T
KASUS PENYAKIT MILENA
RUMAH SAKIT.HAJI MAKASSAR
………………….. ……………………
Dengan memanjatkan Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan kasihnya Kepada Penulis sehingga penulisan Laporan yang berjudul
Asuhan Keperawatan Pada Pasien MILENA Di Rumah Sakit Haji Makassar, dapat
kepeeawatan dengan kasus MILENA ini dapat diselesaikan karena adanya bantuan dan
dukungan dalam penulisan banyak sekali pihak yang telah membantu penulis baik dalam
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan asuhan keperawatan MILENA ini jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak dan nantinya yang akan digunakan untuk perbaikan di masa mendatang
professional.
Penulis
SARWIN SANTOSO
DAFTAR ISI
Daftar isi
Kata Pengantar
BAB I LAPORAN PENDAHULUAN
A. KONSEP DASAR MILENA
1. Pengertian milena
2. Patofisiologi
3. Etiologi
4. Panifestasi klinik
5. Komplikasi
6. Penatalasanaan
7. Penunjang kepearawatan
BAB II KONSEP KEPERAWATAN
B. KONSEP KEPERAWATAN MILENA
1. Pengkajian
2. Diagnose keperawatan
3. Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi dan dokumentasi
BAB III ASKEP PENGKAJIAN PASIEN
1. Pengkajian
2. Analisa data
3. Diagnosa keperawatan
4. Rencana asuhan keperawatan
5. Implementasi keperawatan
6. Evaluasi keperawatan
Patofisiologi dan penyimpagan KDM
Daftar Pustaka
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
MILENA
A. KONSEP MEDIS MILENA
1. Pengertian
Melena adalah keluarnya tinja yang lengket dan hitam seperti aspal, lengket yang
menunjukkan perdarahan saluran pencernaan bagian atas serta dicernanya darah
pada usus halus. Warna merah gelap atau hitam berasal dari konversi Hb menjadi
hematin oleh bakteri setelah 14 jam. Sumber perdarahannya biasanya juga berasal dari
saluran cerna atas.
Biasanya terjadi hematemesis bila ada perdarahan di daerah proksimal jejunum dan
melena dapat terjadi tersendiri atau bersama-sama dengan hematemesis. Paling sedikit
terjadi perdarahan sebanyak 50-100 ml, baru dijumpai keadaan melena. Banyaknya
darah yang keluar selama hematemesis atau melena sulit dipakai sebagai patokan untuk
menduga besar kecilnya perdarahan saluran makan bagian atas. Hematemesis dan
melena merupakan suatu keadaan yang gawat dan memerlukan perawatan segera di
rumah sakit.
2. Patofisiologi
Pada gagal hepar sirosis kronis, kematian sel dalam hepar mengakibatkan
peningkatan tekanan vena porta. Sebagai akibatnya terbentuk saluran kolateral dalam
submukosa esophagus, lambung dan rectum serta pada dinding abdomen anterior yang
lebih kecil dan lebih mudah pecah untuk mengalihkan darah dari sirkulasi splenik
menjauhi hepar. Dengan meningkatnya tekanan dalam vena ini, maka vena tersebut
menjadi mengembang dan membesar (dilatasi) oleh darah disebut varises. Varises dapat
pecah, mengakibatkan perdarahan gastrointestinal infasif.
3. Etiologi
1. Kelainan di Esophagus
a. Varises Esophagus
Penderita dengan hematemesis melena yang disebabkan pecahnya varises
esophagus, tidak pernah mengeluh rasa nyeri atau pedih di epigastrium.
Pada umumnya sifat perdarahan timbul spontan dan massif. Darah yang
dimuntahkan berwarna kehitam-hitaman dan tidak membeku karena sudah
bercampur dengan asam lambung.
b. Karsinoma Esophagus
Keluhan melena Karsinoma esophagus sering memberikan daripada
hematemesis. Disamping mengeluh disfagia, badan mengurus dan anemis,
hanya sesekali penderita muntah darah dan itupun tidak massif.
c. Sindroma Mallory-Weiss
5. komplikasi
a. Tukak Peptik
Tukak peptik atau bisul pada perut adalah salah satu komplikasi yang dapat
menyebabkan melena. Hal ini adalah penyebab paling umum yang membuat
seseorang mengalami perdarahan ketika buang air besar. Hal ini terjadi
ketika terdapat luka yang pada lapisan perut dan bagian atas usus kecil. Hal
ini dapat disebabkan oleh asam lambung yang merusak lapisan pencernaan
dan menyebabkan luka.
b. Sindrom Mallory-Weiss
Hal ini terjadi ketika terdapat luka di lapisan tabung yang menghubungkan
tenggorokan ke perut atau kerongkongan. Gangguan ini dapat menyebabkan
banyak pendarahan ketika terjadi.
c. Varises Esofagus
d. Esofagitis
6. Penatalaksanaan
2. Pemeriksaan Endoskopik
KONSEP KEPERAWATAN
4. Suku bangsa
5. Pekerjaan
6. Pendidikan
7. Alamat
8. Hubungan dengan pasien
b. Keluhan Utama
Biasanya keluhan utama klien adalah muntah darah atau berak darah yang
datang secara tiba-tiba.
4. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama klien adalah muntah darah atau berak darah yang datang
secara tiba-tiba.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
3. intervensi keperawatan
4. Implementasi Keperawatan
a. Gunakan deskripsi tindakan untuk menentukan apa yang telah dikerjakan.
b. Identifikasi alat yang digunakan.
c. Berikan kenyamanan, keamanan, dan perhatikan lingkungan selama
melalukan tindakan keperawatan.
d. Catat waktu dan orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan tindakan.
e. Catat semua respoinformasi tentang pasien.
5. Evaluasi
a. Volume cairan dan elektrolit kembali normal sesuai kebutuhan.
b. Kebutuhan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh.
c. Rasa nyaman terpenuhi.
d. Rasa cemas pasien teratasi.
PATOFISIOLOGI ATAU PENYIMPANGAN
KDM
Infeksi Hepatitis viral type A/B
V. RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
Keterangan:
Laki-laki : klien : satu rumah: . . . .
Perempuan : Meninggal : kawin :
Tidak diketahui : ?
Komentar:
Generasi I : klien memilki orang tua yang sudah meninggal
Generasi II : klien meliki 3 saudara 2 prempuan 1 laki-laki
Generasi III : klien sdh menikah suami klien sdh meninggal dank lien tinggal bersama 2
orang anaknya
5. Kebiasaan seksual
a. gangguan hubungan seksual di sebabkan kondisi: menstruasi dan kehamilan
b. pemahaman tentang seksual : klien mengatakan kurang memahami konsep
seksual
6. pertahanan koping
a. pengambilan keputusan : keluarga
b. yang disukai tentang diri sendiri : optimis
c. yang ingin dirubah dari kehidupan : tidak di kaji
d. yang dilakukan jika stress : makan
e. Apa yang dilakukan perawat agar anda nyaman dan aman : memberikan pasien
pelayanan yang baik agar merasa nyaman dan aman
1. Kesadaran :
2. Keadaan umum : compos mentis
a. Tanda-tanda vital
TD : 110/80 mmhg
P : 24 x/m
N : 120 x/m
S : 36 c
3. Kepala
a. bentuk : simetris
b. warna rambut : beruban dan pendek
4. mata
a. bentuk bola mata :simetris
b. kongjungtiva : anemis
c. tekanan bola : skelera
d. fungsi penglihatan : normal
5. hidung
a. reaksi alergi : tidak ada
b. frekuensi : bersih
c. pernah mengalami flu : iya
6. mulut dan tenggorokan
a. gigi geligi : tidak ada lesi
b. kesulitan menelan : tidak ada kesulitan dalam menelan
c. kulit/gangguan bicara : warna bibir coklat kehitaman
7. dada dan paru-paru
a. bentuk dada : tidak di kaji
b. suara nafas : terdapat bunyi
c. palpasi : tidak di kaji
8. jantung dan sirkulasi
a. nadi : 20 x/m
b. cappiling reffyling : 22 x/m
c. destensi vena : -
d. suara : s1 dan s2
e. nyeri : uluh hati
f. perubahan warna kulit : pada bgaian warna bibir coklat kehitaman
g. monitoring hemodinamik : tidak di kaji
9. abdomen
a. perstaltik :-
b. infeksi: -
c. perkusi :-
d. palpasi :-
10. genetalia dan status produksi
a. kehamilan: -
b. buah dada :-
c. pendarahan :-
d. pemeriksaan pap dan smear terakhir : -
e. hasil : -
f. flour albus : -
g. prostat : -
h. pengunaan kateter :-
11. status neologis
a. GCS E= 4 M=5 V=6 =15
b. reflex patologis : kerning sing (-) laseng sing (-)
brunsky (-) chaddok (+) babinsky (-)
c. reflex fisiologis : bisep (+) trisep (-) patella (+)
12. Ekstremitas
Keadaan ekstremitas :
a. Bentuk : simetris
b. Atropi : tidak ada tumor
c. Rom :-
d. Edema : tidak ada edema
e. Kekuatan otot : tidaka ada krepitasi pada sendi 50%
f. Nyeri : sendi
g. Akral : tidak di kaji
X. TERAPI MEDIS
1. Obat-obatan
a. nacl 0,9%esomerprazole
b. sukrafat
c. vitamin
d. azam traksektamat
e. esomeprazole
2. Analisa data
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
.
1. DS : klien mengatakan nyeri uluh Penurunan Pola nafas tidak efektif
hati, muntah darah dan bab darah ekspensi paru
serta sesak
O: pasien mengatakan nyeri
dirasakan sejak kemarin
P: pasien mengatakan nyeri yang
dirasakan timbul
Q: Klien mengatakan nyeri
dirasakan bagian uluh hati
R: Klien mengatakan sperti
tertusuk tusuk
S: skla nyeri 5
T: pasien berusaha tenang
U: klien mengerti akan
penyakitnya
V: klien berharap cepat sembuh
dan pulang
2. Pasien mengatakan lemas mual Pendarahan di Resiko syok himolemik
dan muntah darah lambung
a. Kelelahan
b. Lemas
3. Pasien terpasang infus 20tpm Mual muntah dan Ketidakseimbangan nutrisi
nafsu makan dan kurang dari kebutuhan
menurun ketidak tubuh serta intoleransi
mampuan proses aktivitas
makan dan
kelemahan
3. Diagnosa keperawatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO.
1. Nyeri yang berhubungan dengan penurunan ekspensi paru (pola nafas tidak
efektif) di tandai dengan :
DS : klien mengatakan nyeri uluh hati, muntah darah dan bab darah serta sesak
O: pasien mengatakan nyeri dirasakan sejak kemarin
P: pasien mengatakan nyeri yang dirasakan timbul
Q: Klien mengatakan nyeri dirasakan bagian uluh hati
R: Klien mengatakan sperti tertusuk tusuk
S: skla nyeri 5
T: pasien berusaha tenang
U: klien mengerti akan penyakitnya
V: klien berharap cepat sembuh dan pulang
2. Ketidak seimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan menurunya
nafsu makan, mual, muntah yang di tandai dengan: muntah darah dan bab
4. Rencana keperawatan
No. Diagnose keperawatan Rencana tindakan keperawatan
Tujuan dan
kriteria hasil intervensi rasional
1. Nyeri yang berhubungan Setelah dilakukan Observasi Mengidentifik
dengan penurunan tindakan 4x24 jam di tingkat nyeri asi
ekspensi paru (pola nafas harapakan nyeri hilang secara nyeri untuk
tidak efektif) di tandai atau berkurang dengan komprenshi intervensi
dengan : kriteria: p Mengetahui
DS : klien mengatakan Klien Observasi kondisi klien
nyeri uluh hati, muntah mengatakan rasan tanda-tanda Mengurangi
darah dan bab darah serta nyeri hilang atau vital rasa nyeri
sesak berkurang Ajarkan klien
O: pasien mengatakan nyer Tekanan darah tehnik Membantu
i dirasakan sejak kemarin Td: 100/80 mmhg relaksasi menjaga klien
P: pasien mengatakan nyeri Nadi : 20 x/m Edukasi
yang dirasakan timbul Nyeri : 0-2 keluarga
Q: Klien mengatakan nyeri
dirasakan bagian uluh hati Klien merasa
R: Klien mengatakan sperti nyaman
tertusuk tusuk
S: skla nyeri 5
T: pasien berusaha tenang
U: klien mengerti akan
penyakitnya
V: klien berharap cepat
sembuh dan pulang
2. Ketidak seimbangan nutrisi Setelah dilakukan Observasi Mengetahui
dari kebutuhan tubuh tindakan 4x24 jam di kebutuhan keadaan
berhubungan dengan harapakan dapat nutrisi pasien
menurunya nafsu makan, menunjukkan tidak Kaji nafsu Mengetahui
mual, muntah yang di tandai adanya tanda-tanda makan klien perubahan
dengan: muntah darah dan ketidakseimbangan Kaji hal-hal pasien
bab nutrisi dengan kriteria: yang Menteksi
a. Nafsu makan baik membuat secara diri
b. Porsi makan habis pasien tidak Porsi sedikit
c. Berat badan normal nafsu makan tapi sering
Anjurkan Nutrisi
nafsu makan
sedikit tapi
sering
Kolaborasi
dengan
dokter gisi
3. Pendarahan di lambung Setelah dilakukan Observasi Mengetahui
yang menyebabkan syok tindakan 4x24 jam di keadaan keadaan
resiko hipolemik harapakan: pasien umum pasien
menyebabkan muntah darah Bebas dari pendarahan Awali tanda- Mengetahui
yang ditandai dengan lambung yang tanda vital perkembang
terpasangnya infus 28tpm menyebabkan nyeri an klien
a. Muntah darah Berikan Memberikan
b. Bab darah informasi dukungan
c. Sesak yang tepat emosional
Menunjukkan perilaku Berikan obar Menurunkan
pola hidup sehat tepat waktu resiko
bakteri
5. Implementasi keperawatan
Tgl/wakt diagnosa keperawatan Implementasi Respon
No.
u
1. 19/12/20 Nyeri yang berhubungan Observasi tingkat S: pasien
21 dengan penurunan ekspensi nyeri mengatakan nyeri
10:00 paru (pola nafas tidak Ajarkan tehnik berkurang
efektif) di tandai dengan : relaksasi atau sesi sebagaian
DS : klien mengatakan nafas O: pasien
nyeri uluh hati, muntah Observasi tanda- mengatakan
darah dan bab darah serta tanda vital berusaha tenang
sesak Memberikan suasan Q: lanjut
O: pasien mengatakan nyer a nyaman intervensi
i dirasakan sejak kemarin Control pemebrian
P: pasien mengatakan nyeri obat
yang dirasakan timbul
Q: Klien mengatakan nyeri
dirasakan bagian uluh hati
R: Klien mengatakan sperti
tertusuk tusuk
S: skla nyeri 5
T: pasien berusaha tenang
U: klien mengerti akan
penyakitnya
V: klien berharap cepat
sembuh dan pulang
2. 19/12/20 Ketidak seimbangan nutrisi kaji nafsu makan S: pasien
21 dari kebutuhan tubuh pasien mengatakan lebih
11:00 berhubungan dengan berikan makan nyaman dari
menurunya nafsu makan, sedikit tapi sering sebelumnya
mual, muntah yang di berikan obar tepat A: masalah
tandai dengan: muntah waktu ketidakseimbanga
darah dan bab n nutrisi teratasi
sebagian
P: lanjut intervensi
3. 19/12202 Pendarahan di lambung Kelola obat yang di S: Pasien lebih
1 yang menyebabkan syok berikan kepada tenang da rileks
13;30 resiko hipolemik pasien A: pendarahan
menyebabkan muntah darah lambung teratasi
yang ditandai dengan P:lanjut intervensi
terpasangnya infus 28tpm
6. Evaluasi keperawatan
Tgl/waktu Evaluasi SOAP
19/12/2021 S: pasien mengatakan nyeri berkurang skala nyeri 1-2
10:00 O: pasien terlihat tenang
A: masalah keperawatan nyeri belum tertasi sebgaian
P: lanjut intervensi
19/12/2021 S: pasien mengatakan lemas
11:00 O:
A: masalah keperawatan keridakseimbangan nutrisi teratasi sebagaian
P: lanjut intervensi
19/12/2021 S: pasien mengatakan sudah lebih tenang dan nyaman
13:30 O:
A: masalah pendarahan di lambung teratasi sebagaian
P: lanjut intervensi
Pembuluh ruptar
sesak
Pendarahan lambung pola nafas tidak teratur
Resiko syok
Mual muntah
Nafsu makan menurun kelemahan
DAFTAR PUSTAKA
Doenges M.E. at al. (2015). Nursing Care Plans, F.A. Davis Company, Philadelphia