Anda di halaman 1dari 16

EXERCISE THERAPY

KELOMPOK IV
 
R A F L I I S L A M AY H A S WA R ( 1 9 2 4 3 1 5 4 2 )
NURANA SAHARUDDIN ( 192431539 )
MEYSKE AGNES CORNELIA ( 192431534 )
Latar belakang

 Terapi latihan yang digunakan dalam penanganan pasien kini


semakin berkembang seiring bertambahnya waktu. Banyak
metode-metode terapi latihan yang digunakan untuk memberikan
penanganan pada pasien. Dalam hal ini saya akan membahas
beberapa teknik atau metode-metode dalam terapi latihan,
beberapa diantaranya adalah : PNF, Mckenzie, william flexion
exercise, dan frankel exercise.
PROPRIOCEPTIVE NEUROMUSCULAR FACILITY (PNF)

PNF memiliki pengertian yang mendasar. Dari kata


Fasilitation atau fasilitasi dapat di artikan
mempermudah atau membuat mudah. Fasilitasi
ditujukan pada reaksi atau respon neuromuscular
dengan jalan memberikan suatu stimulus dari
luar/perifer terhadap saraf aferen khusus yang
propriosensor. Dengan demikian arti PNF adalah
fasilitasi respon neuromuskular melalui propriosensor.
Adapun prinsip dasar PNF adalah :

 Resistance Tujuan dari resistance pada metode PNF adalah :


 Fasilitasi otot berkontraksi
 Meningkatkan motor control dan motor learning
 Membantu kesadaran arah dan gerak
 
 Irradiation and reinforcement
 Irradiation yaitu, penyebaran respon terhadap rangsangan.
 Reinforcement yaitu untuk memberi kekuatan.
 Manual contact Tujuan :
 Untuk memberi keamanan dan keyakinan kepada pasien
 Merangsang persepsi taktil-kinestik
 Memberikan tahanan.
 Body position and body mechanic
Tujuan :
 Efektivitas pada terapis
 Mempermudah mengontrol gerakan
 Posisi ergonomis agar tidak terjadi kelelahan
 Verbal Stilumation
Tujuan :
 Mengarahkan awalan gerak
 Mempengaruhi kekuatan kontraksi otot
 Memberikan koreksi

 Vision
Tujuan :
 Meningkatkan agar lebih kuat berkontraksi
 Koreksi posisi tubuh
 Membantu interaksi secara kooperative
 Traction and approximation
Traction yaitu, memfasilitasi gerakan, membantu stretching jaringan
Approximation yaitu, stabilitas, memfasilitasi pembebanan, fasilitasi reaksi tegak.

 Stretch
Tujuan :
 Memfasilitasi kontraksi otot
 Mengembalikan kekuatan arah gerakan

 
 Timming
Yaitu, urutan gerakan sesuai dengan prosedur PNF
 
 Pattern
Yaitu, pola gerakan merupakan salah satu prosedur dasar dalam PNF
Teknik Dasar PNF

 Rytmic Initiation
Digunakan untuk meningkatkan kemampuan memulai gerakan.
Biasanya dapat dilihat pada pasien Parkinson dan apraxia. Teknik
ini membutuhkan relaksasi volunteer, gerakan pasif, dan
pengulangan kontraksi isotonic dari pola yang sakit (agonistic).

 Combinations of Isotonic
Gabungan antara consentrik, eksentrik, dan stabilizing
contractions, denagn tahanan tanpa rilexaxi dari suatu group otot
agonis, dimulai dari gerakan paling kuat dan coordinasi baik.
 Reversal of Antagonist
Teknik ini didasari oleh Sherringtom’s principle of successive induction, dimana
kekuatan sisi antagonis memfasilitasi kelemahan sisi yang sakit (agonis). Agonist
difasilitasi melalui tahanan ke sisi antagonis. Kontraksi dari sisi antagonnis bisa
berupa isotonic, isometric, atau kombinasi. Teknik ini biasanya digunakan untuk
pasien dengan nyeri dan spastisitas.
 dynamic reversal/Slow reversal

Adalah kontraksi isotonic dari sisi antagonis yang kemudian diikuti oleh
kontraksi isotonic dari sisi yang sakit. Slow reserval-hold memiliki urutan yang
sama dengan kontraksi isometric di akhir jarak.
 Stabilizing reversal

Kontraksi isotonik, dengan sedikit gerakan.


 Rhythmic stabilization

Digunakan untuk meningkatkan stabilisasi dengan memperoleh stimulasi


(rangsangan) dari kontraksi isometric dari kelompok otot sisi yang berlawanan
(antagonis).
 Repeated Stretch
Adalah teknik yang didasari oleh asumsi bahwa pengulangan aktivitas penting untuk
motor learning dan membantu membangun kekuatan, ROM, dan daya tahan. Gerakan
volunteer pasien difasilitasi dengan strech (penguluran) dan resistance (tahanan)
menggunakan kontaksi isometric dan isotonic.
 Contract Relax
Gerakan ini diikuti oleh relaksasi, kemudian pergerakan pasif menuju agonistic
pattern (pole sisi yang sakit). Prosedur ini diulang pada tiap poin dalam ROM dimana
terdapat keterbatasan (limitas) yang bisa dirasakan. Contact-relax digunakan ketika
terjadi pergerakan aktif pada antagonistic pattern.
  Hold relax
Dilakukan pada waktu yang sama seperti pada contact-relax tetapi meliputi kontraksi
isometric dari sisi antagonis, yang diikuti oleh relaksasi, kemudian gerakan aktif
menuju agonistic pattern. Teknik ini bermanfaat untuk pasien Reflex sympathetic
Dystrophy (RSD) selama melakukan aktivitas self-care seperti menyampokan
rambut. 
 Replications
Mengulang teknik yang sudah diberikan oleh FT pada Pasien.
WILLIAM FLEXION EXERCISE

William Flexion Exercise adalah program latihan yang terdiri atas


7 macam gerak yang menonjolkan pada penurunan lordosis
lumbal (terjadi fleksi lumbal). William flexion exercise telah
menjadi dasar dalam manajemen nyeri pinggang bawah selama
beberapa tahun untuk mengobati beragam problem nyeri
pinggang bawah berdasarkan temuan diagnosis. Dalam beberapa
kasus, program latihan ini digunakan ketika penyebab gangguan
berasal dari facet joint (kapsul-ligamen), otot, serta degenerasi
corpus dan diskus. Tn. William menjelaskan bahwa posisi
posterior pelvic tilting adalah penting untuk memperoleh hasil
terbaik.
 
Prosedur William Flexion Exercise

Adapun prosedur pelaksanaan William Flexion Exercise


 adalah sebagai berikut :
 Latihan I (pelvic tilting)
 Latihan II (single knee to chest)
 Latihan III (double knee to chest)
Latihan IV (partial sit-up)
Latihan V (hamstring stretch)
Latihan VI (hip fleksor stretch)
Latihan VII (squat)
METODE MCKENZIE

Adalah serangkaian gerakan tubuh yang dimaksudkan


untuk mengurangi LBP/NBP. Tujuan dari metode ini
adalah untuk meminimalisir nyeri terutama pada tungkai
ke pinggang bawah.
Teknik Mckenzie

BACK EXERCISE 1, Lying Face Down


BACK EXERCISE 2, Lying Facedown in Extension
EXERCISE 3
EXERCISE 4
EXERCISE 5
EXERCISE 6
EXERCISE 7
FRANKEL EXERCISE

Dr. H.S Frenkle adalah kepala Sanatorium “Freihof” di Swiss. Dia melakukan studi
terhadap Tabes Dorsalis dan menemukan metode untuk penanganan ataxia, yang
merupakan gejala yang mencolok dari penyakit itu, dengan memakai metode yang
sistematis dan latihan secara bertahap. Sejak saat itu metode-metodenya digunakan
untuk mengatasi incoordination.

Tujuan dari metode ini adalah untuk memantapkan control terhadap voluntary
movement dengan menggunakan seluruh mekanisme sensor secara utuh, khususnya
penglihatan, pendengaran dan peraba, sebagai kompensasi terhadap hilangnya sensasi
kinestetik. Proses pembelajaran terhadap metode pengontrolan ini sama dengan
latihan-latihan baru yang memerlukan hal-hal penting:
 Konsentrasi dan penglihatan
 Ketelitian
 Pengulangan
KESIMPULAN

Ada banyak manfaat yang bisa dirasakan dari banyak


metode metode terapi latihan seperti PNF yang
tujuannya untuk memberikan informasi mengenai
gerakan tubuh, William flexion exercise yang
tujuannya menjaga ROM secara optial, mc kenzie yang
tujuannya untuk meminimalisir nyeri terutama pada
tungkai ke pinggang bawah, dan frankel exercise yang
tujuannya memantapkan contol terhadap voluntary
movement dengan menggunakan seluruh mekanisme
sensoris, khususnya penglihatan, pendengaran dan
peraba.
 

Anda mungkin juga menyukai