Anda di halaman 1dari 13

PENERAPAN BUTIR-BUTIR PANCASILA DALAM

KEHIDUPAN MASYARAKAT SEBAGAI WARGA NEGARA


DAN BANGSA YANG BAIK

Dosen Pengampu :

Dr. Simson Ginting, S.Sos., MPA

Disusun Oleh :

Mhd Haikal Ramadhan

220302082

PENDIDIKAN PANCASILA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Tiada kata yang mewakili perasaan saya saat ini kecuali rasa syukur. Untuk itu,
saya ucapkan terima kasih kepada Tuhan atas rahmat-Nya, saya dapat menyusun
proposal ini dengan baik. Meski mendapatkan kendala, tapi saya bisa melaluinya
sehingga laporan penelitian berjudul "Penerapan butir-butir Pancasila dalan
kehidupan masyarakat sebagai warga negara dan bangsa yang baik" ini dapat
terselesaikan tepat waktu.Adapun tujuan makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dengan dosen pengampu Dr. Simson
Ginting, S.Sos., MPA

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Saya ucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing yang tak lelah menerima ajakan diskusi.

Saya menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangan. Sebagai


penulis, saya berharap pembaca bisa memberikan kritik agar tulisan selanjutnya
jauh lebih baik. Di sisi lain, saya berharap pembaca menemukan pengetahuan
baru dari laporan penelitian ini. Walaupun tulisan ini tidak sepenuhnya bagus,
saya berharap ada manfaat yang bisa diperoleh oleh pembaca. Demikian sepatah
dua patah kata dari saya. Terima kasih.

Selamat membaca!

Medan, Maret 2023


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2

BAB I....................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ................................................................................................... 4

1.1 Latar belakang ................................................................................................ 4

1.2 Rumusan masalah .......................................................................................... 4

1.3 Tujuan masalah .............................................................................................. 4

BAB II ..................................................................................................................... 5

PEMBAHASAN...................................................................................................... 5

2.1 Tentang 17 SDGs ........................................................................................... 5

2.2 Tentang perundungan..................................................................................... 8

2.3 Tentang intoleransi......................................................................................... 9

2.4 Tentang disabilitasi ........................................................................................ 9

2.5 Tentang Perbedaan butir-butir Pancasila sebelum dan sesudah reformasi dan
bagaimana implementasinya dalam masyarakat ................................................ 10

BAB III .................................................................................................................. 12

PENUTUP ............................................................................................................. 12

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 12

DAFTAR PUSAKA .............................................................................................. 12


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Penerapan butir-butir Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa


dan bernegara berusaha untuk tidak menimbulkan perpecahan yang merugikan
setiap orang bahkan dapat merugikan negara Indonesia. Pancasila sebagai ideologi
bangsa mengandung nilai-nilai yang dapat diwujudkan dalam kehidupan di
sekitarnya. Tanpa nilai-nilai Pancasila tersebut, bangsa Indonesia tidak akan
mempunyai pandangan atau usaha untuk menjalankan kehidupan berbangsa dan
bernegara di negara yang beraneka ragam budayanya.

1.2 Rumusan masalah

• Tentang 17 SDGs
• Tentang Perundungan
• Tentang Intoleransi
• Tentang Disabilitas
• Tentang Perbedaan butir-butir Pancasila sebelum dan sesudah
reformasi dan bagaimana implementasinya dalam masyarakat

1.3 Tujuan masalah

Untuk mengetahui tentang tujuan dari 17 SDGs,Tentang perundungan,


intoleransi, disabilitas dalam Pancasila dan mengetahui Tentang Perbedaan butir-
butir Pancasila sebelum dan sesudah reformasi dan bagaimana implementasinya
dalam masyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tentang 17 SDGs

SDG adalah singkatan dari Sustainable Development Goals, yaitu Tujuan


Pembangunan Berkelanjutan. SDGs membahas berbagai masalah pembangunan
sosial dan ekonomi. Ini termasuk kemiskinan, kelaparan, kesehatan, pendidikan,
perubahan iklim, air, sanitasi, energi, lingkungan dan keadilan sosial. Secara
umum, program ini memiliki tujuan untuk menyelesaikan permasalahan sosial dan
ekonomi di negara yang membutuhkan bantuan.

Tujuan 17 SDGs dan Penjelasannya.

1. Tidak ada kemiskinan

Tidak miskin adalah tujuan pertama SDGs. Salah satu tujuannya adalah
mengentaskan kemiskinan ekstrem.

2. Mengakhiri Kelaparan

Pemberantasan Kelaparan adalah upaya untuk mengatasi masalah kelaparan atau


kekurangan pangan yang terjadi di berbagai belahan dunia. Maka dari itu,
menggalakkan pertanian dan ketahanan pangan menjadi agenda utama dalam
mencapai tujuan perbaikan nutrisi.

3. Hidup sehat dan sejahtera

Kesehatan dan kebahagiaan yang baik adalah tujuan SDGs untuk mengadvokasi
gaya hidup sehat dan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat global. Maka
dari itu, kini tengah digalakkan gaya hidup sehat dan mendukung kesejahteraan
untuk semua usia.

4 . Pendidikan Berkualitas
Pendidikan berkualitas merupakan salah satu tujuan SDGs untuk menciptakan
kehidupan masyarakat yang lebih baik. Program ini memastikan bahwa setiap
orang memiliki akses ke pendidikan yang berkualitas dan merata di seluruh dunia.
Hal ini lantaran pendidikan punya peranan yang sangat penting dalam
peningkatan kualitas hidup masyarakat.

5. Kesetaraan Gender

Kesetaraan gender merupakan salah satu masalah yang masih ada di berbagai
belahan dunia. Program ini bertujuan untuk mencegah diskriminasi terhadap jenis
kelamin tertentu dan memastikan semua jenis kelamin menikmati kesempatan
yang sama tanpa diskriminasi. Dengan memperjuangkan kesetaraan gender dapat
memperkuat kemampuan negara untuk berkembang pesat, memerintah dengan
efektif, dan mengentaskan kemiskinan.

6. Air Bersih dan Sanitasi yang Memadai

Air Bersih dan Sanitasi adalah upaya untuk menjamin agar setiap orang dapat
memperoleh akses air bersih dan sanitasi yang layak. Maka dari itu, menjamin
akses atas air bersih dan sanitasi untuk semua merupakan hal yang penting dalam
rangka peningkatan kualitas hidup manusia.

7. Energi bersih dan terjangkau

Di dunia ini masih banyak daerah yang terisolasi dan belum memiliki listrik,
padahal hal tersebut penting untuk meningkatkan kegiatan ekonomi. Oleh karena
itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa berusaha untuk memastikan bahwa setiap orang
memiliki akses ke energi yang bersih dan terjangkau

8. Pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi

Pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi merupakan tujuan dari program
SDG yang diprakarsai oleh PBB. Untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi,
maka pekerjaan yang layak dan lingkungan kerja yang sehat harus dijamin agar
investasi dan konsumsi terus berjalan.
9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur

Industri, Inovasi dan Infrastruktur adalah upaya untuk membangun infrastruktur


yang baik, mendukung industrialisasi yang menyeluruh, dan mendorong inovasi.
Maka dari itu, untuk membangun infrastruktur yang kuat dan industrialisasi yang
berkelanjutan, hal ini akan segera dituntaskan.

10. Mengurangi Ketimpangan

Ketimpangan sosial dan ekonomi merupakan masalah serius dan harus segera
diatasi. Program ini bertujuan untuk mengurangi ketimpangan dalam kehidupan di
negara maju dan berkembang.

11. Kota dan masyarakat yang berkelanjutan

Membuat perkotaan menjadi inklusif, aman, kuat, dan berkelanjutan.. Hal ini
termasuk dalam tujuan 11 SDGs, yaitu kota dan masyarakat yang berkelanjutan.

12. Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab

Tujuan ke-12 dari program ini adalah memproduksi dan mengonsumsi secara
bertanggung jawab. Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.

13. Mengelola perubahan iklim

Perubahan iklim merupakan masalah yang serius dan dapat menimbulkan masalah
seperti bencana alam. Melawan dan mengatasi iklim yang terus berubah dan
pemanasan global merupakan salah satu tugas utama.

14 . Ekosistem Laut

Perlindungan ekosistem laut adalah upaya untuk melestarikan kehidupan


organisme laut. Akibat banyak perburuan dan pencemaran terhadap ekosistem
laut, maka dalam pembangunan berkelanjutan, kehidupan laut akan dilindungi
dengan lebih maksimal.
15. Ekosistem darat

Ekosistem darat merupakan target ke-15 dalam agenda Tujuan Pembangunan


Berkelanjutan PBB. Selain berpengaruh terhadap iklim, mengelola hutan secara
berkelanjutan, merehabilitasi kerusakan lahan, menghentikan kepunahan
keanekaragaman hayati juga jadi tujuan utama.

16. Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat

Perdamaian, Keadilan, dan Kekuatan adalah upaya untuk memajukan kehidupan


masyarakat perdamaian dan inklusi untuk pembangunan berkelanjutan, akses
terhadap keadilan untuk semua dan pembentukan institusi yang efektif, akuntabel,
dan inklusif di semua tingkatan.

17. Bekerjasama untuk mencapai tujuan

Menciptakan kehidupan yang lebih baik tentunya membutuhkan kontribusi semua


pihak. Menghidupkan kembali kemitraan global demi pembangunan
berkelanjutan.

2.2 Tentang perundungan

Perundungan atau bullying adalah perilaku verbal dan fisik atau sosial yang
tidak menyenangkan di dunia nyata dan dunia maya. Perundungan juga membuat
orang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan, baik oleh individu maupun
kelompok.

Perundungan fisik, misalnya memukul, mendorong, memukul, menendang, dan


menggigit; Perundungan verbal meliputi hasutan, sindiran, ejekan, hinaan, dan
ancaman. Bullying tidak langsung meliputi pengabaian, pengucilan, penyebaran
gossip dan menyakiti orang lain.Akibat perundungan, korban menjadi tidak
percaya diri,dan menarik diri. Jadi kita perlu bicara, berbagi cerita, dan berteman
untuk membangun kepercayaan.
2.3 Tentang intoleransi

Intoleransi adalah sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.


Intoleransi dapat memanifestasikan dirinya tidak hanya dalam bentuk pemikiran
atau keyakinan, tetapi juga dalam tindakan. Intoleransi dapat mengganggu dan
merusak perdamaian, persatuan dan kesatuan sebagai anak bangsa.

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila terbukti mampu melindungi berbagai


perbedaan dalam masyarakat. Namun, maraknya tindakan intoleransi yang
muncul pasca perubahan sistem pemerintahan di Indonesia menjadi sorotan atas
tantangan yang harus dihadapi pemerintah untuk menegakkan Pancasila.

2.4 Tentang disabilitasi

Penyandang Disabilitas adalah mereka yang telah menderita keterbatasan fisik,


intelektual, mental dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama dan yang memiliki
disabilitas atau kesulitan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Terdapat 5
jenis disabilitas, yaitu :

1. Disabilitas sensorik
Disabilitas sensorik adalah terganggunya salah satu fungsi dari panca
indera antara lain disabilitas netra, rungu dan atau wicara.
2. Disabilitas Fisik
Disabilitas fisik adalah terganggunya fungsi gerak antara lain lumpuh layu
atau kaku, paraplegi, cerebral palsy (CP), akibat amputasi, stroke, kusta,
dan lain-lain.
3. Disabilitas Intelektual
Disabilitas intelektual adalah suatu disfungsi atau keterbatasan baik secara
intelektual maupun perilaku adaptif yang dapat diukur atau dilihat yang
menimbulkan berkurangnya kapasitas untuk beraksi dalam cara tertentu.
4. Disabilitas Mental
Disabilitas mental adalah terganggunya fungsi pikir, emosi, dan perilaku
antara lain:
• psikososial, misalnya skizofrenia, bipolar, depresi, anxietas,
gangguan kepribadian.
• disabilitas perkembangan yang berpengaruh pada kemampuan
interaksi sosial, misalnya autis dan hiperaktif.
5. Disabilitas Ganda
Ragam disabilitas dapat dialami secara tunggal, ganda, atau multi dalam
jangka waktu lama (paling singkat enam bulan dan/atau bersifat
permanen) dan ditetapkan oleh tenaga kesehatan.

2.5 Tentang Perbedaan butir-butir Pancasila sebelum dan sesudah


reformasi dan bagaimana implementasinya dalam masyarakat

Pada masa orbs,36 Butir-butir Pancasila ditetapkan pada tahun 1978


berdasarkan Tap MPR No II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa atau
Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P4).

Setelah zaman reformasi, gaung 36 Butir-butir Pancasila tidak begitu terdengar.


Pada tahun 2003, jumlah 36 butir diganti menjadi 45 butir berdasarkan Tap MPR
No I/MPR/2003.

Implementasi Pancasila dalam masyarakat

1.Ketuhanan Yang Maha Esa

mengandung nilai-nilai luhur yang berkaitan dengan ketuhanan, agama, keadilan,


dan bangsa. Penerapan sila pertama Pancasila dapat dilakukan dengan
menghormati setiap perbedaan, yaitu:

perbedaan keyakinan antar umat, mengedepankan kerukunan antar umat


beragama dan berkeyakinan, tidak memaksakan suatu keyakinan atau agama
kepada yang lain, dan mengedepankan saling toleransi antar umat beragama.
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab

mengandung makna saling menghormati meskipun ada perbedaan dalam setiap


masyarakat. Pelaksanaan sila kedua ini dilakukan dengan:

menanamkan dan mengamalkan semangat toleransi terhadap sesama,


menghormati dan menghargai antar masyarakat, selalu memperlakukan setiap
orang secara adil, tanpa diskriminasi, menghormati perbedaan antar masyarakat,
menghormati martabat pribadi manusia dan status makhluk Tuhan Yang Maha
Esa,

3.Persatuan Indonesia.

Masyarakat Indonesia dikatakan mengutamakan solidaritas, persatuan, serta


kepentingan dan keamanan bangsa dan negara di atas kelompok atau individu.
Menempatkan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi berarti rela dan
mampu mengorbankan diri demi bangsa dan negara atas dasar cinta tanah air dan
semangat membangun kesadaran berbangsa. Untuk dapat memupuk perilaku
tersebut, kembangkan rasa bangga terhadap tanah air Indonesia untuk menjaga
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.

4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


permusyawaratan/perwakilan.

Demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang digerakkan oleh kebijaksanaan dan


mufakat. Demokrasi bersumber dari kesadaran bahwa manusia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa.

5.Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Masyarakat Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa manusia memiliki hak dan


kewajiban yang sama di depan hukum. Untuk itu perlu adanya rasa keadilan di
antara manusia dan menjunjung tinggi hak dan kewajiban serta menghormati
harkat dan martabat orang lain.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Bersumberkan pada artikel penelitian yang berjudul “Penerapan butir-butir


Pancasila dalam kehidupan masyarakat sebagai warga negara dan bangsa yang
baik”, memiliki kesimpulan berupa :

Pancasila adalah dasar negara Indonesia dan harus menjadi dasar kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia, nilai-nilai Pancasila
adalah kerangka nilai, standar, dan moral yang harus dimiliki seseorang,
dipraktekkan oleh semua orang Indonesia. Karena kalau orang Indonesia tidak
dapat Menjalankan nilai-nilai ini bisa menyebabkan kerusakan moral dan
kekejaman sosial.

DAFTAR PUSAKA

Rully Desthian Pahlephi - detikBali Des 2022 artikel detikbali, "SDGs Adalah:
Pengertian dan 17 Tujuannya Bagi Kesejahteraan Dunia"

Yanidar fania April 2021 “nilai Pancasila dalam menghadapi perundungan”

Nini Adelina Tanamal, Sapta Baralaska Utama Siagian (Biro humas settama
lemhanas RI, 2020) “nilai pancasila dalam menangani intoleransi di Indonesia”

JURNAL EMAS - Juli 2021: Manajemen dan Ekonomi Berbasis Pancasila

BY Pusdatin . 15 April 2021 “penerapan Pancasila sebelum dan sesudah


reformasi”

Anda mungkin juga menyukai