Anda di halaman 1dari 28

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA


(VAP)

PERSI PUSAT

Disampaikan pada acara


PELATIHAN IPCD
POMELOTEL, 25 SD 28 FEBRUARI 2019
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

 Setelah selesai proses pembelajaran ini


peserta mampu menerapkan bundles dan
penegahan pengendalian ventilator
Associated Pneumonia terkait dengan
pemasangan ventilasi mekanik sesuai
standar yang sudah ditetapkan
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah proses pembelajaran ini peserta mampu:
 Menjelaskan latar belakang
 Menjelaskan pengertian VAP
 Menjelaskan epidemiologi VAP
 Menjelaskan tujuan penerapan bundles dan pencegahan dan
pengendalian VAP
 Menjelaskan fakto-faktor penyebab VAP
 Menjelaskan indikasi pemasangan ventilasi mekanik
 Menjelaskan yang memasang ventilasi mekanik
 Menjelaskan kriteria VAP
 Menjelaskan ruang lingkup bundles VAP
 Menjelaskan cara melaksanakan bundles VAP
POKOK BAHASAN
 Latar belakang
 Pengertian VAP
 Epidemiologi VAP
 Tujuan penerapan bundles dan PPI VAP
 Faktor-faktor penyebab VAP
 Indikasi pemasangan Ventilasi Mekanik
 Yang memasang Ventilasi Mekanik
 Kriteria VAP
 Ruang lingkup bundles VAP
 Cara melaksanakan bundles VAP
PENDAHULUAN HH
Mortalitas APD
Masalah Biaya
HAIs Morbiditas Tuntutan
hukum
Limbah
Lingkungan
Peralatan Perawatan Ps
PPRA Penanganan Linen
Kes. Karyawan
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktil lumbal punksi

VAP,IADP
ILO,ISK

Airborne
Droplet
Contact
Menerapkan
Bundles of
HAIs
Komite PPI
Tim PPI
IPCN

Ventilasi Audit
IPCN
Mekanik ICRA
LATAR BELAKANG

VENTILASI MEKANIK Sistem respirasi

Microorganisme

Gagal napas
Depressi
pernapasan Ventilator Associated
Pneumonia
EPIDEMIOLOGI
 VAP adalah masalah HAIs yang terbesar di ICU.
 Terjadi 10-65 % dari seluruh pasien yng dirawat
dengan terpasang ventilasi mekanik
 Mortality rate 24-56 % (Am J Respir Crit Care
2002)
 Kuman tertinggi pada mortality adalah
Pseudomonas dan Acinetobacter (Crit Care Med
2004 )
 Hampir 15 % dari keseluruhan HAIs
 Urutan kedua dari HAIs setelah ISK
Ventilator Associated Infection
 VAP adalah pneumonia yang timbul pada pasien
yang di intubasi dan dengan ventilasi mekanik
 Mortalitas : 15%-50% pasien dengan VAP
 Bervariasi
dengan populasi pasien dan jenis
organismenya
 Mortalitas tertinggi terjadi pada pasien rawat
inap dengan
 Sakit berat dan
 Infeksi dengan Mortalitas tertinggi terjadi pada
pasien rawat inap dengan non-fermentative Gram
negative bacilli seperti acinetobacter sp,Burkholderia
sp dll
 Meningkatnya length of stay di ICU > 6 hari
Insidence Rate VAP period Jan -Des 2012 in NCC Harapan Kita

45
40 40
per 1000 catheter days

35
32.1
30 29.6
25.4 26.4 25
25 23.8
20
18.2
16.5 16.1
15 14.9
12.9
10
5
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Oct Nov Des
Month

Sumber: PPIRS RSJHK


Sumber: PPIRS RSJHK
Microorganism Total %
Acinetobacter Bawmanii 221 36.3
Klebsiella Pneumonia 101 16.6
Psudomonas Aeruginosa 97 15.9
Enterobacter Gergoviae 38 6.2
Staph. Viridans 30 4.9
Staph.Epidermidis 28 4.6
Serratia Marcescens 28 4.6
Methyl. Resist.Staphy.Epidermidis 27 4.4
Candida Sp 24 3.9
Eschericia Coli 20 3.2
Total 608 100
PENGERTIAN
Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
adalah infeksi pneumonia yang terjadi
pada parenkhim paru dengan pasien
yang terpasang ventilasi mekanik ≥ 48
jam
Organisme penyebab
 Early onset:
 Hemophilus influenza
 Streptococcus pneumoniae
 Staphylococcus aureus (methicillin sensitive)
 Escherichia coli
 Klebsiella

 Late onset:
 Pseudomonas aeruginosa
 Acinetobacter
 Staphylococcus aureus (methicillin resistant)

• Most strains responsible for early onset VAP are


antibiotic sensitive. Those responsible for late onset
VAP are usually multiple antibiotic resistant
Intubation for more than 48 hours (the main
risk factor is the presence of the device)
 Aspiration of contaminated secretions
 Immunocompromised patients
 Colonization of aerodigestive tract
 Contaminated respiratory equipment and
supplies
 Enteral feeding
 Comorbid illness or impaired functional status
 Compromised respiratory system
 Older than 60 years of age
 Male gender
DAMPAK VENTILATOR
ASSOCIATED PNEUMONIA
• Lama hari rawat pasien 
• Biaya perawatan $$
• Penggunaan antibiotika 
• Morbiditas 
• Mortalitas 
 Kolonisasi oropharyx  Supine posisi
MO
 Pemakaian  Tindakan operasi
antibiotika  Lama pemakaian VM
 Penyakit penyerta
 COPD, ARDS  Immobilitas
 Usia ekstrem  Re-intubasi
 Malnutrisi  Peralatan pernapasan
 Immunosupressi  ETT,Laringoscope,sirkuit
 Rendahnya  Kurangnya
kepatuhan peralatan
kebersihan tangan
 Kurangnya
 Rendahnya pengetahuan
kepatuhan
pemakaian APD  Kurangnya tenaga
 Pemakaian APD  Staf kurang peduli
tidak tepat dan
benar
 Clinically – defined pneumonia (PNU1)
 Pneumonia with specific lab.findings
(PNU2)
 Pneumonia in immunocompromised
patient (PNU3)
 Ditemukan PNEU 1 dan PNEU 2
dilaporkan sebagai PNEU 2
 Ditemukan PNEU 2 dan PNEU 3
dilaporkan sebagai PNEU 3
 Ditemukan PNEU 1 dan PNEU 3
dilaporkan sebagai PNEU 3
 Klinis pasien : CPIS (Clinical Pulmonary
Infection Score
 Radiologi
 Bakteriologi

Diagnosa dokter sendiri tanpa ada kriteria klinis,


radiologi dan bakteri tidak dapat diterima sebagai
HAIs pnemonia
 Temperatur  Variasi Score 0-12
 Leucosit  Score > 6
 Purulent Sekresi – Sensitivitas 93 %
 Oxygenisasi – Spesifitas 100 %
 Foto paru
 Semikuantitatif
kultur
Value for score of
Day Parameter 1 point 2 point

1 Temp (º C) 38.5 to 38.9 ≥ 39 or < 36


White blood cell <4000 or >11.000 <4000 or > 11.000
Secretions Nopurulent Purulent
PaO2/FiO2 Diffuse or patchy < 240 and no ARDS
CXR infiltrates Localized
3 Temp (º C) 38.5 to 38.9 ≥ 39 or < 36
White blood cell <4000 or >11.000 <4000 or > 11.000
Secretions Nopurulent Purulent
PaO2/FiO2 Diffuse or patchy < 240 and no ARDS
CXR infiltrates Cultur > 1 + Localized
Progression of cxr infiltrates Yes(no ARDS or congestive
Sputum heart failure)
Cultur >1+ a nd same
organism on Gram
staining
 Klinikal
 Demam
 Temperature >38 0C atau <35 oC
 Sputum purulent
 Batuk , dyspnoe atau tachypnoe
 Suara nafas : rales/bronchial
 X ray
 Infiltrat baru persisten atau progresif
 Laboratorium
 Leukosit ≥ 12000/mm3 atau <4000/mm3
 Kulture aspirasi trakheal ≥10 5 ppm/ ml
 Perubahan hasil analisa gas darah (↓sats, P:F ratio <240,
↑O2 req.)

NHSN 2008
BUNDLES PEMAKAIAN VENTILATOR
INSERSI BUNDLES MAINTANANCE BUNDLES
 Kebersihan tangan  Kebersihan Tangan
 Teknik steril  Posisi pasien 300-450
 Pemakaian APD  Kebersihan mulut (setiap
 Sedasi 4 jam dan k/p)
 Manajemen
oropharingeal dan
endotrkheal
 “Sedation Vacation”
 VAP merupakan HAIs yang paling sering di ruang
ICU, dan penyebab utama kematian HAIs
 Sumber mikroorganisme VAP didapat dari
pasien, peralatan dan petugas kesehatan
 Pencegahan VAP dapat dilaksanakan dengan
kepatuhan melaksanakan bundle ventilator
 Peran perawat ICU merupakan hal yang paling
utama untuk mencegah terjadinya VAP
costypandjaitan@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai