Anda di halaman 1dari 21

Analisa postur

pada Lansia
ANANDA KUSUMA
FAJAR SUMPENA
LOUISE GABRIELLA
DEFINISI

A. Postur
Didefinisikan sebagai sikap yang diasumsikan oleh tubuh baik dengan
dukungan selama aktivitas otot, atau sebagai akibat dari tindakan terkoordinasi
yang dilakukan oleh sekelompok otot yang bekerja untuk menjaga stabilitas.

B. Penuaan
Penuaan pada manusia merupakan suatu proses yang tidak dapat diubah
dan tidak dapat dielakkan yang ditandai dengan perubahan morfologi,
fungsi, dan biokimia pada tubuh manusia, termasuk sistem
muskuloskeletal. Sistem ini secara bertahap berubah dan memperoleh
karakteristik struktural dan morfologi tertentu, yang terutama mencakup
hilangnya massa otot, kekuatan, dan massa tulang
PROSES FISIOLOGIS PADA LANSIA
Beberapa perubahan fisiologis yang terjadi akibat proses
penuaan antara lain:

1. Sistem Panca Indera


2. Sistem Muskuloskeletal seperti : Otot, Tulang, Perubahan Postur
3. Sistem Persyarafan Memperlambat konduksi syaraf yang melewati
informasi sensorik dan motoric
Seiring bertambahnya usia seseorang akan mengalami penurunan pada sistem tubuhnya, terutama
pada sistem musculoskeletal yaitu penurunan kekuatan otot, kontraksi otot, elastisitas, fleksibilitas
otot, serta kecepatan dan waktu reaksi. Sehingga mengakibatkan perubahan struktur tulang, terutama
bagian vertebra yang akan mempengaruhi postur tubuhnya.

Postur tubuh lansia sebagian besar mengalami perubahan postur yang akan menjadi kifosis
atau hiperkifosis. Akibat adanya perubahan postur ini terjadi penurunan kemampuan
mempertahankan keseimbangan postural lansia. Sehingga resiko jatuh sangat tinggi dapat terjadi pada
seorang yang memiliki keseimbangan tubuh yang buruk (Kholifah, 2013).
POSTURE IDEAL/NORMAL
Saat menilai postur tubuh, simetri dan rotasi /
kemiringan harus diamati pada pandangan anterior,
lateral dan posterior. Yang dinilai adalah :

 Kesejajaran kepala
 Lengkungan cervical, toraks, dan lumbal
 Simetri tingkat bahu
 Simetri panggul
 Sendi pinggul, lutut, dan pergelangan kaki
POSTUR MENUA
 Kepala condong ke depan (kifosis servikal)
 peningkatan kurva kifosis torakalis
 kurva lumbal mendatar (kifosis lumbalis),
 penurunan ketebalan diskus intervertebralis sehingga
tinggi badan menjadi berkurang.
 Kurva skoliosis dapat timbul pada lansia karena
perubahan vertebra, ketidakseimbangan otot erector
spine dan kebiasaan atau aktivitas yang salah.
 Protraksi bahu dan sedikit fleksi sendi siku, sendi

panggul dan lutut .


Intepretasi Pemeriksaan Postur Menurut Palmer dari Pandangan
Antero-Posterior

 Penyimpangan kepala  Rotasi Kepala  Wing Scapulae  Abduksi Skapula


dan leher ke lateral  Skoliosis
lanjutan

 Pelvis Miring ke  Abduksi Sendi  Genu varus  Genu valgus

Lateral Panggul
MANAJEMEN FISIOTERAPI
Assesment - Anamnesis
- Inspeksi ( perubahan postur tubuh pasien
- Palpasi
- Pemeriksaan Fungsi Gerak Dasar
Pemeriksaan Khusus
Parametrik Fungsi
B. Pemeriksaan
TTV, Saturasi Khusus untuk pemeriksaan vital sign pada
pasien lansia sebelum latihan
untuk pemeriksaan gangguan
Times Up Go Test
keseimbangan
Berg balance Test.
VISUAL ANALOGUE SCALE (VAS) untuk pemeriksaan nyeri
DINAMIS STATIS
Problem Fisioterapi yang dapat ditemukan pada Postural in
Aging antara lain :

- Nyeri
- Kelemahan Otot
- Gangguan ROM
- Gangguan Keseimbangan
- Gangguan Fungsional

*Problem di atas bisa mengakibatkan terjadinya peningkatan resiko jatuh pada lansia
PELAKSANAAN FISIOTERAPI
Pelaksanaan progam fisioterapi disesuaikan dengan keluhan yang mendasari

pada Kasus yang terjadi,misalnya :


1. Penggunaan Modalitas Fisioterapi ( Tens, IR, USD )
2. Strengthening Dinamic Exc
3. Aktif Exc
4. Balance Exc
5. Flexibility Exc.
6. Senam, Walking dll
7. Melakukan Aktifitas Sehari hari mandiri dengan batasan toleransi
Latihan Keseimbangan
Berdiri dengan satu kaki
• Berdirilah menghadap dinding, lalu ulurkan
tangan dan sentuh dinding dengan ujung
jari. Jadikan jari sebagai tumpuan.
• Angkat kaki kiri hingga setinggi pinggul.
Biarkan kaki kanan sedikit menekuk
dengan nyaman.
• Tahan selama 5-10 detik, lalu turunkan
kaki secara perlahan. Ulangi sebanyak 3
kali. Kemudian, lakukan langkah yang
sama pada kaki kanan.
Berjalan dengan tumit menyentuh jari kaki ( tandem exc )
- Berdirilah dengan tegak, lalu langkahkan kaki kanan ke depan.
Pastikan tumit kanan bersentuhan dengan ibu jari kaki kiri.
- Langkahkan kaki kiri dan pastikan tumit kiri bersentuhan dengan
ibu jari kaki kanan.
- Lanjutkan langkah sambil terus menatap ke depan. Berjalanlah
setidaknya sebanyak 5 langkah.
Mengangkat kaki ke belakang

- Berdirilah dengan tegak di belakang bangku, lalu peganglah

sandarannya.

- Angkat kaki kiri dan luruskan ke belakang. Usahakan agar lutut kiri tidak

ikut menekuk.

- Selama mengangkat kaki kiri, jagalah kaki kanan agar tetap lurus.

- Kemudian condongkan badan ke depan agar posisi badan lebih nyaman.

- Tahan posisi ini selama satu detik, lalu kembalilah ke posisi semula.

Ulangi sebanyak 15 kali, kemudian lakukan kembali dengan kaki kanan


d. Berjinjit

- Berdirilah dengan tegak sambil berpegangan pada

tumpuan.

- Angkat tumit secara perlahan hingga berada dalam

posisi berjinjit. Usahakan agar tumit terangkat setinggi

mungkin.

- Kembalilah ke posisi semula, lalu ulangi kembali

seluruh langkah sebanyak 20 kali


LATIHAN FLEKSIBILITAS
(Renold, 2015)
Contoh gerakan dinamis Contoh gerakan statis
(menggerakan anggota tubuh secara (dilakukan dengan meregangkan otot
berulangkali tapi teratur) secara perlahan-lahan dengan
menahan 20-30 detik)
• fleksi lengan sinistra dextra, ekstensi • peregangan otot
lengan sinistra dextra, fleksi bahu sinistra • gerakan memutarkan pinggang
dextra, ekstensi bahu sinistra dextra, • mengangkat kaki kebelakang
abduksi bahu sinistra dextra, fleksi lutut • memutarkan leher
sinistra dextra, ekstensi lutut sinistra • mengangkat kaki ke depan
dextra.
EDUKASI
A. Latihan gerak aktif

B. Edukasi gaya hidup sehat seperti menjaga BB dan olah

raga teratur

C. Edukasi posisi postur dalam beraktivitas seperti cara

angkat barang berat,duduk,jalan ,tidur yang bertujuan

untuk mengurangi nyeri dan cidera


KESIMPULAN

PERUBAHAN POSTUR KARENA


PROSES MENUA TIDAK SELALU
BERKORELASI TERHADAP NYERI
DAN GANGGUAN FUNGSIONAL
REFERENSI
Abikusno, N, et al. (2013). Buletin Jendela Data dan Informasi. Jakarta: Pusat Data 9 Dan Informasi, 136(1), 23–42

Fernandes, et al. (2018). Postural changes versus balance control and falls in community-living older adults: a systematic review. Brazil:
Fisioter 4(5), 1–6

https://hellosehat.com/lansia/olahraga-lansia/latihan-keseimbangan-lansia/

Ivanenko, Y., & Gurfinkel, V. S. (2018). Human Postural Control. USA: frontiers in neuroscience.12(March), 1–9.

Kholifah, Siti Nur. (2016). Keperawatan Gerontik. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan Peraturan pemerintah republik indonesia 43
Tahun 2004

Physiopedia, 2021.Posture.Physio-pedia.com/Posture.

Pudjiastuti.S(2003).Fisioterapi pada lansia, Solo:Budi Utomo

Regolin, F., & Carvalho, G. A. (2010). Relationship between thoracic kyphosis , bone mineral density, and postural control in elderly women.
Brazil: Fisioter Mov 1

Renold, et al.(2015). Pengaruh Latihan Peregangan Terhadap Fleksibilitas Lansia. Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 3, Nomor 1

Anda mungkin juga menyukai