Anda di halaman 1dari 20

RESUME MATERNITAS

OLEH:

ARJU ROHMATA ROBBY

1810013

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
2020
Infertilitas Pada Pria dan Wanita

A. PengertianInfertilitas

1. DefinisiInfertilitas

Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya 1 tahun


berhubungan seksual sedikitnya empat kali seminggu tanpa kontrasepsi( Strigh B, 2005 : 5 ).

Infertilitas adalah bila pasangan suami istri, setelah bersanggama secara teratur 2-3 kali
seminggu, tanpa memakai metode pencegahan belum mengalami kehamilan selaman 1 tahun
(Mansjoer, 2004 : 389).

2. Jenis infertilitas

Jenis infertilitas 2 yaitu infertilitas primer dan infertilitas sekunder. Infertilitas primer
adalah kalau istri belum pernah hamil walaupun bersanggama tanpa usaha kontrasepsi dan
dihadapkan pada kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan.

Infertilitas sekunder adalah kalau istri pernah hamil, namun kemudian tidak terjadi
kehamilan lagi walaupun bersanggama tanpa usaha kontrasepsi dan dihadapkan kepada
kemungkinan kehamilan selama 12 bulan.

B. PenyebabInfertilitas

Penyebab infertilitas dapat dibagi menjadi tigakelompok : satupertiga masalah terkait


pada wanita, satupertiga pada pria dan satupertiga disebabkan oleh faktor kombinasi.

1. Infertilitas pada wanita

a. Masalah vagina

Infeksi vagina seperti vaginitis, trikomonas vaginalis yang hebat akan menyebabkan
infeksi lanjut pada portio, serviks, endometrium bahkan sampai ke tuba yang dapat menyebabkan
gangguan pergerakan dan penyumbatan pada tuba sebagai organ reproduksi vital untuk
terjadinya konsepsi. Disfungsi seksual yang mencegah penetrasi penis, atau lingkungan vagina
yang sangat asam, yang secara nyata dapat mengurangi daya hidup sperma(Stright B, 2005 : 60).

b. Masalah serviks

Gangguan pada setiap perubahan fisiologis yang secara normal terjadi selama periode
praovulatori dan ovulatori yang membuat lingkungan serviks kondusif bagi daya hidup
spermamisalnya peningkatan alkalinitas dan peningkatan sekresi( Stright B, 2005, hal. 60 ).

c. Masalah uterus

Nidasi ovum yang telah dibuahi terjadi di endometrium. Kejadian ini


tidakdapatberlangsungapabilaadapatologi di uterus. Patologitersebutantara lain polip
endometrium, adenomiosis, mioma uterus atau leiomioma,bekas kuretase dan abortus septik.
Kelainan-kelainan tersebut dapat mengganggu implantasi, pertumbuhan,nutrisi serta oksigenisasi
janin ( Wiknjosastro, 2002 : 509 ).

d. Masalah tuba

Saluran telur mempunyai fungsi yang sangat vital dalam proses kehamilan. Apabila
terjadi masalah dalam saluran reproduksi wanita tersebut, maka dapat menghambat pergerakan
ovum ke uterus, mencegah masuknya sperma atau menghambat implantasi ovum yang telah
dibuahi. Sumbatan di tuba fallopi merupakan salah satu dari banyak penyebab infertilitas.
Sumbatan tersebut dapat terjadi akibat infeksi, pembedahan tuba atau adhesi yang disebabkan
oleh endometriosis atau inflamasi (Hall et all. 1974 ). Infertilitas yang berhubungan dengan
masalah tuba ini yang paling menonjol adalah adanya peningkatan insiden penyakit radang
panggul ( pelvic inflammatory disease –PID). PID ini menyebabkan jaringan parut yang
memblok kedua tuba fallopi.

e. Masalah ovarium

Wanita perlu memiliki siklus ovulasi yang teratur untuk menjadi hamil, ovum nya harus
normal dan tidak boleh ada hambatan dalam jalur lintasan sperma atau implantasi ovum yang
telah dibuahi. Dalam hal ini masalah ovarium yang dapat mempengaruhi infertilitas yaitu kista
atau tumor ovarium, penyakit ovarium polikistik, endometriosis, atau riwayat pembedahan yang
mengganggu siklus ovarium. Dari perspektif psikologis, terdapat juga suatu korelasi antara
hyperprolaktinemia dan tingginyatingkat stress diantarapasangan yang mempengaruhi fungsi
hormone.(Handersen C & Jones K, 2006 : 86 ).

2. Infertilitas pada pria

a. Faktorkoituspria

Faktor-faktor ini meliputi spermatogenesis abnormal, motilitas abnormal, kelainananatomi,


gangguan endokrin dan disfungsiseksual. Kelaianan anatomi yang

Mungkin menyebabkan infertilitas adalah tidak adanya vas deferens kongenital, obstruksi vas
deferens dan kelainan kongenital system ejakulasi. Spermatogenesis abnormal dapat terjadi
akibat orkitis karena mumps, kelainan kromosom, terpajan bahan kimia, radiasi atau
varikokel( Benson R &Pernoll M, 2009 : 680 ).

b. Masalah ejakulasi

Ejakulasian retrograde yang berhubungan dengan diabetes, kerusakansaraf, obat-obatan atau


trauma bedah.

c. Faktor lain

Adapun yang berpengaruh terhadap produksi sperma atau semen adalah infeksi yang ditularkan
melalui hubungans eksual, stress, nutrisi yang tidak adekuat, asupan alcohol berlebihan dan
nikotin.

d. Faktorpekerjaan

Produksi sperma yang optimal membutuhkan suhu di bawah temperature tubuh, Spermagenesis
diperkirakan kurang efisien pada pria dengan jenis pekerjaantertentu, yaitu pada petugas
pemadam kebakaran dan pengemudi truk jarak jauh( Henderson C & Jones K, 2006 : 89).

3. Masalah interaktif

Berupa masalah yang berasal dari penyebab spesifik untuk setiap pasangan meliputi :frekuensi
sanggama yang tidak memadai, waktu sanggama yang buruk, perkembangan antibody terhadap
sperma pasangan dan ketidak mampuan sperma untuk melakukan penetrasike sel telur ( Stritgh
B, 2005 : 61 ).

C. PenyebabInfertilitasSekunder

Masalah pada infertilitas sekunder sangat berhubungan dengan masalah pada pasangan dengan
infertilitas primer. Sebagian besar pasangan dengan infertilitas sekunder menemukan penyebab
masalah kemandulan sekunder tersebut, dari kombinasi berbagai faktor meliputi :

1. Usia

Faktor usia sangat berpengaruh pada kesuburan seorang wanita. Selama wanita tersebut
masihdalam masa reproduksi yang berarti mengalami haid yang teratur, kemungkinan masih bias
hamil. Akan tetapi seiring dengan bertambahnya usia maka kemampuan indung telur untuk
menghasilkan sel telur akan mengalami penurunan. Penelitian menunjukkan bahwa potensi
wanita untuk hamil akan menurun setelah usia 25 tahun dan menurun drastic setelah usia diatas
38 tahun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh National Center for Health Statistics
menunjukkan bahwa wanita subur berusia dibawah 25 tahun memiliki kemungkinan hamil 96%
dalam setahun, usia 25 – 34 tahun menurun menjadi 86% dan 78% pada usia 35 – 44 tahun.

Pada priadenganbertambahnyausia juga menyebabkanpenurunankesuburan.


Meskipunpriaterusmenerusmemproduksispermasepanjanghidupnya,
akantetapimorfologispermamerekamulaimenurun. Penelitianmengungkapkanhanyasepertigapria
yang berusiadiatas 40 tahunmampumenghamiliisterinyadalamwaktu 6 bulandibandingpria yang
berusiadibawah 25 tahun. Selainituusia yang semakintua juga
mempengaruhikualitassperma( Kasdu, 2001:63 ).

2. Masalahreproduksi

Masalah pada system reproduksi dapat berkembang setelah kehamilan awal bahkan, kehamilan
sebelumnya kadang-kadang menyebabkan masalah reproduksi yang benar-benar mengarah pada
infertilitas sekunder, misalnyaperempuan yang melahirkan dengan operasi caesar, dapat
menyebabkan jaringan parut yang mengarah pada penyumbatan tuba. Masalah lain yang juga
berperan dalam reproduksi yaitu ovulasi tidak teratur, gangguan pada kelenjar pituitary dan
penyumbatan saluran sperma.
3.Faktor gaya hidup

Perubahan pada faktor gaya hidup juga dapat berdampak pada kemampuan setiap pasangan
untuk dapat menghamili atau hamil lagi. Wanita dengan berat badan yang berlebihan sering
mengalami gangguan ovulasi, karena kelebihan berat badan dapat mempengaruhi estrogen dalam
tubuh dan mengurangi kemampuan untuk hamil. Pria yang berolah raga secaraberlebihan juga
dapat meningkatkan suhu tubuh mereka,yang mempengaruhi perkembangan sperma dan
penggunaan celana dalam yang ketat juga mempengaruhi motilitas sperma ( Kasdu, 2001:66 ).

D. Faktor Penyebab Infertilitas dari Segi Psikologis

Kesuburan wanita secara mutlak dipengaruhi oleh proses-proses fisiologis dan anatomis, di mana
proses fisiologis tersebut berasal dari sekresi internal yang mempengaruhi kesuburan. Dalam hal
ini kesuburan wanita itu merupakan satu unit psikosomatis yang selalu dipengaruhi oleh
bermacam-macam faktor psikis dan factor organis atau fisis. Kesulitan- kesulitan psikologis ini
berkaitan dengan koitus dan kehamilan, yang biasa nya mengakibatkan ketidak mampuan wanita
menjadi hamil.

Pengalaman-pengalaman membuktikan, bahwa unsure ketakutan serta kecemasan berkaitan


dengan fungsi reproduksi yang menimbulkan dampak yang merintangi tercapai nya orgasme
pada koitus. Pada umumnya dinyatakan bahwa sebab yang paling

Banyak dari kemandulan adalah ketakutan-ketakutan yang tidak disadariatau yang ada dibawa
hsadar, yang infantile atau kekanak-kanakansifatnya. (Kartono, 2007:74 ).

Penelitian kedokteran juga menemukan bahwa peningkatan kadar prolaktin dan kadar
Lutheinizing Hormon (LH) berhubungan erat dengan masalah psikis. Kecemasan dan
ketegangan cenderung mengacaukan kadar LH, serta kesedihan dan murungcenderung
meningkatkan prolaktin. Kadar prolaktin yang tinggi dapat mengganggu pengeluaran LH dan
menekan hormon gonado tropin yang mempengaruhi terjadinya ovulasi( Kasdu, 2001 : 70 ).

Pasangansuamiistri yang mengalamiinfertilitassering kali mengalami perasaan tertekan terutama


pihak wanita yang pada akhirnya dapat jatuh pada keadaan depresi, cemas dan lelah yang
berkepanjangan. Perasaan yang dialami para wanita tersebut timbul sebagai akibat dari hasil
pemeriksaan, pengobatan dan penanganan yang terus menerus tidak membuahkan hasil. Hal ini
lah yang mengakibatkan wanita merasa kehilangan kepercayaan diri serta perasaan tidak enak
terhadap diri sendiri, suami dan keluarga atau pun lingkungan dimana wanita itu berada.

Keadaan wanita yang lebih rilekster nyata lebih mudah hamil dibandingkan dengan wanita yang
selalu dalam keadaan stres. Adapun perasaan tertekan atau tegang yang dialami wanita tersebut
berpengaruh terhadap fungsi hipotalamus yang merupakan kelenjar otak yang mengirimkan
sejumlah sinyal untuk mengeluarkan hormone stress keseluruh tubuh. Hormon stress yang terlalu
banyak keluar dan lama akan mengakibatkan rangsangan yang berlebihan pada jantung dan
melemahkan sistem kekebalan tubuh. Kelebihan hormone stres juga dapat mengganggu
keseimbangan hormon, sistem reproduksi ataupun kesuburan. Pernyataan ini seperti
dikemukakan oleh Mark Saver pada penelitiannya tahun 1995, mengenai Psychomatic Medicine
yang

Menjelaskan bahwa wanita dengan riwayat tekanan jiwa kecil kemungkinan untuk hamil
dibandingkan dengan wanita yang tidak mengalaminya. Hal ini terjadi karena wanita tersebut
mengalami ketidakseimbangan hormon (hormon estrogen). Kelebihan hormon estrogen akan
memberikan sinyal kepada hormone progesterone untuk tidak berproduksi lagi karena
kebutuhannya sudah mencukupi. Akibatnya akan terjadi kekurangan hormone progesteron yang
berpengaruh terhadap proses terjadinyaovulasi (Kasdu, 2001 : 72).

E. Pengaruh Kebudayaan terhadap Infertilitas

Berbagai budaya di belahan dunia masih menggunakan simbol dan upacara adat untuk
merayakan fertilitas ataupun keberhasilan pasangan dalam memperoleh keturunan. Salah satu
upacara yang masih bertahan sampai saat ini adalah adat istiadat melempar beras kearah
pengantin pria dan wanita. Ada juga yang memberikan rokok, permen atau pun pensil sebagai
ucapan selamat kepada pria yang baru menjadi ayah sebagai antisipasi kelahiran anak.

Banyak budaya yang masih menjamur terutama ditengah-tengah masyarakatkita yang


menyatakan bahwa suatu ketidaksuburan itu merupakan tanggung jawab wanita. Ketidak
mampuan wanita untuk mengandungdihubungkan dengan dosa-dosanya, rohsetana tau fakta
yang menyatakan bahwa wanita itu tidak adekuat atau pun sempurna( Bobakdkk, 2005 : 997 ).
Klimakterium
A. Pengertian
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal masa
senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun. Fase klimakterium adalah masa peralihan
yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke periode non reproduktif. Tanda, gejala
atau keluhan yang kemudian timbul sebagai akibat dari masa peralihan ini disebut tanda atau
gejala menopouse. Periode ini dapat berlangsung antara 5 sebelum dan sesudah menopause. Pada
fase ini fungsi reproduksi wanita menurun. Masa-masa klimakterium :
a. Pra menopause adalah kurun waktu 4-5 tahun sebelum menopause.
b. Menopause adalah henti haid seorang wanita.
c. Pasca menopause adalah kurun waktu 3-5 tahun setelah menopause

Beberapa penulis menyatakan bahwa masa klimakterik adalah masa penyesuaian dari
seorang wanita terhadap menurunnya produksi hormon-hormon yang dihasilkan ovarium dan
dampaknya terhadap poros hipotalamus-hipofisis dan organ sasaran. Sudah lama diketahui
bahwa hampir semua wanita menopause hidup dalam keadaan defisiensi estrogen. Kekurangan
hormon ini menyebabkan menurunnya fungsi organ tubuh yang bergantung pada estrogen,
seperti ovarium, uterus (rahim) dan endometrium. Kekuatan serta kelenturan vagina dan jaringan
vulva menurun, dan akhirnya semua jaringan yang bergantung pada estrogen akan mengalami
atrofi (mengkerut). Cepat atau lambat gangguan akibat kekurangan estrogen pasti akan muncul,
yaitu berupa peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida, pengurangan jaringan tulang yang
menjurus ke osteroporosis, gangguan psikis, kelelahan dan depresi. Keluhan-keluhan ini perlu
dikenal agar dapat dilakukan penanganan yang tepat.
Agar kehidupan usia senja ini berlangsung dalam kepuasan dan kebahagiaan, maka setiap
wanita perlu mengadakan persiapan untuk menghadapinya. Salah satu persiapan yang penting
adalah mengetahui organ tubuh kita sendiri dan fungsinya, serta mengenal bagaimanakah
sebenarnya kejadian masa klimakterik itu.
B. Gejala
Gejala klimaterium yang umum, keadaan patofisiologis yang mendasari dan beberapa uji
diagnostik yang berguna.
Gejala Patologi yang mendasari Uji

Penurunan fungsi ovarium dengan Pengukuran estradiol


peningkatan kadar gonadotropin ultrasonografi.
Gangguan Menstuansi pada akhirnya. Penurunan produksi Terkadang kuretase
estradiol pada awalnya insufisiensi fraksional pada kasus
luteal, kemudian diikuti siklus perdarahan normal.
anovulatorik dan akhirnya
amenorea.
Etiologi multifaktor: hipertensi, Kolesterol, trigliserid,
diabetes melitus, obesitas, stres, kolesterol HD,
Arteriosklorosis merokok, alkoholik, dan faktor kolesterol LDL,
genetik. pengukuran tekanan
darah,
Penurunan kadar esterogen, Estradiol, FSH, Foto
Osteoporosis berkurangnya massa tulang pada rontgen, pengukuran
menopause kepadatan tulang

Ketidakstabilan vasomotor autonom Tidak ada


Sindrom Klimaterium disertai flushing (kemerahan
muka,terjadi sekitar 70% wanita
menopause
Kelainan adrenaldan tiroid, diabetes melitus, gangguan hati dan ginjal, reumatik serta
gangguan imunologis.

C. Tanda-tanda awal masa klimakterium meliputi :


Masa ini ditandai denngan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif, yaitu
terjadi perubahan pada ovarium seperti sclerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah folikel
dan menurunnya sintesis steroid seks, lalu henti haid. Dan ditandai dengan turunnya kadar
estrogen dan meningkatnya pengeluaran gonadotropin.
Pra klimakterium mirip dengan pra pubertas, dimana pada pubertas kedua muncul tingkah
laku yang lucu-lucu, aneh-aneh, janggal dan tidak pada tempatnya. Mislanya, wanita usia lebih
dari 50 tahun pada siang hari menggunakan rok panjang merah, dengan perhiasan emas warna-
warni, make up berlebihan. Kemudian, meningkatkan rangsangan seksual yang menimbulkan
nafsu yang besar untuk berhubungan seksual dan kegairahan yang menyala-nyala. Mengingkari
ketuaannya agar tampak masih remaja.
Manifestasi individual periode klimakterium dipengaruhi oleh kepribadian masing-masing
individu. Struktur kepribadian yang terintegrasi dengan baik akan memapu mengkompensasi
gangguan fisiologis dan psikis dalam bentuk perbuatan-perbuatan ynag intelek yaitu mampu
mengendalikan diri dan mampu mengatasi gangguan psikosomatis dengan menyalurkan pada
perbuatan yang inteligen, produktif dan kreatif.
Masa ini ditandai dengan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif yaitu:
a. Terjadi perubahan pada ovarium seperti sclerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah
folikel dan menurunnya sintesis steroid seks lalu henti haid.
b. Ditandai dengan turunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran gonadotropin.

D. Gangguan – gangguan pada klimakterium :


a. Gangguan neurovegetatif, yang disebut juga gangguan vasomotorik dapat muncul
sebagai gejolak panas (hot flushes), keringat banyak,rasa kedinginan, sakit kepala,
desing dalam telinga, tekanan darah yang goyah, berdebar-debar, susah bernafas, jari-
jari atrofi dan gangguan usus.
b. Gangguan psikis muncul dalam bentuk mudah tersinggung, depresi, kelelahan,
semangat berkurang, dan susah tidur.
c. Gangguan somatic, selain gangguan haid atau amenorea, mencakup pulakolpitis
atrofikans, ektropium treter, osteoporosis, atritis, aterosklerosis,sclerosis koroner, dan
adipositas.
d. Gangguan organik : infark miokard aterosklerosis, osteosklerosis, osteoporosi,
afipositas, kolpitis, disuria, dispareumia artritis, gejala endokrinium berupa hipertirosis
defeminisasi, virilasi dan gangguan libido.

E. Etiologi
Sebelum haid berhenti, sebenarnya pada seorang wanita terjadi berbagai perubahan dan
penurunan fungsi pada ovarium seperti sklerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah folikel
dan menurunnya sintesis steroid seks, penurunan sekresi estrogen, gangguan umpan balik pada
hipofisis.

F. Patofisiologi
Penurunan fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya kemampuan ovarium untuk
menjawab rangsangan gonadotropin, sehingga terganggunya interaksi antara hipotalamus–
hipofisis. Pertama-tama terjadi kegagalan fungsi luteum. Kemudian turunnya fungsi steroid
ovarium menyebabkan berkurangnya reaksi umpan balik negatif terhadap hipotalamus. Keadaan
ini meningkatkan produksi FSH dan LH. Dari kedua gonadoropin itu, ternyata yang paling
mencolok peningkatannya adalah FSH.

Manifestasi Klinik
1. Pramenopause : perdarahan tidak teratur, seperti oligomenore, polimenore, dan
hipermenore.
2. Gangguan nerovegetatif : gejolak panas ( hotflushes), keringat banyak, rasa kedinginan,
sakit kepala, desing dalam telinga, tekanan darah yang goyah, jari-jari atrofi, gangguan
usus (meteorismus).
3. Gangguan psikis : mudah tersinggung, lekas lelah, semangat berkurang, susah tidur.
4. Gangguan organik : infark miokard aterosklerosis, osteosklerosis, osteoporosi, afipositas,
kolpitis, disuria, dispareumia artritis, gejala endokrinium berupa hipertirosis defeminisasi,
virilasi dan gangguan libido.

G. Diagnosis
1. Umur dan gejala-gejala yang timbul.
2. FSH dan LH ( FSH = 10-12 x, LH 5-10 x / estrogen rendah ).
3. Kalsium, kolesterol.
4. Foto tulang lumbal I.
5. Sitologi ( Pap Smear ).
6. Biopsi endometrium.
KASUS DILEMA ETIK

Ny. V dan Tn. R rutin memeriksakan kehamilan Ny. V yang pertama pada dokter kandungan di
RSUD KK yang ada kotanya. Setelah trimester 2, mereka berkata pada dokter kandungan ingin
melihat anaknya dengan USG. Tn.R sangat menantikan anak pertamanya karena rekan-rekannya
sudah mempunyai anak. Mereka pun pergi ke ruang USG, dokter memanggil perawat yang jaga
di poli maternitas untuk menemani dokter. Dari USG tersebut dokter menemukan kelainan pada
bayi yang dikandungnya Ny.V tapi tidak membahayakan kelahiran bayinya. Dokter pun ber
bisik-bisik dengan perawat tentang apa yangdia temukan, perawat pun juga melihat itu melalui
layar USG. Mereka pun bingung memberitahu Ny.V apa tidak tentang hal tersebut. Melihat hal
yang aneh pada perawatdan dokter Ny. V dan Tn.R bertanya pada dokter,”ada apa dok?”. Dokter
pun akhirnya memutuskan untuk memberitahu mereka berdua. Setelah diberitahu sikap mereka
ternyata sikap yang semula tidak diharapkan oleh dokter. Tn. R menolak kehamilan istrinya dan
ingin agar anakyang dikandung istrinya agar diaborsi. Tapi berlawanan dengan istrinya yang
menerima kelahiran anaknya dengan kondisi apapun.

Keterangan :

 Tn. R bekerja disalahsatu perusahaan di kota sebagai direktur pendidikan terakhir S1

 Ny.V mempunyai butik d rumah pendidikan terakhir S1

 Dokter kandungan perempuan baru bekerja 2 bulan di RS tersebut

 Perawat S1 Ners sudah 2 tahun bekerja di RS tersebut

 Semua yang terlibat dalam dilema etik beragama islam


Analisa Kasus

5W1H

a. Apa? Terjadi dilema etik pada Tn. R yang gegnsi mempunyai anak cacat

b. Siapa? Dokter kandungan, perawat, Tn. R, Ny. V

c. Kapan? Pada hari pemeriksaan Ny. V trimester ke 2

d. Dimana? Di RSUD KK di kota fulan

e. Mengapa? Karena calon anak Tn. R mengalami kecacatan

f. Bagaimana? Tn. R dan Ny. V memeriksakan kehamilan Ny. V pada dokter kandungan
di RSUD KK dan ditemukan kelainan pada janin yang di kandung Ny. V. Lalu Tn.R
tidak menghendaki anak yang dinantikannya terlahir cacat

Dari analisa kasus di atas melibatkan beberapa aspek peting yaitu etika, agama, hukum, kode
etik keperawatan, kode etik kedokteran dan hak serta kewajiban pasien
PEMBAHASAN

Untuk menyelesiakan kasus dilema etik yang dialami Tn. R dan Ny. V. Kami mengambil
salah satu metode dari 3 metode pemacahandi atas yaitu metode ke 2. Berikut langkah
langkahnya

1. Mengenali dengan tajam masalah

 Orang yang terlibat: Tn. R, Ny. V, dokter kandungan, perawat jaga

 Tindakan yang di usulkan yaitu aborsi janin yang dikandung oleh Ny. V. Di usulkan
oleh Tn. R

 Tujuan tindakan : mengakhiri proses kehamilan

 Alasan dari tindakan tersebut: Tn. R malu bila mempunyai anak cacat

 Akibat yang mungkin terjadi dari pelaksanaan tindakan:

o Janin akan meninggal

o Pendarahan hebat pada si ibu

o Si ibu meninggal

2. Mengumpulkan data atau informasi

 Periksa ulang kandungan si ibu dengan USG barangkali ditemukan kesalahan

 Periksa keadaan janin yang dikandung si ibu apakah kelahiran nya nanti dapat
membahayakan si ibu

3. Menganalisis data

 Masalah/dilema : Tn. R tidak mau mempunyai anak cacat

 Dalam kasus ini teori yang cocok digunakan adalah teori deontologi karena kelahiran
bayinya tidak membahayakan hidup si ibu
4. Mengonsep argumentasi

 Bila kemauan si ayah dituruti maka perawatdan dokter tidak akan bisa tenang saat
bekerja karena teringat terus dosa yangtelah mereka lakukan.

 Bila kemauan si ayah dituruti maka reputasi dokter dan perawat akan jatuh

 Bila emauan si ayah diuruti mereka akan mendapat sangsi agama dan hukum serta
sangsi dari organisasi profesi masing-masing

 Bila kemauansi ayah tidak dituruti ikatan pernikahan mereka bisa rusak

 Bila kemauan si ayah tidak dituruti oleh perawat dan dokter, mereka akan bebas dari
segala sangsi agama maupun hukum tapi mereka akan berfikiran telah merusak
hubunganan antara si ayah dan si ibu

 Bila kemauan si ayah tidak dituruti dan mereka masih tetap bersama maka si ayah
berkemungkinan tidak akan menyayangi anaknya sepenuh hati

5. Mengambil tindakan

Tindakan yang diambil adalah tidak menuruti kemauan si ayah yaitu membiarkan
kehamilan si ibu sampai masa post natal karena sikap si ayah masih dapat di ubah dan
kehidupan tidak dapat dikembalikan dari kematian

Untuk menghindari sikap negatif si ayah dapat dilakukan

 Meminta si ayah untuk mencari petunjuk dengan berdo’a menurut keyakinannya

 Katakan pada bahwa mereka telah diberi ujian itu bukti saying dari sang pencipta

 Beritahu konsekuensi secara spiritual yang dia dapatkan bila melakukan aborsi

 Motivasi si ayah bahwa bila anak nya cacat dapat melakukan apa yang orang
normal bisa lakukan, itu akan menjadi kebanggaan sendiri
 Jelaskan pada si ayah apa nanti konsekuensi dari masyarakat sekitar bila dia
melakukan aborsi

 Tunjukkan contoh orang yang sukses walaupun mereka cacat

 Jelaskan resiko aborsi

 beritahu si ayah bahwa pebuatan tersebut ada hukum pidananya

serta tindakan yang diinginkan si ayah dapat melanggar

 Kode etik keperawatan

Pedoman dasar

 Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat


dan martabat manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin,
aliran politik, dan agama yang dianut serta kedudukan social. 

 UU Keperawatan tahun 2014

Pasal 2

Praktik Keperawatan berasaskan:

a. perikemanusiaan;

 Al Qur’an

 “ Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan.


Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu.
Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.”

(QS. Al-Isra: 31)

 “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu:
janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap
kedua orang ibu bapak, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena
takut kemiskinan. Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka; dan
janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di
antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang
diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang
benar”. Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu
memahami (nya).

(QS. al-An`am[6]:151).

 KUHP

o Pasal 229 

1.   Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau


menyuruhnya supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan
harapan, bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam
dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak tiga
ribu rupiah. 
2.   Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan, atau
menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau jika dia
seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah sepertiga. 
3.   Jika yang bersalah, melakukan kejahatan tersebut, dalam menjalani
pencarian makadapat dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.

o Pasal 346: “Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan


kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana
penjara paling lama empat tahun.”

o Pasal 347: (1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana
penjara paling lama dua belas tahun. (2) Jika perbuatan itu mengakibatkan
matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama lima
belas tahun.
o Pasal 348 : (1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana
penjara paling lama lima belas tahun. (2) Jika perbuatan itu mengakibatkan
matinya wanita tersebut, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh
tahun.

o Pasal 349 : Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukan
kejahatan berdasarkan pasal 346, ataupun melakukan atau membantu
melakukan salah satu kejahatan diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka
pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat ditambah dengan sepertiga dan
dapat dicabut hak untuk menjalankan pencarian dalam mana kejahatan
dilakukan.

o Pasal 535 : Barang siapa secara terang-terangan mempertunjukkan suatu


sarana untuk menggugurkan kandungan, maupun secara terang-terangan atau
tanpa diminta menawarkan, ataupun secara terang-terangan atau dengan
menyiarkan tulisan tanpa diminta menunjuk sebagai bisa didapat, sarana atau
perantaraan yang demikian itu, diancam dengan kurungan paling lama tiga
bulan atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

Anda mungkin juga menyukai