Anda di halaman 1dari 20

FAST & EFAST

ADINDA RIZKY AMALIA


12100118764
SMF RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
FAST INDIKASI FAST:
• Trauma tumpul abdomen
Merupakan pemeriksaan USG serial untuk • Trauma penetrasi stabil
mengetahui apakah ada atau tidak ada cairan
maupun udara di:
• Penilaian tingkat cairan bebas
1. Daerah anatomis potensial (pericardium,
intraperitoneal, pericardial, dan rongga
pleural space, dan kantung morrisson. pleura.
2. Daerah anatomis tertentu (pelvis, • Trauma extraabdomen (orthopaedic,
posteroinferior thorax, recessus spinal, chest) yang memerlukan operasi
splenorenal) darurat
• Trauma abdomen dengan
hemodinamika tidak stabil.
MANFAAT TEKNIK PEMERIKSAAN
Posisi pasien
• Mengurangi waktu untuk diagnosis cedera perut • Posisi pasien sebaiknya diperiksa dalam posisi supine. posisi
akut pada Trauma tumpul abdomen lain (Trendelenburg, dan dekubitus) dapat memfasilitasi
penyatuan cairan di daerah tergantung, sehingga berpotensi
• diagnosis hemoperitoneum dan menilai tingkatnya meningkatkan hasil deteksi, dan harus dipertimbangkan jika
izin skenario klinis.
di trauma tumpul abdomen secara non-invasif
Transduser (Probe)
• Dapat diulang untuk pemeriksaan serial • Pemilihan Probe tergantung pada ukuran pasien. Untuk orang
dewasa yang khas, penetrasi gelombang suara harus minimal
• Aman pada pasien hamil dan anak-anak, karena 20 cm, oleh karena itu digunakan 2,5-5 MHz, bentuk
membutuhkan radiasi kurang dari CT melengkung pada Probe ini memungkinkan medan pandang
jauh lebih luas tetapi memiliki resolusi yang terbatas. Pada
• Mengarah ke DPL lebih sedikit; dalam pengaturan pasien anak, Probe curvilinier dengan frekuensi tinggi
klinis yang tepat, dapat menyebabkan scan CT memiliki resolusi yang lebih baik dan masih dapat
menghasilkan gelombang suara dengan penetrasi kedalaman
lebih sedikit (pasien yang dirawat di layanan yang memadai.
trauma dan menerima pemeriksaan abdominal). • Longitudinal
Menghadap kepala
• Transverse
menghadap ke arah kanan pasien (jam 9)
LOKASI FAST
EXTENDED FAST

• Extended-FAST merupakan versi pemeriksaan lebih luas dari


pemeriksaan FAST standar (Menawarkan informasi tambahan).
• Selain pencitraan Abdomen, pemeriksaan E-FAST mencakup:
• Pandangan ‘hemitoraks bilateral’ untuk menilai hemotoraks dan pandangan
‘dinding dada anterior atas bilateral’ untuk menilai pneumotoraks.
• Sehingga memungkinkan untuk pemeriksaan kedua paru-paru
LOKASI EFAST  Suprapubic – transverse
 RUQ  Right 3rd to 4th intercostal space,
 LUQ mid clavicular line, longitudinal
 Left 3rd to 4th intercostal space,
 Subxiphoid / subcostal
anterior axillary line,
 Suprapubic – longitudinal longitudinal
1. RUQ - MORISON
• Metode :
• Pasien dalam posisi supinasi
• Transduser diarahkan secara koronal pada
gari midaxillaris, dimulai dari costa XI atau
XII lalu gerakkan ke superior-inferior dan
anterior-posterior
• Identifikasi Morison pouch (ruang potensial
antara hepar dan ginjal kanan)
• Nilai recessus diafragma subdiafragma kanan

4 review areas
1. Hepato-renal recess (Morrisons pouch)
2. Inferior pole dari ginjal ke paracolic gutter
kanan
3. Bagian bawah diafragma
4. Kavitas pleura
2. LUQ - SPLENORENAL
• Metode :
• Pasien dalam posisi supinasi
• Transduser diletakkan di garis midaxillaris hingga
axillaris posterior, mengarah ke axilla, dengan
orientasi koronal, mulailah dari costa XI atau XII
gerakkan ke arah anterior-posterior, superior-
inferior
• Identifikasi spleen dan ginjal kiri, diantaranya
terdapat
4 riview areasrecessus splenorenal yang merupakan
1. celah potensial
Pleural cavity
2. • Evaluasi
Dibawahrecessus
diaphragma (perisplenic
diafragma space)
dan subdiafragma kiri
3. Diantara spleen dan ginjal kiri
4. Inferior pole ginjal kiri (paracolic gutter kiri)
TEMUAN
ABNORMAL

• Hemoperitoneum
• Regio anechoic antara hepar dan ginjal kanan
atau pada recessus subdiafragma
• Refio anechoic antara spleen dan ginjal kiri
atau pada recessus subdiafragma

• Hemotoraks
• Regio anechoic diatas dari diafragma

• Cedera organ padat (hepar / ginjal)


• Hidronefrosis
• Dilatasi sinus renalis dengan bayangan anechoic
diantara sinus renal yang lebih terang
3. SUBXIPHOID - CARDIAC
• Metode:
• Pasien dalam posisi supinasi, pemeriksaan dilakukan dari sisi kanan pasien.
• Letakkan transduser dibawah processus xiphoideus secara horizontal, mengarah ke bahu kiri
• Manipulasi transduser sehingga dapat terlihat keempat ruang jantung, indentifikasi juga pericardium dan liver
TEMUAN ABNORMAL :

• Efusi pericardium : terdapat regio anechoic diantara pericardium dan dinding jantung
• Bekuan pericardial dan bantalan lemak / fat pad
• Asistole
• Aktivitas hiperdinamik jantung : kontraksi berlebihan, kolapsnya ruang jantung -> takikardia
• Hipovolemia
4. SUPRAPUBIK
• Metode : (sagittal)
• Pasien dalam posisi supinasi
• Indikator transduser mengarah ke kepala pasien
• Transduser diletakan diatas simfisis pubis, diarahkan ke pelvis
• Identifikasi VU (triangular jika distensi), uterus (pear shaped), dan rektum
SUPRAPUBIC - LONG
• Review areas
• Pria
• Retrovesical space
• Perempuan
• Vesicouterine space
• Retrouterine pouch (pouch of douglas)
5. METODE : (TRANSVERSAL)
• Indikator transduser diarahkan ke sisi kanan
pasien
• Transduser diletakan 1-2 cm diatas simfisis
pubis, dengan posisi menghadap ke pelvis
• Identifikasi VU (rectangular jika penuh), uterus
(oval hyperechoic) dan rektum
SUPRAPUBIC TRANS
• Review area
• Dinding kandung kemih posterior
TEMUAN ABNORMAL :

• Hemoperitoneum : regio anechoic antara VU dan uterus atau uterus dan


rektum
THORAKS (R-L)
• Metode :
• Pasien dalam posisi supinasi
• Disarankan memakai transduser linear
berfrekuensi tinggi, indicator transduser
diarahkan menghadap kepala pasien dengan
posisi koronal
TEMUAN ABNORMAL :

• Hemothoraks
• Regio anechoic diantara pleural line dan struktur lain, jika terdapat bekuan atau materi
lain tampak sebagai bayangan heterogen

• Pneumothoraks
• Identifikasi tandak tidak ada pneumothoraks -> power slide, seashore sign, cornet tail,
stratosphere sign +
APPENDIX

• Powe slide
• Pergerakan pleura yang meningkat tampak sebagai pendaran warna (color flash) dengan
menggunakan power doppler, probe tidak boleh digerakkan untuk menghindari hasil positf
palsu

• Seashore sign
• Pada M-mode, tampak seperti gambaran ombak di pantai jika terdapat pneumothoraks akan
terdapat gambaran hanya garis panjnag terus

• Comet tail
• Ketika kedua permukaan pleura saling bersentuhan satu sama lain, akan terbentuk dartefak
dengan engan bentuk seperti ekor korme

Anda mungkin juga menyukai