Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP

“Pembangunan Berkelanjutan”

Oleh :

RENALDI ATMAJAYA KADIR

22217099

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

2023
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita
Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita jalan yang lurus berupa
ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi
seluruh ummat manusia.
Penyusun sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah ini.
Disamping itu, penyusun mengucapkan banyak terimah kasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga terselesaikannya makalah ini.
Meskipun demikian penyusun sangat membutuhkan masukan yang
bersifat membangun dari para pembaca. Harapan penyusun, mudah-mudahan
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membaca.

Kendari,11 Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................iii
PENDAHULUAN...........................................................................................................iii
A. Latar Belakang.........................................................................................................iii
B. Rumusan Masalah....................................................................................................iii
C. Tujuan......................................................................................................................iii
BAB II...............................................................................................................................1
PEMBAHASAN...............................................................................................................1
A. Pembangunan Berkelanjutan.....................................................................................1
1. Pengertian Pembangunan Berkelanjutan................................................................1
2. Pengertian Pembangunan Berkelanjutan Menurut Para Ahli..................................1
3. Ciri Ciri Pembangunan Berkelanjutan....................................................................2
4. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan......................................................................2
5. Syarat Pembangunan Berkelanjutan.......................................................................3
6. Prinsip Pembangunan Berkelanjutan......................................................................4
B. SDGs (Sustainable Development Goals)...................................................................5
1. Pengertian SDGs ( Sustainable Development Goals )............................................6
2. Target SDGs ( Sustainable Development Goals )...................................................6
3. Perbedaan Dengan MGDs (Milenium Development Goals )..................................6
4. Perkembangan MDGs Menjadi SDGs....................................................................7
5. Pencapaian MDGs dalam Bidang Kesehatan.........................................................8
6. Alasan Terbentuknya SDGs...................................................................................9
7. 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals).........11
BAB III...........................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
A. Kesimpulan.............................................................................................................13
B. Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permasalahan pembangunan berkelanjutan sekarang telah merupakan


komitmen setiap orang, sadar atau tidak sadar, yang bergelut di bidang
pembangunan. Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai dengan melaksanakan
pembangunan di segala bidang. Pembangunan dalam konteks Negara selalu
ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat kearah
yang lebih baik yang merata. Keberhasilan penerapannya memerlukan kebijakan,
perencanaan dan proses pembelajaran sosial yang terpadu, politiknya tergantung
pada dukungan penuh masyarakat melalui pemerintahannya, kelembagaan
sosialnya, dan kegiatan dunia usahanya. Proses pembangunan terutama bertujuan
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Titik tolak pembangunan dimulai dari
tindakan mengurangi masalah dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan
meningkatkan untuk mencapai suatu tingkatan yang layak.
Bagi manusia, pembangunan tidak hanya dalam konteks pemenuhan
kebutuhan yang berkaitan dengan aspek sosial ekonomi tetapi juga haruslah
melihat aspek keadilan terhadap lingkungan. Lingkungan bagi umat manusia
adalah salah satu modal dasar dalam pembangunan. Lingkungan sehat, bersih,
lestari, secara tidak langsung akan mempengaruhi keberlanjutan produktifitas
manusia di masa yang akan datang. Artinya, dalam konteks tersebut selain
keberlanjutan dari sisi ekonomi dan sosial, maka diperlukan juga keberlanjutan
pada sisi ekologis.

B. Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan Pembangunan Berkelanjutan.


2) Seperti apa ciri-ciri dan tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
3) Bagaimana syarat dan prinsip Pembangunan Berkelanjutan.
4) Apa itu SDGs (Sustainable Development Goals).
5) Seperti apa target SDGs (Sustainable Development Goals).
6) Seperti apa tujuan SDGs (Sustainable Development Goals).

C. Tujuan

iii
1) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Pembangunan
Berkelanjutan.
2) Untuk mengetahui seperti apa ciri-ciri dan tujuan Pembangunan
Berkelanjutan.
3) Untuk mengetahui bagaimana syarat dan prinsip Pembangunan
Berkelanjutan.
4) Untuk mengetahui apa itu SDGs (Sustainable Development Goals).
5) Untuk mengetahui seperti apa target SDGs (Sustainable Development
Goals).
6) Untuk mengetahui seperti apa tujuan SDGs (Sustainable Development
Goals).

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembangunan Berkelanjutan

1. Pengertian Pembangunan Berkelanjutan

Pengertian pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah


pembangunan yang memenuhi kebutuhan yang sekarang tanpa harus mengurangi
kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan generasi yang akan datang.
Definisi pembangunan berkesinambungan atau pembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan
manusia melalui pemanfaatan sumber daya alam dengan bijak, efisien dan
memperhatikan pemanfaatannya baik untuk generasi sekarang maupun generasi
masa depan. Proses pembangunan berkelanjutan mengoptimalkan pemanfaatan
sumber daya alam, sumber daya manusia juga iptek. Dengan menserasikan ketiga
komponen ini sehingga bisa berkesinambungan.

2. Pengertian Pembangunan Berkelanjutan Menurut Para Ahli

Stockholm United Nation Conference on Human Enviromental (1972)


Pengertian pembangunan berkelanjutan dalam Stockholm United Nation
Conference on Human Enviromental atau Deklarasi Stockholm adalah segala
sumber daya alam di bumi, termasuk udara, air, tanah, flora dan fauna terutama
contoh yang mewakili bagian ekosistem alam, harus dijaga supaya aman untuk
kepentingan generasi sekarang dan masa depan melalui perencanaan atau
manajemen yang sesuai dan hati-hati.
World Commission On Enviromental Development (1987)
Pengertian pembangunan berkelanjutan dalam World Commission On
Enviromental Development (WCED) adalah pembangunan yang berusaha
memenuhi kebutuhan hari ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang
untuk memenuhi kebutuhannya.

Brutland Report
Pengertian pembangunan berkelanjutan atau sustainable development
menurut Brutland Report dalam sidang PBB tahun 1987 adalah proses

1
pembangunan yang berprinsip untuk memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan kebutuhan generasi yang akan datang.
Budiharjo dan Sudjarto
Pengertian pembangunan berkelanjutan menurut Budiharjo dan Sudjarto
adalah kota yang dalam perkembangannya mampu memenuhi kebutuhan
masyarakatnya masa kini, mampu berkompetisi dalam ekonomi global dengan
mempertahankan keserasian lingkungan vitalitas sosial, budaya, politik, dan
pertahanan keamanannya tanpa mengabaikan atau mengurangi kemampuan
generasi mendatang dalam pemenuhan kebutuhan mereka.
Konferensi Tingkat Tinggi
Pengertian pembangunan berkelanjutan dalam Konferensi Tingkat Tinggi
mengenai Pembangunan Berkelanjutan di tahun 2002 adalah kondisi dimana
masyarakat dapat men entukan dirinya sendiri yang disiapkan dalam perdagangan
bebas multilateral dengan syarat terciptanya tata pemerintahan yang baik (good
goverment).
Sudharta P. Hadi
Pengertian pembangunan berkelanjutan menurut Sudharta P. Hadi dalam
bukunya yang berjudul “Opcit” tahun 2007 adalah konsep pembangunan yang
menyelaraskan kepentingan pembangunan dengan pengelolaan lingkungan.

3. Ciri Ciri Pembangunan Berkelanjutan

Ciri atau karakteristik pembangunan berkelanjutan diantaranya yaitu:


1) Memberikan kemungkinan kelangsungan hidup dengan melestarikan
fungsi dan kemampuan ekosistem yang mendukung baik secara langsung
maupun tidak langsung.
2) Memanfaatkan sumber daya alam dengan menggunakan teknologi yang
tidak merusak lingkungan.
3) Memberikan kesempatan kepada berbagai sektor dan kegiatan lain untuk
berkembang bersama di tiap daerah baik dalam kurun waktu yang sama
maupun berbeda secara berkesinambungan.
4) Melestarikan dan meningkatkan kemampuan dan fungsi ekosistem untuk
memasok, melindungi dan mendukung sumber daya alam secara
berkesinambungan.
5) Menggunakan prosedur dan cara yang memperhatikan kelestarian fungsi
dan kemampuan ekosistem guna mendukung kehidupan baik untuk masa
sekarang maupun masa depan.

2
4. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Tujuan adanya pembangunan berkelanjutan diantaranya yaitu:


1) Mengatasi segala bentuk kemiskinan di semua tempat(baik desa, kota dan
lain sebagainya)
2) Memastikan pendidikan yang layak, berkualitas dan inklusif serta
mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang
3) Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan
4) Mengakhiri kelaparan dengan menggalakan pertanian berkelanjutan,
mencapai ketahanan pangan dan perbaikan nutrisi.
5) Menjamin akses air dan sanitasi bagi semua orang
6) Menggalakan hidup sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua umur
7) Memastikan akses energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan
dan modern
8) Mengurangi kesenjangan baik dalam dan antar negara
9) Membangun infrastruktur yang kuat, mempromosikan industrial
berkelanjutan dan mendorong inovasi.
10) Mempromosikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif serta
lapangan pekerjaan yang layak bagi semua orang.
11) Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan
12) Menjadikan perkotaan inklusif, aman, kuat dan berkelanjutan
13) Mengambil langkah penting untuk melawan perubahan iklim beserta
dampaknya
14) Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
15) Melindungi dan menggunakan samudra, laut dan sumber daya kelautan
secara berkelanjutan
16) Menghidupkan kemitraan global kembali guna pembangunan
berkelanjutan
17) Mendorong masyarakat yang adil, damai dan inklusif.
18) Mengelola hutan secara berkelanjutan, melawan perubahan lahan menjadi
gurun, menghentikan dan merehabilitasi kerusakan lahan, serta
menghentikan kepunahan keanekaragaman hayati.

5. Syarat Pembangunan Berkelanjutan

Syarat pembangunan berkelanjutan diantaranya yaitu:


1) Menempatkan kegiatan dan proyek pembangunan pada wilayah dan
perwilayahan yang benar secara ekologis.
2) Pemanfaatan sumber daya terbarukan yang tidak boleh melebihi kapasitas
yang diberikan.

3
3) Pembuangan beragam limbah industri dan rumah tangga yang dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan.
4) Perubahan ekologis yang terjadi di dalam, sangatlah tidak diperbolehkan
untuk melebihi kapasitas dari serangkaian daya dukung terhadap
lingkungan.

6. Prinsip Pembangunan Berkelanjutan

Prinsip prinsip pembangunan berkelanjutan, diantaranya yaitu:


a. Equity (Pemerataan)
Pemerataan merupakan tujuan utama pembangunan berkelanjutan.
Pemerataan ini dianggap dapat meminimalisir disparitas ekonomi dan sosial serya
kesempatan yang sama bagi masyarakat.
b. Ekonomi
Pendekatan pembangunan aspek ekonomi dalam pembangunan
berkelanjutan menitikberatkan pada peningkatan keahliaan pekerja agar dapat
meningkatkan daya saing dalam mendapatkan pekerjaan yang layak, Mendorong
kerja sama ekonomi strategis dan peningkatan peforma infrastruktur dasar seperti
perumahan, air, jalan dan lain sebagainya hingga infrastruktur informasi.
c. Energi
Penerapan penghematan energi merupakan bagian dari pembangunan
berkelanjutan. Contoh penerapannya yaitu mengoptimalkan pembangunan
bangunan dengan pencahayaan alami sebanyak mungkin dan lain sebagainya.
d. Ekologi
Prinsip pelestarian ekologi dalam pembangunan berkelanjutan diterapkan
melalui penggunaan lahan campuran semaksimal mungkin, memperhatikan
keberadaan ruang terbuka hijau, sistem transportasi dan pembangunan saling
terintegrasi dan membatasi pemekaran kota secara berlebihan.
f. Engagement (Peran Serta)
Pembangunan berkelanjutan ini dapat dilakukan melalui peningkatan dan
pengoptimalan peran serta masyarakat didalamnya.
Menurut UNCED dalam KTT Pembangunan Berkelanjutan tahun 2002 di
Johannesburg Afrika Selatan, prinsip pembangunan berkelanjutan diantaranya
yaitu:
g. Keadilan Antar Generasi

4
Ini berarti setiap generasi di dunia memiliki hak untuk menerima dan
menempati bumi bukan dalan kondisi yang buruk akibat generasi sebelumnya.
h. Keadilan Dalam Satu Generasi
Ini membahas mengenai keadilan dalam suatu generasi dimana beban
permasalahan lingkungan harus ditanggung bersama.
i. Prinsip Pencegahan Dini
Ini berarti bahwa jika terjadi ancaman yang berarti yang menyebabkan
kerusakan lingkungan yang tidak bisa dipulihkan maka ketiadaan temuan atau
pembuktian ilmiah yang konklusif dan pasti tidak bisa dijadikan alasan untuk
menunda upaya untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.
j. Perlindungan Keanekaragaman Hayati
Ini merupakan prasyarat dari hasil implementasi keadilan antar generasi.
Perlindungan keanekaragaman hayati berarti juga mencegah kepunahan
keanekagaragaman hayati tersebut.

B. SDGs (Sustainable Development Goals)

Pembangunan masa kini adalah pembangunan yang bersifat sementara dan


perkembangan masyarakat yang serba instan dan bersifat asal jadi menyebabkan
budaya konsumtif semakin mendarah daging pada sebagian besar masyarakat
(United Nations, 2014). Hingga akhirnya pada tahun 2000, untuk pertama kalinya
PBB memfasilitasi terbentuknya kesepakatan pembangunan multilateral yang
melibatkan seluruh Negara yang tergabung ke dalam PBB.
Kesepakatan ini bernama Millenium Development Goals yang berisi
berbagai indikator dan tujuan pembangunan internasional selama 15 tahun ke
depan. Isu-isu pinggiran seperti kesehatan reproduksi dan kesetaraan gender yang
tadinya kurang mendapat porsi lebih dalam pembangunan mulai mendapatkan
perhatian. Berbagai Negara menyadari pentingnya isu ini untuk mendukung
pembangunan dan perdamaian dunia (Prapti, 2015).
Di tahun 2015, MDGs berakhir. Banyak target yang terpenuhi dan banyak
juga yang masih jauh dari target. Dunia pun berubah. MDGs dari yang awalnya
berisi 8 tujuan dirasakan perlu disesuaikan dengan kondisi dunia terkini. Berbagai
actor pembangunan internasional pun merumuskan pengganti MDGs sehingga
terbentuk skema pembangunan multilateral terbaru yakni yang dikenal sebagai
Sustainable Development Goals/SDGs . Agenda SDGs atau disebut juga dengan

5
AGENDA 2030 akan menjadi kerangka kerja pembangunan global baru dalam
melaksanakan pembangunan berkelanjutan (Prapti, 2015).

1. Pengertian SDGs ( Sustainable Development Goals )

SDGs ( Sustainable Development Goals ) adalah sebuah dokumen yang


akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan
negara-negara di dunia. Konsep SDGs melanjutkan konsep pembangunan
Milenium Development Goals “MDGs” yang dimana konsep itu sudah berakhir
pada tahun 2015. Jadi kerangka pembangunan yang berkaitan dengan perubahan
situasi dunia yang semula menggunakan konsep MGDs sekarang diganti dengan
SDGs.
Sustainable Development Goals atau SDGs adalah seperangkat program
dan target yang ditujukan untuk  pembangunan global di masa mendatang. SDGs
menggantikan program MDGs (Millennium Development Goals), sebuah program
yang memiliki maksud dan tujuan yang sama yang akan kadaluarsa pada akhir
tahun 2015 ini. SDGs dibahas secara formal pada United Nations Conference on
Sustainable Development yang dilangsungkan di Rio De Janiero, Juni 2012
(WHO, 2015).
SDGs adalah sebuah kesepakatan pembangunan baru pengganti MDGs.
Masa berlakunya 2015–2030 yang disepakati oleh lebih dari 190 negara berisikan
17 goals dan 169 sasaran pembangunan. Tujuh belas tujuan dengan 169 sasaran
diharapkan dapat menjawab ketertinggalan pembangunan negara–negara di
seluruh dunia, baik di negara maju (konsumsi dan produksi yang berlebihan, serta
ketimpangan) dan negara–negara berkembang (kemiskinan, kesehatan,
pendidikan, perlindungan ekosistem laut dan hutan, perkotaan, sanitasi dan
ketersediaan air minum) (Santono,2015).
Konsep SDGs ini diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang
mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca 2015-MDGs. Terutama
berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000 mengenai isu deflation
sumber daya alam, kerusakan lingkungan, perubahan iklim semakin krusial,
perlindungan sosial, food and energy security, dan pembangunan yang lebih
berpihak pada kaum miskin (UNDP, 2015).
2. Target SDGs ( Sustainable Development Goals )
Target utamanya mengentaskan kemiskinan, tapi Indonesia akan
menggunakan tiga indikator terkait dengan dokumen SDGs yakni pembangunan
manusia atau human development yang meliputi pendidikan dan kesehatan.

6
Lingkungan dalam skala kecil atau social economic development dan lingkungan
yang besar atau environmental development berupa ketersediaan kualitas
lingkungan dan sumber daya alam yang baik.
3. Perbedaan Dengan MGDs (Milenium Development Goals )
Pada dasarnya MGDs dan SDGs punya persamaan dan kesamaan tujuan
yang sama, yakni SDGs melanjutkan cita-cita mulia MGDs yang ingin konsen
menganggulangi kelaparan dan kemiskinan di dunia. Namun dokumen yang
disepakati pimpinan dunia pada tahun 2000 tersebut hanis pada tahun 2015, para
pemimpin dunia merasa agenda Milenium Development Goals perlu dilanjutkan,
sehingga muncul sebuah dokumen usulan bernama sustainable development
goals.
4. Perkembangan MDGs Menjadi SDGs
Pada bulan September tahun 2000, saat berlangsungnya pertemuan
Persatuan Bangsa-Bangsa di New York, Kepala Negara dan perwakilan dari 189
negara menyepakati Deklarasi Milenium yang menegaskan kepedulian utama
secara global terhadap kesejahteraan masyarakat dunia. Tujuan Deklarasi yang
disebut Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals -
MDGs) menempatkan manusia sebagai fokus utama pembangunan dan
mengartikulasi satu gugus tujuan yang berkaitan satu sama lain ke dalam agenda
pembangunan dan kemitraan global.
Setiap tujuan dijabarkan ke dalam satu sasaran atau lebih dengan indikator
yang terukur yaitu: terkait pengurangan kemiskinan, pencapaian pendidikan dasar,
kesetaraan gender, perbaikan kesehatan ibu dan anak, pengurangan prevalensi
penyakit menular, pelestarian lingkungan hidup, dan kerjasama global. MDGs
yang didasarkan pada konsensus dan kemitraan global ini, juga menekankan
kewajiban negara maju untuk mendukung penuh upaya tersebut (Bappenas, 2011).
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam pencapaian target-target
MDGs,dengan mengintegrasikan prioritas MDGs dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN 2005-2025), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN 2005-2009 dan 2010-2014), Rencana Pembangunan
Tahunan Nasional (RKP), serta dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN). Sebagai realisasinya, maka melalui Instruksi Presiden No.3
Tahun 2010 telah ditetapkan tujuan prioritas pembangunan yang berkeadilan yang
berpihak pada pencapaian MDGs.
Sebagai salah satu bentuk implementasi dari Inpres No.3 Tahun 2010,
maka Kementerian PPN/Bappenas telah menyusun Peta Jalan (Road Map)
pencapaian tujuan pembangunan MDGs yang diikuti dengan penyusunan Rencana
Aksi Daerah (RAD) untuk percepatan pencapaian MDGs yang difasilitasi

7
langsung oleh Bappenas dan Bappeda. Selanjutnya masing-masing Kepala Daerah
akan mengesahkan Rencana Aksi Daerah (RAD) MDGs tersebut (Bappenas,
2011).
Di Indonesia, pelaksanaan MDGs telah memberikan perubahan yang
positif. Walaupun masih ada beberapa target MDGs yang masih diperlukan kerja
keras untuk mencapainya, tetapi sudah banyak target yang telah menunjukan
kemajuan yang signifikan bahkan telah tercapai. Penduduk yang hidup di bawah
garis kemiskinan internasional, yaitu $1,25 per hari, sudah berkurang setengah
miliar. Laju kematian anak turun lebih dari 30 persen, dengan sekitar tiga juta jiwa
anak terselamatkan setiap tahunnya dibandingkan tahun 2000.
Kematian akibat malaria juga turun hingga seperempatnya. Indonesia
berhasil menurunkan proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari US$ 1,00
(PPP) per kapita per hari dari 20,60 persen pada tahun 1990 menjadi 5,90 persen
pada tahun 2008. Pemerintah juga telah berhasil menurunkan ketimpangan gender
di tingkat pendidikan lanjutan. Hal ini dapat dilihat dari penurunan yang
signifikan pada indikator rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan
terhadap laki-laki SMA/MA/ Paket C dari 93,67 persen ada tahun 1993 menjadi
101,40 persen pada tahun 2011. Selain itu, angka kejadian tuberkulosis di
Indonesia sudah berhasil mencapai target MDGs yaitu dari 343 pada tahun 1990
menjadi 189 kasus per 100.000 penduduk pada tahun 2011 (BPS, 2015).
Di tahun 2015, MDGs berakhir. Banyak target yang terpenuhi dan banyak
juga yang masih jauh dari target. Dunia pun berubah. MDGs dari yang awalnya
berisi 8 tujuan dirasakan perlu disesuaikan dengan kondisi dunia terkini. Berbagai
actor pembangunan internasional pun merumuskan pengganti MDGs sehingga
terbentuk skema pembangunan multilateral terbaru yakni yang dikenal sebagai
Sustainable Development Goals/SDGs . Agenda SDGs atau disebut juga dengan
AGENDA 2030 akan menjadi kerangka kerja pembangunan global baru dalam
melaksanakan pembangunan berkelanjutan (Prapti, 2015).
5. Pencapaian MDGs dalam Bidang Kesehatan
Kematian ibu di Indonesia masih tetap tinggi, dan ada lima penyebab
kematian ibu seperti perdarahan, hipertensi pada kehamilan, infeksi, persalinan
macet, macet dan aborsi. Dan dari penyebab ini, perdarahan, hipertensi pada
kehamilan, dan infeksi dominan dalam kematian ibu. Proporsi dari tiga penyebab
kematian ibu sebenarnya telah berubah, yang pendarahan dan infeksi cenderung
menurunkan sementara meningkatkan proporsi hipertensi pada kehamilan.
Hal ini lebih dari 30% dari kematian ibu di Indonesia di 2010 disebabkan
oleh hipertensi pada kehamilan. Ada tiga jenis daerah intervensi untuk
mengurangi angka kematian dan maternal dan morbiditas neonatal, yaitu melalui:

8
kenaikan pertama dalam perawatan antenatal mampu mendeteksi 21 dan
menangani kasus 22 dari berisiko tinggi memadai; Bantuan kedua persalinan
bersih 18 dan aman dengan kesehatan yang terampil personel, 20 pasca-persalinan
perawatan dan kelahiran; 23 kebidanan ketiga dan perawatan neonatal dan dasar
yang komprehensif yang dapat dicapai (Tosepu, 2016).
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014, 24
ditargetkan pada akhir 2014 di masing-masing kabupaten / kota ada di Setidaknya
empat pusat kesehatan mampu Neonatal dasar rawat inap dan Kabupaten Rumah
Sakit mampu menerapkan komprehensif. 25 Melalui pengelolaan dasar dan
perawatan neonatal komprehensif, kesehatan pusat dan rumah sakit diharapkan
menjadi institusi terkemuka di mana komplikasi dan rujukan kasus dapat
diselesaikan dengan cepat dan tepat.
Nutrisi Anak 4 Di antara 33 provinsi di Indonesia, ada 19 provinsi
memiliki prevalensi balita gizi di atas nasional Tingkat prevalensi, mulai dari
19,7% sampai dengan 33,1%. Atas dasar target MDG pada 2015, itu tiga provinsi
yang memiliki mencapai sasaran, yaitu 13,2% di Bali, 14,0% di Jakarta, dan
15,1% di Bangka Belitung. Kondisi ini masih tetap masalah serius, terutama bagi
mereka provinsi memiliki prevalensi malnutrisi pada anak balita antara 20,0-
29,0%, dan dianggap sangat tinggi ketika prevalensi lebih dari 30% (Tosepu,
2016).
Daerah ini terkena malaria terutama di Timur Indonesia, 30 terutama
Papua provinsi yang terletak sebagai endemik malaria, 31 morbiditas peringkat
pertama dari 10 penyakit utama. Malaria di Papua masih sulit untuk memberantas
karena tidak memadai peraturan lingkungan, rendah status ekonomi yang
mengarah ke malnutrisi, 32 pelayanan kesehatan terbatas dan kurangnya tenaga
medis, resistensi obat disebabkan oleh orang-orang yang tidak mematuhi di
minum obat dan perilaku kurang mendukung gaya hidup sehat. Dalam hal ini,
mobilitas orang ke daerah ini 33 memiliki risiko besar tertular malaria.
Di samping itu, Perubahan iklim, 34 kebakaran hutan 35 dan Proses
perkembangan pesat menyebabkan penyebaran penyakit. Oleh karena itu, Malaria
membutuhkan penanganan multidimensi, baik masyarakat dan pemerintah harus
aktif dalam mengatasi masalah ini. Publik tenaga kesehatan sebagai bagian dari
tenaga kesehatan di Indonesia memiliki berbagai metode dalam memecahkan
kasus malaria. metode-metode termasuk upaya pencegahan dengan melakukan
Pendekatan masyarakat. 36 Pendekatan ini sangat penting karena akan
menyebabkan kepercayaan publik terhadap pelayanan kesehatan pekerja. Tahap
berikutnya dari petugas kesehatan akan dengan mudah memberikan masukan dan
kesehatan pesan pesan mereka. Sehingga pembentukan kepercayaan antara

9
masyarakat dan petugas kesehatan adalah kunci keberhasilan program kesehatan,
seperti pendidikan kesehatan program (Tosepu, 2016).
6. Alasan Terbentuknya SDGs
Menurut T Brundtland Commission of the United Nations pada tahun
1987, yang dikatakan sebagai Sustainable Development atau pembangunan
berkelanjutan adalah pembangunan yang dapat mencakup kebutuhan orang
banyak di  masa depan tanpa menyepelekan kemampuan generasi mendatang
untuk menggapai segala kebutuhannya (UNDP, 2015).
SDGs, Sustainable Development Goals atau yang dikenal sebagai Global
Goals, dibuat berdasarkan 8 tujuan MDGs yang dilaksanakan pada tahun 1990-
2015. MDGs mencakup isu memberantas kemiskinan, kelaparan, penyakit,
ketidaksetaraan gender, dan akses terhadap sanitasi. Dibalik kesuksesan MDGs,
ternyata secara global kemiskinan belum terhapuskan secara  menyeluruh (UNDP,
2015).
Global Goals hadir untuk melangkah lebih maju dibandingkan dengan
MDGs, mengacu kepada akar dari masalah kemiskinan dan kebutuhan yang
universal untuk berkembang yang berguna dan dibutuhkan oleh seluruh warga
dunia. Global Goals bertujuan untuk menyelesaikan MDGs yang tertinggal, dan
menjamin bahwa tidak ada hal lain yang tertinggal dibelakang. SDGs atau Global
Goals menjadi suatu program yang lebih menyeluruh dan mendetail karena
merupakan gabungan dari Global Sustainability Objects / GSO dan MDGs (The
Global Goals, 2015).
SDGs diadakan untuk mencakup kebutuhan seluruh warga dunia yang
lebih mendetail dan menyeluruh, dibandingkan dengan MDGs. SDGs juga tidak
memandang kondisi suatu negara, pada lingkungan maupun  ekonominya, untuk
dibantu dengan program Development Goals secara menyeluruh. Di dalam SDGs
juga terdapat beberapa tujuan yang dikembangkan dari indikator tujuan MDGs,
contohnya antara lain (UNDP, 2015):
 Tujuan pertama MDGs (Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan
Ekstrim) mencakup kedua fokus yang berbeda yaitu kemiskinan dan
kelaparan, sedangkan pada SDGs kedua fokus itu dijadikan dua tujuan
yang berbeda yaitu pada tujuan pertama SDGs (No Poverty) dan tujuan
kedua SDGs (Zero Hunger)
 Tujuan keempat, kelima, dan keenam MDGs terkait kesehatan
(Menurunkan Angka kematian Anak, Meningkatkan Kesehatan Ibu, dan
Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Lain) tdak terdapat di SDGs
dan digantikan dengan Good Health and Well Being yang mencakup

10
kesehatan secara keseluruhan (mencakup kesehatan ibu, penyakit-
penyakit, kematian anak, dll) pada tujuan ketiga SDGs
 Tujuan ketujuh MDGs (Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup)
memiliki beberapa indikator yang penting seperti proporsi rumah tangga
yang mendapat air minum layak kini menjadi tujuan keenam SDGs,
indikator terkait rumah tangga kumuh perkotaan kini menjadi tujuan
kesebelas SDGs.

7. 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals)


Pembangunan berkelanjutan memiliki tiga tujuan utama, yaitu
berkelanjutan ekologis (jaminan eksistensi sumber daya alam), berkelanjutan
ekonomi (efisiensi ekonomi), dan berkelanjutan sosial (keanekaragaman budaya).
Target yang hendak dicapai dituangkan dalam istilah Sustainable Development
Goals (SDGs).
SDGs sendiri merupakan lanjutan dari program Millenium Development
Goals (MDGs). Program MDGs sendiri diupayakan berhasil pada tahun 2000-
2015 yang kemudian dilanjutkan oleh program SDGs hingga tahun 2030.
Pembahasan mengenai program SDGs dilakukan pada tahun 2015 dengan usulan
adanya 17 tujuan yang harus tercapai.
Adapun tujuan beserta targetnya adalah sebagai berikut:

No. Tujuan Target

Peningkatan pendapatan bagi penduduk miskin,


1. Tanpa kemiskinan kemudahan akses pelayanan, dan perlindungan
penduduk dari bencana

Jaminan akan konsumsi pangan aman dan


2. Tanpa kelaparan
bernutrisi

Berkurangnya kematian ibu dan bayi, mengakhiri


Kehidupan sehat dan
3. penyakit menular, kemudahan akses layanan
sejahtera
kesehatan, dan berkurangnya polusi

Jaminan pendidikan dasar dan menengah secara


4. Pendidikan berkualitas
gratis, serta adanya program peningkatan keahlian

Tidak adanya segala bentuk diskriminasi dan


5. Kesetaraan gender
kekerasan terhadap perempuan

11
Air bersih dan sanitasi Adanya pengelolaan sumber daya air yang
6.
layak terintegerasi

Energi bersih dan


7. Terwujudnya program energi terbarukan
terjangkau

Banyaknya lapangan pekerjaan, berkurangnya


Pekerjaan layak dan
8. pengangguran, dan kesetaraan upah untuk
pertumbuhan ekonomi
pekerjaan yang dinilai setara

Industri, inovasi, dan Kemudahan akses untuk teknologi informasi dan


9.
infrastruktur komunikasi

Berkurangnya
10. Penyetaraan dari sosial, ekonomi, dan politik
kesenjangan

Kota dan permukiman Terciptanya tata ruang yang strategis dan


11.
yang berkelanjutan peremajaan permukiman

Konsumsi dan produksi


12. Terwujudnya manajemen limbah yang baik
yang bertanggung jawab

Meningkatknya kesadaran akan mitigasi


13. Perubahan iklim
perubahan iklim

Jumlah konservasi meningkat, pencemaran laut


14. Ekosistem laut
berkurang, dan kemudahan akses bagi nelayan

Berkurangnya degradasi habitat bagi


15. Ekosistem darat
keanekaragaman hayati

Perdamaian, keadilan, Berakhirnya tindak korupsi dan jaminan


16. dan kelembagaan yang pengambilan keputusan yang representative dan
tangguh responsif

Kemitraan untuk Meningkatnya kerjasama antar badan politik dan


17.
mencapai tujuan masyarakat

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1) pembangunan berkesinambungan atau pembangunan berkelanjutan adalah


pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia
melalui pemanfaatan sumber daya alam dengan bijak, efisien dan
memperhatikan pemanfaatannya baik untuk generasi sekarang maupun
generasi masa depan. Proses pembangunan berkelanjutan mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya alam, sumber daya manusia juga iptek. Dengan
menserasikan ketiga komponen ini sehingga bisa berkesinambungan.
2) SDGs ( Sustainable Development Goals ) adalah sebuah dokumen yang
akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan
perundingan negara-negara di dunia. Konsep SDGs melanjutkan konsep
pembangunan Milenium Development Goals “MDGs” yang dimana
konsep itu sudah berakhir pada tahun 2015. Jadi kerangka pembangunan
yang berkaitan dengan perubahan situasi dunia yang semula menggunakan
konsep MGDs sekarang diganti dengan SDGs.

B. Saran

Pemerintah harus segera berperan aktif dalam implementasi pembangunan


berkelanjutan, dan prinsip SDGs ( Sustainable Development Goals ) merupakan
sebuah acuan guna menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya di
Indonesia agar manfaatnya bukan hanya dirasakan di masa sekarang melainkan
juga untuk generasi yang akan datang.
Masyarakat juga elemen yang paling berpengaruh dalam hal pembangunan
berkelanjutan karena masyarakat yang berperan secara sadar bagaimana sekiranya
memenuhi kebutuhan dengan memperhatikan aspek lingkungan serta ikut
berpartisipasi dalam SDGs ( Sustainable Development Goals ).

13
DAFTAR PUSTAKA

Pelajaran. 2020. “Pembangunan Berkelanjutan”, (online),


(https://www.pelajaran.co.id/2020/04/pembangunan-berkelanjutan.html,
diakses pada 23 Februari 2020).
Dosen Pendidikan. “Sustainable Development Goals”, (online),
(https://www.dosenpendidikan.co.id/sustainable-development-goals/, diakses
pada 23 Februari 2020).
Studio Belajar. “Pembangunan Berkelanjutan”. (online),
(https://www.studiobelajar.com/pembangunan-berkelanjutan/, diakses pada
23 Februari 2020).

14

Anda mungkin juga menyukai