Anda di halaman 1dari 37

Asuhan Keperawatan Pada Klien

Dengan Infertilitas
(pria dan wanita)

PUSPITA LESTARI (1610711008)


ELSA FITRI J. S (1610711032)
AN’NISAA EKA RAHMAWATI (1610711072)
BUNGA SALSABILLA R (1610711101)
SITI JUHAROTUL F (1610711123))
Prevalensi Infertilitas
Prevalensi infertilitas relatif stabil pada populasi namun meningkat
seiring usia pada wanita, terutama pada awalnya yang lebih tua dari 40
tahun (Lobo,2007). Penyebab yang mungkin termasuk tren untuk menunda
kehamilan sampai usia lebih lanjut, ketika kesuburan berkurang secara
alami dan prevalensi penyakit seperti endometriosis dan disfungsi ovulasi
meningkat.

WHO (2012), memperkirakan sekitar 50-80 juta pasangan


mengalami infertilitas di dunia. Infertilitas di negara berkembang terjadi
lebih tinggi yaitu sekitar 30% dibandingkan negara maju yang hanya 5-8%
(Masoumi et al, 2013). Prevalensi infertilitas di Asia yaitu 30,8% di
Kamboja, 10% di Kazakhtan, 43,7% di Turkmenistan dan 21,3% di
Indonesia (Konsensus Penanganan Infertilitas,2013).
Dari 39,8 juta Pasangan Usia Subur (PUS) di Indonesia, 10-
15% diantaranya dinyatakan infertile dan diperkirakan 4-6 juta
pasangan memerlukan pengobatan infertilitas untuk mendapatkan
keturunan (Bennett,2014). Penelitian terbaru telah menunjukkan
bahwa pasangan yang mencoba untuk memiliki anak melalui
pengobatan medis seperti pengobatan hormonal, inseminasi
ataupun bayi tabung dinyatakan telah mengalami kecemasan
(Hashemieh et al, 2013)
DEFINISI INFERTILITAS

Infertilitas adalah pasangan suami-istri


belum mampu dan belum pernah memiliki anak
setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak
2-3 kali per minggu tanpa menggunakan alat
kontrasepsi dalam bentuk apapun.
Secara medis, infertilitas dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

a. Infertilasi primer
Berarti pasangan suami istri belum mampu dan belum pernah
memiliki anak setelah satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2
– 3 kali perminggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam
bentuk apapun.

b. Infertilasi sekunder
Berarti pasangan suami istri telah atau pernah memiliki anak
sebelumnya tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah
satu tahun berhubungan seksual sebanyak 2 – 3 kali perminggu
tanpa menggunakan alat atau metode kontrasepsi jenis apapun.
FAKTOR PENYEBAB INFERTILITAS

1. Umur
Kemampuan reproduksi wanita menurun drastis setelah umur 35 tahun.
Hal ini dikarenakan cadangan sel telur yang makin sedikit. Fase reproduksi
wanita adalah masa sistem reproduksi wanita berjalan optimal sehingga wanita
berkemampuan untuk hamil. Fase ini dimulai setelah fase pubertas sampai
sebelum fase menopause.
Fase pubertas wanita adalah fase di saat wanita mulai dapat
bereproduksi, yang ditandai dengan haid untuk pertama kalinya (disebut
menarche) dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder, yaitu membesarnya
payudara, tumbuhnya rambut di sekitar alat kelamin, dan timbunan lemak di
pinggul. Fase pubertas wanita terjadi pada umur 11-13 tahun. Adapun fase
menopause adalah fase di saat haid berhenti. Fase menopause terjadi pada umur
45-55 tahun.
2. Lama infertilitas
Berdasarkan laporan klinik fertilitas di Surabaya, lebih dari 50%
pasangan dengan masalah infertilitas datang terlambat. Terlambat dalam
artian umur makin tua, penyakit pada organ reproduksi yang makin parah, dan
makin terbatasnya jenis pengobatan yang sesuai dengan pasangan tersebut.

3. Stress
Stres memicu pengeluaran hormon kortisol yang mempengaruhi
pengaturan hormon reproduksi.

4. Lingkungan
Paparan terhadap racun seperti lem, bahan pelarut organik yang mudah
menguap, silikon, pestisida, obat-obatan (misalnya: obat pelangsing), dan obat
rekreasional (rokok, kafein, dan alkohol) dapat mempengaruhi sistem
reproduksi. Kafein terkandung dalam kopi dan teh.
5. Hubungan Seksual
Penyebab infertilitas ditinjau dari segi hubungan seksual meliputi:
frekuensi, posisi, dan melakukannya tidak pada masa subur.

a. Frekuensi
Hubungan intim (koitus) atau onani (masturbasi) yang dilakukan setiap hari
akan mengurangi jumlah dan kepadatan sperma. Frekuensi yang dianjurkan
adalah 2-3 kali seminggu sehingga memberi waktu testis memproduksi sperma
dalam jumlah cukup dan matang.
b. Posisi
c. Masa Subur
6. Kondisi Reproduksi Wanita
Kelainan terbanyak pada organ reproduksi wanita
penyebab infertilitas adalah endometriosis dan infeksi
panggul, sedangkan kelainan lainnya yang lebih jarang
kejadiannya adalah mioma uteri, polip, kista, dan saluran
telur tersumbat (bisa satu atau dua yang tersumbat.) gangguan
pada wanita :
a. Masalah vagina
b. Masalah serviks
c. Masalah uterus
7. Kondisi Reproduksi pria
Sperma yaitu sel kelamin jantan yang memiliki bulu cambuk. Cairan nutrisi
sperma berupa cairan putih, kental, dan berbau khas yang disebut semen. Sperma
membawa sifat dari bapak, yang nantinya akan bertemu dengan sel telur yang
membawa sifat dari ibu. Oleh karena itu, kualitas sperma dan sel telur yang baik
menjadi factor penting dalam kehamilan.Gangguan yang terjadi pada pria :
a. Gangguan di daerah sebelum testis (pretesticular)
b. Gangguan didaerah testis (testicular)
c. Gangguan di daerah setelah testis (posttesticular)
Manifestasi Klinis

a) Perempuan
• Terjadi kelainan system endokrin
• Hipomiore dan amenore
• Wanita dengan syndrome turner biasanya pendek,
memiliki payudara yang tidak berkembang dan gonatnya
abnormal
• Wanita infertil dapat memiliki uterus
• Mortalitas tuba dan ujung fibrienya dapat menurun atau
hilang akibat infeksi,adhesi atau tumor
• Traktur (saluran) reproduksi internal yang abnormal
b) Laki-laki
• Riwayat terpajan benda-benda mutan yang
membahayakan reproduksi (panas,
radiasi, rokok, narkotik, alkohol,
infeksi)
• status gizi dan nutrisi terutama
kekurangan protein dan vitamin tertentu
• riwayat infeksi genitorurinaria
• tumor hipofisis/prolactinoma
• disfungsi ereksi berat
• ejakulasi retrograt
• Mikropenis
• undesensus testis
• gangguan spermatogenesis (kelainan
jumlah, bentuk, dan motilitas
sperma)
• hernia scrotalis (hernia berat
sampai kekantong testis)
• varikhokel (varises pembuluh balik
darah testis)
• abnormalitas cairan semen
Etiologi
Penyebab infertilitas dapat dibagi menjadi tiga
kelompok:
1.) masalah terkait pada wanita
2.) masalah terkait pada pria
3.) faktor kombinasi.
masalah terkait pada wanita
Masalah Vagina Masalah serviks

Infeksi vagina seperti vaginitis,


Gangguan pada setiap perubahan
trikomonas vaginalis yang hebat akan
fisiologs yang secara normal terjadi
menyebabkan infeksi lanjut pada
selama periode praovulatori dan
portio,serviks,endometrium bahkan sampai ke
ovulatori yang membuat lingkungan
tuba yang dapat menyebabkan gangguan
pergerakan dan penyumbatan pada tuba
serviks kondusif bagi daya hidup sperma

sebagai organ reproduksi vital untuk terjadinya misalnya peningkatan alkalinitas dan
konsepsi. peningkatan sekresi ( Stright B, 2005,
hal.60 ).
Lanjutan..
Masalah uterus Masalah tuba

Nidasi ovum yang telah dibuahi terjadi di Sumbatan di tuba fallopi merupakan salah
endometrium . kejadian ini tidak dapat berlangsung satu dari banyak penyebab infertilitas. Sumbatan
apabila ada patologi di uterus. Patologi tersebut antara tersebut dapat terjadi akibat infeksi, pembedahan
lain polip endometrium,adenomiosis, mioma uterus tuba atau adhesi yang disebabkan oleh endometriosis
atau atau leiomioma, bekas kuretase dan abortus atau inflamasi ( Hall et all. 1974 ).
septik. Kelainan-kelainan tersebut dapat mengganggu
implantasi, pertumbuhan, nutrisi serta oksigenisasi
janin ( wiknjosastro, 2002 : 509 ).
Lanjutan…
Masalah ovarium

Masalah ovarium yang dapat


mempengaruhi infertilitas yaitu kista
atau tumor ovarium, penyakit
ovarium polikistik, endometriosis,
atau riwayat pembedahan yang
menggangu siklus ovarium.
Masalah Terkait pada Laki-laki

Faktor koitus pria Masalah ejakulasi

Faktor-faktor ini meliputi • Ejakulasian retrograde yang


spermatogenesis abnormal, motilitas berhubungan dengan
abnormal, kelainan anatomi, gangguan diabetes,kerusakan saraf,obat-obatan
endokrin dan disfungsi seksual. atau trauma bedah.
( Benson R & Pernoll M, 2009:
608 ).
Lanjutan ...

Faktor lain Faktor pekerjaan

Adapun yang berpengaruh


Produksi sperma yang optimal
terhadap produksi sperma atau
membutuhkan suhu dibawah
semen adalah infeksi yang ditularkan
temperature tubuh,spermagenesis
melalui hubungan seksual,stress,
nutrisi yang tidak adekuat, asupan diperkirakan kurang efisien pada pria

alkohol berlebihan dan nikotin. dengan jenis pekerjaan tertentu


Lanjutan…

Masalah interaktif

Berasal dari penyebab spesifik


untuk setiap pasangan meliputi frekuensi
sanggama yang tidak memadai, waktu
sanggama yang buruk, perkembangan
antibodi terhadap sperma untuk melakukan
penetrasi ke sel telur ( Stright B 2005 : 61 ).
Penyebab Infertilitas Kombinasi

usia Faktor gaya hidup

• Faktor usia sangat berpengaruh pada • Wanita dengan berat badan yang berlebihan
kesuburan seorang wanita. sering mengalami gangguan ovulasi.

• Pada pria dengan bertambahnya usia • Pria yang berolah raga secara berlebihan
juga menyebabkan penurunan juga dapat meningkatkan suhu tubuh
kesuburan. mereka
Lanjutan…

Pengaruh kebudayaan

Banyak budaya yang masih


menjamur terutama ditengah-tengah
masyarakat kita yang menyatakan
bahwa suatu ketidaksuburan itu
merupakan tanggung jawab wanita.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Infertilitas pada Wanita
1. Laparoscopy
2. Hysteroscopy
3. Hysterosalpingogram (HSG)
4. Pemeriksaan Darah

5. USG (Ultrasonografi) Transvaginal


B. Infertilitas pada Pria
1. Pemeriksaan Darah

2. Biopsi Testis
3. Vasografi
4. USG Testis
5. Pemeriksaan Trans Rectal Ultrasound Scanning (TRUS)
PENATALAKSANAAN MEDIS
A. Infertilitas pada Wanita
Pengetahuan tentang siklus menstruasi,
gejala lendir serviks puncak dan waktu Pemberian terapi obat
yang tepat untuk coital

GIFT (Gemete Intrafallopian Laparatomi dan bedah mikro untuk


Transfer) memperbaiki tuba yang rusak secara luas

Bedah plastik, misal penyatuan Pengangkatan tumor atau


uterus bikonuate fibroid

Eliminasi vaginitis atau servisitis


dengan antibiotika atau kemoterapi
B. Infertilitas pada Pria
Penekanan produksi sperma untuk mengurangi jumlah
antibodi autoimun, diharapkan kualitas sperma Agen antimikroba
meningkat

Testosterone Enantat dan Testosteron Spionat Bromokriptin, untuk mengobati tumor


untuk stimulasi kejantanan hipofisis atau hipotalamus

Klomifen, untuk mengatasi Perubahan gaya hidup yang


subfertlitas diopatik sederhana dan terkoreksi

Perhatikan penggunaan lubrikans saat coital, Perbaikan vankokel menghasilkan


jangan yang mengandung spermatisida perbaikan kualitas sperma
ASUHAN KEPERAWATAN
Ny “A” usia 25 tahun dengan infertilitas primer. Pasien mengatakan datang ke RS
untuk periksa karena belum memiliki anak setelah menikah 2 tahun yang lalu dan igin
memiliki anak, padahal hubungan seks dilakukan secara teratur dan tidak menggunakan alat
kontrasepsi apapun. Pasien mengatakan dirinya dan keluargatidak pernah menderita penyakit
menahun dan menular serta menurun seperti tekanan darah tinggi, paru-paru, kencing manis
dan jantung. Pasien mengatakan merasa cemas dengan keadaannya sekarang karena setelah
sampai saat ini belum mempunyai anak.
Pasien terlihat gelisah dan tidak tenang. Pasien mengatakan malu pada keluarga dan
tetangga karena belum mempunyai anak juga. Hubungan dengan suami dan anggota keluarga
yang lain baik. Pasien mengatakan di lingkungannya tidak ada budaya minum jamu
tradisional agar bisa hamil. Pasien tidak memiliki kebiasaan pijat perut dan pasien juga tidak
mempunyai kebiasaan merokok.
TTV : - TD : 110/70 mmHg, Suhu : 36,8˚C, Nadi : 80 x/menit, RR : 21
x/menit,
TB/BB : 155 cm / 54 kg
Pemeriksaan dalam: Tidak ada kelainan vagina, tidak ada kelainan servik
Data subjektif Data objektif

1. TTV : - TD : 110/70 mmHg, Suhu : 36,8˚C, Nadi : 80


• Pasien mengatakan datang ke RS untuk periksa x/menit, RR : 21 x/menit,
karena belum memiliki anak setelah menikah 2 2. TB/BB : 155 cm / 54 kg
tahun yang lalu dan anigin memiliki anak,
3. Pemeriksaan dalam: Tidak ada kelainan vagina,
padahal hubungan seks dilakukan secara teratur tidak ada kelainan servik,
dan tidak menggunakan alat kontrasepsi 4. Pasien terlihat gelisah dan tidak tenang.
apapun.
1. Pasien mengatakan dirinya dan keluarga tidak
pernah menderita penyakit menahun dan
menular serta menurun seperti tekanan darah
tinggi, paru-paru, kencing manis dan jantung.
2. Pasien mengatakan merasa cemas dengan
keadaannya sekarang karena setelah sampai
saat ini belum mempunyai anak.
3. Pasien mengatakan dilingkungannya tidak ada
budaya minum jamu tradisional agar bisa hamil.
4. Pasien mengatakan tidak memiliki kebiasaan
pijat perut dan pasien juga tidak mempunyai
kebiasaan merokok.
ANALISA DATA
Data penunjang masalah Etiologi
Ds : Pasien mengatakan merasa Ansietas Ancaman pada status
cemas dengan keadaannya kesehatan, fungsi peran, dan
sekarang karena setelah konsep diri
sampai saat ini belum
mempunyai anak.
Do : Pasien terlihat gelisah dan
tidak tenang.

Ds : Pasien mengatakan harga diri rendah gangguan fungsional


malu pada keluarga dan
tetangga karena belum
mempunyai anak juga.
Do :
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ansietas b.d ancaman pada status


kesehatan, fungsi peran, dan
konsep diri
2. Gangguan konsep diri ; harga diri
rendah b.d gangguan fungsional
INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1. Ansietas b.d ancaman pada Tujuan : rasa cemas terkontrol dengan kriteria  Gunakanpendekatan yang
status kesehatan, fungsi hasil : menenangkan
peran, dan konsep diri  Klien mampu mengidentifikasi dan  Bantu pasien mengenal situasi yang
mengungkapkan gejala cemas. menimbulkan kecemasan
 Klien mampu mengidentifikasi, mengungkapkan  Instruksikan pasien menggunakan
dan menunjukkan tehnik untuk mengontol teknik relaksasi
cemas.  Berikan obat untuk mengurangi
 Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh kecemasan
dan tingkat aktivfitas menunjukkan
berkurangnya kecemasan.

2. Gangguan konsep diri ; Tujuan : menerima keadaan diri dengan kriteria  Dorong pasien mengidentifikasi
harga diri rendah b.d hasil : kekuatan dirinya
gangguan fungsional  Klien mampu mengungkapkan penerimaan diri  Dukung pasien untuk menerima
 Klien mampu berkomunikasi terbuka tantangan baru
 Mengatakan optimisme tentang masa depan  Buat statement positif terhadap
pasien
 Kolaborasi dengan sumber-sumber
lain (petugas dinas social, perawat
spesialis klinis, dan layanan
keagamaan)

Anda mungkin juga menyukai