Dosen :Hj.Yuhanah,S.ST.,M.Kes
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
TINGKAT 2
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIPLOMA III
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEMBILAN BELAS NOVEMBER
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
perkembangan teknologi saat ini membawa pengaruh luar biasa bagi gaya hidup
setiap orang. Dengan terus berkembangnya pola pikir dan peradaban manusia, muncul
konsep atau ide bahwa komputer tidak hanya digunakan sebatas di atas meja saja, tetapi
harus dapat digunakan untuk berpin-dah-pindah tempat (mobile). Teknologi zaman sekarang
sudah banyak diterapkan diberbagai bidang seperti da-lam bidang perdagangan, perbankan,
pendidikan dan kedokteran.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produk-tif secara sosial dan ekonomi. [1] Kesehatan reproduksi adalah
suatu keadaan sehat mental, fisik dan kesejahter-aan sosial secara utuh pada semua yang
berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses dan bukan hanya kondisi yang bebas
dari penyakit dan kecacatan serta dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu
memenuhi kebutuhan spiritual dan material yang layak, bertakwa pada Tuhan Yang Maha
Esa, spir-itual memiliki hubungan yang serasi, selaras, seimbang antara anggota keluarga dan
antara keluarga dan masyarakat dan lingkungan (BKKBN, 1996). Kesehatan reproduksi
mencakup tiga komponen yaitu: kemampuan (ability), keberhasilan (success), dan kea-
manan (safety). Kemampuan berarti dapat berproduksi.
Keberhasilan berarti dapat menghasilkan anak sehat yang tumbuh dan berkembang.
Keamanan berarti semua proses reproduksi termasuk hubungan seks, ke-hamilan,
persalinan, kontrasepi, dan abortus seyog-yanya bukan aktifitas yang berbahaya. Menurut
Ida Ba-gus Gde Manuaba, 1998 kesehatan reproduksi adalah kemampuan seseorang untuk
dapat memamfaatkan alat refroduksi dengan mengukur kesuburannya dapat men-jalani
kehamilannya dan persalinan serta aman mendapatkan bayi tanpa resiko apapun (Well
Health Mother Baby) dan selanjutnya mengembalikan kesehatan dalam batas normal.
Seiring maraknya per-kambangan generasi sekarang yang sudah mengenal pergaulan bebas,
tidak dipungkiri para generasi sekarang bisa terjangkit penyakit menular seksual.
Proses reproduksi pada manusia membutuhkan sperma dan ovum. Sperma
merupakan sel kelamin manusia yang dihasilkan oleh laki-laki.Adapun Ovum
merupakan sel kelamin manusia yang dihasilkan oleh perempuan.
Organ reproduksi laki-laki terdiri atas testis, saluran pengeluaran, dan penis. Testis
berfungsi sebagai penghasil sperma. Proses pembentukan sperma disebut
spermatogenesis. Testis berjumlah sepasang dan terletak pada kantong yang disebut
skortum.
Saluran pengeluaran terdiri atas epididimis, vas deferens, dan uretra. Epididimis
merupakan saluran yang berkelak-kelok, tempat pematangan dan penyimpanan
sementarasperma.
Organ reproduksi pada wanita terdiri atas ovarium, tuba Fallopi, uterus dan
vagina. Ovarium terletak di bawah perut, dan berfungsi sebagai tempat produksi
ovum (Sel Telur). Tuba Fallopi (saluran telur atau oviduk) berbentuk seperti pipa dan
ujungnya berbentuk corong dengan rumbai-rumbai. Rumbai ini berfungsi untuk
menangkap ovum yang dilepaskan ovarium. Uterus atau rahim merupakan tempat
tumbuh dan berkembangnya janin. Vagina merupakan tempat keluarnya bayi saat
dilahirkan.
Proses reproduksi pada manusia diawali dengan pembentukan sel kelamin pada
laki-laki dan perempuan. Pembentukan sel kelamin pada laki-laki (sperma) disebut
spermatogenesis.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang di atas, maka timbullah masalah yang dapat di
identifikasi dari system Reproduksi, gangguan tersebut dapat berupa penyakit menular
maupun penyakit yang tidak menular.
C. TUJUAN
1. Prostatitis
Proteus.
jelas tetapi ada dugaan oleh faktor penuaan atau bertambahnya usia (>
2. Epididimitis
Epididimitis adalah suatu kondisi medis yang dalam hal ini terdapat
peradangan pada epididimis (suatu struktur melengkung di bagian belakang
testis tempat penyimpanan sperma yang sudah dewasa
Penyebab dari Epididimitis
Penyebab paling umum epididimitis adalah infeksi. Pada pria yang
aktif secara seksual (sering berganti-ganti pasangan seksual),
Chlamydia trachomatis adalah mikroba penyebab yang paling sering,
diikuti oleh E. coli dan Neisseria gonorrhoeae.
Tanda dan gejala dari Epididymitis
a. Epididimitis biasanya menimbulkan rasa sakit yang menyerang
secara bertahap seperti nyeri pada testis atau epididimis.
b. Testis mungkin menjadi hangat dan / atau merah.
c. Darah di dalam air mani (hemospermia)
d. Demam
e. Ejakulasi yang menyakitkan
f. Nyeri pada testis
g. Nyeri saat buang air kecil (disuria)
h. Sebuah benjolan atau gumpalan di testis
3. Hipogonadisme
5. Epididimitis
6. Orchitis
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit pada sistem reproduksi pria
yang cukup sering terjadi. Orchitis adalah peradangan pada testis, yang
biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Orchitis bisa menyerang
salah satu testis maupun keduanya sekaligus.
Sama seperti epididimitis, orchitis juga bisa menyebabkan buah zakar
bengkak dan nyeri. Bila tidak ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan
kemandulan dan penurunan produksi hormon testosteron.
7. Gangguan prostat
8. Hipogonadisme
10. Uretritis
11. Sifilis
12. Gonorhoe
Gonorhoe atau kencing nanah adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae atau Gonococcus. Bakteri ini biasanya
ditemukan di cairan penis dan vagina dari orang yang terinfeksi.
Bakteri Gonococcus dapat bisa menyerang serviks (leher rahim), dubur,
uretra, tenggorokan, dan mata.
Gejala yang muncul dari penyakit ini adalah rasa perih saat buang air
kecil dan keluarnya nanah kuning dari alat kemaluan.
Penyebab dari herpes genital adalah virus Herpes simpleks atau HSV.
Virus ini akan masuk ke tubuh melalui membran mukosa tubuh, misalnya
kelamin, mulut, dan kulit.
1. Kanker serviks
2. Vaginitis
3. Bartolinitis
Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartolin atau bartolinitis juga dapat
menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya,
pembengkakan disertai dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa
berjalan. Juga dapat disertai demam, seiring pembengkakan pada kelamin
yang memerah.
c. Penyebab Bartolinitas
a. Virus : kondiloma akuminata dan herpes simpleks.
b. Jamur : kandida albikan.
c. Protozoa : amobiasis dan trikomoniasis.
d. Bakteri : neiseria gonore.
d. Tanda/Gejala Bartolitis
a. Pada vulva : perubahan warna kulit,membengkak, timbunan
nanah dalam kelenjar, nyeri tekan.
b. Kelenjar bartolin membengkak,terasa nyeri sekali bila penderia
berjalan atau duduk,juga dapat disertai demam
c. Kebanyakkan wanita dengan penderita ini dengan keluhan
keputihan dan gatal, rasa sakit saat berhubungan dengan suami,
rasa sakit saat buang air kecil, atau ada benjolan di sekitar alat
kelamin.
d. Terdapat abses pada daerah kelamin
e. Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan
bercampur dengan darah.
4. Kista Ovarium
Kista ovarium adalah suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar,
kistik atau padat, jinak atau ganas. Dalam kehamilan, tumor ovarium yang
dijumpai yang paling sering ialah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein.
Tumor ovarium yang cukup besar dapat menyebabkan kelainan letak janin
dalam rahim atau dapat menghalang-halangi masuknya kepala ke dalam
panggul (Winkjosastro, et. all, 1999).
Kista ovarium secara fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari
pengaruh hormonal dengan siklus menstruasi ( Lowdermilk, dkk. 2005 : 273 ).
Kista ovarium merupakan perbesaran sederhana ovarium normal, folikel de
graf atau korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan
dari epithelium ovarium ( Smelzer and Bare. 2002 : 1556 ).
e. Panyebab Kista Ovarium
Gaya hidup tidak sehat..
a. Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
b. Zat tambahan pada makanan
c. Kurang olah raga
d. Terpapar denga polusi dan agen infeksius
e. Sering stress
Faktor genetik
Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker,
yaitu yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya
karena makanan yang bersifat karsinogen, polusi, atau terpapar zat
kimia tertentu atau karena radiasi, protoonkogen ini dapat berubah
menjadi onkogen, yaitu gen pemicu kanker.
f. Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium antara lain
a. menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri.
b. perasaan penuh dan dtertekan diperut bagian bawah.
c. nyeri saat bersenggama.
d. perdarahan.
g. Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:
a. Gangguan haid
b. Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi
atau sering berkemih.
c. Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang
menyebabkan nyeri spontan dan sakit diperut.
d. Nyeri saat bersenggama.
h. Pada stadium lanjut :
a. Asites
b. Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta oran organ di dalam
rongga perut (usus dan hati)
c. Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan,
d. Gangguan buang air besar dan kecil.
e. Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.
7. Miom
Penyakit pada sistem reproduksi wanita lainnya adalah fibroid rahim atau
miom. Miom merupakan pertumbuhan tumor jinak pada dinding otot rahim
yang menyerang perempuan pada usia subur.
Meski penyebab pasti miom rahim masih belum diketahui, namun terdapat
dua faktor yang dapat meningkatkan risiko wanita untuk terkena penyakit ini,
yaitu gangguan hormonal (perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron)
dan faktor genetik atau keturunan.
9. Endometriosis
Salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita yang juga cukup sering
didengar adalah endometriosis. Kondisi ini terjadi ketika lapisan jaringan di
rahim tumbuh di organ atau bagian tubuh lain, misalnya di ovarium, saluran
cerna, atau kandung kemih.
Penyakit ini banyak menyerang wanita di usia 30 hingga 40an. Gejalanya
bisa berupa nyeri pada panggul atau perut, menstruasi yang sangat
menyakitkan, perdarahan di luar masa menstruasi, hingga nyeri saat BAB atau
saat berhubungan intim.
Ini adalah kondisi di mana posisi rahim turun hingga ke vagina atau keluar
dari bagian tersebut. Rahim turun lebih banyak terjadi pada wanita yang sudah
menopause, usia tua, pernah melahirkan secara normal lebih dari dua kali, dan
wanita yang memiliki kelemahan otot panggul.
Gejala penyakit ini bisa berupa munculnya rasa tidak nyaman di perut atau
panggul, tampak adanya benda atau benjolan yang keluar dari vagina, nyeri
saat berhubungan seks, dan susah menahan pipis (inkontinensia urine).
13. PCOS
A. Kesimpulan
Reproduksi manusia secara vivipar (melahirkan anak) dan fertilisasinya secara
internal (di dalam tubuh), oleh karena itu memiliki alat-alat reproduksi yang
mendukung fungsi tersebut. Alat-alat reproduksi tersebut dibagi menjadi alat
reproduksi bagian dalam dan alat reproduksi bagian luar yang masing-masing alat
reproduksi tersebut telah disebutkan dan dijelaskan dalam makalah ini.
Untuk itu memiliki kelainan atau gangguan pada salah satu system Reproduksi
dapat berakibat buruk pada kelangsungan hidup dan keturunan kita.
Selain itu dalam makalah ini juga membahas sedikit tentang proses terjadinya dan
penyebab kelainan dan gangguan system Reproduksi.
B. Saran
https://jurnal.stmiksznw.ac.id/index.php/teknimedia/articel/view/16
https://makalahsekolah96.blogspot.com/2018/11/bab-i-pendahuluan-a_26.html
https://www.alodokter.com/penyakit-pada-sistem-reproduksi-yang-umum-mendera-
perempuan
https://www.alodokter.com/ketahui-penyakit-pada-sistem-reproduksi-pria-dan-wanita
https://m.merdeka.com/jatim/10-penyakit-pada-sistem-reproduksi-pria-dan-wanita-jangan-
disepelekan-kln.html?page=2
https://www.amongguru.com/gangguan-dan-penyakit-sistem-reproduksi-manusia-serta-
penjelasannya/