GUIDELINE TIDIER
PENCEGAHAN RESIKO JATUH PADA LANSIA BERBASIS KOMUNITAS
Disusun Oleh:
3. What Pelaksanaan :
(Material) a. Balance exercise
Balance Exercise adalah aktifitas fisik
yang dilakukan untuk meningkatkan
kestabilan tubuh dengan meningkatkan
kekuatan otot ekstremitas bawah (Glenn,
2007).
Balance Exercise bemanfaat untuk
meningkatkan keseimbangan postural
(Nyman, 2007). Balance Exercise juga
bermanfaat untuk menurunkan terjadinya
resiko jatuh pada lansia. Balance
Exercise memberikan efek peningkatan
kekuatan otot ekstremitas bawah (Glenn,
2007). Olahraga/latihan yang melibatkan
kontraksi otot dapat meningkatkan
kekuatan otot hingga lebih dari 100 %.
Penurunan ukuran dan kekuatan otot
pada lansia akibat degenerasi dapat
dikurangi dengan latihan/olahraga
teratur. Penelitian menunjukkan bahwa
Exercise dapat meningkatkan kekuatan
otot (Tilarso, 2008).
b. Senam Lansia
Senam lansia sendiri adalah serangkaian
gerak nada yang teratur dan terarah serta
terencana yang diikuti oleh orang lansia
yang dilakukan dengan maksud
meningkatkan kemampuan fungsional.
Penerapan latihan fisik melalui aktifitas
olahraga berupa Senam Sehat Indonesia
bagi lansia akan membantu menjaga serta
mem-biasakan otot dan sendi agar tetap
bergerak, karena dengan bergerak secara
tidak langsung akan menjaga otot dan
sendi agar tidak mengalami penurunan
fungsi yang akan berdampak pada
penurunan kemampuannya dalam
menunjang mobilitas lansia. Senam
lansia terdiri dari berbagai macam
gerakan, tidak hanya terfokus pada satu
gerakan saja, hal ini membuat seluruh
fungsi tubuh lansia menjadi terlatih dan
secara tidak langsung akan menjaga
fungsi tubuhnya agar dapat bekerja
secara maksimal. Menurut penelitian
yang dilakukan Sumantarsih, senam
lansia dapat meningkatkan kekuatan otot
dan daya tahan otot. Meskipun senam
lansia memberikan banyak manfaat bagi
tubuh lansia, akan tetapi pelatihan senam
lansia saja tidak cukup karena menurut
Budiharjo fokusnya utama pada kekuatan
tulang, melibatkan otot-otot besar
sehingga latihannya ditambah beberapa
bentuk permainan-permainan untuk
meningkatkan koordinasi keseimbangan
dan kelenturan
Pengukuran :
a. Time Up and Go test
Time Up and Go test adalah salah satu
pengukuran untuk menguji
keterampilan mobilitas dasar dari
orang tua yang lemah atau lansia yang
berusia 60-90 tahun. Tes ini juga
dapat digunakan untuk keluhan orang-
orang dengan radang sendi, stroke,
dan vertigo.
b. Metode single leg stance test ini
merupakan suatu pengukuran atau tes
untuk memperoleh
ketidakseimbangan fungsional dari
otot – otot extremitas bawah. Tes ini
di lakukan dengan berdiri satu kaki.
Berfungsi untuk menilai kemampuan
dalam menyeimbangkan tubuh
terutama pada bagian ankle. Peralatan
yang dibutuhkan dalam test ini adalah
bidang datar, stopwatch. Untuk
melakukan pengukuran single leg test
ini terdapat beberapa faktor penting
yang harus diperhatikan seperti
adanya gemetar atau shaking pada
tungkai dan sample jatuh karena tidak
dapat mempertahankan
keseimbangannya (Johnson BL,
Nelson JK. 2008)
4. What 1. Plantar flexion
(Procedure) 1) Berdiri tegak dengan salah satu
3) Pertahankan posisi.
4) Kembalikan kaki pada posisi
semula.
2. Hip flexion
pinggang.
3) Pertahankan posisi.
kiri.
3. Hip extention
1) Berdiri
2) Perlahan
keadaan lurus).
3) Pertahanka
n posisi.
4) Perlahan
semula.
5) Ulangi
4. Knee flexion
1) Berdiri
2) Perlahan
dibelakang tubuh.
3) Pertahanka
n posisi.
4) Perlahan
semula.
5) Ulangi
1) Berdiri
2) Perlahan
lurus).
3) Pertahanka
n posisi.
4) Perlahan
semula.
5) Ulangi
6) Gerakan
dilakukan sebanyak 10 x.
2. Meregangkan leher
10. How well: Dimna latihan ini dilakukan oleh kelompok atau
Planned komunitas lansia sampai batas waktu yang sudah
(Kepatuhan, ditentukan.
direncanakan)
DAFTAR PUSTAKA
Andréa Gomes Moraes, Ana Cristina de David, Barbara Lopes, Emanuela de Meneses Maia,
Marcella Carolino, Oséias Guimarães de Castro, Guilherme Henrique Ramos
Lopes. 2013. Comparison of Single Leg Stance Balance Between Children and
Adult. Brazil : Congress of The International Society of Biomechanics.
American College of Rheumatology Empowering. 2015. Time Up and Go test. WHO ICF
Components: Changing and maintaining body position (d410-d429) and walking
(d450).https://www.rheumatology.org/I-AmA/Rheumatologist/Research/Clinician-
Researchers/Timed-Up-Go-TUG
Anggraini, Dita., Zulpahiyana., dan Mulyanti. (2015). Faktor Dominan Lansia Aktif Mengikuti
Kegiatan Posyandu di Dusun Ngentak. Journal Ners dan Kebidanan Indonesia. Vol . 3
No. 3 Tahun 2015. 150 – 155
Munawwarah, Muthiah. 2015. Pemberian Latihan Pada Lansia dapat Meningkatkan
Keseimbangan dan Mengurangi Resiko Jatuh Lansia . Jakarta : Jurnal Fisioterapi
Volume 15 Nomer 1.
Glenn, John. 2007. About strength/balance exercise
http://weboflife.ksc.nasa.gov/exerciseandaging/chapter4_balance.html. Diakses
tanggal 13 April 2007. Pukul 14.00.