Anda di halaman 1dari 53

CASE REPORT SESSION

KASUS 1
ADINDA RIZKY AMALIA 12100118764
FATHIYA AINUL MARDHIYAH 12100118587

Preseptor:
dr, Satryo Waspodo, Sp. KFR

Bagian Rehabilitasi Medik


Program Pendidikan Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran Unisba
RSUD Al-Ihsan Bandung
2020
KASUS 1

Wanita, 65 tahun, islam, janda, pensiunan ons.


Keluhan nyeri kedua lututnya sejak 3 tahun yang lalu.
Nyeri terasa semakin berat sejak 4 bulan yang lalu,
apabila berjalan tidak mampu lebih dari 500 meter. Nyeri
akan makin sakit apabila naik tangga. Pasien sholat sudah
tidak mampu duduk diantara 2 sujud sejak 6 bulan yang
lalu.
Lutut terlihat bengkak dan seperti hurud “o”
PERTANYAAN

01 ANAMNESIS

02 PEMERIKSAAN FISIK

03 DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

04 PEMERIKSAAN PENUNJANG

05 PROGRAM
ANAMNESIS
• Pada lutut bagian mana? Keduanya?
• Ada nyeri menjalar? Kebagian mana?
• Ada kekakuan? Dimana? (pada sendi apa?)
• Pekerjaan sebelumnya PNS apa? Kegiatan sehari-hari waktu bekerja seperti apa?
• Sering/banyak naik turun tangga? (overuse?)
• Mengangkat beban berat?
• Sejak remaja apakah suka berolahraga? Olahraga apa? (overuse?)
• Kegiatan sehari-hari apa saja yang sudah terganggu?
• Pasien masih mandiri dalam aktivitas sehari-hari atau sudah dibantu oleh keluarga/orang lain?
• Pasien masih menstruasi? Atau sudah menopause?
• Ada Riwayat trauma seperti jatuh atau terbentur?
• Riwayat operasi?
• Riwayat keluarga dengan keluhan serupa?
• Keluarga tau mengenai keluhan pasien?
• Sudah diberi pengobatan? Pengobatan apa? Efeknya?
• Sudah pernah menjalani terapi? Terapi apa? Hasilnya bagaimana?
• Keluahan membaik saat kapan/sedang apa? Keluhan memburuk saat kapan?
• Jenis makanan? Tinggi purin?
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS
• Keadaan umum
• Kesadaran
• Tanda vital
• BMI
HEAD TO TOE

Kepala
Leher
Thoraks
Abdomen
Ekstrimitas
INSPEKSI

• Lutut terekspos
• Gait? lemas/kesakitan
• Positioning of knee? valgus, varus, knee recurvatum
• Kulit? scar/perubahan warna
• Atrofi otot? (../..)
• Fasikulasi? (../..)
• Foot? Pes cavus/pes planus
PALPASI

• Krepitasi? (…/…)
• Nyeri tekan? (…/…)
• ROM : (…/…) (ada/tidak keterbatasan → flexi 135, extensi 0)
neurologi
• Kekuatan/tonus otot: (…/…) (flexi/extensi)
• Sensai: (…/…)
• Reflex: (…/…) (patellar tendon dan hamstring)
PATELLAR BALLOTEMANT TEST
(EFUSI)
• Lachman Test: (…/…)
• Posterior drawer test: (…/…)
• Valgus and Varus Stress Test: (…/…)
• Patellofemoral Grint Test: (…/…)
• McMurray Test: (…/…)
• Apley Test: (…/…)
LACHMAN TEST
DRAWER TEST
VALGUS & VARUS TEST
MC MURRAY TEST
PIVO SHIFT TEST
APPLEY TEST
PATELLAR GRIND
TEST
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Darah Rutin (hb, Leukosit, Trombosit, LED)


• Rontgen Genu Bilateral.
• MRI
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS BANDING

1. Osteoarthritis
2. Patellofemoral pain syndrome
3. Plica syndrome
4. Prepatellar bursitis
5. Patellar tendinitis
6. Gout arthritis
OSTEOARTHRITIS
DEFINISI

• Penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Suatu penyakit
kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang lambat dan tidak diketahui penyebabnya meskipun
terdapat beberapa faktor risiko.
- Epidemiologi
a. Wanita lebih sering dari pada laki-laki
b. Usia > 5O tahun.
c. Penyebab tersering disabilitas pada lansia.
- Faktor Risiko
d. Usia
e. Jenis kelamin
f. Genetik
g. Merokok
h. Obesitas.
PATELLOFEMORAL
PAIN SYNDROME
- Peradangan pada bagian anterior sendi lutut yang disebabkan oleh patella (penutup lutut).

- gejala : nyeri di anterior lutut atau seringkali di rasakan sekitar tempurung lutut dan bagian
belakang lutut. Nyeri bertambah ketika aktivitas meningkat seperti melakukan perjalanan jauh.
Crepitus +.

- Umumnya terjadi pada populasi muda

- Pemeriksaan fisik:

a. Crepitus +

b. J sign abnormal
PLICA SYNDROME
- Penebalan pada lapisan persendia lutut.
Biasanya terjadi pada bagian medial di
atas patela.

- Gejala : terjadi pada remaja atau dewasa


muda keluhan sakit dibagian depan lutut,
nyerinya intermittent episode of clicking.

- Gambaran khas : tenderness pada bagian


atas patella dan femoral condyle.
PREPATELAR
BURSITIS
- Di sebut housemaids knee,

- Umum terjadi yaitu pembengkakan dan sakit pada


bagian anterior dari patella.

- Ditemukan pembengkakan terjadi didalam bursa


bukan didalam sendi lutut.

- Penyebab: trauma, rheumatoid arthritis, gout, dan


infeksi.

- Xray genu: Pembengkakan jaringan lunak


prepatellar yang ditandai di lutut kiri
PATELLAR
TENDINITIS
- injuri pada tendon yang menghubungkan
tempurung lutut (Patellarcap) ke tibia.

- Dapat terjadi ketika mengalami peningkatan


aktivitas secara tiba tiba, atau setelah terjadi
pukulan langsung ke lutut atau tendon patella
- Gejala: Nyeri lutut anterior selama berbulan-
bulan dan memburuk setelah aktivitas seperti
berjalan atau turun tangga.
- MRI : penebalan tendon di patelar dan adanya
edema.
GOUT ARTHRITIS
- Akut, tidak disebabkan oleh trauma, nyerinya
monoartikular.
- Pada usia >6O tahun.
- Faktor risiko: laki-laki, perempuan dengan
post menapause, banyak konsumsi purin,
denan penyakit autoimun lainnya.
- Sulit untuk erakan flexi ataupun extensi
- Dapat terdapat efusi ataupun edema

• Xray: terdpapat atrofi kristal di sendinya


DIAGNOSIS
FUNGSIONAL
DIAGNOSIS
FUNGSIONAL

IMPAIRMENT DISABILITY HANDICAP

• Nyeri kedua lutut


• Gangguan mobilisasi • Tidak dapat
• Sulit berjalan jauh
melakuakan aktivitas
• Tidak mampu duduk
sehari-hari.
diantara 2 sujud. • Sulit bersosialisasi
• Lutut bengkak dan
(sulit bepergian dengan
seperti huruf o.
berjalan)
• Sulit naik turun tangga.
TATALAKSANA
TATALAKSANA

Tujuan:
• Mengurangi/mengendalikan nyeri
• Mengoptimalkan fungsi gerak sendi
• Mengurangi keterbatasan aktivitas fisik sehari hari
(ketergantungan kepada orang lain) dan meningkatkan
kualitas hidup
• Menghambat progresivitas penyakit
• Mencegah terjadinya kompilkasi
NON-FARMAKO

• Meningkatkan dan mempertahankan rentang sendi (ROM = Range of Motion);


• Mengajar kembali (re-edukasi) dan menguatkar. otot;
• Meningkatkan ketahanan statik dan dinamik;
• Memungkinkan sendi berfungsi secara biomekanik lebih baik;
• Meningkatkan fungsi menyeluruh dan rasa-nyaman penderita.
• Penderita artritis yang dipertahankan diam terus akan kehi-langan 30% massa
otot dalam seminggu dan hingga 5% kekuatan otot perhari
FLEXIBILITY STRENGTHENING

• Dimulai dari perlahan menggerakan sendi


Closed kinetic chain open kinetic chain
deduai ROM yang tercapai
• Selanjutnya dilanjutkan stretcing dengan
perlahan, lembut dan menetap. Setiap
stretcing ditahan setidaknya 20-40 detik dan
bagian distal melawan
bisa lebih lama, sebelum relaksasi dan resisten tetap
Bagian distal bebas

diulang kembali.

kaki melawan lantai saat ekstensi lutut ketika


squatting duduk atau berbaring
TERJADI KELEMAHAN PADA
QUADRICEP
JOINT PROTECTION
• Patellofemoral tapping : mengurangi nyeri
lutut dan meningkatkan fungsi fisik
MODALITIES
• Terapi panas : hydrotherapy, hydrocollator
packs, atau parrafin
• Terapi dingin : ice massage, ice packs
• Terapi manual : pergerakan pasif oleh terapis
(ROM pasif,pergerakan sendi accessory pasif,
massage, atau mobilisisasi soft-tissue)
Gerakan 1
Bebat engkel kaki yang nyeri dengan Gerakan 2
pemberat. Angkat tungkai hingga Gerakan 3
Berdiri tegak. Angkat kaki yang nyeri
lutut membentuk sudut 90 derajat. Duduk di kursi. Bebat kaki yang nyeri
ke atas bangku pendek. Dorong lutut
Tahan 6 detik. Kembali ke posisi dengan pemberat. Angkat kaki hingga
perlahan-lahan ke depan hingga otot
semula. Ulangi hingga 8 kali. lurus ke depan. Tahan 6 detik.
paha terasa berkontraksi. Tahan 6
Gunakan bantuan kursi sebagai Kembali ke posisi semula. Ulangi 8
detik. Kembali ke posisi semula.
pegangan. kali.
Ulangi 8 kali.

Gerakan 5
Gerakan 4
Berdiri tegak di atas kain, lutut sedikit Gerakan 6
Duduk di kursi. Dorong kaki yang
ditekuk, tubuh tegak, pandangan ke Duduk di atas matras. Ganjal lutut
nyeri perlahan-lahan ke belakang.
depan. Lalu, tarik kain ke atas, posisi yang nyeri dengan handuk, lalu
Saat mendorong, rasakan otot paha
kaki tetap menekuk. Rasakan otot kontraksikan otot paha. Tahan 6 detik.
berkontraksi. Tahan 6 detik. Kembali
kedua paha berkontraksi. Tahan 6 Kembali ke posisi semula. Ulangi 8
ke posisi semula. Ulangi hingga 8
detik. Kembali ke posisi semula. kali.
kali.
Ulangi 8 kali.

Gerakan 7
Tidur terlentang. Tekuk kedua kaki, lalu secara bergantian kaki
dientakkan ke atas seperti menendang bola. Lakukan 8
hitungan.
FARMAKOLOGI

Medikamentosa: NSAIDs, acetaminophen, capsaicin sesuai VAS/NRS


(Chondroitin sulfat, Glucosamine, dan capsaicin tidak disarankan
untuk OA)
• VAS ringan sesuai fornas
Analgetik: Acetaminophen 500-1000 mg setiap 4-6 jam dengan dosis maksimal 4g per hari,
atau Asam asetilsalisilat 325-650 mg setiap 3-4 jam dengan dosis maksimal 3,6 g per hari,
atau Ibuprofen 400mg setiap 4 jam dengan dosis maksimal 1200mg per hari.
• NSAID lain: Asam Mefenamat 500-650mg setiap 4jam dengan dosis maksimal 4g sehari
atau Ketorolac 10-30 mg setiap 4-6 jam dengan dosis maksimal 120mg per hari, atau
Diklofenak 25-50mg setiap 8-12 jam dengandosis maksimal 150 mg per hari
• VAS sedang sesuai fornas
Analgetik: NSAID: Acetaminophen 500-1000 mg setiap 4-6 jam dengan dosis maksimal 4g per hari,
atau Asam asetilsalisilat 325-650 mg setiap 3-4 jam dengan dosis maksimal 3,6 g per hari, atau
Ibuprofen 400mg setiap 4 jam dengan dosis maksimal 1200mg per hari.
Opioid lemah: Codeine 30-60mg setiap 4 jam dengan
dosis maksimal 300 mg/hari

• VAS berat sesuai fornas


Opioid kuat: Morphine sulfate 5-10 mg setiap 4 jam,
fentanyl patch (Durogesic) selama 48-72 jam.
I N J E K S I K O RT I K O S T E R O I D :
M E T H Y L P R E D N I S O L O N E A S E TAT
20-80MG
T R I A M C I N O L O N E A S E TAT 1 0 - 1 5 M G
Thank You

Anda mungkin juga menyukai