Anda di halaman 1dari 35

FAKTOR 1 : KOMPETENSI TEKNIS

Adalah tingkat tuntutan :


·      Pendidikan serta
·      Pengetahuan dan Ketrampilan
yang antara lain diwakili oleh masa dan jenis pengalaman relevan, yang dibutuhkan dan harus dipenuhi oleh pemegang
pekerjaan sebagaimana diharapkan

Kode Tingkatan Sifat Tugas


Teknis mendasar, sebagaimana perintah
·  Sangat teknis, sangat mendasar, sangat sederhana

·  Pelaksanaan berdasar perintah, petunjuk teknis


A PRIMER mendasar,sangat sederhana

·  Umumnya langsung, tidak memerlukan pelatihan atau


pengarahan berarti
·  Alat kerja sangat mudah dipelajari dan dioperasikan
Teknis sederhana, mudah dipelajari
·  Layanan teknis sederhana, rutin
·  Alat kerja berupa mesin, tahap operasi mudah dipelajari

B TEKNIK DASAR ·  Dilakukan berdasarkan petunjuk teknis proses mudah


dikontrol dan diketahui perkembangan hasilnya setiap saat

Teknis praktis, perhitungan rumus khusu


·  Teknis praktis, umumnya rutin

C TEKNIK PRAKTIS ·  Peralatan khusus, dilaksanakan sesuai kaidah-kaidah


teknis
·  Memungkinkan menghadapi kondisi lapangan bervariasi,
dapat berulang
Teknis analis, perhitungan rumus khusus, integrasi i
·  Bersifat analis, terintegrasi mengembangkan inisiatif
teknis
·  Menggabungkan metode, sistem, ketentuan, prosedur
D TEKNIK ANALISIS kerja, dasar perhitungan rumus- rumus teknis khusus

Analisis konseptual dasar, kontribusi pemikiran penin


·  Analasis konseptual dasar : menguraikan informasi
masalah pekerjaan, memahami essensi ketentuan dan
kebijakan terkait, mengembangkan inisiatif, memberikan
pemikiran peningkatan kualitas pekerjaan

E KONSEPTUAL DASAR
E KONSEPTUAL DASAR

·  Kondisi bervariasi, mudah dikenali

Analisis konseptual mendalam, proposal dan presentasi integrasi ide peningka


·  Analisis konseptual mendalam : menganalisis kegiatan
telah dan tengah berlangsung, benchmarking, menelaah
kebijakan, ketentuan dan informasi saling terkait,
mengajukan usulan peningkatan kualitas, inovasi bidang
kerjanya
KONSEPTUAL
F
MENDALAM

·  Beberapa ide perlu dituangkan dalam proposal,


dipresentasikan di lintas fungsi di internal organisasi untuk
memastikan integrasi ide dengan ketentuan operasional

Profesional, proposal dan presentasi integrasi ide inova

·  Profesional di bidangnya menganalisis kegiatan usaha


telah dan tengah berlangsung, menelaah pasar kompetensi
dan strategi usaha, benchmarking menelaah kebijakan,
ketentuan dan informasi saling terkait baik internal maupun
eksternal organisasi, mengajukan usulan dan inovasi
mendukung peningkatan kualitas usaha

G PROFESSIONAL
·  Setiap telaah dirumuskan dalam proposal,
dipresentasikan lintas fungsi di internal organisasi untuk
memastikan ide dengan strategi usaha

·  Memungkinkan kewajiban presentasi di depan pihak


legitimator eksternal

·  Dalam beberapa kondisi dimungkinkan menghadirkan


pihak ke-3 yang mendukung ide yang dipresentasikan
Master, strategic thinker bagi Direksi dalam inovasi dan p
·  Master/ahli di bidangnya, berperan dalam strategi
pengembangan organisasi : menganalisis posisi dan peluang
usaha, merumuskan rencana jk panjang organisasi,
benchmarking strategi usaha para kompetitor unggulan,
mengidentifikasikan key success faktor, menelaah kekuatan
H MASTER organisasi, perkembangan poleksosbudtek, merumuskan
strategi pertumbuhan organisasi sebagai bahan bahasan di
tingkat Direksi

Kode Tingkatan Sifat Tugas


·  Dokter Umum / Dokter Gigi dan persyaratan akademis,
pengetahuan dan ketrampilan yang ditentukan
F+ PROFESIONAL DASAR
·  Jenis pekerjaaan dan tingkatan keahlian yang dituntut
pada layanan tingkat professional medik
G+ ·   Dokter Spesialis / Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan
persyaratan akademis, pengetahuan dan ketrampilan yang
SPESIALIS TINGKAT SATU ditentukan
atau PROFESIONAL AHLI
·   Jenis pekerjaan dan tingkatan keahlian yang dituntut
pada layanan tingkat professional medik
·   Dokter Sub Spesialis dan persyaratan akademis,
SPESIALIS TINGKAT DUA pengetahuan dan ketrampilan yang ditentukan
H+ atau PROFESIONAL
MASTER ·   Jenis pekerjaan dan tingkatan keahlian yang dituntut
pada layanan tingkat profesional medik
ENSI TEKNIS

n harus dipenuhi oleh pemegang jabatan untuk mampu melakukan

Tuntutan Persyaratan Minimal


mendasar, sebagaimana perintah
·   Min SMA
·   Tidak perlu pengetahuan khusus cukup memahami perintah
dan informasi terkait dengan prosedur serta cara kerja teknis
sangat sederhana

is sederhana, mudah dipelajari


·   Lulus setingkat SMA s.d D1
·   Kemungkinan dituntut tanda uji lulus ketrampilan teknis

·   Min 2 bln pengalaman bid. teknis ini

·   Butuh pengenalan dan penyesuaian lapangan beberapa


minggu, paling lama 1 (satu) bln
raktis, perhitungan rumus khusus
·   Lulus tingkat kejuruan dasar / SMK, praktek teknis selama
pendidikan
·   Pengalaman kerja relevan, penyesuaian lapangan di
organisasi ini 1 - 2 bln
·   Memahami kaidah teknis pekerjaannya dan ketrampilan
perhitungan dengan rumus teknis terkait
ungan rumus khusus, integrasi inisiatif teknis
·   Lulus setingkat kejuruan dasar atau SMK s.d D1,
pengalaman kerja formal dan relevan min 2 thn, atau
·   Lulus D3, penyesuaian lapangan di organisasi ini min 6 bln

·   Penguasaan rumus teknis khusus pekerjaan dan


ketrampilan praktek
asar, kontribusi pemikiran peningkatan kualitas
·   Pengalaman Teknis Analisis min 3 th atau lulus S1 dengan
pengalaman kerja di organisasi ini min 6 bln
·   Mampu menangkap essensi kebijakan, permasalahan dan
informasi terkait
·   Mampu menganalisis dan menggali informasi relevan dari
sumber valid, mengolah data, menyimpulkan dan memberikan
kontribusi pemikiran peningkatan kualitas pekerjaan

resentasi integrasi ide peningkatan kualitas dan inovasi bidang kerjanya


·   Pengalaman di tingkat Konseptual Dasar min 3 thn atau min
S2 dengan pengalaman kerja formal di tingkat

·   Konseptual Mendalam, relevan min 1 thn


·   Mampu menghemas hasil olah pikir dlm suatu proposal dan
presentasi dengan pihak luar relevan

an presentasi integrasi ide inovasi kualitas usaha

·   Min S2

·   Pengalaman kerja formal, tingkat Konseptual Mendalam


relevan, 5 thn

·   Pemahaman berbagai perspektif terkait usaha organisasi,


strategi kompetisi serta perkembangan pasar usaha

·   Mampu menjadi representatif organisasi, berperan di


tingkat Strategi Operasional
bagi Direksi dalam inovasi dan pertumbuhan usaha
·  Min S2, pengalaman kerja formal tk profesional yang
relevan, 5 thn

·  Pemahaman aspek keuangan, bisnis dan faktor lain


berpengaruh dominan pada pasar usaha
FAKTOR 2 MANAJERIAL
sifat tuntutan kepemimpinan, dilihat dari :
n, yaitu memimpin diri sendiri, orang lain, matriks atau lini
yaitu terkait karakter pekerjaan dan tingkat orang-orang yang dipimpin

Tingkatan Sifat Tugas


Kode

Hubungan Pengguna
A
Layanan

N DIRI SENDIRI
B Hubungan Fungsi Lain

Hubungan Matriks
C
Proyek Layanan Medik

A KOORDINATOR TIM
KERJA SHIFT

I KOORDINATOR

B KOORDINATOR TIM
KERJA TETAP

A MATRIKS OPERASIONAL

II SUPERVISI
MATRIKS PROYEK
B
LAYANAN MEDIK
C LINI OPERASIONAL

STRATEGI
A
OPERASIONAL

III MANAJERIAL
AKTOR 2 MANAJERIAL

Karakter Manajerial

Persiapan diri sendiri


§ Melakukan persiapan dan pengelolaan diri sendiri
§ Proses layanan kepada atasan langsung baik matriks maupun operasional
dan atau kepada pengguna jasa langsung

Persiapan dalam rangka koordinasi fungsi


§ Persiapan dan pengelolaan diri sendiri
§ Signifikan berkoordinasi dan konsolidasi dengan fungsi jabatan lain

Persiapan dalam rangka koordinasi profesi proyek layanan medik

§ Persiapan dan pengelolaan diri sendiri sebagai pemegang jabatan profesi,


terkait
§ Harusproyek layanan
koordinasi sertamedik yaitu operasi
konsolidasi intensifpasien
dengan ketua dan anggota tim
matriks yaitu sejumlah
Koordinator tim kerja operasionaldan
profesi/ahli yang bervariasi tergabung dalam tim
– shift
dengan peran yang terintegrasi
§ Mengkoordinir pembagian kerja, memastikan tugas dibagi habis sesuai
peran dan tanggungjawab setiap anggota tim. Catatan : Anggota regu
cenderung berganti-ganti sesuai jadual shift

§ Menjalankan peran sebagai pelaksana


§ Memastikan proses kerja lancar sesuain ketentuan dan prosedur
§ Melaporkan hasil tim kerja kepada atasan langsung
Koordinator tim kerja operasional – tetap
§ Menjalankan peran sebagaimana koordinator tim kerja, dengan anggota
tim secara tetap, walaupun mungkin ybs beserta tim mendapat jadual shift

Supervisi dan akuntabilitas target operasional unit kerja


§ Supervisi kegiatan terhadap sejumlah pemegang jabatan pelaksana –
berstatus bukan sebagai bawahan lini. Catatan : Anggota cenderung tetap
pada suatu periode yang ditentukan

§ Peran pimpinan : memberikan perintah, pengarahan pelaksanaan


pekerjaan, mengkoordinir proses dan pencapaian target operasional hasil
sebagai akuntabilitas jabatan, pertanggungjawaban anggaran

§ Pemimpin menyusun perencanaan kerja operasional dan anggaran tahunan

Supervisi dan akuntabilitas penyelesaian target proyek layanan medik


§ Menganalisis dan menentukan strategi proyek, memastikan integrasi strategi
antar profesi dalam tim kerja proyek
§ Peran pimpinan adalah mengendalikan jalannya proyek dengan integrasi
berbagai tindakan mandiri pada profesi-profesi di dalam tim
Supervisi dan akuntabilitas target operasional unit kerja, dirumuskan dalam
rencana kerja dan anggaran tahunan serta pembinaan disiplin para bawahan
lini

§ Membawahi secara lini, tingkat pelaksana sd setara koordinator


§ Pemimpin menyusun rencana kerja operasional dan anggaran tahunan
§ Akuntabilitas meliputi pencapaian target operasional tahunan unit kerja,
tanggung jawab
Manajemen anggaran
unit-unit danlini
kerja sikap kerja bawahan
terintegrasi, lini yang target
akuntabilitas dipimpin
operasional
antar unit-unit kerjanya yang menggambarkan inovasi dan pengembangan,
dirumuskan dalam rencana kerja dan anggaran tahunan, didukung manajemen
kepemimpinan talenta unit-unit yang dipimpinnya

§ Secara lini, membawahi para supervisor dan atau majoritas sejumlah


pemegang jabatan minimal tingkat Konseptual Mendalam
§ Kepemimpinan berorientasi pada integrasi pencapaian target operasional
unit-unit kerja dan pengembangannya berupa proyek inisiatif perbaikan
operasional

§ Perencanaan kerja berupa program kerja tahunan dilengkapi anggaran,


dilakukan pembahasan lintas fungsi secara mendalam untuk menjamin
integrasi antar fungsi dan dengan strategi usaha

§ Pemimpin dituntut perhatian terhadap pengembangan talenta pada setiap


pemegang jabatan dis eluruh unit-unit kerja yang dipimpinnya
§ Laporan (bulanan, tahunan, proyek) secara tertulis menjelaskan
perkembangan dan tidak lanjut rencana kerja serta tanggungjawab anggaran.

Manajemen strategi pengembangan usaha, mendukung visi dan misi serta


strategi kompetisi, yang dirumuskan dalam rencana kerja 3 tahunan dengan
roadmap tahunan dan anggaran serta proyek inisiatif terintegrasi,
bersinambung, serta manajemen talenta untuk persiapan perencanaan karir
organisasi 3 tahun ke depan
§ Secara lini, membawahi para manajer operasional dan atau majoritas
sejumlah pemegang jabatan minimal di tingkat Profesional yang dapat
tergabung dalam suatu komite yang bersifat tetap dan berlangsung kontinyu
dalam periode normatif yang ditentukan.

§ Kepemimpinan berorientasi pada pemikiran dan tindakan strategis dalam


rangka pengembangan usaha.
§ Rumusan rencana kerja harus dibahas lintas fungsi secara mendalam, internal
maupun eksternal untuk menjamin integrasi antar fungsi dan dengan strategi
usaha.
§ Pemimpin akuntabel terhadap pencapaian target jangka pendek (tahunan)
dan jangka panjang (3 tahunan) yang terlihat benang merah antara keduanya
serat tanggung jawab anggaran.

§ Pemimpin bertanggungjawab kesiapan kaderisasi organisasi di unit-unit


kerjanya, mendukung operasional dan persiapan pengembangan usaha 3 (tiga)
tahun ke depan.

§ Laporan tertulis (bulanan, tahunan, proyek) menjelaskan perkembangan dan


tidak lanjut rencana kerja serta pertanggungjawaban anggaran serta persiapan
kaderisasi dipresentasikan di depan forum tim lintas fungsi antar pimpinan
tingkat strategi usaha dan Direksi
FAKTOR 3 : KOMUNIKASI
Adalah sifat tuntutan komunikasi, dilihat dari :
·      Jenis informasi yang dikelola
·      Peran jabatan dalam proses komunikasi, dalam menjalin, membangun dan memelihara kerjasama usaha
Kode Tingkatan
1 UMUM

2 PENTING

3 SIGNIFIKAN

4 KRITIS
FAKTOR 3 : KOMUNIKASI
fat tuntutan komunikasi, dilihat dari :
informasi yang dikelola
n jabatan dalam proses komunikasi, dalam menjalin, membangun dan memelihara kerjasama usaha
Sifat Tugas
Mudah dicerna, mudah difahami
·  Informasi bersifat mendasar, mudah dicerna dan difahami dalam menerima, menjelaskan
dan atau member perintah.
·  Biasanya banyak memakai metode komunikasi verbal dan langsung, hampir tidak
memerlukan pengulangan.
Menginterpretasi,analisis mendalam, perlu diskusi, verbal dan tertulis
·   Memahami maksud pihak lain, mengintepretasikan, menganalisis mendalam, seringkali
perlu diskusi untuk mendapatkan kesamaan persepsi, mempresentasikan, meyakinkan pihak
yang terlibat dalam komunikasi.

·   Dalam interaksi komunikasi banyak data ditampilkan dans aling berhubungan, untuk
tujuan memperjelas, mempertegas, melengkapi dan meyakinkan dalam mendukung tujuan
komunikasi.

·   Metode komunikasi biasanya tidak cukup melalui verbal tetapi juga tertulis.
Analisis target audience untuk ketepatan strategi komunikasi
·   Informasi sangat penting terkait inti usaha organisasi, yang harus cermat dipastikan
ketepatan isi informasi dan penerimaannya.
·   Dalam beberapa kondisi perlu pemilihan strategi penyampaian agar tidak menimbulkan
efek samping yang tidak dikehendaki.
·   Oleh sebab itu analisis target audience merupakan hal kritis dipelajari sebelum
komunikasi.
Diploma informasi substansif
·   Informasi bersifat substansif, harus diplomatis dan strategis, memerlukan filter cermat
tentang pemahaman mengenai pihak-pihak dalam rangkaian komunikasi, perlu memahami
budaya lingkungan serta tahapannya.

·   Dalam mengintepretasikan informasi kadang perlu peka membaca “hidden agenda”,
apalagi apabila memperkenalkan suatu yang baru, mengubah mindset lama dengan tujuan
mengukuhkan, membangun komitmen baru.

·   Memerlukan data dana atau referensi signifikan menurut pihak-pihak yang terlibat, untuk
mencapai kesepakatan kerjasama.
·   Dapat terselenggara tidak selalu dalam forum formal namaun dapat mengikat
kesepakatan antar pihak, dapat mengakibatkan efek kritis, kemungkinan jangka panjang.
FAKTOR 4 : KEMAMPUAN ANALISIS LINGKUNGAN PEKERJAAN
Adalah sifat tuntutan kerumitan mental dalam hal :
·      Menganalisis masalah ;
Menguraikan dan menganalisis data serta informasi yang saling berhubungan.
·      Menemukan sebab-sebab masalah :
Yaitu sebab yang paling mungkin dan sebab-sebab inti suatu masalah
Kode Tingkatan Sifat Tugas
1 REPETISI ·   Umumnya sederhana, stabil, rutin,
berulang dengan kondisi sama atau hampir
sama.
2 BERPOLA ·   Masalah mudah dikelompokkan
·   Pola-pola tindakan serupa, didasarkan
logika, konsep teori sederhana, dan atau
pengalaman yang telah disetujui lingkungan.

3 SEMI ·   Beberapa masalah dapat variatif,


mayoritas masih rutin dan berpola.

VARIABEL ·   Beberapa bersifat khusus, kemunculan


tergantung beberapa situasi berbeda-beda.

4 VARIABEL ·   Masalah mayoritas bervariasi mengenai


hubungan sebab akibatnya.
·   Masalah juga dapat terkait beberapa
sebab – sebab potential, saling berhubungan
dan atau berdiri sendiri.
5 ADAPTIF ·   Masalah bervariasi, kompleks.
·   Penelususran informasi sebab akibat
masalah seringkali cukup rumit, tidak mudah
ditelusuri dan ditemukan.

·   Fakta data, informasi pendukung perlu


kuat untuk bahan analisis dan intepretasi
guna mendapatkan sebab inti masalah.

·   Dalam proses analisis dapat terjadi


perspektif berbeda antar pihak sehingga
perlu dicari perspektif utama yang akan
dipakai sebagai dasar analisis.

·   Keputusan menetapkan sebab potential


kadang harus didiskusikan melalui tim.
6 INOVATIF ·   Intensif menghadapi situasi dan tuntutan
analisis amsalah yang cepat berubah,
kompleks, luas dan dalam serta tidak berdiri
sendiri, berkaitan signifikan dengan
perkembangan aspek poleksosbudtek yang
saling berhubungan.
IS LINGKUNGAN PEKERJAAN

ng berhubungan.

Tuntutan Berpikir
· Berdasarkan pengalaman mudah diingat
atau dengan logika sederhana.

· Membutuhkan kecermatan memahami


dan mempelajari proses kerja, pengalama,
kejadian yang berlangsung, selanjutnya
dikelompokkan sebagai dasar atau pola
analisis sebab akibat.

· Membutuhkan kecernatan mengamati


trend-trend masalah dan pola
penyelesaiannya.

· Menganalogikan situasi berbeda untuk


menetapkan tindakan logis dan tepat dalam
menentukan sebab akibat permasalahan.

· Membutuhkan kecermatan analisis


mendalam, kepekaan naluri, ketajaman
logika dan penguasaan keilmuan untuk dapat
mengembangkan proses kreatif untuk
menelusuri rangkaian sebab-sebab masalah.

· Membutuhkan kecamatan analisis pada


perspektif yang berbeda dalam interaksi tim
sebagai dasar proses menetapkan berbagai
hal penting dalam analisis masalah
· Ketajaman memprediksi perubahan
potential masalah yang akan terjadi melalui
berbagai usaha “business intelligent”
FAKTOR 5 : PEDOMAN KEPUTUSAN
Adalah tingkat tuntutan kerumitan dalam :
·         Menentukan dasar keputusan tindakan dalam :
-          Mengatasi suatu masalah dan atau menyelesaikan tugas dan
-          Mengamankan hasil keputusan
Kode Tingkatan Dasar Keputusan
·   Aturan baku atau instruksi pihak berwenang,
dapat dilaksanakan langsung.
A BAKU, SANGAT RUTIN
·   Pedoman pengambilan keputusan bersifat
teknis, mudah dimengerti.

Memadukan antara :
·   Pedoman teknis keilmuan
·   Kebijakan organisasi
B RUTIN
·   Pola pengambilan keputusan yang telah
dapat diterima oleh lingkungan
·   Logika sederhana
·   Melaporkan dan mengkonsultasikan serta
melakukan tindakan berdasar keputusan yang
berwenang.

Melalui tindakan :
·  Mengembangkan inisiasi-inisiasi pemikiran
teknis yang diperkirakan dapat diterima
C SEMI RUTIN organisasi.

·  Menjelaskan, melakukan pembahasan


sederhana dengan fungsi lain terkait, mencapai
kesepakatan dan selanjutnya sebagai dasar
keputusan.

Menggabungkan antara :
·   Identifikasi ciri khas masalah dengan pola
keputusan operasional yang telah berhasil.

D
KHUSUS DAN ·   Perkembangan kondisi permasalahan,
OPERASIONAL pengenalan lebih mendalam dan identifikasi
kembali karena daapt terjadi permasalahan
gabungan
KHUSUS DAN
D
OPERASIONAL

·   Mengambil keputusan melalui profeional


judgement, dengan tetap memperhatikan
ketentuan-ketentuan baku.

Mengambil keputusan dengan :


·   Sangat memperhatikan kaitan dan dampak
dengan keputusan operasional fungsi-fungsi
lain dan kemungkinan perkembangannya.

INTEGRASI
E
KEBIJAKAN
·   Pembahasan yang cukup intensif dengan
fungsi lain, karena dapat berakibat perubahan
keputusan kebijakan operasional pada fungsi –
fungsi lain terkait,kadang melalui komite.

·   Memperhatikan secara cermat penerapan


antar fungsi dan pembahasan konsolidasi lintas
fungsi tersebut.
AN KEPUTUSAN

Keterangan
·  Hampir tidak ada lingkungan penting yang dapat
menimbulkan masalah sepanjang mengikuti arahan
dan peraturan yang ditetapkan.

·  Antisipasi masalah relative mudah dilakukan, indikasi


akan terjadinya mudah dikontrol, permasalahan
mudah dikenali, relative mudah dikoreksi.

·  Keterkaitan erat proses antar fungsi menjadi


dasar keselarasan keputusan tanpa mengabaikan
ketentuan baku.

·  Bila terjadi lagi, keputusan yang telah disepakati


dapat menjadi pola pedoman menghadapi situasi
serupa.

·  Semakin berpengalaman, semakin dapat menganali


trend variasi masalah dan lebih dapat mempertajam
professional judgement.
·  Lingkungan sangat kompleks, variatif, sangat
berkaitan inti usaha organisasi, aspek keuangan,
hukum, citra organisasi, serta perencanaan
organisasi jangka panjang.

·  Memungkinkan meninjau, melakukan koreksi


kebijakan lama dengan tetap menyesuaikan strategi
usaha, prinsip dan nilai-nilai organisasi serta
ketentuan lembaga terkait, legitimator lebih tinggi.

·  Memerlukan ketajaman dan kecermatan untuk


dapat membaca situasi secara cepat dan mengikuti
perkembangan kondisi terkait.
FAKTOR 6 : KONDISI KERJA
Adalah tingkat tuntutan kompleksitas :
·         Berbagai kondisi kerja yang berkaitan dengan normatif karakter pekerjaan dan atau layanan dan bukan karena k
·         Yang berlangsung secara intensif selama proses pekerjaan tersebut berlangsung.

Kode Sub Faktor


Tingkatan

A LINGKUNGAN FISIK : Resiko 1


terjadinya kecelakaan, gangguan 2
kesehatan dan
ketidaknyamanan dalam bekerja
3

4
B KONTRIBUSI FISIK : Aktivitas 1
yang mengakibatkan kelelahan
fisik : Mengangkat, Menarik,
Mendorong, Pergerakan fisik 2
intensif lainnya

4
C KOORDINASI PANCA INDERA 1
Koordinasi antara kegiatan
panca indera sekaligus dalam
proses pekerjaan
2

3
4
D KONSENTRASI / KETEGANGAN
MENTAL : 1
Intensitas tekanan kerja, target
waktu yang mendesak,
menghadapi public dan atau
obyek yang sensitif 2

E LAMA KONSENTRASI /
KETEGANGAN MENTAL : 1
E

Lama waktu ketegangan mental


dalam sekali proses
penyelesaian pekerjaan dan 2
tanpa jeda

3
4
F POLA JADUAL KERJA : 1
Pola jadual tugas yang harus
ditaati 2

G KETERDESAKAN TINDAKAN
LAYANAN : Reaksi tindakan yang 1
harus dilakukan segera setelah
permintaan layanan 2

H KETERKAITAN LAYANAN MEDIK :


Keterkaitan antar diagnosa dan 1
tindakan medik

4
4

I KOMPLEKSITAS TINDAKAN
MEDIK : Kompleksitas tindakan 1
medic dari segi kerumitan dan
resiko 2

4
J BRAND IMAGE : Tingkat
kontribusi medic terhadap 1
brand image layanan medik
2

4
K INFEKSI : Kemungkinan akibat
terkena dampak infeksi 1
berbahaya
2

4
L RADIASI : Kemungkinan akibat
terkena dampak radiasi 1
walaupun telah mengenalan
alat pelindung
2

4
AKTOR 6 : KONDISI KERJA

itan dengan normatif karakter pekerjaan dan atau layanan dan bukan karena kondisi fasilitas lingkungan.
selama proses pekerjaan tersebut berlangsung.

Deskripsi

·  Relatif nyaman dan aman


·  Kurang nyaman (bau, kotor, panas, bising)
·  Memiliki potenksi terancamnya keamanan dan atau gangguan fisik
(jatuh, tersengat listrik, amuk pasien, penodongan dan semacamnya)
·  Memiliki potensi terancamnya kesehatan karena adanya bahan
berbahaya yang dikelola.
·  Relatif normal
·  Banyak berjalan dan berpindah tempay secara intensif dan atau
·  Duduk hampir dengan posisi yang sama tanpa bolej melakukan
pergerakan bebas karena akan mengganggu berjalannya proses kerja
·  Banyak melakukan pekerjaan fisik, mempergunakan otot dan kekuatan
secara intensif.
·  Sekali proses dalam melakukan pekerjaannya, hampir dalam posisi
berdiri yang tidak berubah lebih dari 1 jam.
·  Batas normal
·  Secara intensif selama kurang dari 30 menit, terus –menerus monitor
data, informasi yang secara intensif dapat berubah dan berkembang, yang
tampil secara visual melalui alat dan atau media fisik, dan menyesuaikan
tindakan yang mempergunakan variasi panca indera sekaligus

·  Idem kondisi di atas, lebih dari 30 menit sd 2 jam


·  Idem kondisi di atas, lebih dari 2 jam
·  Relatif normal pada tingkat pekerjaannya

·  Melakukan layanan pada jumlah permintaan tinggi dalam satu tahapan


kerja yang dituntut penyelesaian mendesak, kualitasnya dapat sangat
relative sehingga mengharuskan daapt mengendalikan emosi, bersiakp
tenang serta mengatur prioritas tindakan.

·  Konsentrasi diperlukan sangat tinggi, suasana amat menegangkan


selama proses kerja terjadi karena tuntutan kecermatan dan kehati-hatian
sangat tinggi sehubungan kerumitan dan resiko tindakan tinggi, yang
dapat berdampak pada keputusan tindakan pihak lain.

·  Idem di atas dan dampak ketegangan mental masih dapat terjadi


walaupun proses pekerjaan telah selesai
·  Relatif dalam batas normal pada sekali proses
·  Ketegangan mental kurang dari 2 jam

·  Ketegangan mental antara 2 jam sd 4 jam


·  Ketegangan mental lebih dari 4 jam
·  Relatif normal sesuai dengan jam kantor biasa
·  Penugasan shift dan semacamnya a.l jadual on duty, yang terjadual dan
dapat diketahui sebelumnya
·  Memungkinkan mendapatkan kontak mendadak sewaktu-waktu karena
keadaan emergency berkaitan dengan layanan inti organisasi
·  Dalam kontak mendadak pemegang jabatan dilibatkan dalam pemikiran-
pemikiran solusi yang berkaitan penyelesaian keadaan emergency layanan
inti organisasi

·  Idem di atas dan memungkinkan pemegang jabatan harus datang ke


lokasi segera pada saat yang ditentukan dengan peran sebagai pengambil
keputusan medik

·  Tidak berhubungan langsung dengan layanan medic langsung dan


dianggap dalam batas normal
·  Segera dilakukan berdasar jadual pelayanan yang telah diatur
·  Kondisi dapat berubah dari kondisi normal menjadi emergency sehingga
harus dilakukan tindakan segera dan cermat berupa tindakan emergency
medik

·  Sangat segera dan harus dilakukan saat itu juga, dengan konsentrasi
tinggi serta cermat, sehingga dapat disebut dengan layanan emergency
medic

·  Berlangsung dengan frekuensi tinggi karena karakter layanan adalah


emergency medik
·  Tidak berhubungan langsung dengan layanan medic sehingga tidak
adanya faktor ini dalam pekerjaan
Yaitu pelayanan medic yang karakteristiknya :
·  Menerima referral dari hasil diagnose layanan medic sebelumnya untuk
ditindaklanjuti, dan atau
·  Dapat mengirim referral karena karakter layanan medik masih bersifat
mendasar sehingga diperlukan identifikasi data medic lanjutan

Yaitu pelayanan medik spesialis yang karakteristiknya dapat :


·  Menerima pasien secara langsung dan melakukan diagnosa medik serta
selanjutnya menentukan tindakan medic bidangnya, dan
·  Memungkinkan untuk melakukan referral pasien utnuk mendapatkan
layanan medic bidang lainnya
Yaitu pelayanan medic spesialis yang karakteristiknya dapat :
·  Menerima pasien secara langsung dan melakukan diagnose melalui
pemeriksaan pada bidangnya serta selanjutnya melakukan tindakan, dan
atau
·  Melakukan referral pasien untuk mendapatkan layanan medic bidang
lainnya, dan atau
·  Menerima referral dari hasil diagnosa layanan medic sebelumnya untuk
ditindaklanjuti
·  Tidak berhubungan langsung dengan layanan medic sehingga tidak
adanya faktor ini dalam pekerjaannya
·  Yaitu pelayanan medic yang bersifat mendasar
·  Yaitu pelayanan medic yang menuntut pemegang jabatan melakukan
tindakan medic khusus
·  Yaitu pelayanan medic yang menuntut pemegang jabatan melakukan
tindakan bedah
·  Tidak berhubungan langsung dengan layanan medic sehingga tidak
adanya faktor ini dalam pekerjaan
·  Sebagai layanan medic yang berperan sebagai pendukung citra layanan
medik
·  Sebagai layanan medic yang pengaruhnya langsung dan signifikan
terhadap citra layanan
·  Sebagai layanan medic unggulan yang pengaruhnya langsung dan
signifikan terhadap brand image organisasi ini
·  Bekerja dalam kondisi normal, tidak berhubungan dengan kondisi infeksi
atau tertular penyakit
·  Dapat terjadi namun kemungkinan rendah
·  Sangat memungkinkan mengalami infeksi dan tertular penyakit
berbahaya
·  Kemungkinan sangat s ignifikan mengalami baik infeksi maupun tertular
penyakit sangat berbahaya
·  Bekerja dalam kondisi normal, tidak berhubungan dengan efek radiasi

·  Sesuai karakter pekerjaannya, diantara alat dan kondisi di lingkungan


kerja, memungkinkan terkena dampak radiasi, namun jarang dapat terjadi

·  Sebagaimana di atas
·  Frekuensi kondisi tersebut cukup sering memungkinkan dapat terjadi

·  Sangat signifikan mendapatkan dampak radiasi wlaupun telah memakai


alat pelindung karena bekerja dengan alat-alat yang berkaitan langsung
dengan radiasi
FAKTOR 7 : KEBEBASAN BERTINDAK (WEWENANG)
Adalah tingkat :
·      Legitimasi wewenang atau hak mengambil tindakan keputusan sendiri dengantetap taat pada ketentuan umum, kode etik
dan semacamnya serta kebijakan dasar organisasi, sesuai karakter organisasi

·      Wewenang pengambilan keputusan yang diakui secara formal oleh organisasi yang diperlukan pemegang jabatan secara
professional dapat menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya serta menghasilkan kinerja yang harus dipertanggungjawabka
karenanya pemegang jabatan lain wajib tunduk dan menerima.

Kode Tingkatan

1 SPESIFIK

2 KONTROL

3 STANDAR

4 REGULASI

5 REGULASI PROFESI

KEBIJAKAN
6
OPERASIONAL

7 KEBIJAKAN STRATEJIK
FAKTOR 7 : KEBEBASAN BERTINDAK (WEWENANG)

nang atau hak mengambil tindakan keputusan sendiri dengantetap taat pada ketentuan umum, kode etik profesi
rta kebijakan dasar organisasi, sesuai karakter organisasi

gambilan keputusan yang diakui secara formal oleh organisasi yang diperlukan pemegang jabatan secara
menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya serta menghasilkan kinerja yang harus dipertanggungjawabkan,
g jabatan lain wajib tunduk dan menerima.

Lingkup Wewenang
·  Mengikuti detail instruksi baik tahapan maupun teknis rinci pelaksanaannya
·  Hampir tidak memiliki wewenang spesifik
·  Pekerjaan dilaksanakan sesuai perintah
·  Mendasarkan pada garis besar instruksi yang bersifat teknis dan rutin
·  Menetapkan cara-cara kerja teknis sesuai dengan bidang keilmuan dan ketentuan teknis
fungsinya
·  Mengikuti standar proses kerja yang berlaku dengan cara-cara teknis sesuai dengan karakter
pekerjaan
·  Menetapkan prioritas dan cara pencapaian sasaran
·  Menyelaraskan proses, tempo kerja dan presisi hasil kerja dengan tetap berdasarkan ketentuan

·  Bertindak sesuai garis besar kebijakan organisasi dan ketentuan umum lingkungan, kode etik
profesi dan semacamnya, yang berpengaruh terhadap proses usaha organisasi
·  Menterjemahkan esensi kebijakan dan mengatur tindaakn sepanjang sesuai prinsip-prinsip dalam
organisasi
·  Bertindak sesuai dengan esensi ketentuan-ketentuan teknis profesi dan kode etiknya
·  Keputusan tindakan di tingkat mandiri penuh dalam bidang teknis pekerjaannya
·  Merumuskan strategi dan pengendalian pencapaian sasaran operasional sebagai bagian tahapan
kegiatan strategi pengembangan organisasi
·  Menjabarkan kebijakan korporasi dengan segala keterkaitan aspek-aspek penting dengan bidang
kerjanya
·  Menentukan taktik dan strategi pencapaian sasaran jangka panjang berupa pengembangan
langkah organisasi ke depan dan tahapan roadmap yang berkesinambungan, terintegrasi dengan
stratgei kebijakan bidang fungsi lain
FAKTOR 8 : NILAI KELOLA HARTA
Kode Tingkatan

U UMUM

S STANDAR

M MENENGAH

MENENGAH
TINGGI

MT

T TINGGI
Kode Tingkatan

R KECIL

K SEDANG

B MENENGAH

U TINGGI
FAKTOR 8 : NILAI KELOLA HARTA
Nilai Kelola Harta
Tak Langsung
Alternatif kondisi pada tingkat ini, adalah :
·   Pengelolaan data dan atau informasi dalam segala bentuk layanan yang bersifat umum, dapat
terbuka untuk kepentingan public, mudah dikelola secara sederhana, dan atau
·   Penggunaan alat-alat kerja dan apabila terjadi kerusakan alat atau depresiasi nilai guna alat
maka yang bersangkutan dapat melaporkan kepada organisasi untuk dilakukan perbaikan dan atau
penggantian.
Alternatif kondisi pada tingkatan ini :
·   Penjagaan sejumlah barang yang mudah dihitung dan dikontrol jumlahnya, serta disimpan di
suatu lokasi yang telah dilindungi sedemikian rupa dengan system dan mekanisme standar control
operasi, dan atau

·   Pemeliharaan sejumlah alat dengan tingkat pemeliharaan yang cukup mudah, dan apabila
terjadi tingkat kerusakan cukup tinggi maka dapat diusulkan kepada organisasi untuk
ditindaklanjuti oleh pihak lain atau diganti, dan atau

·   Pengelolaan dan perhitungan data dan informasi yang bersifat non confidential untuk
kepentingan internal sebagai bahan dasar pengambilan keputusan pihak yang membutuhkan

Alternatif kondisi pada tingkat ini :


·  Penjagaan sejumlah barang yang jenisnya bervariasi dan jumlahnya sangat banyak serta
memerlukan pengenalan karakter dan arus order barang dan untuk tetap menjaga kualitas maupun
keberlangsungan stok barang dibutuhkan kecermatan penempatan di lokasi serta pengendalian
system FIFO (First In First Out). Sebagai catatan : Lokasi penyimpanan telah dilindungi se
demikian rupa dengan system dan mekanisme standar control operasi, dan atau

·  Pengelolaan dan perhitungan cermat, analisis serta penyajian kejelasan data atau informasi yang
sifatnya terbatas untuk pihak-pihak tertentu di lingkungan organisasi sebagai bahan dasar
pengambilan keputusan.
Alternatif kondisi pada tingkat ini, adalah :
·  Pengelolaan dan penyusunan system kerja yang melibatkan proses analisis mendalam, dan
apabila terjadi kelambanan dan semacamnya akan sangat berdampak berjalannya rangkaian proses
kerja dan signifikan berdampak pada aspek keuangan organisasi, dan atau

·  Penyajian rekomendasi atas hasil analisis proposal kerja yang dilengkapi dengan asil penelitian
anatara lain dapat berupa benchmark, sebagai bahan adsar pengambilan keputusan di tingkat
stratejik operasional sehingga sifatnya terbatas hanya untuk beberapa pemegang jabatan yang
ditetapkan.

Alternatif kondisi pada tingkat ini, adalah :


·  Pengelolaan data dan informasi di tingkat Sekrtariat Direksi, yang bervariasi dan kompleks,
bersifat strictly confidential sampai dengan private confidential, dan atau
·  Penyajian rekomendasi atas hasil analisis proposal kerja yang dilengkapi penelitian antara lain
dapat berupa benchmark, sebagai bahan dasar pengambilan keputusan di tingkat stratejik
operasional, yang dapat berdampak pada citra organisasi dan konsekuensi hokum langsung
Nilai Kelola Harta
Langsung
Alternatif kondisi pada tingkat ini, ialah :
·  Berupa tanggungjawab anggaran unit dan atau proyek, cukup dilaporkan atasan langsung di
tingkat 2 (dua) tingkat di bawah Direksi, atau
·  Berupa tingkat pendapatan tingkat 1 (satu) atau terendah diantara kelompoknya, yang dihasilkan
dari rangkaian proses layanan medic langsung, dan berdampak pada citra dan konsekuensi hukum
bagi organisasi serta langsung kepada individu pemegang jabatan tersebut

Alternatif kondisi pada tingkat ini, ialah :


·  Berupa tanggungjawab anggaran unit dan atau proyek, dilaporkan atasan langsung di tingkat 1
(satu) tingkat di bawah Direksi, dan ke bagian Keuangan, dan
·  Yang bersangkutan akuntabel langsung pada saat audit yang berkaitan keuangan, ketaatan
prosedur serta terhadap kebijakan, atau
·  Berupa tingkat pendapatan tingkat 2 (dua) dari yang terendah kelompoknya, dan berdampak
pada citra dan konsekuensi hukum bagi organisasi serta langsung kepada individu pemegang
jabatan tersebut
Alternatif kondisi pada tingkat ini, adalah :
·  Berupa tanggungjawab anggaran unit dan atau proyek, harus dilaporkan kepada atasan langsung
yaitu di tingkat Direksi dan bagian Keuangan, dan
·  Kemungkinan dipresentasikan di depan lintas fungsi di tingkat strategis atau panel atau komite,
dan
·  Yang bersangkutan akuntabel langsung pada saat audit keuangan, ketaatan prosedur serta
terhadap kebijakan, atau
·  Berupa tingkat pendapatan tingkat 3 (tiga) diantara kelompoknya, yaitu yang dihasilkan dari
rangkaian proses layanan medic langsung, dan dapat berdampak pada citra dan konsekuensi
hukum bagi organisasi dan individu pemegang jabatan tersebut
Alternatif kondisi pada tingkat ini, adalah :
·  Berupa tanggungjawab anggaran unit dan atau proyek, selain dilaporkan atasan langsung yaitu
di tingkat Direksi dan bagian Keuangan, dan
·  Kemungkinan dipresentasikan di depan lintas fungsi tingkat strategis atau panel atau komite, dan

·  Yang bersangkutan akuntabel langsung pada saat audit keuangan, ketaatan prosedur, kebijakan
serta hukum, dan
·  Apabila terjaid masalah maka dapat berdampak secara signifikan terhadap citra organisasi dan
permasalahan hokum yangberkaitan dengan kehidupan jangka panjang organisasi serta individu
pemegang jabatan tersebut, atau

·  Berupa tingkat pendapatan tertinggi di kelompoknya, yang dihasilkan dari rangkaian proses
layanan medic langsung, dan dapat berdampak pada citra organisasi jangka panjang dan
konsekuensi hukum bagi organisasi maupun pemegang jabatan yang bersangkutan
FAKTOR 9 : PERAN JABATAN
Tingkat peran jabatan, yaitu :
Tingkat peran jabatan terhadap usaha inti organisasi berdasarkan karakter atau sifat dan posisi kontribusi
jabatan dlam pengendalian resiko usaha inti tersebut.

Kode Tingkatan Deskripsi

R REMOTE ·   Sebagai pendukung jauh dalam proses pencapaian hasil akhir usaha
inti organisasi

K KONTRIBUSI ·   Hasil kerjanya berupa layanan yang akan mempengaruhi signifikan
kelancaran fungsi-fungsi proses organisasi

B BERPERAN ·   Hasil kerjanya merupakan katalisator signifikan dan langsung


terhadap layanan dan usaha inti organisasi

U UTAMA ·   Hasil kerjanya secara signifikan dan langsung terkait dekat dengan
rangkaian proses layanan usaha inti organisasi
FAKTOR 10 : PROBABILITAS RESIKO
Adalah
tingkat:

·      Kemungkinan timbulnya gangguan dana atau resiko terjadinya kekurangtepatan sampai dengan kesalahan
tindakan dalam proses kerja disebabkan karena faktor-faktor yang tak terduga.
Kode Tingkatan

I MINIMAL

II MODERAT

III TINGGI
FAKTOR 10 : PROBABILITAS RESIKO

guan dana atau resiko terjadinya kekurangtepatan sampai dengan kesalahan


babkan karena faktor-faktor yang tak terduga.
Deskripsi
·   Faktor-faktor yang mempengaruhi sangat stabil, sehingga
kemungkinan terjadinya gangguan dan kesalahan kerja sangat kecil

·   Faktor-faktor yang mempengaruhi dapat berubah dan berkembang


sehingga memungkinkan terjadinya gangguan namun relatif
memungkinkan untuk segera dapat diatasi

·   Faktor-faktor sangat kompleks, dapat berubah dan berkembang


sangat cepat bahkan tak terduga, sehingga sangat memungkinkan
terjadinya gangguan, salah perkiraan, dan kesalaahn tindakan
keputusan yang memungkinkan berdampak terhadap kehidupan
jangka panjang organisasi

Anda mungkin juga menyukai