Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS


(Tentang Sustainable Development Goals Dalam Kesehatan)

Dosen Pengampu : Serilaila, SKM., MPH

Disusun Oleh :

1. Annisa Salsa Bella P07124118167


2. Aulia Rahmah P07124118173
3. Dewi Erika Adriani P07124118179
4. Elrana Salsabilla P07124118185
5. Fatma Rizki Wijanarko P07124118191
6. Fitriah P07124118197
7. Indah Rahmatul Jannah P07124118203
8. Maulanda Febrianty P07124118209
9. Nadia Rahmah P07124118215
10. Norhayati P07124118220
11. Riska Amalia P07124118232
12. Salma Mariesa P07124118238
13. Sri Mahmeta P07124118244
14. Wahdatul Misbah P07124118254

i
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PROGRAM DIPLOMA TIGA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan


yang telah menciptakan alam semesta dengan segala ilmu-ilmu
pengetahuan yang penuh manfaat sehingga mendorong paramakhluk-Nya
untuk menggali ilmu-ilmu demi kesejahteraan manusia. Tak lupa shalawat
serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga, para sahabat dan umat-umatnya.
Adapun makalah ini kami buat selain untuk melengkapi tugas
mata kuliah Kebijakan Kesehatan Nasional, juga sebagai sumber
informasi kepada masyarakat luas khususnya para tenaga kesehatan. Kami
juga mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini , baik itu secara
material ataupun spiritual. Karena tanpa bantuan berbagai pihak, makalah
ini tidak dapat selesai tepat pada waktunya
Kami menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan . Oleh karena itu , kami senantiasa mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini .
Akhirnya , semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
pembaca dan masyarakat luas di masa yang akan datang.

Banjarbaru, 5
Februari 2020
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................................2
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Sustainable Development Goals..................................................3
B. Perbedaan SDGs dan MDGs..........................................................................4
C. Konsep Sustainable Development Goals.......................................................5
D. Tujuan Sustainable Development Goals........................................................5
E. Prinsip Sustainable Development Goals........................................................7
BAB III Penutup
A. Kesimpulan....................................................................................................8
B. Saran...............................................................................................................8
Daftar pustaka..........................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebelum menggagas bagaimana implementasi Sustainable
Development Goals (SDGs) kedepan, akan lebih baik jika kita
menengok sebentar ke belakang, melihat pencapaian Millennium
Development Goals (MDGs) di Indonesia. Kita tahu, MDGs adalah
sebuah paradigma pembangunan global yang dideklarasikan oleh 189
negara anggota. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada bulan
September 2000.
Sejak deklarasi tersebut negara-negara yang hadir bersepakat
untuk mengintegrasikan MDGs sebagai bahan pembangunan
nasionalnya. Indonesia sebagai salah satu Negara yang
menandatangani deklarasi MDGs mempunyai komitmen untuk
melaksanakan MDGs dalam program-program pembangunan yang di
rancang, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.
Bagaimana hasilnya? Seperti yang tercantum dalam laporan
Pencapaian Tujuan Pembangunan Millennium di Indonesia tahun
2011 (Bappenas, 2011) disampaikan beberapa capaian pelaksanaan
MDGs di Indonesia.
Pencapaian ini diindikasikan oleh angka kejadian dan tingkat
kematian, serta proporsi tuberkulosis yang ditemukan, diobati dan
disembuhkan dalam program DOTS. Kedua, tujuan MDGs yang telah
menunjukkan kemajuan signifikan dan diharapkan dapat tercapai pada
tahun 2015 (on- track) adalah (MDG 1), yaitu terdapat kemajuan yang
sangat besar dari indeks kedalaman kemiskinan, proporsi tenaga kerja
yang berusaha sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total
kesempatan kerja, dan pervalensi balita dengan berat badan
rendah/kekurangan gizi; (MDG 2), yaitu APM SD, proporsi murid
kelas 1 yang berhasil menamatkan sekolah dasar, serta angka melek
huruf penduduk usia 15-24 tahun, perempuan dan laki-laki yang
semuanya sudah mendekati 100 persen; (MDG 3), yaitu rasio APM
perempuan/laki-laki di tingkat SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B,
dari pendidikan tinggi yang hampir mendekati 100 persen serta
kontribusi perempan dalam pekerjaan upahan di sector non pertanian,
dan proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR yang meningkat;
(MDG 4), yaitu penurunan yang sudah mendekati dua pertiga angka
kematian neonatal, bayi dan balita serta proporsi anak usia 1 tahun
yang mendapat imunisasi campak yang meningkat pesat; (MDG 5),
yaitu berupa peningkatan angka pemakaian kontasepsi bagi
perempuan menikah dengan menggunakan cara modern, penurunan
angka kelahiran remaja perempuan umur 15-19 tahun, peningkatan
cakupan pelayanan antenatal baik 1 maupun 4 kali kunjungan, dan
penurunan kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need); (MDG
6), yaitu mengendalikan penyebaran dan AIDS berupa peningkatan
proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada
obat-obatan Antiretroviral (ARV).
Selain itu, pengendalian penyebaran dan mulai menurunkan
jumlah kasus baru malaria yang diindikasikan oleh peningkatan
proporsi anak balita yang tidur dengan kelambu ber-insektisida belum
memadai dalam rangka menurunkan jumlah kasus baru malaria;
(MDG 7), yaitu berupa penurunan konsumsi bahan perusak ozon,
proporsi tangkapan ikan yang tidak melebihi batas biologis yang
aman, serta rasio luas kawasan lindung untuk menjaga kelestarian
keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan dan rasio
kawasan lindung perairan terhadap total luas perairan territorial yang
keduanya meningkat; (MDG 8), yaitu berupa keberhasilan
pengembangan system keuangan dan perdagangan yang terbuka,
berbasis peraturan, dapat diprediksi dan tidak diskriminatif yang
diindikasikan oleh rasio ekspor dan impor terhadap PDB, rasio
pinjaman terhadap simpanan di bank umum, dan rasio pinjaman di
BPR yang semuanya meningkat pesat.
Setelah pelaksanaan MDGs, mainstream agenda pembangunan
global dipandu oleh dokumen baru sebagai kelanjutan MDGs yang
disebut dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Meskipun
saat ini dalam tahap pembahasan, namun nampaknya dokumen SDGs
yang akan dibahas pada akhir September ini tidak akan banyak
mengalami perubahan dari drfat yang sudah ada. Artinya, bila
komunitas masyarakat global bersepakat dengan konsep dan berbagai
indikator yang tertuang dalam dokumen yang sudah ada, maka SDGs
akan efektif diterapkan mulai tahun 2016 untuk 15 tahun kedepan,
melanjutkan MDGs yang akan berakhir pada tahun ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Sustainable Development Goals?
2. Bagaimana konsep Sustainable Development Goals?
3. Apa tujuan Sustainable Development Goals?
4. Apa prinsip Sustainable Development Goals?

C. Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian Sustainable Development Goals.
2. Memahami konsep Sustainable Development Goals.
3. Memahami tujuan Sustainable Development Goals.
4. Memahami prinsip Sustainable Development Goals.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sustainable Development Goals (SDGs)


Singkatan atau kepanjangan dari sustainable development goals,
yaitu sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam
kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di dunia.
SDG’s merupakan kelanjutan dari apa yang sudah dibangun pada
MDGs (Millenium Development Goals), Tujuan Pembangunan
Millenium, yang mulai dijalankan pada September 2000 dan berakhir
di tahun 2015. Adapun target MDGs adalah tercapainya
kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015 yang
merupakan tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia
yang terurai dalam Deklarasi Milenium. Deklarasi ini diadopsi oleh
189 negara serta ditandatangani oleh 147 kepala pemerintahan dan
kepala negara pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium
di New York pada bulan September 2000 tersebut.
Deklarasi Millenium berisi komitmen negara masing-masing dan
komunitas internasional untuk mencapai 8 buah Tujuan
Pembangunan Milenium sebagai satu paket tujuan yang terukur untuk
pembangunan dan pengentasan kemiskinan.
Tujuan Pembangunan Millenium Development Goals
(MDGs) :
1. Menanggulangi Kemiskinan Dan Kelaparan
Pendapatan populasi dunia sehari $10.000 dan menurunkan angka
kemiskinan.
2. Mencapai Pendidikan Dasar Untuk Semua
Setiap penduduk dunia mendapatkan pendidikan dasar

3. Mendorong Kesetaraan Gender Dan Pemberdayaan


Perempuan
Mengurangi perbedaan dan diskriminasi gender dalam pendidikan
dasar dan menengah.
4. Menurunkan Angka Kematian Anak
Mengurangi dua per tiga tingkat kematian anak-anak usia di
bawah 5 tahun.
5. Meningkatkan Kesehatan Ibu
Mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam proses
melahirkan.
6. Memerangi HIV/AIDS, Malaria, Dan Penyakit Menular
Lainnya
Menghentikan dan memulai pencegahan penyebaran HIV/AIDS,
malaria dan penyakit berat lainnya.
7. Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup
Mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan yang
berkelanjutan dalam kebijakan setiap negara dan program serta
mengurangi hilangnya sumber daya lingkungan, mengurangi
setengah dari jumlah orang yang tidak memiliki akses air minum
yang sehat, dan mencapai
pengembangan yang signifikan dalam kehidupan untuk
sedikitnya 100 juta orang yang tinggal di daerah kumuh.
8. Mengembangkan Kemitraan Global Untuk Pembangunan
Mengembangkan perdagangan terbuka dan sistem keuangan
yang berdasarkan aturan, dapat diterka dan tidak ada
diskriminasi, membantu kebutuhan-kebutuhan khusus negara-
negara kurang berkembang dan negara-negara terpencil dan
kepulauan-kepulauan kecil, mengusahakan persetujuan
mengenai masalah utang negara-negara berkembang dan
membuat hutang lebih dapat ditanggung dalam jangka panjang,
mengembangkan usaha produktif yang layak dijalankan untuk
kaum muda, menyediakan akses obat penting yang terjangkau
dalam negara berkembang, dan dalam kerjasama dengan pihak
swasta membangun adanya penyerapan keuntungan dari
teknologi-teknologi baru, terutama teknologi informasi dan
komunikasi.

B. Perbedaan Millenium Development Goals (MDGs) dengan


Sustainable Development Goals (SDGs)
Pada dasarnya MDGs dan SDGs punya persamaan dan kesamaan
tujuan yang sama. Yakni, SDGs melanjutkan cita-cita mulia MGDs
yang ingin konsen menanggulangi kelaparan dan kemiskinan di
dunia.
Namun, dokumen yang disepakati pimpinan dunia pada tahun
2000 tersebut habis pada tahun 2015. Para pemimpin dunia merasa
agenda Millenium Development Goals perlu dilanjutkan, sehingga
muncul sebuah dokumen usulan bernama Sustainable Development
Goals.
Menulis 7 alasan mengapa SDGs akan jauh lebih baik dari
MDGs, yakni:
1. SDGs lebih global dalam mengkolaborasikan program-
programnya. MDGs sebelumnya dibuat oleh anggota negara
OECD dan beberapa lembaga internasional. Sementara SDGs
dibuat secara detail dengan negosiasi internasional yang juga
terdiri dari negara berpendapatan menengah dan rendah.
2. Sekarang, sektor swasta juga akan memiliki peran yang sama,
bahkan lebih besar.
3. MDGs tidak memiliki standar dasar hak asasi manusia (HAM).
MDGs dianggap gagal untuk memberikan prioritas keadilan yang
merata dalam bentuk-bentuk diskriminasi dan pelanggaran
HAM, yang akhirnya berujung kepada masih banyaknya orang
yang terjebak dalam kemiskinan. Sementara SDGs dinilai sudah
didukung dengan dasar-dasar dan prinsip-prinsip HAM yang
lebih baik.
4. SDGs adalah program inklusif. Tujuh target SDG sangat eksplisit
tertuju kepada orang dengan kecacatan, dan tambahan enam
target untuk situasi darurat, ada juga tujuh target bersifat
universal dan dua target ditujukan untuk antidiskriminasi.
5. Indikator-indikator yang digunakan memberikan kesempatan untuk
keterlibatan masyarakat sipil.
6. PBB dinilai bisa menginspirasi negara-negara di dunia dengan
SDGs.
7. COP21 di Paris adalah salah satu kesempatan untuk maju.

C. Konsep Sustainable Development Goals (SDGs)


Tujuan pembangunan dalam Millennium Development Goals
(MDGs) sebagai nomenklatur tidak akan berhenti pada tahun 2015.
Agenda ke depan untuk melanjutkan MDGs, dikembangkan suatu
konsepsi dalam konteks kerangka/agenda pembangunan pasca 2015,
yang disebut Sustainable Development Goals (SDGs). Konsep SDGs
ini diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang
mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca 2015-MDGs.
Terutama berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000
mengenai isu deplation sumber daya alam, kerusakan lingkungan,
perubahan iklim semakin krusial, perlindungan sosial, food and
energy security, dan pembangunan yang lebih berpihak pada kaum
miskin.
Adapun tiga pilar yang menjadi indikator dalam konsep
pengembangan SDGs yaitu, pertama indikator yang melekat
pembangunan manusia (Human Development), di antaranya
pendidikan, kesehatan. Indikator kedua yang melekat pada
lingkungan kecilnya (Social Economic Development), seperti
ketersediaan sarana dan prasarana lingkungan, serta pertumbuhan
ekonomi. Sementara itu, indikator ketiga melekat pada lingkungan
yang lebih besar (Environmental Development), berupa ketersediaan
sumber daya alam dan kualitas lingkungan yang
baik. Dalam penyusunan indikator dalam konsep SDGs pasca MDGs
2015, selain memikirkan standar global dalam mengedepankan suatu
konsep pembangunan yang berkelanjutan, tetapi ada beberapa hal
yang juga harus diperhatikan. Di antaranya, segala sesuatu itu harus
terukur, tidak terlepas dari prinsip Environmental Sustainability,
Economic Sustainability dan Social Sustainability. Serta juga
ditentukan apakah ini difokuskan pada negara berkembang atau
negara maju.
Terkait dengan pengembangan konsep awal SDGs tersebut,
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan pasca MDGs 2015
semestinya dapat menjamin kelanjutan dari lingkungan hidup dan
sumber daya alam. Terutama yang berhubungan dengan masalah
yang dihadapi oleh dunia internasional kedepannya, yaitu ketahanan
pangan, ketahanan energi dan ketahanan air. Ketiga masalah tersebut
sangat penting diperhatikan dalam pengembangan konsep SDGs
2015. Meski dalam pengembangan indikator dalam pembangungan
berkelanjutan harus mempertimbangkan dimensi lingkungan hidup.

D. Tujuan Sustainable Development Goals


SDGs memiliki 5 pondasi yaitu manusia, planet, kesejahteraan,
perdamaian, dan kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan mulia di
tahun 2030 berupa mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan dan
mengatasi perubahan iklim. Untuk mencapai tiga tujuan mulia
tersebut, disusunlah 17 Tujuan Global berikut ini:
1. Tanpa Kemiskinan
Tidak ada kemiskinan dalam bentuk apapun di seluruh penjuru
dunia.
2. Tanpa Kelaparan
Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan pangan, perbaikan
nutrisi, serta mendorong budidaya pertanian yang berkelanjutan.
3. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan
Menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong kesejahteraan
hidup untuk seluruh masyarakat di segala umur.
4. Pendidikan Berkualitas
Menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas dan
meningkatkan kesempatan belajar untuk semua orang, menjamin
pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong
kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang.
5. Kesetaraan Gender
Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum ibu dan
perempuan.
6. Air Bersih dan Sanitasi
Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan
untuk semua orang.
7. Energi Bersih dan Terjangkau
Menjamin akses terhadap sumber energi yang terjangkau,
terpercaya, berkelanjutan dan modern untuk semua orang.
8. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak
Mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dan
inklusif, lapangan kerja yang penuh dan produktif, serta pekerjaan
yang layak untuk semua orang.
9. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak
Membangun infrastruktur yang berkualitas, mendorong
peningkatan industri yang inklusif dan berkelanjutan serta
mendorong inovasi.

10. Mengurangi Kesenjangan


Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah negara maupun
di antara negara-negara di dunia.
11. Keberlanjutan Kota dan Komunitas
Membangun kota-kota serta pemukiman yang inklusif,
berkualitas, aman, berketahanan dan bekelanjutan.
12. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab
Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola produksi.
13. Aksi Terhadap Iklim
Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan
dampaknya.
14. Kehidupan Bawah Laut
Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan
sumber daya laut untuk perkembangan pembangunan yang
berkelanjutan.
15. Kehidupan di Darat
Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan
keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola hutan
secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling
tanah, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan
degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman
hayati.
16. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian
Meningkatkan perdamaian termasuk masyarakat untuk
pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses untuk keadilan
bagi semua orang termasuk lembaga dan bertanggung jawab
untuk seluruh kalangan, serta membangun institusi yang efektif,
akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan.
17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Memperkuat implementasi dan menghidupkan kembali
kemitraan global untuk pembangunan yang berkelanjutan.

E. Prinsip Sustainable Development Goals


Prinsip-prinsip SDGs berdasarkan Outcome Document Rio+20, yaitu:
1. Tidak melemahkan komitmen internasional terhadap pencapaian
MDGs pada tahun 2015.
2. Mempertimbangkan perbedaan kondisi, kapasitas dan prioritas
nasional.
3. Fokus pada pencapaian ketiga dimensi pembangunan
berkelanjutan secara berimbang ekonomi, sosial dan lingkungan.
4. Koheren dan terintegrasi dengan agenda pembangunan pasca
2015.
BAB III
PENUTUP

Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu sebuah dokumen


yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan
perundingan negara-negara di dunia. Konsep SDG’s diperlukan
sebagai kerangka pembangunan baru yang mengakomodasi semua
perubahan yang terjadi pasca 2015-MDG’S. Terutama berkaitan
dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000.
Adapun tiga pilar yang menjadi indikator dalam konsep
pengembangan SDGs yaitu, pertama indikator yang melekat
pembangunan manusia (Human Development), di antaranya
pendidikan, kesehatan. Indikator kedua yang melekat pada
lingkungan kecilnya (Social Economic Development), seperti
ketersediaan sarana dan prasarana lingkungan, serta pertumbuhan
ekonomi. Sementara itu, indikator ketiga melekat pada lingkungan
yang lebih besar (Environmental Development), berupa ketersediaan
sumber daya alam dan kualitas lingkungan yang baik.
SDGs memiliki 5 pondasi yaitu manusia, planet, kesejahteraan,
perdamaian, dan kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan mulia di
tahun 2030 berupa mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan dan
mengatasi perubahan iklim. Untuk mencapai tiga tujuan mulia
tersebut, disusunlah 17 Tujuan Global berikut ini:
1. Tanpa Kemiskinan
2. Tanpa Kelaparan
3. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan
4. Pendidikan Berkualitas
5. Kesetaraan Gender
6. Air Bersih dan Sanitasi
7. Energi Bersih dan Terjangkau
8. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak
9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur
10. Mengurangi Kesenjangan
11. Keberlanjutan Kota dan Komunitas
12. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab
13. Aksi Terhadap Iklim
14. Kehidupan Bawah Laut
15. Kehidupan di Darat
16. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian
17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
DAFTAR PUSTAKA
• http://citicope.org/story/2014/comparing-mdgs-and-sdgs
• http://www.4muda.com/mengenal-17-tujuan-global-global-goals-
sebagai-kelanjutan-dari-tujuan- pembangunan-millenium-millenium-
development-goals/
• http://www.bappenas.go.id/id/berita-dan-siaran-pers/berita-harian-
bappenas/konsep-sdgs-kerangka- pembangunan-pasca-2015/
• http://www.bappenas.go.id/id/berita-dan-siaran-pers/berita-harian-
bappenas/konsep-sdgs-kerangka- pembangunan-pasca-
2015/Ishartono1 & Santoso Tri Raharjo2.2015. Sustainable
Development Goals (Sdgs) Dan Pengentasan Kemiskinan.6,154-272.
• http://jurnal.unpad.ac.id/share/article/download/13198/6032
• Ishartono1 & Santoso Tri Raharjo2.2015.Sustainable Development
Goals (Sdgs) Dan Pengentasan Kemiskinan.6,154-272.Dra. Hj.
Ermalena MHS.2017. INDIKATOR KESEHATAN SDGs DI
INDONESIA.01,9-30.RAKORPOP KEMENTERIAN
KESEHATAN RI.2015. KESEHATAN DALAM KERANGKA
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs).01,2-1

Anda mungkin juga menyukai