Anda di halaman 1dari 12

Scoliosis

Oleh: Intan Dyah Utami


(P27226020230)
Treatment
Terapi skoliosis bergantung pada usia, derajat risiko kelengkungan,
dan progresivitas.Terapi skoliosis terdiri dari fisioterapi, pemasangan
brace, dan tindakan operasi ' spinal fusion’.
1. Tindakan fisioterapi dan observasi
Dilakukan jika pasien memiliki gejala nyeri punggung atau pada pasien dengan
kelengkungan tulang belakang antara 10-25 derajat.Pengamatan dilakukan setiap
4-6 bulan untuk melihat adanya progresivitas kelengkungan tulang belakang.
Lamanya observasi berbeda-beda pada setiap pasien tergantung keparahan gejala
klinis.
Bentuk Latihan:
1). Stretching
Untuk kasus skoliosis ini, otot yang memanjang harus
diperpendek, dan otot yang pendek harus diperpanjang lagi
untuk mengembalikan sumbu vertikal tulang belakang. Latihan
peregangan dapat mengendurkan otot – otot yang secara
asimetris memendek di sekitar tulang belakang dan
memanjangkan batang tubuh, sehingga meningkatkan kelenturan
(Yang, Jae Man et all, 2015). Stretching dapat diulang antara 3
dan 6 kali, serta dilakukan selama kurang lebih 10 hingga 20
detik. Gerakan yang dilakukan yaitu :
● Spine forward stretching
Posisi pasien duduk tegak dengan kaki terlentang (long
sitting). Kemudian minta pasien untuk menggerakkan trunk ke
depan, dengan gerakan fleksi toraks
● Child pose
Gerakan ini menggerakkan tulang belakang dan pinggul, serta melatih bahu
dan punggung atas.
Pasien berlutut dengan posisi merangkak dengan tangan sejajar pada bahu.
Jaga punggung tetap lurus dan kepala sejajar. Pasien diminta untuk
meregangkan tulang punggungnya, mendorong tangannya ke lantai dengan
lengan terlentang dan menurunkan tulang punggung sehingga otot betis
mendekati gluteal.
● Sitting knee up rotation stretch
Posisi pasien duduk dengan satu kaki lurus
dan kaki lainnya disilangkan di atas lutut. Putar
bahu dan letakkan lengan di atas lutut yang
terangkat untuk membantu memutar bahu dan
punggung.
● Lying double knee to chest stretch
Posisi pasien berbaring, lalu minta pasien
untuk mengangkat satu lutut terlebih dahulu
kemudian angkat lutut lainnya ke arah dada.
Genggam tangan di sekitar paha. Tangan pasien
tidak boleh memegang disekitar tibia, karena
menempatkan tekanan pada sendi lutut saat
gaya regangan diterapkan.
2). Core stabillity
Latihan core stability berperan dalam meningkatkan fungsi otot
kokontraksi otot dalam kerja sama otot permukaan. Akibatnya,
latihan core stability dapat dianggap memiliki efek positif pada
kelengkungan fisiologis normal tulang belakang pada pasien
skoliosis, karena dapat menurunkan sudut Cobb dan memperkuat
otot. Setiap jenis latihan dilakukan dalam 3 set dengan 12 repetisi.
Latihan core stability yang dapat diberikan yaitu:
● Active pelvic floor
Posisi pasien tidur terlentang dengan kedua lutut sedikit
ditekuk, kemudian pasien diminta untuk menekan punggung ke
bawah hingga rata dengan bed. Regangkan dan lepaskan otot – otot
ini secara berulang.
● Cat and camel
Posisi pasien merangkak dengan tangan rata di
lantai dan sejajar dengan bahu. Kemudian naikkan
punggung ke atas dan tarik perut, biarkan kepala
menunduk. Gerakan selanjutnya angkat bokong dan
rileks kan punggung ke bawah sambil mengangkat
kepala sehingga pandangan lurus ke depan.

● Lying trunk rotation


Posisi pasien tidur miring dengan kedua lutut
ditekuk. Jaga posisi lutut dan kaki tetap bersama.
Kemudian pasien diminta untuk memutar tubuh bagian
atas hingga seperti posisi tidur terlentang. Lalu kembali
ke posisi awal. Ulangi sesuai repetisi.
● Bridge
Posisi pasien tidur terlentang dengan lutut
ditekuk dan kaki rata di lantai selebar bahu. Jaga
lengan tetap di samping tubuh. Perlahan angkat
bokong dari lantai sampai tubuh dalam garis lurus
dari lutut ke bahu. Tahan gerakan, kemudian kembali
ke posisi awal.
● Superman
Posisi pasien merangkak, lalu angkat tungkai
kanan dan lengan kiri ke atas secara bersamaan.
Ulangi gerakan tersebut pada sisi satunya.
2. Pemasangan brace
Dilakukan pada pasien dengan indikasi sebagai berikut:
● Kelengkungan tulang belakang lebih dari 25 derajat.
● Kelengkungan tulang belakang kurang dari 25 derajat namun memiliki
progresivitas sebesar minimal 5 derajat saat observasi per 4-6 bulan.
Tujuan pemasangan brace antara lain:
● Untuk mencegah progresivitas kelengkungan tulang belakang
● Pencegahan progresivitas ini bertujuan untuk mencegah agar pasien tidak
perlu sampai memerlukan tindakan operasi karena tindakan operasi tulang
belakang juga memiliki komplikasi dan resiko yang besar.
● Untuk mencegah atau memperbaiki disfungsi pernapasan akibat scoliosis
● Gangguan pernapasan dapat terjadi pada skoliosis pada area tulang belakang
dada sehingga mengembalikan posisi tulang belakang akan mengembalikan
dan memperbaiki kapasitas fungsi paru.
● Untuk mencegah atau mengobati rasa nyeri akibat kelainan tulang belakang. Rasa
nyeri biasa sering terjadi pada skoliosis pada ketinggian tulang belakang L3 dan L4.
● Untuk meningkatkan estetik postural
3. Operasi
Tindakan operasi dilakukan pada pasien dengan
kelengkungan tulang belakang lebih dari 40 derajat.
Tindakan operasi yang diperlukan pada pasien dengan:
● Kelengkungan tulang belakang lebih dari 40
derajat
● Skoliosis yang bersifat progresif
● Gagal dengan terapi atau dengan bracing
● Nyeri punggung kronis disertai dengan gangguan
saraf seperti adanya nyeri disertai kesemutan yang
tidak membaik
● Deformitas kelengkungan tulang belakang berat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai