PUSKESMAS TULANGAN
KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO
PERIODE JANUARI - AGUSTUS 2014
Disusun oleh :
Ariya wiratama,S.ked
(08700066)
(08700112)
M.Mardanu,S.ked
(08700116)
(08700173)
Riska Mustikawati,S.ked
(08700179)
Jeffry Caesar,S.ked
(09700347)
SURABAYA
2014
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DALAM RANGKA PENCAPAIAN PROGRAM
DI PUSKESMAS TULANGAN
JANUARI AGUSTUS 2014
KABUPATEN SIDOARJO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan LAPORAN PRAKTEK KERJA
LAPANGAN DALAM RANGKA PENCAPAIAN PROGRAM DI PUSKESMAS
TULANGAN JANUARI AGUSTUS 2014 KABUPATEN SIDOARJO.
Praktek kerja ini merupakan salah satu persyaratan untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik dibidang Ilmu Kedokteran Komunitas yang dilaksanakan di
Puskesmas Tulangan Kabupaten Sidoarjo.
Dengan menyusun laporan ini, kami berharap dapat menambah
pengetahuan dan memperluas wawasan kami serta berfikir maju dan kritis dalam
menghadapi segala permasalahan yang ada di masyarakat, khususnya dalam
bidang kesehatan.
Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada beberapa pihak yang
membantu terwujudnya laporan ini diantaranya :
1. Prof. Dr. dr. Sri Harmadji T, Sp.THT-KL (K) selaku Rektor Universitas
Wijaya Kusuma Surabaya.
2. Prof. Dr. H. Djanggan Sargowo, dr. Sp.PD, Sp.JP, FIHA, FACC, FCAPC,
FESC, FASCC, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Wijaya Kusuma
Surabaya yang telah memberi kesempatan kepada penulis menuntut ilmu
di Fakultas Kedokteran Wijaya Kusuma Surabaya.
3. Prof. Didik Sarudji, sebagai pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, arahan, serta dorongan dalam menyelesaikan penelitian ilmiah
ini.
4. dr. Sugiharto, MARS selaku Koordinator Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kedokteran Komunitas.
5. dr. Sukma Sahadewa,M.Kes selaku pembimbing Kepaniteraan Klinik Ilmu
Kedokteran Komunitas.
6. dr. Dina Mariana Manik, selaku Kepala Puskesmas Tulangan Kabupaten
Sidoarjo.
7. dr. Yulita Dwi Astuti, selaku pembimbing Dokter Muda Puskesmas
Tulangan Kabupaten Sidoarjo.
8. Dokter, perawat dan bidan serta seluruh staf Puskesmas Tulangan yang
membantu kami dalam melaksanakan tugas praktek kerja lapangan ini.
9. Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan
praktek kerja lapangan ini.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam laporan ini, sehingga kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan laporan
praktek kerja lapangan ini. Semoga laporan ini dapat member manfaat bagi yang
membutuhkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
BAB I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan dan Metodologi
C. Visi, Misi dan Motto Puskesmas
D. Pelaksanaan Kerja
E. Struktur Organisasi Puskesmas
F. Program Kerja
BAB II. Analisa Situasi Sumber Daya Kesehatan
A. Keadaan Geografi
B. Batas Wilayah
C. Pemerintahan
D. Kependudukan
E. Sosial Ekonomi
F. Sarana Kesehatan
G. Tenaga Kesehatan
H. Pembiayaan Kesehatan
BAB III. Program Puskesmas Tulangan
A. Program Wajib
1. Program Promosi Kesehatan Masyarakat
2. Program Kesehatan Lingkungan
3 Program Usaha Perbaikan Gizi
4 Program Kesehatan Ibu dan Anak
5 Program Pemberantasan Penyakit Menular
6 Program Pengobatan
BAB IV. Rumusan Masalah
BAB V. Prioritas Masalah
BAB VI. Pemecahan Masalah
BAB VII. Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
I
II
IV
VI
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan suatu hal yang penting yang tidak terpisahkan
dengan kehidupan masyarakat, sehingga secara tidak langsung hal ini
memacu kepedulian pemerintah dan masyarakat akan pentingnya kesehatan.
Oleh sebab itu hal-hal yang menyangkut pembangunan kesehatan perlu
ditingkatkan diantaranya melalui peningkatan sarana-sarana kesehatan baik
dalam kualitas maupun kuantitasnya. Puskesmas merupakan salah satu sarana
kesehatan yang disponsori oleh pemerintah, dimana jumlahnya yang banyak
Target untuk 2015 adalah mengurangi dua per tiga tingkat kematian
anak-anak usia di bawah 5 tahun.
Target untuk 2015 adalah Mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu
dalam proses melahirkan.
Pada
tahun
2020
mendatang
diharapkan
dapat
mencapai
Membantu
kebutuhan-kebutuhan
khusus
negara-negara
kurang
Dalam
kerjasama
dengan
pihak
swasta,
membangun
adanya
10
keberhasilan
pembangunan
kesehatan
di
daerah
perlu
11
Tujuan Umum
Menyiapkan dokter muda untuk menjadi dokter yang mampu
melaksanakan dan mengembangkan usaha-usaha kesehatan melalui
puskesmas sebagai pos terdepan dalam sistem pelayanan kesehatan.
2.
Tujuan Khusus
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
3.
Metodologi
a. Mengikuti dan mengamati secara langsung kegiatan-kegiatan di
Puskesmas Tulangan.
b. Mencatat data-data yang diperlukan secara langsung kegiatankegiatan di Puskesmas Tulangan.
c. Mengikuti kegiatan di lapangan.
12
program
pembangunan
dalam
mewujudkan
tujuan
D. Pelaksanaan Kerja
Kegiatan kepaniteraan klinik ilmu kesehatan masyarakat di Puskesmas
Tulangan telah dilaksanakan sejak tanggal
Oktober 2014 , setiap hari kerja. Dengan berbagai kegiatan yang meliputi :
1.
Mengikuti
serta
mengamati
secara
langsung
kegiatan-kegiatan
3.
4.
F.
Program Kerja
Program kerja yang ada di Puskesmas Tulangan meliputi Program Pokok
dan Program Pengembangan. Program pokok Puskesmas Tulangan meliputi :
1. Promosi kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
2. Kesehatan lingkungan
3. Upaya perbaikan gizi
4. Kesehatan ibu dan anak termasuk Keluarga Berencana
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
6. Pengobatan.
Sedangkan program pengembangan Puskesmas Tulangan meliputi :
1. Upaya kesehatan usia lanjut.
2. Upaya kesehatan mata atau pencegahan kebutaan.
3. Upaya kesehatan telinga/ pencegahan gangguan pendengaran.
4. Kesehatan jiwa.
5. Kesehatan olah raga.
14
15
BAB II
ANALISA SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
A.
Keadaan Geografi
Wilayah UPTD puskesmas Tulangan merupakan sebagaian dari wilayah kecamatan
Tulangan yang merupakan dataran rendah 4 M di atas permukaan laut yang
mengandalkan hasil pertanian berupa padi, sayuran dan tebu.
B.
Batas Wilayah
Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Tulangan ditentukan sebagai berikut :
C.
- Sebelah Utara
: Kecamatan Wonoayu
- Sebelah Timur
- Sebelah Selatan
: Kecamatan Krembung
- Sebelah Barat
: Kecamatan Prambon
Pemerintahan
Wilayah kerja Puskesmas Tulangan merupakan salah satu puskesmas yang berada di
Kecamatan Tulangan kabupaten Sidoarjo, dengan luas wilayah 1.563,240 Ha yang
secara administrtif terbagi dalam 12 (dua belas) desa , antara lain :
D.
Desa Tulangan
Desa Kemantren
Desa Medalem
Desa Singopadu
Desa Kajeksan
Desa Grinting
Desa Modong
Desa Grabagan
Desa Kepunten
Desa Grogol
Desa Sudimoro
Kependudukan
Setiap individu dan pemerintah berkewajiban dan bertanggung jawab dalam upaya
meningkatkan
derajat
kesehatan
perorangan,
keluarga,
masyarakat
beserta
lingkungannya.
16
Data kependudukan sangat bermakna, karena masyarakat menjadi titik sentral dalam
pembangunan kesehatan
a) Kepadatan Penduduk
Data tentang kepadatan penduduk memegang peranan yang sangat penting untuk
menentukan target pencapaian program kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas.
Dalam penyusunan Profil Kesehatan ini Puskesmas Tulangan menggunakan sumber
data kependudukan Proyeksi Supas. Berdasar Proyeksi Supas tahun 2013 adalah
sebesar 51.036 jiwa, dengan jenis kelamin laki-laki sebesar 25.592 jiwa, jenis kelamin
perempuan sebesar 25.444 jiwa. Namun mengingat wilayah kerja Puskesmas
Tulangan adalah wilayah urban, hal ini mengakibatkan beberapa target pencapaian
program kesehatan dibawah target yang ditetapkan. Dari seluruh desa yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Tulangan, desa dengan angka kepadatan penduduk terendah
adalah Desa Kajeksan yaitu 2.358 jiwa, sedangkan desa dengan kepadatan penduduk
tertinggi adalah Desa Kemantren yaitu 6.970 jiwa. sedangkan rasio beban tanggungan
mencapai 26,04
b) Distribusi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Data tentang distribusi penduduk bermanfaat untuk mengetahui jumlah penduduk usia
produktif dan non produktif sehingga bisa diketahui besar angka Dependency Ratio.
Grafik 1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Wilayah Puskesmas Tulangan Tahun 2013
17
E.
Sarana Kesehatan
Dalam upaya penyembuhan maupun peningkatan pelayanan kesehatan,
pengadaan obat-obatan yang memadai sangatlah dibutuhkan. Dengan makin
mahalnya obat-obatan di pasaran maka pengadaan obat generik akan sangat
membantu masyarakat dalam memperoleh obat sesuai dengan penyakitnya.
Untuk menunjang pelayanan kesehatan yang paripurna pada masyarakat, maka
perlu juga di dukung oleh sarana kesehatan yang tersedia. Sarana kesehatan yang ada
di wilayah Puskesmas Tulangan meliputi rumah sakit swasta ,Puskesmas Keliling, 2
Puskesmas Pembantu, 9 buah Polindes. Di setiap desa juga sudah terbentuk Poskesdes
dan Posyandu yang berada di setiap RW dan desa. Disamping itu pihak swata pun
juga turut berperan mendukung dalam membantu memberikan pelayanan kesehatan
pada masyarakat yaitu dengan adanya Rumah Bersalin, BP/Poliklinik, praktek dokter,
dan apotek.
Dalam memberikan
Tenaga Kesehatan
Permasalahan yang sering dihadapi oleh puskesmas adalah ketersediaan sumber daya
tenaga kesehatan yang kurang mencukupi sehingga tidak sesuai dengan beban
puskesmas yang cukup berat. Ketersediaan sumber daya tenaga kesehatan Puskesmas
Tulangan akan diuraikan secara jelas di bawah ini.
18
NO
TENAGA KESEHATAN
JUMLAH
(Orang)
Dokter
Dokter Gigi
Bidan ( DIII )
13
Bidan
Perawat ( DIII )
Sanitarian ( DIII )
Asisten Apoteker
10
Analis Laboratorium/Medis
11
Ka Sub Bag.TU
12
Perakarya kesehatan
13
Administrasi Umum
14
Penjaga Kantor
15
JUMLAH
37
Tabel 2.1
Pembiayaan Kesehatan
UPTD Puskesmas Tulangan mendapat Anggaran pelaksanaan kegiatan
dan pembangunan kesehatan didapatkan dari beberapa sumber, sebagai berikut :
1. APBD II :
a. Peningkatan/Operasional
Rp. 80.288.800
Rp. 276.400.000
2. JAMKESDA
Rp 26.257.500
3. JAMKESMAS
Rp 33.803.000
4. JAMPERSAL
Rp 2.000.000
5. ASKES
Rp 12.296.000
19
Rp 56.000.000
BAB III
20
PROGRAM PUSKESMAS
A. PROGRAM WAJIB
1. Program Promosi Kesehatan Masyarakat
Definisi
Gabungan kegiatan dan kesempatan yang dilandaskan prinsip-prinsip belajar yang
mencapai suatu keadaan, dimana individu-individu kelompok/masyarakat. Secara
keseluruhan ingin hidup sehat tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa
dilakukan secara perorangan maupun kelompok dan pertolongan bila perlu.
Tujuan
a. Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat menuju kualitas hidup.
b. Khusus
b)
Rumah tangga.
c)
Institusi kesehatan.
d)
Tempat-tempat umum
e)
Tempat-tempat kerja
b. Target
Frekuensi penyuluhan kelompok oleh petugas kesehatan di Puskesmas
Tulangan Bulan Januari-Agustus 2014 = 92,37% dari sasaran yang dikaji
1) Penyuluhan kelompok dan umum di dalam dan di luar Puskesmas
2) Peran serta masyarakat :
21
Kader
Pengobatan tradisional
2.
3.
4.
5.
Papan tulis
Buku
OHP Slide
Buku
Poster
Modul
Booklef
Leaflet
Slide
Video film
22
nilai
tingkat
24
d. Posyandu
Purnama
adalah
posyandu
dengan
nilai
tingkat
adalah
posyandu
dengan
nilai
tingkat
Penyehatan air
2.
Pembuangan kotoran
3.
4.
5.
Penyehatan air
2.
3.
4.
5.
Klinik sanitasi
6.
Definisi Operasional
1. Penyehatan Air :
a. Pengawasan Sarana Air Bersih (SAB) adalah kegiatan yang bersifat
monitoring ( Inspeksi Sanitasi/IS ) terhadap Sarana Air Bersih ( SAB ) yang
ada di wilayah kerja Puskesmas.
Yang termasuk SAB antara lain : PDAM, perpipaan, sumur pompa, sumur
gali, Perlindungan Mata Air (PMA), Penampungan Air Hujan (PAH).
b. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap SAB adalah
Jumlah KK yang memiliki akses terhadap SAB di wilayah kerjanya. Akses
disini tidak harus memiliki SAB sendiri, bisa dari SAB umum, kerabat dekat,
tetangga dll.
2. Penyehatan Makanan dan Minuman
a. Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) :
Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) Tempat Pengelolaan
Makanan (TPM) yang ada di wilayah puskesmas sekaligus memberikan
pembinaan terhadap penanggung jawab/pengelola. Petugas maupun penjamah
makanan. (TPM antara lain : restoran, rumah makan, depot, jasa boga, dll).
b. Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan
Jumlah TPM yang baik dari segi fisik maupun perilaku petugas cukup bersih
aman dan tidak berpotensi menimbulkan kontaminasi atau dampak negatif
kesehatan lainnya.
3. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
a. Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar :
26
Tujuan
a. Tujuan Umum:
1)Meningkatkan status gizi balita dimana sasaran melalui kegiatan posyandu,
pelayanan di puskesmas-puskesmas pembantu maupun pos kesehatan.
2)Meningkatkan peran serta PKK agar ikut mendukung peran serta aktif dari ibuibu kader posyandu maupun dari tokoh masyarakat dalam pelaksanaan
posyandu.
3)Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektoral maupun lintas program.
b. Tujuan Khusus:
1.1. Menurunkan penderita KEP dan GAKI
1.2. Menurunkan penderita anemia dan gizi pada ibu hamil dan bumil KEK
1.3. Menurunkan penderita kekurangan vitamin A
1.4. Menurunkan penderita penyakit degeneratif
2. Ibu menyusui
3. Ibu hamil
4. Penderita dari Balai Pengobatan (penyakit degeneratif)
5. Pelacakan gizi buruk
b. Kegiatan Gizi
1. Dalam gedung
1.1 Pojok gizi
1.1 Pelayanan gizi
1.2.1 Penyuluhan dan konsultasi gizi
1.2.2 Penyediaan makan
2. Luar gedung
1.1 Kegiatan posyandu
1.2 Pemberian paket pertolongan gizi
1.3 Penyuluhan kelompok
1.4 Pemantauan status gizi
1.5 Pelacakan gizi buruk
c.
d. Sarana
1. Ruang gizi
29
30
3. Remaja putrid
mendapat tablet Fe
4. Bumil KEK adalah Jumlah Bumil KEK yang ditemukan dengan ukuran LILA <
23,5 cm.
Penanganan Gangguan Gizi
1. Balita gizi buruk mendapat perawatan adalah Jumlah balita Gizi buruk yang
ditemukan mendapat perawatan sesuai standart tatalaksana gizi buruk.
2. MP-ASI pada anak usia 6-24 bulan adalah Jumlah Balita usia 6 24 bulan
yang mendapat PMT pemulihan selama 90 hari.
3. Pemberian PMT Pemulihan Balita Gizi buruk adalah Jumlah Balita Gizi
buruk yang mendapat PMT Pemulihan selama 90 hari.
4. Balita bawah garis merah adalah Jumlah balita yang ditimbang setiap bulan
dimana berat badanya berada dibawah garis merah pada KMS.
5. Jumlah BUMIL KEK yang ditangani : jumlah bumil KEK yang ditemukan
dan ditangani.
6. Balita BGM yang ditangani : Balita BGM yang ditangani secara adekuat.
Pemantauan Status Gizi
1. Desa bebas rawan gizi adalah Jumlah Desa / Kelurahan dengan prevalensi status gizi
kurang dan gizi sangat kurang pada balita < 15 %.
2. Balita Naik Berat badannya (N/D) adalah Jumlah balita yang ditimbang setiap bulan
dan naik berat badannya ( sesuai dengan kenaikan Berat Badan Minimal / KBM ).
3. ASI EKSKLUSIF : jumlah bayi yang hanya diberi ASI saja mulai dari usia 0 s/d 6
bulan.
Keterangan:
S
: Jumlah Balita yang ada
=
4238
K
: Jumlah Balita yang punya KMS
=
4238
D
: Jumlah Balita yang datang ditimbang
=
3885
N
: Jumlah Balita yang berat badannya naik saat ditimbang =
3184
N / S : Balita yang naik berat badannya saat ditimbang dibanding semua balita yang
ada
Menunjukkan keberhasilan program Gizi = 91,67%
N / D: Balita yang naik berat badannya dibanding semua balita yang ditimbang
Menunjukkan keberhasilan penimbangan = 81,96%
D / S : Balita yang ditimbang dibanding seluruh balita yang ada
Menunjukkan peran serta masyarakat = 75,12%
D / K: Balita yang ditimbang dibanding seluruh balita yang punya KMS
Menunjukkan kelangsungan penimbangan = 91,67%
31
2)
3)
4)
2)
3)
4)
5)
2) Pertolongan persalinan.
3) Imunisasi ibu dan imunisasi dasar anak.
4) Pengobatan sederhana.
5) Manajemen terpadu balita sakit (MTBS).
6) Penyuluhan gizi.
7) Pendidikan kesehatan terhadap masyarakat.
8) Kunjungan rumah.
Definisi Operasional
a. Kesehatan Ibu
1. Pelayanan kesehatan bagi bumil sesuai standar, untuk kunjungan lengkap (K4)
: Ibu hamil yang mendapat pelayanan ANC sesuai standart dengan distribusi
pelayanan, minimal tribulan I : 1x, tribulan II : 2x oleh petugas kesehatan.
Cara Perhitungan sub variabel:
= Pencapaian
x 100%
Sasaran bumil
Sumber data : laporan PWS kesehatan ibu (point K4)
2. Drop Out K1-K4 adalah Kesenjangan presentase K1 dikurangi K4.
Cara Perhitungansub variabel : Bila kesenjangan +0,5% = 100 :
Target sasaran x 100%
Pencapaian
Sumber data: laporan PWS kesehatan ibu
3. Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yang berkompeten : Jumlah
persalinan aman yang dilakukan oleh Nakes yang mempunyai kompetensi
kebidanan.
Cara Perhitungan sub variabel :
Pencapaian
x 100%
Target Sasaran
Sumber data : laporan PWS kesehatan ibu
4. Pelayanan Nifas lengkap sesuai standar : Jumlah bufas yang mendapat
pelayanan kesehatan sesuai standart minimal 3 kali dengan distribusi
pelayanan 6 jam pasca persalinan 7 hari minimal 1 kali, 8 28 hari 1 kali, 2942 hari 1 kali termasuk pemberian Fe Bufas 42 tab, Vit A 200.000 IU 2 kali,
pemberian pertama diberikan pada saat pasca persalinan sampai dengan < 7
hari, pemberian kedua diberikan setelah 24 jam dari pemberian pertama.
Cara Perhitungan sub variabel:
Pencapaian
x 100%
Target Sasaran
33
Pencapaian
x 100%
Target sasaran
b. Kesehatan Bayi
1. Pelayanan neonatal risti/komplikasi : Jumlah Neonatal Risti / komplikasi yang
ditangani sesuai standart oleh nakes.Risti/komplikasi adalah penyimpangan
dari
normal
yang
berpotensi
atau
secara
langsung
menyebabkan
Pencapaian x 100%
Target sasaran
minimal 3x dengan
distribusi pelayanan hari 1-3 minimal 1 kali, hari 4-7 minimal 1 kali, hari 8-28
minimal 1 kali (KN2).
Cara Perhitungan sub variabel :
Pencapaian
x 100%
Target Sasaran
Sumber data: laporan PWS kesehatan anak
3. Pelayanan bayi paripurnaadalah jumlah bayi yang memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai standar oleh nakes minimal 4x/tahun setelah mendapat
yankes neonatal (KN2) dengan distribusi Pelayanan Minimal umur 1-3 bln 1
x, 4-6 bulan 1x, 7-9 bulan 1x, 9-12 bulan 1x. Pelayanan kesehatan tersebut
meliputi pit K 1 injeksi, pemberian imunisasi dasar lengkap, vit A dosis tinggi,
SD, ID, TK dan MT, BM bagi yang sudah dilatih.
Cara Perhitungan sub variabel :
Pencapaian
x 100%
Sasaran bayi
34
Pencapaian x 100%
Target Sasaran
Pencapaian x 100%
Target Sasaran
Skor 6-10
Skor > 12
Umum :
35
Khusus :
1.
2.
3.
Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh narkotika, obat
dan bahan berbahaya, alkohol, rokok dsb.
Dasar Hukum
SKB 4 Menteri yang ditetapkan pada 3 September 1984 oleh:
1.
Mendikbud
2.
Menkes
3.
Depdagri
4.
Menteri Agama
Ruang Lingkup
TRIAS UKS :
1. Pendidikan kesehatan
1.1 Intrakurikuler
1.2 Ekstrakurikuler
2. Pelayanan kesehatan
2.1 Promotof: penyuluhan, latihan, keterampilan dalam Yankes
2.2 Preventif: Pemutusan mata rantai penyakit, penjaringan, imunisasi, KMS,
pemeriksaan kesehatan dan konseling.
2.3 Kuratif dan rehabilitatif: Pengobatan ringan, P3K.
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat
36
Ruang UKS
3.1.2
3.1.3
3.1.4
Tempat sampah.
3.1.5
KM / WC
Konseling kesehatan
3.2.2
Bakti sosial
3.2.3
Kesenian
3.2.4
Kebun sekolah
3.2.5
Penjelajahan
b.
Sasaran :
1. Sasaran pelayanan kesehatan
Seluruh peserta didik yaitu : TK, Pendidikan Dasar, Pendidikan agama
(ponpes), pendidikan kejuruan dan pendidikan khusus (SLB) serta guru UKS.
2. Sasaran pembinaan
b.1 Pelaksanaan kesehatan sekolah.
b.2 Lingkungan fisik sekolah dan lingkungan rumah tangga.
c.
melaksanakan
SLTP/MTs, SLTA/MA.
2.
Kualitas UKS.
Ditujukan untuk meningkatkan kesehatan pada peserta didik SD, SLTP,
SLTA, Ponpes murid kelas 1 SD dengan DT, murid kelas 2-3 SD dengan TT.
d.
37
Kegiatan UKS:
1. Pendidikan kesehatan sekolah dapat di lingkungan intra dan ekstrakulikuler.
Kegiatan intrakulikuler seperti pelajaran ilmu kesehatan. Kegiatan
ekstrakulikuler seperti lomba poster kesehatan, lomba kebersihan kelas,
penyuluhan dari petugas puskesmas tentang kesehatan.
2. Lingkungan hidup sekolah yang sehat.
b.1 Lingkungan fisik: pengawasan kantin, bangunan sekolah dan lingkungan
di sekitar lingkungan sekolah.
b.2 Lingkungan Psikis: memberikan perhatian terhadap peserta didik,
khususnya anak didik yang bermasalah dan membina hubungan kejiwaan
antara guru dan peserta didik.
b.3 Lingkungan Sosial: membina hubungan harmonis antara guru, peserta
didik, karyawan sekolah dan masyarakat sekolah.
b.4 Pemeliharaan
kesehatan
sekolah
bertujuan
untuk
memelihara,
39
Pencapaian x 100%
Target sasaran
bahagia
sejahtera
melalui
pengendalian
40
Peserta KB baru/lama yang berhenti atau tidak memakai salah satu metode
kontrasepsi dalam satu tahun kalender karena ingin hamil, istirahat minimal 3
bulan, alasan medis, menopause, cerai, pindah wilayah lain.
d. Akseptor KB mengalami komplikasi
Peserta KB semua metode yang mengalami gangguan kesehatan dan
mengarah
pada
keadaan
patologis
sebagai
akibat
dari
proses
a. Sasaran
1. Penderita dan keluarga yang kontak dengan penyakit menular
2. Murid SD
3. Masyarakat umum
b. Kegiatan
1. Surveillance Epidemiologi
2. Mengamati dan mengawasi kasus-kasus yang dapat menjadi masalah masyarakat
yang kemudian pelacakan dan pemberantasan.
c. Program-program
A. P2TB PARU
Definisi
TB paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosa dengan gejala penderita batuk berdahak yang lebih dari 2 minggu..
Tujuan :
a.
Jangka Panjang
Menurunkan rantai penularan, sehingga penyakit TB paru tidak lagi
merupakan masalah kesehatan di Indonesia
b.
Jangka Pendek
Definisi Operasional
1. Penemuan suspect penderita TB adalah Jumlah penemuan suspek TB Paru atau
penderita batuk berdahak yang lebih dari 2 minggu yang ditemukan diwilayah kerja
puskesmas selama periode Januari-Sept 2014.
2. Pengambilan dan fiksasi sputum suspect TB : jumlah specimen yang diperiksa
selama periode Januari - Agustus 2014.
3. Penemuan penderita BTA positif : jumlah penderita baru BTA positif di wilayah kerja
puskesmas selama periode Januari - Agustus2014.
B. P2 KUSTA
42
Definisi
Kusta merupakan penyakit menular disebabkan oleh Mycobacterium leprae
menyerang saraf tepi dan jaringan tubuh lainnya.
Tujuan :
a.
b.
c.
Jangka pendek:
Penderita kusta :
- Pengobatan kombinasi
- Evaluasi pengobatan
b.
Masyarakat :
- Pencarian penderita
- Penyuluhan tentang kusta
c.
Kebijaksanaan :
c. Proporsi penderita anak (0-1 th) yang baru ditemukan dibagi jumlah penderita yang
baru ditemukan dalam periode 1 tahun.
d. RFT Rate :
1. PB : 2. MB : Jumlah penderita kusta yang ditemukan dan diobati dengan MDT selama periode
Januari Agustus 2014
C. P2 PENYAKIT DIARE
Definisi
Suatu kegiatan dalam usaha penanggulanganan dan pemberantasan penyakit
diare.
Tujuan
a.
b.
c.
d.
b.
c.
b. Target
Tidak ada target khusus di puskesmas, hanya mengacu pada target nasional.
Definisi operasional
1. Penemuan kasus diare di puskesmas dan kader : jumlah kasus diare yang
ditemukan oleh petugas puskesmas dan kader pada periode Januari Agustus
2014
2. Kasus diare dengan dehidrasi ringan sedang ditangani oleh puskesmas dan kader
dengan oral rehidrasi : jumlah kasus diare dengan dehidrasi ringan-sedang yang
45
mendapat oralit dari petugas puskesmas dan kader pada periode Januari
Agustus 2014
D.
E. PELAYANAN IMUNISASI
1. Tujuan
a.
Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian terhadap penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu TBC, difteri, pertusis, tetanus
neonatorum, polio, campak dan hepatitis B.
b. Khusus
Tercapainya UCI (Universal Child Immunization) tahun 2014
1) Mencakup bayi (0-12 bulan) untuk vaksinasi
1.
HBO
2.
BCG 1x
3.
4.
POLIO 4 x
46
5.
Campak
47
8. Laporan KIPI Zero reporting adalah jumlah laporan zero reporting yang
lengkap.
9. Desa/kelurahan yang mengalami KLB ditanggulangi < 24 jam adalah adanya
laporan W1 dalam waktu 24 jam dan adanya tindak lanjut berupa laporan.
6. PROGRAM PENGOBATAN
A.
Pengobatan
1.
Tujuan :
a. Jangka Panjang:
1. Mengobati penderita dengan standar pengobatan dan menggunakan obat yang
termasuk DOEN.
2. Memutuskan rantai penularan dari penyakit menular tertentu, dengan jalan
mengobati penderita penyakit menular yang sumber penularan.
3. Menghindari timbulnya cacat atau penyakit menular.
b. Jangka Pendek :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pengobatan rawat jalan
dan rawat inap.
Kegiatan
a. Pengobatan di dalam maupun diluar gedung oleh tenaga perawat dan secara
terpadu bersama tenaga KIA.
3.
Definisi Operasional
a. Pengobatan
1. Visite rate : jumlah kunjungan kasus baru dan kasus lama yang dilayani
petugas puskesmas dan jaringanmya (Pustu dan Ponkesdes) diwilayah
kerja puskesmas selama periode Januari s/d Desember
2. Contact rate :
B.
Pemeriksaan Laboratorium
1. Tujuan
a. Umum :
Penyelenggaraan pelayanan secara efektif dan efisien untuk mendukung upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, diagnosa dini maupun
monitoring dalam rangka penyembuhan.
b. Khusus :
49
b.
Ibu hamil
c.
d.
3. Definisi Operasional
a. Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil :
Pemeriksaan Hb ibu hamil pada trimester I dibagi jumlah ibu hamil
b. Pemeriksaan darah trombosit tersangka DBD :
Pemeriksaan darah trombosit pada tersangka DBD dibagi tersangka DBD
c. Pemeriksaan tes kehamilan :
Pemeriksaan pada ibu tersangka hamil trimester I dibagi jumlah ibu hamil
d. Pemeriksaan sputum penderita tersangka DBD :
Pemeriksaan sputum TB 3 kali pemeriksaan pada pasien yang diduga
menderita TB
e. Pemeriksaan protein urine pada ibu hamil :
Pemeriksaan ibu hamil yang tersangka menderita pre eklampsia
f. Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil :
Pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil
B. PROGRAM INOVATIF
1.
bahagia dan berdaya guna bagi kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan
kebudayaan di tengah-tengah masyarakat.
Tujuan Khusus
- Kelompok usia lanjut tahu dan ingin melaksanakan
Deteksi dini penurunan kesehatan, serta teratur dan berkesinambungan
memeriksakan kesehatannya ke puskesmas atau instansi pelayanan
50
kesehatan lainnya .
Latihan fisik dan mental secara teratur
Diet seimbang
Kebersihan perorangan
Kelompok dan bersosialisasi
Hidup sehat dengan menghindari kebiasaaan yang tidak baik, seperti
merokok, minuman alkohol, kopi, kelelahan fisik dan mental.
Penanggulangan masalah kesehatannya sendiri secara teratur
-
Lintas Sektor
Tahu dan ingin melaksanakan
Pembinaan, pengembangan dan peningkatan kesejahteraan serta
kemandirian usia lanjut
Dukungan dan bantuan sumber daya terhadap setiap kegiatan yang
berkaitan dengan usia lanjut
51
b. Target Pencapaian
Sasaran :
Usia lanjut menurut Undang-undang No. 4 tahun sama atau lebih dari
55 tahun. Menurut Departemen Kesehatan.
o Perkelompok pertengahan umur :45 - 54 tahun
o Kelompok usia lanjut dini : 55- 64 tahun
o Kelompok usia lanjut : lebih dari 64 tahun
o Kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi lebih dari 70 tahun hidup
sendiri, terpencil hidup dalam panti, penderita penyakit berat, cacat dan
lain-lain
Sasaran tidak langsung
o Keluarga dimana usia lanjiit berbeda
o Organisasi sosial yang bergerak di dalam pembinaan kesehatan usia
lanjut
o Masyarakat lain
Evaluasi :
Program upaya kesehatan usia lanjut belum mencapai target hal ini
karena rendahnya motivasi lansia untuk datang ke posyandu lansia,
yang dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kegiatan yang monoton,
tempat yang jauh, beberapa lansia berobat rutin ke fasilitas kesehatan
swasta.
2. Upaya Kesehatan Mata Dan Pencegahan Kebutaan
Program-program
A.
Penemuan
kasus
di
masyarakat
dan
puskesmas,
melalui
pemeriksaan
X 100%
Target
Tahun
2011
2012
2013
2014
52
Target
50%
60%
70%
80%
Sumber data: Register rawat jalan dan laporan semester program kesehatan Indra
2. Penemuan kasus penyakit mata di puskesmas adalah jumlah kasus penyakit mata
yang ditemukan melalui pemeriksaan / kegiatan screening, baik secara aktif maupun
pasif (yang datang saja) di wilayah kerjanya periode Januari s/d Desember tahun
sebelumnya.
Cara perhitungan/rumus:
Jumlah Kasus penyakit mata
Jumlah kunjungan kasus mata
X 100%
Target
Tahun
2011
2012
2013
2014
Target
50%
60%
70%
80%
Sumber data: Register rawat jalan dan laporan semester program kesehatan Indra
3. Penemuan kasus buta katarak pada usia >45 tahun adalah kasus buta katarak
yang ditemukan melalui pemeriksaan atau kegiatan screening untuk usia >45 tahun
baik dalam gedung maupun luar gedung di wilayah kerjanya periode Januari s/d
Desember tahun sebelumnya.
Cara perhitungan/rumus:
Jumlah kasus buta katarak
Jumlah penduduk usia >45 tahun
X100%
Target
Tahun
2011
2012
2013
2014
Target
45%
40%
35%
30%
Sumber data: Register rawat jalan dan data dasar
4. Pelayanan operasi katarak di puskesmas adalah kegiatan operasi katarak yang
dilaksanakan di puskesmas baik yang dikerjakan sendiri maupun oleh instansi
pemerintah yang lain atau melalui organisasi profesi di wilayah kerjanya periode
Januari s/d Desember tahun sebelumnya.
Target
Tahun
Target
2011
2012
2013
1 kali /
2 kali /
3 kali /
tahun
tahun
tahun
Sumber data: Lap. Operasi katarak & lap. Semester program kesehatan indera.
2014
4 kali /
tahun
5. Pelayanan rujukan mata adalah jumlah penderita katarak yang dirujuk yang
menjalani operasi katarak di wilayah kerjanya periode Januari s/d Desember tahun
sebelumnya.
53
Target
Tahun
2011
2012
2013
Target
40%
30%
20%
Sumber data: Register rawat jalan dan lap. Semester program kesehatan indera
2014
10%
X 100%
X 100%
Target
Tahun
2011
2012
2013
2014
Target
15%
15%
10%
10%
Sumber data: Data dasar dan lap. Semester program kesehatan indera
2. Penemuan kasus penyakit telinga di puskesmas adalah kasus penyakit telinga
yang ditemukan melalui pemeriksaan kegiatan screening hanya dalam gedung dan
luar gedung (yang datang saja) di wilayah kerjanya periode Januari s/d Desember
tahun sebelumnya.
Cara perhitungan/rumus:
Jumlah kasus penyakit telinga
X 100%
2014
40%
1. Pendahuluan
Tujuan :
o Usaha meningkatkan derajat kesehatan masyarakat baik
jasmani
penderita
gangguan
jiwa
yang
dipasung
oleh
keluarganya
54
Sasaran
Program-program :
1. Pemberdayaan kelompok masyarakt khusus dalam upaya penemuan dini dan
rujukan kasus gangguan kejiwaan adalah jumlah kelompok pemberdayaan
masyarakat (PMR, Karang taruna, SBH, dll) sudah mendapat pelatihan kesehatan jiwa
di wilayah kerjanya periode Januari s/d Desember tahun sebelumnya.
Cara perhitungan/rumus:
Jumlah kelompok pemberdayaan masyarakat
yang sudah mendapat Pelatihan kesehatan jiwa
Jumlah pemberdayaan masyarakat
X 100%
Target:
Tahun
2011
Target
5%
Sumber Data: Data Dasar
2012
10%
2013
15%
2014
100%
2. Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku, masalah Napza, dll dari
rujukan kader dan masyarakat adalah jumlah kasus gangguan perilaku, gangguan
jiwa, missal Napza, dll yang dirujuk oleh kader/masyarakat yang ditangani puskesmas
di wilayah kerjanya peiode Januari s/d Desember tahun sebelumnya.
Cara perhitungan/rumus:
Jumlah kasus kesehatan jiwa yang dirujuk oleh
kader/masyarakat
Jumlah kasus kesehatan jiwa
X 100%
Target
Tahun
2011
2012
2013
Target
5%
10%
15%
Sumber Data: Lap. Tribulan format B & Lap. Bulanan format A.
2014
100%
jumlah seluruh kasus kesehatan jiwa di wilayah kerjanya periode Januari s/d
Desember tahun sebelumnya.
Cara perhitungan/rumus:
Jumlah kasus kesehatan jiwa yang dirujuk ke RS/ Spesialis
X00%
2013
25%
2014
30%
4. Deteksi dini dan penanganan kasus jiwa (gangguan perilaku, gangguan jiwa,
gangguan spikosomatik, masalah napza dll) yang datang berobat ke puskesmas
adalah jumlah kasus jiwa yang dideteksi dini dan ditangani oleh puskesmas yang
hanya datang berobat ke puskesmas dibandingkan dengan jumlah seluruh kasus
kesehatan jiwa yang ditangani maupun dirujuk di wilayah kerjanya periode Januari
s/d Desember tahun sebelumnya
Target
Tahun
2011
2012
Target
15%
20%
Sumber Data: Lap. Bulanan keswa/Format A.jiwa
2013
25%
2014
30%
X 100%
Target:
Tahun
2011
Target
1%
Sumber Data: Data Dasar
2012
2%
2013
3%
2014
6%
56
2012
4%
2013
6%
2014
8%
3. Pemeriksaan kesegaran jasmani pada anak sekolah adalah jumlah anak sekolah
baik negeri maupun swasta yang mendapat pemeriksaan kesegaran jasmani di wilayah
kerjanya periode Januari s/d Desember tahun sebelumnya.
Evaluasi :
Program Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan kader belum tercapai
hal ini karena pelatihan kader dilaksankan langsung di kabupaten. Pembinaan
kelompok, potensial / klub dalam kesehatan olah raga belum tercapai hal ini karena
adanya peralihan target dari kelompok menjadi perorangan. Pemeriksaan kesegaran
jasmani anak sekolah belum mencapai target hal ini karena adanya peningkatan target
yang sangat drastis dari tahun sebelumnya .
6. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Upaya kesehatan gigi dan mulut pada anak sekolah, pada pelita IV baru mencapai
anak tingkat pendidikan dasar (STPD), selanjutnya program ini akan dikembangkan
ke tingkat SMTP, dan SLB. Ditingkat STPD upaya kesehatan gigi yang bertahap
diseduaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang ada, sebagai berikut :
Tahap 1 (Paket Minimal)
Upaya kesehatan gigi di SD yang belum terjangkau oleh tenaga kesehatan
gigi, kegiatan dilaksanakan oleh tanaga kesehatan lain dan guru ORKES (olah
raga dan kesehatan) berupa :
a. (Upaya peningkatan oleh guru dengan materi sesuai dengan kurikulum ORKES
57
X 100
Target 2014 : 50%
8. Bina Kesehatan Obat Tradional
1. Pembinaan pengobatan tradisional ramuan adalah perbandingan antara jumlah batra
ramuan yang memiliki STPT / SIPT dengan jumlah batra ramuan yang ada.
58
X 100
X 100
59
X 100%
X100%
X 100%
X 100%
60
89
Poskestren mandiri adalah poskestren dengan nilai tingkat perkembangan antara 90100
Cara penghitungan / rumus :
Jumlah poskesdes Madya, Purnama, Mandiri
Jumlah Seluruh poskesdes
X100%
2. Bina Polindes
Polindes adalah suatu tempat yang didirikan oleh masyarakat yang di kelola oleh
bidan didesa dan dibawah pengawasan dokter puskesmas setempat yang di pakai
untuk pelayanan KIA termasuk pelayanan medis KB pada umumnya dan
khususnya pemeriksaan antenatal dan pertolongan, baik yang normal atau risiko
rendah dan risiko sedang.
89
Poskestren mandiri adalah poskestren dengan nilai tingkat perkembangan antara 90100
Cara penghitungan/rumus :
X 100%
Pos UKK Pratama adalah pos UKK dengan nilai tingkat perkembangan <50
Pos UKK Madya adalah pos UKK dengan nilai tingkat perkembangan antara 50-69
61
Pos UKK purnama adalah pos UKK dengan nilai tingkat perkembangan antara 90100
Pos UKK Madya, Purnama dan mandiri adalah jumlah pos UKK strata Madya +
Purnama + Mandiri
Cara Penghitungan Rumus :
Jumlah Pos UKK madya, purnama, mandiri
X 100%
89
Poskestren mandiri adalah poskestren dengan nilai tingkat perkembangan antara 90100
Cara Penghitungan rumus :
Jumlah Poskestren yang ada
X 100%
X 100%
62
kegiatan baru dilakukan selama 8 bulan dari 1tahun , sehingga masih memungkinkan
dalam sisa waktu 4 bulan untuk mencapai target.
Berdasarkan data Program Pojok Gizi Puskesmas Tulangan dapat disimpulkan
bahwa indikator persentase Pengamatan pola komsumsi belum selesai dikerjakan.
Jumlah cakupan baru mencapai 50%. hal ini dikarenakan kegiatan baru dilakukan
selama 2 kali dari 1tahun.
63
BAB IV
RUMUSAN MASALAH
A. PERUMUSAN MASALAH MASING MASING PROGRAM
a. Promosi Kesehatan
1.
Masih rendahnya jumlah Pengkajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada
Tatan Rumah Tangga terdapat indikator beruparumah tangga sehat (10 indikator)
yang dilakukan Puskesmas Tulangan, yaitu 1430 (60%) dari target 1548 Rumah
Tangga yang di survey.
2.
3.
4.
5.
6.
yang
64
65
BAB V
PRIORITAS MASALAH
Untuk menentukan prioritas masalah yang ada di Puskesmas Tulangan ini, maka dipilih
beberapa kegiatan yang menjadi program Puskesmas dengan kesenjangan antara target dan
pencapaian lebih dari 50%. Kemudian dengan metode MCUA dicari prioritas terbesarnya.
TABEL 5.1. Prioritas Masalah berdasarkan metode MCUA
No
1
KRITERIA
BOBOT
MASALAH
S
jumlah
Pengaruh
terhadap
derajat
kesehatan
masyarakat
Biaya
Kemampuan
Petugas
Keikutsertaan
masyarakat
Waktu
yang
diperlukan
30
3
25
5
20
4
15
3
10
2
100
90
125
80
45
20
360
Jumlah
Rangking
Posyandu
Purnama
Mandiri
(PURI)
B
x
S
S
90
100
60
75
30
B
x
S
S
90
125
60
60
30
B
x
S
150
75
60
60
40
Terlaksannya
ODF (open
B
defecation
x
free)
Rendahnya
cakupan peserta
KB baru
Rendahnya
penemuan
suspect
penderita TB
paru
S
S
355
4
365
2
385
1
66
MANUSIA
Aktivitas yang
sibuk
Rasa takut
kehilangan pekerjaan
Kurangnya rasa
percaya diri penderita
Kurangnya
pengetahuan
masyarakat tentang TB
Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk hidup
sehat
LINGKUNGA
N
Kepadatan
penduduk
Rendahnya
Kondisi rumah
penemuan suspek
Perilaku masyarakat
malas memeriksakan
diri
penderita TB oleh
petugas yaitu
sebesar 18,84 dari
Sosialisasi
kurang
Keterbatasan
tenaga
pemeriksa
target 72% di
Tidak adanya
pem.penunjang
Puskesmas
Tulangan pada
Minimnya dana
METOD
E
SARANA
tahun 2014
DANA
67
BAB VI
PEMECAHAN MASALAH
A.
No Masalah
1
Manusia
PenyebabMasalah
Pemecahan Masalah
Memberikan peyuluhan-peyuluhan yang
Kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang TB
Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk hidup sehat
cukup
Menyadarkan masyarakat bahwa
kesehatan merupakan hak dan kewajiban
setiap orang. Penyakit yang diderita
68
Lingkungan
Kepadatan penduduk
3.
Metode
Sarana
Dana
B.
Sosialisasi kurang
4.
Memfasilitasi pemeriksaan TB
Minimnya dana
69
C.
Urgency / U
A
Penyuluhan
Perilaku
masyarakat
C
Tenaga
analis
laborat
Memberi
reward
Dana
Penyuluhan
Perilaku
masyarakat
Tenaga analis
laborat
Memberi
reward
Dana
Penyuluhan
Perilaku
masyarakat
C
Tenaga
analis
laborat
Memberi
reward
Dana
Seriously / S
Penyuluhan
Perilaku
masyarakat
Tenaga analis
laborat
Memberi
reward
Dana
Penyuluhan
Perilaku
masyarakat
C
Tenaga
analis
laborat
Memberi
reward
Dana
Growth / G
70
Penyuluhan
Perilaku
masyarakat
Tenaga analis
laborat
Memberi
reward
Dana
E
E
HASIL KALI
Penyuluhan
512
Perilaku
masyarakat
216
Tenaga analis
laborat
36
Memberi reward
Dana
12
VARIABEL
RANGKING
Penyuluhan
512
Perilaku
masyarakat
216
Tenaga analis
laborat
36
Dana
12
Memberi reward
Kegiatan
Pelaksana
Sasaran
Waktu
Tujuan
Tujuan
71
o
1 Penyuluhan
petugas
- kader
Pelaksanaan
Mengikuti
kesehatan
- masyaraka
pertemuan
akan
n Penemuan
rutin di desa
mengerti
suspect
pentingnya
penderita TB
penyakit TB
di wilayah
setempat
Khusus
Masyarakat
Umum
Meningkatka
kerja
Puskesmas
2
Perilaku
masyarakat
malas
memeriksan
diri
petugas
Masyaraka
kesehatan
Di rumah
Masyarakat
lebih
setempat
Tulangan.
Menemukan
sadar suspect
untuk
penderita TB
memeriksaka
n
4.
Menambah
Kepala
Tenaga
Sesegera
kesehatannya
Menghindari
Menemukan
tenaga
puskesma
analis
mungkin
kesalahan
suspect
analis
laborat
pemeriksaan
penderita TB
laborat
Menambah
Petugas
Dinas
Sesegera
specimen
Sebagai
Menemukan
anggaran
kesehatan
Kesehatan
mungkin
imbalan
suspect
dana
setempat
petugas
kesehatan
dan
reward
bagi
5.
Saat
masyarakat
Meningkatka
masyarakat
setempat
datang untuk
masyarakat
-Dinas
memeriksaka
kesehatan
n dirinya atau
Memberi
-Petugas
reward
kesehatan
Masyarakat
Menemukan
kesehatan suspect
penderita TB
mengantar
seseorang
disekitarnya
72
untuk
memeriksaka
n diri jika
memiliki
6
Bekerjasam
Petugas
Kepala
gejala TB
Sedini
a dengan
kesehatan
RT/RW
mungkin atau
lingkungan
suspect
kepala
setempat
saat
dan
penderita TB
ditemukan
penduduk
warga yang
setempat
memiliki
sehat
RT/RW
Membuat
Menemukan
salah satu
gejala TB
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan kegiatan pembangunan kesehatan yang dilakukan di Puskesmas
Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Hasil akhir pencapaian dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan di Puskesmas
Tulangan Bulan Januari Agustus 2014 hampir keseluruhan program kinerjanya
mendekati target yang diharapkan.
73
74
DAFTAR PUSTAKA
1. Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Tahun 2013.
2. Data-Data dari Pemegang Program Puskesmas Tulangan bulan Januari Agustus
2014.
3. Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2013.
75
76