Oleh :
TAHUN 2020-2021
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW
yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Islam dan Lingkungan Hidup dengan
judul “PEMBANGUNAN BERKELAJUTAN DAN PENATAAN
INFRASTUKTUR YANG IDEAL”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR....................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
SIMPULAN................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang Masalah
Bagi manusia, pembangunan tidak hanya dalam konteks pemenuhan kebutuhan yang
berkaitan dengan aspek sosial ekonomi tetapi juga haruslah melihat aspek keadilan
terhadap lingkungan. Lingkungan bagi umat manusia adalah salah satu modal dasar
dalam pembangunan. Lingkungan sehat, bersih, lestari, secara tidak langsung akan
mempengaruhi keberlanjutan produktifitas manusia di masa yang akan datang. Artinya,
dalam konteks tersebut selain keberlanjutan dari sisi ekonomi dan sosial, maka
diperlukan juga keberlanjutan pada sisi ekologis.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang di bahas dalam makalah ini
sebagai berikut :
C. Tujuan Penulisan
4
1. Mengetahui tentang pembangunan berkelanjutan di Indonesia
D. Manfaat Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
5
Menurut Brundtland Report dari PBB, pembangunan berkelanjutan adalah proses
pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dan sebagainya) yang berprinsip
“memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi
masa depan”. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk mencapai pembangunan
berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran lingkungan tanpa
mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan sosial.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_berkelanjutan).
Pembangunan berkelanjutan mencakup sinergi tiga aspek yaitu, ekonomi, sosial dan budaya
didalam pembangunan. Aspek sosial, maksudnya pembangunan yang berdimensi pada
manusia dalam hal interaksi, interelasi dan interdependesi. Aspek ekonomi, Suatu cara
pandang mengenai kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana dalam
kerangka peningkatan kesejahteraan, kualitas kehidupan dan lingkungan umat manusia
tanpa mengurangi akses dan kesempatan kepada generasi yang akan datang untuk
menikmati dan memafaatkannya. Aspek budaya yaitu pembangunan berkelanjutan juga
untuk menjaga keberlangsungan budaya. Pengakuan dan perawatan keanekaragaman
6
budaya yang akan mendorong perlakuan yang merata terhadap tradisi berbagai
masyarakat dapat lebih dimengerti oleh masyarakat.
Indikator penggunaan dan variabel pembangunan bisa berbeda untuk setiap Negara. Di
Negara-negara yang masih miskin, ukuran kemajuan dan pembangunan mungkin masih
sekitar kebutuhan-kebutuhan dasar seperti listrik masuk desa, layanan kesehatan
pedesaan, dan harga makanan pokok yang rendah. Sebaliknya, di Negara-negara yang
telah dapat memenuhi kebutuhan tersebut, indikator pembangunan akan bergeser kepada
faktor - faktor sekunder dan tersier
1. Pendapatan perkapita
Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran GNP maupun GDP. Indikator ini merupakan
bagian kesejahteraan manusia yang dapat diukur, sehingga dapat menggambarkan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat termasuk pemerataan akses terhadap sumber
daya ekonomi.
2. Struktur ekonomi
Telah menjadi asumsi bahwa peningkatan pendapatan per kapita akan mencerminkan
transformasi struktural dalam bidang ekonomi dan kelas-kelas sosial. Perkembangan
sektor industri dan perbaikan tingkat upah akan meningkatkan permintaan atas barang-
barang industri, yang akan diikuti oleh perkembangan investasi dan perluasan tenaga
kerja.
3. Urbanisasi
4. Angka Tabungan
IKH atau Physical Qualty of life Index digunakan untuk mengukur kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat.
Dalam indeks ini, angka rata-rata harapan hidup dan kematian bayi akan dapat
menggambarkan status gizi anak dan ibu, derajat kesehatan, dan lingkungan keluarga
yang langsung beasosiasi dengan kesejahteraan keluarga. Pendidikan yang diukur
dengan angka melek huruf, dapat menggambarkan jumlah orang yang memperoleh
akses pendidikan sebagai hasil pembangunan. Oleh karena itu, indeks ini dianggap
sebagai yang paling baik untuk mengukur kualitas manusia sebagai hasil dari
pembangunan.
Ide dasar yang melandasi dibuatnya indeks ini adalah pentingnya memperhatikan kualitas
sumber daya manusia. Pembangunan hendaknya ditujukan kepada pengembangan SDM.
7. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dianggap sebagai factor penting dalam kehidupan manusia, Indeks ini
dibuat dengagn mengkombinasikan tiga komponen, (1) rata-rata harapan hidup pada saat
lahir, (2) rata-rata pencapaian pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMU, (3) pendapatan
per kapita. Pengembangan manusia berkaitan erat dengan peningkatan kapabilitas
manusia yang dapat dirangkum dalam peningkatan knowledge, attitude dan skills,
disamping derajat kesehatan seluruh anggota keluarga dan lingkungannya.
Maksudnya adalah adil pada lahan lahan yang ada di seluruh wilayah, semua orang berhak
atau berkesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan berkelanjutan ini
tanpa dibeda – beda kan serta harus merata dan adil demi untuk meningkatkan
8
kesejahteraan masyarakat. Menjamin pemerataan dan keadilan, yaitu generasi
mendatang memanfaatkan dan melestarikan sumber daya alam sehingga berkelanjutan.
Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu rencana yang bersifat jangka panjang. Karena
pembangunan berkelanjutan ini dimungkinkan untuk mengelola dan memanfaatkan
sumber daya yang ada dengan bijaksana atau harus bermanfaat pada masa sekarang
dan masa mendatang.
h. Pembangunan yang dilaksanakan harus memiliki sifat fundamental dan ideal serta
berjangka pendek dan panjang. Pembangunan yang dilaksanakan harus berpedoman
untuk selalu mempertahankan stabilitas ekonomi, politik, sosial budaya dan keamanan
nasional.
Tentunya masih saja ada hambatan dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Yaitu masalah kependudukan, masalah kemiskinan, masalah kualitas lingkungan hidup
dan masalah keamanan dan ketertiban.
9
1. Masalah kependudukan
Permasalahan Penduduk (Kuantitas dan Kualitas) : Suatu pembangunan dapat berhasil jika
didukung oleh subjek pembangunan, yakni penduduk yang memiliki kualitas dan
kuantitas yang memadai.
Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan keempat terbesar setelah Cina, India, dan
Amerika Serikat. Permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah persebarannya yang
tidak merata. Susunan penduduk memberikan konsekuensi terhadap hal-hal berikut :
Penyediaan fasilitas kesehatan, Penyediaan fasilitas pendidikan bagi anak usia sekolah,
Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk kerja dan penyediaan fasilitas sosial
lainnya yang mendukung perkembangan penduduk usia muda.
o Tingkat pendidikan : Kemajuan pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari lama sekolah
dan tingkat melek huruf penduduk.
Lama sekolah penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Artinya, tingkat pendidikan
masyarakat Indonesia rata-rata masih berada pada taraf pendidikan dasar. Tingkat melek
huruf yaitu seseorang dikatakan melek huruf jika orang tersebut dapat membaca atau
tidak buta huruf. Kemajuan tingkat melek huruf di Indonesia tergolong rendah.
o Tingkat Pendapatan per Kapita adalah rata-rata pendapatan penduduk suatu Negara dalam
satu tahun. Pendapatan perkapita secara umum menggambarkan kemakmuran suatu
Negara.
10
b. Ledakan penduduk juga mengakibakan angka beban ketergantungan menjadi lebih
tinggi. Hal ini disebabkan angka usia non produktif lebih besar daripada usia produktif.
c. Arus urbanisasi yang tidak diimbangi dengan pendidikan dan ketrampilan yang cukup
menimbulkan masalah pengangguran, kriminalitas, prostitusi, munculnya daerah kumuh,
dan kemiskinan di daerah perkotaan. Hal tersebut dapat menghambat pembangunan,
baik di daerah pedesaan (daerah asal) maupun daerah perkotaan (tujuan)
e. Masalah kemacetan lalu lintas dapat mengurangi arus mobilitas penduduk, barang, dan
jasa yang akan berakibat pada terhambatnya perkembangan ekonomi penduduk.
2. Masalah kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu kelompok
(masyarakat pra sejahtera). Ketidakadilan itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan mereka untuk bertahan hidup dalam kesehatan yang baik, sulitnya mendapat
akses ke pelayanan publik (sanitasi sehat, air bersih, pengelolaan sampah ) rumah sehat,
pelayanan pendidikan dan sebagainya. Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya
akses kepemilikan hak atas tanah yang mereka huni. Sebagai akibat itu semua, sulit
bagi mereka untuk mendapat akses ke pekerjaan yang baik dan stabil. Ketidakadilan itu
menyebabkan masyarakat miskin tetap miskin dan mengancam proses pembangunan
yang berkelanjutan. Kerusakan lingkungan, kondisi permukiman buruk atau kumuh
dalam suatu kawasan memperlihatkan bahwa kawasan tersebut sedang dalam proses
tidak berkelanjutan.
Saat ini masalah kemiskinan merupakan masalah mendesak yang dihadapi di Indonesia.
Yang paling mudah dan terlihat jelas dari wajah kemiskinan adalah kondisi jutaan
penduduk yang tinggal di permukiman kumuh dan liar. Kondisi kekumuhan ini
menunjukkan seriusnya permasalahan sosial ekonomi, poltik, dan lingkungan yang
bermuara pada kondisi kemiskinan.
Pembangunan dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup manusia. Di lain
pihak, pembangunan yang makin meningkat akan memberikan dampak negatif, berupa
resiko pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, yang mengakibatkan rusaknya
struktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi penunjang kehidupan. Kerusakan ini
11
pada akhirnya akan menjadi beban yang malah menurunkan mutu hidup manusia,
sehingga apa yang menjadi tujuan pembangunan akan sia-sia.
Permasalahan ketersediaan tanah sebagai lahan hijau sangat terbatas. Selain harga tanah yang
mahal, juga kurangnya penghargaan bagi pemilik tanah terlantar untuk dimanfaatkan
sebagai lahan terbuka hijau. Penggunaan ruang terbuka hijau mulanya diawali dengan
tumbuhnya perumahan liar yang semakin luas dan sulit dikendalikan, yang selanjutnya
menimbulkan terbentuknya kawasan kumuh. Apalagi para penghuni tersebut dikenakan
pajak tidak resmi sehingga mereka merasakan seolah mendapatkan legalitas untuk
tinggal di tempat tersebut. Begitu juga, disisi lain factor golongan berpendapatan rendah
dan kurangnya tingkat pendidikan, mendorong mereka untuk menduduki lahan ruang
terbuka hijau. Seperti pemanfaatan tepian tepian bantaran sungai dan tepian jalur kereta
api sebagai tempat tinggal.
Permasalahan ini diperberat dengan masalah ketertiban karena tidak disiplinnya masyarakat.
Hal ini tercermin dengan jelas antara lain dalam disiplin berlalu lintas. Saat ini juga
semakin sering terjadi demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat terhadap kebijakan-
kebijakan pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah, terutama di kota-kota besar.
Hal ini dapat terjadi karena berbagai hal seperti tidak adanya sosialisasi dari pemerintah,
kurangnya pelibatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, kurangnya
pemamhaman akan hak-hak dan tanggung jawab masyarakta dalam pembangunan dan
lain sebagainaya.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
3. Bahwa masalah kemiskinan dan kerusakan lingkungan hidup yang terjadi suatu
kawasan tertentu memperlihatkan bahwa kawasan itu sedang dalam proses tidak
berkelanjutan.
4. Kemiskinan dan fungsi-fungsi lingkungan hidup yang telah hilang atau rusak, tercemar,
itu merupakan ancaman terhadap proses pembangunan berkelanjutan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka adapun saran bagi pemerintah agar dapat menerapkan
sistem pembangunan yang berkelanjutan dengan jalan menanggulangi kemiskinan serta
meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta keamanan dan ketertiban guna
menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat khususnya di Indonesia sehingga dapat
dirasakan bukan hanya untuk di masa sekarang melainkan juga untuk generasi yang
akan datang.
Saran bagi masyarakat agar dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan di Indonesia.
Merawat dan melindungi lingkungan hidup.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-pembangunan-berkelanjutan.html
http://www.anneahira.com/makalah-tentang-pembangunan-berkelanjutan.htm
http://ips-mrwindu.blogspot.com/2009/04/pembangunan-berkelanjutan-dan-masalah.html
http://umiamanah.blogspot.com/2013/06/ciri-ciri-pembangunan-berkelanjutan.html
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=10&dn=20100511210848
http://syahriartato.wordpress.com/2009/12/28/hambatan-dalam-sistem-pembangunan-
perkotaan-yang-berkelanjutan/
14