vagina dimana obat
melunak atau melebur,
melepaskan zat aktif dan
memberikan aksinya
INHALASI /
AEROSOL