Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PEMBANGUNAN WILAYAH BERKELANJUTAN


(Disusun Untuk Mememenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Geografi)

Oleh:
FAJRUL FALAH ANNAFI

XII IPS 3

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SUMEDANG


Jl. Prabu Geusan Ulun No.39, Sumedang.
2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Masa Esa atas nikmat tak
terhingga. Saya telah berusaha dengan kemampuan tenaga, waktu dan pikiran guna
menghasilkan laporan ini dalam rangka memenuhi tugas pelajaran Geografi Peminatan yang
berjudul “Pembangunan WilayahBerkelanjutan”.

Berbagai informasi dan referensi telah saya baca guna menunjang Laporan ini. Semoga
Laporan sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca. Saya senantiasa menanti
saran dan masukan demi perbaikan di masa mendatang.

Sumedang, 23 September 2021

i
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTARISI...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar BelakangMasalah..................................................................................1


1.2 RumusanMasalah.............................................................................................2
1.3 TujuanPenelitian................................................................................................2

BABII PEMBAHASANMASALAH.................................................................................3

2.1 Pengertian PembangunanWilayahBerkelanjutan...............................................3


2.2 Tujuan PembangunanWilayahBerkelanjutan..............................................4
2.3 Prinsip – prinsip PembangunanWilayahBerkelanjutan..............................5
2.4 Hakikat dan Ciri-ciri PembangunanWilayahBerkelanjutan...............................7
2.5 Indikator Keberhasilan PembangunanWilayahBerkelanjutan...........................9
2.6 Dampak Permasalahn Penduduk Terhadap Pembangunan Wilayah
Berkelanjutan...................................................................................................11

BABIII PENUTUP.............................................................................................................16

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................16
3.2 Saran................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangMasalah


Konsep Sustainable Development atau Pembangunan Berkelanjutan pertama kali
diperkenalkan sebagai tujuan sosial pada konferensi pertama PBB dalam bidang
Lingkungan Hidup di Stocklom pada tahun 1972. Latar belakang diadakan konferensi
tersebut dipicu oleh kekhawatiran global akan kemiskinan yang berlarut-larut dan
meningkatnya ketidakadilan sosial, ditambah dengan kebutuhan pangan dan masalah
lingkungan global serta kesadaran bahwa ketersedian sumber daya alam untuk
mendukung pembangunan ekonomi amatlah terbatas.
Kekhawatiran akan kelangkaan sumberdaya alam sangatlah wajar dan dapat kita
lihat kembali pada berbagai tulisan-tulisan sosial di masa lampau. Salah satunya yang
berpengaruh ada pada tulisan klasik Thomas Malthus, An Essay on the Principles of
Population (1798), dimana digambarkan sebuah ketakutan akan pertumbuhan populasi
manusia, yaitu pembangunan industri yang cepat pada abad ke-19 disertai dengan polusi
dan sentra pertumbuhan masyarakat yang tinggal dan bekerja dalam kondisi miskin di
kota-kota besar. Sebuah era dari perubahan sosial masyarakat yang penuh masalah,
kekauan sosial dan anarkisme, termasuk di dalamnya tumbuhnya gerakan-gerakan yang
berhubungan dengan kesehatan lingkungan dan masyarakat pada sebuah populasi urban.
Ide-ide tentang proto-enviromentalist kemudian muncul dalam beberapa alur pemikiran
radikal abad ke-19. Sementara itu, beberapa langkah juga dilakukan dengan pemahaman
ilmiah dan sistematik dari inter relasi antara spesies-spesies alami, populasi dan
lingkungan-lingkungannya seperti pada Teori Evolusi Darwin dan asal mula ilmu
ekologi. (Goodland,1975)
Meski demikian, baru pada tahun 1960-an pergerakan perlawanan terhadap polusi
lingkungan industri lebih memperhatikan pada inter relasi antara aktivitas manusia dan
lingkungan alam. Dengan menggunakan sebuah pendekatan ‘sistem’ dan model
computer, pada tahun 1972 lahirlah ‘Limit of Growth’, salah satu proyek dari Club of
Rome, sebuah organisasi individu yang memiliki kepedulian yang samaterhadap masa

1
depan umat manusia, didanai oleh Volkswagen Foundation. Buku ‘Limit of Growth’
mengkaji sebuah interaksi antara populasi, pertumbuhan industri, produksi pangan dan
keterbatasan ekosistem di Planet Bumi. Gelombang literatur tentang Pembangunan
Berkelanjutan kemudian semakin diperluas pada tahun 1980-an, ketika the International
Union for the Conservation of Nature Influential World Conservation Strategy (1980)
atau Uni International untuk Konservasi Alam mengajukan konsep Pembangunan
Berkelanjutan, atau sebuah pembangunan yang mempertimbangkan fungsi ekosistem dan
keanekaragaman hayati agar terusdipertahankan.
Namun, meski telah banyak literatur tentang pembangunan berkelanjutan, konsep
tersebut tidak semata-mata langsung diterima secara internasional. Barulah pada Laporan
Komisi Brundtland tahun 1987, disebutkan bahwa Pembangunan Berkelanjutan
merupakan sebuah pembangunan yang memenuhi kebutuhan di masa kini tanpa
mengorbankan kemampuan generasi di masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka
sendiri.

1.2 RumusanMasalah
1. Apa yang dimaksud pembangunanberkelanjutan?
2. Apa saja tujuan dari pembangunanberkelanjutan?
3. Apa saja prinsip - prinsip dari pembangunan berkelanjutan?
4. Apa saja hakikat dan ciri-ciri pembangunanberkelanjutan?
5. Apa saja indikator keberhasilan pembangunanberkelanjutan?
6. Apa saja dampak permasalahan penduduk terhadappembangunan?

1.3 Tujuan
1) Mengetahui apa yang dimaksud pembangunan wilayahberkelanjutan.
2) Mengetahui tujuan dari pembangunan wilayahberkelanjutan.
3) Mengetahui tujuan dari pembangunanberkelanjutan.
4) Mengetahui hakikat dan ciri-ciri pembangunanberkelanjutan.
5) Mengetahui indikator keberhasilan pembangunanberkelanjutan.
6) Mengetahui dampak permasalahan penduduk terhadappembangunan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembangunan WiayahBerkelanjutan


Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan (lahan, kota, bisnis,
masyarakat, dsb) yang berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa
mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi masa depan” (menurut Laporan
Brundtland dari PBB, 1987). Pembangunan berkelanjutan adalah terjemahan dari
Bahasa Inggris, sustainable development. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk
mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran
lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan
sosial.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pembangunan berkelanjutan
adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial,
dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan
hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa
kini dan generasi masadepan.
Dalam buku Relasi dengan Dunia: Alam, Iptek, dan Kerja (2005)
karyaAntonina Panca Yuni Wulandari, pengertian pembangunan berkelanjutan
adalahpembangunan yang memenuhi kebutuhan dari generasi sekarang
tanpamembahayakan kesanggupang generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhanmereka sendiri. Terdapat pula beberapa pendapat menurut para ahli,
diantaranyayaitu:
1. Emil Salim, Definisi pembangunan berkelanjutan atau suistanable development
adalah suatu proses pembangunan yang mengoptimalkan manfaat dari sumber
daya alam danmanusia.
2. Ignas Kleden, Pembangunan berkelanjutan sebagai jenis pembangunan yang di
satu pihak mengacu pada pemanfaatan sumber-sumber alam maupun sumber daya
manusia secaraoptimal.
3. Sofyan Effendi, Pembangunan berkelanjutan artinya suatu proses pembangunan
yang memanfaatkan sumber daya, arah invesinya, orientasipengembangan

3
teknologi dan perubahan kelembagaan dilakukan secara harmonis
danmemperhatikan potensi saat ini dan masadepan.

2.2 Tujuan Pembangunan WilayahBerkelanjutan


Pada September 2015, Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) dengan
melibatkan 194 negara anggota PBB, komunitas sipil dan pelaku ekonomi di seluruh
dunia. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDG adalah program 15 tahun sejak
2015 hingga 2030 sebagai usaha untuk menjawab permasalahan global dalam
mengatasi kemiskinan, kesenjangan, dan perubahan iklim. Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan ini merupakan lanjutan dari Tujuan Pembangunan Milenium
(Millenium Development Goals/MDG) yang diselenggarakan tahun 2000 hingga
2015. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan terdiri dari tujuh belas tujuan global
berikut:
 Tanpa kemiskinan dengan cara mengentaskan segala bentuk kemiskinan di semua
tempat.
 Tanpa kelaparan dengan cara mencapai ketahanan pangan dan perbaikan nutrisi
serta menggalakkan pertanian yangberkelanjutan.
 Kehidupan sehat dan sejahtera dengan cara menggalakkan hidup sehat dan
mendukung kesejahteraan untuk semua usia.
 Pendidikan berkualitas dengan cara mendorong kesempatan belajar seumur hidup
untuk semua orang serta memastikan pendidikan berkualitas yang layak dan
inklusif.
 Kesetaraan gender dengan cara mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan.
 Pengadaan air bersih dan sanitasi layak untuksemua.
 Energi bersih dan terjangkau dengan cara memastikan akses pada energi
terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan dan modern untuksemua.
 Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi dengan cara mempromosikan
pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif serta menjamin adanya lapangan
pekerjaan yang layak untuksemua.
 Membangun infrastruktur yang kuat, mempromosikan industrialisasi
berkelanjutan, serta mendorong terciptanyainovasi.
 Mengurangi kesenjangan di antaranegara-negara.
 Membuat perkotaan menjadi inklusif, aman, kuat, danberkelanjutan.
 Memastikan pola konsumsi dan produksiyangberkelanjutan.
 Mengambil kebijakan serta langkah penting untuk melawan perubahan iklim dan
dampaknya.
 Perlindungan ekosistem laut melakukan optimalisasi penggunaan samudera, laut,
dan sumber daya kelautan secaraberkelanjutan.
 Pengelolaan ekosistem darat dengan cara mengelola hutan secara berkelanjutan,
melawan perubahan lahan menjadi gurun, menghentikan dan merehabilitasi lahan
yang rusak serta menghentikan kepunahan keanekaragamanhayati.
 Mencapai perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh dengan cara
mendorong masyarakat adil, damai, daninklusif.
 Menghidupkan kembali kemitraan global demi pembangunan berkelanjutan.
Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 59 Tahun 2017tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, pembangunan
berkelanjutan bertujuan untuk hal-hal berikut.

1. Menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara


berkesinambungan.
2. Menjaga keberlanjutan kehidupan sosialmasyarakat
3. Menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif dan
terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas
kehidupandari

2.3 Prinsip-Prinsip Pembangunan WilayahBerkelanjutan


Prinsip-prinsip dasar dari Pembangunan Berkelanjutan dapat dikategorikan
sebagai berikut:
 Kepercayaan Publik/Masyarakat: Terdapat kewajiban negara untuk
mengelola sumber daya alam yang dipercayakan untuk keuntungan
masyarakatnya.
 Prinsip Kehati-hatian: adanya tindakan untuk mencegah kerusakan
ireversibel atau kerusakan yang tidak dapat dipulihkan kembalidan
pencegahannya tidak dapat ditunda hanya karena keterbatasan pengetahuan
akan ilmu ilmiah.
 Keadilan Antar Generasi: Genarasi di masa depan tidak boleh dirugikan
atau mendapat dampak buruk karena keputusan yang dibuat pada masa
sekarang.
 Asas Subsidiaritas: Keputusan-keputusan harus dibuat atau dilakukan
dengan mempertimbangkan keputusan atau masukan dari lembaga maupun
pemangku kepentingan pada tingkat terendah yang sesuaikapasitasnya.
 Pencemar Membayar: Biaya kerusakan/terganggunya lingkungan harus
ditanggung oleh pihak-pihak yang turut bertanggung jawab akan
kerusakan/gangguantersebut.
Beberapa prinsip-prinsip tambahan lain juga memperhatikan pada upaya solusi
terhadap kemiskinan yang berkelanjutan dan ketidakadilan sosial antara bangsa-
bangsa di dunia. Keberlangsungan hidup generasi masa kini dan masa depan, hingga
kini masih terletak pada jantung perdebatan tentang pembangunan berkelanjutan.
Kepercayaan masyarakat, partisipasi pemerintahan pusat dan daerah juga menjadi
prinsip dasar pada konsep pembangunan ini.

Di Indonesia, Konsep Kebijakan Pembangunan berdasarkan kepada Undang


Undang Dasar 1945. Konsep Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia telah masuk
pada amandemen UUD 45 yang keempat pada tanggal 10 Agustus 2002. Konsep
tersebut salah satunya dapat dijumpai dalam Pasal 33 ayat (4) UUD 1945 yang
menyatakan bahwa, “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan
dan kesatuan ekonomi nasional”.

Presiden Jokowi melalui acara World Culture Forum di Bali pada tanggal 10 –
14 Oktober 2016, yaitu Culture for An Inclusive Sustainable Planet, menyatakan
pemerintah Indonesia sepakat bahwa pembangunan berkelanjutan merupakan
komitmen global yang harus bersama-sama diwujudkan dengan terus bekerja sama
dan saling bertukarpengalaman.

Dengan memahami konsep dan tujuan Pembangunan Berkelanjutan, diyakini


bahwa keberlangsungan hidup manusia dan kesejahteraan sosial, ekonomi dan
lingkungan masyarakat akan terus terjaga dalam kurun waktu yang lama dan
berkelanjutan.

Adapun prinsip - prinsip pembangunan berkelanjutan yakni;

a. Equity(Pemerataan)
Pemerataan adalah tujuan yang paling penting dalam pembangunan
berkelanjutan. Pemerintah pada hal ini dianggap bisa meminimalisir
dispratis ekonomi dan sosial dan juga kesempatan yang sama untuk
masyarakat.

b. Ekonomi
Pendekatan pembangunan pada sektor ekonomi dalam pembangunan
berkelanjutan menitikberatkan pada meningkatnya keahlian pekerja supay
bisa meningkat daya saing dalam memperoleh pekerjaan yang layak.
Terdorongnya kerja sama ekonomis yang strategis dan peningkatan
performa infrastruktur dasar seperti perumaha, air, jalan dan lain
sebagainya hingga infrastruktur informasi.
c. Energi
Menerapkan penghematan energi adalah bagian dari pembangunan
berkelanjutan. Contoh penerapannya adalah melakukan optimasi
pembangunan bangunan dengan pencahayaan alami sebanyak mungkin
danlain-lainnya.
d. Ekologi
Prinsip pelestarian ekologi dalam pembangunan berkelanjutan
dilakukan penerapan melalui pemanfaatan lahan campuran semaksimal
mungkin, memperhatikan keberadaan ruang terbuka hijau, sistem
transportasi dan pembangunan saling terintegrasi dan membatasi
pemekaran kota yang berlebihan

2.4 Hakikat dan Ciri-Ciri PembangunanBerkelanjutan


Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup perlu memanfaatkan sumber
daya yang dimiliki secara cermat dan bijaksana.
a. Sumber daya alam yang mencakup air, tanah, udara, hutan, kandungan
mineral, dan keanekaragamanhayati.
b. Sumber daya manusia yang mencakup jumlah penduduk, pendidikan,
kesehatan, keterampilan, dankebudayaan.
c. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mencakup transportasi, informasi
komunikasi, dan hasil-hasil ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
lainnya.

Sumber-sumber daya tersebut sifatnya terbatas, sehingga dalam


penggunaannya harus cermat dan bijaksana. Ketidakcermatan dan
kekurangbijaksanaan dalam penggunaan sumber daya dapat menimbulkan beragam
masalah, seperti polusi lingkungan, kerusakan sumber daya alam, dan timbulnya
masalah permukiman.

Pembangunan berwawasan lingkungan yang dikenal dengan pembangunan


berkelanjutan adalah pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan
manusia melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, efisiensi, dan
memerhatikan pemanfaatannya, baik untuk masa kini maupun yang akan datang.

Pembangunan berwawasan lingkungan yang memerhatikan keberlanjutan


lingkungan hidup memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Menjamin Pemerataan dan Keadilan. Strategi pembangunan yang


berwawasan lingkungan dilandasi oleh pemerataan distribusi lahan dan
faktor produksi, pemerataan kesempatan bagi perempuan, dan pemerataan
ekonomi untuk peningkatankesejahteraan.
2. Menghargai Keanekaragaman Hayati Keanekaragalan hayati merupakan
dasar bagi tatanan lingkungan. Pemeliharaan keanekaragaman hayati
memiliki kepastian bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara
berlanjut untuk masa kini dan masa yang akandatang.
3. Menggunakan Pendekatan Integratif Dengan menggunakan pendekatan
integratif, maka keterkaitan yang kompleks antara manusia dengan
lingkungan dapat dimungkinkan untuk masa kini dan masa yang akan
datang.
4. Menggunakan Pandangan Jangka Panjang Pandangan jangka panjang
dilakukan untuk merencanakan pengelolaan pemanfaatan sumber daya
yang mendukung pembangunan agar secara berlanjut dapat digunakan dan
dimanfaatkan.
Adapun ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan antara lain,

1) Menjamin pemerataan dankeadilan.


2) Menghargai keanekaragamanhayati.
3) Menggunakan pendekatanintegratif.
4) Menggunakan pandangan jangkapanjang.

2.5 Indikator Keberhasilan PembangunanBerkelanjutan


Indikator penggunaan dan variabel pembangunan bisa berbeda untuk setiap
Negara. Di Negara-negara yang masih miskin, ukuran kemajuan dan
pembangunanmungkin masih sekitar kebutuhan-kebutuhan dasar seperti listrik masuk
desa, layanan kesehatan pedesaan, dan harga makanan pokok yang rendah.
Sebaliknya, di Negara-negara yang telah dapat memenuhi kebutuhantersebut.
Indikator pembangunan akan bergeser kepada faktor - faktor sekunder dan
tersierSejumlah indikator ekonomi yang dapat digunakan oleh lembaga-lembaga
internasional antara lain
1. PendapatanPerkapita
Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran GNP maupunGDP. Indikator ini
merupakan bagian kesejahteraan manusia yang dapat diukur, sehingga dapat
menggambarkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakattermasuk
pemerataan akses terhadap sumber daya ekonomi.
2. StrukturEkonomi
Telah menjadi asumsi bahwa peningkatan pendapatan per kapita akan
mencerminkan transformasi struktural dalam bidang ekonomi dan kelas-kelas
sosial. Perkembangan sektor industri dan perbaikan tingkat upah akan
meningkatkan permintaan atas barang-barang industri, yang akan diikuti oleh
perkembangan investasi dan perluasan tenaga kerja.
3. Urbanisasi
Urbanisasi dapat diartikan sebagai meningkatnya proporsi penduduk
yang bermukim di wilayah perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan. Di
Negara-negara industri, sebagain besar penduduk tinggal di wilayah
perkotaan, sedangkan di Negara-negara yang sedang berkembang proporsi
terbesar tinggal di wilayah pedesaan. Berdasarkan fenomena ini, urbanisasi
digunakan sebagai salah satu indikatorpembangunan.
4. AngkaTabungan
Perkembangan sektor manufaktur/industri selama tahap industrialisasi
memerlukan investasi dan modal. Dalam masyarakat yang memiliki
produktivitas tinggi, modal usaha ini dapat dihimpun melalui tabungan, baik
swasta maupun pemerintah.
5. Indeks KualitasHidup
IKH atauPhysical Qualty of life Indexdigunakan untuk mengukur
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.Indeks ini dihitung berdasarkan
kepada:
a. Angka rata-rata harapanhidup,
b. Angka kematianbayi,
c. Angka melekhuruf
Dalam indeks ini, angka rata-rata harapan hidup dan kematian bayi
akan dapat menggambarkan status gizi anak dan ibu, derajat kesehatan, dan
lingkungan keluarga yang langsung beasosiasi dengan kesejahteraan keluarga.
Pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf, dapat menggambarkan
jumlah orang yang memperoleh akses pendidikan sebagai hasil pembangunan.
Olehkarena itu, indeks ini dianggap sebagai yang paling baik untuk mengukur
kualitas manusia sebagai hasil daripembangunan.
6. Indeks Pembangunan Manusia (Human DevelopmentIndex)
Ide dasar yang melandasi dibuatnya indeks ini adalah pentingnya
memperhatikan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan hendaknya
ditujukan kepada pengembangan SDM.
7. PertumbuhanEkonomi
Pertumbuhan ekonomi dianggap sebagai factor penting dalam
kehidupan manusia, Indeks ini dibuat dengagn mengkombinasikan tiga
komponen, (1) rata-rata harapanhidup pada saat lahir, (2) rata-rata pencapaian
pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMU, (3) pendapatan per kapita.
Pengembangan manusia berkaitan erat dengan peningkatan kapabilitas
manusia yangdapat dirangkum dalam peningkatanknowledge,
attitudedanskills, disamping derajat kesehatan seluruh anggota keluarga dan
lingkungannya.
2.6 Dampak Permasalahan Penduduk TerhadapPembangunan
1. MasalahKependudukan
Permasalahan Penduduk (Kuantitas dan Kualitas) : Suatu pembangunan dapat
berhasil jika didukung oleh subjek pembangunan, yakni penduduk yang
memiliki kualitas dan kuantitas yangmemadai.
a. Permasalahan kuantitas penduduk diIndonesia
Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan keempat terbesar
setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Permasalahan dalam kepadatan
penduduk adalah persebarannya yang tidak merata. Susunan penduduk
memberikan konsekuensi terhadap hal-hal berikut : Penyediaan fasilitas
kesehatan, Penyediaan fasilitas pendidikan bagi anak usia sekolah,
Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk kerja dan penyediaan
fasilitas sosial lainnya yang mendukung perkembangan penduduk usia
muda.
b. Permasalahan Kualitas Penduduk diIndonesiao
 TingkatKesehatan
Kondisi kesehatan di Indonesia masih belum ada kemajuan.
Dibandingkan dengan Negara yang lain Indonesia masih tertinggal
jauh.Kondisi demikian terjadi karena masih rendahnya pelayanan
kesehatan. Pelayanan kesehatan yang ada masih belum memenuhi
kebutuhan seluruh penduduk.
 Tingkatpendidikan
Kemajuan pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari lama
sekolah dan tingkat melek huruf penduduk.Lama sekolah penduduk
Indonesia masih tergolong rendah. Artinya, tingkat pendidikan
masyarakat Indonesia rata-rata masih berada pada taraf pendidikan
dasar. Tingkat melek huruf yaitu seseorang dikatakan melek huruf
jika orang tersebut dapat membaca atau tidak buta huruf. Kemajuan
tingkat melek huruf di Indonesia tergolong rendah.
 Tingkat Pendapatan perKapita
Adalah rata-rata pendapatan penduduk suatu Negara dalam satu
tahun. Pendapatan perkapita secara umum menggambarkan
kemakmuran suatu NegaraAantara lain “Ketidakmerataan
penduduk menyebabkan tidak meratanya pembangunan ekonomi di
seluruh wilayah Indonesia.
Hal ini menyebabkan masih terdapatnya daerah tertinggal,
terutama daerah-daerah pedalaman yang jauh dari pusat kota.
a. Ledakan penduduk akibat angka kelahiran yang tinggi
menyebabkan semakin tingginya kebutuhan penduduk akan
perumahan, bahan pangan, dan kebutuhan tersierlainnya.
b. Ledakan penduduk juga mengakibakan angka beban
ketergantungan menjadi lebih tinggi. Hal ini disebabkan angka
usia non produktif lebih besar daripada usiaproduktif.
c. Arus urbanisasi yang tidak diimbangi dengan pendidikan dan
ketrampilan yang cukup menimbulkan masalah pengangguran,
kriminalitas, prostitusi, munculnya daerah kumuh, dan
kemiskinan di daerah perkotaan. Hal tersebut dapat menghambat
pembangunan, baik di daerah pedesaan (daerah asal) maupun
daerah perkotaan(tujuan)
d. Timbulnya berbagai masalah kerusakan lingkungan akibat
pertambahan pendudukmanusia.
e. Masalah kemacetan lalu lintas dapat mengurangi arus mobilitas
penduduk, barang, dan jasa yang akan berakibat pada
terhambatnya perkembangan ekonomi penduduk.2.Masalah
kemiskinanKemiskinan merupakan salah satu contoh
ketidakadilan yang dialami suatu kelompok (masyarakat pra
sejahtera). Ketidakadilan itu terlihat dari tidak terpenuhinya
kebutuhan-kebutuhan mereka untuk bertahan hidup dalam
kesehatan yang baik, sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik
(sanitasi sehat, air bersih, pengelolaan sampah ) rumah sehat,
pelayanan pendidikan dan sebagainya. Ketidakadilan juga terlihat
dari tidak adanya akses kepemilikan hak atas tanah yang mereka
huni. Sebagai akibat itu semua, sulit bagi mereka untukmendapat.
2. MasalahKemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami
suatu kelompok (masyarakat pra sejahtera). Ketidakadilan itu terlihat dari
tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan mereka untuk bertahan hidup dalam
kesehatan yang baik, sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik (sanitasi
sehat, air bersih, pengelolaan sampah ) rumah sehat, pelayanan pendidikan
dansebagainya.
Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya akses kepemilikan hak
atas tanah yang mereka huni. Sebagai akibat itu semua, sulit bagi mereka
untuk mendapat akses ke pekerjaan yang baik dan stabil. Ketidakadilan itu
menyebabkan masyarakat miskin tetap miskin dan mengancam proses
pembangunan yang berkelanjutan. Kerusakan lingkungan, kondisi
permukiman buruk atau kumuh dalam suatu kawasan memperlihatkan bahwa
kawasan tersebut sedang dalam proses tidak berkelanjutan.Saat ini masalah
kemiskinan merupakan masalah mendesak yang dihadapi di Indonesia. Yang
paling mudah dan terlihat jelas dari wajah kemiskinanadalah kondisi jutaan
penduduk yang tinggal di permukiman kumuh dan liar. Kondisi kekumuhan
ini menunjukkan seriusnya permasalahan sosial ekonomi, poltik,
danlingkungan yang bermuara pada kondisikemiskinan.
3. Masalah Kualitas LingkunganKidup
Pembangunan dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu
hidup manusia. Di lain pihak, pembangunan yang makin meningkat akan
memberikan dampak negatif, berupa resiko pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup, yang mengakibatkan rusaknya struktur dan fungsi dasar
ekosistem yang menjadi penunjang kehidupan. Kerusakan ini pada akhirnya
akan menjadi beban yang malah menurunkan mutu hidup manusia, sehingga
apa yang menjadi tujuan pembangunan akan sia-sia.Permasalahan
ketersediaan tanah sebagai lahan hijau sangat terbatas. Selain harga tanah
yang mahal, juga kurangnya penghargaan bagi pemilik tanah terlantar untuk
dimanfaatkan sebagai lahan terbuka hijau. Penggunaan ruang terbuka hijau
mulanya diawali dengan tumbuhnya perumahan liar yang semakin luas dan
sulit dikendalikan, yang selanjutnya menimbulkan terbentuknya kawasan
kumuh. Apalagi para penghuni tersebut dikenakan pajak tidak resmi sehingga
mereka merasakan seolah mendapatkan legalitas untuk tinggal di tempat
tersebut. Begitu juga, disisi lain factor golongan berpendapatan rendah dan
kurangnya tingkat pendidikan, mendorong mereka untuk menduduki lahan
ruang terbuka hijau. Seperti pemanfaatan tepian tepian bantaran sungai dan
tepian jalur kereta api sebagai tempattinggal.
Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami
suatu kelompok (masyarakat pra sejahtera). Ketidakadilan itu terlihat dari
tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan mereka untuk bertahan hidup dalam
kesehatan yang baik, sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik (sanitasi
sehat, air bersih, pengelolaan sampah ) rumah sehat, pelayanan pendidikan
dansebagainya.
Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya akses kepemilikan hak
atas tanah yang mereka huni. Sebagai akibat itu semua, sulit bagi mereka
untuk mendapat akses ke pekerjaan yang baik dan stabil. Ketidakadilan itu
menyebabkan masyarakat miskin tetap miskin dan mengancam proses
pembangunan yang berkelanjutan. Kerusakan lingkungan, kondisi
permukiman buruk atau kumuh dalam suatu kawasan memperlihatkan bahwa
kawasan tersebut sedang dalam proses tidak berkelanjutan.Saat ini masalah
kemiskinan merupakan masalah mendesak yang dihadapi di Indonesia. Yang
paling mudah dan terlihat jelas dari wajah kemiskinanadalah kondisi jutaan
penduduk yang tinggal di permukiman kumuh dan liar. Kondisi kekumuhan
ini menunjukkan seriusnya permasalahan sosial ekonomi, poltik,
danlingkungan yang bermuara pada kondisikemiskinan.
4. Masalah Keamanan danKetertiban
Permasalahan ini diperberat dengan masalah ketertiban karena tidak
disiplinnya masyarakat. Hal ini tercermin dengan jelas antara lain dalam
disiplin berlalu lintas.Saat ini juga semakin sering terjadi demonstrasi yang
dilakukan oleh masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang
dijalankan oleh pemerintah, terutama di kota-kota besar. Hal ini dapat terjadi
karena berbagai hal seperti tidak adanya sosialisasi dari pemerintah,
kurangnya pelibatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, kurangnya
pemamhaman akan hak-hak dan tanggung jawab masyarakta dalam
pembangunan dan lain sebagainaya.
Pembangunan dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu
hidup manusia. Di lain pihak, pembangunan yang makin meningkat akan
memberikan dampak negatif, berupa resiko pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup, yang mengakibatkan rusaknya struktur dan fungsi dasar
ekosistem yang menjadi penunjang kehidupan. Kerusakan ini pada akhirnya
akan menjadi beban yang malah menurunkan mutu hidup manusia, sehingga
apa yang menjadi tujuan pembangunan akan sia-sia.Permasalahan
ketersediaan tanah sebagai lahan hijau sangat terbatas. Selain harga tanah
yang mahal, juga kurangnya penghargaan bagi pemilik tanah terlantar untuk
dimanfaatkan sebagai lahan terbuka hijau. Penggunaan ruang terbuka hijau
mulanya diawali dengan tumbuhnya perumahan liar yang semakin luas dan
sulit dikendalikan, yang selanjutnya menimbulkan terbentuknya kawasan
kumuh. Apalagi para penghuni tersebut dikenakan pajak tidak resmi sehingga
mereka merasakan seolah mendapatkan legalitas untuk tinggal di tempat
tersebut. Begitu juga, disisi lain factor golongan berpendapatan rendah dan
kurangnya tingkat pendidikan, mendorong mereka untuk menduduki lahan
ruang terbuka hijau. Seperti pemanfaatan tepian tepian bantaran sungai dan
tepian jalur kereta api sebagai tempattinggal.
Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami
suatu kelompok (masyarakat pra sejahtera). Ketidakadilan itu terlihat dari
tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan mereka untuk bertahan hidup dalam
kesehatan yang baik, sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik (sanitasi
sehat, air bersih, pengelolaan sampah ) rumah sehat, pelayanan pendidikan
dansebagainya.
Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya akses kepemilikan hak
atas tanah yang mereka huni. Sebagai akibat itu semua, sulit bagi mereka
untuk mendapat akses ke pekerjaan yang baik dan stabil. Ketidakadilan itu
menyebabkan masyarakat miskin tetap miskin dan mengancam proses
pembangunan yang berkelanjutan. Kerusakan lingkungan, kondisi
permukiman buruk atau kumuh dalam suatu kawasan memperlihatkan bahwa
kawasan tersebut sedang dalam proses tidak berkelanjutan.Saat ini masalah
kemiskinan merupakan masalah mendesak yang dihadapi di Indonesia. Yang
paling mudah dan terlihat jelas dari wajah kemiskinanadalah kondisi jutaan
penduduk yang tinggal di permukiman kumuh dan liar. Kondisi kekumuhan
ini menunjukkan seriusnya permasalahan sosial ekonomi, poltik,
danlingkungan yang bermuara pada kondisikemiskinan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang
memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam
strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta
keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa
kini dan generasi masadepan.
 Hambatan dalam pencapaian pembangunan yang berkelanjutan di
Indonesia adalah masalah kependudukan, kemiskinan, kerusakan
lingkungan hidup, keamanan dan ketertiban kota, dansebagainya.
 Bahwa masalah kemiskinan dan kerusakan lingkungan hidup yang terjadi
suatu kawasan tertentu memperlihatkan bahwa kawasan itu sedang dalam
proses tidak berkelanjutan.
 Kemiskinan dan fungsi-fungsi lingkungan hidup yang telah hilang atau
rusak,tercemar, itu merupakan ancaman terhadap proses pembangunan
berkelanjutan.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka adapun saran bagi pemerintah agar
dapat menerapkan sistem pembangunan yang berkelanjutan dengan jalan
menanggulangikemiskinan serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta
keamanan dan ketertiban guna menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat
khususnya di Indonesia sehingga dapat dirasakan bukan hanya untuk di masa
sekarang melainkan juga untuk generasi yang akan datang.Saran bagi masyarakat
agar dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan di Indonesia. Merawat dan
melindungi lingkungan hidup.
DAFTAR PUSTAKA

https://greatdayhr.com/id-id/blog/pembangunan-berkelanjutan/

https://law.ui.ac.id/v3/profil/fasilitas/pembangunan-berkelanjutan/

https://iism.or.id/2017/12/28/sejarah-dan-konsep-pembangunan-berkelanjutan-sebagai-
tujuan-sosial-dan-prinsip-dasar-pembangunan-berkelanjutan/

http://indrayanisk.blogspot.com/2016/09/makalah-geografi-pembangunan.html

Anda mungkin juga menyukai