Anda di halaman 1dari 11

TUGAS INDIVIDU

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PELAYANAN


KEBIDANAN

Disusun Oleh :

NAMA : Nita Adam, Amd.Keb


NIM : 042020233
KELAS : Morowali Utara

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KURNIA JAYA


PERSADA PALOPO
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Kebijakan
Pemerintah Dalam Pelayanan Kebidanan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas  dosen  pada 
mata kuliah kebijakan pemerintah dalam pelayanan kebidanan Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang kebijakan pelayanan bidan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Eka Fadilla,S.ST.M.Keb, Selaku dosen  yang
telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

Nita Adam. A.Md. Keb

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR .....................................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................................1
B. Tujuan ...................................................................................................................1

BAB II TINJAUAN TEORI ...........................................................................................2


A. MILLINNIUM DEVELOPMENT GOALS  (MDGs) ......................................2
B. EXPANDING MATERNAL AND NEONATAL SURVIVAL (EMAS) ........3
C. PENGEMBANGAN DESA SIAGA / POSKESDES ........................................5
D. PELAYANAN KESEHATAN UNTUK MASYARAKAT MISKIN ..............5
E. JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) .......................6
F. KEBIJAKAN DALAM JAMPERSAL ..............................................................6

BAB III KESIMPULAN .................................................................................................7


DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia


dalam pembangunan nasional untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Pembangunan kesehatan juga merupakan salah satu upaya utama untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia yang pada gilirannya mendukung percepatan pencapaaian
sasaran pembangunan nasional. Kebijakan pembangunan kesehatan yang dilakukan oleh
pemerintah mengacu pada komitmen Indonesia akan delapan tujuan umum Millenium
Development Goals (MDGs), EMAS, Desa Siaga, Poskesdes

B. Tujuan

1. Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan MDGs


2. Agar mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan EMAS
3.  Agar  mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan Desa siaga / Poskesdes

1
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. MILLINNIUM DEVELOPMENT GOALS  (MDGs)

                        Pada dasarnya MDGs merupakan suatu komitmen bersama para


pemimpin dunia Negara–Negara berkembang untuk bersama – sama meningkatkan
pembangunan nasionalnya. Komitmen internasional ini menjadi acuan bagi pemerintah
Indonesia dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah.

                        Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa


Inggris MDGs adalah delapan tujuan yang diupayakan untuk dicapai pada tahun 2015,
merupakan tantangan tantangan utama dalam pembangunan diseluruh dunia. Pada
September 2000, Pemerintah Indonesia, bersama-sama dengan 189 negara lain,
berkumpul untuk menghadiri Pertemuan Puncak Milenium di New York dan
menandatangani Deklarasi Milenium. Deklarasi berisi sebagai komitmen negara masing-
masing dan komunitas internasional untuk mencapai 8 buah sasaran pembangunan dalam
Milenium ini (MDGs), sebagai satu paket tujuan terukur untuk pembangunan dan
pengentasan kemiskinan.

Berikut adalah 8  buah sasaran pembangunan dalam Milenium ini (MDGs) :

1. Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim


Target untuk 2015: Mengurangi setengah dari penduduk dunia yang berpenghasilan
kurang dari 1 dolar AS sehari dan mengalami kelaparan.

2. Pemerataan pendidikan dasar


Target untuk 2015: Memastikan bahwa setiap anak , baik laki-laki dan perempuan
mendapatkan dan menyelesaikan tahap pendidikan dasar.

3.  Mendukung adanya persaman jender dan pemberdayaan perempuan


Target 2005 dan 2015: Mengurangi perbedaan dan diskriminasi gender dalam
pendidikan dasar dan menengah terutama untuk tahun 2005 dan untuk
semua tingkatan pada tahun 2015.

4. Mengurangi tingkat kematian anak


Target untuk 2015: Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di
bawah 5 tahun

5. Meningkatkan kesehatan ibu


  Target untuk 2015: Mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam proses
melahirkan

2
6. Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya
Target untuk 2015: Menghentikan dan memulai pencegahan penyebaran HIV/AIDS,
malaria dan penyakit berat lainnya.

7. Menjamin daya dukung lingkungan hidup


a. Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan dalam
kebijakan setiap negara dan program serta mengurangi hilangnya sumber daya
lingkungan
b. Pada tahun 2015 mendatang diharapkan mengurangi setengah dari jumlah orang
yang tidak memiliki akses air minum yang sehat
c.    Pada tahun 2020 mendatang diharapkan dapat mencapai pengembangan yang
signifikan dalam kehidupan untuk sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di
daerah kumuh.

8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan


a. Mengembangkan lebih jauh lagi perdagangan terbuka dan sistem keuangan yang
berdasarkan aturan, dapat diterka dan tidak ada diskriminasi. Termasuk komitmen
terhadap pemerintahan yang baik, pembangungan dan pengurangan tingkat
kemiskinan secara nasional dan internasional.
b. Membantu kebutuhan-kebutuhan khusus negara-negara kurang berkembang, dan
kebutuhan khusus dari negara-negara terpencil dan kepulauan-kepulauan
kecil.Ini termasuk pembebasan-tarif dan -kuota untuk ekspor mereka;
meningkatkan pembebasan hutang untuk negara miskin yang berhutang besar;
pembatalan hutang bilateral resmi; dan menambah bantuan pembangunan resmi
untuk negara yang berkomitmen untuk mengurangi kemiskinan.
c. Secara komprehensif mengusahakan persetujuan mengenai masalah utang negara-
negara berkembang.
d. Menghadapi secara komprehensif dengan negara berkembang dengan masalah
hutang melalui pertimbangan nasional dan internasional untuk membuat hutang
lebih dapat ditanggung dalam jangka panjang.
e. Mengembangkan usaha produktif yang layak dijalankan untuk kaum muda
f. Dalam kerja sama dengan pihak "pharmaceutical", menyediakan akses obat
penting yang terjangkau dalam negara berkembang
g. Dalam kerjasama dengan pihak swasta, membangun adanya penyerapan
keuntungan dari teknologi-teknologi baru, terutama teknologi informasi dan
komunikasi.

B. EXPANDING MATERNAL AND NEONATAL SURVIVAL (EMAS)

EMAS (Explanding maternal and neonatal survival) adalah sebuah program


kerjasama Kementrian Kesehatan RI dan USAID selama lima tahun (2012-2016)
dalamrangka mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Program EMAS
mendukung pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, dalam berjejaring dengan

3
Organisasi Masyarakat Sipil, fasilitas kesehatan publik dan swasta, asosiasi rumah sakit,
organisasi profesi, dan sektor swasta, dan lain-lain. Program ini akan berkontribusi
terhadap percepatan penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir sebesar 25% di
Indonesia.

Explanding maternal and neonatal bertujuan untuk :


1. Meningkatkan kualitas pelayanan PONED & PONEK. Memastikan intervensi
medis prioritas yang mempunyai dampak besar pada penurunan kematian
diterapkan di RS dan Puskesmas.   Pendekatan tata kelola klinis (clinical
governance) diterapkan di RS dan Puskesmas.
2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem rujukan antar Puskesmas/Balkesmas
dan RS. Penguatan sistim rujukan. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam
menjamin akuntabilitas dan kualitas nakes, faskes dan Pemda. Meningkatkan
akses masy dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan .

EMAS dilaksanakan dalam enam provinsi yang memiliki jumlah kematian ibu


dan neonatal besar. Enam Provinsi tersebut adalah:
1) Sumatera Utara daerah intervensi nya adalah Kabupaten  Deli Serdang.
Kabupaten  di sekitar daerah intervensi adalah  Kota Medan, Kota
Tebingtinggi, Kab Langkat, Kab Karo, Kota Pematangsiantar, Kab Serdang
Bedagai, Kab Simalungun, Kota Binjai
2) Banten  daerah intervensinya adalah Kabupaten  Serang. Kabupaten di sekitar
daerah intervensi adalah Kab Tangerang, Kab Lebak, Kab Pendeglang, dan
Kota Cilegon
3) Jawa Barat daerah intervensinya adalah Kabupaten Bandung. Kabupaten  di
sekitar daerah intervensi adalah Kab Garut, Kab Sumedang, Kab Subang, Kab
Purwakarta, Kab Cianjur, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab Bandung Barat.
Daerah intervensi lain di Jawa Barat adalah Kabupaten  Cirebon. Kabupaten
di sekitar daerah intervensi adalah Kota Cirebon, Kab Indramayu, Kab
Majalengka, Kab Kuningan
4) Jawa Tengah daerah intervensinya adalah Kabupaten Tegal. Kabupaten  di
sekitar daerah intervensi adalah  Kota Tegal, Kab Brebes, Kab Pemalang, Kab
Pekalongan, dan Kota Pekalongan. Daerah intervensi lain di Jawa tengah
adalah Kabupaten  Banyumas. Kabupaten  di sekitar daerah intervensi adalah
Kab Kebumen, Kab Cilacap, Kab Purbalingga, Kab Banjarnegara
5) Jawa Timur daerah intervensinya adalah Kabupaten  Malang. Kabupaten  di
sekitar daerah intervensi adalah Kota Malang, Kab Lumajang, Kab
Probolinggo, Kab Pasuruan, Kota Batu, Kab Blitar
6)  Sulawesi Selatan. Daerah intervensinya adalah Kabupaten Pinrang.
Kabupaten  di sekitar daerah intervensi adalah Kab Tana Toraja, Kab
Enrekang, Kab Sidenreng Rappang, Kota Pare-Pare.

4
C. PENGEMBANGAN DESA SIAGA / POSKESDES

Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan,
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri. Pembangunan Kesehatan
mempunyai Visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk hidup sehat. Visi ini dicapai
dengan dukungan masyarakat dan pemerintah.
 Pengembangan Desa Siaga dilaksanakan melalui pembentukan Poskesdes, yaitu
salah satu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat ( UKBM ) yang dibentuk di desa
dalam rangka mendekatkan / menyediakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat
desa yang meliputi kegiatan peningkatan hidup sehat ( promotif ), pencegahan penyakit
 ( preventif ), pengobatan (kuratif) yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan ( terutama
bidan ) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela lainnya.

Desa Siaga dikembangkan melalui penyiapan masyarakat, pengenalan masalah,


perumusan tindak lanjut pencapaian khususnya kesepakatan pembentukan Poskesdes dan
dukungan sumberdaya. Pengembangan Desa Siaga / Poskesdes walaupun bersumberdaya
masyarakat.

Kegiatan pengembangan Oprasional Desa Siaga/Poskesdes meliputi :


1. Pengembangan Poskesdes / Desa Siaga baru:
a. Pertemuan Desa
b.   Pengumpulan Data
c.  Pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa
d.  Dll

2. Peningkatan SDM
a. Pelatihan Kader
b.  Stimulan Tenaga Kesehatan di desa, kader

3.  Operasional Poskesdes
a. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu, anak, gizi, penyakit menular
lainnya, dan bencana
b.   Bahan habis pakai
c. Sarana Penunjang Poskesdes : ATK, Foto copy
d. Transport petugas, kader untuk pelayanan dan konsultasi

D. PELAYANAN KESEHATAN UNTUK MASYARAKAT MISKIN

Untuk menjamin askes masyarakat miskin terhadap pelayanan kesehatan sejak tahun
1998pemerintah melaksanakan berbagai upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat pada
tahun 1998sampai dengan 2001 pemerintah meluncurkan programjaring pengaman sosial
bidang kesehatan JPS-BK, Program ini merupakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
miskin melalui puskesmas dan rujukannya ke puskesmas kabupaten/kota, meliputi segala

5
bentuk pelayanan kesehatan yang di laksanakan oleh puskesmas dan jaringannya
termasuk pelayanan keluarga berencana dan rawat inap, peayanan kebidanan dan rujukan
bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dari keluarga miskin serta program perbaikan gizi.

E. JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS)

Untuk menjamin askes masyarakat miskin dan tidak mampu terhadap pelayanan
kesehatan pada tahun2008 pemerintah menetapkan kebijakan program jaminan kesehatan
masyarakar (jamkesmas) program ini di kenal sebelumnya dengan nama asuransi
kesehatan masiarakat miskin (askeskin)

Berdasarkan manejemen pelaksanaan (manlak) tahun 2009, tujuan program jamkesmas


adalah sebagi berikut :

1. Tujuan umum: meningkatnya askes dan mutu pelayanan kesehatan sehingga


tercapai derajat kesehatan yang optimal secara efektif dan efesien bagi seluruh
peserta jamkesmas

2. Tujuan khusus :
a. Memberikan kemudahan dan askes pelayanan kesehatan kepada peserta
kepada sluruh jaringan PPK JAMKESMAS
b. Mendorong peningkatan pelayanan kesehatan yang standar bagi peserta,
tidak berlebihan sehingga terkendali mutu dan biayanya.
c. Terselengaranya pengelola keuangan yang transparan dan akuntabel

F. KEBIJAKAN DALAM JAMPERSAL

Jamina persalinan atau di kenal dengan jampersal merupakan salah satu kebijakan
pembiayaan yang di laksanakan oleh kementrian kesehatan RI yang bertujuan
meningkatkan askes pemeriksaan kehamilan, persalina, nifas, dan bayi baru lahir, yang
di lakukan oleh tenaga kesehatan dengan menghilangkan hambatan finansial dalam
rangka menurunkan AKI dan AKB, Jampersal di peruntukan bagi ibu yang bekum
mempunyai jaminan kesehatan yang di laksanakan pada fasilitas yang bekerja sama
dengan program (kemenkes RI, 2012)

Strategi Operasional Dalam Pelayanan Kebidanan(Depkes. 2011)

1. Penguatan puskesmas dan jaringannya


2. Penguatan manajemen program dan sistem rujukannya
3. Meningkatkan peran serta masyarakat kerja sama dan kemitraan
4. Jaminan persalinan
5. Bantuan operasional kesehatan( BOK )

6
BAB III
KESIMPULAN

Sehingga, dapat dsimpulkan dari uraian di atas bahwa MDGs bertujuan untuk


pembangunan dan pengentasan kemiskinan. EMAS (Explanding maternal and neonatal
survival) adalah sebuah program kerjasama Kementrian Kesehatan RI dan USAID dalam
rangka mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Sedangkan Desa Siaga
dilaksanakan melalui pembentukan Poskesdes, yaitu upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan / menyediakan
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa yang meliputi kegiatan peningkatan hidup
sehat (promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan (kuratif) yang dilaksanakan
oleh tenaga kesehatan (terutama bidan) dengan melibatkan kader atau tenaga sukarela
lainnya.dan beberapa kebijakan pemerintah dalam pelayanan kebidanan antara lain,jaminan
kesehatan masyarakat miskin, Jamkesmas, kebijakan jampersal,

7
DAFTAR PUSTAKA

1. https://id.scribd.com/doc/295694332/proses-kebijakan-pelayanan-
kebidanan
2. http://emmadiska.blogspot.com/2013/05/kebijakan%20pemerintah-
dalam-bidang.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai