Disusun oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan karunia dan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak, baik yang berupa saran, kritik, bimbingan maupun
bantuan lainnya. Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Ibu Sri Sat Titi Hamranani, S.Kep.,Ns.,M.Sc. yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penulisan makalah ini.
2. Teman-teman yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan karuniaNya kepada semua
pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada
penulis.
Demikian penulisan makalah ini, penulis menyadari banyak keterbatasan dan
kekurangan pada di dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi peningkatan wawasan kami dalam memberikan
penulisan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat pada semua pihak.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Infertilitas merupakan salah satu permasalahan global yang
mempengaruhi lebih dari 80 juta orang di dunia. Terjadi sekitar 15% pada
pasangan suami-istri. Insiden infertilitas meningkat 40 tahun terakhir.
Infertilitas terjadi pada laki-laki sebanyak 50% baik sebagai problem primer
maupun sebagai problem kombinasi dengan pasangan wanitanya (Rahmawati,
2013). Pengertian klinis infertilitas yang digunakan WHO adalah suatu
permasalahan sistem reproduksi yang digambarkan dengan kegagalan untuk
memperoleh kehamilan setelah 12 bulan atau lebih dan melakukan hubungan
seksual minimal 2-3 kali seminggu secara teratur tanpa menggunakan alat
kontrasepsi (Oktarina, et al., 2014). Merokok merupakan salah satu gaya hidup
yang mengakibatkan dampak buruk pada kesuburan pria. Faktor yang
menyebabkan infertilitas antara lain hormone, infeksi, radiasi, obat dan bahan
kimia baik alami maupun sintetik yang dapat berinteraksi dengan sistem
endokrin, salah satu bahan toksik yang dapat menyebabkan infertilitas adalah
rokok. Pria yang merokok meningkatkan 2 kali lipat terjadinya infertilitas
dibandingkan dengan pria yang tidak merokok. Asap rokok yang
menyebabkan terganggunya tubulus seminiferus, merusak viabilitas sperma,
menimbulkan gangguan pada sperma (Rahmawati, 2013).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan infertilitas ?
2. Apa saja klasikasifikasi infertilitas ?
3. Apa etiologi infertilitas ?
4. Bagaimana pathofisiologi infertilitas ?
5. Bagaimana pathway infertilitas ?
6. Apa manifestasi klinis pemeriksaan diagnostic ?
7. Apa saja pemeriksaan diagnostic pada infertilitas ?
8. Apa saja penatalaksanaan pada ainfertilitas ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian infertilitas
2. Untuk mengetahui klasfikasi infertilitas
3. Unutk mengetahui etiologi infertilitas
4. Untuk mengetahui pathofisiologi infertilitas
5. Untuk mengetahui pathway infertilitas
6. Untuk mengetahui manifestasi klinis infertilitas
7. Untuk menegtahui pemeriksaan diagnostic pada infertilitas
8. Untuk mengetahu penatalaksanaan pada infertilitas
BAB II
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
Infertilitas merupakan suatu ketidakmampuan pasangan untuk mencapai
kehamilan setelah 1 tahun hubungan seksual tanpa pelindung (Keperawatan
Medikal Bedah).
Infertilitas (pasangan mandul) adalah pasangan suami istri yang telah menikah
selama satu tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan
alat kontrasepsi, tetapi belum memiliki anak. (Sarwono, 2000).
Infertilitas berarti melaksanakan tugas dan upaya selama 1 tahun belum berhasil
hamil dengan situasi rumah tangga normal (Manuaba, 2001).
Definisi tradisional gasnggusn fertilitas adalah ketidakmampuan untuk
mengandung setelah sekurang-kurangnya satu tahun melakukan hubungan seksual
tanpa perlindungan (Bobak, 2006)
B. KLASIFIKASI INFERTILITAS
1) Infertilitas primer yaitu jika perempuan belum berhasil hamil walaupun koitus teratur
dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan berturut-turut.
2) Infertilitas sekunder yaitu disebut infertilitas sekunder jika perempuan pernah hamil,
akan tetapi kemudian tidak berhasil hamil lagi walaupun koitus teratur dan dihadapkan
kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan berturut-turut.
C. ETIOLOGI
1) Penyebab infertilitas pada perempuan (istri)
a) Faktor penyakit
Endometriosis
Infeksi Panggul
Apabila embrio memiliki antigen yang berbeda dari ibu, maka tubuh
ibu memberikan reaksi sebagai respon terhadap benda asing. Reaksi
ini dapat menyebabkan abortus spontan pada wanita hamil.
Gangguan pada pelepasan sel telur (ovulasi)
Ovulasi atau proses pengeluaran sel telur dari ovarium terganggu
jika terjadi gangguan hormonal. Salah satunya adalah polikistik.
Gangguan ini diketahui sebagai salah satu penyebab utama
kegagalan proses ovulasi yang normal.
Ovarium polikistik disebabkan oleh kadar hormon androgen yang
tinggi dalam darah. Kadar androgen yang berlebihan ini
mengganggu hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) dalam
darah. Gangguan kadar hormon FSH ini akan mengkibatkan folikel
sel telur tidak bisa berkembang dengan baik, sehingga pada
gilirannya ovulasi juga akan terganggu.
Gangguan pada leher rahim, uterus (rahim) dan Tuba fallopi (saluran
telur)
Dalam keadaan normal, pada leher rahim terdapat lendir yang dapat
memperlancar perjalanan sperma. Jika produksi lendir terganggu,
maka perjalanan sperma akan terhambat. Sedangkan jika dalam
rahim, yang berperan adalah gerakan di dalam rahim yang
mendorong sperma bertemu dengan sel telur matang. Jika gerakan
rahim terganggu, (akibat kekurangan hormon prostaglandin) maka
gerakan sperma melambat. Terakhir adalah gangguan pada saluran
telur. Di dalam saluran inilah sel telur bertemu dengan sel sperma.
Jika terjadi penyumbatan di dalam saluran telur, maka sperma tidak
bisa membuahi sel telur. Sumbatan tersebut biasanya disebabkan
oleh penyakit salpingitis, radang pada panggul (Pelvic Inflammatory
Disease) atau penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur klamidia.
Kelainan pada uterus, misalnya diakibatkan oleh malformasi uterus
yang mengganggu pertumbuhan fetus, mioma uteri dan adhesi uterus
yang menyebabkan terjadinya gangguan suplai darah untuk
perkembangan fetus dan akhirnya terjadi abortus berulang. Kelainan
tuba falopii akibat infeksi yang mengakibatkan adhesi tuba falopii
dan terjadi obstruksi sehingga ovum dan sperma tidak dapat bertemu.
Gangguan implantasi hasil konsepsi dalam Rahim
Setelah sel telur dibuahi oleh sperma dan seterusnya berkembang
menjadi embrio, selanjutnya terjadi proses nidasi (penempelan) pada
endometrium. Perempuan yang memiliki kadar hormon progesteron
rendah, cenderung mengalami gangguan pembuahan. Diduga hal ini
disebabkan oleh antara lain karena struktur jaringan endometrium
tidak dapat menghasilkan hormon progesteron yang memadai
Lingkungan
Paparan radiasi dalam dosis tinggi, asap rokok, gas ananstesi, zat
kimia, dan pestisida dapat menyebabkan toxic pada seluruh bagian
tubuh termasuk organ reproduksi yang akan mempengaruhi
kesuburan
2) Penyebab Infertilitas pada Laki-laki
a) Kelainan pada alat kelamin
Hipospadia yaitu muara saluran kencing letaknya abnormal, antara
lain pada permukaan testis
Ejakulasi retrograd yaitu ejakulasi dimana air mani masuk kedalam
kandung kemih
Varikokel yaitu suatu keadaan dimana pembuluh darah menuju bauh
zakar terlalu besar, sehingga jumlah dan kemampuan gerak
spermatozoa berkurang yang berarti mengurangi kemampuannya
untuk menimbulkan kehamilan
Testis tidak turun dapat terjadi karena testis atrofi sehingga tidak
turun
b) Kegagalan fungsional
h) Lingkungan
Pada lingkungan yang sering terkena paparan Radiasi dan obat-obatan anti
kanker.
2) Laki-laki
a) Analisis sperma
b) Deteksi ovulasi
d) Sitologi vagina
1) Perempuan
h) Laparatomi dan bedah mikro untuk memperbaiki tuba yang rusak secara
luas
2) Laki-laki
KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama, jenis kelamin, suku bangsa / latar belakang kebudayaan, agama, status
sipil, pendidikan, pekerjaan dan alamat.
2. Riwayat Penyakit Keluarga
a. Wanita
1) Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat kista
• Gangguan ovulasi
• Autoimun
4) Riwayat Obstetri
Tidak hamil dan melahirkan selama satu tahun tanpa alat kontrasepsi
Sudah pernah melahirkan tapi tidak hamil selama satu tahun tanpa alat
kontrasepsi
b. Pria
1) Riwayat Kesehatan Dahulu
Riwayat vasektomi
Ejakulasi retrograt
Hypo/epispadia
Mikropenis
Andesensus testis (testis masih dalam perut/dalam liat paha)
3. Pemeriksaan Fisik
Terdapat kelainan pada organ genital wanita maupun pria
1) Pemeriksaan Wanita
a) Pemeriksaan Vagina
C. INTERVENSI:TUHUAN,CRITERIA HASIL,TINDAKAN
1. Diagnose 1 :
Ansietas berhubungan dengan ketidaktahuan tentang akhir proses diagnostic
Tujuan : setelah tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan ansietas klien
berkurang Kriteria Hasil:
INTERVENSI RASIONAL
Jelaskan tujuan test dan Menurunkan cemas dan takut terhadap
prosedur
diagnosis dan prognosis
Tingkatkan ekspresi Biarkan pasien / orang terdekat mengetahui
perasaan dan takut, contoh : ini sebagai reaksi yang normal Perasaan tidak
menolak, depresi, dan diekspresikan dapat menimbulkan kekacauan
marah. internal dan efek gambaran diri
Dorong keluarga untuk Meyakinkan bahwa peran dalam keluarga
menganggap pasien seperti
dan kerja tidak berubah
sebelumnya
Kolaborasi : berikan Mungkin diperlukan untuk membantu pasien
sedative, tranquilizer sesuai rileks sampai secara fisik mampu
indikasi untuk membuat startegi koping adekuat
2. Diagnosa 2
Gangguan konsep diri ; harga diri rendah berhubungan dengan gangguan fertilitas
Tujuan : setelah tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan klien
mengalami perubahan harga diri
Kriteria Hasil:
a. Klien mampu mengekspresikan perasaan tentang infertile
b. Terjalin kontak mata saat berkomunikasi
c. Klien mampu Mengidentifikasi aspek positif diri
INTERVENSI RASIONAL
Tanyakan dengan nama apa Menunjukan kesopan santunan /
pasien
penghargaan dan pengakuan personal
ingin dipanggil
Identifikasi orang terdekat Memungkinkan privasi untuk hubungan
dari siapa pasien personal khusus, untuk mengunjungi atau
memperoleh kenyaman dan untuk tetap dekat dan menyediakan
siapa yang harus kebutuhan dukungan bagi pasien
memberitahuakan jika
terjadi keadaan bahaya
Dengarkan dengan aktif Menyampaikan perhatian dan dapat dengan
masalah dan ketakutan pasien lebih efektif mengidentifikasi kebutuhan dan
maslah serta strategi
koping pasien dan seberapa efektif
Dorong mengungkapkan Membantu pasien / orang terdekat untuk
perasaan, menerima apa yang memulai menerima perubahan dan
dikatakannya mengurangi ansietas mengenai perubahan
fungsi / gaya hidup
Diskusikan pandangan Persepsi pasien mengenai perubahan
pasien terhadap citra diri dan pada citra diri mungkin terjadi secara
efek yang ditimbulkan dari tiba- tiba atau kemudian
penyakit / kondisi
3. Diagnosa 3
b. Klien menunjukkan fungsi pada tingkat adekuat, ikut serta dalam pekerjaan
INTERVENSI RASIONAL
Berikan lingkungan yang kemampuan komunikasi terapeutik seperti aktif
terbuka pasien merasa bebas mendengarkan, diam, selalu bersedia, dan
untuk dapat mendiskusikan pemahaman dapat memberikan pasien
perasaan dan masalah secara kesempatan untuk berbicara secara bebas dan
realitas berhadapan dengan perasaan
Identifikasi tingkat rasa duka / Kecermatan akan memberikan pilihan
disfungsi : penyangkalan,
marah, tawar - menawar, intervensi yang sesuai pada waktu induvidu
depresi, penerimaan menghadapi rasa berduka dala berbagai cara
yang berbeda
Dengarkan dengan aktif Proses berduka tidak berjalan dalam cara yang
pandangan pasien dan selalu teratur, tetapi fluktuasainya dengan berbagai
sedia untuk membantu jika aspek dari berbagai tingkat yang
diperlukan muncul pada suatu kesempatan yang lain
Identifikasi dan solusi Mungkin dibutuhkan tambahan bantuan untuk
pemecahan masalah untuk berhadapan dengan aspek – aspek fisik dari
keberadaan respon – respon rasa berduka
fisik, misalnya makan, tidur,
tingkat aktivitas dan hasrat
seksual
Kaji kebutuhan orang Identifikasi dari masalah – masalah
terdekat dan bantu sesuai berduka disfungsional akan
petunjuk mengidentifikasi intervensi induvidual
Kolaborasi : rujuk sumber – Mungkin dibutuhkan bantuan tambahan untuk
sumber lainnya misalnya mengatasi rasa berduka, membuat rencana, dan
konseling, psikoterapi sesuai menghadapi masa depan
petunjuk
Tujuan : setelah tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri klien
berkurang
Kriteria Hasil:
a. Ekspresi klien terlihat tenang
b. Napas klien teratur
c. Skala nyeri 0-3
d. Ttv dalam rentang normal
e. Klien mengetahui penyebab nyeri
f. Kliem mampu menggunakan teknik distraksi relaksasi dengan baik
INTERVENSI RASIONAL
Lakukan komunikasi terapeutik kemampuan komunikasi terapeutik seperti
aktif mendengarkan, diam, selalu bersedia,
dan pemahaman dapat memberikan pasien
kesempatan untuk berbicara secara bebas
dan berhadapan
dengan perasaan
Pantau lokasi, lamanya Perhatikan tanda nonverbal, contoh
intensitas dan penyebaran peningkatan TD dan nadi, gelisah,
(PQRST) merintih
Untuk menentukan intervensi selanjutnya
Jelaskan penyebab nyeri dan Memberikan kesempatan untuk
pentingnya melaporkan ke staff pemberian analgesik sesuai waktu
terhadap karakteristik nyeri
Berikan tindakan relaksasi, Menurunkan tegangan otot dan meningkatan
contoh pijatan, lingkungan koping efektif
istirahat
Bantu atau dorong penggunaan Mengarahkan kembali perhatian dan
nafasefektif membantu dalam relaksasi otot
a. Klien dapat Mengidentifikasi tingkah laku koping yang tidak efektif dan
konsekuensi
a. Infertilitas Primer
b. Infertilitas Skunder
4. Etiologi
Penyebab infertilitas pada perempuan (istri)
a. Faktor penyakit
Endometriosis
Infeksi Panggul
Mioma Uteri
Polip
Kista
Sel Telur
b. Faktor fungsional
Gangguan system hormonal wanita dan dapat di sertai kelainan bawaan
(immunologis)
Gangguan pada pelepasan sel telur (ovulasi)
Gangguan pada leher rahim, uterus (rahim) dan Tuba fallopi (saluran
telur)
Gangguan implantasi hasil konsepsi dalam Rahim
c. Lingkungan
b. Kegagalan fungsional
h. Lingkungan
B. Saran
Demikian yang dapat penyusun paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
pembahasan dalama makalah ini. Tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya. Oleh karena itu , segala kritik dan saran yang bersifat membangun
akan diterima dengan baik demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, lowdermik, dan Jensen. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4.
Jakarta: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gede dan I N Chandranita Manuaba. 20017. Pemgantar Kuliah
Obstetri. Jakarta: EGC