Catatan: otot skapula levator menempel pada bagian atas sudut scapula dan menyebabkan
perputaran dari bagian bawah kearah yang lebih tinggi, otet skapula levator juga menempel
pada proses melintang dari vertebra serviks bagian atas dan menyebabkan dan menyebabkan
mundur ke belakang pada bagian yang sama. Untuk meminimalkan stress pada tulang
belakangbagian servik, disarankan agar tulang belakang bagian serviks dan bagian kepala
ditempatkan pada kisaran akhir dan stabil dan gaya pereganganditerapkan terhadap scapula.
Gambar 17.34 peregangan otot skapula levator. Terapis menstabilkan kepala dan skapula
saat pasien bernafas, menekan otot untuk melawan resistensi. Saat pasien rilek , tulang rusuk
dan skapula tertekan yang membentang pada otot.
Peregangan sendiri
Posisi dan prosedur pasien: berdiri dengan kepala dibungkukkan dan menjauh dari
posisi yang kencang, letakkan tangan ipsilateral di belakang kepala dan siku yang
ditekuk menempel pada dinding. Tangan yang lainnya bias diletakkan di atas dahi untuk
menstabilkan kepala yang dipuar. Anjurkan untuk menggeser siku ke dinding saat dia
menarik nafas, lalu tahan posisi ketika menghembuskan nafas (Gambar 17.35 A)
Posisi dan prosedur pasien: Duduk dengan kepala ditekuk dan mejauhi dari sisi yang
tegang. Untuk menstabilkan skapula, mintalah pasien meraih ke bawah dan ke belakang
dengan tangan disisi yang kencang dan pegang penyangga tangan pada kursi satunya
diletakkan di kepala untuk menarik perlahan ke depan dan ke samping dengan arah
miring di seberang garis atau tarikan otot yang kencang (Gambar 17.35 B).
Gambar 17.35 peregangan otot levator skapula sendiri (A) menggunakan rotasi ke bagian
atas dari skapula dan (B) Menggunakan depresi dari skapula.
Peregangan Mandiri
Posisi dan prosedur pasien:duduk atau berdiri dengan tangan ipdilateral di belakang
punggung untuk menstabilkan scapula. Anjurkan pasien untuk menstabilkan skapula.
Anjurkan pasien untuk memutar lehernya ke arah yang tegan kemudian sisi yang
bungkuk menjauh dari sisi yang tegang lalu tambahkan fleksi pada leher. Pasien bisa
mengggunakan lengan kontralateral untuk menggenggam kepalanya sendiri untuk
melakukan peregangan (Gambar 17.36).
Latihan Isometrik
Latihan isometrik diaplikasikan sepanjang kontinum kontraksi dari yang sangat lembut
hingga maksimum dan mereka pada berbagai panjang otot dengan mengubah sudut
sendi. Pilihan intensitasnya, panjang otot,sudut sandi dan julah pengulangan didasarkan
pada kekuatan saat ini, tahap pemulihan setelah cedera atau pembedahan dan
patomekanik daerah.
BOX 17.13 Ringkasan Kemajuan Ringkasan Kemajuan Latihan
Untuk Fungsi Bahu
Mengembangkan kesadaran dan kontrol yang lemah atau oto yang tidak pernah
digunakan
Untuk otot yang lemah atau operasi otot yang diperbaiki, mulailahdengan
pengaturan latihan dan isometric sudut ganda melawan resistensi minimal dan
Bantuan aktif ROM dalam posisi rantai terbuka dantertutup dalam rentang bebas
rasa sakit atau terlindungi.
Berikan cukup tahanan dan pengulangan untuk menantang otot tanpa
menimbulkan gejala.
Sertakan latihan konsentris dan eksentris.
Mengembangkan kontrol pada otot postural untuk stabilitas skapula dan
glenohumoral dengan latihan baik dalam posisi terbuka dan rantai tertutup.
Saat kontol prnstabilan berkembang di otot skapula dan GH, dan maju ke latihan
tahanan dinamik,menekankan kontol otot manset dan otot rotator selama gerakan
rantai terbuka dan tertutup.
Pertama mengisolasi dan memperkuat gerakan yang lemah sehingga gerakan
pengganti dan waktu yang tidak tepat pada otot tidak mendominasi.
Mengembangkan daya tahan otot secara simultn dengan kekuatan otot.
Kemajuan ke pola pergerakan gabungan yang mensimulasikan aktivitas
fungsional dan melatih kelompok otot untuk berfungsi dalam urutan control dan
gerak terkoordinasi.
Mengintegrasikan tugas fungsional sederhana ke dalam program latihan dan maju
ke aktivitas yang lebih komplek dan menantang, selalu memasukkan mekanika
tubuh yang tepat.
Memaksakan latihan tubuh secara total untuk meningkatkan daya tahan dan
keseimbangan kardiopulmuner
Bila perlu, berdasarkan tujuan fungsional, sertakan latihan ekstrinsik yang tinggi
dan latihan pliometrik (latihan peregangan) dan latihan ketangkasan dengan
kecepatan gerakan yang meningkat ke program rehabilitas bahu.