Anda di halaman 1dari 65

Biomekanika pelvic & hip joint

Dosen Pengampu Ibu Siti Muawanah, S.FT., M. Fis

1. Mariska Sapitri (2211401004)


2. Salwa Helvia (2211401005)
3. Fadila Dasilva (2211401008)
4. Salsabila Tasya Rivani (2211401007)
5. Ulfa Nabila (2211401019)
6. Nur Husniati (2211401020)
7. Adinda Sholeha (2211401034)
8. Syabina Suliza Putri (2211401045)
Biomekanika
Hip joint dan pelvic
Salsabilla Tasya Rivani
Biomekanika hip & pelvic
1 ilium
2 pubis
3 ischium
4 lumbal
sacrum
6 Femur
7 coccygeus
SACRO ILIAC JOINT
• Bentuk sendi huruf “L“ merupakan jenis : Sendi sinovial dan syndesmosis.
• Permukaan sacrum konkaf.
• Ilium: fibrocartilage, sacrum hyaline cartilage, tebal 3 kali, makin tua, tak rata.
• Gerak rotasi kecil dlm bentuk nutasi–kontra nutasi.
• Oleh BB, nutasi, lumbar lordosis
SACROCOCCYGEAL JOINT

• Umumnya menyatu oleh discus fibro-cartilago


• Tak ada gerak
• Sendi ini menyatukan tulang sacrum dan coccygeus
SYMPHYSIS PUBIS

• Jenis sendi cartillagenius, terdapat discus interpubica.


• Gerakan : gerak geser mengikuti gerak nutasi-kontra nutasi
ANALISA GERAK
• Fleksi
• Ekstensi
• Abduksi
• Adduksi
• Rotasi internal
• Rotasi eksternal
ANALISA GERAK
Fleksi
• Posisi terlentang dg lutut fleksi:
• ROM : 140-160° soft end feel.
• Posisi terlentang dg lutut ekstensi:
• ROM : 90° springy. Pembatasan oleh ketegangan otot hamstrings
(lutut lurus).
ANALISA GERAK
Ekstensi
• Posisi terlungkup :
• ROM : 30° springy end feel. Pembatasan oleh ketegangan m. ilio
psoas.
• Bila lutut fleksi penuh ROM : 10° springy end feel. Pembatasan oleh
ketegangan m. rectus femoris.
ANALISA GERAK
Abduksi
• Posisi terlentang gerak tungkai kesamping.
• ROM: 30° dg springy end feel. Pembatasan oleh ketegangan
mm. adductors.
ANALISA GERAK
Adduksi
• Posisi terlentang dengan tungkai contra lateral fleksi dan tungkai yang diukur
lurus dibawahnya, gerak tungkai kedalam.
• ROM: 15° dg springy end feel. Pembatasan oleh ketegangan mm. abductors
ANALISA GERAK
Rotasi internal
• Posisi telungkup dg lutut fleksi 90°
• ROM 40° elastic end feel. pembatasan oleh kapsulo ligamenter.
ANALISA GERAK
Rotasi eksternal
• Posisi telungkup dg lutut fleksi 90°
• ROM 80° elastic end feel, pembatasan oleh kapsulo ligamenter
OSTEOARTHRITIS HIP
(OA)

Adinda Sholeha (2211401034)


OSTEOARTHRITIS HIP (OA)

Arthritis merupakan istilah yang digunakan untuk peradangan sendi.

Osteoarthritis adalah suatu penyakit peradangan sendi pada pinggul


dimana memburuknya kondisi tulang rawan pada pinggul yang
berfungsi sebagai bantalan sendi pada tulang.
PENYEBAB OA

■ Kekurangan darah pada bagian atas tulang paha (tulang bisa mati karena
kekurangan darah).
■ Obesitas/ berat badan berlebih
■ Luka pada sendi panggul, seperti dislokasi tulang atau retak/patah tulang.
■ Infeksi.
■ Kelainan pada sendi panggul, seperti bagian sendi lebih dangkal dari biasanya.
■ Lanjut usia
INTERVENSI
LATIHAN
1. Latihan aerobik

Latihan aerobik intensitas


sedang dapat dilakukan selama
30 - 60 menit/hari selama 3-5
hari minggu.
contoh aktivitas: jalan pelan,
renang dan bersepeda santai.
2. Latihan resistensi

Latihan resistensi yang dapat


dilakukan yaitu:
Straight Leg Test adalah latihan
ini dilakukan dengan duduk
tegak,luruskan dan angkat satu
tungkai sampai maksimal. Tahan
sekitar 10 detik, turunkan, dan
ulangi pada tungkai yang lain.
Lakukan pengulangan 10 kali.
3. Latihan fleksibilitas

Latihan ini bertujuan untuk


mempertahankan dan
meningkatkan lingkup gerak
sendi. Dapat dilakukan
stretching lebih dari 2-3
hari/minggu dengan waktu
peregangan 10-30 detik. Pada
usia lanjut, durasi peregangan
disarankan lebih lama, sekitar
30-60 detik.
SINDROM PIRIFORMIS

Syabina Suliza Putri (2211401045)


SINDROM PIRIFORMIS

Sindrom piriformis adalah gangguan yang terjadi ketika otot piriformis menekan saraf
ischiadicus, yaitu saraf yang terletak mulai dari tulang punggung bagian bawah,
melewati otot piriformis, lalu menjalar ke paha dan betis.
Otot piriformis sendiri berada di sekitar bokong. Otot ini berperan dalam menstabilkan
sendi panggul serta menggerakkan paha, sehingga memungkinkan Anda untuk
melakukan gerakan yang melibatkan pinggul dan tungkai, misalnya berjalan.
Kondisi yang dapat menyebabkan piriformis
sindrom
● Cedera atau benturan pada otot piriformis akibat aktivitas
fisik, misalnya saat berolahraga
● Luka tusuk pada otot piriformis
● Kecelakaan
● Terjatuh
● Sering duduk terlalu lama
● Memaksakan mengankat beban berat
Intervensi sindrom piriformis

Mengatasi sindrom piriformis Terdapat 2 cara


untuk mengatasi sindrom periformis yaitu Standing
Piriformis Stretch dan Supine Piriformis Stretch.
Standing Piriformis Stretch
● Sambil berdiri, yang sakit diatas lutut kaki
yang lain, dengan membuat angka 4
● Turunkan pinggul pada sudut 45 derajat
● Tekuk kaki yang digunakan untuk berdiri
sesuai kebutuhan
● Saat membungkuk kedepan, raih tangan ke
arah tanah sambil menjaga tulang belakang
tetap lurus
Intervensi sindrom piriformis

Supine Piriformis Stretch


● Berbaring dan tekuk lutut keatas
● Silangkan kaki yang sakit diatas kaki yang lain
dan tekuk ke atas ke arah dada
● Pegang lutut dengan 1 tangan dan pergelangan
kaki ditangan yang lain
● Tarik kaki yang tertekuk melintas tubuh
sampai glutes tertarik kencang
Fraktur hip

Fadila Dasilva (2211401008)


Fraktur Pada Hip Joint

Hip fracture atau patah tulang pinggul adalah kondisi ketika tulang
di sendi pinggul retak atau patah. Kondisi ini sering terjadi akibat
benturan keras di area pinggul.Fraktur pelvis adalah jenis patah
tulang yang jarang terjadi. OrthoInfo menyebut, jumlah kasus
patah tulang panggul hanya terjadi sekitar 3% dari semua jenis
fraktur pada orang dewasa.
Penyebab fraktur pada Hip joint
Fraktur pada tulang ini bisa terjadi akibat
terjadinya hantaman keras di area pinggul akibat
terjatuh, kecelakaan, atau cedera saat
berolahraga.Namun, patah tulang di bagian
pinggul juga bisa disebabkan oleh kondisi tulang
yang melemah, seperti osteoporosis dan
menyebabkan fraktur di bagian tulang
tersebut.Juga umumnya terjadi pada lansia
karena faktor penuaan yang menyebabkan
osteoporosis.
Intervensi latihan hip joint

Kemudian pasien diberikan terapi latihan dengan


active mobilization, active resisted exercise, core
stability exercise, dan latihan kemudian
meningkatkan aktifitas sehari-hari pasien
sehingga dapat menunjang peningkatan aktifitas
dan fungsional.
1. Active mobilization

adalah teknik terapi latihan


manual yang membantu
untuk gerakan pada ADD YOUR TITLE
jaringan dan sendi
2. Active resisted exercise

adalah latihan dimana pasien


menggerakkan tubuhnya lalu
diberikan tahanan oleh
fisioterapis.
3. Core stability exercise

adalah latihan yg memfokuskan


pada otot-otot inti
Ischialgia
Ulfa Nabila
Definisi
Ischialgia adalah rasa sakit yang dimulai
pada punggung bawah dan menjalar ke
tungkai, kadang-kadang sampai ke kaki.
Kondisi ini terjadi ketika terdapat
penekanan pada saraf ischiadicus,
misalnya karena adanya sebuah diskus
yang mengalami herniasi atau bisa juga
karena adanya tonjolan tulang.
Penyebab
Penyebab ischialgia terjadi ketika saraf ischiadicus terjepit,
biasanya karena adanya herniasi diskus di tulang belakang atau
karena adanya pertumbuhan berlebih tulang (tulang menonjol)
pada tulang belakang. Meskipun jarang, saraf ischiadicus juga
dapat dikompresi oleh tumor atau rusak oleh penyakit seperti
diabetes melitus.
INTERVENSI LATIHAN
Range of Motion (ROM) Exercise merupakan latihan mobilisasi sendi
yang berfungsi untuk mempertahankan dan memperbaiki kemampuan
gerakan pada suatu sendi (Anggriani et al., 2020).
Bentuk latihan ROM untuk kasus low back pain et causa ischialgia berupa
A.HIP Mobilisasi
Merupakan latihan yang bertujuan
untuk mengantisipasi terjadinya
kekakuan sendi dan kontraktur otot
sehingga menghindari terjadinya
penurunan ROM, latihan ini
dilakukan secara aktif dan pasif
dengan posisi supine lying atau
standing dengan gerakan fleksi,
ekstensi, abduksi, adduksi, dan rotasi
hip .
B.Straight Leg Raise (SLR)

Merupakan latihan yang bertujuan untuk memertahankan


postur
panggul dan lumbal serta mengaktivasi otot stabilisasi lumbal
serta sebagai
salah satu tes spesifik untuk mengetahui adanya penjepitan
saraf area lumbal yang menjadi salah satu penyebab
ischialgia (Jo & Duk-Hyun, 2019). Latihan ini dilakukan
secara aktif dengan posisi supine lying kemudian mengangkat
salah satu kaki perlahan-lahan pada posisi full knee ekstensi
dan dorsal fleksi ankle sedangkan sebagai tes spesifik
gerakan tersebut dilakukan secara pasif, tes dinyatakan positif
apabila pasien merasakan parastesia/kesemutan sampai ujung
kaki.
C.Stretching

Merupakan latihan yang bertujuan untuk mengulur


otot akibat adanya kontraktur dan tighness sehingga
otot tetap elastis (Jenifer et al., 2017). Latihan ini
dilakukan pada posisi supine lying kemudian
memfleksikan kedua hip, rotasi lumbal,
memfleksikan hip dan diberi dorongan kerah medial
kemudian diberi sedikit tekanan disetiap akh ir
gerakan, ulangi 10 repetisi.
D. William flexion

Merupakan latihan yang bertujuan untuk


mengurangi nyeri punggung
bawah, dan melenturkan otot gluteus
maksimus dan ekstensor trunk, latihan ini
dilakukan dengan posisi supine lying, kedua
tangan bersilangan menempel dada kemudian
fleksi knee lalu perlahan-lahan memfleksikan
trunk secara aktif .
e. Neural mobilization

Merupakan latihan yang bertujuan untuk


membantu memulihkan
mobilitas saraf. Latihan ini dilakukan sama
dengan gerakan SLR akan tetapi
secara pasif
DISlokasi hip

Nur Husniati (2211401020)


Contoh gambar dislokasi pada hip
DISLOKASI PADA HIP JOINT

Defenisi
Dislokasi Hip adalah keadaan dimana caput femur keluar dari socketnya
pada tulang panggul (pelvis). Bergesernya caput femur dari sendi
panggul, berada di posterior dan atas acetabulum (dislokasi posterior), di
anterior acetabulum (dislokasi anterior), dan caput femur menembus
acetabulum (dislokasi sentra).
Penyebab dislokasi hip dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Dislokasi kongenital yaitu dislokasi yang terjadi sejak lahir atau sering
disebut dengan congenital dislocation of the hip (CDH)
2. Dislokasi patologik yaitu dislokasi yang disebabkan karena ada gangguan
pada sendi atau jaringan disekitarnya misalnya tumor atau osteoporosis
tulang
3. Dislokasi traumatic yaitu dislokasi yang disebabkan oleh suatu trauma
yang kuat sehingga menyebabkan keluarnya tulang dan jaringan di
sekelilingnya bahkan struktur sendi, ligamen, saraf, dan sistem vaskuler
menjadi rusak.
Intervensi Fisioterapi

1. Static Contraction Exercise

Static contraction adalah bentuk statis


latihan dengan kontraksi otot yang
menghasilkan kekuatan tanpa adanya
perubahan berarti dalam panjang otot
dan tanpa adanya gerakan sendi yang
terlihat. Tujuannya yaitu untuk
melancarkan sirkulasi darah sehingga
dapat membantu mengurangi nyeri,
dan mencegah atropi.
2. Hold Relax Exercise

Hold relax merupakan salah satu dari


beberapa teknik streching PNF.
Propieceptive neuromuscular facilitation
streching techniques adalah stretching
dengan penggabungan kontraksi aktif dari
otot dan streching secara cepat agar dapat
menghambat atau memfasilitasi otot yang
aktif dan memungkinkan untuk
meningkatkan panjang otot agar ROM
menjadi normal.
Kelainan Postur Pada
Hip
Mariska Sapitri (2211401004)
Pengertian Hip Dysplasia (Kelainan postur Pada hip)

Sendi pinggul berbentuk seperti bola dan soket. Bola dibentuk oleh bagian kepala tulang
paha sementara soket dibentuk oleh cekungan tulang pelvis yang dinamai acetabulum.
Permukaan tulang pada sendi ini dilapisi oleh tulang rawan licin yang berperan sebagai
bantalan untuk melindungi dari gesekan sehingga tulang-tulang dapat bergerak dengan
mudah. Acetabulum dikelilingi oleh jaringan tulang lunak yang dinamakan labrum, yang
berfungsi sebagai segel yang menahan bagian kepala tulang paha tetap berada pada
tempatnya. Jika bagian bola dari sendi tidak berada pada posisi seharusnya maka
persendian menjadi tidak stabil dan mudah mengalami dislokasi atau menjadi aus, dan
dikenal sebagai hip dysplasia.
Penyebab

Pada bayi, sendi pinggul masih tersusun dari tulang yang lunak. Pembentukan
sendi bola dan soket pada pinggul berkembang pada saat ini dengan proses
saling “mencetak” satu sama lain, sehingga apabila kepala tulang paha pada
sendi ini tidak berada pada posisi yang tepat, acetabulum menjadi dangkal dan
tidak dapat menutupi kepala tulang paha dengan sempurna. Akibatnya dapat
terjadi kelainan secara permanen.
INTERVENSI LATIHAN
1. stRETCHING

Stretching yang bisa dilakukan


adalah abduksi hip dimana
berguna untuk melumasi dan
menutrisi permukaan sendi.
Latihan peregangan abduksi
adduksi hip ini dilakukan dengan
menjauhkan kaki dalam posisi
berdiri, duduk, atau berbaring

53
2. SQUAT

Squat bisa dilakukan untuk latihan hip dysplasia, cara melakukannya yaitu:
1. berdiri dengan membuka kaki selebar bahu
2. fleksi kan lutut dengan sudut 90 derajat dan mundurkan bokong secara perlahan
3. Lalu kembali ke posisi awal

54
3. side lying leg lift
(Kaki berbaring miring terangkat)
1. Berbaring miring ke kanan di atas
matras atau lantai
2. Letakkan lengan lurus di lantai di
bawah kepala atau tekuk siku dan
gendong kepala untuk menopang
3. Saat mengeluarkan napas, angkat
kaki kiri dengan lembut dari kaki
bagian bawah
4. Tarik napas dan turunkan kaki
kembali ke bawah untuk memenuhi
kaki kanan.

55
4. hamstring stretch on
wall
Hamstring stretch on wall
Untuk meregangkan otot hamstring:
1. Berbaring di lantai dekat sudut luar dinding atau
kusen pintu.
2. Angkat kaki kiri dan sandarkan tumit kiri ke
dinding.
3. Luruskan kaki kiri dengan lembut sampai
merasakan regangan di sepanjang bagian belakang
paha kiri
4. Tahan selama sekitar 30 detik.
5. Ganti kaki dan ulangi.

56
5. prone hip
extension
Ekstensi Pinggul Rawan
1. Berbaring telungkup di lantai dengan kaki
lurus. Bisa berbaring di atas tikar atau handuk
2. Angkat kaki kanan beberapa inci dari lantai.
Jaga lutut kanan tetap lurus.
3. Perlahan turunkan kembali kaki
4. Ulangi 5 kali, atau seperti yang
diinstruksikan.
5. Ganti kaki dan ulangi, jika diinstruksikan

57
SUBLUKSASI HIP

Salwa Helvia (2211401005)


Defenisi

Subluksasi sendi adalah cara lain untuk menggambarkan apa yang sering disebut
dislokasi parsial. Dalam kasus sendi pinggul, itu berarti bola mulai keluar dari soket
tetapi tidak keluar sepenuhnya atau terkilir. Pasien dengan subluksasi pinggul
mungkin memiliki beberapa masalah komplikasi yang sama seperti mereka yang
mempertahankan dislokasi panggul. Orang-orang ini akhirnya dapat
mengembangkan air mata pinggul labral, osteonekrosis, dan radang sendi pinggul.
Subluksasi pinggul terjadi ketika sendi pinggul sebagian keluar dari posisinya. Hal ini
dapat menyebabkan nyeri , kejang, dan kesulitan menahan beban pada sisi yang
sakit.
Penyebabnya

Pinggul terjadi ketika tulang paha terlempar keluar dari soket sendi
pinggul. Dislokasi pinggul lebih sering terjadi pada usia tua. Orang-
orang yang menjalani penggantian pinggul memiliki risiko khusus
terkena dislokasi pinggul, dan ini adalah salah satu penyebab yang lebih
umum.
Penyebab lainnya adalah cedera pada panggul atau kaki, terutama
cedera yang melibatkan kekuatan ekstrem, seperti yang terjadi saat
kecelakaan mobil.
Interverensi latihan
1. Latihan penguatan pinggul yang menahan beban

Pasien berdiri di dinding dengan satu kaki. Pasien


menanggung berat badannya di sisi yang terkena saat
dia melakukan serangkaian squat mini. Pasien harus
mempertahankan rotasi eksternal pinggul yang terkena
sehingga pinggul tetap berada di bagian lateral kaki
yang menahan beban. Latihan ini harus dilakukan dua
atau tiga kali seminggu dengan tiga set 20 repetisi di
sisi yang sakit dan dua set 20 repetisi di sisi yang tidak
sakit.
2. Program peregangan

Pasien perlu melakukan peregangan setiap


hari. Peregangan utama adalah: peregangan
fleksor pinggul, paha depan, pinggul
lateral/piriformis, dan otot hamstring. Para
pasien harus melakukan lebih banyak
peregangan di sisi yang sakit daripada di sisi
yang tidak sakit. Mereka harus
mengulanginya sesering mungkin sepanjang
hari. Mereka harus terus meregangkan otot
mereka selama mereka kesakitan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai