MATA KULIAH:
PENGANTAR ILMU LINGKUNGAN dan SDA
Oleh:
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2017
DAFTAR ISI
SAMPUL
DAFTAR ISI…………………………………………………………...………….. ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………….. 1
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………….…. 2
C. TUJUAN DAN KEGUNAAN………………………………………......... 2
BAB II STUDI LITERATUR................................................................................ 3
BAB III PEMBAHASAN…………………………………………….………….… 5
A. PENGERTIAN UMUM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN............ 5
B. HAKIKAT DAN CIRI-CIRI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.... 5
C. PEMBANGUNAN YANG DILAKUKAN DI INDONESIA.................. 7
D. MASALAH PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN........................... 7
1. MASALAH KEMISKINAN............................................................ 8
2. MASALAH KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP............................. 11
3. MASALAH KEAMANAN DAN KETERTIBAN................................. 12
BAB III PENUTUP…………………………………………………………...... 14
A. KESIMPULAN…………………………………………………………… 14
B. SARAN………………………………………………………………….... 15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..… 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai dengan melaksanakan pembangunan di segala
bidang. Pembangunan merupakan proses pengolahan sumber daya alam dan pendayagunaan
sumber daya manusia dengan memanfaatkan tekhnologi. Dalam pola pembangunan tersebut, perlu
memperhatikan fungsi sumber daya alam dan sumber daya manusia, agar dapat terus-menerus
menunjang kegiatan atau proses pembangunan yang berkelanjutan. Pengertian pembangunan
berkelanjutan itu sendiri adalah perubahan positif sosial ekonomi yang tidak mengabaikan sistem
ekologi dan sosial dimana masyarakat bergantung padanya.
Keberhasilan penerapannya memerlukan kebijakan, perencanaan dan proses pembelajaran
sosial yang terpadu, viabilitas politiknya tergantung pada dukungan penuh masyarakat melalui
pemerintahannya, kelembagaan sosialnya, dan kegiatan dunia usahanya. Proses pembangunan
terutama bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat baik secara spiritual maupun material.
Definisi ini menunjukan bahwa adanya suatu pembangunan karena suatu kebutuhan, dan masalah.
Adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah suatu harapan. Sedangkan jika
harapan tersebut tidak tercapai berarti, hal itu adalah masalah.
Dengan demikian pembangunan mempunyai hubungan yang erat dengan masalah. Karena titik
tolak pembangunan dimulai dari tindakan mengurangi masalah tersebut dengan tujuan memenuhi
kebutuhan dan meningkatkan untuk mencapai suatu tingkatan yang layak. Pembangunan yang
tidak bertitik tolak dari masalah berarti ada indikasi kesalahan konsep dan model pembangunan
tersebut berorientasi pada penyelesaian masalah sebagai penyebab akar masalah bukan akar
masalahnya.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana
menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana
dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya pembangunan
berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana
merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup.
Disadari sepenuhnya bahwa kegiatan pembangunan apalagi yang bersifat fisik dan
berhubungan dengan pemanfaatan sumber daya alam jelas mengandung resiko terjadinya
perubahan ekosistem yang selanjutnya akan mengakibatkan dampak, baik yang bersifat negatif
maupun yang positif. Oleh karena itu, kegiatan pembangunan yang dilaksanakan seharusnya selain
berwawasan sosial dan ekonomi juga harus berwawasan lingkungan.
B. Rumusan Masalah
Dari pembahasan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan ini adalah :
1. Bagaimana masalah kemiskinan?
2. Bagaimana masalah kualitas lingkungan hidup?
3. Bagaimana masalah keamanan dan ketertiban?
Sumber-sumber daya tersebut sifatnya terbatas, sehingga dalam penggunaannya harus cermat dan
bijaksana. Ketidakcermatan dan kekurangbijaksanaan dalam penggunaan sumber daya dapat
menimbulkan beragam masalah, seperti polusi lingkungan, kerusakan sumber daya alam, dan
timbulnya masalah permukiman.
Pembangunan berwawasan lingkungan yang dikenal dengan pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia melalui pemanfaatan
sumber daya alam secara bijaksana, efisiensi, dan memerhatikan pemanfaatannya, baik untuk masa
kini maupun yang akan datang.
Pembangunan berwawasan lingkungan yang memerhatikan keberlanjutan lingkungan hidup
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Menjamin Pemerataan dan Keadilan. Strategi pembangunan yang berwawasan lingkungan
dilandasi oleh pemerataan distribusi lahan dan faktor produksi, pemerataan kesempatan bagi
perempuan, dan pemerataan ekonomi untuk peningkatan kesejahteraan.
2. Menghargai Keanekaragaman Hayati Keanekaragalan hayati merupakan dasar bagi tatanan
lingkungan. Pemeliharaan keanekaragaman hayati memiliki kepastian bahwa sumber daya alam
selalu tersedia secara berlanjut untuk masa kini dan masa yang akan datang.
3. Menggunakan Pendekatan Integratif Dengan menggunakan pendekatan integratif, maka
keterkaitan yang kompleks antara manusia dengan lingkungan dapat dimungkinkan untuk masa
kini dan masa yang akan datang.
4. Menggunakan Pandangan Jangka Panjang Pandangan jangka panjang dilakukan untuk
merencanakan pengelolaan pemanfaatan sumber daya yang mendukung pembangunan agar secara
berlanjut dapat digunakan dan dimanfaatkan.
AMDAL
Amdal dilakukan untuk menjamin tujuan proyek-proyek pembangunan yang bertujuan untuk
kesejahteraan masyarakat tanpa merusak kualitas lingkungan hidup. Amdal bukanlah suatu proses
yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari proses Amdal yang lebih besar dan lebih penting
sehingga Amdal merupakan bagian dari beberapa hak berikut :
1. Pengelolaan Lingkungan
Dalam melakukan kegiatan pengelolaan lingkungan diperlukan adanya susunan rencana
pengelolaan lingkungan. Susunan rencana pengelolaan lingkungan baru dapat dilakukan setelah
diketahui dampak-dampak yang akan terjadi akibat proyek yang akan dilakukan. Di sinilah
peranan penting AMDAL agar proyek pembangunan yang dilakukan tidak memberikan dampak
buruk bagi lingkungan.
2. Pengelolaan Proyek
Dalam pengelolaan proyek, peranan AMDAL adalah terlebih dahulu melakukan fase-fase berikut
:
a) Fase Identifikasi
b) Fase studi kelayakan
c) Fase desain kerekayasaan (engineering design) atan fase rancangan
d) Fase pembangunan proyek
e) Fase proyek berjalan atau fase proyek beroperasi
f) Fase proyek telah berhenti beroperasi atau pasca opeasi (post operation)
3. Pengambilan Keputusan
Dari hasil AMDAL, dapat diketahui apakah suatu aktivitas pembangunan akan berdampak baik
atau buruk pada lingkungan. Pemerintah pun akan mengambil keputusan dari hasil AMDAL
tersebut. Jika berdampak baik, maka pembangunan akan dilanjutkan secara berkesinambungan.
Akan tetapi jika kegiatan pembangunan tersebut berdampak buruk pada lingkungan, maka
kegiatan tersebut tidak akan dilakukan atau dilakukan alternatif-alternatif lain yang dapat
menghilangkan atau meminimalisasi dampak negatif tersebut.
4. Dokumen yang Penting
Laporan AMDAL merupakan dokumen penting yang merupakan sumber informasi yang sangat
bermanfaat untuk berbagai keperluan :
a) Sebagai informasi pembanding dalam hasil analisis
b) Sebagai sumber informasi yang penting untuk proyek yang akan dilaukan di daerah dekat lokasi
tersebut.
c) Dokumen penting yag dapat digunakan di pengadilan dalam menghadapi tuntutan proyek lain,
masyarakat atau instansi pengawas.
Secara umum, kegunaaan AMDAL adalah :
a. Mencegah agar potensi sumberdaya alam yang dikelola tidak rusak.
b. Menghindari efek samping dari pengelolaan sumber daya alam.
c. Mencegah terjadinya perusakan lingkungan akibat pencemaran, sehingga tidak mengganggu
kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan masyarakat.
d. Mengetahui manfaat yang berdaya guna dan berhasil guna bagi bangsa, negara, dan masyarakat.
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas maka dapat disimpulkan:
1. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah pembangunan yang berguna
untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan saat ini tanpa perlu merusak atau menurunkan
kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Pembangunan berwawasan lingkungan yang memerhatikan keberlanjutan lingkungan hidup
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Menjamin Pemerataan dan Keadilan.
2. Menghargai Keanekaragaman Hayati
3. Menggunakan Pendekatan Integratif
4. Menggunakan Pandangan Jangka Panjang
3. Bahwa hambatan dalam pencapaian pembangunan yang berkelanjutan adalah
kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup, keamanan dan ketertiban, dan sebagainya.
4. Bahwa masalah kemiskinan dan kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di suatu
kawasan tertentu memperlihatkan bahwa kawasan itu sedang dalam proses tidak berkelanjutan.
5. Kemiskinan dan fungsi-fungsi lingkungan hidup yang telah hilang atau rusak,
tercemar, itu merupakan ancaman terhadap proses pembangunan berkelanjutan. Ancaman tersebut
tidak hanya terjadi di kawasan itu saja, tetapi juga akan mempengaruhi sub-sub sistem lain yang
membentuk kawasan itu
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka adapun saran bagi pemerintah agar dapat menerapkan sistem
pembangunan yang berkelanjutan seperti di negara-negara maju lainnya dengan jalan
menanggulangi kemiskinan serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta keamanan dan
ketertiban guna menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat khususnya di Indonesia sehingga
dapat dirasakan bukan hanya untuk di masa sekarang melainkan juga untuk generasi yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA
Bunga, Rampai. 2005. Pembangunan Kota Indonesia Dalam Abad 21, Konsep dan Pedekatan
Pembangunan Perkotaan di Indonesia. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI
Soemarwoto, Otto. 1983. Ekologi Lingkungan hidup dan Pembangunan. Djambatan : Jakarta
Sugandhy, Aca dan Hakim, Rustam. 2007. Prinsip Dasar Kebijakan Pembangunan
Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan. Bumi Aksara.
Tato, Syahriar. 2009. Hambatan Dalam Sistem Pembangunan Perkotaan Yang Berkelanjutan
http://syahriartato.wordpress.com/2009/12/28/hambatan-dalam-sistem-pembangunan-perkotaan-
yang-berkelanjutan/
Wicaksono, Sonny Ilham. 2012. Masalah Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangan