Anda di halaman 1dari 169

1.

Seorang remaja putri berusia 16 tahun menikah dengan seorang laki-laki berusia 20
tahun sejak enam bulan yang lalu. Mereka menikah karena paksaan orang tua. Remaja
putri tersebut masih sekolah dan sekarang terpaksa harus cuti sekolah karena hamil dua
bulan. Masalah yang terjadi pada kasus tersebut adalah..........
a. Fetal death
b. Kelainan letak
c. Mola hidatidosa
d. Kehamilan ektopik
e. Unwanted pregnancy
Jawaban: e. Unwanted pregnancy
Pembahasan:
Masalah yang sedang dihadapi remaja putri tersebut adalah unwanted pregnancy.
Unwanted pregnancy merupakan kehamilan yang tidak dikehendaki oleh pasangan
karena mereka tidak ingin masa depannya terhambat akibat kehamilannya.
2. Seorang perempuan berusia 18 tahun datang ke klinik untuk melakukan pemeriksaan.
Pasien mengeluhkan pada payudara sebelah kanan teraba benjolan, mudah digerakkan,
tidak berubah besar massanya dan tidak nyeri. Diagnosa yang tepat sesuai dengan kasus
tersebut adalah ......
a. Mastitis
b. Ca mammae
c. Paget’s diseases mammae
d. Engorgement
e. Fibroadenoma
Jawaban: e. Fibroadenoma
Pembahasan:
Data fokus pada kasus ini adalah pada payudara sebelah kanan teraba benjolan, mudah
digerakkan, tidak berubah besar massanya dan tidak nyeri. Diagnosa pada kasus ini
adalah fibroadenoma. Fibroadenoma merupakan tumor jinak yang tumbuh pada bagian
payudara yang disebabkan oleh hormon ditandai dengan adanya benjolan pada
payudara, tidak nyeri, bisa digerakkan dan berbentuk bulat dengan batas yang teraba
tidak jelas.
3. Seorang perempuan umur 17 tahun datang bersama ibunya ke BPM dengan keluhan
setiap haid selalu ganti pembalut lebih dari 3 kali, dan selesai lebih dari 7 hari, haid
selalu teratur setiap bulannya. Hasil pemeriksaan : TD 120/70 mmHg, pernapasan 23 ×/i,
suhu 36°C
Apakah diagnosis pada kasus di atas?
a. Metroraghie
b. Oligomenorrhoe
c. Hypermenorrhoe
d. Pseudoamenorrhoe
e. Menstruasi Praecox
Jawaban : c. Hypermenorrhoe
Pembahasan:
A. Metrorrhagie
Metrorhagie adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya
dengan haid. (Minatun, 2010).
B. Oligomenorrhoe
Siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari. Apabila panjangnya siklus lebih dari 3
bulan disebut amenorea. Perdarahan biasanya berkurang. (Abdullah dkk, 2007).
C. Hypermenorrhoe
Perdarahan haid yang lebih pendek dan/ atau lebih kurang dari biasanya. Sebab
terletak pada konstitusi penderita, pada uterus misal sesudah miomektomi,
gangguan endokrin All. (Andareto, 2015).
D. Pseudoamenorrhoe
Pseudoamenorrhoe adalah darah haid tidak keluar karena tertutupnya tracus
genitalis, seperti servis, vagina atau hymen. (Minatun, 2010).
E. Menstruasi Praecox
Menstruasi praecox adalah timbulnya haid pada umur yang sangat muda. Haid pada
anak muda kurang dari 8-10 tahun yang di sertai dengan tumbuhnya rambut kelamin
dan pertumbuhan payudara. (ubpreneur.com).

4. Seorang perempuan umur 18 taun datang ke BPM, mengeluh demam, flu seluruh badan
terasa sakit serta ada lepuhan pada daerah vagina seperti cacar air, terasa perih jika
lepuhan pecah dan mengenai lepuhan di sekitarnya. Hasil pemeriksaan: Suhu 39°C
terdapat benjolan yang berisi air di daerah kemaluan, berwarna merah. Apakah
diagnosa dari kasus di atas?
a. Sifilis
b. Klamedia
c. Gonorhoe
d. Keputihan
e. Herpes simpleks
Jawaban: e. Herpes simpleks
Pembahasan:
A. Sifilis
a. Pengertian
Sifilis adalah penyakit kelamin yang bersifat kronis dan menahun. (Mahyunani dan
Sari, 2013)
b. Etiologi
Sifilis merupakan penyakit infeksi sistemik di sebabkan oleh treponema pallidum
yang di tularkan melalui kontak langsung dengan lesi basah yang infeksius.
(Mahyunani dan Sari, 2013)
c. Gejala klinis:
1) Tahap pertama
Timbul bisul yang tidak sakit di bagian penis pada laki-laki atau di dalam rahim
perempuan, bisul dapat sembuh dengan sendirinya.
2) Tahap kedua
Terdapat lesi yang tidak gatal di permukaan kulit seluruh tubuh, sariawan di
mulut, demam ringan, sakit tenggorokan dan pembengkakan kelenjar Life pada
lipatan paha, tangan atau leher. Sering kali gejala-gejala tersebut akan hilang
sendiri.
3) Tahap ketiga
Menyebabkan kerusakan tulang dan sendi, kerusakan aorta dan dapat
menderita kelumpuhan. Tetapi dengan pengobatan gejala-gejala ini bisa di
hentikan prosesnya. (Abdullah dkk, 2007).
B. Klamedia
a. Pengertian
Chlamydia trachomatis merupakan penyebab infeksi genital nun spesifik yang
tersering (30-50 %). (Mahyunani dan Sari, 2013)
b. Patofisiologi
Chlamydia trachomatis adalah bakteri gram negatif obligat intraseluler yang
bersifat sebagai bakteri pada pembelahan sel dan metabolisme. (Mahyunani dan
Sari, 2013)
c. Gejala
1) Sakit perut
2) Keputihan abnormal
3) Perdarahan di luar menstruasi
4) Demam ringan
5) Hubungan seks menyakitkan
6) Nyeri atau rasa terbakar saat kencing
7) Pembengakakan di dalam vagina atau sekitar anus
8) Ingin BAK melebihi biasanya
9) Perdarahan vagina setelah berhubungan
10) Keluarnya cairan kekuningan dari leher rahim yang mungkin memiliki bau yang
kuat. (Andareto, 2015).
C. Gonorhoe
a. Pengertian
Gonore adalah semua infeksi yang di sebabkan oleh Neisseria Gonorrhoeae.
(Mahyunani dan Sari, 2013)
b. Etiologi
Setelah terpapar oleh mitra seksual yang terinfeksi, sekitar 60%-90% wanita dan
20%-50% pria akan terinfeksi. (Mahyunani dan Sari, 2013)
c. Gejala
1) Disuria
2) Peningkatan keluarnya cairan vagina? Terjadinya perdarahan pada vagina
walaupun bukan di masa haid
3) Menyerang dubur : keluarnya cairan, gatal pada anal, nyeri, perdarahan, atau
BAB yang menyakitkan. (Andareto, 2015).
D. Keputihan
Keputihan cukup mengganggu penderita baik fisik maupun mental. Keputihan
(biasanya lendir) perlu di tanyakan sudah berapa lama keluahn, terus-menerus atau
pada waktu tertentu saja, banyaknya, warnanya, baunya di sertai rasa gatal atau
nyeri. Keputihan di sebabkan oleh trikomoniasis dan kandidiasis hampir selalu di
sertai rasa gatal. (Prawirohardjo, 2002).
E. Herpes simpleks
a. Pengertian
Infeksi akut yang di sebabkan oleh virus Herpes Simpleks (HSV : Herves Simpleks
Virus Type II). (Andareto, 2015).
b. Etiologi
Infeksi akut yang di sebabkan oleh virus.
c. Gejala
1) Gatal-gatal di daerah kelamin
2) Timbulnya benjolan berisi cairan pada penis atau daerah genital
3) Gejala mirip penyakit flu seperti demam, kelelahan, pusing kepala dan anggota
badan terasa sakit dan linu
4) Pembengkakan kelenjar getah bening yang berada di belakangan
5) Nyeri atau teras seperti terbakar saat BAK (Andareto, 2015)

5. Seorang anak perempuan dibawa oleh ibunya ke bidan untuk berkonsultasi mengenai
perkembangan anak tersebut. Ibu mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan
haid padahal usianya dinilai masih muda. Kapankah diagnosis pubertas dini ditegakkan?
a. Timbulnya ciri kelamin sekunder >10 tahun
b. Haid usia 11 tahun
c. Haid usia <10 tahun
d. Haid usia >11 tahun tahun
e. Haid usia <11 tahun
Jawaban: c. Haid usia <10 tahun
Pembahasan:
Pubertas dini merupakan kondisi ketika tubuh anak mulai berubah dewasa terlalu dini.
Pubertas yang dimulai sebelum usia 8 tahun untuk anak perempuan dan sebelum usia 9
tahun pada anak laki-laki dianggap sebagai pubertas dini. Indikasinya antara lain
pertumbuhan yang cepat pada tulang dan otot, perubahan bentuk, ukuran tubuh,
perkembangan reproduksi, serta perilaku psikologis
A. Gejala pubertas dini pada anak perempuan:
 Pertumbuhan payudara
 Periode pertama menstruasi
B. Gejala pubertas dini pada anak laki-laki:
 Pembesaran testis dan penis
 Pertumbuhan rambut di wajah seperti kumis
 Suara yang menjadi lebih dalam
C. Penyebab
Pubertas adalah suatu tahap normal yang akan dilalui semua orang. Kondisi pubertas
dipicu oleh pembentukan Gonadotropine-Releasing Hormone (GnRH). Hormon ini
akan memicu kelenjar pituitary untuk mengeluarkan Luteinizing Hormone (LH)
dan Follicle Stimulating Hormone (FSH), yang pada akhirnya akan mendorong
ovarium untuk memproduksi estrogen pada anak perempuan, dan testis untuk
memproduksi testosterone pada anak laki-laki. Kedua hormon tersebut merupakan
hormon yang bertanggung jawab pada perkembangan seksual pada anak, sehingga
terjadi perubahan bentuk dan fungsi tubuh karena pubertas.
Dianjurkan untuk memeriksakan anak ke dokter jika mengalami beberapa gejala
pubertas dini di atas, saat usianya masih 7-9 tahun, atau bahkan lebih muda. Dengan
begitu, dokter dapat mengevaluasi kondisi anak. Jika diduga mengalami pubertas
dini, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan untuk memastikan penyebabnya.

Referensi:
1. Osman, et al. (2017). Precocious puberty: An experience from a major teaching
hospital in Central Saudi Arabia. Sudan J Paediatr.,17(1), pp. 19–24.
2. Menon, P.S. & Vijayakumar, M. (2014). Precocious Puberty--Perspectives on
Diagnosis and Management. Indian J Pediatr., 81(1), pp. 76-83.
3. Dowshen, S. Kids Health (2015). Precocious Puberty.

6. Salah satu ciri-ciri pubertas pada perempuan adalah tumbuhnya payudara. Hormon yang
mempengaruhi hal tersebut adalah...
a. Estrogen
b. Progesteron
c. FSH
d. LH
e. Androgen
Jawaban: a. Estrogen
Pembahasan:
Estrogen : Berperan dalam pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual wanita
seperti pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan, pembesaran tuba
falopi, uterus dan vagina
Progesteron : Bertanggung jawab atas perubahan endometrium dan perubahan siklik
dalam serviks dan vagina
FSH : Berfungsi untuk memacu pematangan folikel
LH : Berfungsi untuk memicu ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium
Androgen : Berperan dalam perawatan, pertumbuhan dan perbaikan jaringan pada
organ reproduksi wanita

7. Seorang perempuan berumur 27 tahun, datang ke Bidan Praktik Mandiri bersama


suaminya yang berumur 37 tahun, mengeluh sudah 2 tahun menikah tetapi belum hamil
juga. Klien mengatakan belum pernah menggunakan metode kontrasepsi, melakukan
hubungan seksual 1-2 kali dalam satu minggu. Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, S
37 ˚C, N 78 x/menit, P 20x/menit.
Apakah langkah awal yang dilakukan bidan sesuai kasus diatas?
a. Pendidikan kesehatan tentang infertilitas
b. Anjurkan untuk cek laborat
c. Pendidikan kesehatan tentang gizi
d. Rujuk ke SpOG
e. Anjurkan untuk periksa ke SpPD

Jawaban : a. Pendidikan kesehatan tentang infertilitas

Pembahasan: Seorang Bidan dalam pelayanan di komunitas hendaknya dapat mengenali


masalah infertilitas serta mengerti tentang penyebabnya. Seorang bidan dapat menjadi
konselor bagi pasangan suami istri yang infertile. Tindakan penanganan infertilitas adalah
tanggung jawab dari tenaga kesehatan yang terampil di bidang tersebut. Tetapi sebagai
pelaksana pelayanan kebidanan di komunitas seorang bidan harus mengerti tindakan yang
menjadi tugas seorang bidan dalam masalah infertilitas. (Wijayanegara H.dkk, 1998,
Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin,
Bandung)

8. Ny. Y pergi ke bidan untuk memakai kb. Ny. Y bersama suami memutuskan untuk kb
karena Ny. Y ingin hamil setelah lulus S2. Akhirnya Ny. Y memilih mengunakan pil Kb.
Berikut ini cara kerja pil kb yg benar, kecuali?
a. Menekan ovulasi
b. Mencegah implantasi
c. Mengencerkan lendir serviks
d. Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi ovum akan terganggu.
Pembahasan:
Cara kerja KB Pil menurut Saifuddin (2010) yaitu:
a) Menekan ovulasi
b) Mencegah implantasi
c) Mengentalkan lendir serviks
d) Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi ovum akan terganggu.

9. Ny. X umur 26 tahun P2A0 datang ke Puskesmas ingin menggunakan kontrasepsi jangka
panjang AKDR untuk tidak memiliki anak lagi. Apakah tindakkan awal di lakukan bidan
tersebut?
a. Melakukan pemasangan AKDR
b. Memberikan konseling informasi keuntungan dan kerugian KB AKDR
c. Memberi konseling peralatan AKDR
d. Mempersiapkan peralatan AKDR
e. Memberikan inform choice kontrasepsi
Pembahasan:
Sumber: Pedoman Manajemen Pelayanan Keluarga Berencana (2014)

10. Ny. A umur 28 tahun mengalami keputihan dengan ciri-ciri berwarna kehijauan, berbuih,
berbau amis dan mengeluh sering merasa perih saat buang air kecil. Keputihan yang
dialami oleh Ny. A merupakan keputihan patologis yang disebabkan oleh
a. candida albicans
b. Klamidia
c. Vaginosis bakterialis
d. Trikomoniasis vaginalis
Pembahasan:

Keputihan dibedakan berdasarkan penyebabnya:


a. Keputihan yang disebabkan oleh jamur kandida biasanya tidak berbau atau berbau asam,
bersifat gatal, dan menyebabkan kemerahan di luar vagina.
b. Keputihan yang disebabkan oleh vaginosis bakterialis biasanya memiliki cairan
keputihan yang berwarna keabu-abuan dan berbau amis.
c. Keputihan yang disebabkan oleh klamidia menyebabkan rasa nyeri pada tulang panggul
atau saat buang air kecil serta munculnya pendarahan di luar siklus menstruasi atau
setelah berhubungan seks yang menyertai keputihan
d. Keputihan yang disebabkan oleh penyakit menular seksual trikomoniasis vaginalis
biasanya berwarna kekuningan atau kehijauan, berbuih, berbau amis, dan disertai rasa
perih saat buang air kecil.
e. Keputihan disertai luka melepuh di sekitar genital. Penyebab jenis keputihan tidak
normal ini biasanya adalah herpes genital. Penyakit ini akan menyebabkan munculnya
lepuhan yang terasa sakit di sekitar organ intim.

11. Seorang perempuan umur 23 tahun, datang ke Praktik Mandiri Bidan ingin periksa hamil.
Hasil pemeriksaan didapatkan uterus yang lunak dan irregular.
Disebut apakah tanda-tanda pada kasus diatas?
a) Hegar
b) Goodel
c) Piskacek
d) Chadwick
e) Braxton hicks
JAWABAN : A
PEMBAHASAN :
Tanda kemungkinan hamil
a. Perut membesar.
b. Uterus membesar.
c. Tanda Hegar : Ditemukan pada kehamilan 6-12 minggu, yaitu adanya uterus segmen
bawah rahim yang lebih lunak dari bagian yang lain.
d. Tanda Chadwick : Adanya perubahan warna pada serviks dan vagina menjadi
kebirubiruan.
e. Tanda Piscaseck : adanya tempat yang kosong pada rongga uterus karena embrio
biasanya terletak disebelah atas, dengan bimanual akan terasa benjolan yang asimetris.
f. Kontraksi-kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang (braxton hicks).
g. Teraba ballotement.
h. Reaksi kehamilan positif.

12. Ny. H umur 27 tahun hamil ke 2 datang ke klinik bidan bersalin dengan amenorrhea 3
bulan. Ibu merasa sering mual dan kadang-kadang muntah. Hasil pemeriksaan TD 110/70
mmHg, R 19 x/m, N 90 x/m, TFU 3 jari dibawah pusat, tidak teraba balotemen dan hasil
pemeriksaan PPV darah kecoklatan dan disertai gelembung. Diagnosa yang ditegakan oleh
bidan …..
a) Hypemesis Gravidarum
b) Abortus inkomplit
c) Abortus imminens
d) Molahidatidosa
e) Kehamilan ektopik terganggu
JAWABAN : D
PEMBAHASAN
Molahidatidosa merupakan suatu kehamilan patalogik dimana khorion mengalami
beberapa hal yaitu degenerasi hidrofik dan kistik dari vili khorealis poliferasi trofoblas dan
tidak ditemukan pembuluh darah janin. Janin biasanya meninggal dengan villus yang terus
tumbuh membesar dan edematus sebagai seguugus buah anggur ( Moore, Lisa Hydatidifor
Mole, 2009).
Diagnosa Molahidatidosa : (Achadiat C. Prosedur tetap obstetric dan ginekologi. ECG.
Jakarta. Hal 90-93)
1. Perdarahan pervaginam diserta gelembung-gelembung buah anggur
2. Terjadi gejala toksemia pada trimester 1-II
3. Terjadi hipemesis gravidarum
4. Hipertiroid dan tirotoksikosis
5. Kadang-kadang dijumpai emboli paru

13. Ny. D umur 26 tahun datang ke PMB mengeluh sudah 2 bulan tidak menstruasi, perut
bagian bawah nyeri dan mengeluarkan bercak warna coklat. Hasil pemeriksaan dalam
belum ada pembukaan portio, nyeri goyang, PP test positif. Diagnosa yang tepat untuk Ny.
E adalah...
a) Mola Hidatidosa
b) Abortus Insipiens
c) Abortus Incomplete
d) Abortus Iminens
e) Kehamilan Ektopik Terganggu
JAWABAN : E
PEMBAHASAN
Definisi:
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim (uterus). Hampir
95%kehamilan ektopik terjadi di berbagai segmen tuba Falopii, dengan 5% sisanya
terdapat di ovarium, rongga peritoneum atau di dalam serviks. Apabila terjadi ruptur di
lokasi implantasi kehamilan, maka akan terjadi keadaan perdarahan masif dan nyeri
abdomen akut yang disebut kehamilan ektopik terganggu.
Diagnosis
a. Perdarahan pervaginam dari bercak hingga berjumlah sedang
b. Kesadaran menurun
c. Pucat
d. Hipotensi dan hipovolemia
e. Nyeri abdomen dan pelvis
f. Nyeri goyang porsio
g. Serviks tertutup
Penegakkan diagnosis dibantu dengan pemeriksaan USG.
14. Ny K datang memeriksakan kehamilannya ke Praktek Bidan Mandiri. Saat ini usia kehamilan
Ny K adalah 20 minggu. Dalam buku KIA tertulis BB sebelum hamil adalah 55 kg dan
Tinggi Badan 160 cm. BB sekarang 59 kg. Berapa IMT Ny K dan berapakah rentang
kenaikan BB yang dianjurkan pada IMT tersebut?
a) 21,48 dan 11,5 – 16 kg
b) 23,04 dan 11,5 – 16 kg
c) 21,48 dan 12,5 – 18 kg
d) 24,12 dan 7 – 11,5 kg
JAWABAN : A
PEMBAHASAN
Pada ibu hamil akan mengalami kenaikan berat badan. Penambahan berat badan bisa diukur
dari IMT (Indeks Masa Tubuh)/BMI (Body Mass Index) sebelum hamil. IMT dihitung
dengan cara BB sebelum hamil dalam kilogram (kg) dibagi (tinggi badan dalam m)2.
Kenaikan BB wanita hamil berdasarkan BMI atau IMT sebelum hamil
Kategori BMI/IMT Rentang Kenaikan BB yang dianjurkan
Rendah ( BMI < 19,8) 12,5 – 18 kg
Normal ( BMI 19,8-26) 11,5 – 16 kg
Tinggi ( BMI > 26-29) 7 – 11,5 kg
Obesitas ( BMI >29) < 6 kg
Hellen Varney, Buku Saku Bidan, Ilmu Kebidanan
Dalam soal disebutkan Ny K memiliki BB sebelum hamil 55 kg dan TB 160 cm = 1,6 m.
Maka IMT = 55/(1,6)2 = 21,48
IMT tersebut termasuk dalam kategori normal sehingga kenaikan BB yang dianjurkan adalah
11,5 – 16 kg.
Jadi jawabannya A yaitu 21,48 dan 11,5 – 16 kg

15. Ukuran panggul wanita normal yang benar adalah:


(1) Distansia spinarum 24-26 cm
(2) Distansia kristarum 28-30 cm
(3) Konjugata eksterna 18-20 cm
(4) Konjugata eksterna 20-24 cm
a. Jawaban (1), (2), (3) dan (4) benar
b. Jawaban (1), (2) dan (3) benar
c. Jawaban (2) dan (4) benar
d. Jawaban (4) benar
JAWABAN: B
PEMBAHASAN:
Tulang panggul wanita yang menjadi patokan dapat atau tidaknya melahirkan bayi secara
normal adalah:
a) Distansia spinarum: diameter antara dua spina iliaka anterior superior kanan dan kiri.:
24- 26 cm.
b) Distansia kristarum: diameter terbesar kedua crista iliaka kanan dan kiri: 28-
30 cm.
c) Distansia boudeloque atau konjugata eksterna: diameter antara lumbal ke-5
dengan tepi atas symfisis pubis 18-20 cm.
d) Ketiga distansia ini diukur dengan jangka panggul.
e) Lingkar panggul: jarak antara tepi atas symfisis pubis ke pertengahan antara
trokhanter dan spina iliaka anterior superior kemudian ke lumbal ke-5 kembali ke sisi
sebelahnya sampai kembali ke tepi atas symfisis pubis. Diukur dengan
metlin, berukuran normal 80-90 cm

16. Seorang ibu G1P0A0 tengah dalam persalinan kala II. Telah dipimpin meneran selama 40
menit. Setelah pemberian asupan cairan dan makanan, ibu dapat mengejan dengan baik. 5
menit kemudian kepala lahir namun bahu anterior masih tertahan. Komplikasi apa yang
mungkin terjadi?
A. Cerebral palsy
B. Dislokasi tulang servikalis
C. Cidera tangan
D. Kelemahan saraf vertebra
E. Cephal hematoma
Jawaban: B
Pembahasan:
Komplikasi distosia bahu pada janin adalah fraktur tulang (klavikula dan humerus), cidera
pleksus brakhialis, dan hipoksia yang dapat menyebabkan kerusakan permanen di otak.
Dislokasi tulang servikalis yang fatal juga dapat terjadi akibat melakukan tatrikan dan
putaran pada kepala dan leher. (Prawirohardjo, 2010).

17. Ny.D umur 23 tahun telah melahirkan 15 menit yang lalu, bayi lahir spontan BB 3000 gram,
panjang bayi 50 cm, jenis kelamin perempuan. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal,
kontraksi uterus baik, TFU 2 jari bawah pusat, plasenta lahir lengkap. Ny.D mengeluh
perutnya mules dan mengeluarkan darah stosel kurang lebih 50 cc, ia merasa cemas.
Diagnosa yang dapat ditegakkan dari kasus di atas adalah persalinan ...
A. Kala I
B. Kala II
C. Kala III
D. Kala IV
E. Pasca Kala IV
Jawaban: D
Pembahasan:
 Kala I
Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai
pembukaan lengkap. Lama kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan
multigravida 8 jam. (Manuaba, 2010; h. 173).
Menurut JNPK-KR Depkes RI (2008; h.38), Kala satu persalian terdiri dari dua fase
yaitu fase laten dan fase aktif.
a) Fase laten
1. Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan
serviks secara bertahap.
2. Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.
3. Pada umumnya, berlangsung hampir atau hingga 8 jam.
b) Fase aktif
1. Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap (kontraksi
diangap adekuat/memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit,
dan berlangsung selama 40 detik atau lebih).
2. Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap 10 cm, akan terjadi
dengan kecepatan rata – rata 1 cm per jam (nulipara atau primigravida) atau lebih
dari 1 sampai 2 cm (multipara).
3. Terjadi penurunan bagian terbawah janin.
 Kala II
Persalinan kala dua dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan
berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua disebut juga kala pengeluaran bayi (JNPK-KR
Depkes RI, 2008; h. 77).
Proses ini biasanya berlangsung selama 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi (Yeyeh,
2009 b; h.6).
 Kala III
Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung
tidak lebih dari 30 menit (Saifuddin, 2008; h. 101).

 Kala IV
Kala IV dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum (Saifuddin,
2008; h. 101).

18. Ny. S umur 30 tahun G1P0A0 usia kehamilan 41 minggu, DJJ 140x/m, TFU 35cm, dalam
persalinan kala II tetapi setelah kepala lahir terjadi turtle sign dan tidak terjadi putar paksi
luar. Diagnosa Ny. S adalah ...

A. Partus lama
B. Partus tak maju
C. Distosia bahu
D. Lilitan taki pusat
Jawaban : C
Pembahasan:
Distosia bahu didefinisikan sebagai persalinan presentasi kepala pervaginam yang
membutuhkan manuver obstetrik tambahan untuk melahirkan fetus setelah kepala lahir dan
traksi gagal. Diagnosis objektif dari waktu persalinan kepala-tubuh yang memanjang dapat
ditegakkan apabila lebih dari 60 detik, namun waktu ini juga tidak rutin digunakan.
Tanda klinis terjadinya distosia bahu meliputi:
1. Tubuh bayi tidak muncul setelah ibu meneran dengan baik dan traksi yang cukup untuk
melahirkan tubuh setelah kepala bayi lahir.
2. Turtle sign adalah kepala bayi tertarik kembali ke perineum ibu setelah keluar dari
vagina. Pipi bayi menonjol keluar, seperti kura-kura yang menarik kepala kembali ke
cangkangnya. Penarikan kepala bayi ini terjadi akibat bahu depan bayi terperangkap di
simfisis pubis ibu sehingga mencegah lahirnya tubuh bayi.
Sumber: Shylla M, Abida A. Review article: Shoulder dystocia. JK Science Journal of
Medical
Education Research. 2010;12(4):1-4.
19. Seorang perempuan usia 24 tahun melahirkan secara spontan di BPM. dari hasil
pemeriksaan didapatkan perdarahan aktif dari jalan lahir, luasnya robekan dari mukosa
vagina, komisur posterior, kulit perineum dan otot perineum. Luasnya robekan pada kasus
tersebut berada pada laserasi derajat berapa?
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
Jawaban : B
Pembahasan:
Klasifikasi laserasi berdasarkan luasnya robekan:
- Derajat I : mukosa vagina, komisura posterior, dan kulit perineum
- Derajat II : mukosa vagina komisura posterior, kulit perineum dan otot perineum
- Derajat III : mukosa vagina komisura posterior, kulit perineum, otot perineum, dan otot
sfingter ani
- Derajat IV : mukosa vagina komisura posterior, kulit perineum, otot perineum, otot
sfingter ani dan dinding depan rektum

20. Penyimpanan ASI dalam freezer satu pintu dapat bertahan selama:
a. 6-8 jam
b. 24 jam
c. 1 minggu
d. 2 minggu
e. 6 bulan
Jawaban : D. 2 minggu
Pembahasan:
21. Berikut merupakan kebijakan program Nasional pada masa nifas, kecuali...
a. Memelihara kondisi kesehatan bu dan bayi
b. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan gangguang kesehata ibu nifas dan
bayinya
c. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas
d. Memberikan informasi yang tidak relevan dan tidak sesuai kebutuhan ibu
e. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu dan
bayi
Jawaban : D. Memberikan informasi yang tidak relevan dan tidak sesuai kebutuhan
ibu
Pembahasan:
Berdasarkan program dan kebijakan dan teknis masa nifas, paling sedikit dilakukan 4 kali
kunjungan nifas, dengan tujuan sebagai berikut:
a. Memelihara kondisi kesehatan bu dan bayi
b. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan gangguang kesehata ibu nifas dan
bayinya
c. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas
d. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu dan
bayi
Sumber: Pitriani Risa., Andriyani Rika. 2014. Panduan Lengkap Asuhan Kebidanan Ibu
Nifas Normal (Askeb III). Yogyakarta. CV Budi Utama

22. Ny Z usia 42 tahun P5A0 melahirkan 6 hari yang lalu, datang ke klinik. Klien mengeluh
pusing, payudara terasa penuh, perut terasa mulas dan pengeluaran asi lancar. Hasil
pemeriksaan menunjukkan kontraksi uterus baik. Salah satu asuhan kebidanan yang
diberikan pada 6 hari post partum kunjungan nifas
a. Mencegah perdarahan masa nifas disebabkan oleh atonia uteri.
b. Memberikan konseling pascasalin.
c. Memberikan konseling waktu yang tepat untuk berhubungan seksual.
d. Pencegahan Hipotermi.
e. Memastikan ibu mendapat nutris dan istirahat yang cukup.
Jawaban: E
Pembahasan:

Waktu pelaksanaan kunjungan nifas (KF) yaitu KF I pada 6-48 jam I postpartum, KF II
pada 4-28 hari postpartum, KF III pada 29 – 42 hari

Kunjungan Waktu Pelaksanaan


I 6-8 jam 1. Mencegah perdarahan masa nifas
karena atonia uteri.
2. Mendeteksi dan merawat penyebab lain
perdarahan
3. Memberikan konseling pada ibu dan
keluarga cara pencegahan perdarahan
pada masa nifas.
4. Menganjurkan ibu untuk pemberian
ASI awal.
5. Menjaga bayi tetap hangat dengan
mencegah hipotermi.
6. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi
dini .
II 6 hari PP 1. Memastikan involusi uterus berjalan
normal
2. Menilai adanya tanda-tanda demam,
infeksi dan perdarahan abnormal.
3. Memastikan ibu mendapat nutris dan
istirahat yang cukup.
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik
dan benar tidak ditemukan tanda-
tanda penyulit .

III 2 Minggu PP 1. Memastikan involusi uterus berjalan


normal
2. Menilai adanya tanda-tanda demam,
infeksi dan perdarahan abnormal.
3. Memastikan ibu mendapat nutris dan
istirahat yang cukup.
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik
dan benar tidak ditemukan tanda-
tanda penyulit .

IV 6 Minggu PP 1. Menanyakan pada ibu penyulit-


penyulit yang dialami
2. Memberikan konseling untuk KB
secara dini.
3. Memberitahu ibu bahwa aman untuk
berhubungan suami istri
(Prawirohardjo, S.2006. Asuhan Kebidanan Masa Nifas )

23. Ny.Melly berumur 30 tahun melahirkan normal di Rumah Bersalin 3 jam yang lalu ditolong
oleh bidan,melahirkan bayi dengan BB bayi 2800 gram tidak asfiksia. Bidan tidak boleh
meninggalkan ibu dalam 2 jam pertama setelah persalinan. Sebelum meninggalkan ibu, apa
saja yang harus sudah bidan lakukan? kecuali…
a. Pastikan tanda-tanda vital normal, kontraksi uterus kuat, perdarahan normal dan mampu
berkemih tanpa dibantu
b. Ajarkan ibu dan keluarganya cara menilai kontraksi dan masase uterus (jika lembek)
c. Seleseikan asuhan bayi baru lahir
d. Pastikan bahwa bayi sudah disusukan
e. Ajarkan ibu dan keluarganya untuk mencari pertolongan jika: demam, mual muntah,
mules, abdomen nyeri.
Jawaban: E
Pembahasan:
Ingat: jangan pernah meninggalkan ibu dalam 2 jam pertama setelah persalinan. Sebelum
meninggalkan ibu:
1) Pastikan tanda-tanda vital normal, kontraksi uterus kuat (posisinya normal),
perdarahan/lokhianya normal dan mampu berkemih tanpa dibantu.
2) Ajarkan ibu dan keluarganya cara menilai kontraksi dan melakukan masase uterus
(jika lembek)
3) Seleseikan asuhan bayi baru lahir
4) Pastikan bahwa bayi sudah disusukan
5) Ajarkan ibu dan keluarganya untuk mencari pertolongan segera jika ada tanda-
tanda seperti:
 Demam
 Perdarahan aktif
 Banyak keluar bekuan darah
 Sekret berbau dari vagina
 Pusing
 Lemas luar biasa
 Penyulit menyusukan anaknya
 Nyeri panggul atau abdomen yang lebih hebat dari nyeri kontraksi biasa.
(JNPK-KR Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, 2017).

24. Menurut Widianti dan Proverawati (2010), senam nifas adalah latihan jasmani yang
dilakukan oleh ibu-ibu setelah melahirkan, dimana fungsinya adalah untuk mengembalikan
kondisi kesehatan, untuk mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi,
memulihkan dan memperbaiki regangan pada otot-otot setelah kehamilan. berikut ini
merupakan metode senam yang dapat dilakukan mulai hari pertama sampai dengan hari
keenam setelah melahirkan, kecuali:
a. Hari pertama : Sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha membentuk
sudut ±90º
b. Hari Kedua : Berbaring terlentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka
keatas
c. Hari ketiga : Sikap tubuh terlentang tapi kedua kaki agak dibengkokan sehingga kedua
telapak kaki menyentuh lantai
d. Hari Keempat : Sikap tubuh bagian atas terlentang dan kaki ditekuk ±45º
kemudian salah satu tangan memegang perut
e. Hari kelima : Sikap tubuh masih terlentang kemudian salah satu kaki ditekuk ±45º
kemudian angkat tubuh dan tangan yang berseberangan dengan kaki yang ditekuk
usahakan tangan menyentuh lutut.
Jawaban: A
Pembahasan:
Ada berbagai versi gerakan senam nifas, meskipun demikian tujuan dan manfaatnya sama,
berikut ini merupakan metode senam yang dapat dilakukan mulai hari pertama sampai
dengan hari keenam setelah melahirkan menurut Sukaryati dan Maryunani (2011) yaitu:
1) Hari pertama
Berbaring dengan lutut ditekuk. Tempatkan tangan di atas perut di bawah area iga-iga.
Napas dalam dan lambat melalui hidung tahan hingga hitungan ke-5 atau ke-8 dan
kemudian keluarkan melalui mulut, kencangkan dinding abdomen untuk membantu
mengosongkan paru-paru. Lakukan dalam waktu 5-10 kali hitungan.
2) Hari kedua
Berbaring terlentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak terbuka keatas.
Kendurkan lengan kiri sedikit dan renggangkan lengan kanan. Pada waktu yang
bersamaan rilekskan kaki kiri dan renggangkan kaki kanan sehingga ada regangan
penuh pada seluruh bagian kanan tubuh. Lakukan 5-10 kali gerakan.
3) Hari ketiga
Sikap tubuh terlentang tapi kedua kaki agak dibengkokan sehingga kedua telapak kaki
menyentuh lantai. Lalu angkat pantat ibu dan tahan hingga hitungan ke-3 atau ke-5 lalu
turunkan pantat ke posisi semula dan ulangi gerakan hingga 5-10 kali.
4) Hari keempat
Sikap tubuh bagian atas terlentang dan kaki ditekuk ±45º kemudian salah satu tangan
memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu ±45º dan tahan hingga hitungan ke-3 atau
ke-5. Lakukan gerakan tersebut 5-10 kali.
5) Hari kelima
Sikap tubuh masih terlentang kemudian salah satu kaki ditekuk ±45º kemudian angkat
tubuh dan tangan yang berseberangan dengan kaki yang ditekuk usahakan tangan
menyentuh lutut. Gerakan ini dilakukan secara bergantian dengan kaki dan tangan yang
lain. Lakukan hingga 5-10 kali.
6) Hari keenam
Sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha membentuk sudut ±90º
lakukan secara bergantian dengan kaki yang lain. Lakukan 5-10 kali

25. Ny. T umur 35 tahun dengan 2 orang anak, usia anak terkecil 1 tahun, datang ke Poskesdes
tempat anda bertugas. Ny. T mantap ingin menggunakan AKDR Cu T 380. Bagaimana
mekanisme kerja dari alat kontrasepsi yang di pilih pada kasus diatas?
A. Mencegah terjadinya fertilisasi
B. Mengentalkan lendir cervix
C. Mengurangi motilitas fimbrae
D. Menghambat penebalan endometrium
E. Membentuk reaksi inflamasi dalam uterus
JAWABAN: A. Mencegah terjadinya fertilisasi
PEMBAHASAN:
Cara kerja AKDR Cu T 380 =
 Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi.
 Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri.
 AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi
kemampuan sperma untuk fertilitas.
 Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus.

26. Ny. Ia berusia 31 tahun P2A0 melahirkan 7 Minggu yang lalu. Ny. Ia adalah seorang dosen
yang pergi pagi pulang petang. Ny. Ia berkeinginan memberikan asi ekslusif pada bayinya
dan menjadi akseptor KB pil. Ny. Ia belum mengetahui diet ibu menyusui. Pil kontrasepsi
yang cocok untuk Ny. Ia sebaiknya menggunakan hormon?
A. Estrogen
B. Estradiol
C. Progesteron
D. Esterogen dan progesteron
E. Estradiol dan progesteron
Jawaban C
Pembahasan
Minipil adalah pil kontrasepsi yang mengandung progestin saja tanpa esterogen. Keuntungan
minipil adalah:
-sangat efektif bila digunakan dengan benar
-tidak mengganggu hubungan seksual
- tidak mempengaruhi asi karena kadar gestagen dalam air susu ibu sangat rendah
-kesuburan cepat kembali
-nyaman dan mudah digunakan
-sedikiy efek samping
Sumber: buku pelayanan keluarga berencana (2011)

27. Seorang pasien perempuan berusia 49 tahun datang ke rumah sakit mengeluh mengalami
perdarahan yang berbau busuk dari kemaluan terutama setelah senggama dan serg merasa
nyeri pada daerah pinggang. Padahal pasien sudah satu tahun ini berhenti menstruasi. Hasil
pemeriksaan IVA (+). Diagnosis yang tepat adalah..
A. Vaginitis
B. Bartolinitis
C. Endometritis
D. Kanker serviks
E. Infeksi Genitalia
JAWABAN : D
Pada umumnya, lesi prakanker belum memberikan gejala. Bila telah menjadi kanker
invasif, gejalan yang paling umum adalah perdarahan (contact bleeding, perdarahan saat
berhubungan intim) dan keputihan.
Pada stadium lanjut, gejala dapat berkembang mejladi nyeri pinggang atau perut bagian
bawah karena desakan tumor di daerah pelvik ke arah lateral sampai obstruksi ureter, bahkan
sampai oligo atau anuria. Gejala lanjutan bisa terjadi sesuai dengan infiltrasi tumor ke organ
yang terkena, misalnya: fistula vesikovaginal, fistula rektovaginal, edema tungkai.
(PANDUAN PENATALAKSANAAN KANKER SERVIKS Kemenkes)

28. Seorang perempuan, umur 34 tahun, P2A0, pasc8 minggu postpartum, datang ke BPM ingin
menggunakan KB. Hasil anamnesis: ibu memberikan ASI eksklusif , belum haid dan belum
berhubungan seksual. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 180/100 mmHg, N 86 x/menit, S 370
C, P 20 x/menit, TFU tidak teraba.
Metode kontrasepsi apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. AKDR
b. MAL
c. PIL
d. Suntik
e. AKBK
JAWABAN : A
Pembahasan:
IUD (Intra Uterine Device) adalah atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) merupakan
alat kontrasepsi terbuat dari plastik yang flesibel dipasang dalam rahim. Kontrasepsi yang
paling ideal untuk ibu pasca persalinan dan menyusui adalah tidak menekan produksi ASI
yakni Alat Kontarsepsi Dalam rahim (AKDR)/Intra Uterine Device (IUD), suntikan KB yang
3 bulan, minipil dan kondom (BkkbN, 2014).
1. Sebagai kontrasepsi, mempunyai efektivitas yang tinggi
2. Sangat efektif 0,6-0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan
dalam 125-170 kehamilan).
3. AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
4. Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380 A dan tidak perlu diganti)
5. Sangat efektif karena tidak perlu mengingat-ingat
6. Tidak memengaruhi hubungan seksual 20
7. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut hamil
8. Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu IUD (CuT-380 A).
9. Tidak memengaruhi kualitas dan volume ASI
10. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi
infeksi).
13. Mencegah kehamilan ektopik
14. Dapat digunakan pada penderita hipertensi

29. Nn. A umur 35 tahun datang ke BPS ingin melakukan pemeriksaan IVA. Hasil pemeriksaan
IVA di dapatkan hasil negatif atau kondisi serviks ibu normal. Lalu bidan menganjurkan
untuk melakukan pemeriksaan dengan rentang waktu tertentu. Kapankah waktu yang tepat
untuk kondisi ibu tersebut?
a. 1 tahun
b. 2 tahun
c. 3 tahun
d. 5 tahun
e. Tidak perlu pemeriksaan berulang
jawaban d. 5 tahun
pembahasan:
Program Skrining Oleh WHO :
1. Skrining pada setiap wanita minimal 1X pada usia 35-40 tahun
2. Kalau fasilitas memungkinkan lakukan tiap 10 tahun pada usia 35-55 tahun
3. Kalau fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada usia 35-55 tahun (Nugroho
Taufan, dr. 2010:66)
4. Ideal dan optimal pemeriksaan dilakukan setiap 3 tahun pada wanita usia 25-60 tahun.
5. Skrining yang dilakukan sekali dalam 10 tahun atau sekali seumur hidup memiliki
dampak yang cukup signifikan.
6. Di Indonesia, anjuran untuk melakukan IVA bila : hasil positif (+) adalah 1 tahun dan,
bila hasil negatif (-) adalah 5 tahun

30. Seorang wanita usia 50 tahun dating ke bidan mengeluhkan menstruasi tidak teratur dalam
kurun waktu 1 tahun ini. Selain itu dia mengalami kesulitan tidur sehingga sering
mengganggu aktivitasnya disiang hari dan menimbulkan ketidakstabilan emosi.
a. Menganjurkan untuk melakukan terapi hormone
b. Merupakan hal yang normal
c. Olahraga teratur dan meminum susu sebelum tidur
d. Makan makanan bergizi
e. Mandi air dingin saat malam hari
Jawaban:C
Pemabahasan
Menurut Varney (2007) untuk mengatasi gangguan tidur pada masa klimakterium dapat
dilakukan dengan menghindari alcohol, kafein, dan aktivitas yang menimbulkan stress
sebelum waktu tidur mungkin membantu. Olahraga setiap hari, waktu tidur teratur, mandi
air hangat malam hari, atau minum segelas susu atau yogurt sesaat sebelum tidur juga dapat
membantu. Serotonin disentesis dari triftofan yang dapat meningkatkan ketenangan tidur.
Triftofan didapatkan dari susu dan the kamomil.

31. Seorang perempuan berusia 50 tahun datang ke PMB mengatakan sering merasa panas di
daerah dada dan wajah, sakit kepala, serta jantung berdebar. Hasil pemeriksaan diketahui TD
120/80mmHg dan nadi 88 kaki per menit. Jenis keluhan yang dirasakan pasien tersebut
adalah...
a. Psikologi
b. Demensia
c. Neurovegetatif
d. Perubahan kulit
e. Penyakit jantung coroner
Jawaban: C
Pembahasan
Jenis keluhan yang dirasakan pasien adalah jenis keluhan neurovegetatif atau vasomotorik.
Gejalanya mencakup panas di daerah dada dan wajah, sakit kepala, serta jantung berdebar.
Gangguan neurovegetatif yang disebut juga gangguan vasimotorik dapat muncul sebagai
gejolak panas ( hot flushes ), mengeluarkan banyak keringat, merasa kedinginan, sakit
kepala, bising telinga, jantung berdebar-debar, gangguan pernapasan, jari-jari atrofi dan
gangguan usus. Gangguan psikis ditandai dengan perubahan mood dan perasaan sensitif,
mudah tersinggung, depresi, kelelahan, semangat berkurang dan insomnia. Gangguan
somatic, selain gangguan haid atau amenorrhea, mencakup pula kolpitis atrofikans,
ektropium uretra, inkontinesia urin, disuria, desensus, prolaps, penyakit kulit klimakterik,
osteoporosis, arthritis, oterosklerosis, skerosis koroner dan adipositas.
(Sumber diambil dari tulisan Dr. Carmellia, Sp.OG).
( http://www.pikhospital.co.id/m/news/2013/02/22/19/menopause))

32. Seorang perempuan umur 48 tahun datang ke bidan dengan keluhan sudah sejak 1 tahun ini
menstruasi tidak teratur, mudah tersinggung, sering cemas, merasa tertekan dan sulit tidur.
Pada saat pemeriksaan didapatkan hasil TD 120/80 mmHg, Nadi 82 x/menit, BB 70 kg.
Berdasarkan kasus tersebut, tanggapan atau reaksi apakah yang dialami wanita tersebut?
a. Pasif
b. Adekuat
c. Hiperaktif
d. Neurosis
e. Sensorik
Jawaban: D
Pembahasan
Blackburn membagi anggapan atau reaksi wanita terhadap datangnya masa menopouse yaitu
sebagai berikut:
1) Reaksi Pasif
Yaitu reaksi pasrah atau menerima dengan baik hal yang tidak dapat dielakkan lagi.
Biaanya sering ditemukan pada wanita berpendidikan rendah.
2) Reaksi Neurosis
Yaitu reaksi yang ditimbulkan oleh penolakan yang keras akan datangnya masa ini, dan
ditandai dengan beberapa keluhan seperti rasa cemas, tertekan atau depresi, serta mudah
tersinggung .
3) Reaksi Hiperaktif
Yaitu reaksi penolakan seolah-olah mengabaikan datangnya masa ini dengan cara
meningkatkan perhatian pada pekerjaan atau hobi serta tidak setuju pada keluhan-
keluhan lain.
4) Reaksi Adekuat
Yaitu reaksi wajar yang diberikan wanita yang memasuki masa ini, dan dialami oleh
sebagian besar wanita yang emosionalnya kuat. Reaksi adekuat dimanifestasikan dari
tindakan memandang menopause sebagai hal yang alamiah bahkan disyukuri atas
kenikmatan yang diberikan Tuhan, maka individu akan menghadapinya dengan penuh
penerimaan dan keikhlasan sehingga berbagai gangguan fisiologis yang dialaminya tidak
berdampak pada gangguan psikologis
Sumber: Blackburn, I. M., Davidson, K. M., Kendell, R. E. 1994. Terapi Kognitif Untuk
Depresi dan Kecemasan, Suatu Petunjuk Bagi Praktisi. Semarang : IKIP Semarang Press.

33. Ny K usia 48 tahun datang ke BPM Mawar, mengeluh susah tidur selama 1 bulan terakhir
dan haid tidak teratur selama 1 tahun, dari hasil pemeriksaan diperoleh hasil keadaan umum
baik, TD 120/70 mmHg, RR 21 x/mnt, N 82x/mnt, berdasarkan kondisi Ny K, apa yang
sedang terjadi pada pasien tersebut ?
a. Penurunan kadar esterogen
b. Penurunan kadar LH
c. Peningkatan progesteron
d. Peningkatan prolaktin
e. Peningkatan esterogen
Jawaban:A
Pembahasan
Pada saat menopause terjadi penurunan kadar esterogen dan reseptor a2 adrenergik di
hipotalamus, semakin sedikit folikel yang berkembang maka semakin kurang pembentukan
hormon di ovarium, yaitu hormon progesteron dan esterogen, hal ini akan menyebabkan haid
tidak teratur hingga akhirnya endometrium akan kehilangan ransangan hormon esterogen,
lambat laun haid akan berhenti, disebut proses menopause (kasdu,2002).

34. Seorang bayi baru saja lahir di klinik bersalin ditolong oleh bidan. Segera setelah lahir bidan
melakukan penilaian selintas dan diperoleh hasil seluruh tubuh berwarna kemerahan, DJ 90
x/menit, sedikit gerak mimic, ektremitas sedikit fleksi, dan tangis lemah merintih. Berapa
apgar score bayi baru lahir tersebut?
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
JAWABAN:D
Apgar Score:
Tanda Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2
Appearance Pucat/ biru seluruh Tubuh merah, Seluruh tubuh
(warna kulit) tubuh ektremitas biru kemerahan
Pulse
Tidak ada <100 kali/menit >100 kali/menit
(denyut jantung)
Grimace Menangis,
Tidak ada Sedikit gerak mimik
(tonus otot) batuk/bersin
Activity Ektremitas sedikit
Tidak ada Bergerak aktif
(aktivitas) fleksi
Respiration Menangis kuat
Tidak ada Lemah/tidak teratur
(pernapasan)
(Dwienka dkk, 2014)
Dari kasus diatas dapat dihitung nilai apgar sesuai dengan hasil pemeriksaanya itu
seluruh tubuh berwarna kemerahan (2), DJ 90 x/menit (1), ektremitas sedikit fleksi (1),
sedikit bergerak (1), dan tangis lemah merintih (2).Sehingga diperoleh nilai total
2+1+1+1+1=6

35. Seorang bayi laki-laki lahir spontan, merintih dengan berat badan 2500 gram. Bayi lahir 10
hari lebih awal dari hari perkiraan lahir. Riwayat intranatal ibu mengalami KPD 26 jam.
Komplikasi apakah yang harus diwaspadai pada bayi sehingga memerlukan tindakan rujukan
berdasarkan kondisi tersebut?
A. Infeksi
B. Hipotermi
C. Hipertermi
D. Hipotensi
JAWABAN : A
PEMBAHASAN :
Ketuban pecah dini (KPD) atau ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW) sering
disebut dengan premature repture of the membrane (PROM) didefinisikan sebagai pecahnya
selaput ketuban sebelum waktunya melahirkan. Pecahnya ketuban sebelum persalinan atau
pembukaan pada primipara kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm. Hal ini
dapat terjadi pada kehamilan aterm maupun pada kehamilan preterm. Pada keadaan ini
dimana risiko infeksi ibu dan anak meningkat. Ketuban pecah dini merupakan masalah
penting dalam masalah obstetri yang juga dapat menyebabkan infeksi pada ibu dan bayi serta
dapat meningkatkan kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi (Purwaningtyas, 2017).
Dampak yang paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu
adalah sindrom distress pernapasan (RDS atau Respiratory Disterss Syndrome), yang terjadi
pada 10-40% bayi baru lahir. Risiko infeksi akan meningkat prematuritas, asfiksia, dan
hipoksia, prolapse (keluarnya tali pusat), resiko kecacatan, dan hypoplasia paru janin pada
aterm. Hampir semua KPD pada kehamilan preterm akan lahir sebelum aterm atau persalinan
akan terjadi dalam satu minggu setelah selaput ketuban pecah. Sekitar 85% morbiditas dan
mortalitas perinatal ini disebabkan oleh prematuritas akibat dari ketuban pecah dini

36. Seorang bayi laki-laki lahir spontan 2 jam yang lalu di Rumah sakit, BB 4000 gr, PB 51 cm.
Hasil pemeriksaan: FJ 120 x/menit, P 40 x/menit, S 36,5 0C, lanugo sedikit, verniks caseosa
kurang, kulit keriput, kuku jari panjang, gerak aktif. Diagnosis apakah yang paling mungkin
pada kasus tersebut?
A Immatur
B Dismatur
C Prematur
D Post matur
E E. Matur
Jawaban : D (Postmatur)
Pembahasan:
Postmatur adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau lebih dari 42 minggu lengkap di
hitung dari HPHT. Tanda Bayi Post Matur :
Tanda postterm dapat di bagi dalam 3 stadium (Sarwono Prawirohardjo) :
- Stadium I
Kulit menunjukkan kehilangan verniks kaseosa dan maserasi berupa kulit kering, rapuh
dan mudah mengelupas.
- Stadium II
Gejala di atas disertai pewarnaan mekonium (kehijauan) pada kulit
- Stadium III
Terdapat pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit dan tali pusat
Tanda bayi Postmatur (Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998)
 Biasanya lebih berat dari bayi matur ( > 4000 gram)
 Tulang dan sutura kepala lebih keras dari bayi matur
 Rambut lanugo hilang atau sangat kurang
 Verniks kaseosa di bidan kurang
 Kuku-kuku panjang
 Rambut kepala agak tebal
 Kulit agak pucat dengan deskuamasi epitel.

37. Pada tanggal 2 Januari 2019 Ny. G melahirkan bayi kembar di rumah sakit secara
pervaginam. Diketahui, kedua bayi kembar Ny. G berjenis kelamin laki-laki. Saat bidan
melakukan pemeriksaan, kedua bayi Ny.G ternyata memiliki kelainan bawaan pada
penisnya sebagai berikut :
Bayi 1 : pembukaan uretra ada di bagian bawah kepala penis (lubang berada di batang
penis bagian tengah). Abnormal penyemprotan urin karena urin keluar dari batang penis
bagian tengah menghadap ke bawah.
Bayi 2 : kulit penis (preputium) melekat pada bagian kepala penis (glans) dan
mengakibatkan tersumbatnya lubang saluran air seni, sehingga bayi dan anak jadi kesulitan
dan kesakitan saat kencing. Bayi 2 lebih rewel daripada bayi 1. Penis membesar dan
menggelembung akibat tumpukan urin. Kadang-kadang keluhan dapat berupa ujung
kemaluan menggembung saat mulai miksi yang kemudian menghilang setelah berkemih.
Berikut yang merupakan kelainan bawaan bayi kembar Ny. G adalah . . .
A. Hipospadia // Fimosis
B. Keduanya Fimosis
C. Fimosis // Hipospadia
D. Keduanya Hipospadia
JAWABAN : A
Fimosis (Phimosis) merupakan salah satu gangguan yang timbul pada organ kelamin bayi
laki-laki, yang dimaksud dengan fimosis adalah keadaan dimana kulit kepala penis
(preputium) melekat pada bagian kepala (glans) dan mengakibatkan tersumbatnya lubang
di bagian air seni, sehingga bayi dan anak kesulitan dan kesakitan saat kencing, kondisi ini
memicu timbulnya infeksi kepala penis (balantis). Jika keadaan ini dibiarkan dimana muara
saluran kencing di ujung penis tersumbat maka dokter menganjurkan untuk disunat.
Tindakan ini dilakukan dengan membuka dan memotong kulit penis agar ujungnya terbuka
(Rukiyah,2010:230)
Gejala yang sering terjadi pada fimosis menurut (Rukiyah,2010:230) diantaranya:
a. Bayi atau anak sukar berkemih
b. Kadang-kadang begitu sukar sehingga kulit preputium menggelembung seperti balon
c. Kulit penis tidak bisa ditarik kearah pangkal
d. Penis mengejang pada saat buang air kecil
e. Bayi atau anak sering menangis sebelum urin keluar/Air seni keluar tidak lancar
f. Timbul infeksi
Hipospadia didefinisikan sebagai suatu defek dalam pembentukan aspek ventral dari penis
yang disertai dengan abnormalitas dari meatus uretra dimana meatus uretra berada di
proksimal dari ujung penis dan letaknya di bagian ventral dengan bentuk penis yang
melengkung ke arah ventral (dengan atau tanpa chordae) serta adanya defisiensi dari kulit
preputium bagian ventral atau disebut pula dorsal hood (Lambert et al, 2011)
Gejala :
• Penis membesar dan menggelembung akibat tumpukan urin
• Kadang-kadang keluhan dapat berupa ujung kemaluan menggembung saat mulai
miksi yang kemudian menghilang setelah berkemih.
• Bayi menangis dan mengejan saat BAK karena timbul rasa sakit.
• Kulit penis tak bisa ditarik kearah pangkal ketika akan dibersihkan.
• Air seni keluar tidak lancer.
• Kadang-kadang menetes dan kadang-kadang memancar dengan arah yang tidak
dapat diduga
• Bisa juga disertai demam
• Iritasi pada penis.
38. Seorang bayi laki-laki lahir spontan di bidan praktek dengan BB 3100 gram dan PB 49 cm.
Bayi tersebut dilakukan rangsangan dengan menggosokkan punggung, tangan dan kaki
dengan lembut. Serta menyentil perlahan telapak kaki 1-2 kali. Hasilnya didapatkan
penilaian APGAR SCORE bernilai 7. Dari data di atas, yang dimaksud dengan rangsangan
tersebut adalah ?
A Rangsangan Tonic Neck
B Rangsangan Taktil
C Rangsangan Sucking
D Rangsanan Walking
E Rangsangan Glabellar
Jawaban : B. Rangsangan Taktil
Pembahasan :
Rangsangan taktil merupakan upaya untuk mengaktifkan berbagai refleks protektif pada
BBL. Mengeringkan tubuh bayi merupakan tindakan stimulasi. Apabila setelah tubuh bayi
dikeringkan secara seksama dan telah dihisap lendirnya, tetapi tidak menunjukkan tanda-
tanda pernapasan yang memadai maka dapat dilakukan :
1) Menggosok punggung, tangan dan kaki dengan lembut
2) Menyentil perlahan telapak kaki 1-2 kali

39. Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 9 bulan ke posyandu untuk melakukan
imunisasi dan mengukur tumbuh kembang anaknya. Hasil pemeriksaan normal, berat badan
lahir 3100 gram. Berapakah perkiraan berat normal anak tersebut berdasarkan rumus
Behrman?
a. 5 kg
b. 7 kg
c. 9 kg
d. 10 kg
Jawaban : B
Pembahasan :
Rumus Behrman, 1992 untuk memperkirakan berat badan anak adalah
Umur Berat Badan
( )
3-12 bulan

1-6 tahun Umur (tahun) x 2 + 8

( )
6-12 tahun

Sumber : Marmi, 2014


Berdasarkan rumus Behrman, umur anak 9 bulan memiliki perkiraan berat badan normal
( )

40. Bayi Sisca berusia 9 bulan di bawa Ny. Fatma ke RS untuk diimunisasi campak. Hasil
pemeriksaan menunjukkan berat badan Sisca 7500 gram dan kondisi Sisca sehat dan belum
pernah menderita campak sebelumnya. Imunisasi campak dapat dilakukan dengan cara ...
a. Subkutan
b. Intra vena
c. Intra muskular
d. Intra kutan
e. Peroral
Jawaban : a. Subkutan
Pembahasan :
Imunisasi campak terdiri dari sau dosis tunggal yaitu 0,5 ml disuntikkan secara subkutan
dengan sudut kemiringan 45º pada lengan atas sebelah kiri yang diberikan pada anak berusia
9 bulan.

41. Seorang bayi berusia 2 minggu, tiba-tiba dari mulutnya keluar liur dan mulut tampak
berbuih, serta muntah proyektil. Ketika bayi diberi ASI terjadi batuk dan muntah bayi juga
mengalami sianosis. Apakah diagnosis yang tepat pada bayi tersebut?
a. Atresia kloaka
b. Atresia duodeni
c. Atresia esofagus
d. Atresia rectum
e. Atresia ani
Jawaban: C. Atresia esofagus
Pembahasan:
1. Atresia esofagus adalah tertutupnya (buntu) bagian ujung esofagus. Gambaran klinisnya
liur selalu meleleh dari mulut bayi dan berbuih, pada bayi kurang bulan pemberian
minum sering menyebabkan bayi menjadi biru dan apnea tanpa batuk-batuk. Jika terdapat
stula trakeosafagus perut bayi tampak membuncit karena berisi udara (Dwiendra dkk,
2014)
2. Atresia ani atau disebut juga anus imperforata adalah salah satu jenis cacat lahir yang
terjadi saat usia kehamilan 5-7 minggu, dimana perkembangan bentuk rektum (bagian
akhir usus besar) sampai lubang anus tidak sempurna
3. Atresia duodeni adalah kondisi dimana deodenum tidak berkembang dengan baik. Pada
kondisi ini, deodenum tidak terbuka secara sempurna sehingga menghalangi jalannya
makanan dari lambung menuju usus untuk dicerna.

42. Seorang ibu datang ke klinik untuk memeriksakan anaknya yang berumur 2 tahun, berat bayi
lahir 3000 gr, panjang lahir 50 cm. Berapa tinggi badan anak menurut Rumus Behrman?
a. 79 cm
b. 84 cm
c. 89 cm
d. 94 cm
e. 97 cm
Jawaban C. 89 cm
Rumus Behrman menurut Sembiring (2017)
Lahir : 50 cm
Umur 1 tahun : 75 cm
Umur 2-12 tahun = umur (tahun) x 6 + 77
= 2 x 6 + 77 = 89 cm

43. Seorang bidan melakukan pemeriksaan pada anak 2,5 tahun, bidan menemukan tanda
miliariasis dimana tampak papul bergelembung berukuran 1-2 mm ber warna merah , anak
nampak tidak nyaman dan kesakitan serta sering menggaruk-garuk kulitnya tersebut. Apa
klasifikasi miliariasis pada anak tersebut?
a. Miliariasis Kristalina
b. Miliariasis Rubra
c. Miliariasis Profunda
d. Miliariasis Fustulosa
e. Miliariasis Superficial
Jawaban : B. Miliariasis Rubra
Pembahasan:
Miliariasis
Definisi : Miliariasis adalah dermatosis yang timbul akibat penyumbatan kelenjar keringat
dan porinya, yang lazim timbul dalam udara panas lembab seperti daerah tropis atau selama
awal musim panas atau akhir musim hujan yang suhunya panas dan lembab. Terhambatnya
sekresi menimbulkan tekanan yang menyebabkaan pecahnya kelenjar/duktus kelenjar
keringat. Sumbatan tersebut disebabkan oleh bakteri yang menimbulkan peradangan dan oleh
edema akibat keringat yang tak keluar.
Klasifikasi : Tergantung dari letak kelainan, maka terdapat beberapa bentuk miliariasis,
yaitu:
Miliaria Kristalina
Miliaria kristalina memiliki gambaran berupa vesikel berukuran 1-2 mm berisi cairan jernih
tanpa disertai kulit kemerahan, terutama pada bada setelah banyak berkeringat, misalnya
karena hawa panas.Vesikel bergerombol tidak disertai tanda-tanda
radang/inflamasi.Umumnya tidak memberi keluhan subjektif.Pada gambaran histopatologik
terlihat gelembung intra/subkorneal.
Miliaria Rubra
Miliaria rubra memiliki gambaran berupa papula vesikel dan eritema disekitarnya. Keringat
menembus kedalam epidermis, dan biasanya disertai rasa gatal dan pedih pada daerah ruam
dan daerah sekitarnya. Timbul pada bagian tubuh yang tertutup seperti punggung dan dada.
Miliaria Profunda
Miliaria profunda jarang terjadi kecuali di daerah tropis. Kelainan ini biasa timbul setelah
miliaria rubra, ditandai dengan papula putih, kecil, keras, berukuran 1-3 mm. Biasa timbul di
daerah ekstremitas.Tidak gatal dan tidak terdapat eritema. Pada gambaran histopatologik
tampak saluran kelenjar keringat yang pecah pada dermis bagian atas.
Miliaria Fustulosa
Miliaria fustulosa umumnya didahului dengan dermatosis yang menyebabkan gangguan
saluran kelenjar ekrin dan terjadi pustel superfisial. Lesinya berupa pustula steril yang gatal,
tegas, superfisial, dan tidak behubungan dengan folikel rambut.

44. Berdasarkan Permenkes RI No. 938/Menkes/SK/VIII/2007, di bawah ini yang merupakan


standar asuhan kebidanan, kecuali ….
a. Pencatatan asuhan kebidanan
b. Implementasi
c. Pengkajian
d. Non-Maleficence
e. Perencanaan
Jawaban : D
Pembahasan :
Berdasarkan Permenkes RI No. 938/Menkes/SK/VIII/2007, standar asuhan kebidanan terdiri
dari ;
a. Standar I (Pengkajian)
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan dan lengkap dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
b. Starndar II (Perumusan Diagnosa dana tau Masalah Kebidanan)
Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian, menginterpretasikannya secara
akurat dan logis untuk menegakkan diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat.
c. Standar III (Perencanaan)
Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnose dan masalah yang
ditegakkan.
d. Standar IV (Implementasi)
Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif, efektif, efisien
dana man berdasarkan evidence based kepada klien/pasien, dalam bentuk upaya
promotive, preventif, kuratif dan rehabilitative. Dilaksanakan secara mandiri,
kolaborasi dan rujukan.
e. Standar V (Evaluasi)
Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan untuk melihat
keefektifan dari asuhan yang diberikany
n dan dilakukan dalam memberikan asuhan kebidanan.
Salah satu etika tenaga kesehatan yakni non-maleficence (tidak merugikan) tidak
menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada pasien. Prinsip ini mengatakan bahwa
tenaga kesehatan dalam memberikan upaya pelayanan kesehatan harus senantiasa dengan
niat untuk membantu pasien mengatasi masalah kesehatannya.

45. Seorang ibu datang ke BPM meminta bidan untuk membuat surat keterangan lahir anaknya.
Namun, ibu tersebut meminta surat keterangan lahir dibuat tidak sesuai umur anaknya yakni
dibuat lebih muda, untuk kepentingan administratif ibu tersebut. Bidan kemudian
menyetujuinya. Bidan tersebut telah melakukan tindakan…..
a. Administrative Malpractice
b. Recklesness Criminal Malpractice
c. Civil Malpractice
d. Intensional Criminal Malpractice
e. Negligence
Jawaban D.
Pembahasan :
Secara hukum Malpraktik Medik dibagi dalam 3 kategori:
a. Criminal malpractice
Suatu perbuatan memenuhi unsur delik pidana berupa kesengajaan (intensional),
kecerobohan (recklessness) dan kealpaan (negligence)
1) Contoh Intensional Criminal Malpractice
- Melakukan Euthanasia (Pasal 344 KUHP)
- Membuka rahasia pasien (Pasal 322 KUHP)
- Membuat surat keterangan palsu (Pasal 263 KUHP)
- Melakukan aborsi tanpa indikasi medis (Pasal 299 KUHP)
2) Contoh Recklessness Criminal Malpractice
- Melakukan tindakan medis tanpa persetujuan
3) Contoh Negligence Criminal Malpractice
- Kurangnya prfesionalisme yg menyebabkan pasien luka, cacat, atau mati
- Meninggalkan klem di perut pasien pada waktu operasi
b. Civil malpractice
Tidak melaksanakan kewajibannya atau tidak memberikan prestasinya sebagaimana yg
sudah disepakati (ingkar janji).
c. Administratif malpractice
Tenaga kesehatan dikatakan telah melakukan administrative malpractice manakala
tenaga kesehatan tersebut telah melanggar hukum administrasi. Bila tenaga kesehatan
melanggar hukum administrasi, misal tidak punya ijin praktik, surat ijin kerja.
Sumber :
Daharia.ST,SKM. 2009. Etika Profesi Keperawatan. Bulukumba:AKPER

46. Bidan berkolaborasi dengan kader dalam mengadakan posyandu bayi dan balita di wilayah
kerjanya. Dari 25 bayi balita yang berkunjung, 8 diantaranya berada di bawah garis merah
dan terdapat 12 bayi yang belum mendapatkan vaksinasi campak karena ibu khawatir
mengalami demam tinggi setelah pemberian vaksinasi. Langkah yang dilakukan bidan untuk
menangani kasus tersebut adalah....
a. Menyelenggarakan musyawarah masyarakat desa
b. Menyosialisasikan bersama tokoh masyarakat
c. Meningkatkan kemitraan dengan kader
d. Mengadakan pendekatan keluarga
e. Melakukan survey mawas diri
Jawab : D
Pembahasan :
Langkah yang harus dilakukan bidan untuk mengatasi masalah diatas adalah dengan
melakukan pendekatan keluarga. Pendekatan keluarga merupakan proses dengan
memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang prosedur imunisasi campak dan efek
sampingnya. Sebaiknya dalam menjelaskan hal tersebut bidan dan kader menggunakan
bahasa yang komunikatif dan mudah dimengerti. Melakukan proses pendekatan keluarga
secara persuasif akan membantu bidan merangkul keluarga sehingga masyarakat
mengetahui pentingnya imunisasi campak dan mampu mengubah persepsi mereka tentang
vaksin campak.

47. Berikut ini merupakan kewajiban bidan terhadap tugasnya, kecuali…….


a. Bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien, keluarga &
masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan
klien, keluarga & masyarakat
b. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan & mempunyai kewenangan dalam
mengambil keputusan mengadakan konsultasi dan atau rujukan.
c. Bidan dalam menjalankan tugasnya wajib mendahulukan kepentingan klien &
menghormati hak klien serta nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
d. Setiap bidan harus menjamin kerahasian keterangan yang dapat & atau dipercayakan
kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan
kepentingan klien.
e. a, b, dan c benar
Jawaban : C
Pembahasan :
Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)…..
1) Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien, keluarga dan
masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan
kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
2) Setiap berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam
mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan konsultasi
dan atau rujukan.
3) Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau
dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan
sehubungan dengan kepentingan klien.

48. Disamping memiliki peran, bidan juga memiliki fungsi. Fungsi merupakan pekerjaan
yang harus dilakukan sesuai dengan peranannya. Berdasarkan peran bidan seperti yang
dikemukakan di atas, bidan memiliki fungsi peran yang harus dilaksanakan sesuai dengan
kewenangannya maka fungsi bidan adalah sebagai berikut, kecuali……
a. Pelaksana
b. Pengelola
c. Pendamping/pengasuh
d. Investigator
e. Pendidik
Jawaban : C.
Pembahasan :
Fungsi merupakan pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan peranannya.
Berdasarkan peran bidan seperti yang dikemukakan di atas, maka fungsi bidan adalah
sebagai berikut.
1) Fungsi Pelaksana
Fungsi bidan sebagai pelaksana mencakup hal-hal sebagai berikut
- Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta
masyarakat (khususnya kaum remaja) pada masa praperkawinan.
- Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan
dengan kasus patologis tertentu, dan kehamilan dengan risiko tinggi.
- Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.
- Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi.
- Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
- Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui.
- Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah
- Memberi pelayanan keluarga berencana sesuai dengan wewenangnya.
- Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan sistem
reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium internal dan menopause
sesuai dengan wewenangnya.
2) Fungsi Pengelola Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup hal-hal sebagai berikut:
- Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu, keluarga,
kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat
setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat.
- Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit
kerjanya.
- Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
- Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait
dengan pelayanan kebidanan
- Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.
3) Fungsi Pendidik
Fungsi bidan sebagai pendidik mencakup hal-hal sebagai berikut:
- Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat
terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta keluarga
berencana.
- Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan
bidang tanggung jawab bidan.
- Memberi bimbingan kepada para bidan dalam kegiatan praktik di klinik dan di
masyarakat. d. Mendidik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan
bidang keahliannya.
4) Fungsi Peneliti / Investigator
5) Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup hal-hal sebagai berikut:
- Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri
atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
- Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan keluarga berencana.
LATIHAN SOAL UKOM

TEMA: MASA REMAJA

1. Salah satu karakteristik remaja usia 17-21 tahun adalah:


a. Remaja lebih selektif dalam mencari teman sebaya
b. Remaja cenderung mencari identitas diri
c. Remaja suka berfikir abstrak
d. Remaja lebih senang mengekspose keadaan tubuhnya
e. Remaja cenderung ingin bebas dan berkespresi
Pembahasan :
Salah satu karakteristik remaja usia 17-21 tahun adalah selektif dalam mencari teman
sebaya. Berikut karakteristik remaja usia 17-21 tahun:
1) remaja mulai dapat mengungkapkan kebebasan diri
2) remaja lebih selektif dalam mencari teman sebaya
3) remaja memiliki body image terhadap dirinya sendiri
4) remaja dapat mewujudkan rasa cinta (Eduardus Raditya, 2018)
2. Remaja harus memahami pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual. Hal
tersebut merupakan contoh dari:
a. Mengatasi menstruasi
b. Kiat menjaga kesehatan reproduksi
c. Perubahan masa pubertas
d. Akibat pernikahan dini
e. Mengatasi pubertas
Pembahasan:
Berikut kiat menjaga kesehatan reproduksi:
1) Remaja harus mengenal sistem,proses, dan fungsi alat reproduksi
2) Remaja perlu mengetahui penyakit menular seksual dan HIV/AIDS serta dampaknya
terhadap kondisi kesehatan reproduksi
3) Remaja wajib mengetahui dan menghindari bahaya narkoba dan miras pada kesehatan
reproduksi
4) Remaja memahami pengaruh sosial dan media terhadap perilaku seksual
5) Remaja mengetahui dan menghindari kekerasan seksual
5) Remaja mampu mengembangkan kemampuan komunikasi (Eduardus Raditya, 2018).
3. Anak yang sewaktu kecil merupakan anak yang penurut, bisa jadi tumbuh menjadi anak
pembangkang yang terpengaruh lingkungannya. Hal tersebut merupakan contoh perubahan
remaja pada aspek:
a. Fisik
b. Emosi
c. Kepribadian
d. Organ tubuh
e. Sosial
Pembahasan:
Aspek-aspek perkembangan remaja:
1. Aspek fisik.
Secara fisik masa remaja ditandai dengan matangnya organ-organ seksual dimana
remaja pria mengalami pertumbuhan pada organ testis dan kelenjar prostart,
matangnya organ-organ ini memungkinkan remaja pria mengalami mimpi basah,
sementara remaja wanita ditandai dengan tumbuhnya rahim, vagina dan ovarium yang
bisa menghasilkan sel telur yang membuat remaja putri mengalami haid.
2. Aspek intlektual (kognitif)
Masa remaja sudah mencapai tahap perkembangan berpikir operasional formal,
tahap ini ditandai dengan kemampuan berfikir abstrak (seperti memecahkan
persamaan aljabar), idealistik (seperti berpikir tentang ciri-ciri ideal dirinya, orang lain
dan masyarakat), dan logis (seperti menyusun rencana untuk memecahkan
masalah).Tipe pemikiran logis ini.oleh plaget disebut juga pemikiran deduktif
hipotatik (hypotatical-deductivereasoning),yaitu kemampuan koqnitif untuk
mengembangkan hipotesis (dugaan-dugaan terbaik) tentang cara-cara memecahkan
masalah dan mengambil kesimpulan. Tahap berpikir oprasional formal ini ditandai
juga dengan ciri-ciri:
a) Cara berpikir yang tidak sebatas disini dan sekarang
b) Kemampuan berpikir hipotetik
c) Kemampuan melakukan eksplorasi dan ekspansi pemikiran, horizon
berpikirnya semangkin luas seperti aspek-aspek sosial, moralitas dan keadilan
3. Aspek emosi.
Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, pertumbuhan organ-organ seksual
mempengaruhi emosi atau perasaan-perasaan baru yang belum dialami sebelumnya,
seperti rasa cinta, rindu dan keinginan berkenalan lebih intim dengan lawan jenis. Pada
usia remaja awal ( MTS), perkembangan emosinya menunjukkan sifat yang sensitif
dan kritis yang sangat kuat terhadap berbagai peristiwa atau situasi sosial ,emosi yang
sering bersifat negatif dan tempramental atau mudah tersinggung, marah dan sedih,
kondisi ini terjadi terutama bila remaja itu hidup dilingkungan yang kurang harmonis.
4. Aspek sosial.
Pada masa ini berkembang “sosial cognition” yaitu kemampuan untuk memahami
orang lain, kemampuan ini mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial dengan
teman sebaya, masa ini juga ditandai dengan berkembangnya sikap”comformity” yaitu
kecendrungan untuk meniru, mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran,
atau keinginan orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan remaja yang nakal, menjadi
pecandu NAPZA, meminum minuman keras, free sek atau berprilaku kriminal, ini
disebabka pada saat remaja itu mencontoh, dia kurang memperhitungkan baik
buruknya sesuatu tindakan yang akan dilakukan, tapi pada saat remaja sudah menanjak
dewasa maka kemampuan untuk menirunya berkurang karena kemampuan untuk
berpikir sudah semangkin matang.
5. Aspek kepribadian.
Masa remaja merupakan saat berkembang self identity ( kesadaran akan identitas atau
jati diri), remaja dihadapkan kepada berbagai pertanyaan:
Siapa saya ?
Apa peran saya …?
Mengapa saya harus melakukan….?
Apabila remaja memahami dirinya, peran-peranya dalam kehidupan maka dia akan
menemukan jati dirinya dalam arti lain dia akan memiliki kepribadan yang sehat
sebaliknya apa bila ia gagal maka ia akan mengalami kebingungan atau kekacauan
sehingga ia cendrung memiliki kepribadian yang kurang sehat. Remaja yang
mempunyai kepribadian yang kurang sehat dia cendrung untuk melakukan tindakan –
tindakan atau prilaku yang menyimpang yang keluar dari aturan-aturan norma baik itu
norma sosial maupun norma hukum seperti: remaja pria rambutnya di cat merah,
memakai anting-anting, memakai gelang dan kalung, pakaian compang camping,
bertato, merokok narkoba dan minumminumam keras Prilaku nakal atau aneh-aneh
itu berkembang karena dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya orang tua tidak
memberikan ketauladanan dalam berakhlak mulia atau pengamalan ajaran agama,
orang tua bersikap bebas, otoriter, maka anak mengalami pola asuh yang salah.
6. Fase terakhir pada siklus menstruasi disebut juga ….
a. Fase menstruasi
b. Fase ovulasi
c. Fase folikular
d. Fase proliverasi
e. Fase luteal
Pembahasan :
Fase siklus menstruasi terdiri dari (Bobak, 2004):
1) Fase menstruasi atau perdarahan (hari 1 sampai 5)
Pada fase ini , endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai perdarahan
dan lapisan yang masih utuh hanya stratum basale. Pada awal fase menstruasi kadar
estrogen, progesterone, LH (Lutenizing Hormon) menurun atau pada kadar
terendahnya selama siklus dan kadar FSH (Folikel Stimulating Hormon) baru mulai
meningkat.
2) Fase folikular/ fase proliferasi (hari 1 sampai 13)
Pada fase ini endometrium kembali normal sektar 4 hari atau menjelang perdarahan
berhenti. Dalam fase ini endometrium tumubuh menjadi 8-10 kali lipat dari semula,
yang akan berakhir saat ovulasi. Fase proliferasi tergantung pada stimulasi estrogen
yang berasal dari folikel ovarium.
3) Fase ovulasi (hari 14)
Ovulasi merupakan peningkatan kadar esterogen yang menghambat pengeluaran
FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH (Lutenizing Hormon). Peningkatan
kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel. Lonjakan LH sebelum
terjadi ovulasi mempengaruhi folikel yang terpilih. Di dalam folikel yang terpilih,
oosit matur dan terjadi ovulasi, folikel yang kosong memulai berformasi menjadi
korpus luteum. Korpus luteum mencapai puncak atvitisa fungsional 8 hari setelah
ovulasi dan mensekresi baik hormone estrogen maupun progesterone. Apabila tidak
terjadi implantasi, korpus luteum berkurang dan kadar hormone menurun. Sehingga
lapisan fungsional endometrium tidak dapat bertahan dan akhirnya luruh.
4) Fase luteal (hari 15 sampai 28)
Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar 3 hari sebelum periode
menstruasi berikutnya. Pada akhir fase sekresi, endometrium sekretorius yang
matang dengan sempurna mencapai ketebalan. Endometrium menjadi kaya dengan
darah dan sekresi kelenjar.
7. Nn. N umur 16 tahun datang ke PMB dengan keluhan rasa nyeri di kemaluan saat berjalan
maupun beraktifitas. Hasil pemeriksaan TD 110/70 mmHg, N 80x/menit, S 380C,
didapatkan bengkak merah di daerah kelenjar Bartholini. Diagnosa yang tepat pada kasus
diatas adalah …
a. Vulvitis
b. Vaginitis
c. Kista Bartholini
d. Abses Bartholini
e. Servitis

Pembahasan:

Abses Bartolini adalah penumpukan nanah yang membentuk benjolan


(pembengkakan) di salah satu kelenjar Bartholin yang terletak di setiap sisi
lubangvagina (Endang, 2012). Abses Bartolini didefinisikan sebagai penghasilan
pus yang membentuk bengkak pada satu dari kelenjar Bartolini yang terletak
di samping labia pada alat kelamin wanita (Manuba, 2008) .Biasanya pembengkakan
disertai dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan juga dapat disertai
demam, seiring pembengkakan pada kelamin yang memerah (Amiruddin, 2004).

Penyakit Gejala Pengobatan


VULVISITIS  Ada keluar cairan abnormal dari  Jika penyebabnya infeksi,
vagina seperti keputihan yang maka diberikan antibiotic,
kental berwarna kuning antijamur atau antivirus
kehijauan atau kemerahan  Penderita dianjurkan
 Kulit bersisik dan terasa menggunakan pakaian dalam
terbakar yang tidak terlalu ketat dan
 Terdapat gatal, nyeri, bengkak menyerap keringat
dan kemerahan di area genetalia  Guna mengurangi gatal
maka diberikan krim atau
Vulvitis merupakan suatu salep corticosteroid dan
peradangan pada vulva (organ antihistamin per-oral (tablet)
kelamin luar wanita).

VAGINITIS  Keputihan berwarna putih atau  Pemberian obat antibiotik


kuning kehijauan yang berbau  Pemberian obat antijamur
tidak sedap  Terapi pengganti hormone
 Gatal diarea vagina
 Kemerahan di sekitar vagina
 Flek atau perdarahan dari
vagina
 Nyeri saat BAK maupun
berhubungan seksual
Vaginitis merupakan
peradangan pada bagian
vagina yang dapat disebabkan
oleh infeksi jamur, bakteri,
parasite maupun virus

SERVISITIS  Perdarahan, gatal atau iritasi  Kauter (kauter panas),


pada alat kelamin bagian luar, Cryosurgery (kauter dingin)
sakit selama hubungan seksual, atau Laser pengobatan hal
terdapat sensasi terbakar saat ini dilakuakn untuk
BAK dan nyeri punggung mengancurkan jaringan
bawah abnormal.
 Keluarnya cairan vagina segera
setelah periode menstruasi
 Keluar bau tidak sedap dan
Servisitis merupakan
kadang disertai dengan demam
peradangan leher Rahim
maupun mual
hingga bagian bawah Rahim
yang memanjang sekitar satu
inci ke dalam saluran vagina.

KISTA BARTHOLINI  Penonjolan yang tidak nyeri  Marsupialisasi yakni sayatan


pada salah satu vulva disertai dan pengeluaran isi kista
kemerahan atau pembengkakan diikuti penjahitan dinding
pada daerah vulva kista yang terbuka pada kulit
 Terasa ada benda berat pada vulva yang terbuka.
vulva
 Kesulitan pada waktu koitus

Pembesaran berupa cairan


yang terjadi akibat sumbatan
salah satu ductus sehingga
mucus yang dihasilkan tidak
dapat disekresi dan apabila
kista infeksi akan berkembang
menjadi abses bartholini
(Amiruddin, 2004)

ABSES BARTHOLINI  Nyeri saat berjalan, duduk,  Pemberian antibiotic


beraktifitas fisik atau  Marsupialisasi
berhubungan sesksual
 Disertai demam
 Pembengkakan vulva selama 2-
4 hari

Penumpukan nanah yang


membentuk benjolan
(pembengkakan) di salah
satu kelenjar Bartholin yang
terletak di setiap sisi lubang
vagina (Endang, 2012).
8. Berikut ini adalah hal yang tidak tepat mengenai fase menstruasi adalah…
a. Meningkatnya hormon estrogen
b. Berlangsung selama 5-7 hari
c. Lapisan rahim mengalami peluruhan dan keluar dalam bentuk darah
d. Menurunnya hormone progesteron
e. Pada masa ini wanita biasanya merasa lemas dan ingin beristirahat

Pembahasan:

Fase menstruasi adalah fase keluarnya darah haid yang dimulai pada hari pertama
menstruasi dan berlangsung sampai hari ke-5 dari siklus menstruasi. Peristiwa berikut
terjadi selama fase haid ini:

1) Hormon progesteron turun drastis


2) Lapisan rahim luruh dan keluar dalam bentuk darah menstruasi
3) Pada fase menstruasi ini mungkin mengalami kram perut. Hal ini disebabkan oleh
kontraksi Rahim dan otot-otot peurt untuk mengusir darah haid.
4) Selama fase ini, kondisi fisik berada pada titik terendah, bahkan bisa dikatakan
memiliki ebergi terendah diantara fase siklus menstruasi lainnya. Oleh sebab itu,
wanita cenderung lemas dan ingin beristirahat.
9. Nn. S umur 20 tahun datang ke PMB mengeluh saat menstruasi setiap bulannya hanya
mengalami bercak-bercak merah saja. Dari hasil anamnesis ternyata Nn.S mengalami
menarche pada usia 15 tahun serta memiliki siklus haid yang pendek yaitu kurang dari 21
hari.
Apakah diagnosis yang sesuai dengan kasus tersebut?
a. Amenorea
b. Oligomenorea
c. Hipomenorea
d. Menometroagia
e. Metroragia

Pembahasan:

Perdarahan haid dipengaruhi oleh hipofise, ovarium dan uterus serta faktor dari luar
lainnya. Maka gangguan haid dapat berasal dari berbagai sebab. Beberapa klasifikasi
gangguan haid pada masa reproduksi:

1) Gangguan haid berdasar lama dan jumlah darah haid


a) Hipermenorea (menoragia), adalah perdarahan haid dengan jumlah darah yang
lebih banyak dan atau lamanya lebih lama dari sikklus yang teratur.
b) Hipomenorea adalah perdarahan haid dengan jumlah darah lebih sedikit dana tau
lamanya lebih pendek dari normal.
2) Gangguan hai berdasarkan siklus
a) Polimenorea, adalah siklus haid yang lebih pendek yaitu kurang dari 21 hari.
b) Oligomenorea, adalah haid dengan siklus yang lebih panjang yaitu lebih dari 35
hari.
c) Amenorea, adalah tidak terjadinya haid pada wanita pada kurun waktu tertentu
(Prawirohardjo, 2011)
10. Seorang remaja mempunyai kebiasaan makan berlebihan, namun diikuti dengan muntah
yang dirangsang oleh dirinya sendiri. Hal ini dilakukan karena remaja tersebut takut
gemuk. Diagnosis yang dapat ditegakan dari kasus tersebut adalah …..
a. Hypokalemia
b. Nausea
c. Vomitus
d. Bulimia Nervosa
e. Anorexia Nervosa

Pembahasan:
Gangguan makan seperti anorexia nervosa dan bulimia nervosa merupakan penyakit
kronis yang didefinisikan sebagai gangguan perilaku makan atau perilaku dalam
mengontrol berat badan. Bulimia Nervosa ditandai dengan perilaku makan dalam jumlah
yang besar yang sering dan berulang, kemudian mencoba memuntahkan kembali dengan
menggunakan obat pencahar, berpuasa atau berolahraga secara berlebih. Sedangkan
Anorexia Nervosa ditandai dengan keengganan untuk menetapkan berat badan normal,
penyimpangan pandangan terhadap tubuh, ketakutan ekstrim menjadi gemuk dan perilaku
makan yang sangat terganggu (Liechty JM, 2010 dan National Institute of Mental Health,
2007).
11. Nn R umur 23 tahun, datang ke PMB dengan keluhan selama 3 bulan terakhir mengalami
haid dengan jumlah perdarahan yang lebih banyak dari biasanya, dalam sehari mengganti
pembalut 5-8 kali. Hasil pemeriksaan didapatkan TD 100/60mmHg, nadi 88x/menit, suhu
37°C, respirasi 22x/menit, Diagnosa yang sesuai dengan kasus diatas adalah?
a. Amenorea
b. Polimenorea
c. Oligomenorea
d. Menoragia
Pembahasan :
Menoragia adalah perdarahan yang terjadi pada masa menstruasi dengan jumlah yang
banyak dapat disertai gumpalan darah bahkan disertai dismenorhea (Manuaba, 2008).
Sedangkan menurut Prawirohardjo (2011), menoragia adalah perdarahan haid yang
jumlah total darahnya melebihi 80 ml dalam satu siklus, dan durasi lebih dari 7 hari,
untuk frekuensi ganti pembalut dapat lebih dari 2-5 kali dalam sehari.
12. Nn. A usia 20 tahun datang ke PMB dengan keluhan selalu merasakan nyeri pada payudara
saat menjelang menstruasi. Hasil pemeriksaan : tekanan darah 120/90 mmHg, pemeriksaan
payudara tidak ada kelainan dan siklus haid 30 hari. Berdasarkan kasus tersebut, Nn. A
mengalami gangguan yang dinamakan …
a. Metroragia
b. Mastitis
c. Polimenorea
d. Oligomenorea
e. Mastalgia
Pembahasan:
Mastalgia merupakan gejala nyeri pada payudara tanpa adanya abnormalitas fisiologi
dan patologi pada parenkim atau stroma payudara. Mastalgia dibagi menjadi 2 yakni
mastalgia siklik dan mastalgia non siklik.
1) Mastalgia siklik merupakan nyeri yang berhubungan dengan siklus menstruasi dan
terjadi selama late luteal phase pada siklus menstruasi serta dapat berhubungan
dengan premenstrual syndrome ataupun tidak. Aktivitas hormonal dicurgiai
berhubungan dengan meningkatnya sensitivitas jaringan payudara terhadap
estrogen dan kemungkinan berhubungan dengan kadar prolaktin, selain itu
mastalgia siklik juga dikaitkan dengan kelainan histopatologi, nutrisi atau
gangguan psikiatri.
2) Mastalgia nonsiklik merupakan mastalgia yang tidak berkaitan dengan siklus
menstruasi dan terjadi pada decade usia lebih lanjut dibandingkan mastalgia siklik.
Kasus ini mungkin terjadi pada saat kehamilan atau akibat adanya keadaan patologi
terlokalisir pada payudara seperti makrokista, trauma, thrombophlebitis dan lain
sebagainya. (Murshid KR, 2011).
13. Nn. P usia 15 tahun merasakan bentuk tubuhnya mulai berubah sejak menstruasi. Payudara
dan bokong terasa mulai membesar. Perubahan yang dialami oleh Nn. P kemungkinan
dipengaruhi oleh hormone …
a. Progesterone
b. FSH
c. Prolaktin
d. LH
e. Estrogen
Pembahasan:
Fungsi hormon estrogen adalah mengatur perkembangan seksual pada wanita, memberi
kontribusi pada siklus menstruasi, pertumbuhan dan perkembangan payudara serta
berhubungan dengan kehamilan.
14. Sorang remaja putri usia 14 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan belum mendapat
haid. Hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal, dari hasil inspeksi pada alat kelamin
terlihat himen menonjol keluar dan berwarna hitam keabu-abuan.
Apakah tindakan yang dilakukan untuk kasus tersebut?
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Pemeriksaan USG
c. Pemberian terapi hormon
d. Hymenectomi
e. Vulva hygiene
Pembahasan :
Penatalaksanaan hymen imperforata adalah dengan tindakan pembedahan (Hymenectomi),
apabila hymen imperforata ditemukan sebelum pubertas, dilakukan insisi atau sayatan
dengan cara sederhana dengan melakukan insisi silang (Benson dkk, 2008).
15. Seorang remaja usia 14 tahun mengaku ada ketertarikan pada lawan jenis, sering berkhayal
mengenai hal-hal yang berkaitan seksual dan timbul perasaan cinta yang mendalam.
Berdasarkan ilustrasi diatas, remaja ini dikategorikan sedang dalam masa remaja tahap …
a. Awal
b. Tengah
c. Akhir
d. Dewasa
e. Dewasa Lanjut
Pembahasan:
Berdasarkan sifat dan ciri perkembangannya masa (rentang waktu) remaja ada tiga
tahap, yakni:
1) Masa Remaja Awal (10-12 tahun)
Pada tahap ini biasanya remaja akan tampak dan merasa lebih dekat dengan teman
sebaya, tampak dan merasa ingin bebas, tampak dan memang lebih banyak
memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir yang khayal (abstrak).
2) Masa Remaja Tengah (13-15 tahun)
Pada tahap ini biasanya remaja akan tampak dan merasa ingin mecari identitas diri,
ada keinginan untuk berkencan, timbul perasaan cinta mendalam, kemampuan
berfikir abstrak makin berkembang dan berkhayal mengenai hal-hal berkaitan
dengan seksual.
3) Masa Remaja Akhir (16-19 tahun)
Pada tahap ini biasanya remaja akan menampakkan pengungkapan kebebasan diri,
dakam mencari teman lebih selektif, memiliki citra terhadap dirinya, dapat
mewujudkan perasaan cinta dan memiliki kemamppuan berpikir khayal atau
abstrak (Widyastuti, 2009).
16. Nn A mengeluhkan selalu berdebar, cemas, gelisah, mudah kelelahan dan rasa tidak
nyaman pada payudara menjelang menstruasi. Diagnosa kebidanan yang sesuai dengan
kasus tersebut adalah?
a. Amenorea
b. Premenstrual syndrome
c. Oligomenorea
d. Dismenore
Pembahasan :
Sindroma premenstruasi merupakan kumpulan gejala fisik, psikologis dan emosi
yang terkait dengan siklus menstruasi wanita; gejala biasanya timbul 6-10 hari sebelum
menstruasi dan menghilang ketika menstruasi dimulai. Mayoritas wanita pada usia
reproduktif biasanya mengalami satu atau lebih gejala premenstruasi pada sebagian
besar siklus menstruasi. Keparahan dan frekuensi gejala yang dialami bisa berbeda di
antara masing-masing siklus. Gejala yang paling parah dan paling sering pada sindroma
premenstruasi adalah iritabilitas emosional dan tingkah laku, depresi, gelisah,
kelelahan, kosentrasi berkurang, pembengkakan dan rasa tidak nyaman pada
payudaradan nyerididaerah perut (Halbreich, 2007).
17. Hipermenorea dapat menyebabkan komplikasi seperti mioma uteri, infeksi saluran
reproduksi dan anemia, tanda dan gejala dari hipermenorea, kecuali adalah....
a. Masa menstruasi lebih dari 7 hari
b. Masa menstruasi yang sedikit
c. Pendarahan berat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari
d. Keletihan, kelelahan, dan nafas pendek-pendek (mirip gejala anemia)
Pembahasan:
Hipermenorea (menoragia) Merupakan perdarahan haid yang lebih banyak dari
normal, atau lebih lama dari 8 hari.Penyebab kelainan ini terdapat pada kondisi dalam
uterus.Biasanya dihubungkan dengan adanya mioma uteri dengan permukaan
endometrium yang lebih luas dan gangguan kontraktilitas, polip endometrium,
gangguan peluruhan endometrium, dan sebagainya. Terapi kelainan ini ialah terapi
pada penyebab utama (Wiknjosastro, 2011).
Latihan Soal dan Pembahasan Uji Kompetensi 2019
Pra-konsepsi
Kelompok 2
1. Seorang remaja perempuan, umur 17 tahun, datang ke BPM dengan
keluhan haidnya sudah lebih dari 10 hari. Hasil anamnesis: ganti pembalut
3 kali perhari, tidak ada nyeri. Hasil pemeriksaan: TB 150 cm, BB 55 Kg,
TD 110/70 mmHg, N 86x/menit, P 20x/menit, S 36,50C, benjolan
payudara (-), abdomen tidak teraba massa dan benjolan. Diagnosis apakah
yang paling mungkin pada kasus tersebut?
A. Amenorhea
B. Hipermenorhea
C. Hipomenorhea
D. Oligomenorhea
E. Polimenorhea

Jawaban : B. Hipermenorhea
Keluhan haid 10 hari dan jumlah darah diperkirakan lebih dari 80 cc.
Gangguan haid dibagi menjadi 2 yaitu gangguan lama dan jumlah darah
haid, dan gangguan siklus haid. (sumber : buku saku gynecology)
1) Gangguan lama dan jumlah darah haid :
a. Hipermenorhea (menorhagia) : perdarahan haid dengan total
jumlah darah lebih dari 80ml per siklus dan durasi haid lebih
lama dari 7 hari. (menorhagia dapat juga diartikan bila ganti
pembalut lebih dari 6x sehari)
b. Hipomenorhea : perdarahan haid dengan jumlah darah lebih
sedikit dan atau durasi lebih pendek dari normal.
2) Gangguan siklus haid :
a. Polimenorhea : perdarahan haid dengan siklus yang lebih pendek
dari normal yaitu kurang dari 21 hari.
b. Oligomenorhea : perdarahan haid dengan siklus yang lebih
panjang dari normal yaitu lebih dari 35 hari.
c. Amenorhea : tidak terjadi haid pada seorang perempuan dengan
mencangkup satu dari tanda berikut:
 Tidak terjadi haid sampai usia 14 tahun, disertai tidak
adanya pertumbuhan atau perkembangan tanda kelamin
sekunder
 Tidak terjadi haid sampai usia 16 tahun, disertai adanya
perkembangan tanda kelamin sekunder
Tidak terjadi haid untuk sedikitnya selama 3 bulan berturut-turut pada
perempuan yang sebelumnya pernah haid.

2. Seorang remaja perempuan, umur 17 tahun, datang ke BPM dengan keluhan


haidnya sudah lebih dari 10 hari. Hasil anamnesis: ganti pembalut 3 kali
perhari, tidak ada nyeri. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 80 x/
menit, P 20 x/menit, 36,50C. Remaja tersebut menolak bidan saat ingin
melakukan palpasi abdomen dan inspeksi terhadap darah yang keluar.
Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Meminta dukungan keluarga pasien
B. Memberi pengertian tujuan pemeriksaan fisik
C. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
D. Merujuk pasien ke fasilitas pelayaan yang lebih lengkap
E. Meminta keterangan tertulis terkait penolakan pemeriksaan

Jawaban : B. Memberi pengertian tujuan pemeriksaan fisik


Hak pasien sesuai UU Kesehatan No 36 tahun 2009
 Pasal 6: Setiap orang berhak mendapatkan informasi dan edukasi
tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab.
 Pasal 8: Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data
kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah
maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan.
Penolakan pasien yang terjadi pada kasus tersebut dikarenakan
kurangnya informasi terkait pengetahuan pasien tentang tujuan
pemeriksaan fisik. Sehingga sesuai dengan UU Kesehatan No 36 tahun
2009 pasal 6 dan pasal 8 bidan harus memberikan informasi mengenai
tujuan pemeriksaan fisik terhadap kasus tersebut.

3. Seorang remaja perempuan, umur 14 tahun, datang ke BPM dengan


keluhan belum pernah mengalami haid. Hasil anamnesis: sakit daerah
perut setiap bulan. Hasil pemeriksaan: TD 110/70 mmHg, N 86x/menit, P
20x/menit, S 36,5 0C, TB 145 cm, BB 50 Kg, palpasi abdomen tidak
ditemukan massa, inspeksi tampak lubang vagina dengan hymen
kebiruandan menonjol keluar. Diagnosis apakah yang paling mungkin
pada kasus tersebut?
A. Amenorhea
B. Aplasia vagina
C. Atresia vagina
D. Hematometra
E. Hymen Imperporata
Jawaban : E. Hymen Imperporata
a. Amenorhea : Amenorhea : tidak terjadi haid pada seorang perempuan
dengan mencangkup satu dari tanda berikut:
 Tidak terjadi haid sampai usia 14 tahun, disertai tidak adanya
pertumbuhan atau perkembangan tanda kelamin sekunder
 Tidak terjadi haid sampai usia 16 tahun, disertai adanya
perkembangan tanda kelamin sekunder
 Tidak terjadi haid untuk sedikitnya selama 3 bulan berturut-turut
pada perempuan yang sebelumnya pernah haid
b. Aplasia vagina : kedua duktus mulleri mengadakan fusi tetapi tidak
berkembang dan tidak mengadakan kanalisasi, bila diraba hanya
ditemukan jaringan yang menebal. Tidak terdapat vagina, hanya
cekungan pada introitus vagina.
c. Atresia vagina : suatu kondisi dimana vagina tertutup secara abnormal
atau tidak ada. Penyebab utamanya bisa berupa hipoplasia vagina total
atau obstruksi vagina, dan sering disebabkan oleh selaput dara
imperforata. (Gejala : nyeri perut siklis, ketidakmampuan untuk
memulai siklus menstruasi, kantong kecil tempat pembukaan vagina,
dan terdapat massa panggul ketika vagina bagian atas terisi dengan
darah menstruasi).
d. Hymen imperporata : Hymen Imperforata ialah selaput dara yang tidak
menunjukan lubang (Hiatus Himenalis) sama sekali, suatu kelainan
yang ringan dan yang cukup sering dijumpai. Kemungkinan besar
kelainan ini tidak dikenal sebelum menarche.Sesudah itu molimina
menstrualia dialami tiap bulan, tetapi darah haid tidak keluar. Gejala:
Darah itu terkumpul di dalam vagina dan menyebabkan hymen tampak
kebiru-biruan dan menonjol keluar. Bila keadaan ini dibiarkan, maka
uterus akan terisi juga dengan darah haid dan akan membesar
(Hematometra).
(sumber : buku saku gynecology)

4. Menurut Varney (2006) berikut ini merupakan keuntungan dan variasi dari
perawatan pra konsepsi adalah sebagai berikut, kecuali
A. Memungkinkan identifikasi penyakit medis
B. Pengkajian kesiapan psikologis
C. Keuangan
D. Pencapaian tujuan hidup
E. Perilaku sosial ekonomi

Jawaban : E. Perilaku sosial ekonomi


Perawatan prakonsepsi memiliki banyak keuntungan dan variasi,
diantaranya memungkinkan identifikasi penyakit medis, pengkajian
kesiapan psikologis, keuangan, dan pencapaian tujuan hidup (Varney,
2006).

5. Berikut ini yang merupakan pengertian dari infertil primer yaitu:


A. Jika seorang wanita yang telah berkeluarga belum pernah mengalami
kehamilan meskipun hubungan seksual dilakukan secara teratur tanpa
perlindungan kontrasepsi untuk selang waktu paling kurang 12 bulan
B. Jika seorang wanita belum mendapatkan kehamilan dalam waktu 1
tahun atau lebih pada seorang wanita yang telah berkeluarga dengan
berusaha berhubungan seksual secara teratur tanpa perlindungan
kontrasepsi, tetapi sebelumnya pernah hamil
C. Jika seorang wanita yang telah berkeluarga sengaja menunda kehamilan
D. Pasangan suami istri yang menunda kehamilan lebih dari 1 tahun
E. Jika seorang wanita yang telah berkeluarga tidak bisa hamil
dikarenakan ada kelainan pada reproduksinya

Jawaban : A. Jika seorang wanita yang telah berkeluarga belum


pernah mengalami kehamilan meskipun hubungan seksual
dilakukan secara teratur tanpa perlindungan kontrasepsi untuk
selang waktu paling kurang 12 bulan
Infertil primer yakni kondisi di mana pasangan belum dapat hamil
sedikitnya setelah satu tahun berhubungan seksual tanpa menggunakan
alat kontrasepsi apapun.
(Sarwono Prawirohardjo,2009)

6. Kondisi – kondisi prakonsepsi yang mempengaruhi pembentukan potensi


bawaan anak antara lain, kecuali….
A. Kesehatan dan kebugaran calon bapak dan calon ibu
B. Kesiapan aspek fisik dan aspek psikis calon bapak dan calon ibu
C. Kesiapan aspek sosial dan ekonomi calon bapak dan calon ibu
D. Kesiapan tenaga kesehatan untuk penolong persalinan calon bayi
E. Pemenuhan kebutuhan akan gizi calon bapak dan calon ibu

Jawaban : D. Kesiapan tenaga kesehatan untuk penolong persalinan


calon bayi
Kondisi – kondisi prakonsepsi yang mempengaruhi pembentukan
potensi bawaan anak antara lain: kesehatan dan kebugaran calon bapak
dan calon ibu; kesiapan aspek fisik dan aspek psikis calon bapak dan
calon ibu; kesiapan aspek dan ekonomi calon bapak dan calon ibu; serta
pemenuhan kebutuhan akan gizi calon bapak dan calon ibu. Tenaga
kesehatan yang akan menolong persalinan tidak memiliki ikatan
keturunan dengan calon bayi, tidak termasuk dalam kondisi yang
mempengaruhi pembentukan potensi bawaan anak.
Sumber: (Sujiono, B., danYuliani Nurani Sujiono. 2004. Seri Mengembangkan
Potensi Bawaan Anak Persiapan dan Saat Kehamilan. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo)
7. CDC (2006) mengeluarkan beberapa rekomendasi untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan prakonsepsi yaitu, kecuali….
A. Kunjungan ke tempat pelayanan kesehatan secara teratur
B. Pemberian edukasi terkait persiapan persalinan
C. Pemberian edukasi terkait kesehatan prakonsepsi
D. Pemberian konseling terkait modifikasi kebiasaan individu
E. Pemberian edukasi terkait kehamilan
Jawaban : B. Pemberian edukasi terkait persiapan persalinan
CDC (2006) mengeluarkan beberapa rekomendasi untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan prakonsepsi yaitu:
 Kunjungan ke tempat pelayanan kesehatan secara teratur (terjadwal)
 Pemberian edukasi terkait kesehatan prakonsepsi dan kehamilan
seperti skrining berat badan, vaksinasi, status zat besi dan asam folat,
pengkajian konsumsi alkohol riwayat penyakit
 Pemberian konseling terkait modifikasi kebiasaan individu
Edukasi persiapan persalinan tidak termasuk dalam pelayanan
kesehatan prakonsepsi. Edukasi persiapan persalinan diberikan pada
saat kehamilan trimester II- trimester III (mendekati proses
persalinan).
(Anggraeny, O., Ayuningtyas Dian Ariestinigsih. 2017. Gizi Prakonsepsi, Kehamilan,
dan Menyusui. Malang: UB Press)

8. Asuhan gizi pada masa prakonsepsi dapat dilakukan dengan Nutritional


Care Process (NCP) yaitu pedoman standar yang ditetapkan oleh American
Dietitian Association (ADA) yang sekarang dikenal Academy Nutrition and
Dietetic (AND). Ada 4 tahapan yang dilakukan dalam NCP antara lain,
kecuali…..
A. Pengetahuan tentang gizi
B. Penilaian status gizi
C. Penegakan diagnosa gizi
D. Perencaaan intervensi gizi
E. Perencaaan monitoring dan evaluasi gizi

Jawaban : A. Pengetahuan tentang gizi


Ada 4 tahapan yang dilakukan dalam NCP antara lain penilaian status
gizi, penegakkan diagnosa gizi, perencanaan intervensi gizi serta
perencanaan monitoring dan evaluasi gizi. Sedangkan pengetahuan
tentang gizi tidak termasuk dalam kategori 4 tahapan NCP.
(Anggraeny, O., Ayuningtyas Dian Ariestinigsih. 2017. Gizi Prakonsepsi, Kehamilan,
dan Menyusui. Malang: UB Press)

9. Ny. X berusia 25 tahun datang bersama suami ke tempat praktik bidan


mengatakan ingin hamil dan menanyakan kapan jadwal masa subur ibu.
Ny. X mengatakan sudah mengamati siklus menstruasi selama 6 bulan
terakhir dan mengatakan siklus terpendek selama 27 hari dan siklus
terpanjang selama 31 hari. Berdasarkan kasus tersebut kapan jadwal masa
subur Ny. X dimulai ......
A. Hari ke 7 setelah menstruasi
B. Hari ke 7 sebelum menstruasi
C. Hari ke 9 setelah menstruasi
D. Hari ke 9 sebelum menstruasi
E. Hari ke 11 setelah menstruasi

Jawaban : C. Hari ke 9 setelah menstruasi


Bila menstruasi tidak teratur, cara menghitung masa subur atau ovulasi
pada wanita dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
 Mengetahui panjang siklus menstruasi
Untuk mengetahui siklus menstruasi yang tepat dapat dilakukan
observasi atau pematauan minimal selama 6 bulan secara berturut-
turut. Selama 6 bulan tersebut didapatkan siklus terpendek dan
siklus terpanjang.
 Menghitung jadwal masa subur
Setelah mengetahui siklus terpendek dan siklus terpanjang, maka
dapat mengitung jadwal masa subur. Untuk siklus terpendek
kurangi 18 hari dan disitu anda memasuki masa subur setelah hari
pertama menstruasi. Sedangkan untuk siklus terpanjang, kurangi
11 hari maka hari itu adalah hari terakhir anda memasuki masa
subur.
Siklus terpendek – 18 = 27-18 = 9
Siklus terpanjang – 11 = 31-11= 20
Masa subur dimulai pada hari ke 9 setelah menstruasi dan
berakhir sampai hari ke 20 setelah menstruasi.

Selain melakukan perhitungan masa subur, untuk memprediksi waktu


masa subur lebih tepat dapat memperhatikan hal berikut:
 Perubahan pada servikal mukus:
Ketika dalam masa subur maka servikal mukus bertambah banyak
dan terjadi perubahan tekstur. Tekstur berubah menjadi bening,
licin dan mulur (stretchy)
 Terjadi perubahan kenaikan temperatur tubuh:
selama ovulasi, temprature tubuh akan meningkat dari 0,4oC
sampai 1oC. Perubahan ini mungkin tidak akan dirasakan atau
disadari, oleh karena itu pengukuran dilakukan dengan mengukur
temperatur pada bagian rektum. Puncak kesuburan selama 2
sampai 3 hari sebelum temperature mencapai titik tertinggi.
 Merasakan sakit pada abdominal bagian bawah:
beberapa wanita merasakan sakit pada bagian abdominal bawah
ketika ovulasi terjadi.

Referensi :
-Buku paduan praktis pelayanan kontrasepsi, 2011
-Enggar, Aniek dan Anna. 2018. Buku Asuhan Kehamilan. Jakarta:
In Media.

10. Ny. X berusia 25 tahun datang bersama suami ke tempat praktik bidan
mengatakan ingin hamil dan menanyakan kapan jadwal masa subur ibu.
Ny. X mengatakan sudah mengamati siklus menstruasi selama 6 bulan
terakhir dan mengatakan siklus terpendek selama 27 hari dan siklus
terpanjang selama 31 hari. Berdasarkan kasus tersebut berapa lama waktu
masa subur pada Ny. X ......
A. 8 hari
B. 12 hari
C. 14 hari
D. 16 hari
E. 18 hari

Pembahasan : B. 12 hari
Siklus terpendek -18 = 27-18 = 9
Siklus terpanjang -11= 31-11 = 20
Lama waktu masa subur dari hari ke 9-20 setelah menstruasi = 12 hari

11. Seorang janda usia 28 tahun mempunyai 1 anak, telah menikah lagi selama
3 tahun dengan suami kedua, sampai saat ini belum dikaruniai anak.
Melakukan hubungan seksual teratur dan tanpa menggunakan metode
kontrasepsi. Apakah diagnosis kasus tersebut?
A. Infertilitas primer
B. Infertilitas sekunder
C. Infertil
D. Infertilitas alamiah
E. Infertilitas tersier

Jawaban : B. Infertilitas sekunder


Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan pria dan wanita untuk
menghasilkan keturunan, terhitung minimal telah menikah selama satu
tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat
kontrasepsi. Selain itu, infertilitas juga berarti wanita yang berarti hamil
namun selalu mengalami keguguran. Dalam Bahasa awam, infertile disebut
tidak subur atau mandul. (Gunawan, Adi W., 2012)
Infertilitas ada dua macam, yaitu infertilitas primer dan infertilitas sekunder.
Pasangan dengan infertilitas primer sama sekali tidak bisa hamil. Sementara
itu, infertilitas sekunder adalah sulit untuk hamil setelah sebelumnya pernah
sekali hamil dan melahirkan secara normal. (Gunawan, Adi W., 2012)
Infertilitas disebut primer jika pasien belum pernah hamil dan sekunder jika
sudah pernah hamil. Fertilitas dipengaruhi usia dan ternyata fertilitas
menurun sesudah usia 35 tahun. Disebut infertilitas apabila pasangan telah
menikah dan istri belum hamil dalam waktu 1 tahun tanpa menggunakan
alat kontrasepsi. Jadi pasangan yang belum mempunyai anak setelah 1 tahun
menikah karena menggunakan alat kontrasepsi, tidak dapat dikatakan
sebagai pasangan infertil (Syafrudin dan Halimah, 2009)
Pada kasus seorang janda usia 28 tahun mempunyai satu anak dan belum
mempunyai anak lagi setelah 3 tahun menikah dengan suami keduanya.
Diagnosis yang tepat adalah infertilitas sekunder, karena wanita tersebut
sudah pernah hamil
12. Pasangan suami istri dating ke Bidan Praktik Mandiri mengatakan telah 2
tahun menikah dan belum dikaruniai anak meskipun mereka rutin
melakukan hubungan seksual dan tidak menggunakan alat kontrasepsi.
Apakah tindakan yang dapat dilakukan oleh bidan?
A. Saran adopsi
B. Konseling genetik
C. Memberi obat hormonal
D. Pemeriksaan vaginal dan sondase uterus
E. Konsultasi dengan dokter SpOG

Jawaban : E. Konsultasi dengan dokter SpOG


Pemeriksaan dasar infertilitas:
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan penunjang
d. Pemeriksaan analisis sperma

Dalam melaksanakan tata laksana terhadap pasutri dengan masalah


infertilitas, diperlukan sistem rujukan yang baik untuk menghindari
keterlibatan dalam menegakkan diagnosis atau tata laksana yang terkait
dengan keterbatasan yang dimiliki oleh pusat layanan kesehatan primer.
Terdapat indikator tertentu yang digunakan sebagai batasan untuk
melakukan rujukan dari pusat layanan kesehatan primer ke pusat layanan
kesehatan diatasnya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-
masing pusat layanan kesehatan. Dengan mengetahui indikator ini, pasutri
dengan kriteria tertentu akan langsung dirujuk ke pusat layanan kesehatan
yang lebih tinggi tanpa dilakukan tata laksana sebelumnya di pusat layanan
kesehatan primer.
Berdasarkan teori yang ada bahwa pemeriksaan dasar infertilitas terdiri
dari anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan
pemeriksaan analisis sperma. Sebaiknya, bidan melakukan rujukan ke
dokter spesialis kandungan agar mendapatkan pemeriksaan yang sesuai
guna menegakkan diagnosis yang lebih tepat sehingga dokter dapat
memutuskan tindakan yang tepat untuk pasutri tersebut atau merujuknya ke
fasilitas kesehatan yang lebih tinggi karena kewenangan bidan ada pasien
infertilitas hanya sebatas konseling saja.
13. Sepasang suami istri datang ke poli kandungan sebuah rumah sakit untuk
berkonsultasi. Mereka sudah menikah selama 2 tahun, aktif berhubungan
seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi, namun belum juga
menunjukan tanda-tanda kehamilan. Apakah diagnosis pada kasus diatas?
A. Infertilitas primer
B. Infertilitas sekunder
C. Dyspareunia
D. Vaginismus
E. Kemandulan

Jawaban : A. Infertilitas primer


Infertilitas primer merupakan masalah yang dihadapi oleh pasangan suami
istri yang telah menikah selama 1 tahun, melakukan senggama secara teratur
tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum berhasil memperoleh
kehamilan (Anwar, dkk,. 2011)
Dyspareunia adalah rasa sakit pada daerah kelamin yang terjadi secara
terus-menerus atau berulang ketika, akan, sedang, atau setelah berhubungan
seksual. Rasa sakit yang muncul terasa tajam, panas, atau seperti kram
menstruasi. Selain pada vagina, rasa sakit itu juga dapat dirasakan pada
kandung kemih, saluran lubang kencing, dan panggul.
Vaginismus adalah gangguan dimana otot sekitar vagina mengencang
dengan sendirinya saat penetrasi seksual.
Kemandulan adalah istilah orang awam pada kondisi dimana seseorang
tidak dapat memiliki anak karena sperma laki-laki atau sel telur perempuan
tidak dapat diproduksi.
Referensi:
Anwar, R. 2005. Diagnostik Klinik Dan Penilaian Infertilitas.
Bandung: Fakultas Kedokteran UNPAD
Prawirohardjo, S. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka.

14. Berikut adalah pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk


menegakkan diagnosis infertilitas, kecuali...
A. Biopsi endometrium
B. Histeroskopi
C. Fertilisasi In Vitro
D. Laparaskopi

Jawaban : C. Fertilisasi In Vitro


Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis
infertilitas pada wanita yaitu biopsi endometrium pada hari pertama
menstruasi, histerosalfingorafi, histeroskopi, laparaskopi atau laparatomi.
- Biopsi endometrium : Suatu prosedur pengambilan sampel pada
dinding rahim, pada kasus infertilitas digunakan untuk mengetahai
apakah kondisi dinding rahim mendukung proses kehamilan.
- Histeroskopi : Suatu prosedur yang dilakukan untuk
melihat kondisi saluran serviks rongga uterus dengan bantuan alat
endokamera berdiameter kecil yaitu 3-4 mm.
- Laparaskopi : Suatu prosedur untuk melihat rongga perut
atau rongga di luar usus melalui pencitraan pada monitor dengan
menggunakan teleskop dan endokamera. Prosedur dilakukan dengan
membuat sayatan di perut sekitar 2-10 mm dengan jumlah lubang 4
sampai 5 lubang kecil untuk memasukkan alat-alat.
(Diatri, 2015 dan Djuwantono 2011).

15. Hormon reproduksi yang berfungsi untuk mempertahankan ketebalan


endometrium agar dapat menerima implantasi zigot yaitu...
A. Estrogen
B. Progesteron
C. FSH
D. LH

Jawaban : B. Progesteron
- Estrogen : Hormon yang berguna untuk pembentukan ciri-ciri
perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk
tubuh, rambut kemaluan, pembesaran tuba fallopi, uterus dan vagina.
- Progesteron : Hormon ini bertanggung jawab atas perubahan
endometrium dan perubahan siklik dalam serviks dan vagina.
Progesteron mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat
menerima implantasi zigot.
- FSH : Hormon yang berfungsi untuk memacu
pertumbuhan dan pematangan sel telur dalam ovarium.
- LH : Hormon ini bertugas untuk memicu ovulasi atau
pelepasan sel telur dari ovarium.
(Safitri, 2018 dan Syaifuddin, 2012)
1. Proses tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium disebut....
a. Nidasi
b. Konsepsi
c. Fertilisasi
d. Radiasi

PEMBAHASAN
Nidasi/implantasi merupakan peristiwa masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi
ke dalam endometrium.

Proses Kehamilan
1. PROSES OVULASI
Ovulasi adalah peristiwa dilepaskannya ovum atau sel telur yang sudah matang dari
ovarium.
2. PROSES FERTILISASI/KONSEPSI
Fertilisasi (pembuahan) adalah proses penyatuan gamet pria dan wanita,terjadi di
ampulla tuba fallopi.
3. PROSES NIDASI/IMPLANTASI
Nidasi/implantasi merupakan peristiwa masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke
dalam endometrium.
2. Perubahan-perubahan maternal yang terjadi pada trimester I adalah sebagai berikut,
kecuali ....
a. Perdarahan sedikit atau spotting
b. Sering terjadi Braxton-Hicks
c. Morning sickniess
d. Rasa lelah yang menetap

PEMBAHASAN
Braxton-Hicks : kontraksi palsu, terjadi di TM 3

1) Perubahan Fisik pada Trimester I


a. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan
hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan untuk
mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan
menyusui.
b. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan rahim
yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan menghilang
pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan, karena kandung
kemih ditekan oleh kepala janin.
c. Konstipasi
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena peningkatan
hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus bekerja kurang
efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan
nutrisi yang lebih baik saat hamil.
d. Morning Sickness, mual dan muntah
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai sejak
awal kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut morning sickness tetapi
kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi setiap saat.
e. Merasa Lelah
Hal ini terjadi karena tubuh bekerja secara aktif untuk menyesuaikan secara
fisik dan emosional untuk kehamilan. Juga peningkatan hormonal yang dapat
mempengaruhi pola tidur.
f. Sakit Kepala
Sakit kepala yang lebih sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal
kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika akan
mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem
sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering
daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola makan
yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala.
g. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di
bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa menit
dan tidak menetap adalah normal. Hal ini sering terjadi karena adanya
perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran dari
rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
h. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus dianggap
normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
i. Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan
memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada peningkatan
berat badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang dan memerlukan
ruang juga, dan ini semua karena pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan
pembesaran rahim dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan
air.
2) Perubahan Fisik pada Trimester II
Menurut Kurnia (2009, p. 190-194), perubahan fisik pada trimester II adalah :
a) Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati
rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap minggu. Pada
kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan puser (umbilicus). Setiap
individu akan berbeda-beda tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai
membesar pada kehamilan 16 minggu.
b) Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah
biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama kehamilan. Akibat
dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan tidak nyaman.
c) Pelupa
Pada beberapa ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selama kehamilannya.
Ada beberapa teori tentang hal ini, diantaranya adalah karena tubuh ibu hamil terus
bekerja berlebihan untuk perkembangan bayinya sehingga menimbulkan blok pikiran.
d) Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan juga
pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna sehingga
mendorong asam lambung kearah atas.
e) Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan
rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan, seperti di
wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang tumbuh
tak semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.
f) Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut bagian
bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini karena
perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin
membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan bersifat tidak menetap.
g) Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester kedua,
karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar sehingga
menyebabkan tekanan darah menurun.
h) Hidung dan Gusi berdarah
Hal ini juga terjadi karena peningkatan aliran darah selama masa kehamilan.
Kadang juga mengalami sumbatan di hidung. Ini disebabkan karena adanya perubahan
hormonal.
i) Perubahan kulit
Ibu hamil akan mengalami perubahan pada kulit. Perubahan tersebut bisa
berbentuk garis kecoklatan yang dimulai dari puser (umbilicus) sampai ke tulang
pubis yang disebut linea nigra. Sedangkan kecoklatan pada wajah disebut chloasma
atau topeng kehamilan. Hal ini dapat menjadi petunjuk sang ibu kurang asam
folat.
Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada
paha atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal,
sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat dicegah,
tetapi dapat diobati setelah persalinan.
j) Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang
kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin
berwarna gelap dan besar. Bintik- bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan
itu adalah kelenjar kulit.
k) Kram pada kaki
Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat kehamilan.
Atasi dengan menaikkan kaki ke atas dan minum kalsium yang cukup. Jika
terkena kram kaki ketika duduk atau saat tidur, cobalah menggerak-gerakkan
jari-jari kaki ke arah atas.
l) Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40%
wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang menyebabkan
tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada
wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki.
Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu
lama.
3) Perubahan Trimester III
a. Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat mempengaruhi
postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang belakang.
b. Payudara
Keluarnya cairan dari payudara, yaitu colostrum, merupakan makanan bayi
pertama yang kaya akan protein. Biasanya, pada trimester ini, ibu hamil akan
merasakan hal itu, yakni keluarnya colostrum.
c. Konstipasi
Pada trimeste ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
d. Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke paru-
paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah
bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang
berada di bawah diafragma (yang membatasi perut dan dada).
Setelah kepala bayi turun kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu
sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega
dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang, karena
berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah diafragma / tulang iga ibu.
e. Sering kencing
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin
menekan kandungan kencing ibu hamil.
f. Masalah tidur
Setelah perut besar, bayi akan sering menendang di malam hari sehingga
merasa kesulitan untuk tidur nyenyak.
g. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan
daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat juga
terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan menekan
vena daerah panggul yang akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi
faktor keturunan.
h. Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut
yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.
i. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan
tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat
tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan
hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
j. Kram pada kaki
Kram kaki ini timbul karena sirkulasi darah yang menurun, atau karena
kekurangan kalsium.
k. Cairan vagina
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya
jernih. Pada awal kehamilan, cairan ini biasanya agak kental, sedangkan pada
saat mendekati persalinan cairan tersebut akan lebih cair.

3. Ny H datang untuk memeriksakan kehamilannya.Ny H mengeluh muntah terus


menerus,merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri
pada uluhati. Saat di periksa Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit, tekanan darah
sistolik menurun, suhu tubuh 38 c, turgor kulit berkurang, lidah kering dan mata cekung.
Menurut data di atas diagnosa Ny D mengarah ke....
a. Hiperemesis Gravidarum tingkat 1
b. Hiperemesis Gravidarum tingkat 1
c. Hiperemesis Gravidarum tingkat 1
d. Morning Sickness
PEMBAHASAN
Tingkatan Hiperemesis Gravidarum
Runiari (2010 hal 58) menyatakan bahwa tidak ada batasan yang jelas antara mual yang
bersifat fisiologis dengan hiperemesis gravidarum, tetapi bila keadaan umum ibu hamil
terpengaruh sebaiknya dianggap sebagai hiperemesis gravidarum. Menurut berat ringannya
gejala hiperemesis gravidarum dapat dibagi ke dalam tiga tingkatan sebagai berikut :
1) Tingkat I
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum. Pada tingkatan ini ibu hamil
merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pada
epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistolik menurun,
dapat disertai peningkatan suhu tubuh, turgor kulit berkurang, lidah kering dan mata
cekung.
2) Tingkat II
Ibu hamil tampak lebih lemas dan apatis, turgor kulit lebih menurun, lidah kering dan
tampak kotor, nadi kecil dan cepat, tekanan darah turun, suhu kadang-kadang naik, mata
cekung dan sedikit ikterus, berat badan turun, hemokonsentrasi, oligouria, dan konstipasi.
Aseton dapat tercium dari hawa pernapasan karena mempunyai aroma yang khas, dan
dapat pula ditemukan dalam urine.
3) Tingkat III
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dari somnolen sampai
koma, nadi kecil dan cepat, tekanan darah menurun, serta suhu meningkat. Komplikasi
fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai wenickle ensefalopati. Gejala yang
dapat timbul seperti nistagmus, diplopia, dan perubahan mental, keadaan ini adalah
akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus
menunjukkan terjadinya payah hati. Pada tingkatan ini juga terjadi perdarahan dari
esofagus, lambung, dan retina.

4. Salah satu ketidaknyamanan pada ibu hamil di Trimester I adalah munculnya rasa mual,
hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya waktu pengosongan lambung akibat
perubahan ...
a. Hormon estrogen
b. Hormon progesteron
c. Hormon androgen
d. Hormon testosterone

PEMBAHASAN:
Pada awal kehamilan hormon progesteron dihasilkan oleh corpus luteum dan setelah itu
secara bertahap dihasilkan oleh plasenta. Kadar hormon ini meningkat selama hamil dan
menjelang persalinan mengalami penurunan. Produksi maksimum diperkirakan 250
mg/hari.

Aktivitas progesterone:
1. Menurunkan tonus otot polos:
a. Motilitas lambung terhambat sehingga terjadi mual
b. Aktivitas kolon menurun sehingga pengosongan berjalan lambat, menyebabkan
reabsorbsi air meningkat, akibatnya ibu hamilmengalami konstipasi.
c. Tonus otot menurun sehingga menyebabkan aktivitas menurun.
d. Tonus vesica urinaria dan ureter menurun menyebabkan terjadi statis urine.

2. Menurunkan tonus vaskuler: menyebabkan tekanan diastolic menurun sehingga terjadi


dilatasi vena.
3. Meningkatkan suhu tubuh
4. Meningkatkan cadangan lemak
5. Memicu over breathing : tekanan CO2 (Pa CO2) arterial dan alveolar menurun.
6. Memicu perkembangan payudara

Estrogen
Pada awal kehamilan sumber utama estrogen adalah Ovarium. Selanjutnya estrone dan
estradiol dihasilkan oleh plasenta dan kadarnya meningkat beratus kali lipat, out put estrogen
maksimum 30 – 40 mg/hari.Kadar terus meningkat menjelang aterm.

Aktivitas estrogen adalah :


1) Memicu pertumbuhan dan pengendalian fungsi uterus
2) Bersama dengan progesterone memicu pertumbuhan payudara
3) Merubah konsitusi komiawi jaringan ikat sehingga lebih lentur dan menyebabkan
servik elastic, kapsul persendian melunak, mobilitas persendian meningkat.
4) Retensi air
5) Menurunkan sekresi natrium.

Kortisol
Pada awal kehamilan sumber utama adalah adreanal maternal dan pada kehamilan lanjut
sumber utamanya adalah plasenta. Produksi harian 25mg/hari. Sebagian besar diantaranya
berikatan dengan protein sehingga tidak bersifat aktif.Kortisol secara simultan merangsang
peningkatanproduksi insulin dan meningkatkan resistensi perifer ibu pada insulin, misalnya
jaringan tidak bisa menggunakan insulin, hal ini mengakibatkan tubuh ibu hamil
membutuhkan lebih banyak insulin. Sel- sel beta normalpulau Langerhans pada pankreas
dapat memenuhi kebutuhan insulin pada ibu hamil yang secara terus menerus tetap meningkat
sampai aterm. Ada sebagian ibu hamil mengalami peningkatan gula darah hal ini dapat
disebabkan karena resistensi perifer ibu hamil pada insulin.
Human Chorionic gonadotropin (HCG)
Hormon HCG ini diproduksi selama kehamilan. Pada hamil muda hormon ini diproduksi
oleh trofoblas dan selanjutnya dihasilkan oleh plasenta. HCG dapat untuk mendeteksi
kehamilan dengandarah ibu hamil pada 11 hari setelah pembuahan dan mendeteksi pada
urine ibu hamil pada 12–14 hari setelah kehamilan. Kandungan HCGpada ibu hamil
mengalami puncaknya pada 8-11 minggu umur kehamilan. Kadar HCG tidak boleh
dipakai untuk memastikan adanya kehamilan karena kadarnya bervariasi, sehingga dengan
adanya kadar HCG yang meningkat bukan merupakan tanda pasti hamil tetapi merupakan
tanda kemungkinan hamil. Kadar HCG kurang dari 5mlU/mldinyatakan tidak hamil dan
kadar HCG lebih 25 mlU/ml dinyatakan kemungkinan hamil.Apabila kadar HCG rendah
maka kemungkinan kesalahan HPMT, akan mengalami keguguran atau kehamilan ektopik.
Sedangkan apabila kadar HCG lebih tinggi dari standart maka kemungkinan kesalahan
HPMT, hamil Mola Hydatidosa atau hamil kembar.HCG akan kembali kadarnya seperti
semula pada 4-6 mg setelah keguguran, sehingga apabila ibu hamil baru mengalami
keguguran maka kadarnya masih bisa seperti positif hamil jadi hati–hati dalam menentukan
diagnosa, apabila ada ibu hamil yang mengalami keguguran untuk menentukan diagnosa
tidak cukup dengan pemeriksaan HCG tetapi memerlukan pemeriksaan lain.

Human Placental Lactogen.


Kadar HPL atau Chorionic somatotropin ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan
plasenta selama kehamilan.Hormon ini mempunyai efek laktogenik dan antagonis
insulin.HPL juga bersifat diabetogenik sehingga menyebabkan kebutuhan insulin
padawanita hamil meningkat.

Relaxin.
Dihasilkan oleh corpus luteum, dapat dideteksi selama kehamilan, kadar tertinggi dicapai
pada trimester pertama. Peran fisiologis belum jelas, diduga berperan penting dalam
maturasi servik.

Hormon Hipofisis.
Terjadi penekanan kadar FSH dan LH maternal selama kehamilan, namun kadar prolaktin
meningkat yang berfungsi untuk menghasilkan kholostrum. Pada saat persalinan setelah
plasenta lahir maka kadar prolaktin menurun, penurunan ini berlangsung terus sampai pada
saat ibu menyusui. Pada saat ibu menyusui prolaktin dapat dihasilkan dengan rangsangan
pada puting pada saat bayi mengisap puting susu ibu untuk memproduksi ASI

5. Ny. Tiara hamil trimester I mengeluhkan sering mual-mual hingga muntah di pagi hari.
Setelah membaca artikel di internet Ny Tiara menyadari bahwa hal tersebut biasa terjadi
pada ibu hamil dan akan hilang dengan sendirinya. Tindakan yang dilakukan Ny Tiara
termasuk dalam hal menghadapi perubahan selama kehamilan dengan cara..
a. Mencari informasi
b. Memeriksakan kehamilannya
c. Komunikasi dengan suami
d. Mengkonsumsi makanan yang bergizi

-Pembahasan
Berikut beberapa cara yang dapat menyeimbangkan kondisi psikologis dan
sosial wanita hamil :
1. Informasi Cari informasi seputar kehamilan terutama mengenai perubahan
yang terjadi dalam diri ibu termasuk hal-hal yang perlu dihindari saat sedang
mengandung agar janin tumbuh sehat. Pengetahuan atau informasi yang tepat
akan membuat ibu merasa lebih yakin sekaligus bisa mengurangi rasa cemas
yang sering muncul karena ketidaktahuan mengenai perubahan yang terjadi.
2. Komunikasi dengan suami Bicarakan perubahan yang terjadi selama hamil
dengan suami, sehingga ia juga tahu dan dapat memaklumi perubahan yang
terjadi. Apabila sudah dikomunikasikan, sang suami akan memberikan
dukungan psikologis yang dibutuhkan.
3. Rajin memeriksakan kehamilan. Periksakan kehamilan secara teratur. Cari
informasi dari dokter atau bidan terpercaya mengenai kehamilan. Jangan lupa,
ajaklah suami saat berkonsultasi ke dokter atau bidan.
4. Mengkonsumsi makanan yang bergizi Pahami benar pengetahuan mengenai
asupan makanan yang sehat bagi perkembangan janin. Hindarilah mengonsumsi
bahan yang dapat membahayakan janin, seperti makanan yang mengandung
zat-zat aditif, alkohol, rokok, atau obat-obatan yang tidak dianjurkan bagi ibu
hamil. Jauhkan juga zat berbahaya seperti gas buang kendaraan yang
mengandung timah hitam yang berbahaya bagi perkembangan kecerdasan otak
janin.
(Nurdiyan Ayu dkk, 2016)

6. (i) Jalin komunikasi yang baik dengan ibu sehingga ibu merasa diperhatikan
(ii) Memberitahu tahu ibu tentang perubahan psikologis yang terjadi selama kehamilan
(iii) Memberitahu ibu dampak masalah psikologis yang dihadapi oleh ibu terhadap janin
yang dikandungnya
(iv) Menganjurkan ibu untuk sering membaca buku KIA
(v) Memberitahu ibu untuk mencari pihak ketiga untuk penengah seperti keluarga bila
ada masalah
Beberapa hal diatas merupakan suatu tugas bidan untuk melakukan pendekatan pada ibu
hamil terkait perubahan psikologi dan sosial selama kehamilan kecuali..
a. i, iv,v
b. ii, iii,iv
c. i, ii, iii
d. iv saja
- Pembahasan
menurut Anthoni, (1998) pedekatan atau konseling bidan terkait
permasalahan perubahan psikososial ibu hamil adalah :
1. Jalin komunikasi yang baik dengan ibu sehingga ibu merasa diperhatikan
dan terbuka dalam mengkomunikasikan permasalahan yang sedang
dialaminya.
2. Memberitahu tahu ibu tentang perubahanperubahan psikologis yang
mungkin terjadi selama kehamilan
3. Memberitahu ibu dampak masalah psikologis yang dihadapi oleh ibu
terhadap janin yang dikandungnya
4. Rencana jangka panjang menganjurkan ibu untuk menggunakan
kontrasepsi, jika terkait masalah ekonomi beritahu ibu beberapa alternative
metode kontrasepsi yang dapat digunakan oleh ibu.
5. Menganjurkan ibu untuk mencari pihak ketiga sebagai penengah seperti
keluarga atau orang tua sehingga diharapkan permasalahan dapat
terselesaikan dengan baik secara kekeluargaan
(Anthoni, 1998)

7. Ny A usia 25 tahun G1P0A0 datang ke puskesmas tanggal 7 Agustus 2019 untuk


memeriksakan kehamilannya. Diketahui HPHT nya 15 April 2019. Sebelum hamil ny
A menstruasi teratur setiap 28 hari.Ny A mengeluh mudah lelah. Hasil pemeriksaan
TTV dalam batas normal.
Tanggal berapa hari perkiraan lahir (HPL) ny A?
A. 22 Januari 2020
B. 12 Januari 2020
C. 18 Januari 2020
D. 16Januari 2020
Pembahasan:
Rumus Naegele
Nama rumus ini berasal dari nama penemunya, Franz Karl Naegele, dokter kandungan di
Jerman yang hidup di abad 19. Hari perkiraan lahiran (HPL) dihitung berdasarkan hari
pertama haid terakhir (HPHT) Anda. Rumus Naegele adalah sebagai berikut:

Rumus pertama digunakan jika HPHT ada di bulan Januari sampai Maret. Misalnya, HPHT
Anda adalah 21 Januari 2018, maka perkiraan tanggal persalinan Anda adalah:
Tahun: tetap 2018
Bulan: 1+9 = 10
Hari: 21+7= 28
Maka hari perkiraan bayi lahir adalah 28 Oktober 2018.
Rumus kedua digunakan jika HPHT ada di bulan April sampai Desember. Jadi, jika hari
pertama haid terakhir Anda adalah 1 Mei 2018 maka perkiraan tanggal persalinan Anda
adalah:
Tahun: 2018+1= 2019
Bulan: 5-3=2
Hari: 1+7= 8
Maka hari perkiraan bayi lahir adalah 8 Februari 2019.

Sedangkan kasus pada Ny A HPHT nya 15 April 2019,jadi HPL Nya A adalah:
Tahun: 2019+1= 2020
Bulan: 4-3=1
Hari: 15+7= 22
Maka hari perkiraan bayi lahir NyA adalah 22 Januari 2020
8. Berdasarkan soal no 1 berapakah umur kemalilan Ny A saat pemeriksaan kehamilan (7
Agustus 2019)?
A. 16 minggu + 4 hari
B. 16 minggu + 2 hari
C. 18 minggu + 3 hari
D. 18 minggu+ 1 hari

Pembahasan:

Diketahui Ny A HPHT nya 15 April 2019 dan saat di periksa tanggall 7 agustus 2019
April. : 2 minggu +1 hari
Mei. : 4 minggu + 3 hari
Juni. : 4 minggu + 2 hari
Juli. : 4 minggu + 3 hari
Agustus: 1 minggu
Total. : 16 minggu+ 2 hari
Jadi umur kehamilan Ny A 16 minggu+ 2 hari

9. pada kasus no 1. Ny A di periksa tinggi TFU nya. Manakah tinggi TFU yg sesuai dengan
umur kehamilan Nya A saat pemeriksaan leopold 1?
A. 1/2 simpisis-pusat
B. 1/3 simpisis-pusat
C. 3 jari di atas simpisis
D. 2/3 simpisis-pusat
Pembahasan:
Berikut ini adalah tabel TFU Menurut MC Donald. Yang fungsinya untuk mengetahui
tafsiran usia kehamilan:
Umur Kehamilan Tinggi Fundus Uteri
12 minggu 3 jari di atas simpisis
16 minggu ½ simpisis-pusat
20 minggu 3 jari di bawah pusat
24 minggu Setinggi pusat
28 minggu 1/3 di atas pusat
34 minggu ½ pusat-prosessus xifoideus
36 minggu Setinggi prosessus xifoideus
40 minggu 2 jari di bawah prosessus xifoideus

10. Ny B datang ke puskesmas. Hasil pemeriksaan Nya B ternyata hamil anak pertama
G1P0A0. Bidan memberikan imunisasi TT yang pertama. Kapan Ny B kunjungan ulang
untuk imunisasi TT 2?
a. 4 minggu setelah TT1
b. 6 minggu setelah TT1
c. 1 bulan setelah TT1
d. 6 bulan setelah TT1

Pembahasan

MATERI IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL


Pengertian Imunisasi TT
Imunisasi TT Pada ibu Hamil adalah upaya yang dilakukan untuk memperoleh kekebalan
pada ibu hamil terhadap infeksi tetanus yaitu dengan menyuntikan vaksin tetanus toxoid

Tujuan pemberian Imunisasi TT


1. Memberikan kekebalan pasif kepada ibu hamil terhadap tetanus, karena vaksinasi selama
hamil juga ikut membantu bayinya menghindari tetanus selama beberapa minggu setelah
lahir.
2. Mencegah terjadinya penyakit tetanus pada ibu saat hamil, bersalin dan nifas
3.Melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonatorum misalnya akibat infeksi tali pusat
pada proses persalinan

Jadwal pemberian Imunisasi TT


11. Ny.D datang untuk memeriksakan kandungannya. Ny D tidak ada keluhan. Saat di periksa
saat ini usia kandungan Ny. D sudah 34 minggu. Hasil pemeriksaan TTV normal. Saat
pemeriksaan leopold di dapati tinggi TFU 31 cm dan kepala janin belum masuk PAP. Jadi
berapa taksiran berat janin Ny. D?
A.2943 gram
B.2946 gram
C.2945 gram
D.2954 gram
Pembahasan
rumus menghitung berat janin dalam uterus (rumus Lohnson).

Berat Janin = (tinggi fundus uteri-12) x 155 gram (jika kepala belum masuk PAP).

Berat Janin = (tinggi fundus uteri-11) x 155 gram ( Jika kepala sudah masuk PAP).

Menghitung taksiran berat janin (TBJ) dengan rumus diatas keakuratannya akan meleset ,
karena faktor sbb:
Ketebalan didnding abdomen, ini membuat kita kesulitan dalam menentukan lokasi fundus
uteri.
Rumus ini tidak dikhususkan untuk wanita Indonesia, pola makan yg berbeda akan
menentukan besarnya janin.
TBJ bayi Ny D adalah:
(31-12)x155=2945 gram

12. Ny. N umur 26 tahun hamil 8 bulan dengan keluhan perdarahan dari kemaluan sejak 6
jam yang lalu. Hasil pemeriksaan tekanan darah 150/100 mmHg, nadi 90 kali/menit,
pernafasan 20 kali/menit, dan suhu 37oC. Pemeriksaan abdomen TFU 28 cm dan
pemeriksaan inspekulo menunjukan porsio licin ostium terbuka dengan darah merah
kehitaman. Berdasarkan kasus Ny. N diagnosa yang paling mungkin adalah…
a. Ruptura uteri
b. Solusio plasenta
c. Plasenta previa
d. Abortus
Jawaban : b. Solusio plasenta
Pembahasan :
Solusio Tanda Gejala
plasenta  Perdarahan  Syok tidak sesuai
dengan nyeri dengan jumlah
intermiten atau darah yang keluar
menetap (tersembunyi)
 Warna darah  Anemia berat
kehitaman  Gawat janin
 Uterus tegang
terus menerus dan
nyeri
 Perdarahan 
tanpa nyeri, UK
>22 minggu
 Darah segar
keluar sesuai
beratnya anemia
 Bagian terendah
Plasenta previa janin tidak
masuk PAP
 Kondisi janin
normal atau
terjadi gawat
janin
 Uterus masih
relaks
 Perdarahan  Jumlah
pervaginam dari perdarahan
bercak hingga tergantung macam
berjumlah bnyak abortus
abortus
 Kadang ada  Ostium bisa
pengeluaran tertutup atau
produk konsepsi terbuka
 Perut terasa  Pada abortus
nyeri atau ada inkomplit kadang
kontraksi terabajaringan
keluar dari ostium
 Perdarahan 
pervaginam
 Nyeri perut
hebat
 Nyeri tekan
Rupture uteri abdomen
 Mudah meraba
bagian janin
 Tanda-tanda
syok
 Loss of station

13. Plasenta yang letaknya disegmen bawah rahim dan pinggir plasenta berada tepat pada
pinggir ostium uteri internum disebut :
a. Plasenta previa Partialis
b. Plasenta previa Marginalis
c. Plasenta previa Subtotal
d. Plasenta previa Totalis
Jawaban : b. Plasenta previa Marginalis
Pembahasan:
Plasenta previa ialah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah
rahimsedemikian rupa sehingga menutupi sebagian atau seluruh dari ostium uteri
internum.Klasifikasi :
1) Plasenta previa totalis atau komplit adalah plasenta yang menutupi seluruh ostium
uteri internum
2) Plasenta previa parsialis adalah plasenta yang menutupi sebagian ostium uteri
internum
3) Plasenta previa marginalis adalah plasenta yang tepinya berada pada pinggir
ostium uteriinternum
4) Plasenta letak rendah adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah
rahimsedemikian rupa sehingga tepi bawahnya berada pada jarak lebih kurang 2
cm dari ostiumuteri internum. Jarak yang lebih dari 2cm dianggap plasenta letak
norma
14. Ny. L umur 27 tahun hamil 2 bulan datang ke bidan dengan keluhan keluar darah
berwarna merah kehitaman disertai kontraksi yang sering. Hasil pemeriksaan
didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 90 kali/menit, pernafasan 20 kali/menit,
dan suhu 37oC. Pemeriksaan inspekulo tampak ostium licin, terbuka, dan terdapat
jaringan keluar dari ostium. Diagnosa pada kasus Ny. L adalah
a. Abortus imminens
b. Abortus insipiens
c. Abortus inkomplit
d. Abortus komplit
Jawaban : c. Abortus inkomplit
Pembahasan :
Tanda dan gejala abortus inkomplit adalah:
- Sebagian hasil konsepsi keluar dari kavum uteri
- Kanalis servikalis terbuka
- Perdarahan banyak/ sedang dari uterus
- Nyeri perut ringan
Abortus imminens: perdarahan pervaginam pada kehamilan <20 minggu tanpa ada
tanda-tanda dilatasi serviks
Abortus insipiens : perdarahan uterus pada kehamilan <20 minggu dengan adanya
dilatasi serviks uteri yang meningkat tapi hasil konsepsi masih dalam uterus
Abortus komplit : pengeluaran seluruh hasil konsepsi pada kehamilan <20 minggu

15. Ny. R umur 28 tahun hamil 4 bulan datang ke bidan dengan keluhan sering pusing dan
cepat merasa lelah. Hasil pemeriksaan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 79 kali/menit,
pernafasan 24 kali/menit, suhu 37oC, dan Hb 9,3 gr/dl. Berdasarkan pemeriksaan tersebut
diagnosis yang tepat adalah…
a. Anemia ringan
b. Anemia sedang
c. Anemia berat
d. Anemia berat sekali
Jawaban : a. Anemia ringan
Pembahasan:
Klasifikasi menurut WHO dan Dep.Kes RI
 Normal : Kadar Hb dalam darah ≥ 11 gr%
 Anemia Ringan : Kadar Hb dalam darah 8 - 10 gr%
 Anema berat : Kadar Hb dalam darah < 8 gr%
1. Ny. T umur 33 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu datang ke RS pukul 07.00

merasakan kenceng-kenceng ingin melahirkan. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik

didapatkan hasil TTV dalam batas normal. Hasil palpasi abdomen pada bagian atas

perut ibu teraba bulat, keras, melenting, bagian kiri teraba tahanan memanjang, bagian

bawah perut ibu teraba bulat, lunak, DJJ 140x/menit, His 4x/10 menit lama 40 detik,

VT 10 cm, ketuban (-), teraba os sacrum. Tindakan yang dapat dilakukan pada Ny. T

adalah...

a. Lahirkan dengan sectio caesarea

b. Lahirkan pervaginam dengan teknik Bracht

c. Lahirkan dengan teknik versi luar

d. Lahirkan pervaginam dengan ekstraksi sungsang totalis

e. Lahirkan pervaginam dengan teknik Mc. Robert

Pembahasan:

Pertolongan persalinan letak sungsang memerlukan perhatian karena dapat

menimbulkan komplikasi kesakitan, cacat permanen sampai dengan kematian bayi.

Menghadapi kehamilan letak sungsang dapat diambil tindakan melalui versi luar

ketika hamil. Persalinan diselesaikan dengan pertolongan pervaginam dengan

pertolongan fisiologis secara bracht, ekstraksi parsial (secara klasik, Mueller,

loevset), persalinan kepala (secara mauriceau veit smellie, menggunakan forcep

ekstraksi). Ekstraksi bokong totalis (ekstraksi bokong, ekstraksi kaki) atau

pertolongan persalinan dengan sectio caesaria (Manuaba, 2010).

Persalinan letak sungsang dengan pervaginam mempunyai syarat yang harus

dipenuhi yaitu pembukaan benar-benar lengkap, kulit ketuban sudah pecah, his

adekuat dan tafsiran berat badan janin < 3600 gram. Terdapat situasi-situasi tertentu

yang membuat persalinan pervaginam tidak dapat dihindarkan yaitu ibu memilih
persalinan pervaginam, direncanakan bedah sesar tetapi terjadi proses persalinan yang

sedemikian cepat, persalinan terjadi di fasilitas yang tidak memungkinkan dilakukan

bedah sesar, presentasi bokong yang tidak terdiagnosis hingga kala II dan kelahiran

janin kedua pada kehamilan kembar. Persalinan pervaginam tidak dilakukan apabila

didapatkan 13 kontra indikasi persalinan pervaginam bagi ibu dan janin, presentasi

kaki, hiperekstensi kepala janin dan berat bayi > 3600 gram, tidak adanya informed

consent, dan tidak adanya petugas yang berpengalaman dalam melakukan pertolongan

persalinan (Wiknjosastro, 2007).

Terdapat 3 metode umum persalinan presentasi bokong melalui vagina :

1) Persalinan spontan (spontaneous breech)

Janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri. Cara ini lazim disebut

cara bracht. Setelah semua persiapan dilakukan, maka persalinan dapat dimulai.

2) Manual aid (partial breech extraction)

Bila persalinan dengan metode bracht gagal maka dilanjutkan dengan manual aid,

terdiri 3 tahapan yaitu:

a) Tahap pertama

Bokong sampai umbilicus lahir secara spontan dengan mengunakan kekuatan

tenaga ibu sendiri.

b) Tahap Kedua

Persalinan bahu dan lengan dibantu oleh penolong, menurut Manuaba (2010)

ada 3 cara yaitu :

- Cara Klasik

- Cara Mueller

- Cara lovset
c) Tahap ketiga

Melahirkan kepala

3) Ekstraksi sungsang (total breech extraction)

Janin dilahirkan seluruhnya dengan menggunakan tenaga penolong (teknik

ekstrasi kaki, ekstrasi bokong). Ekstrasi bokong merupakan pelahiran manipulatif

yang dilakukan oleh dokter spesialis obstetrik dan dilakukan untuk mempercepat

persalinan dalam situasi gawat seperti gangguan kondisi janin (Fraser, 2009).

2. Ny. K berumur 20 tahun G1P0A0 hamil 40 minggu datang ke PMB mengeluh

kenceng-kenceng, perut terasa nyeri yang sangat hebat, keluar keringat dingin dan ibu

tampak cemas. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh bidan didapatkan hasil TD 110/80

mmHg, denyut nadi 100x/menit, pernafasan 28 x/menit, suhu 37oC, abdomen teraba

keras serta teraba lekukan melintang pada segmen bawah rahim setinggi pusat,

kontraksi uterus terus menerus dan sangat kuat, VT 2 cm, ketuban utuh, lendir darah

positif. Diagnosa yang tepat untuk kasus tersebut adalah...

a. Ruptur Uteri

b. Inersia Uteri Primer

c. Plasenta Previa

d. Solusio Plasenta

e. Ruptur Uteri Iminent

Pembahasan:

Ruptur uteri atau robekan uterus merupakan peristiwa yang sangat berbahaya, yang

umumnya terjadi pada persalinan.

Menurut Gejala Klinis, ruptur uteri dapat dibedakan:

a. Ruptur Uteri Iminens (membakat=mengancam)

Gejala Ruptur Uteri Iminens/mengancam:


1) Pasien tampak gelisah, ketakutan, disertai dengan perasaan nyeri diperut

2) Pada setiap datangnya his pasien memegang perutnya dan mengerang

kesakitan bahkan meminta supaya anaknya secepatnya dikeluarkan

3) Pernafasan dan denyut nadi lebih cepat dari biasa

4) Ada tanda dehidrasi karena partus yang lama (prolonged labor), yaitu mulut

kering, lidah kering dan haus, badan panas (demam)

5) His lebih lama, lebih kuat dan lebih sering bahkan terus-menerus

6) Ligamentum rotundum teraba seperti kawat listrik yang tegang, tebal dan

keras terutama sebelah kiri atau keduanya

7) Pada waktu datang his, korpus uteri teraba keras (hipertonik) sedangkan SBR

teraba tipis dan nyeri kalau ditekan

8) Diantara korpus dan SBR nampak lingkaran Bandl sebagai lekukan melintang

yang bertambah lama bertambah tinggi, menunjukan SBR yang semakin tipis

dan teregang. Sering lengkaran bandl ini dikelirukan dengan kandung kemih

yang penuh, untuk itu dilakukan kateterisasi kandung kemih. Dapat

peregangan dan tipisnya SBR terjadi di dinding belakang sehingga tidak dapat

kita periksa, misalnya terjadi pada asinklitismus posterior atau letak tulang

ubun-ubun belakang

9) Perasaan sering mau kencing karena kandung kemih juga tertarik dan teregang

ke atas, terjadi robekan-robekan kecil pada kandung kemih, maka pada

kateterisasi ada hematuri

10) Pada auskultasi terdengar denyut jantung janin tidak teratur (asfiksia)

11) Pada pemriksaan dalam dapat kita jumpai tanda-tanda dari obstruksi, seperti

oedem porsio, vagina, vulva dan kaput kepala janin yang besar.
b. Ruptur Uteri sebenarnya

1) Anamnesis dan Inspeksi

- Pada suatu his yang kuat sekali, pasien merasa kesakitan yang luar biasa,

menjerit seolah-olah perutnya sedang dirobek kemudian jadi gelisah, takut,

pucat, keluar keringat dingin sampai kolaps.

- Pernafasan jadi dangkal dan cepat, kelihatan haus.

- Muntah-muntah karena perangsangan peritoneum.

- Syok, nadi kecil dan cepat, tekanan darah turun bahkan tidak terukur.

- Keluar perdarahan pervaginam yang biasanya tak begitu banyak, lebih-

lebih kalau bagian terdepan atau kepala sudah jauh turun dan menyumbat

jalan lahir.

- Kadang-kadang ada perasaan nyeri yang menjalar ke tungkai bawah dan

dibahu.

- Kontraksi uterus biasanya hilang.

- Mula-mula terdapat defans muskulaer kemudian perut menjadi kembung

dan meteoristis (paralisis usus).

2) Palpasi

- Teraba krepitasi pada kulit perut yang menandakan adanya emfisema

subkutan.

- Bila kepala janin belum turun, akan mudah dilepaskan dari pintu atas panggul.

- Bila janin sudah keluar dari kavum uteri, jadi berada di rongga perut, maka

teraba bagian-bagian janin langsung dibawah kulit perut dan disampingnya

kadang-kadang teraba uterus sebagai suatu bola keras sebesar kelapa.

- Nyeri tekan pada perut, terutama pada tempat yang robek.


3) Auskultasi

Biasanya denyut jantung janin sulit atau tidak terdengar lagi beberapa menit

setelah ruptur, apalagi kalau plasenta juga ikut terlepas dan masuk ke rongga

perut.

4) Pemeriksaan Dalam

- Kepala janin yang tadinya sudah jauh turun ke bawah, dengan mudah

dapat didorong ke atas dan ini disertai keluarnya darah pervaginam yang

agak banyak.

- Kalau rongga rahim sudah kosong dapat diraba robekan pada dinding

rahim dan kalau jari atau tangan kita dapat melalui robekan tadi, maka

dapat diraba usus, omentum dan bagian-bagian janin. Kalau jari tangan

kita yang didalam kita temukan dengan jari luar maka terasa seperti

dipisahkan oleh bagian yang tipis seklai dari dinding perut juga dapat

diraba fundus uteri.

5) Kateterisasi

Hematuri yang hebat menandakan adanya robekan pada kandung kemih.

3. Ny. S umur 27 tahun G1P0A0 hamil 40 minggu datang ke RS dengan riwayat

Diabetes Mellitus. Ny. S saat ini sedang dalam proses persalinan kala II namun

setelah kepala janin lahir, tidak terjadi putaran paksi luar. Posisi yang paling tepat

untuk melahirkan bayi dari kasus tersebut adalah...

a. Mc. Donald

b. Dorsal Recumbent

c. Semi Fowler

d. Mc. Robert

e. Litotomi
Pembahasan:

Distosia bahu atau bahu macet adalah gagalnya bahu melewati pelvis secara

spontan setelah kelahiran kepala. Bahu anterior terperangkan di belakang atau pada

simfisis pubis, sementara bahu posterior berada di lubang sakrum atau tinggi di atas

promontorium sakrum. Penatalaksanaan distosia bahu (APN, 2007):

a) Melakukan episiotomi

b) Mengatur posisi ibu manuver Mc. Robert

Dengan cara wanita berbaring datar dengan punggungnya (bantal di bawah

kepala), kaki abduksi dan lutut ditarik ke arah bahu oleh wanita sendiri atau orang

lain dengan masing-masing menarik satu kaki ke arah bahu wanita. Menarik

kedua lutut ke arah bahu akan merotasikan panggul arah posterior membuat datar

punggung bawah dan menggerakkan arkus pubis ke atas (ke arah kepala wanita).

Hal ini dapat mendorong janin menggelincir di bawah arkus pubis dan terus turun.

4. Ny. D berumur 34 tahun baru saja melahirkan anak kedua pukul 18.00 WIB, jenis

kelamin perempuan, berat badan 3.800 gram, keadaan waktu lahir menangis kuat.

Plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap dan sudah dilakukan massage. Ny. D

mengalami robekan jalan lahir pada mukosa vagina hingga otot-otot perineum.

Diagnosa pada perempuan tersebut yang tepat adalah kala IV dengan...

a. Laserasi Derajat I

b. Laserasi Derajat II

c. Laserasi Derajat III A

d. Laserasi Derajat III B

e. Laserasi Derajat IV

Pembahasan:

Derajat laserasi perineum terbagi atas :


a) Derajat I

Meliputi mukosa vagina, fourchette posterior dan kulit perineum. Pada derajat I

ini tidak perlu dilakukan penjahitan, kecuali jika terjadi perdarahan

b) Derajat II

Meliputi mukosa vagina, fourchette posterior, kulit perineum dan otot perineum.

Pada derajat II dilakukan penjahitan dengan teknik jelujur.

c. Derajat III

Meliputi mukosa vagina, fourchette posterior, kulit perineum, otot perineum dan

otot spingter ani external

d. Derajat IV

Derajat III ditambah dinding rectum anterior

(Kurniarum, 2016)

5. Ny. U umur 38 tahun P6A0 datang ke PMB dan telah melahirkan bayi perempuan.

Plasenta lahir lengkap 25 menit setelah diberikan injeksi oksitosin ke 2. Perdarahan

±500 cc, kontraksi uterus lembek, TFU setinggi pusat, TD 100/70 mmHg, keadaan

umum lemah, denyut nadi 100 x/menit. Apakah tindakan selanjutnya yang harus

dilakukan oleh bidan untuk mengatasi perdarahan tersebut?

a. Melakukan kompresi bimanual interna

b. Melakukan kompresi bimanual eksterna

c. Mengecek kelengkapan plasenta

d. Memberikan ergometrin 0,2 secara IM

e. Memasang infus RL 500 ml dan oksitosin 20 IU

Pembahasan:
(Kemenkes RI, 2013)

6. Beberapa teknik dukungan/pendekatan untuk mengurangi rasa sakit saat persalinan


dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut, kecuali
A. Kehadiran seorang pendamping persalinan
B. Sentuhan yang nyaman
C. Penekanan pada perut
D. Berendam

PEMBAHASAN:

1. Beberapa teknik dukungan/pendekatan untuk mengurangi rasa sakit dapat


dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Kehadiran seorang pendamping, sentuhan yang nyaman dan dorongan dari
orang yang memberikan dukungan
b. Perubahan posisi dan pergerakan
c. Sentuhan dan massage
d. Counter pressure untuk mengurangi tegangan pada ligamen
e. Pijatan ganda pada pinggul
f. Penekanan pada lutut
g. Kompres hangat dan kompres dingin
h. Berendam
i. Pengeluaran suara
j. Visualisasi dan pemusatan perhatian (dengan berdoa)
k. Musik yang lembut dan menyenangkan ibu

7. Bidang hodge adalah bidang semu sebagai pedoman untuk menentukan kemajuan
persalinan yaitu seberapa jauh penurunan kepala melalui pemeriksaan dalam.
Pernyataan yang benar tentang bidang hodge dibawah ini adalah
a. Hodge II adalah bidang setinggi bidang setinggi PAP
b. Hodge III adalah bidang setinggi spina ischiadika berhimpit dengan PAP
c. Hodge I adalah bidang setinggi ujung os coccygis berhimpit dengan PAP
d. Hodge IV adalah bidang setinggi pinggir bawah symfisis pubis berhimpit dengan
PAP

PEMBAHASAN:
Bidang hodge adalah bidang semu sebagai pedoman untuk menentukan
kemajuan persalinan yaitu seberapa jauh penurunan kepala melalui pemeriksaan
dalam. Adapun bidang hodge sebagai berikut

a) Hodge I adalah bidang setinggi bidang setinggi Pintu Atas Panggul (PAP)
yang dibentuk oleh promontorium, artikulasio sakra iliaca, sayap sacrum, linia
inominata, ramus superior os pubis dan tepi atas symfisis pubis
b) Hodge II adalah bidang setinggi pinggir bawah symfisis pubis berhimpit
dengan PAP
c) Hodge III adalah bidang setinggi spina ischiadika berhimpit dengan PAP
d) Hodge IV adalah bidang setinggi ujung os coccygis berhimpit dengan PAP

8. Panggul keras dibentuk oleh 4 buah tulang yang terdiri dari


a. 1 os cocxae, 2 os sacrum, 1 os coccygis
b. 2 os cocxae, 1 os sacrum, 1 os coccygis
c. 1 os cocxae, 1 os sacrum, 2 os coccygis
d. 1 os sacrum, 1 os coccygys, 2 os sacrum

PEMBAHASAN:

Passage atau faktor jalan lahir dibagi atas:

Bagian keras: tulang-tulang panggul (rangka panggul)


Bagian lunak: otot-otot, jaringan-jaringan dan ligamen-ligamen

Jalan lahir keras (panggul) dibentuk oleh 4 buah tulang, yaitu: 2 tulang pangkal
paha (os coxae) terdiri atas os illium, os ischium dan os pubis, 1 tulang
kelangkang (os sacrum) dan 1 tulang ekor (os coccygis).

9. Indikator presentasi muka adalah


a. Teraba dagu
b. Teraba dahi dan ubun-ubun besar
c. Teraba sacrum
d. Teraba puncak kepala/sinsiput
PEMBAHASAN:

Indikator presentasi janin

a. Presentasi belakang kepala : ubun-ubun kecil


b. Presentasi dahi : dahi dan ubun-ubun besar
c. Presentasi muka : dagu
d. Presentasi bokong : sacrum

10. Prinsip umum dari asuhan sayang ibu yang harus diikuti oleh bidan kecuali
a. Rawat ibu dengan penuh hormat
b. Mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakan ibu
c. Memberikan asuhan dengan memperhatikan privasi
d. Melakukan tindakan tanpa memberikan penjelasan dan meminta izin dahulu

PEMBAHASAN:
Prinsip umum dari asuhan sayang ibu yang harus diikuti oleh bidan adalah:

a. Rawat ibu dengan penuh hormat.


b. Mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakan ibu. Hormati
pengetahuan dan pemahaman mengenai tubuhnya. Ingat bahwa mendengar
sama pentingnya
dengan memberikan nasihat
c. Menghargai hak-hak ibu dan memberikan asuhan yang bermutu serta sopan.
d. Memberikan asuhan dengan memperhatikan privasi
e. Selalu menjelaskan apa yang akan dikerjakan sebelum anda melakukannya
serta
meminta izin dahulu.
f. Selalu mendiskusikan temuan-temuan kepada ibu, serta kepada siapa saja yang
ia
inginkan untuk berbagi informasi ini.
g. Selalu mendiskusikan rencana dan intervensi serta pilihan yang sesuai dan
tersedia
bersama ibu.
h. Mengizinkan ibu untuk memilih siapa yang akan menemaninya selama
persalinan,
kelahiran dan pasca salin.
i. Mengizinkan ibu menggunakan posisi apa saja yang diinginkan selama
persalinan dan kelahiran.
11. Ny K umur 23 tahun, G1P0A0, umur kehamilan 21 minggu datang ke bidan dengan
keluhan mules-mules diperut, sudah mengeluarkan mengeluarkan sebagian jaringan,
hasil pemeriksaan TD : 110/60 mmHg, N : 88x/m, pemeriksaan dalam teraba jaringan

Diagnosa yang tepat pada Ny K sekarang…….

A. Abortus Imminens
B. Abortus complete
C. Retensio Plasenta
D. Aborutus incomplete

PEMBAHASAN:

Aborus Imminens adalah peristiwa terjadinya pelepasan dari uterus pada khamilan
sebulum 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus tanpa dilatasi serviks
dan ditandai dengan perdarahan pervaginam sementara oustium uteri eskternum
masih tertutup dan janin masih baik di intrauterine (Khumaira M, 2012)

Abrotus Insipiens merupakan suatu abortus terjadi pada umur kehamilan kurang <20
minggu yang sedang berlangsung, ditandai dengan terbuka ostium eskternum, selain
perdarahan (Achadiat, 2004).

Abortus incomplete adalah pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20


minggu dan ditandai pengeluaran hasil konsepsi dengan masih ada sisa jaringan
tertinggal di dalam uterus (Wiknjosastro, A, 2007).

Abortus Komplite adalah pengeluaran hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20


minggu dan semua hasil konsepsi sudah keluar semua dari jalan lahir (fetus dab
plasenta) sehingga tidak di dalam kavum uteri (Joseph HK, 2011).

Missed Abortion merupakan perdarahan umu kehamilan <20 minggu, berakhirnya


suatu kehamilan dimana janin sudah meniggal didalam Rahim dan hasil konsepsi
masih tertahan dalam Rahim selama 4-8 minggu.
12. Sebab-sebab mulainya persalinan
A Penurunan kadar progesteron
B. Lightening
C. Perubahan Serviks
D. Timbulnya kontraksi Uterus
PEMBAHASAN:
1. Penurunan kadar progesteron menimbulkan relaxsi otot-otot Rahim, sebaliknya
estrogen meninggalkan kerentanan otot rahim. Selama kehamilan terdapat
keseimbangan antara kadar progesterone dan estrogen dalam darah, tetapi pada akhir
kehamilan kadar progesterone menurun sehingga timbul his.
2. Teori Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst posterior. Perubahan
kesimbangan estrogen dan progesterone dapat mengubah sensitivitas otot rahim
sehingga sering terjadi kontraksi Braxton hicks.
3. Keregangan otot-otot mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu. Setelah
melewati batas tertentu terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai.
4. Pengaruh janin
5. Teori prostaglandin meningkat pada umur kehamilan 15 minggu yang dikeluarkan
desidu. Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidu diduga menjadi salah satu sebab
dimulainya persalinan.

13. Ny. H umur 28 tahun G1POA0 datang ke bidan swastas pada jam 09.00 WIB dengan
keluhan Kenceng-kenceng sejak jam 05.00. Hasil pemeriksaan didapatkan TD :
110/80 mmHg, N : 85x/m,TFU : 28 cm, punggung kanan, kepala sudah masuk
panggul 3/5, DJJ : 150 x/m, kontraksi : 3X10 Menit durasi 30 detik , pemeriksaan
dalam 6 cm, KK +, persentasi kepala.

Diagnosa yang tepat untuk ny H tersebut…….

A. Inpartu kala II fase laten


B. Inpartu kala II fase laten maximal
C. Inpartu kala II fase fase aktif akselarasi
D. Inpartu kala I fase aktif dilatasi maximal

PEMBAHASAN:
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraski uterus dan pembukaan serviks
hingga mencapi pembukaan lengkap (10 cm). Persalinan kala 1 berlangsung 18-24 jam
dan terbagi menjadi dua fase yaitu fase laten dan fase aktif

a. Fase laten persalinan

1. Dimula sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks
secara bertahap

2. Pembukaan serviks kurang dari 4 cm

3. Biasanya berlangsung dibawah hingga 8 jam

b. Fase aktif persalinan

1. Frekuensi lama kontraksi uterus umumnya meningkat jika terjadi 3 kali atau leboh
dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih

2. Serviks membuka dari 4 ke 10 cm biasanya dengan kecepatan 1 cm atau lebih perjam


hingga pembukaan lengkap (10 cm)

3. Terjadi penurunan bagian terendah janin

Fase aktif terbagi menjadi 3 fase yaitu :

1. Fase akselerasi : dalam waktu 3 jam pembukaan 3 cm pembukaan 3 cm tersebut


menjadi 4 cm.
2. Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari
4 cm menjadi 9 cm
3. Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat kembali dalam waktu 2 jam pembuakaan
dari 9 cm menjadi lengkap.

14. Meningkatnya Metabolisme karbonhidrat pada masa persalinan ditandai dengan


adanya…..

A. Perubahan system respirasi

B. Perubahan sytem kardiovaskuler


C. Peningkatan motilitas lambung

D. Peningkatan suhu badan ibu, nadi, penapasan dan cardiac output

PEMBAHASAN:

Metabolisme karbonhidrat pada saat mulai persalinan,terjadi penurunan hormone


progesterone yang mengakibatkan perubahan system percernaan menjadi lambat sehingga
makanan lebih lama tinggal di lambung, akibatnya ibu bersalin yang mengalami obsitivas
atau peningkatan getah lambung sehingga terjadi mual dan muntah. Metabolisme
karobonhidrat aerob dan anaerob meningkat secara perlahan yang terjadi akibat aktivitas
otot rangka kecemasan ibu. Peningkatan ini ditandai dengan adanya peningkatan suhu,
nadi, pernapasan dan cardiac output dan hilangnya cairan.

14. Perubahan fisiolgis yang terjadi pada saat persalinan…

A Perubahan psikologis

B. Perubahan urinaria

C. Perubahan masa kehamilan

D. Benar semua

PEMBAHASAN:
Perubahan fisiologis dalam persalian

1. Perubahan uterus

2. Perubahan serviks

3. Perubahan urinaria

4. Perubahan ligamentum

5. Perubahan pada vagina dan dasar panggul

6. Perubahan sytem kardiovaskuler

7. Posisi berbaring miring akan mengurangi terjadinya perubahan tekanan darah selama
proses kontraksi
8. Perubahan respirasi

9. Perubahan gastrointestinal

10. Perubahan haemoglobin


LATIHAN SOAL NIFAS UKOM 2019

1. Pada tanggal 15 Juli 2019, Ny. W P4A1 15 hari postpartum melakukan kunjungan
nifas ke bidan. Ny. A mengeluh lelah karena sedikit tidur harus menyusui bayinya, puting
lecet, dan nyeri pada luka jahitannya, hasil pemeriksaan TD: 150/90 mmHg, N: 85x/mnt, S:
36.6OC, RR: 20 x/mnt, maka TFU Ny. A adalah….
a Tidak teraba
b 2 jari dibawah pusat
c 1 jari dibawah pusat
d Teraba keras
e ½ pusat dan sympisis
Jawaban: A
Pembahasan :
Pada minggu ke 2 sudah tidak teraba

2. Berikut ini prinsip umum asuhan nifas yang direkomendasikan National Institute for
Health and Clinical Excellence, kecuali…
a Setiap kontak yang dilakukan harus berprinsip pada perawatan individual
b Terdokumentasi
c Mengevaluasi setiap asuhan yang telah diberikan
d Pelayanan kesehatan harus mengidentifikasi kebutuhan seluruh wanita adalah sama
e Memberikan dukungan psikologi ibu
Jawaban: D
Pembahasan:
National Institute for Health and Clinical Excellence merekomendasikan prinsip perawatan
postnatal:
a Setiap kontak yang dilakukan harus berprinsip pd perawatan individual
b Pelayanan kesehatan harus mengidentifikasi kebutuhan masing-masing wanita
c Terdokumentasi
d Memberikan dukungan psikologi ibu menanyakan pendapatnya tentang perawatan yang
telah diberikan
e Memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu

3. Ny. C usia 22th melahirkan anak pertama di RS 6 jam yang lalu. Kondisi Ny.C
tampak lemas setelah melahirkan, tidak mau melihat bayinya dan mengatakan ingin tidur,
sebelumnya dilakukan pemeriksaan TD 110/80mmHg, Nadi 80x/menit, suhu 37,50C,
pernafasan 18x/menit. Adaptasi psiklogi Ny.C adalah.....
a Taking in
b Taking hold
c Letting go
d Talking on
e Postpartum blues
JAWABAN. A
PEMBAHASAN:
ADAPTASI PSIKOLOGIS NIFAS ADA 3, yaitu:
a. Taking in: fase ketergantungan hari 1-2 setelah persalinan. Fokus perhatian pada ibu
sendiri. Pengalaman selama proses persalinan berulang diceritakan. Gangguan psikologis
yang mungkin dirasakan ibu: 1) kekecewaan karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan
tentang bayinya (Jenis kelamin tertentu, warna kulit, dsb), 2) ketidaknyamanan karena
perubahan fisik yang dialami seperti rasa mulas akibat kontraksi, payudara bengkak, nyeri
luka jahitan, 3)rasa bersalah karena belum bisa menyusui bayinya, 4) suami atau keluarga
yang mengkritik ibu tentang cara merawat bayinya.
b. Taking hold: fase yang berlangsung antara 3-10 hari setelah persalinan. Pada fase ini ibu
merasa khawatir akan ketidakmampuannya dan rasa tangung jawabnya merawat bayi. Ibu
mempunyai perasaan yang sangat sensitif sehingga mudah marah. Pada fase ini ibu
memerlukan dukungan karena kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan
dari nakes dalam merawat diri dan bayinya sehingga timbul rasa percaya diri.
c. Letting go: Merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang
berlangsung 10 hari setelah persalinan. Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat diri dan
bayinya serta kepercayaan dirinya sudah meningkat.
(Sumber: Rini, Susilo, 2017, Panduan Asuhan Nifas “Evidence Practice”. Yogyakarta:
Deepublish, Hal 101-103)

4. Seorang perempuan usia 23 tahun, melahirkan 2 jam yang lalu di BPM mengeluh
adanya pengeluaran darah dari kemaluan, lemas dan pandangan berkunang-kunang. Hasil
pemeriksaan wajah pucat, TD 90/60 mmhg, HR 76 x/I, TFU tidak teraba, dan volume
perdarahan kurang lebih 500 cc. Apakah diagnosa dari kasus tersebut?
a Ruptur uteri
b Atonia uteri
c Retensio sisa plasenta
d Luka laserasi jalan lahir
e Kelainan koagulasi darah
JAWABAN: B
Pembahasan:
Atonia uteri adalah suatu kondisi dimana Myometrium tidak dapat berkontraksi dan bila ini
terjadi maka darah yang keluar dari bekas tempat melekatnya plasenta menjadi tidak
terkendali (Apri, 2007).
Diagnosa:
Menurut Kartaka (2004), setelah bayi dan plasenta lahir, ternyata perdarahan masih aktif dan
banyak, bergumpal dan pada saat dipalpasi didapatkan fundus uteri masih setinggi pusat atau
lebih dengan kontraksi yang lembek. Perlu diperhatikan bahwa pada saat atonia uteri
terdiagnosis, maka pada saat itu juga masih ada darah sebanyak 500-1000 cc yang sudah
keluar dari pembuluh darah, tetapi masih terperangkap dalam uterus dan harus
diperhitungkan dalam kalkulasi pemberian darah pengganti.

5. Seorang ibu, usia 25 tahun, melahirkan 10 hari yang lalu datang ke BPM mengeluh
payudara bengkak, warna kulit merah mengkilap, nyeri tekan, demam sudah 3 hari. Hasil
pemeriksaan: TD 110/70 mmhg, RR 22 x/menit, nadi 90 x/menit, suhu 38,5oC, payudara
tampak merah dan keras, uterus tidak teraba, pengeluaran pervaginam lochea serosa. Apakah
diagnosa kasus diatas?
a Mastitis
b Infeksi nifas
c Bendungan ASI
d Abses payudara
e Sepsis puerperalis
JAWABAN: A
Pembahasan:
Mastitis merupakan suatu proses peradangan pada satu atau lebih segmen payudara yang
mungkin disertai infeksi atau tanpa infeksi. Dalam proses ini dikenal pula istilah stasis ASI,
mastitis tanpa infeksi, dan mastitis terinfeksi. Apabila ASI menetap di bagian tertentu
payudara, karena saluran tersumbat atau karena payudara bengkak, maka ini disebut stasis
ASI. Bila ASI tidak juga dikeluarkan, akan terjadi peradangan jaringan payudara yang
disebut mastitis tanpa infeksi, dan bila telah terinfeksi bakteri disebut mastitis terinfeksi.
Diagnosis mastitis ditegakkan berdasarkan kumpulan gejala sebagai berikut:
• Demam dengan suhu lebih dari 38oC
• Nyeri atau ngilu seluruh tubuh
• Payudara menjadi kemerahan, tegang/ keras, panas, bengkak, dan terasa sangat nyeri.
• Peningkatan kadar natrium dalam ASI yang membuat bayi menolak menyusu karena
ASI terasa asin
Sumber: Buku Indonesia Menyusui

6. Ny. K usia 25 tahun, melahirkan anak pertama 6 hari yang lalu, dari hasil
pemeriksaan didapati keadaan umum baik, TD 110/80 mmHg, suhu 36,80C, nadi 88c/menit,
pernafasan 20 kali permenit, TFU 3 jari diatas simpisis. Lochea yang normal dikeluarkan
Ny.K adalah...
a Lochea Alba
b Lochea Purulenta
c Locheaa serosa
d Lochea sanguinolenta
e Lochea purulenta
JAWABAN: D
PEMBAHASAN
1) Lochea Rubra : muncul hari 1-2 persalinana, berwarna merah mengandung darah dan sisa
selaput ketuban, jaringan dari desidua.
2) Lochea Sanguinolenta: muncul hari ke 3-7 berwana merah kuning dan berisi darah lendir
3)Lochea Serosa: muncul hari ke 7-14 pasca persalian, berwarna kecoklatan mengandung
lebih banyak serum, lebih sedikit darah
4) Lochea Alba: 2-6 minggu pasca bersalin berwarna putih kekuningan mengandung leukosit,
selaput lendir serviks.
5) Lochea Purulenta: terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah dan berbau busuk.
6) Lochiostatis: pengeluaran lochea yang tidak lancar
(Sumber: Rukiyah, dkk, 2010)

7. Seorang perempuan usia 40th, postpartum 3 minggu datang ke BPM mengeluh nyeri
pada tungkai dari hasil pemeriksaan diperoleh S=390C homan sign (+). Apakah diagnosa
kasus tersebut?
a Vulvitis
b Parametritis
c Trombofeblitis
d Peritonitis
e Endometritis
Jawaban: C
Pembahasan:
Tromboflebitis pascapartum lebih umum terjadi pada wanita penderita varikosities(varises)
atau yang mungkin secara genetik rentan terhadap relaksasi dinding vena dan stasis vena.
Tromboflebitis vena profunda ditandai dengan tanda dan gejala sebagai berikut:
kemungkinan peningkatan suhu ringan, takikardia ringan, awitan tiba-tiba nyeri sangat berat
pada tungkai diperburuk dengan pergerakan atau saat berdiri, edema pergelangan kaki,
tungkai dan paha, tanda homan positif, nyeri saat penekanan betis, nyeri tekan sepanjang
aliran pembuluh darah yang terkena dengan pembuluh darah dapat teraba (Varney, 2008).
Risiko terbesar yang berkaitan dengan tromboflebitis adalah emboli paru, terutama sekali
terjadi pada tromboflebitis vena profunda dan kecil kemungkinannya terjadi pada
tromboflebitis superfisial. Awitan tiba-tiba takipnea, dispnea, dan nyeri dada tajam adalah
gejala yang paling umum. Penanganan meliputi tirah baring, elevasi ekstremitas yang
terkena, kompres panas, stoking elastis, dan analgesia jika dibutuhkan. Rujukan ke dokter
konsultan penting untuk memutuskan penggunaan antikoagulan dan antibiotik
1) Vulvitis : inflamasi pada vulva. Penyebab: sabun, tidu tailet, sabun cuci, parfum vagina
atau bak mandi dan infeksi fungisida serta bakteri, gejala: rasa terbakat pada vagina, kulit
kemerahan di sekitar vulva.
2) Parametritis: infeksi parametrium (jaringan renggang yang ditemukan disekitar uterus.
Penyebab mlelaui limfe dari luka serviks yang terinfeksi atau endometritis, penyebab
sekunder dari trombofeblitis. Tanda & gejala: demam, nyeri tekan pada salah satu atau kedua
sisi abdomen, nyeri saat pemeriksaan vagina.
3) Peritonitis: peradangan pada peritonium(yang berfungsi melindungi organ dalam perut).
Penyebab: infeksi bakteri dan jamur. Tanda& gejala, nyeri perut ketika bergerak atau
disentuh, lemas, haus, jumlah urine sedikit, demama
4) Endometritis: peradangan pada endometrium (lapisan sebelah dalam endometrium).
Terjadi karena penanganan kelahiran yang kurang higienis, sehingga banyak bakteri yang
masuk. Gejala klinis: lendir vagina yang berwarna kekuningan, rahim membesar.

8. Seorang ibu P4Ab1Ah3 umur 35 tahun telah bersalin spontan 6 hari yang lalu di
Praktik Mandiri Bidan. Ibu mengatakan terasa lemas, lelah, dan pegal-pegal karena harus
menyusui bayinya dan mengurus anak-anaknya yang lain. Kadang-kadang ibu merasa tidak
sanggup sendiri dan ingin menangis. Ibu juga mengatakan masih terasa sedikit nyeri pada
beberapa jahitan di kemaluannya. Pada kasus tersebut ibu mengatakan “kadang-kadang
merasa tidak sanggup, sedih sendiri dan ingin menangis” kondisi ini disebut juga dengan....
a Afterpain
b Depresi postpartum
c Postpartum blues
d Psikosis
e Postpartum stress
Jawaban: C
Pembahasan:
Post partum blues (maternity blues) yaitu kesedihan pasca salin yang bersifat sementara.
Gejalanya berupa kesedihan emosi, labil, lebih mudah menangis, gelisah, lelah, susah tidur,
pusing, sedih dan marah. Menurut Varney (2004), postpartum blues terjadi hari ke-3 sampai
ke-5 postpartum. Tidak ada pentalaksanaan khusus, hanya membutuhkan empati dan support
keluarga.

9. Seorang perempuan usia 34 tahun P3A1, post partum hari ke 5 datang ke Praktik
Mandiri Bidan dengan keluhan badan terasa panas, nyeri pada jalan lahir, dari jalan lahir
keluar cairan yang berbau busuk. Hasil pemeriksaan: TD=100/60 mmHg, N=92 x/menit,
S=39,2°C, RR=24 x/menit, uterus teraba lembek dan agak membesar, PPV lochea purulenta.
Apa diagnosis yang tepat untuk kasus diatas?
a Vulvitis
b Vaginitis
c Servisitis
d Parametritis
e Tromboflebitis
Jawaban: D
Pembahasan:
a. Vulvitis
Tanda gejala vulvitis antara lain pada infeksi bekas sayatan episiotomi atau luka perineum
jaringan sekitarnya membengkak, tepi luka menjadi merah dan bengkak, jahitan mudah lepas,
luka yang terbuka mengeluarkan pus.
b. Vaginitis
c. Servisitis merupakan infeksi dan peradangan pada serviks. Tanda gejala servisitis
antara lain nyeri dan rasa panas pada daerah infeksi, nyeri saat BAK, demam (39-40°C).
d. Parametritis
Menurut saleha (2009), gejala parametritis yaitu:
- Uterus agak membesar dan lembek
- Nyeri pada abdominal
- Suhu tubuh 39-40°C
- Nadi cepat dan menggigil
- Lochea banyak dan berbau
e. Tromboflebitis

10. Ny. E datang ke PMB untuk melakukan kunjungan nifas pada hari ke 3, ny. E
mengatakan masih sering merasa mulas, dari hasil pemeriksaan didapatkan TD: 110/70
mmHg, suhu 36,7C, TFU: 3 jari dibawah pusat, pengeluaran cairan dari alat kelamin berupa
cairan berwarna merah. Dari kasus tersebut Ny. E berada pada periode nifas?
a Early postnatal period
b immediate postnatal period
c medium postnatal period
d late postnatal period
e laten postnatal period
Jawaban: A
Pembahasan: Periode postpartum terdiri dari tiga periode:
1. immediate postpartum yaitu masa 24 jam pertama setelah persalinan
2. early postpartum yaitu satu minggu pertama setelah persalinan
3. late postpartum yaitu setelah satu minggu pertama persalinan sampai periode
postpartum selesai (Coad & Dunstall, 2006).

11. Seorang ibu P1A0 4 hari postpartum umur 17 tahun datang kebidan dengan diantar
suaminya. Ibu mengeluhkan sedikit berkemih dan setiap berkemih merasa nyeri, dan
mengalami mual muntah. Pemeriksaan TD: 130/80 mmHg, Nadi: 89x/mnt, RR: 21 x/mnt dan
suhu 38,2oC. diagnosis yang tepat pada ibu tersebut adalah….
a Sistitis
b Pielonefritis
c Hematuria
d Psikosis
e Disuria
Jawaban : B
Pembahasan :
1. Sistitis : Yaitu radang pada kandung kemih, Biasanya memberikan gejala berupa nyeri
berkemih (disuria), sering berkemih dan tak dapat menahan untuk berkemih, Demam
biasanya jarang terjadi. Adanya retensi urine pascapersalinan umumnya merupakan tanda
adanya infeksi
2. Pielonefritis: Yaitu radang pada ginjal dan saluran kemih bagian atas, memberikan
gejala yang lebih berat, demam, menggigil serta perasaan mual dan muntah. Selain disuria,
dapat juga terjadi piuria (urine bercampur pus) dan hematuria (urine bercampur darah).
3. Hematutia : urine bercampur darah
4. Psikosis: keadaan mental yang terganggu
5. Disuria: nyeri berkemih

12. Ny. B usia 25 tahun P1A0 melahirkan 6 minggu yang lalu. Ny.H bekerja sebagai
buruh dari pagi sampai sore, menyatakan ingin memberikan ASI ekslusif pada bayinya dan
menjadi akseptor KB pil. Jenis ASI Ny.B saat ini adalah …
a Matur
b Transisi
c Peralihan
d Kolostrum
e Prematur
JAWABAN: A
PEMBAHASAN:
Jenis & Komposisi Asi ada 3 yaitu:
1) Kolostrum: kolostrum adalah jenis susu yang diproduksi pada tahap akhir kehamilan dan
pada hari-hari awal setelah melahirkan. Warna kekuningan dan kental. Meski jumlah tidak
banyak, kolostrum memiliki iminutas yang tinggi. Koslostrum hanya tersedia pada hari
pertama hingga hari ketiga atau keempat (Depkes, 2002)
2) Transisi: Asi yang dihasilkan setelah kolostrum, yaitu pada hari ke 5-10. Kadar lemak dan
laktosayang dikeluarkan lebih tinggi dan kadar protein serta mineral lebih rendah . volume asi
meningkat dan pengeluaran asi mulai stabil. (Irawati A,2007)
3)Matur: Disekresi hari kespuluh hingga seterusnya.

13. Seorang ibu umur 30 tahun datang ke klinik, mengeluh demam. Dari anamnesa
diketahui ibu melahirkan anak pertama sudah satu minggu, tidak pernah mengalami riwayat
abortus, hasil pemeriksaan TTV, TD 110/70 mmhg, nadi 87 x/menit, suhu 39oC, RR 24
x/menit, pada pemeriksaan genitalia ditemukan lochea seperti nanah dan berbau busuk. Jenis
pengeluaran lochea pada kasus tersebut adalah...
a Rubra
b Alba
c Purulenta
d Serosa
e Sanguinolenta
JAWABAN: C
Pembahasan:
Macam-macam lochea:
Lochea rubra: berwarna merah, berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel
desidua, verniks caseosa, lanugo, dan mekonium, selama 2 hari pasca persalinan.
Lochea sanguinolenta: berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari ke 3-7 pasca
persalinan.
Lochea serosa: berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, hari ke 7-14 pasca persalinan.
Lochea alba: cairan putih, setelah 2 minggu pasca persalinan.
Lochea purulenta: jika terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah dan berbau busuk. (Suherni,
2009. Perawatan Masa Nifas)
14. Seorang perempuan berusia 25 tahun telah melahirkan anak pertamanya 2 jam yang
lalu di Praktik Mandiri Bidan, BB bayi 3200 gram, plasenta dan selaput ketuban lahir
lengkap. Sudah menyusui bayinya dan sedang istirahat. berapa kebutuhan vitamin A yang
harus diberikan pada saat itu?
a 500.000 IU
b 400.000 IU
c 300.000 IU
d 200.000 IU
e 100.000 IU
Jawaban: D
Pembahasan:
Kebutuhan vitamin A pada ibu menyusui yaitu 200.000 unit, agar ibu dapat memberikan
kebutuhan vitamin A kepada anaknya melalui ASI (Sulistyawati Ari, 2009)

15. Ny. S postpartum 3 minggu datang ke bidan mengeluhkan puting lecet sehingga ibu
menghentikan menyusui dan bayi rewel. Untuk mendukung Ny. S agar tetap mau menyusui
maka sebagai seorang bidan dapat melakukan...
a Menganjurkan untuk memberikan susu formula
b Melakukan pijat oksitosin
c Melakukan kompres hangat dan dingin
d Mengajarkan teknik menyusui
e Melakukan masase payudara
Jawaban: D
Pembahasan:
Teknik mnyusui (Teksui) adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan
posisi ibu dan bayi dengan benar (Suradi dan Hesti, 2004).
Teknik menyusui (Teksui) adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan
posisi ibu dan bayi dengan benar (Suradi dan Hesti, 2004).
Hasil penelitian Prastuti (2014), hubungan teknik menyusui dengan kejadian puting susu lecet
pada ibu nifas menyimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara teknik menyusui
dengan kejadian puting susu lecet pada ibu nifas adalah sebagian besar kategori benar yaitu
sebanyak 45 orang (93,8%), dengan ρ value 0,008 (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dari 42 responden yang teknik menyusuinya sesuai yaitu 45,2% dan tidak sesuai yaitu
54,8%, sedangkan yang mengalami puting lecet yaitu 38,1% dan tidak mengalami kejadian
puting lecet 61,9%, sehingga di dapatkan ada hubungan teknik menyusui dengan kejadian
puting lecet pada ibu nifas ρ=(0,001) <α0,05
1. Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke bidan, mengeluh sudah 2 minggu
keputihan berwarna kuning kehijauan, berbau dan keluar darah pasca senggama. Dari
hasil pemeriksaan bidan di genetalia tampak bengkak, kemerahan dan keputihan
kuning kehijauan. Berikut adalah tahap pelaksaan IVA yang benar. Kecuali...
A. Sebelumnya lidi wotten telah dicelupkan ke asam asetat dalam 3-5 %.
B. Oleskan secara memutar searah jarum jam, buang lidi wotten yang telah dipakai ke
tempat sampah basah.
C. Oleskan lidi wotten ke seluruh permukaan porsio, lihat hasilnya.
D. Terdapat epitel putih pada daerah transformasi (IVA negatif).
E. Bersihkan porsio dengan kassa steril menggunakan tampon tang.

Jawaban: D
Pembahasan:
1) Atur posisi ibu
2) Atur lampu sorot ke arah vagina ibu.
3) Pasang perlak dan alas dibawah bokong ibu
4) Gunakan sarung tangan steril/DTT
5) Lakukan secara aseptic
6) Lakukan vulva hygiene dengan kapas sublimat
7) Masukkan spekulum ke dalam vagina
8) Sebelumnya lidi wotten telah dicelupkan ke asam asetat dalam 3-5 %
9) Oleskan lidi wotten ke seluruh permukaan porsio, lihat hasilnya
10) Oleskan secara memutar searah jarum jam, buang lidi wotten yang telah dipakai
ke tempat sampah basah.
11) Lihat perubahan yang terjadi pada serviks:
 Tidak terdapat epitel putih pada daerah transformasi (IVA negatif)
 Terdapat epitel putih pada daerah transformasi (IVA positif )
12) Bersihkan porsio dengan kasa steril menggunakan tampon tang
13) Keluarkan spekulum dari vagina
14) Bersihkan pasien dan alat
(Sumber: Panduan Deteksi Dini Leher Rahim, YKI DIY).

2. Seorang perempuan berusia 32 tahun datang ke bidan yang bekerja di puskesmas,


mengeluh nyeri saat berhubungan seksual dan keluar perdarahan bercak selama 1
bulan ini. Dari hasil anamnesa bidan, pasien tersebut berprofesi sebagai PSK dan
menggunakan kontrasepsi pil. Tindakan apa yang dilakukan bidan untuk menegakkan
diagnosa?
A. Melakukan pemeriksaan Pap smear
B. Melakukan rujukan ke rumah sakit
C. Melakukan pemeriksaan ginekologi
D. Melakukan rujukan ke dokter Sp.OG
E. Melakukan KIE tentang personal hygiene

Jawaban: A
Pembahasan:
Pengertian
Pemeriksaan Pap Smear adalah salah satu metode pemeriksaan skrining kanker
serviks yaitu dengan pengambilan apusan sel epitel serviks yang akan diperiksa
memakai mikroskop untuk mendeteksi lesi pra kanker dan kanker serviks.
Indikasi
 Wanita yang telah menikah (kontak seksual) dlm 3 tahun pertama
 Wanita dengan keluhan keputihan dan perdarahan pervaginam

Syarat pemeriksaan
 Wanita yang telah menikah (kontak seksual)
 Tidak dalam keadaan haid
 Dua hari sebelum melakukan pemeriksaan tidak melakuan kontak seksual,
douching vagina, penggunaan tampon dan jelly/cream vagina.
(Sumber: Manual Clinical Skill Lab Pemeriksan Pap’s Smear, FK UNHAS 2019).

3. Penatalaksanaan pemeriksaan Pap Smear terdiri dari beberapa tahap yaitu


1. Semprotkan larutan etil alkohol 95 %. Tunggu sampai kering.
2. Apuskan spesimen endoservikal yang telah diperoleh pada objek glass dan diberi
nomor atau nama masing-masing pasien. Apuskan secara merata dengan ketebalan
tidak terlalu tebal atau terlalu tipis.
3. Masukan Spatel Arye ke dalam lubang mulut rahim bagian dalam (eksoservikal),
ambil bahan dengan memutar serviks bruss ke kanan 180° dan kembali ke kiri
180°.
4. Masukkan sikat ke dalam lubang mulut rahim bagian dalam (endoservikal),
ambil bahan dengan memutar sikat. Keluarkan dengan hati-hati.
5. Apuskan spesimen eksoservikal yang telah diperoleh pada objek glass dan diberi
nomor atau nama masing-masing pasien. Apuskan secara merata dengan ketebalan
tidak terlalu tebal atau terlalu tipis.
Berikut adalah urutan penatalaksanaan Pap Smear yang benar adalah:
A. 1-2-3-4-5
B. 1-4-5-3-2
C. 3-5-4-2-1
D. 1-3-2-4-5
E. 4-2-3-5-1

Jawaban: E. 4-2-3-5-1
Pembahasan:
Prosedur pemeriksaan Pap Smear:
1. Masukkan sikat ke dalam lubang mulut rahim bagian dalam (endoservikal),
ambil bahan dengan memutar sikat. Keluarkan dengan hati-hati
2. Apuskan spesimen endoservikal yang telah diperoleh pada objek glass dan diberi
nomor atau nama masing-masing pasien. Apuskan secara merata dengan
ketebalan tidak terlalu tebal atau terlalu tipis.
3. Masukan Spatel Arye ke dalam lubang mulut rahim bagian dalam (eksoservikal),
ambil bahan dengan memutar serviks bruss ke kanan 180° dan kembali ke kiri
180°.
4. Apuskan spesimen eksoservikal yang telah diperoleh pada objek glass dan diberi
nomor atau nama masing-masing pasien. Apuskan secara merata dengan
ketebalan tidak terlalu tebal atau terlalu tipis.
5. Semprotkan larutan etil alkohol 95 %. Tunggu sampai kering.
(Sumber: Panduan Deteksi Dini Leher Rahim, YKI DIY).
4. Sore ini Ny.D dan Tn.R datang ke PMB Harum Sari untuk berkosultasi. Ny.D usia 32
tahun P0A1 mengatakan kepada bidan bahwa telah menikah dengan Tn.R selama 10
tahun. Saat ini, Ny. D dan Ny.R sedang menunggu untuk memiliki anak. Selama ini
Ny. D dan Tn.R tidak memakai alat kontrasepsi serta mereka berhubungan seksual
secara teratur dan adekuat namun Ny.D belum juga hamil. Tn.R menganggap Ny. D
yang menyebabkan sulit mendapat keturunan karena Ny.D sibuk bekerja.
Berdasarkan kasus tersebut, keadaan ini dinamakan?
a. Ketidaksuburan
b. Infertilitas buatan
c. Infertilitas primer
d. Infertilitas sekuder
e. Imfertilitas tersier
Jawaban : D. Infertilitas Sekunder
Pembahasan :
Secara garis besar infertilitas dapat di bagi dua yaitu:
1) Infertilitas primer
Suatu pasangan dimana isteri Belem hamil walau telah berusaha selama satu tahun
atau lebih dengen hubungan seksual yang teratur dan adekuat tanpa kontrasepsi.
2) Infertilitas sekunder
Bila suatu pasangan dimana sebelumnya isteri telah hamil, tapi kemudian tidak hamil
lagi walau telah berusaha untuk memperoleh kehamilan satu tahun atau lebih dan
pasangan tersebut. telah melakukan hubungan seksual secara teratur dah adekuat
tanpa kontrasepsi.
Pada infertilitas sekunder ini sebagian telah mempunyai. anak, tapi ada keinginan
untuk menambah anak, baik karena anaknya masih satu atau karena jenis kelamin
yang diinginkan belum didapatkan. Dan sebagian lagi memang istri telah pernah
hamil mungkin anak yang lahir meninggal atau mengalami keguguran dan
sebagainya.
5. Berdasarkan kasus tersebut, bidan memberikan konseling kepada pasangan bahwa
penyebab pasangan belum memiliki keturunan belum tentu karena pihak istri saja,
namun bisa juga berasal dari pihak suami. Berikut merupakan penjelasan bidan
mengenai sebab-sebab infertilitas pada wanita, kecuali
a. Kegagalan endometrium uterus untuk berproliferasi sekresi
b. Erosi pada serviks
c. Adanya obstruksi ureter
d. Mioma uteri
e. Kelainan kongenital vagina
Jawaban: C. Adanya obstruksi ureter
Penyebab infertilitas pada wanita sebagai berikut :
1) Hormonal
Gangguan glandula pituitaria, thyroidea, adrenalis atau ovarium yang menyebabkan
kegagalan ovulasi, kegagalan endometrium uterus untuk berproliferasi sekresi, sekresi
vagina dan cervix yang tidak menguntungkan bagi sperma, kegagalan gerakan
(motilitas) tuba falopii yang menghalangi spermatozoa mencapai uterus.
2) Obstruksi
Tuba falopii yang tersumbat bertanggung jawab sepertiga dari penyebab infertilitas.
Sumbatan tersebut dapat disebabkan oleh kelainan kongenital, penyakit radang pelvis
yang umum, contohnya apendisitis dan peritonitis, dan infeksi tractus genitalis,
contohnya gonore.
3) Faktor lokal
Faktor-faktor lokal yang menyebabkan infertil pada wanita adalah fibroid uterus yang
menghambat implantasi ovum, erosi cervix yang mempengaruhi pH sekresi sehingga
merusak sperma, kelainan kongenital vagina, cervix atau uterus yang menghalangi
pertemuan sperma dan ovum, mioma uteri oleh karena menyebabkan tekanan pada
tuba, distrorsi, atau elongasi kavum uteri, iritasi miometrium, atau torsi oleh mioma
yang bertangkai.

Penyebab infertilitas pada pria adalah sebagai berikut


1) Gangguan Spermatogenesis
Analisis sperma dapat mengungkapkan jumlah spermatozoa normal atau tidak.
Pengambilan spesimen segar dengan cara masturbasi di laboratorium. Standar
untuk spesimen semen normal telah ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia
(WHO).
Volume >2ml
Konsentrasi sperma >20 juta per ml
Konsentrasi sperma total >40 juta
Motilitas >50% gerakan ke depan
Morfologi >50% dengan morfologi normal
2) Obstruksi
Obstruksi atau sumbatan merupakan salah satu penyebab infertil pada pria.
Obstruksi dapat terjadi pada duktus atau tubulus yang di sebabkan karena
konginetal dan penyakit peradangan (inflamasi) akut atau kronis yang
mengenai membran basalais atau dinding otot tubulus seminiferus misalnya
orkitis, infeksi prostat, infeksi gonokokus. Obstruksi juga dapat terjadi pada
vas deferens
3) Ketidak mampuan koitus atau ejakulasi
Faktor-faktor fisik yang menyebabkan ketidak mampuan koitus dan ejakulasi,
misalnya hipospadia, epispadia, deviasi penis seperti priapismus atau penyakit
peyronie.Faktor-faktor psikologis yang menyebabkan ketidakmampuan untuk
mencapai atau mempertahankan ereksi dan kebiasaan pria alkoholisme kronik.
4) Faktor Sederhana
Faktor sederhana seperti memakai celana jeans ketat, mandi dengan air terlalu
panas, atau berganti lingkungan ke iklim tropis dapat menyebabkan keadaan
luar panas yang tidak menguntungkan untuk produksi sperma sehat.
Faktor Risiko Infertilitas
a. Pada wanita
1) Gangguan ovulasi
2) Sindrom Ovarium Polikistik
Sindroma ovarium polikistik merupakan suatu kumpulan gejala yang
diakibatkan oleh gangguan sistem endokrin. Kelainan ini banyak
ditemukan pada wanita usia reproduksi. Gejala tersering yang
ditimbulkannya antara lain infertilitas
karena siklus yang anovulatoar, oligo sampai amenore, obesitas dan
hirsutisme
Sindrom ovarium polikistik ini menimbulkan perubahan hormonal-
biokimia seperti peningkatan luteinising hormone (LH) serum, rasio
LH/FSH (follicle stimulating hormone) yang meningkat, adanya
resistensi insulin dan peningkatan androgen
Plasma. Sindrom ovarium polikistik menyebabkan 5-10% wanita usia
reproduksi menjadi infertil
3) Masalah tuba
4) Masalah uterus
5) Peningkatan Usia
6) Berat badan
7) Stress
8) Infeksi organ reproduksi
9) Penyakit Menular Seksual
b. Pada Pria
Faktor risiko infertil pada pria yaitu gangguan pada spermatogenesis,
mengakibatkan sel sperma dihasilkan sedikit atau tidak sama sekali,
gangguan pada sel sperma untuk mencapai sel telur dan membuahinya,
umur, peminum alkohol,penguna narkoba, merokok dan paparan radiasi
6. Dari kasus diatas bidan menyarankan kepada pasangan untuk datang ke dokter
spesialis kandungan untuk mengetahui apakah terdapat masalah pada organ
reproduksi pasangan tersebut. Dari hasil pemeriksaan medis ternyata Ny.D terdapat
sumbatan pada tuba fallopi. Pemeriksaan penunjang pada Ny.D untuk diketahui
adanya sumbatan pada tuba fallopi adalah
a. Endoskopi
b. Laparostomi
c. Hysterocopi
d. histerosalpingografi grafi (HSG)
e. Ultrasonografi (USG)
Jawaban : D. histerosalpingografi grafi (HSG)
Pembahasan :
Perempuan yang tidak memiliki riwayat penyakit radang panggul (PID), kehamilan
ektopik atau endometriosis, disarankan untuk melakukan histerosalpingografi (HSG)
untuk melihat adanya oklusi tuba. Pemeriksaan ini tidak invasif dan lebih efisien
dibandingkan laparaskopi (konsensus infertilitas, 2013).
 Endoskopi adalah suatu tindakan medis non-operatif yang dilakukan untuk
melihat ke dalam tubuh melalui suatu organ yang berongga. Tindakan ini
menggunakan alat bernama endoskop. Endoskop adalah suatu tabung kecil
panjang, yang fleksibel, memiliki kamera kecil dan cahaya pada ujungnya.
Endoskopi berguna untuk tindakan diagnostik dan terapi.
 Laparotomi adalah prosedur medis yang bertujuan untuk membuka dinding perut
agar dapat memiliki akses ke organ perut yang memerlukan tindakan tertentu atau
sebagai prosedur diagnostik. Laparotomi dilakukan dengan cara membuat sayatan
besar pada area di sekitar perut pasien yang didahului dengan pemberian anastesi.
Beberapa contoh kondisi yang memerlukan laparotomi sebagai bagian dari
penanganannya adalah penyumbatan atau obstruksi usus, perforasi atau kebocoran
usus, perdarahan rongga perut, dan terkadang untuk pengangkatan tumor ganas di
sekitar perut. Laparotomi ini dapat dilakukan sebagai operasi darurat jika kondisi
pasien kritis, atau bisa juga dijadwalkan setelah mendapatkan hasil pemeriksaan
terkait.
 Laparoskopi dengan kromopertubasi telah diterima secara luas sebagai “gold
standar” metode evaluasi patensi tuba. Prosedur ini dianggap sebagai uji
diagnostik yang paling akurat 16 untuk mengevaluasi patensi tuba terkait dengan
subfertilitas. yang ada pada saat ini. Kelebihan dari laparoskopi patensi tuba
antara lain mampu mengevaluasi rongga abdominal dan struktur pelvik lainnya
secara simultan untuk meningkatkan evaluasi diagnostik etiologi subfertilitas
lainnya. Prosedur ini juga memungkinkan dilakukannya eksisi terapeutik lesi
endometriosis dan biasanya juga dapat memperbaiki abnormalitas pelvik yang
ditemukan. Akan tetapi, laparoskopi dapat menimbulkan risiko operasi,
memerlukan biaya, dan memerlukan waktu pemulihan pascaoperasi
 Histeroskopi adalah sebuah prosedur untuk melihat bagian dalam uterus atau
rahim dengan menggunakan teleskop kecil (histeroskop). Biopsi juga dapat
dilakukan bersamaan dengan histeroskopi untuk mengambil sampel dari lapisan
rahim.
Histeroskopi dapat digunakan untuk menemukan penyebab perdarahan pada
rahim, terutama haid berat dan perdarahan setelah masa menopause. Histeroskopi
juga dapat digunakan untuk mengetahui jika Anda memiliki fibroid, polip, kanker
endometrium, atau bentuk rahim yang tidak lazim.
 Histerosalpingografi (HSG) merupakan prosedur pemeriksaan uterus dan tuba
fallopi secara radiografi yang digunakan terutama untuk evaluasi infertilitas.
Prosedur ini dapat digunakan untuk memeriksa dan mendeteksi kelainan-kelainan
kongenital, leimioma, perlengketan (synechiae), polip, oklusi tuba, salpingitis
isthmica nodosum, hidrosalping, dan adhesi perituba
 Hysterosalpingocontrast sonography (HyCoSy) telah menjadi alternatif yang
sangat popular untuk pemeriksaan patensi tuba. HyCoSy merupakan prosedur
yang memiliki prinsip menggabungkan SIS dengan HSG. Prosedur HyCoSy
terbukti dapat diterima secara luas, 3 pelaksanaannya tidak memerlukan waktu
lama, dan merupakan alternatif HSG yang dapat ditoleransi dengan baik, dengan
tingkat akurasi pemeriksaan rongga uterus dan patensi tuba yang sebanding.
Pasien yang akan menjalani pemeriksaan dengan HyCoSy tidak harus menginap
di rumah sakit atau dirawat karena prosedur HyCoSy ini cukup sederhana, aman,
dan efektif. Pemeriksaan dengan HyCoSy dapat memberikan tambahan informasi
untuk evaluasi infertilitas awal.
 Ultrasonography (USG) adalah prosedur pencitraan menggunakan teknologi
gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk memproduksi gambar tubuh bagian
dalam, seperti organ tubuh atau jaringan lunak.
 USG dapat digunakan sebagai alat diagnosis penyakit, memonitor kondisi janin,
dan sebagai alat bantu saat proses pembedahan atau tindakan tertentu, seperti
pengambilan sampel jaringan (biopsi). Teknologi USG tergolong aman,
khususnya bagi ibu hamil, karena tidak memancarkan radiasi.
Penjelasan Lanjut
Penatalaksanaan Infertilitas
Penanganan infertilitas pada prinsipnya didasarkan atas 2 hal yaitu
Mengatasi faktor penyebab / etiologi dan meningkatkan peluang untuk
hamil.
a. Gangguan Ovulasi
Tindakan untuk mengatasi faktor penyebab infertilitas salah
satunya adalah dengan melakukan induksi ovulasi (pada kasus anovulasi),
reanastomosis tuba (oklusi tuba fallopii) dan pemberian obat-obatan secara
terbatas pada kasus faktor sperma. Apabila induksi ovulasi tidak berhasil, metoda
dikembangkan untuk meningkatkan peluang satu pasangan mendapatkan
kehamilan, seperti stimulasi ovarium, inseminasi dan fertilisasi in
vitro. Kasus terbanyak gangguan ovulasi pada perempuan usia
reproduksi adalah sindrom ovarium polikistik. Lini pertama induksi ovulasi:
klomifen sitrat (KS): pemberian KS sebanyak 3 siklus (dosis maksimal 150
mg/hari) terjadi ovulasi selama 3-6 siklus, tetapi tidak terjadi kehamilan. Lini
kedua: gonadotropin atau laparoskopi ovarian drilling (LOD). Lini ketiga:
fertilisasi in vitro.
b. Faktor sperma
Karakteristik sperma tidak terkait langsung dengan laju kehamilan, tidak terdapat
bukti cukup kuat bahwa pengobatan varikokel memberikan hasil yang baik
terhadap terjadinya kehamilan. Pemberian vitamin, anti oksidan dan carnitine
tidak memiliki bukti cukup kuat terhadap kualitas sperma.
c. Endometriosis
Bila dijumpai endometriosis derajat minimal dan ringan pada laparoskopi
diagnostik, tindakan dilanjutkan dengan laparoskopi operatif. Endometriosis
derajat sedang-berat merupakan indikasi fertilisasi in vitro.
d. Faktor tuba, oklusi tuba
Tindakan laparoskopi dianjurkan bila dijumpai hasil pemeriksaan HSG abnormal.
Fertilisasi in vitro memberikan luaran yang lebih baik dalam hal kehamilan
dibandingkan bedah rekonstruksi tuba pada kasus oklusi tuba bilateral. Faktor
idiopatik infertilitas ditegakkan atas 3 pemeriksaan dasar infertilitas yang
memberikan hasil normal, yaitu deteksi ovulasi, patensi tuba fallopi dan analisis
sperma. Penanganan pasangan infertilitas idiopatik dapat dilakukan inseminasi
intra uterin (IIU) sebanyak 4-6 x. Stimulasi ovarium dalam IIU terutama
dilakukan pada kasus endometriosis dan infertilitas idiopatik
e. Fertilisasi in vitro (FIV)
Tindakan fertilisasi in vitro terutama dilakukan atas indikasi :Faktor sperma yang
berat dan tidak dapat dikoreksi, oklusi tuba bilateral, endometriosis derajat sedang
‐ berat, infertilitas idiopatik yang telah menjalani IIU 4-6 x dan belum berhasil
hamil, gangguan ovulasi yang tidak berhasil dengan induksi ovulasi lini pertama
dan lini kedua.
7. Seorang perempuan berusia 28 tahun P4A0 datang ke Rumah Sakit untuk melakukan
pemeriksaan. Klien mengalami nyeri saat berhubungan seksual dan terjadi spotting
diluar siklus menstruasi.Setelah dilakukan pemeriksaan diperoleh hasil terdapat
keputihan seperti nanah dan berbau dan terdapat lesi di sekitar mulut rahim.Klien
mengatakan 1 bulan yang lalu melakukan pemeriksaan pap smear diperoleh hasil
ditemukan sel abnormal.Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan dalam
menegakkan diagnosa sesuai dengan kasus tersebut adalah....
a. Tes VDRL
b. Tes ELISA
c. Tes DNA HPV
d. Tes HbA1c
Jawaban: C. Tes DNA HPV
Pembahasan:
Tes DNA HPV merupakan prosedur pemeriksaan yang dilakukan pada
perempuan untuk mendeteksi terjadinya infeksi Human Papiloma virus Tes DNA
HPV mulai menjadi metode skrining yang disarankan untuk skrining kanker serviks.
Tes DNA HPV dilakukan apabila pada hasil pap smear diperoleh hasil abnormal
((Bruni,2014)
Tes VDRL (Venereal Disease Research Laboratory) merupakan pemeriksaan
slide microflocculation untuk sifilis. Hasil positif apabila terdapat gumpalan besar
pada slide dengan perbesaran 100x secara mikroskopis (Kennedy, 2012)
Tes Elisa (Enzym Linked Immuno Sorbent Assay) merupakan teknik yang
digunakan pada bidang imunologi untuk mendeteksi adanya antibody atau anitigen
pada suatu sampel.ELISA merupakan metode yang paling banyak digunakan karena
murah, cepat dan sensitifitas tinggi (Johnson,2007)
Tes HbA1c (Hemoglobin A1c) komponen minor dari hemoglobin yang
berkaitan dengan glukosa. HbA1c digunakan untuk memantau glukosa darah pada
pasien diabetes.Pemeriksaan HbA1c menggambarkan rata-rata gula darah selama 2-3
bulan (American Diabetes Association,2011).
kalo ada opsi HyCoSy pilih
HyCoSy aja ya..

8. Seorang perempuan berusia 30 tahun dengan riwayat abortus 3 kali datang ke Rumah
Sakit dengan keluhan mengalami perdarahan dan tidak kunjung berhenti sejak mulai
haid sampai sekarang. Perdarahan telah terjadi selama 12 hari dengan sifat darah
banyak, nyeri pada perut yang terus menerus. Dari pemeriksaan dijumpai adanya
masa uterus, padat, dan berbenjol.
Diagnosa yang tepat sesuai dengan kasus tersebut adalah...
a. Endometritis
b. Koriokarsinoma
c. Kista Uteri
d. Mioma Uteri
Jawaban: D. Mioma Uteri
Pembahasan:
Data fokus pada kasus ini adalah seorang perempuan dengan riwayat abortus 3
kali mengalami perdarahan yang tidak kunjung berhenti sejak mulai haid sampai
sekarang.Perdarahan telah terjadi selama 12 hari dengan sifat darah banyak, disertai
nyeri pada perut. Dari pemeriksaan diperoleh hasil terdapat masa uterus, padat dan
berbenjol.Diagnosa pada kasus tersebut adalah klien mengalami mioma uteri. Mioma
uteri merupakan tumor jinak yang tumbuh pada rahim. Mioma uteri ditandai dengan
perdarahan abnormal, gangguan kontraksi rahim, pembesaran masa uterus dan
gangguan perkembangan kehamilan hingga menyebabkan abortus
Endometritis merupakan kondisi medis pada wanita yang ditandai dengan
tumbuhnya sel-sel endometrium diluar kavum uteri, yang dipengaruhi oleh hormon
wanita. Gejala endometritis nyeri yang hebat pada saat menstruasi, nyeri saat buang
air besar dan kecil, nyeri saat bersenggama, pada pemeriksaan terdapat benjolan di
cavum douglass, beberapa pasien sering mengalami infertilitas(Bulun,2009).
Koriokarsinoma merupakan tumor ganas yang diakibatkan oleh kehamilan
mola hidatidosa. Kehamilan mola yang tidak ditangani dengan baik maka akan
berubah menjadi koriokarsinoma. Tanda dan gejala kadar HCG tinggi, peningkatan
hormon TSH, perdarahan dalam waktu yang lama (Andrijono, 2004)
Kista merupakan sebuah kantong yang berisi cairan dan berkembang
diovarium. Gejala bersifat asimtomatik pada kista dengan ukuran kecil dan dapat
menghilang dengan sendirinya. Gejala klinis pada penderita kista sulit buang air kecil,
nyeri panggul, dan nyeri saat bersenggama serta sering terjadi amenorea skunder
akibat dari pematangan folikel yang terganggu (Ricci,2009)
9. Seorang perempuan berusia 26 tahun datang ke klinik mengeluh nyeri dan sakit pada
daerah kemaluannya. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya bintil-bintil seperti
bunga kol, bergerombol, serta mengalami keputihan yang berbau.
Diagnosa yang tepat sesuai dengan kasus tersebut adalah.........
a. Herpes genetal
b. Sifilis
c. Vulvitis
d. Kondiloma akuminata
e. Vaginitis
Jawaban: D. Kondiloma Akuminata
Pembahasan:
Data fokus pada kasus ini adalah seorang perempuan dengan keluhan nyeri
dan sakit pada daerah kemaluannya. Hasil pemeriksaan menunjukkan terdapat bintil-
bintil yang bergerombol seperti bunga kol di kemaluannya, serta mengalami
keputihan yang berbau. Diagnosa yang tepat pada kasus ini adalah kondiloma
akuminata. Kondilomo akuminata merupakan tumor jinak pada genetalia yang dapat
ditemukan pada laki-laki maupun perempuan yang bersifat jinak, lunak seperti
jengger ayam. Penyakit menular seksual ini disebabkan oleh infeksi Human
Papillomavirus (HPV). Pertumbuhan penyakit ini mula- mula kecil kemudian
berkelompok dan menyatu membentuk benjolan yang besar yang menyerupai bunga
kol.
Herpes Genetal merupakan pneyakit menular seksual (IMS) yang disebabkan
oleh Herpes Simplex Virus tipe 1atau tipe 2. Pada umumnya herpes tidak
menimbulkan gejala atau hanya gejala ringan.Tanda gejala pada herpes genetal
muncul luka melepuh berwarna kemerahan, nyeri disekitar kemauluan,terdapat
gelembung- gelembung disekitar kemaluan dan terasa panas (Rouse,2009).
Sifilis merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
bakteri Treponema pallidium . Tanda gejala terdapat luka pada kemaluan, tidak nyeri,
terdapat pembesaran kelenjar getah bening, terdapat bercak merah pada telapak
tangan dan kaki (Pedoman Tatalaksana Sifilis,2013)
Vulvitis merupakan suatu kondisi peradangan pada vulva, gejala vulvitis
diantaranya rasa gatal pada daerah vulva, keputihan, bengkak pada labia dan terdapat
benjolan berisi cairan
10. Seorang perempuan umur 24 tahun datang ke BPM untuk menggunakan alat
kontrasepsi. Hasil anamnesis: telah melahirkan 1 bulan yang lalu, anak 1, menyusui
bayinya secara ekslusif. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD 120/80 mmHg, N
90x/menit, P 24x/menit S 36,70 C, tanda-tanda kemungkinan hamil (-), terdapat
varises di kaki. Alat kontrasepsi apakah yang paling sesuai pada kasus tersebut?
a. AKDR
b. AKBK
c. MOW
d. Pil kombinasi
e. Suntik kombinasi
Jawaban: A (AKDR)
Pembahasan:
Sesuai dengan klasifikasi persyaratan medis penggunaan metode kontrasepsi,kondisi
laktasi 6 mingggu-< 6 bulan laktasi untuk metode kontrasepsi pil kombinasi ,implan
dan suntik kombinasi merupakan masuk kedalam kategori 3 yaitu tidak dianjurkan,
sedangkan untuk metode kontrasepsi pil progestin, DMPA, AKDR termasuk dalam
kategori 1 yaitu kondisi dimana tidak ada pembatasan apa pun dalam penggunaan
metode kontrasepsi, sehingga metode kontrasepsi yang cocok untuk ibu dalam masa
menyusui eksklusif adalah AKDR
11. Seorang perempuan, umur 28 tahun, P2A0, akseptor KB pil, datang bersama keluarga
ke RS dengan keluhan lupa minum pil 1 hari. Hasil anamnesis: anak terkecil 3 tahun,
menstruasi teratur setiap bulan, ibu merasa khawatir. Hasil pemeriksaan: KU baik, TD
110/70 mmHg, N 80x/menit, P 24x/menit, S 36,80C, tidak ada masa pada
abdomen.Rencana asuhan apakah yang paling tepat dilakukan pada kasus tersebut? *
A. Lanjutkan minum pil sesuai jadwal
B. Ganti cara kontrasepsi
C. Minum 2 pil sekaligus
D. Berhenti minum pil
E. Minum pil kondar
Jawaban : C. Minum 2 pil sekaligus
Pembahasan:
Langsung minum 1 saat ingat.
Pil ke 2 baru sesuai jadwalnya

12. Seorang perempuan, umur 32 tahun, P2A0, nifas 6 minggu, datang ke BPM untuk
konsultasi KB. Hasil anamnesis: berencana ASI eksklusif, riwayat infeksi panggul,
dismenorhoe, belum haid dan belum berhubungan seksual. Hasil pemeriksaan: KU
baik, TD 170/100 mmHg, N 80 x/menit, S 370 C, P 20 x/menit, TFU tidak teraba.
Metode kontrasepsi apakah yang tepat pada kasus tersebut?
a. MAL
b. AKDR
c. AKBK
d. Suntik
e. Pil
Jawaban: A. MAL
Pembahasan:
Kasus tersebut memiliki kontra indikasi untuk pemasangan IUD dan metode
hormonal, sehingga metode kontrasepsi yang paling tepat digunakan pada kasus
tersebut adalah MAL.
Menurut Kusumaningrum (2009), Kontra indikasi dari IUD:
1. Hamil atau diduga hamil
2. Infeksi leher rahim atau rongga panggul, termasuk penderita penyakit kelamin
3. Pernah menderita radang rongga panggul
4. Penderita perdarahan pervaginam yang abnormal
5. Riwayat kehamilan ektopik
6. Penderita kanker alat kelamin.
Kontraindikasi Metode Hormonal (Pil, Suntik, Implant):
1. Kehamilan atau disangka hamil
2. Penderita penyakit hati Akbk aman busui. Karna isinya progestin
3. Kanker payudara only. Sama seperti suntik 3 buln dan
4. Kelainan jiwa ( psikosis, neurosis) minipil
5. Riwayat kehamilan ektopik
6. Diabetes melitus
7. Kelainan kardiovaskuler (Prawirohardjo, 2007)

13. Ny. A P3Ab0Ah3 usia 31 tahun datang ke PMB dengan keluhan terjadi perdarahan
yang hebat dan tidak teratur dan ibu merasa sering lelah dan letih. Ibu mengatakan
bahwa menggunakan KB AKDR sudah 4 bulan. Hasil pemeriksaan yaitu TD 90/60
mmHg dan pemeriksaan Hb 6,5 g%. Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan
tersebut, penatakasanaan yang tepat pada kasus diatas adalah.....
a. Melepas AKDR
b. Memberikan Ibuprofen 3x500 mg selama 1 minggu
c. Memberikan tablet besi 1 kali sehari selama 10 hari
d. Meminta ibu untuk tidak melakukan aktifitas berat
e. Beri tablet pil kombinasi 1 tablet selama 3 hari
Jawaban: A. Melepas AKDR
Pembahasan:
Penanganan efek samping perdarahan pervagina hebat dan tidak terratur yaitu
memastikan dan menegaskan adanya infeksi pelvik dan kehamilan ektopik. Apabila
tidak ada kelainan patologis, perdarahan berkelanjutan serta perdarahan hebat,
lakukan konseling dan pemantauan. Beri ibuprofen (800 mg, 3 x sehari selama 1
minggu) untuk mengurangi perdarahan dan berikan tablet besi (1 tablet setiap hari
selama 1-3 bulan). IUD memungkinkan dilepas apabila klien menghendaki. Apabila
klien telah memakai IUD selama lebih dari 3 bulan dan diketahui menderita anemia
(Hb < 7gr%) anjurkan untuk melepas IUD dan bantulah memilih metode lain yang
sesuai (BKKBN, 2014).

Jadi gaes penjelasan kenapa dikasih Ibuprofen pada pasien IUD perdarahan karena
pada saat pasang IUD terbentuk banyak prostaglandin di rahim, prostaglandin
memicu perdarahan dan nyeri. Nah ibuprofen disini mencegh produksi prostaglandin
sehigga peradarahan dan nyerinya berkurang.

http://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT02580344
medscape.org/viewarticle/778306

14. Ny. F P2Ab1Ah2 usia 29 tahun datang ke PMB mengatakan bahwa telah melahirkan
7 bulan yang lalu. Ibu dan suami berencana ingin menggunakan kontrasepsi dan
masih menyusui bayinya, ibu sering lupa, serta ibu mengatakan memiliki riwayat
kehamilan ektopik. Hasil pemeriksaan 120/70 mmHg. Berdasarkan hasil anamnesa
dan pemeriksaan alat kontrasepsi yang sesuai pada kasus tersebut adalah....
a. Suntik 3 bulan
b. AKDR
c. Mini Pil
d. Suntik 1 bulan
e. MAL
Pembahasan:
Ibu yang memiliki keadaan seperti dibawah ini dapat menggunakan alat kontrasepsi
suntikan progestin (suntik 3 bulan):
1) Usia reproduksi
2) Nulipara dan yg telah memiliki anak
3) Menghendaki kontrasepsi dengan jangka panjang dan yang memiliki efektivitas
yang tinggi
4) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
5) Setelah melahirkan dan tidak menyusui
6) Setelah abortus atau keguguran
7) Telah banyak anak, tetapi belum menghendaki tubektomi
8) Perokok
9) Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah gangguan pembekuan darah atau
anemia bulan sabit
10) Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan barbiturat) atau obat tuberkulosis
(ripamfisin)
11) Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung esterogen
12) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
13) Anemia defisiensi besi
14) Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil
kontrasepsi kombinasi
Sumber: BKKBN, 2014. Point 5 mengatakan jika riwayat kehamilan
ektopik jadi kontraindikasi dari penggunaan
Indikasi dan Kontraindikasi kontrasepsi AKDR akdr
Menurut Hartanto (2004) indikasi dan kontraindikasi Disamping itu, akdr juga mempunyai risiko
kontrasepsi AKDR adalah : menyebabkan terjadinya kehamilan ektopik
1) Partner seksual yang banyak.
2) Partner seksual yang banyak dari partner akseptor IUD.
3) Kesukaran memperoleh pertolongan gawat darurat bila terjadi
komplikasi.
4) Kelainan darah yang tidak diketahui sebabnya.
5) Riwayat kehamilan ektopik atau keadaan-keadaan yang
menyebabkan predisposisi untuk terjadinya kehamilan ektopik.
6) Pernah mengalami infeksi pelvis satu kali dan masih
menginginkan kehamilan selanjutnya.
7) Gangguan respons tubuh terhadap infeksi (AIDS, Diabetes
mellitus, pengobatan dengan kortikosteroid dan lain-lain).
8) Kelainan pembekuan darah.

15. Salah satu kriteria yang tidak boleh memakai metode kontrasepsi MAL adalah.....
a. Menginginkan kontrasepsi pascapersalinan yang efektif
b. Sudah mendapat haid setelah melahirkan
c. Ibu menyusui 5 kali sehari atau malas menyusui
d. Bayi berusia kurang dari 6 bulan
e. Perempuan yang pasangannya tidak mau bekerjasama
Pembahasan: yg terpenting adalah masih menyusui secara
Yang seharusnya tidak pakai MAL:
eksklusif dan belum mendapatkan haid .Akan lebih
1) Sudah mendapat haid setelah bersalin
2) Tidak menyusui secara ekslusif menguntungkan jika menyusui nya adekuat
3) Bayinya sudah berumur lebih dari 6 bulan setidaknya untuk MAL min 8x menyusui.
4) Bekerja dan terpisah dari bayi lebih dari 6 jam.
PEMBAHASAN SOAL PERIMENOPAUSE

1. Seorang Perempuan, Umur 45 tahun datang ke BPM dengan keluhan terlambat haid 2 bulan.
Hasil Anamnesa: haid tidak teratur sejak 6 bulan yang lalu, akseptor AKDR, sering
merasakan panas, memerah dan berkeringat pada wajah. hasil pemeriksaan : TD 120/80
mmHg, N 80x/menit, S 36.5 C, abdomen tidak teraba masa. Diagnosis apakah yang sesuai
dengan kasus tersebut?
Diagnosis apa yang sesuai dengan kasus tersebut?
A. Sindrom pramenopause
B. Sindrom postmenopause
C. Sindrom klimakterium
D. Sindrom perimenopause
E. Hamil
PENJELASAN :

Klimakterium merupakan Periode peralhan dari fase reproduksi menuju fase usia tua (senium)
yag terjadi akibat menurunnya fungsi generative ataupun endrokrinoligik dari ovarium (Baziad,
2003). Masa klimakterium menurut Kasdu (2002):
A. Pramenopause
Masa sebelum berlangsungnya perimenopause, yaitu sejak fungsi reproduksinya mulai
menurun, sampai timbulnya keluhan atau tanda-tanda menopause. Mulai pada usia 40
tahun. Perdarahan terjadu karena menurunnya kadar hormon esterogen, insufisiensi
corpus lutheum, kegagalan proses ovulasi, sehingga bentuk kelainan haid dapat
bermanifestasi seperti amenore, polimenore serta hipermenore.
PEMBAHASAN SOAL PERIMENOPAUSE

B. Perimenopause
Perimenopause merupakan masa perubahan antara pramenopuse dan pascamenopause.
Rentang 1-2 tahun sebelum dan 1-2 tahun sesudah menopause. Masa wanita mengalami
akhir dari datangnya haid sampa berhenti sama sekali. Pada masa ini menopause masih
berlangsung. Keluhan sistemik berkaitan dengan vasomotor, keluhan yag sering dijumpai
adalah berupa gejolak panas (hotflushes),berkeringat banyak, depresi, serta perasaan
mudah tersinggung.
C. Menopause
Menopause adalah suatu fase dari kehidupan wanita yang ditandai dengan berakhirnya
menstruasi dan berhentinya fungsi reproduksi, 13 namun seorang wanita dikatakan telah
mengalami menopause setelah dia tidak mengalami menstruasi minimal selama 12 bulan.
Semakin sedikit folikel berkembang, semakin kurang pembentukan hormon di ovarium,
yaitu hormon progesteron dan estrogen. Haid akan menjadi tidak teratur hingga akhirnya
endometrium akan kehilangan rangsangan hormon estrogen. Lambat laun haid pun
berhenti yang disebut proses menopause (Kasdu, 2002).
D. Postmenopause
Pasca menopause adalah masa setelah menopause sampai senium yang dimulai setelah 12
bulan amenorea. Masa berlangsung kurang lebih 3-5 tahun setelah menopause. Keluhan
lokal pada sistem urogenital bagian bawah, atrofi vulva dan vagina menimpulkan
berkurangnya produksi lendir atau timbulnya nyeri senggama. Pascamenopause adalah
fase dimana ovarium tidak berfungsi sama sekali.
E. Hamil
Bertemunya sel telur dan sperma didalam rahim

2. Dibawah ini ciri-ciri dari perimenopause, kecuali


A. pusing
B. Kekeringan vagina
C. Perubahan pada kulit
D. Pengeluaran cairan vagina yang berlebih
E. sering cemas

PENJELASAN :
Ciri - ciri perimenopause
Gejala
1) Perubahan di dalam periode menstruasi
Intervalnya dapat memanjang (dikarenakan tidak adekuatnya fase luteal atau sesudah puncak
estradiol yang tidak diikuti ovulasi dan pembentukan korpus luteum serta rendahnya kadar
progesteron) atau memendek (dikarenakan memendeknya fase folikel sehingga siklus
menstruasi akan memendek dan sering), banyak (perdarahan biasanya lebih banyak pada awal
perimenopause yang disebabkan oleh siklus anovulasi) dan sedikit (beberapa wanita
PEMBAHASAN SOAL PERIMENOPAUSE

dilaporkan mengalami spotting 1 atau 2 hari sebelum menstruasi, biasanya diikuti dengan
siklus menstruasi yang pendek), bahkan mungkin akan melewatkan beberapa periode
menstruasi.
2) Hot flushes dan keringat malam
Hot flushes adalah gelombang panas tubuh yang datang tiba-tiba, akibat perubahan kadar
estrogen pada tubuh bagian atas dan muka. Serangan ini ditandai dengan munculnya kulit
yang memerah di sekitar muka, leher dan dada bagian atas, detak jantung kencang, badan
bagian atas berkeringat. Berlangsung selama 30 detik sampai beberapa menit terutama pada
malam hari.
3) Gangguan tidur
Dan gangguan tidur yang umum terjadi pada wanita perimenopause adalah memanjangnya
keterlambatan tidur (saat mulai berbaring sampai benar-benar tidur). Normalnya periode ini
tidak lebih dari 10 menit.
4) Kekeringan vagina
Kekeringan vagina dapat disebabkan oleh berkurangnya produksi estrogen selama
perimenopause. Kekeringan vagina dapat menyebabkan atropi urogenital dan perubahan
dalam kuantitas dan komposisi sekresi vagina sehingga terjadinya perubahan dalam
keinginan seksual, mudah terjadi iritasi (sakit ketika coitus) dan infeksi.
5) Perubahan mood dan masalah dengan konsentrasi dan daya ingat
Hormon ovarium sangat berpengaruh karena rangsangan kimiawi perifer secara umum
mempengaruhi aktivitas neuronal. Perubahan kadar estrogen dan progesteron dapat
mempengaruhi neurotransmiter yang mempengaruhi mood, tidur, tingkah laku dan
kesadaran.
6. Sakit Kepala
menurut Purwatyastuti dalam Lombogia (2014) sindroma
pramenopause dan menopause dialami oleh banyak wanita di
dunia, sekitar 70-80% di Eropa, 60 % di Amerika, 57% di Malaysia,
18% di Cina dan 10% diJepang dan Indonesia. Julianto dalam
Lombogia (2014) mengemukakan bahwa gejala yang paling
banyak dari seluruh jumlah wanita premenopause yaitu21 %
mengatakan sering sakit kepala berlebihan.
7. perubahan pada kulit
8. cemas
Berkurangnya kemampuan wanita pada masa menopause menyebabkan
terjadinya perubahan sosial wanita yang berdampak pada munculnya
kecemasan terhadap peran wanita menopause di masa yang akan datang.
(Nehle, et.al, 2014).
a. Perubahan pola menstruasi (perdarahan). b. Rasa panas (Hot Flush). c. Keluar keringat
dingin. d. Susah tidur (insomnia). e. Kerutan pada vagina. f. Gejala gangguan motorik. g.
Sembelit. h. Gejala gangguan sistem perkemihan. i. Gejala gangguan somatik. j. Perubahan
pada mulut. k. Gangguan psikis dan emosi. l. Penurunan Libido. m. Depresi. n. Fatique
PEMBAHASAN SOAL PERIMENOPAUSE

(mudah lelah) o. Penurunan daya ingat dan mudah tersinggung. p. Perubahan berat badan. q.
Perubahan kulit. r. Gangguan fisik lainnya : 1) Osteoporosis 2) Penyakit jantung 3) Risiko
kanker payudara S. kekeringan vagina t.cemas u.sakit kepala
58 Jurnal Involusi Kebidanan, Vol. 5, No. 10, Juni 2015

4) Kanker leher rahim (servik) 5) Kanker rahim 6) Obesitas 7) Diabetes 8) Hipertensi


(ARHP, 2008; Davis, 2004; NAMS, 2006; Zulkarnaen, 2003)

3. Ny. Indri P2A0 berusia 46 tahun datang ke RS Kembang Wangi, mengatakan bahwa
menstruasi tidak teratur sejak 1 tahun yang lalu, sering merasa panas pada muka,
menjalar ke leher dan kepala serta sering pusing, TD 120/80 mmHG, Nadi 80x/menit.
Apakah penyebab panas pada tubuh Ny. Indri Tersebut ....
A. Perubahan hormon progesterone
B. Kekurangan cairan tubuh
C. Perubahan hormon androgen
D. Penurunan FSH
E. Perubahan hormon estrogen

PENJELASAN

Meskipun estrogen memiliki efek yang signifikan terhadap munculnya


hot flushes, namun masih terdapat faktor lain yang diperkirakan terlibat
dalam patofisiologi hot flushes. Perubahan kadar neurotransmiter akan
mempersempit zona termoregulasi di hipotalamus dan menurunkan
pengeluaran keringat, bahkan perubahan suhu tubuh yang sangat kecil
pun dapat memicu mekanisme pelepasan panas. Norepinefrin
merupakan neurotransmiter utama yang dapat mempersempit titik
pengaturan (setpoint) termoregulasi dan memicu mekanisme
pengeluaran panas tubuh yang berhubungan dengan hot
flushes.Sebagaimana diketahui, estrogen mengatur reseptor
adrenergik pada banyak jaringan. Pada saat menopause, terjadi
penurunan kadar estrogen dan resptor α2 adrenergik di hipotalamus.
Penurunan reseptor α2 adrenergik presinaps akan memicu peningkatan
norepinefrin dan yang selanjutnya akan menyebabkan gejala
vasomotor. Selain itu, penurunan α2 adrenergik reseptor presinaps juga
PEMBAHASAN SOAL PERIMENOPAUSE

akan memicu peningkatan serotonin yang mengakibatkan mekanisme


pengeluaran panas yang dipicu oleh perubahan suhu tubuh meski yang
sangat kecil.
Menurut Archeret al.(2011), penyebab dari hot flashes ialah hasil dari
gangguan mekanisme pengatur suhu di hipotalamus, dipicu oleh
penurunan kadar estrogen pada saat menjelang menopause. Ketika
ada penurunan estrogen tampaknya seperti otak berfikir tubuh terlalu
panas, sehingga hipotalamus menghasilkan bahan kimia untuk
membantu memperbaiki suhu tubuh palsu ini. Hasilnya tubuh mulai
proses untuk mendinginkan dirinya sendiri, jantung berdetak lebih
cepat, pembuluh darah didalam kulit membesar untuk melepaskan
panas, dan keringat dihasilkan untuk mendinginkan kulit

4. Terasa panas dimuka dan menjalar ke leher dan ke kepala yang dialami Ny. Indri disebut
dengan....
a. Hot Fluses
b. Gangguan vegetative
c. Gangguan hormonal
d. Gangguan psikis
e. Gangguan metabolisme

PENJELASAN :
Hot flushes adalah gelombang panas tubuh yang datang tiba-tiba,
akibat perubahan kadar estrogen pada tubuh bagian atas dan muka.
Serangan ini ditandai dengan munculnya kulit yang memerah di
sekitar muka, leher dan dada bagian atas, detak jantung kencang,
badan bagian atas berkeringat. Berlangsung selama 30 detik sampai
beberapa menit terutama pada malam hari
5. Apakah KIE yang tidak tepat dari bidan untuk masalah Ny. indri tersebut?
a. Menggunakan pakaian tipis
b. Bercerita kepada suami
c. Hindari minuman mengandung kafein dan alkohol
d. Hindari ruangan panas
e. Perbanyak minum air mineral
PENJELASAN :

Menurut Purwoastuti (2008), rencana tindakan yang dapat dilakukan untuk


asuhan kebidanan pada ibu menopause dengan hot flush adalah : 1)Beritahu ibu
tentang menopause. 2)Beritahu ibu tentang gejala serta masalah yang muncul
pada menopause.
PEMBAHASAN SOAL PERIMENOPAUSE

35 3)Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung


vitamin dan kalsium. 4)Anjurkan pada ibu untuk mengurangi konsumsi
minum kopi atau the serta menghindari asap rokok. 5)Anjurkan pada ibu
untuk menjaga kebersihan dirinya. 6)Anjurkan pada ibu untuk olah raga
teratur. 7)Anjurkan pada ibu untuk menggunakan pakaian tipis dan
penutup alas tidur dari bahan katun. 8)Beri ibu vitamin E dan vitamin B
Kompleks. 9. Hindari ruangan yang panas 10. Menganjurkan ibu untuk
memperbanyak air mineral
6. Berikut jenis terapi pengobatan untuk mengatasi gejala hotflushes
kecuali.....
a. Terapi Hormone Replacement Therapy (HRT).
b. Relaksasi
c. Akupuntur
d. Homeopati
e. Pil progesterone

Menurut Purwoastuti (2008), obat- obat mengurangi hot flush (rasa


panas) dan keringat pada malam hari : a)Clonidine (dixarit®, Catapres®)
2 x 1 perhari b)Selective Serotinin, Aceptor inhibitor (SSPI) 2 x 1 perhari
Hormon terapi paling efektif untuk mengobati adanya hot flush(muka
kemerahan), keringat pada malam hari, atau kekeringan vagina. Tetapi
ada beberapa resiko yang menyertai pengobatan HRT ini, apabila
digunakan dalam jangka waktu yang lama (Purwoastuti, 2009).
teknik relaksasi

Pertolongan medis untuk mengatasi keluhan hot flashesdapat


digunakan terapi farmakologi dan non-farmakologi. Terapi
farmakologi yang sering digunakan untuk mengatasi masalah
ini ialah Hormone Replacement Therapy(HRT). HRT berefek
dalam meringankan keluhan vasomotor dan keluhan
urogenital yang berhubungan dengan menopause, tetapi
penggunaan HRT dalam jangka waktu yang lama dapat
mengakibatkan resiko kanker payudara (Suparman &
Suparman, 2014). Terapi non-farmakologi yang bisa
digunakan untuk mengurangi keluhan hot flashes yaitu terapi
intervensi magnetik (perangkat ditempatkan pada kulit
PEMBAHASAN SOAL PERIMENOPAUSE

pasien), akupuntur, homeopati danterapi relaksasi (News


Medical, 2010).

7. Seorang ibu berusia 48 tahun datang ke RS mengatakan menstruasi tidak teratur sejak 1 tahun
yang lalu, sering merasa panas pada bagian tubuh ketika malam hari, sering pusing dan sulit
tidur dengan kondisinya saat ini, TD 100/80 mmHG, Nadi 82x/menit. Tindakan dan anjuran
yang tidak tepat untuk pasien di atas adalah....
a. Menjelaskan mengenai tahapan menopause
b. Menganjurkan makan makanan bergizi
c. Menganjurkan mengikuti senam yoga
d. Menganjurkan untuk tidak menggunakan KB
e. Menganjurkan untuk bercerita masalahnya kepada keluarga

f. Menurut Purwoastuti (2008), rencana tindakan yang dapat dilakukan


untuk asuhan kebidanan pada ibu menopause dengan hot flush adalah :
1)Beritahu ibu tentang menopause. 2)Beritahu ibu tentang gejala serta
masalah yang muncul pada menopause.
35 3)Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung
vitamin dan kalsium. 4)Anjurkan pada ibu untuk mengurangi konsumsi
minum kopi atau the serta menghindari asap rokok. 5)Anjurkan pada ibu
untuk menjaga kebersihan dirinya. 6)Anjurkan pada ibu untuk olah raga
teratur. 7)Anjurkan pada ibu untuk menggunakan pakaian tipis dan
penutup alas tidur dari bahan katun. 8)Beri ibu vitamin E dan vitamin B
Kompleks. 9. Hindari ruangan yang panas 10. Menganjurkan ibu untuk
memperbanyak air mineral

Rekomendasi penggunaan kontrasepsi sampai status pascamenopause tetap diberikan untuk mencegah
kehamilan.

8. Seorang Perempuan berusia 49 tahun datang ke BPM mengatakan bahwa dirinya


mengalami menstruasi tidak teratur sejak 1 tahun yang lalu, ibu juga mengeluhkan bahwa
dirinya merasakan nyeri ketika berhubungan seksual. ibu mengatakan dirinya cemas jika
suami tidak menyukai dirinya lagi, hasil pemeriksaan yaitu TD 110/80 mmHg, Nadi
82x/menit. Perubahan fisik yang mungkin akan dialami adalah?
a. Uterus hipertrofi
b. Suhu meningkat
c. Atropi urogenital
d. Distrofi Urogenital
e. Peningkatan estrogen
PEMBAHASAN SOAL PERIMENOPAUSE

Sastrawinata, S. 2007. Klimakterium dan Menopause. Yayasan Bina Pustaka:Jakarta


PembahasanAtrofi urogenital (penipisan mukosa vagina), hal ini menimbulkan akibat lanjut
berupa kekeringan liang vagina, sehingga saat berhubungan suami istri terasa sakit dan terjadi
penurunan libido.

9. Berdasarkan kasus di atas, keluhan yang dialami ibu saat hubungan seksual disebut
dengan?
a. Disuria
b. Dispareunia
c. Dismenorea
d. Vaginismus
e. Vulvisitis

Dispareunia adalah nyeri saat melakukan senggama, pada wanita yang sudah
menopause terjadi involusi vagina dan vagina kehilangan rugae. Epitel vagina atrofi
dan mudah cedera. Vaskularisasi dan aliran darah ke vagina berkurang sehingga
lubrikasi di vagina berkurang mengakibatkan hubungan seks menjadi sakit
10. Berdasarkan kasus diatasTindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
seksual pada ibu tersebut adalah menganjurkan klien untuk?]
a. Aroma terapy
b. Senggama terjadwal
c. Kegel exercise
d. Menggunakan krem/ jelly
e. Yoga

Menggunakan Jeli vagina sehingga akan mengurangi gesekan


dan membuat sanggama menjadi lebih nyaman. Pada sebagian
wanita, K-Y Jelly terkadang dapat menimbulkan rasa meyengat
karena alkohol dan media pembawanya. Jeli berbasis air dapat
digunakan lebih aman dengan kondom latex, namun Jeli yang
berbasis minyak jangan digunakan dengan kondom latex.
11. Berdasarkan kasus, rasa nyeri saat berhubungan seksual
disebabkan karena kekeringan vagina. Kekeringan vagina tersebut
disebabkan karena penurunan hormon?
a. GNRH
b. Progesteron
c. Esterogen
d. Esterogen progesterone
e. Kortisol
Pada usia perimenopause ini, serviks mengalami proses
involusi, berkerut, sel epitelnya menipis sehingga mudah cedera.
PEMBAHASAN SOAL PERIMENOPAUSE

Kelenjar endoservikal mengalami atrofi sehingga lendir serviks


yang diproduksi berkurang jumlahnya. Tanpa efek lokal estrogen
vagina akan kehilangan kolagen, jaringan lemak dan
kemampuan untuk menahan cairan.dinding vagina menyusut,
rugae menjadi mendatar, dan akan nampak merah muda pucat.
Permukaan epitel vagina menipis hingga beberapa lapis sel
sehingga mengurangi rasio sel permukaan dan sel basal. Pada
akhirnya, vagina menjadi lebih rapuh, kering dan mudah
berndarah dengan trauma minimal. Pembuluh darah di vagina
menyempit sehingga seiring berjalannya waktu vagina akan
terus menegang dan kehilangan fleksibilitasnya3. Saat seorang
wanita memasuki usia perimenopause, pH vagina akan
meningkat karena menurunnya estrogen, dan akan terus
meningkat pada masa post menopause sehingga
mangakibatkan mudahnya terjadi infeksi oleh bakteri trikomonas,
kandida albikan, stafilo dan streptokokus, serta bakteri coli
bahkan gonokokus. Adanya hormon estrogen akan membuat pH
vagina menjadi asam sehingga memicu sintesis Nitrit oksid (NO)
yang memiliki sifat antibakteri dan hanya dapat diproduksi
bilamana pH vagina kurang dari 4,5. Selain bersifat bakterisid,
NO di vagina juga bersifat radikal bebas bagi sel-sel tumor dan
kanker. Akibat perubahan ini, maka terjadi kekeringan vagina,
iritasi, dispareuni, dan rekurensi infeksi saluran kemih.3,1
12. Berdasarkan kasus diatas, apakah kandungan yang terdapat pada
makanan yang dapat mengurangi ketidaknyamanan pada ibu
tersebut?
a. Fitoestrogen
B. Progesteron dan estrogen
C. Dopamin
D. Serotonin
E. Adrenalin

Fitoestrogen adalah senyawa tanaman alamiah yang secara struktural dan/atau fungsional serupa
dengan estrogen dan metabolisme aktif mamalia.

Contoh makanan mengandung fitoestrogen tertinggi adalah biji minyak dan kacang- kacangan.
Contohnya:

a. Kedelai, kedelai dikategorikan sebagai penghasil isoflavon yang menyebabkan efek yang
fisiologis secara alami pada tubuh. Fakta ini terbukti bahwa hanya efektif untuk
PEMBAHASAN SOAL PERIMENOPAUSE

mensuplai isoflavon. Jumlah untuk senyawa yang berguna dari kedelai tergantung pada
jenis tanaman dan pengolahan dalam kedelai.
b. Benih lenan, flaxseed sebagai sumber fitoestrogen yang di dalamnya mengandung
senyawa, seperti lignan. Relatif sangat banyak jumlah yang diperlukan; dibanding
sumber-sumber lain yang lebih rendah kadungan lignannya seperti sayuran, buah-
buahan dan biji-bijian. Biji rami mengandung asam alfa-linoleat dan serat larut yang
berguna sebagai senyawa yang bertindak sebagai sumber fitoestrogen.
c. Benih dan Kacang, makanan yang juga sebagai sumber fitoestrogen yang baik di sini
adalah biji wijen, biji bunga matahari, chestnut, walnut, kacang pistachio. kacang tanah,
almond, pistachio, hazelnut kacang Brasil dan kacang mede.
d. Makanan lainnya, minyak zaitun, bawang putih, kacang merah, buncis, kacang, bawang,
musim dingin labu, collard hijau, brokoli, kubis, kering plum, squash musim dingin,
collard hijau, tauge kacang hijau, alfalfa aprikot, peach, stroberi, raspberry, kacang hijau
dan mete juga merupakan sumber makanan yang sesuai fitoestrogen.
e. Suplemen, suplemen fitoestrogen juga tersedia di pasar yang bervariasi dalam kekuatan
dan keefektifannya. Ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk menggantikan terapi
hormon, karena ini samasama efektif. Suplemen membantu jika Anda tidak
mengkonsumsi makanan yang kaya fitoestrogen.
f. Red Clover, Ekstrak Red Clover merupakan sumber fitoestrogen dari tumbuhan Trifolium
pratense yang berfungsi untuk mengurangi keluhan yang timbul seperti hot flushes,
menghambat aktifitas sel-sel perusak tulang, menstabilkan kadar kholesterol darah,
mencegah pengerasan pembuluh darah, dan menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
Selain itu ekstrak Red Clover juga kaya akan berbagai macam vitamin dan mineral
sehingga dapat meningkatkan stamina tubuh. Tumbuhan Red Clover memiliki 4 macam
senyawa Isoflavon (genistein, daidzein, formononetin, dan biochanin A) yang diperlukan
untuk mengatasi keluhan menopause, dengan kadar isoflavon 10-20 kali lipat
dibandingkan sumber Isoflavon lainnya sehingga mempunyai daya kerja yang lebih
optimal.
g. Black Cohosh, Ekstrak Black Cohosh, merupakan sumber fitoestrogen dari tanaman
Cimicifuga racemosa, bermanfaat mengatasi gejalagejala menopause seperti hot
flushes, depresi, perubahan emosi, dan vagina yang kering. (nature) Triterpen glikosida
banyak terkandung pada tanaman Cimifuga racemosa (sering disebut sebagai tanaman
black cohosh). Tanaman ini tumbuh di hutan-hutan Amerika Selatan dan sekarang telah
diekstraksi serta dikemas menjadi produk obat untuk menopause. (Farmacia).
h. Sereal, sereal berasal dari kata “ceres”. Istilah tersebut umumnya digunakan untuk
menunjukkan berbagai jenis tanaman famili rumputrumputan atau padi-padian yang
menghasilkan biji-bijian dan bisa dimakan. Istilah sereal juga populer sebagai bahan
hidangan sarapan di beberapa negara maju, khususnya dengan berkembangnya sereal
sarapan (breakfast cereals). Sebenarnya ada berbagai jenis sereal. Di Indonesia, yang
umum dijumpai adalah beras merah, beras putih, jagung, gandum, dan sorgum
.Sedangkan di negara lainnya yaitu oats, barley, rye, dan millet.
13. Pada hari Jumat, Ny. Tia P3A0 berusia 46 tahun datang bersama
suaminya ke RS. Ny. Tia mengatakan bahwa menstruasi tidak teratur
sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan lain yaitu dirinya merasakan
PEMBAHASAN SOAL PERIMENOPAUSE

semburan panas secara tiba - tiba kemudian disertai dengan


munculnya keringat yang banyak. BB 60kg, TD 120/80mmHg, Nadi
82x/menit. Berdasarkan kasus di atas, Ny, Tia mengalami gejala
perimenopause berupa?
a. gejala psikis
b. gejala vasomotor
c. gejala penurunan hormone
d. gejala neutrosis
e. gejala emosional

a. Gangguan vasomotor
b. Keluhan vasomotor yang dijumpai berupa perasaan/semburan
panas (hot flushes)yang muncul secara tiba-tiba dan kemudian
disertai keringat yang banyak. Keluhan ini muncul di malam hari
dan menjelang pagi kemudian perlahan-lahan akan dirasakan juga
pada siang hari.14Semburan panas ini mula-mula dirasakan di
daerah kepala, leher, dan dada. Kulit di area tersebut terlihat
kemerahan, namun suhu badan tetap normal meskipun pasien
merasakan panas. Segera setelah panas, area yang dirasakan
panas tersebut mengeluarkan keringat (night sweats)dalam jumlah
yang banyak pada bagian tubuh terutama seluruh kepala, leher,
dada bagianatas, dan punggung. Selain itu, dapat juga diikuti
dengan adanya sakit kepala, vertigo, perasaan kurang nyaman,
dan palpitasi.

b. c. Gangguan Psikis
Berupa depresi, kelelahan, mudah tersinggung, gairah berkurang, dan susah tidur.

14. Seorang perempuan, umur 48 tahun, datang ke posyandu dengan


keluhan menstruasi yang sangat banyak. Hasil anamnesis: sering
merasa pusing dan lemas, sudah menstruasi selama 10 hari, siklus
haid tidak teratur 2-3 bulan, kadang sulit tidur, dan gelisah, akseptor
AKDR. Hasil pemeriksaan: TD 120/80 mmHg, N 92x/menit, P
20x/menit, S 370C, abdomen tidak teraba massa, inspekulo tampak
PEMBAHASAN SOAL PERIMENOPAUSE

darah mengalir dari OUI. Penyebab apakah yang paling mungkin


pada kasus tersebut?
A. Infeksi
B. Neoplasia
C. Menopause
D. Gangguan hormonal
E. Penggunaan kontrasepsi
Perhatikan kata kunci pada soal diantarnya: keluhan (menstruasi
yang sangat banyak), umur (48 tahun), siklus haid (tidak teratur 2-3
bulan), hasil anamnesis (kadang sulit tidur, dan gelisah) merupakan
kunci kasus ini adalah perdarahan pada masa perimenopause.
Berikutnya perhatikan hasil pemeriksaan tanda vital dalam batas
normal, abdomen tidak teraba massa, inspekulo darah mengalir dari
OUI, tidak disampaikan adanya darah yang keluar berbau atau
kelainan pada organ genitalia merupakan kunci kasus ini perdarahan
bukan disebabkan oleh infeksi, neoplasia, maupun karena
penggunaan kontrasepsi karena tidak dijelaskan riwayat perdarahan
sebelumnya dengan sebab masih menggunakan kontrasepsi.
Menopause bukan pilihan karena menopause sudah tidak mengalami
haid selama 1 tahun.

15. Penanganan Gejala Pramenopause adalah?


a. Pengaturan nutrisi, aktivitas olahraga, makan makanan kadar
garam tinggi
b. Pencarian informasi, aktivitas seksual setiap hari, pengaturan
stress
c. Pengaturan stress, emosi terkendali, pengaturan aktivitas
seksual
d. Makan tinggi kolesterol, aktivitas olahraga, istirahat
e. Minum panas, pengaturan nutrisi, olahraga sepanjang hari
Jawaban : C
Penanganan gejala pramenopause adalah :
- Pengaturan nutrisi
- Pengaturan aktivitas olahraga
- Pengaturan aktivitas seksual
PEMBAHASAN SOAL PERIMENOPAUSE

- Pengaturan stress emosi


- Pengaturan istirahat
- Pengaturan pencarian informasi dan pelayanan kesehatan
CONTOH SOAL & PEMBAHASAN UJI KOMPETENSI
BAYI BARU LAHIR
SOAL NO. 1
1. Seorang bayi berusia dua bulan dibawa oleh ibunya ke puskesmas untuk diimunisasi.
Hasil pemeriksaan berat badan 4500 gram. Dilihat dari kartu KMS, bayi tersebut baru
saja mendapat imunisasi HB0 dan polio 1. Jenis imunisasi yang harus diberikan pada bayi
dalam kasus tersebut adalah…
a. DPT1
b. BCG
c. Campak
d. DPT2
e. HB2

JAWABAN: B

Imunisasi yang harus diberikan pada bayi berusia dua bulan adalah imunisasi BCG.
Vaksin BCG optimal diberikan ketika bayi berusia 2-3 bulan. Apabila vaksin BCG
diberikan setelah usia tiga bulan, uji tuberkulin perlu dilakukan. Akan tetapi, bila tidak
memungkinkan dilakukan uji tuberkulin, bayi tersebut perlu diobservasi selaa 7 hari. Bila
terdapat reaksi lokal cepat di tempat suntikan maka bayi perlu dievaluasi lebih lanjut
(diagnostik TB).
SOAL NO. 2
2. Seorang bayi telah lahir spontan 2 hari yang lalu di RS, gerakan bayi aktif, TTV normal,
BB 3000 gram, dan PB 49 cm. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan kelainan. Selain
itu, dilakukan pemeriksaan refleks dengan cara menyentuh bagian pipi bayi dan bayi
memberikan respon dengan cara mengikuti arah jari. Nama refleks yang dilakukan bidan
tersebut adalah…
a. Refleks rooting
b. Refleks babinski
c. Refleks sucking
d. Refleks grasping
e. Refleks moro

JAWABAN: A

Refleks rooting (refleks mencari puting) terjadi


ketika pipi bayi disentuh maka kepalanya akan
bergerak dan menghadap ke arah datangnya
rangsangan. Setelah itu, mulutnya akan terbuka
seakan-akan mencari puting ibunya. Setelah usia 3-
4 bulan, refleks ini akan hilang dengan sendirinya.

Refleks sucking (refleks menghisap) ketika bagian


atas mulut bayi tersentuh oleh puting susu, botol,
atau jari, bayi akan menghisap.

Refleks babinski adalah refleks bayi saat telapak


kaki bayi disentuh, bayi akan meregangkan jari
kakinya. Hal ini normal hingga berusia 2 tahun.
Refleks grashping (refleks menggenggam) saat ada
sesuatu yang menyentuh tangannya, bayi akan
refleks menggenggam benda tersebut. Refleks ini
biasa dijumpai hingga bayi berusia 5-6 bulan.

Refleks moro (refleks terkejut) refleks ini muncul


saat bayi mendengar suara bising, gerakan tiba-tiba,
atau saat ia diletakkan di tempat tidur. Bayi akan
mengencangkan tubuh, merentangkan lengan dan
membuka telapak tangan. Refleks ini biasa
dijumpai hingga bayi berusia 5-6 bulan.

Asymmetric tonic neck reflex terlihat saat bayi


berbaring, menengok ke satu sisi (misal ke kiri),
maka lengan kirinya akan refleks merentang lurus
ke luar dan tangan kanannya menekuk ke arah
kepalanya. Refleks ini biasa dijumpai hingga bayi
berusia 6-7 bulan.

Step reflex saat telapak bayi menyentuh permukaan


datar, ia akan refleks mengangkat satu kaki dan
kaki lainnya seolah-olah mau berjalan.
SOAL NO. 3
3. Seorang bayi baru lahir secara SC di rumah sakit. Hasil pemeriksaan tampak rongga perut
bayi menonjol keluar dan hanya dilapisi oleh peritoneum. Diagnosis yang tepat untuk
bayi tersebut adalah…
a. Gastroschisis
b. Hirschsprung
c. Omfalokel
d. Ensefalokel
e. Meningokel

JAWABAN: C

Omfalokel merupakan suatu kelainan


berupa menonjolnya isi perut melalui
akar pusat sehingga perut tidak dilapisi
kulit dan hanya dilapisi oleh peritoneum
(selaput perut).
Gambar Omfalokel

Gastroschisis adalah defek kongenital


dinding anterior abdomen yang berada
di sebelah kanan umbilikus, dimana otot
rektus intak (utuh) dan normal. Pada
kasus ini tidak ditemukan kantong yang
menutupi herniasi (tanpa membran
pembungkus).
Gambar Gastroschisis

Hirschsprung penyakit ini diakibatkan


oleh kegagalan migrasi kraniokaudal
prekursor sel ganglion di sepanjang
saluran cerna selama minggu ke-5
hingga minggu ke-12 masa gestasi.
Invervasi parasimpatis yang tidak
lengkap pada segmen aganglionik
menyebabkan peristaltik abnormal,
konstipasi, dan obstruksi usus
fungsional. (feses terjebak dalam usus
besar). Gambar Hirchspung
Desease
Ensefalokel merupakan kelainan tabung
saraf yang ditandai dengan adanya
penonjolan meningens (selaput otak)
dan otak yang berbentuk seperti kantong
melalui suatu lubang pada tulang
tengkorak. Biasanya, ensefalokel terjadi
karena kegagalan penutupan tabung
saraf selama perkembangan janin.
Ensefalokel biasa terjadi pada bagian
oksipital. Pada bagian ini terdapat
kantong berisi cairan, jaringan syaraf,
atau sebagian otak. Ensefalokel akan
berkaitan dengan kelainan mental yang
berat meskipun sudah dilakukan
operasi.
Gambar Ensefalokel

Meningokel adalah menonjolnya selaput yang menutupi tulang belakang dan


bagian saraf tulang belakang.
SOAL NO. 4
4. Seorang bayi lahir di PMB, dengan BB lahir 3250 gram. Bayi tampak sehat, gerakan
aktif, kulit kemerahan, dan menangis kuat. Pada bayi ditemukan benjolan di kepala,
teraba lunak, dan melewati sutura. Diagnosis pada bayi tersebut adalah…
a. Caput vakum
b. Cephal hematoma
c. Trauma lahir kepala
d. Caput succedaneum
e. Perdarahan intrakranial

JAWABAN: D

Caput succedaneum adalah kondisi dengan adanya edema pada kulit kepala bayi yang
disebabkan oleh tekanan dari jalan lahir kepada kepala anak. Tekanan ini menyebabkan
vena tertutup dan meningkatnya tekanan dalam vena kapiler sehingga cairan masuk ke
dalam jaringan longgar di bawah tekanan dan pada tempat yang terendah. Hal ini yang
menyebabkan benjolan difus (merata) pada kepala yang melampaui sutura garis tengah.
Keadaan ini dapat terjadi pada partus lama atau persalinan dengan vacuum ekstraksi.

Cephal hematoma pembengkakan pada daerah kepala yang disebabkan karena adanya
penumpukan darah akibat perdarahan pada subperiostium.

Perdarahan intrakranial adalah perdarahan yang terjadi di dalam tulang tengkorak.


Perdarahan ini dapat terjadi di dalam otak atau di sekeliling otak. (epidural haematoma,
subdural haematoma, sub-arachnoid haematoma, dan intracerebral haematoma).

Perbedaan caput succedaneum dan cephalhematoma


Caput succedaeum
• Udema di kepala,
• Terasa lembut dan lunak pada perabaan,
• Benjolan berisi serum dan kadang bercampur dengan darah,
• Batas yang tidak jelas,
• Benjolan melewati garis sutura,
• Permukaan kulit benjolan berwarna ungu atau kemerahan,
• Menghilang dalam beberapa jam hingga beberapa hari (sumber lain mengatakan
2-3 minggu tanpa pengobatan),
• Komplikasi jarang ditemukan.

Cephalhematoma
• Kepala tampak bengkak dan berwarna merah
• Tampak benjolan dengan batas yang tegas dan tidak melampaui tulang tengkorak
• Pada perabaan terasa mula-mula keras kemudian menjadi lunak
• Benjolan tampak jelas ±6 sampai 8 jam setelah lahir, membesar pada hari ke-2
atau ke-3, kemudian menghilang dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan
• Benjolan tidak melewati garis sutura
• Komplikasi yang sering dijumpai defective blood clotting, underlying skull
fracture/intracranial bleeding, dan bayi kuning.

Gambar Caput Succedaneum dan


Cephalhematoma
SOAL NO. 5
5. Seorang bayi laki-laki lahir spontan di BPM. Hasil pemerikasaan bayi menangis kuat,
tubuh kemerahan, dan bergerak aktif, suhu tubuh 37°C. satu jam setelah lahir suhu
menjadi 36,7°C, karena bayi tidak dipakaikan topi/penutup kepala. Apakah mekanisme
kehilangan panas yang terjadi pada bayi tersebut?
a. Evaporasi
b. Konduksi
c. Konveksi
d. Radiasi
e. Isolasi

JAWABAN: C

Mekanisme kehilangan panas:


Evaporasi adalah kehilangan panas akibat penguapan cairan ketuban pada permukaan
tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri. Hal ini merupakan jalan utama bayi kehilangan
panas. Kehilangan panas juga terjadi jika saat lahir tubuh bayi tidak segera dikeringkan
atau terlalu cepat dimandikan dan tubuhnya tidak segera dikeringkan dan diselimuti.

Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin. Meja, tempat tidur atau timbangan yang temperaturnya
lebih rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi melalui mekanisme
konduksi apabila bayi diletakkan di atas benda-benda tersebut.

Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar
yang lebih dingin. Bayi yang dilahirkan atau diletakkan dalam ruangan yang dingin akan
cepat mengalami kehilangan panas. Kehilangan panas juga terjadi jika ada aliran udara
dingin dari kipas angin, hembusan udara dingin melalui ventilasi/pendingin ruangan.

Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda-
benda yang mempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi dapat kehilangan
panas dengan cara ini karena benda-benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi
(walaupun tidak bersentuhan secara langsung).

Sumber: Kemenkes RI. 2010. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial.
Jakarta
SOAL NO. 6
6. Seorang bayi baru saja lahir diklinik bersalin ditolong oleh bidan. Segera setelah lahir
bidan melakukan penilaian selintas dan diperoleh hasil tubuh berwarna merah dengan
ektremitas biru, DJ 95x/menit, sedikit gerak mimic, ektremitas sedikit fleksi, dan segera
menangis setelah lahir. Berapa apgar skor bayi baru lahir tersebut?
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
e. 7
JAWABAN: D
Score Apgar:
Tanda Nilai 0 Nilai 1 Nilai 2
Appearance Pucat/ biru seluruh Tubuh merah, Seluruh tubuh
(warna kulit) tubuh ektremitas biru kemerahan
Pulse
Tidak ada <100 kali/menit >100 kali/menit
(denyut jantung)
Grimace Menangis,
Tidak ada Sedikit gerak mimik
(tonus otot) batuk/bersin
Activity Ektremitas sedikit
Tidak ada Bergerak aktif
(aktivitas) fleksi
Respiration Menangis kuat
Tidak ada Lemah/tidak teratur
(pernapasan)
(Dwienka dkk, 2014)
Dari kasus diatas dapat dihitung nilai apgar sesuai dengan hasil pemeriksaan yaitu
berwarna merah dengan ektremitas biru (1), DJ 95 x/menit (1), ektremitas sedikit fleksi
(1), sedikit bergerak (1), dan segera menangis setelah lahir (2). Sehingga diperoleh nilai
total 1+1+1+1+2=6
SOAL NO. 7
7. Seorang ibu datang ke puskesmas dengan bayinya yang berumur 3 hari mengeluh
bayinya malas menyusu dan terlihat kuning. Hasil pemeriksaan pada kulit, muka, leher
berwarna kuning. RR 50x/menit, suhu 37oC, refleks sucking (+). Apakah penanganan
yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Anjurkan ibu untuk memberikan larutan gula
b. Anjurkan untuk menjemur bayinya pada pagi hari
c. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI secara on demand
d. Rujuk bayi ke RS untuk penanganan lebih lanjut
e. Kolaborasi dengan laborat untuk kadar bilirubin
JAWABAN: C
Warna kulit yang terlihat pada mata dan kulit bayi baru lahir diderita oleh sebagian besar
bayi. Kondisi ini diakibatkan tubuh terlalu banyak memproduksi bilirubin sebagai akibat
fungsi saluran pencernaan dan hatinya belum sempurna. Umumnya terjadi selama 3-5
hari setelah lahir. Bayi kuning dapat diatasi dengan memberi ASI sebanyak mungkin dan
menjemur dibawah sinar matahari selama 15 menit pada pukul 7-9 pagi untuk membantu
mematangkan organ hatinya. Apabila setelah 2 minggu bayi masih terlihat kuning maka
harus segera dibawa ke dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut (Irmawati,
2015).
Pada kasus tersebut bayi mengalami kuning karna malas menyusu dan masih dalam batas
normal karna bayi masih berusia 3 hari. Asuhan yang tepat diberikan adalah dengan
memberikan ASI sebanyak mungkin dan terus menerus (on demand).
SOAL NO. 8
8. Seorang bayi baru lahir 1 jam yang lalu di bidan telah berhasil dilakukan IMD dan dapat
menyusu. Bayi kemudian ditimbang, dilakukan pengukuran antropometri, dan diberikan
pakaian yang dapat mengangatkan tubuh bayi. Selanjutnya bayi diberikan salep mata dan
suntikan vitamin K. Berapa dosis pemeberian vitamin K?
a. 1%
b. 1 mg
c. 0,5 ml
d. 2 mg
e. 1cc
JAWABAN: B
Setelah kontak kulit dan IMD selesai, maka dilakukan penimbangan dan pengukuran
bayi. Kemudian diberikan salep atau tetes mata antibiotic profilaksis (tetrasiklin 1%) dan
suntikan vitamin K 1 mg IM dipaha kiri antorateral bayi. Satu jam setelah pemberian
vitamin K, dilanjutkan dengan pemberian suntikan imunisasi hepatitis B dipaha kanan
anterolateral bayi. (Kemenkes, 2013).
Dosis yang tepat pada kasus tersebut adalah 1 mg.
SOAL NO. 9
9. Seorang bayi baru saja lahir spontan, cukup bulan, air ketuban bercampur mekonium di
klinik bidan dengan BB lahir 2800 gram, PB 48cm, tidak menangis, ektremitas kebiruan.
Tindakan yang paling tepat sesuai kasus tersebut adalah …..
a. Hangatkan
b. Atur posisi
c. Isap lendir
d. Keringkan
e. Rangsang taktil
JAWABAN: C
Menurut Kemenkes RI (2012), jika bayi tidak bernapas maka langkah yang dilakukan
adalah
1. Buka mulut lebar, usap, dan isap lendir dari mulut.
2. Potong tali pusat.
3. Langkah awal:
1) Jaga bayi tetap hangat
2) Atur posisi bayi
3) Isap lendir
4) Keringkan dan rangsang taktil
5) Reposisi
Dikarenakan bayi lahir dan tidak menangis dan terdapat mekonium, langkah pertama
yang harus dilakukan adalah menghisap lendir terlebih dahulu.
SOAL NO. 10
10. By. Ny R datang ke PMB Asri melakukan kunjungan ulang, lahir 3 hari yang lalu secara
spontan, dari hasil pemeriksaan diperoleh hasil BB 3120 gr, PB 51 cm, tidak ada retraksi
dinding dada, kunjungan yang dilakukan By.Ny R adalah Adalah Kunjungan Ke
a. Kunjungan Neonatus 1
b. Kunjungan Neonatus 2
c. Kunjungan Neonatus 3
d. Kunjungan Neonatus 4
e. Kunjungan Neonatus 5

JAWABAN: B

Hari pertama kelahiran bayi sangat penting, risiko kematian BBL terbesar terjadi pada 24
jam pertama kehidupan, diperlukan pemeriksaan untuk mengetahui adanya kelainan pada
bayi, bayi dianjurkan tetap tinggal 24 jam pertama di fasilitas kesehatan, waktu
pemeriksaan BBL
1. Usia 6-48 jam (Kunjungan Neonatus 1)
2. Usia 3-7 hari (Kunjungan Neonatus 2)
3. Usia 8-28 hari (Kunjungan Neonatus 3)

Sumber: Kemenkes RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan
Dasar Dan Rujukan. Jakarta
SOAL NO. 11
11. Bayi Ny L lahir 3 hari yang lalu dengan berat badan 3280 gram, PB 51 cm, lahir secara
spontan tidak terdapat kelainan, Ny. L hanya memberikan ASI saja pada bayinya, Berat
badan bayi Ny. L diukur hari ini diperoleh hasil 2990 gram, berdasarkan penurunan berat
badan bayi Ny. L maka asuhan yang sesuai adalah
a. Memberikan susu formula bayi
b. Tetap memberikan ASI
c. Merujuk pada dokter anak
d. Memberikan susu formula khusus menaikkan berat badan
e. Memberikan makanan pada bayi

JAWABAN: B

Tetap memberikan ASI, penurunan bayi Ny L <10%, sehingga masuk kategori penurunan
berat badan fisiologis, dan tidak membtuhkan intervensi.

Pada awal kehidupan bayi akan mengalami penurunan berat badan, penurunan berat
badan disebut fisiologis apabila nilainya <10% dari berat badan lahir, serta kembali ke
berat badan semula pada usia 7-10 hari. Apabila bayi mengalami penurunan berat badan
melebihi batas normal atau tidak mampu kembali ke berat badan semula pada hari ke 10
maka bayi mengalami peyimpangan pertumbuhan serta membutuhkan evaluasi lanjut.
SOAL NO. 12
12. Tetanus neonatorum merupakan salah satu penyakit risiko tinggi pada neonatus yaitu
suatu penyakit toksemik akut dan fatal yang disebabkan oleh Clostridium Tetani dengan
tanda utama spasme tanpa ganguan kesadaran. Ciri-ciri dari tetanus tersebut adalah
trismus ringan hingga sedang, kaku kuduk, opistotonus, perut papan, tidak dijumpai
disfagia, tidak terdapat kejang, dan tidak terdapat gangguan respirasi. Diagnosis yang
sesuai dengan ciri tersebut adalah..........
a. Tetanus neonatorum derajat I
b. Tetanus neonatorum derajat II
c. Tetanus neonatorum derajat III
d. Tetanus neonatorum derajat IV
e. Tidak ada jawaban yang benar

JAWABAN: A

a. Definisi
Tetanus neonatorum merupakan salah satu penyakit risiko tinggi pada neonatus yaitu
suatu penyakit toksemik akut dan fatal yang disebabkan oleh Clostridium Tetani
dengan tanda utama spasme tanpa ganguan kesadaran. gejala klinis timbul sebagai
dampak eksotoksin pada sinaps ganglion spinal dan neuromuscular junction serta
saraf autonom. Tetanus neonatorum menyebabkan 50% kematian perinatal dan 20%
kematian bayi. Angka kejadian 6-7/100 kelahiran hidup di perkotaan dan 11-23/100
kelahiran hidup di pedesaan. Disebut juga dengan lockjaw karena terjadi kejang pada
otot rahang. Tetanus banyak ditemukan di negara-negara berkembang.

b. Gejala dan tanda


Pada pasien anak, ketika melakukan anamnesis sebaiknya ditanyakan:
1) Riwayat trauma, pemotongan atau perawatan tali pusat yang tidak steril, riwayat
menderita otitis media supurativa kronik (OMSK), atau gangren gigi
2) Riwayat tidak diimunisasi atau tidak lengkap imunisasi tetanus

c. Pemeriksaan fisik
1) Masa inkubasi 5-14 hari
2) Gejala awal adalah trismus, pada neonatus tidak dapat atau sulit menetek, mulut
mecucu. Disertai dengan kaku kuduk, resus sardonikus, opistotonus, perut papan.
Selanjutnya dapat diikuti kejang apabila dirangsang atau kejang spontan, pada
kasus berat dijumpai konvulsivus

d. Derajat penyakit
1) Derajat I (tetanus ringan)
• Trismus ringan sampai sedang
• Kekakuan umum: kaku kuduk, opistotonus, perut papan
• Tidak dijumpai disfagia atau ringan
• Tidak dijumpai kejang
• Tidak dijumpai gangguan respirasi
2) Derajat II (tetanus sedang)
• Trismus sedang
• Kekakuan jelas
• Dijumpai kejang rangsang, tidak ada kejang spontan
• Takipneu
• Disfagia ringan
3) Derajat III (tetanus berat)
• Trismus berat
• Otot spastis, kejang spontan
• Takipneu, takikardia
• Serangan apneu (apneic spell)
• Disfagia berat
• Aktivitas sistem autonom meningkat
4) Derajat IV (stadium terminal), derajat III ditambah dengan
• Gangguan autonom berat
• Hipertensi berat dan takikardi atau
• Hipotensi dan bradikardi
• Hipertensi berat atau hipotensi berat
e. Penatalaksanaan
1) Antibiotik (penisilin prokain, ampisilin, tetrassiklin, metronidazol eritromisi. Bila
terdapat sepsis atau pneumonia dapat ditambahkan sefalosporin
2) Netralisasi toksi
• Anti tetanus serum (ATS) dilakukan dikulit lebih dulu
• Bila bersedia, dpat diberikan human tetatus immunoglobulin (HTIG)
• Antikonvulsan (diazepam)
3) Perawatan luka setlah diberi antitoksin dan antikonvulsan
4) Terapi suportif
• Bebaskan jalan napas
• Hindarkan aspirasi dengan mengisap lendir perlahan-lahan dan memindahkan
posisi pasien
• Pemberian oksigen
• Perawatan dengan stimulasi minimal
• Pemberian cairan dan nutrisi adekuat, bila trismus berat dapat dipasang sonde
nasogastrik
• Bantuan napas pada tetanus berat atau tetanus neonatorum
• Pemantauan dan monitoring kejang dan tanda penyulit
SOAL NO. 13
13. Bayi R lahir pada usia kehamilan ibunya yang menginjak 36 minggu. Bayi R lahir
spontan dan aktif 1 jam yang lalu dengan berat badan 2500 gram. panjang badab 47 cm
dan RR 40x/menit. Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ditemukan kelainan.
Berdasarkan usia kehamilan sang ibu bayi R termasuk dalam kategori.........
a. Serotinus
b. Prematur (very preterm)
c. Prematur (late preterm)
d. Matur
e. Dismatur

JAWABAN : C

Berdasarkan usia kehamilan ibu, berat badan bayi R termasuk kategori prematur.
Prematur adalah kelahiran yang berlangsung pada umur kehamilan 20 minggu hingga 37
minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Terdapat 3 sub kategori jenis kelahiran
prematur berdasarkan waktu kelahirannya menurut WHO:
1) Late Preterm
Bayi yang dilahirkan secara prematur ini akan lahir di usia antara 32 minggu hingga
< 37 minggu (perkembangan janin 9 bulan) kehamilan.
2) Very Preterm
Bayi yang dilahirkan secara prematur ini akan lahir di usia antara 28 minggu hingga
< 32 minggu atau perkembangan janin 8 bulan kehamilan.
3) Extremely Preterm
Bayi yang dilahirkan secara prematur ini akan lahir di usia < 28 minggu atau
perkembangan janin 7 bulan. Bayi dengan jenis prematur ini tidak bisa bertahan
hidup. Jika bisa dia akan membutuhkan alat medis lengkap untuk menunjang
kehidupan.

Menurut WHO dalam Kemenkes RI (2013) mendefinisikan kehamilan lewat waktu atau
yang disebut juga kehamilan serotinus, prolong pregnancy, atau post-term pregnancy
merupakan kehamilan dengan usia 42 minggu, atau 294 hari dari hari pertama periode
menstruasi terakhir.

Kehamilan matur atau cukup bulan adalah kehamilan yang berlangsung kira-kira 40
minggu (280 hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300 hari) serta menghasilkan bayi
yang aterm (Manuaba, 2007).

Dismatur adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk
masa kehamilan. Hal ini karena janin mengalami gangguan pertumbuhan dalam
kandungan dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilan (KMK).
SOAL NO. 14
14. Seorang bayi laki-laki baru saja lahir di bidan dalam kondisi tidak menangis, warna kulit
kebiruan, dan tonus otot lemah. Hasil penelitian setelah dilakukan langkah awal
resusitasi, bayi bernapas, frekuensi jantung > 100 kali/menit, dan warna kulit
akrosianosis. Tindakan selanjutnya yang tepat dilakukan sesuai dengan kasus tersebut
adalah….
a. Merujuk
b. Pemberian oksigen
c. Observasi tanda vital
d. Asuhan bayi baru lahir normal
e. Ventilasi tekanan positif 20 kali dalam 30 detik
JAWABAN : D
Dilihat dalam Buku Panduan Praktikum Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal
Neonatal yang disusun oleh Tim Praktikum Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Program Studi
Diploma IV Kebidanan terdapat langkah-langkah dalam resusitasi yaitu:
a. Persiapan tempat
b. Persiapan alat
c. Persiapan diri
d. Penilaian keputusan tindakan bayi baru lahir, dengan poin sebagai berikut:
e. Menilai dan menjawab 4 pertanyaan:
1) Dalam beberapa detik secara cepat, nilai dan jawab 5 pertanyaan berikut:
a) Cukup bulan?
(Pada kasus tidak disebutkan sehingga teranggap cukup bulan)
b) Bersih dari mekonium?
(Pada kasus tidak disebutkan sehingga teranggap bersih dari mekonium)
c) Bernapas atau menangis?
(Pada kasus disebutkan bayi tidak menangis)
d) Tonus otot baik?
(Pada kasus disebutkan tonus otot lemah)
e) Warna kulit kemerahan?
(Pada kasus disebutkan warna kulit kebiruan)

• Bila semua pertanyaan dijawab ‘YA’, bayi memerlukan perawatan rutin saja.
• Bila salah satu pertanyaan adalah ‘TIDAK’, maka bayi memerlukan tindakan
lebih lanjut, yaitu: langkah awal resusitasi.
• Bila bayi bernapas/menangis tetapi sianosis, perlu tambahan oksigen sambil
melakukan Langkah Awal Resusitasi.
Pada kasus sudah terdapat >1 jawaban ‘tidak’ sehingga perlu dilakukan Langkah
Awal Resusitasi (HAIKAL)
2) Keputusan resusitasi BBL
a) Bila air ketuban bercampur mekonium: lakukan penilaian apakah bayi
menangis /bernapas normal atau megap-megap/tak bernafas.
• Jika menangis atau bernapas normal,
Potong tali pusat dengan cepat, tidak diikat dan dibubuhi apapun,
dilanjutkan dengan langkah awal.
• Jika megap-megap atau tidak bernafas,
Buka mulut lebar, usap mulut, dan usap lendir, potong tali pusat dengan
cepat, tidak diikat dan tidak dibubuhi apapun, dilanjutkan dengan langkah
awal.
(Pada kasus tidak disebutkan sehingga teranggap bersih dari mekonium)
f. Tindakan resusitasi BBL: Langkah Awal (HAIKAL)
(pada kasus disebutkan dilakukan Langkah Awal Resusitasi)
g. Menilai bayi
1) Menilai usaha bernapas:
a) Bila bayi bernapas spontan dan adekuat, lanjutkan dengan menilai frekuensi
jantung.
(pada kasus disebutkan bahwa bayi bernapas (jika tidak ada keterangan lebih lanjut
maka dihukumi sebagai bayi bernapas normal atau adekuat, kecuali jika ada
tambahan megap-megap) dan frekuensi jantung >100 ×/menit)
b) Bila bayi mengalami apnu atau sulit bernapas (megap-megap), dilakukan
rangsangan taktil dengan menepuk atau menyentil telapak kaki bayi atau
menggosok-gosok punggung bayi sambil memberi oksigen.
Bila setelah beberapa detik tidak ada reaksi terhadap rangsangan taktil, mulailah
pemberian VTP
2) Menilai frekuensi jantung
Bila frekuensi jantung <100 kali per menit, walaupun bayi bernapas spontan, lakukan
VTP. (pada kasus FJ>100 kali per menit sehingga tidak perlu dilakukan VTP)
3) Menilai warna kulit
Penilaian warna kulit dilakukan bersama dengan menilai pernafasan. Bila terdapat
sianosis sentral setelah diberi oksigen aliran bebas, lakukan VTP.
(pada kasus diketahui warna kulit akrosianosis atau dapat pula disebut sianosis
perifer. Akan datang penjelasannya)
h. Ventilasi
i. Menilai Frekuensi Jantung
j. Tindakan Pasca resusitasi

Keterangan:
: Aman : Perlu tindak lanjut
Pada kasus diatas tatalaksana resusitasi hanya berhenti hingga tahap penilaian awal setelah
langkah awal resusitasi. Diketahui setelah melakukan langkah awal resusitasi yaitu bayi
bernapas, frekuensi jantung > 100 kali/menit, dan warna kulit akrosianosis. Yaitu dapat
dikatakan langkah awal resusitasi telah berhasil. Sehingga langkah selanjutnya yang paling
tepat adalah melakukan tindakan pasca resusitasi atau pilihan yang paling tepat pada soal
adalah option D.

Sianosis
Sasidharan P dalam Clin Pediatr Emerg Med menjelaskan
“Cyanosis, derived from the Greek word kuaneos meaning dark blue, refers to the bluish
discoloration of the skin, nailbeds, or mucous membranes. If cyanosis is limited to the
extremities, it is referred to as acrocyanosis or peripheral cyanosis. This is relatively
common in young infants, and is generally a physiologic finding due to the large
arteriovenous oxygen difference that results during slow flow through peripheral
capillary beds. In contrast to acrocyanosis, central cyanosis is present throughout the body,
and is evident in the mucous membranes and tongue. Central cyanosis indicates the presence
of potentially serious and life-threatening disease, and requires immediate evaluation. The
clinician will need to rapidly consider respiratory, central nervous system, hematologic,
cardiac, and metabolic causes.”

Dalam Wisnu (2015) menjelaskan bahwa, setelah pernafasan dan frekuensi jantung baik,
seharusnya kulit menjadi kemerahan. Jika masih ada sianosis sentral, oksigen tetap diberikan.
Bila terdapat sianosis perifer, oksigen tidak perlu diberikan, disebabkan karena peredaran
darah yang masih lamban, antara lain karena suhu ruang bersalin yang tinggi.

Sumber:
Tim Praktikum Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan. 2015. Asuhan Kebidanan
Kegawatdaruratan Maternal Neonatal. UGM: Yogyakarta.

Sasidharan P dalam Clin Pediatr Emerg Med. 2008 September ; 9(3): 169–175.
doi:10.1016/j.cpem.2008.06.006.
Link: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2598396/pdf/nihms69374.pdf

Wisnu, Nurwengtyas. 2015. Modul II Keterampilan Dasar Kebidanan II: Resusitasi. Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan: Jakarta.
Link: https://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/kb-1-resusitasi-pada-bayi-baru-lahir
SOAL NO. 15
15. Seorang bidan melakukan kunjungan neonatal hari ketiga. Setelah dilakukan pemeriksaan
didapatkan hasil denyut jantung 110x/menit, respirasi 42x/menit, suhu 37,7 oC, tali pusat
masih basah, kemerahan dan tertutup ramuan kunyit. Apakah tindakan yang harus
dilakukan bidan berdasarkan kasus tersebut?
a. Memberikan pengobatan salep antibiotik
b. Memberikan nasihat kepada keluarga
c. Melakukan pendidikan kesehatan perawatan tali pusat
d. Kolaborasi dengan dokter
e. Merujuk ke rumah sakit
JAWABAN: C
Perawatan tali pusat yang benar pada bayi adalah dengan tidak membubuhkan apapun
pada tali pusat bayi. Menjaga pusat bayi agar tetap kering. Punting bayi akan segera lepas
pada minggu pertama. (Muslihatun, 2010).
Pada kasus bidan melakukan kunjungan neonatal hari ketiga serta mendapati tali pusat
bayi masih basah, kemerahan, dan tertutup ramuan kunyit. Bidan seharusnya memberikan
konseling kepada ibu dan keluarga mengenai perawatan tali pusat yang benar supaya
punting bayi segera lepas dan tidak terjadi infeksi.
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN UJI KOMPETENSI

BAYI DAN BALITA

1. Seorang bayi berusia 5 bulan datang ke BPM mengeluh bulut bayi terdapat bercak putih.
Hasil pemeriksaan pada bagian mulut terdapat bercak putih yang sudah membentuk plak
terutama pada lidah dan langit-langit, nadi 80x permenit, pernapasan 30x permenit, suhu
380C. Apakah diagnosa yang tepat pada kasus tersebut?
A. Miliariasis
B. Oral trush
C. Seborrhea
D. Diaper rush
E. Bercak mongol
JAWAB : B
PEMBAHASAN :
 Miliariasis : atau sudamina atau liken tropis atau biang keringat yaitu dermatitis yang
terjdi karena retensi keringat akibat tersumbatnya pori kelenjar keringat
 Oral Trush : lapisan bercak putih kekuningan yg timbul membentuk plak berkeping di
mulut
 Seborrhea : radang berupa sisik yang berlemak dan eritema pada daerah yg terdapat
banyak kelenjar sebasea (kepala)
 Diaper rush : ruam akibat kontak terus menerus dengan lingkungan yg kurang baik
(panas dan lembab)
 Bercak mongol : sekumplan melanosit sel kulit mati yang mengandung melanin
berwarna hujau kebiruan

2. Bayi berumur 8 bulan datang ke BPM dengan keluhan bantuk dan sulit bernapas. Bayi tidak
bisa minum dan memuntahkan semua yang dimakan, terdapat tarikan dinding dada dan
stridor, pernapasan 65x permenit. Diagnosa yang tepat untuk bayi tersebut adalah ?
A. Bronchitis
B. Pneumothorax
C. Pneumonia berat
D. Pneumonia sedang
E. Pneumonia ringan
JAWAB : C
PEMBAHASAN :
Ada tanda bahaya umum Pneumonia Berat Pada kasus terdapat trika
ATAU terdapat tarikan dinding dada, stridor, dan
dinding dada ATAU terdapat napas cepat, memuntahkan
stridor makanan, tidak bisa minum
Napas cepat Pneumonia
Tidak ada tanda pneumonia Batuk bukan Pneumonia
Tanda bahaya umum :
 Tidak bisa minum / menyusui
 Selalu memuntahkan makanan
 Kejang
 Latergis atau tidak sadar

Napas Cepat

 50x permenit (2-<12 bulan)


 40x permenit (12-,5 tahun)

3. Bayi B berusia 3 bulan dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan imunisasi. Bidan


memberikan imunisasi DPT 1 dan Polio 3 (maksudnya polio 1). Setelah mendapat imunisasi,
pada malam harinya bayi mengalami demam (38,5). Demam yang terjadi pada bayi B
merupakan efek samping dari ?
a. DPT
b. Polio
c. Polio dsn DPT
d. Cara penyuntikkan
e. Tempat penyuntikkan
PEMBAHASAN
JAWABAN : A
Efek samping imunisasi
 BCG = setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat
suntikan. Setelah 2-3 minggu kemudian pembengkakan menjadi abses kecil dan
kemudian menjadi luka dengan garis tengah ± 10 mm. Luka akan sembuh sendiri
dengan meninggalkan luka parut yang kecil
 DPT = mayoritas bayi menderita panas pada waktu sore hari setelah
mendapatkan imunisasi DPT, tetapi panas akan turun dan hilang dalam waktu 2 hari.
Sebagian besar merasa nyeri, sakit, merah atau bengkak di tempat suntikan.
Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu mendapatkan pengobatan khusus, akan
sembuh sendiri. Bila gejala tersebut tidak timbul, tidak perlu diragukan bahwa
imunisasi tersebut tidak akan memberikan perlindungan dan imunisasi perlu
diulang.
Difteri merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diphtheria. Difteri bersifat ganas, mudah menular dan menyerang terutama saluran
nafas bagian atas. Penularannya bisa karena kontak langsung dengan penderita
melalui bersin atau batuk atau kontak tidak langsung karena adanya makanan yang
terkontaminasi bakteri difteri. Penderita akan mengalami beberapa gejala seperti
demam lebih kurang 38°C, mual, muntah, sakit waktu menelan dan terdapat
pseudomembran putih keabu-abuan di faring, laring, atau tonsil.
 Polio = jarang timbul efek samping
 Campak= Anak mungkin panas, kadang disertai dengan kemerahan 4-10 hari
sesudah penyuntikan
 Hepatitis = belum pernah dilaporkan adanya efek samping
4. Seorang bayi perempuan, umur 1 tahun , dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan
mencret sejak 2 hari yang lalu. Hasil anamnesis bayi rewel, BAB 3-5 kali sehari, konsistensi
cair, tidak ada darah dalam tinja, minum banyak. Hasil pemeriksaan = kesadaran CM, BB 8.5
kg, PB 74 cm, suhu 37.50C, pernapasan 36 x/menit, mata tidak cekung, turgor kulit kembali
cepat.
Rencana asuhan apakah yang paling tepat pada kasus tersebut?
A Pemberian zink selama 1 minggu
B Pemberian teh manis
C Pemberian antipiretik
D Pemberian antibiotik
E Pemberian oralit
JAWAB : E
PEMBAHASAN :
Kondisi pada kasus tersebut menunjukkan 2 tanda diare dengan tanda dehidrasi sedang,
yaitu bayi rewel dan minum banyak. Pemberian oralit setiap kali mecret selain melanjutkan
pemberian ASI penting dilakukan untuk rehidrasi atau mencegah dehidrasi yang lebih parah.
Diperlukan juga pemberian zink selama 10 hari berturur-turut. Pemberian teh manis atau jus
buah tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan hipernatremi. Suhu masih dalam kondisi
normal sehingga tidak diperlukan antipiretik, sedangkan pemberian antibiotik memerlukan
kolaborasi, biasanya atas indikasi seperti pada kasus disentri dan kolera.

TANDA/GEJALA KLASIFIKASI
Terdapat 2 atau lebih tanda berikut: DIARE DEHIDRASI
• Letargis atau tidak sadar BERAT
• Mata cekung
• Cubitan kulit perut kembalinya sangat
lambat.

Terdapat 2 atau lebih tanda berikut: DIARE DEHIDRASI


• Gelisah atau rewel RINGAN/ SEDANG
• Mata cekung
• Cubitan kulit perut kembalinya lambat.

DIARE TANPA
• Tidak cukup tanda dehidrasi berat atau DEHIDRASI
ringan/sedang.
5. Seorang bayi berusia 4 bulan dibawa ibunya ke bidan praktek untuk mendapatkan imunisasi.
Bidan memberikan imunisasi DPT 2 dan IPV 2. Setelah mendapat imunisasi, malam harinya
bayi mengalami demam (suhu 380C). Penanganan pertama yang tepat untuk mengatasi
kasus tersebut adalah?
A Pemberian antibiotik
B Pemberian antipiretik
C Pemberian analgesik
D Kompres dingin
E Langsung periksa ke dokter
JAWAB : B
PEMBAHASAN :
Pemberian vaksin dapat disertai efek samping atau kejadian pasca imunisasi (KIPI), antara
lain demam ringan sampai tinggi, nyeri bengkak pada area bekas suntikan. Penanganannya
berupa pemberian obat penurun panas (antipiretik), kompres air hangat, beri ASI lebih
sering dan nutrisi tambahan dari buah/ susu. Bila kondisi tidak membaik, segera periksakan
anak ke dokter.
6. Gizi yang seimbang dibutuhkan oleh tubuh terutama pada balita yang masih dalam
pertumbuhan, vitamin manakah yang berperan penting dalam membantu pertumbuhan
sistem syaraf dan pertumbuhan sel?
A. Vitamin A
B. Vitamin D
C. Vitamin E
D. Vitamin K
E. Vitamin C
JAWAB : C
PEMBAHASAN :
 Vitamin A berperan penting dalam menjaga kesehatan mata & kesehatan kulit
 Vitamin D berperan penting dalam meningkatkan penyerapan kalsium serta
membantu pertumbuhan tulang & gigi anak
 Vitamin E memiliki antioksidan yang membantu pertumbuhan sistem syaraf &
pertumbuhan sel
 Vitamin K membantu pembekuan darah
 Vitamin C berfungsi untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalm tubuh balita
serta mencegah sariawan

7. Seorang anak laki-laki datang ke posyandu bersama neneknya pada bulan agustus
bertepatan dengan jadwal pemberian Vitamin A. Saat ini anak tersebut mendapatkan dosis
vitamin A setahun sekali. Bidan memberikan kapsul vitamin A berwarna biru.
Kapsul vitamin A berwarna biru diperuntukkan untuk anak usia . . .
A 0-5 bulan
B 6-11 bulan
C 12-24 bulan
D 25-48 bulan
E 24-60 bulan
JAWAB : B
PEMBAHASAN :
Kapsul Vitamin A berfungsi untuk meningkatkan kesehatan mata dan pertumbuhan anak.
Kapsul vitamin A diberikan di posyandu pada bulan Februari dan Agustus. Terdapat 2 jenis
kapsul vitamin A
 Kapsul Biru
Untuk anak umur 6-11 bulan berikan 1 kali dalam setahun
 Kapsul Merah
Untuk anak umur 1-5 tahun berikan 2 kali dalam setahun

8. Seorang bayi perempuan, dibawa ibunya ke Klinik pada tanggal 10 Juni 2019 dengan maksud
ingin memeriksakan tumbuh kembang putrinya yang bernama dwita sekaligus berkonsultasi.
Dwita dilahirkan pada tanggal 30 Januari 2018 dengan umur kehamilan maju 6 minggu dari
Hari Perkiraan Lahir (HPL), tes yang akan dilakukan menggunakan instrumen denver II. Dari
penuturan diatas, bidan melakukan penghitungan usia dwita. Berapakah usia dwita saat
datang ke klinik?
A. 1 tahun 4 bulan 10 hari
B. 1 tahun 3 bulan 1 hari
C. 1 tahun 2 bulan 26 hari
D. 1 tahun 1 bulan 26 hari
E. 1 tahun 5 bulan
JAWAB : C
PEMBAHASAN :

Menghitung usia pada bayi dengan riwayat prematur


Tanggal tes 2019 6 10
Tanggal lahir 2018 1 30

Usia normal 1 4 10

Usia Koreksi maju 6 minggu dari HPL


Usia Normal 1 4 10
Prematur 6 mg 1 14
Usia koreksi 1 2 26

Sehingga usia Dwita sesungguhnya saat datang ke klinik adalah 1 tahun 2 bulan 26 hari

9. Seorang anak, umur 24 bulan, datang bersama orang tuanya ke bidan untuk memeriksakan
tumbuh kembangnya. Berdasarkan hasil KPSP, anak mampu mengerjakan 8 dari 10 item
tugas perkembangan yang ada di formulir KPSP. Apakah bentuk follow up untuk anak
tersebut ?
A. Lakukan rujukan
B. Teruskan pola asuh
C. Beri pujian pada ibu
D. Teruskan stimulasi sesuai tahap perkembangan berikutnya
E. Ulangi pemeriksaan setelah 2 minggu dengan KPSP sesuai umur
JAWAB : E
PEMBAHASAN :
Salah satu intervensi perkembangan anak dilakukan atas indikasi perkembangan anak
meragukan. Artinya seorang anak pada usia skrining 3,6,9,12,15,18, bulan dan seterusnya,
hasil pemeriksaan KPSP jawaban “YA” sebanyak 7 atau 8. Pada kondisi tersebut tata laksana
yang tepat menurut Alur Rujukan Dini KPSP yaitu dengan tindakan intervensi 2 minggu
(pemeriksaan ulang setelah 2 minggu dengan KPSP sesuai umur)
10. Seorang bayi laki-laki, dibawa ibunya ke Klinik pada tanggal 10 Juni 2019 dengan maksud
ingin memeriksakan tumbuh kembang putranya yang bernama Dida sekaligus berkonsultasi.
Dida dilahirkan pada tanggal 30 Januari 2018 dengan umur kehamilan maju 6 minggu dari
Hari Perkiraan Lahir (HPL), tes yang akan dilakukan menggunakan instrumen denver II.
Empat aspek yang dinilai menggunakan Denver II adalah . . . .
A. Personal social, fine motor adaptive, language, gross motor
B. Nutrition, fine motor adaptive, language, gross motor
C. Personal social, fine motor adaptive, language, dietary
D. Personal social, fine motor adaptive, body language, playing time
E. Personal social, gross motor, language, body structure
JAWAB : A
PEMBAHASAN:
Empat aspek yang dinilai menggunakan Denver II yaitu:
 Personal social
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya
 Fine motor adaptive
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan
otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi tertentu
 Language
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan
berbicara spontan.
 Gross motor
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh

11. Seorang bayi berusia 9 bulan dapat mengucapkan da..da.., ma..ma.., pa..pa.., tetapi belum
bisa duduk tanpa bantuan dan belum dapat merangkak. Apakah diagnosis perkembangan
bayi tersebut?
A Perkembangan sesuai usia
B Gangguan perkembangan motorik kasar
C Gangguan perkembangan motorik halus
D Gangguan perkembangan bicara
E Gangguan perkembangan sosial
JAWAB B
PEMBAHASAN :
Semua tugas perkembangan disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam 4
kelompok besar yang disebut sector perkembangan, yang meliputi:
 Personal sosial (perilaku sosial): aspek yang berhubungan dengan kemampuan
mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya;
 Fine Motor Adaptive (gerakan motoric halus); aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan
 Language (bahasa): kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara,
mengikuti perintah dan berbicara spontan;
 Gross Motor (gerakan motoric kasar): aspek yang berhubungan dengan pergerakan

12. Seorang bayi perempuan usia 18 bulan, dibawa ibunya ke BPM untuk mendapatkan
imunisasi ulangan. Riwayat imunisasi dasar lengkap. Sang ibu menanyakan apakah imunisasi
kali ini menyebabkan nanah kecil dan berbekas luka parut seperti imunisasi sebelumnya
yang berada di lengan. Hasil anamnesis: bayi sehat, tidak ada keluhan, serta menyusu kuat.
Hasil pemeriksaan = kesadaran CM, BB 11 kg, PB 90 cm, suhu 36,80C, pernapasan
34x/menit. Berikut yang dimaksud imunisasi dasar yang membekas dan meninggalkan luka
parut adalah . . .
A. Campak
B. Polio
C. DPT-HB
D. HPV
E. BCG
JAWAB : E
PEMBAHASAN :
Efek samping imunisasi
 BCG = setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat
suntikan. Setelah 2-3 minggu kemudian pembengkakan menjadi abses kecil dan
kemudian menjadi luka dengan garis tengah ± 10 mm. Luka akan sembuh sendiri
dengan meninggalkan luka parut yang kecil
 DPT = mayoritas bayi menderita panas pada waktu sore hari setelah
mendapatkan imunisasi DPT, tetapi panas akan turun dan hilang dalam waktu 2 hari.
Sebagian besar merasa nyeri, sakit, merah atau bengkak di tempat suntikan.
Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu mendapatkan pengobatan khusus, akan
sembuh sendiri. Bila gejala tersebut tidak timbul, tidak perlu diragukan bahwa
imunisasi tersebut tidak akan memberikan perlindungan dan imunisasi perlu diulang
 Polio = jarang timbul efek samping
 Campak= Anak mungkin panas, kadang disertai dengan kemerahan 4-10 hari
sesudah penyuntikan
 Hepatitis= belum pernah dilaporkan adanya efek samping

13. Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 1 tahun ke puskesmas . ibu mengatakan bahwa
badan anaknya makin hari tampak kurus seolah-olah hanya tulang yang terbungkus kulit.
Bayi mudah menangis atau cengeng dan rewel. Kulit tampak keriput seperti orang tua. Hasil
pemeriksaan suhu 36 derajat, BBL 2600 gram, BB sekarang4500 gram, dan PB 72 cm.
Berdasarkan kasus, apakah yang diderita bayi tersebut?
A BBLR
B Kwashiokor
C Marasmus
D Marasmus Kwashiokor
E Bayi Normal
JAWAB : C
PEMBAHASAN :
Kurang Energi Protein dikelompokkan menjadi tiga tipe utama yaitu :
 Marasmus.
Marasmus adalah bentuk malnutrisi protein kalori yang terutama akibat kekurangan
kalori yang berat dan kronis yang paling sering ditemui pada balita 0-2 tahun.
Penyebabnya antara lain karena masukan makanan yang sangat kurang, infeks,
pembawaan lahir, prematuritas, penyakit pada masa neonatus serta kesehatan
lingkungan. Balita yang mengalami marasmus biasanya memiliki berat badan sangat
rendah kurang dari 60 % berat badan sesuai dengan usianya. Gejala yang timbul
diantaranya muka seperti orangtua (berkerut), tidak terlihat lemak dan otot di
bawah kulit (kelihatan tulang di bawah kulit), rambut mudah patah dan kemerahan,
gangguan kulit, gangguan pencernaan (sering diare), pembesaran hati dan
sebagainya. Anak tampak sering rewel dan banyak menangis meskipun setelah
makan, karena masih merasa lapar.
 Kwashiokor
Kwashiokor banyak ditemukan pada anak usia 1-3 tahin yang kurang mendapat
asupan protein. Penderita kwashiokor sering kali mengalami pembengkakan
(edema) pada seluruh tubuh hingga tampak gemuk, wajah anak membulat dan
sembab (moon face) bengkak pada bagian punggungkaki, bila bagian punggung
kakinya ditekan akan membentuk lubang, otot mengecil dan menyebabkan lengan
atas kurus sehingga ukuran LILA kurang dari 14 cm, sera muncul ruam berwarna
merah muda pada kulit kemudian menjadi coklat kehitaman dan mengelupas, tidak
bernafsu makan, rambutnya menipis berwarna meraj seperti rambut jagung dan
mudah dicabut danpa menimbulkan rasa sakit, serta sering disertai infeksi, anemia,
dan diare. Anak menjadi rewel dan apatis. Perut yang membesar juga sering
ditemukan akibat timbunan cairan pada rongga perut.
 Kwashiokor Marasmus
Hager Oedema disebabkan cara bersama atau salah satu dari simtoma marasmus
dan kwashior adalah sebuah fenomena penyakit di Indonesia bisa diakibatkan
karena kekurangan protein kronis pada anak-anak yang sering disebabkan beberapa
hal, antara lain anak tidak cukup mendapat makanan bergizi (terutama tidak
mengandung cukup energi dan protein), anak tidak mendapat asupan gizi yang
memadai dan anak mungkin menderita infeksi penyakit. Kondisi ini sering dikenal
dengan busung lapar
14. Seorang ibu datang ke klinik membawa bayinya yang berusia 6 bulan dengan keluhan
terdapat kemerahandisertai bintil-bintil kecil di daerah dahi, leher, dan punggung. Bayi
menjadi rewel saat tidur dan tampak sering menggaruk di daerah yang berbintik. Hasil
pemeriksaan bayi suhu 37 derajat dan respirasi 42 kali/menit. Apakah nama masalah yang
dialami bayi?
A Bercak Mogol
B Seborrhea
C Bisulan
D Miliaria
E Ikterus
JAWAB : D
PEMBAHASAN :
Miliaria adalah Prickle heat atau keringat buntet. Yaitu kelainan kulit yang sering ditemukan
pada bayi dan balita, kadang orang dewasa.
Penyebab:
 Produksi keringat yang berlebih
 Sumbatan pada saluran kelenjar keringat
 Fungsi kelenjar keringat yang belum berjalan sempurna pada bayi sehingga lebih
sering ditemukan pada bayi
 Udara yang panas dan lembab pada ruangan dengan ventilasi kurang baik, memakai
pakaian yang terlalu tebal dan ketat
 Tekanan dan gesekan pakaian berpengaruh meningkatkan suhu tubuh
 Aktivitas yang berlebihan pada anak kecil misal bermain
 Badan panas atau demam
 Bagian tubuh yang tidak kering betul ktika dilap dengan handuk sehabis
memendikannya.
Gejala dan tanda:
 Rasa gatal seperti ditusuk – tusuk
 Kulit kemerahan dan disertai gelembung – gelembung kecil berisi cairan jernih
seperti kristal bening ( 1-2 mm ).
 Gelembung tersebar diseluruh permukaan kulit atau berkelompok pada bagian
tertentu saja
 Bagian anggota badan yang diserang adalah dahi, leher, kepala, dada, punggung,
atau tempat tertutup yang mengalami gesekan dengan pakaian

15. Seorang bayi laki-laki usia 9 bulan, dibawa ibunya ke BPM untuk mendapatkan imunisasi.
Riwayat imunisasi sebelumnya HB-uniject, BCG, DPT-HB lengkap, IPV lengkap. Hasil
anamnesis= bayi sehat, tidak ada keluhan, serta menyusu kuat. Hasil pemeriksaan =
kesadaran CM, BB 8.4 kg, PB 74 cm, suhu 36,80C, pernapasan 36x/menit.
Berdasarkan kasus diatas, kekebalan yang didapat bayi setelah mendapat imunisasi adalah
...
a. Pasif bawaan
b. Pasif alamiah
c. Aktif buatan
d. Aktif alamiah
e. Kombinasi
JAWAB : C
PEMBAHASAN :
Sistem kekebalan adalah suatu sistem yang rumit dari interaksi sel yang tujuan utamanya
adalah mengenali adanya antigen.antigen dapat berupa virus atau bakteri yang hidup atau
yang sudah dinonaktifkan. Jenis kekebalan terbagi menjadi kekebalan aktif dan kekebalan
pasif.
Kekebalan aktif adalah perlindungan yang dihasilkan oleh seseorang sendiri dan menetap
seumur hidup.
 Aktif alamiah didapatkan ketika seseorang menderita penyakit
 Aktif buatan didapatkan ketika seseorang mendapat vaksinasi

Kekebalan pasif adalah kekebalan atau perlindungan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan
dibuat oleh tubuh itu sendiri
 Pasif alamiah kekebalan yang didapat dari ibu melalui pleasenta saat masih berada
dalam kandungan. Kekebalan yang diperoleh dengan pemberian air susu pertama
(colostrum).
 Pasif buatan kekebalan yang didapat dengan cara menyuntikkan antibodi yang
diekstrak dari satu individu ke individu lain sebagai serum. Contoh: pemberian
serum antibisa ular kepada orang yang dipatuk ular.

Anda mungkin juga menyukai