Anda di halaman 1dari 16

PEMBANGUNAN BERLANJUTAN

Oleh :

AMELIA RAMADIYANTY 200523003


JEREMI PRAYUDA PURBA 200523015

PROGRAM STUDI S1 EKONOMI PEMBANGUNAN


DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT dzat yang Maha Sempurna, Maha Pencipta dan Maha
Penguasa segalanya, karena hanya dengan ridho-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas ini sesuai dengan apa yang diharapkanyaitu tentang “
Pembangunan Berlanjutan ”. Makalah ini sengaja disusun untuk memenuhi tugas
Ekonomi Pembangunan. Tidak lupa penulis sampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang turut berpartisipasi dalam proses penyusunan tugas
ini,karena penulis sadar sebagai makhluk sosial penulis tidak bisa berbuat banyak
tanpa ada interaksi dengan orang lain dan tanpa adanya bimbingan, serta rahmat
dan karunia dari–Nya. Penulis berharap agar mahasiswa khususnya, dan umumnya
dari para pembaca dapat memberikan kritik yang positif dan saran untuk
kesempurnaan Makalah ini.

Medan, 27 maret 2021


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Permasalahan pembangunan berkelanjutan sekarang telah merupakan
komitmen setiap orang, sadar atau tidak sadar, yang bergelut di bidang
pembangunan. Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai dengan melaksanakan
pembangunan di segala bidang. Pembangunan dalam konteks Negara selalu
ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat kearah
yang lebih baik yang merata. Keberhasilan penerapannya memerlukan kebijakan,
perencanaan dan proses pembelajaran sosial yang terpadu, politiknya tergantung
pada dukungan penuh masyarakat melalui pemerintahannya, kelembagaan
sosialnya, dan kegiatan dunia usahanya. Proses pembangunan terutama bertujuan
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Titik tolak pembangunan dimulai dari
tindakan mengurangi masalah dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan
meningkatkan untuk mencapai suatu tingkatan yang layak.
Bagi manusia, pembangunan tidak hanya dalam konteks pemenuhan
kebutuhanyang berkaitan dengan aspek sosial ekonomi tetapi juga haruslah melihat
aspek keadilan terhadap lingkungan. Lingkungan bagi umat manusia adalah salah
satu modal dasar dalam pembangunan. Lingkungan sehat, bersih, lestari, secara
tidak langsung akan mempengaruhi keberlanjutan produktifitas manusia di masa
yang akan datang. Artinya, dalam konteks tersebut selain keberlanjutan dari sisi
ekonomi dan sosial, maka diperlukan juga keberlanjutan pada sisi ekologis.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang di bahas dalam
makalah ini sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud pembangunan berkelanjutan?
2. Apa saja indicator keberhasilan pembangunan ?
3. Bagaiman ciri – ciri pembangunan berkelanjutan?
4. Bagaimana hambatan - hambatan dalam pembangunan berkelanjutan?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah :
1. Mengetahui tentang pembangunan berkelanjutan di Indonesia
2. Memberikan ilmu kepada pembaca agar dapat memahami tentang
Pembangunan Berkelanjutan

D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan dalam makalah ini adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan tentang pembangunan berkelanjutan
khususnya di Indonesia
2. Mengetahui hambatan – hambatan dalam pembangunan berkelanjutan di
Indonesia
3. Memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Pembangunan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembangunan Berkelanjutan

Menurut Brundtland Report dari PBB, pembangunan berkelanjutan adalah


proses pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat, dan sebagainya) yang
berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan pemenuhan
kebutuhan generasi masa depan”. Salah satu faktor yang harus dihadapi untuk
mencapai pembangunan berkelanjutan adalah bagaimana memperbaiki kehancuran
lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan pembangunan ekonomi dan keadilan
sosial.
Deklarasi Universal Keberagaman Budaya (UNESCO, 2001) “pembangunan
tidak hanya dipahami sebagai pembangunan ekonomi, namun juga sebagai alat
untuk mencapai kepuasan intelektual, emosional, moral, dan spiritual”. Menurut
Marlina (2009) mengatakan pembangunan berkelanjutan tidak saja berkonsentrasi
pada isu-isu lingkungan. Lebih luas dari itu, pembangunan berkelanjutan
mencakup tiga lingkup kebijakan: pembangunan ekonomi, pembangunan sosial
dan perlindungan lingkungan (selanjutnya disebut 3 Pilar Pembangunan
berkelanjutan).
Dengan demikian pengertian pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada saat ini tanpa
mengurangi kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan
kebutuhan mereka.
B. Hakikat Pembangunan berkelanjutan
Pembangunan pada hakikatnya adalah perubahan lingkungan, yaitu
mengurangi resiko lingkungan atau dan memperbesar manfaat lingkungan. Sejak
berabad tahun yang lalu nenek moyang kita telah merubah hutan menjadi daerah
pemukiman dan pertanian.
Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan pada hakekatnya
tidak bisa dilepaskan dari pembangunan manusia itu sendiri. Manusia merupakan
subjek sekaligus objek pembangunan. Pembangunan berwawasan lingkungan
adalah upaya peningkatan kualitas secara bertahap dengan memperhatikan faktor
lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan pembangunan
Berkelanjutan.
Pembangunan berkelanjutan mencakup sinergi tiga aspek yaitu, ekonomi,
sosial dan budaya didalam pembangunan. Aspek sosial, maksudnya pembangunan
yang berdimensi pada manusia dalam hal interaksi, interelasi dan interdependesi.
Aspek ekonomi, Suatu cara pandang mengenai kegiatan yang dilakukan secara
sistematis dan terencana dalam kerangka peningkatan kesejahteraan, kualitas
kehidupan dan lingkungan umat manusia tanpa mengurangi akses dan kesempatan
kepada generasi yang akan datang untuk menikmati dan memafaatkannya. Aspek
budaya yaitu pembangunan berkelanjutan juga untuk menjaga keberlangsungan
budaya. Pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong
perlakuan yang merata terhadap tradisi berbagai masyarakat dapat lebih dimengerti
oleh masyarakat.
C. Indikator Keberhasilan Pembangunan
Indikator penggunaan dan variabel pembangunan bisa berbeda untuk setiap
Negara. Di Negara-negara yang masih miskin, ukuran kemajuan dan pembangunan
mungkin masih sekitar kebutuhan-kebutuhan dasar seperti listrik masuk desa,
layanan kesehatan pedesaan, dan harga makanan pokok yang rendah. Sebaliknya,
di Negara-negara yang telah dapat memenuhi kebutuhan tersebut, indikator
pembangunan akan bergeser kepada faktor – factor sekunder dan tersier. Sejumlah
indikator ekonomi yang dapat digunakan oleh lembaga-lembaga
internasional antara lain :
1. Pendapatan perkapita
Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran GNP maupun GDP. Indikator ini
merupakan bagian kesejahteraan manusia yang dapat diukur, sehingga dapat
menggambarkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakattermasuk pemerataan
akses terhadap sumber daya ekonomi.
2. Struktur ekonomi
Telah menjadi asumsi bahwa peningkatan pendapatan per kapita akan
mencerminkan transformasi struktural dalam bidang ekonomi dan kelas-kelas
sosial. Perkembangan sektor industri dan perbaikan tingkat upah akan
meningkatkan permintaan atas barang-barang industri, yang akan diikuti oleh
perkembangan investasi dan perluasan tenaga kerja.
3. Urbanisasi
Urbanisasi dapat diartikan sebagai meningkatnya proporsi penduduk yang
bermukim di wilayah perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan. Di Negara-
negara industri, sebagain besar penduduk tinggal di wilayah perkotaan, sedangkan
di Negara-negara yang sedang berkembang proporsi terbesar tinggal di wilayah
pedesaan. Berdasarkan fenomena ini, urbanisasi digunakan sebagai salah satu
indikator pembangunan.
4. Angka Tabungan
Perkembangan sektor manufaktur/industri selama tahap industrialisasi
memerlukan investasi dan modal. Dalam masyarakat yang memiliki produktivitas
tinggi, modal usaha ini dapat dihimpun melalui tabungan, baik swasta maupun
pemerintah.
5. Indeks Kualitas Hidup
IKH atau Physical Qualty of life Index digunakan untuk mengukur
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Indeks ini dihitung berdasarkan
kepada:
a. Angka rata-rata harapan hidup,
b. Angka kematian bayi,
c. Angka melek huruf.
Dalam indeks ini, angka rata-rata harapan hidup dan kematian bayi akan
dapat menggambarkan status gizi anak dan ibu, derajat kesehatan, dan lingkungan
keluarga yang langsung beasosiasi dengan kesejahteraan keluarga. Pendidikan
yang diukur dengan angka melek huruf, dapat menggambarkan jumlah orang yang
memperoleh akses pendidikan sebagai hasil pembangunan. Olehkarena itu, indeks
ini dianggap sebagai yang paling baik untuk mengukur kualitas manusia sebagai
hasil dari pembangunan.
6. Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index)
Ide dasar yang melandasi dibuatnya indeks ini adalah pentingnya memperhatikan
kualitas sumber daya manusia. Pembangunan hendaknya ditujukan kepada
pengembangan SDM.
7. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dianggap sebagai factor penting dalam kehidupan manusia,
Indeks ini dibuat dengagn mengkombinasikan tiga komponen, (1) rata-rata harapan
hidup pada saat lahir, (2) rata-rata pencapaian pendidikan tingkat SD, SMP, dan
SMU, (3) pendapatan per kapita. Pengembangan manusia berkaitan erat dengan
peningkatan kapabilitas manusia yang dapat dirangkum dalam peningkatan
knowledge, attitudedan skills, disamping derajat kesehatan seluruh anggota
keluarga dan lingkungannya.
D. Ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan :
a. Dilakukan secara merata dan adil
Maksudnya adalah adil pada lahan lahan yang ada di seluruh wilayah, semua orang
berhak atau berkesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan
berkelanjutan ini tanpa dibeda – beda kan serta harus merata dan adil demi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menjamin pemerataan dan keadilan,
yaitu generasi mendatang memanfaatkan dan melestarikan sumber daya alam
sehingga berkelanjutan.
b. Memelihara keanekaragaman hayati yang ada
Pembangunan berkelanjutan harus tetap memperhatikan keanekaragaman hayati.
Menghargai dan melestarikan keanekaragaman hayati, spesies, habitat, dan
ekosistem agar tercipta keseimbangan lingkungan.
c. Menggunakan pendekatan integratif
Dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan harus menggunakan pendekatan
integratif. Hal ini bertujuan menciptakan keterkaitan yang kompleks antara
manusia dengan lingkungan agar lingkungan tetap terjaga.
d. Bersifat jangka panjang
Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu rencana yang bersifat jangka
panjang. Karena pembangunan berkelanjutan ini dimungkinkan untuk mengelola
dan memanfaatkan sumber dayayang ada dengan bijaksana atau harus
Bermanfaat pada masa sekarang dan masa mendatang.
e. Memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa membahayakan pemenuhan
kebutuhan generasi mendatang dan mengaitkan bahwa pembangunan ekonomi
harus seimbang dengan konservasi lingkungan.
f. Pembangunan yang dilaksanakan tidak terjadi atau mampu meminimalkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan, memperhatikan antara lingkungan fisik
dan lingkungan sosialnya
g. Pembangunan yang dilaksanakan mendasar pada nilai – nilai kemanusiaan
serta memperhatikan moral atau nilai yang di anut dalam masyarakat.
Pembangunan yang dilaksanakan mampu memperluas lapangan dan kesempatan
kerja.
h. Pembangunan yang dilaksanakan harus memiliki sifat fundamental dan ideal
serta berjangka pendek dan panjang. Pembangunan yang dilaksanakan harus
berpedoman untuk selalu mempertahankan stabilitas ekonomi, politik, sosial
budaya dan keamanan nasional.
E. Hambatan dalam Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia
Tentunya masih saja ada hambatan dalam mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan. Yaitu masalah kependudukan, masalah kemiskinan, masalah
kualitas lingkungan hidup dan masalah keamanan dan ketertiban.
1.Masalah kependudukan
Permasalahan Penduduk (Kuantitas dan Kualitas) : Suatu pembangunan dapat
berhasil jika didukung oleh subjek pembangunan, yakni penduduk yang memiliki
kualitas dan kuantitas yang memadai.
a. Permasalahan kuantitas penduduk di Indonesia :
Jumlah penduduk di Indonesia berada pada urutan keempat terbesar setelah Cina,
India, dan Amerika Serikat. Permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah
persebarannya yang tidak merata. Susunan penduduk memberikan konsekuensi
terhadap hal-hal berikut : Penyediaan fasilitas kesehatan, Penyediaan fasilitas
pendidikan bagi anak usia sekolah, Penyediaan lapangan pekerjaan bagi penduduk
kerja dan penyediaan fasilitas sosial lainnya yang mendukung perkembangan
penduduk usia muda.
b. Permasalahan Kualitas Penduduk di Indonesia
 Tingkat Kesehatan : Kondisi kesehatan di Indonesia masih belum ada
kemajuan. Dibandingkan dengan Negara yang lain Indonesia masih
tertinggal jauh. Kondisi demikian terjadi karena masih rendahnya
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang ada masih belum
memenuhi kebutuhan seluruh penduduk.
 Tingkat pendidikan : Kemajuan pendidikan di Indonesia dapat dilihat
dari lama sekolah dan tingkat melek huruf penduduk. Lama sekolah
penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Artinya, tingkat pendidikan
masyarakat Indonesia rata-rata masih berada pada taraf pendidikan dasar.
Tingkat melek huruf yaitu seseorang dikatakan melek huruf jika orang
tersebut dapat membaca atau tidak buta huruf. Kemajuan tingkat melek
huruf di Indonesia tergolong rendah.
 Tingkat Pendapatan per Kapita adalah rata-rata pendapatan penduduk
suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan perkapita secara umum
menggambarkan kemakmuran suatu Negara.
Dampak Permasalahan Penduduk Terhadap Pembangunan antara lain
“Ketidakmerataan penduduk menyebabkan tidak meratanya pembangunan
ekonomi di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini menyebabkan masih terdapatnya
daerah tertinggal, terutama daerah-daerah pedalaman yang jauh dari pusat kota.
a. Ledakan penduduk akibat angka kelahiran yang tinggi menyebabkan
semakin tingginya kebutuhan penduduk akan perumahan, bahan pangan, dan
kebutuhan tersier lainnya.
b. Ledakan penduduk juga mengakibakan angka beban ketergantungan menjadi
lebih tinggi. Hal ini disebabkan angka usia non produktif lebih besar
daripada usia produktif.
c. Arus urbanisasi yang tidak diimbangi dengan pendidikan dan ketrampilan
yang cukup menimbulkan masalah pengangguran, kriminalitas, prostitusi,
munculnya daerah kumuh, dan kemiskinan di daerah perkotaan. Hal tersebut
dapat menghambat pembangunan, baik di daerah pedesaan (daerah asal)
maupun daerah perkotaan (tujuan)
d. Timbulnya berbagai masalah kerusakan lingkungan akibat pertambahan
penduduk manusia.
e. Masalah kemacetan lalu lintas dapat mengurangi arus mobilitas penduduk,
barang, dan jasa yang akan berakibat pada terhambatnya perkembangan
ekonomi penduduk.
2.Masalah Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidak adilan yang dialami suatu
kelompok (masyarakat pra sejahtera). Ketidakadilan itu terlihat dari
tidakterpenuhinya kebutuhan-kebutuhan mereka untuk bertahan hidup dalam
kesehatan yang baik, sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik (sanitasi sehat,
air bersih, pengelolaan sampah) rumah sehat, pelayanan pendidikan dan
sebagainya. Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya akses kepemilikan hak
atas tanah yang mereka huni. Sebagai akibat itu semua, sulit bagi mereka untuk
mendapat akses ke pekerjaan yang baik dan stabil. Ketidakadilan itu menyebabkan
masyarakat miskin tetap miskin dan mengancam proses pembangunan yang
berkelanjutan. Kerusakan lingkungan, kondisi permukiman buruk atau kumuh
dalam suatu kawasan memperlihatkan bahwa kawasan tersebut sedang dalam
proses tidak berkelanjutan.
Saat ini masalah kemiskinan merupakan masalah mendesak yang dihadapi di
Indonesia. Yang paling mudah dan terlihat jelas dari wajah kemiskinan adalah
kondisi jutaan penduduk yang tinggal di permukiman kumuh dan liar. Kondisi
kekumuhan ini menunjukkan seriusnya permasalahan sosial ekonomi, poltik,
danlingkungan yang bermuara pada kondisi kemiskinan.
3.Masalah kualitas lingkungan hidup
Pembangunan dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mutu hidup
manusia. Di lain pihak, pembangunan yang makin meningkat akan memberikan
dampak negatif, berupa resiko pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, yang
mengakibatkan rusaknya struktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi
penunjang kehidupan. Kerusakan ini pada akhirnya akan menjadi beban yang
malah menurunkan mutu hidup manusia, sehingga apa yang menjadi tujuan
pembangunan akan sia-sia.
Permasalahan ketersediaan tanah sebagai lahan hijau sangat terbatas. Selain
harga tanah yang mahal, juga kurangnya penghargaan bagi pemilik tanah terlantar
untuk dimanfaatkan sebagai lahan terbuka hijau. Penggunaan ruang terbuka hijau
mulanya diawali dengan tumbuhnya perumahan liar yang semakin luas dan sulit
dikendalikan, yang selanjutnya menimbulkan terbentuknya kawasan kumuh.
Apalagi para penghuni tersebut dikenakan pajak tidak resmi sehingga mereka
merasakan seolah mendapatkan legalitas untuk tinggal di tempat tersebut. Begitu
juga, disisi lain factor golongan berpendapatan rendah dan kurangnya tingkat
pendidikan, mendorong mereka untuk menduduki lahan ruang terbuka hijau.
Seperti pemanfaatan tepian tepian bantaran sungai dan tepian jalur kereta api
sebagai tempat tinggal.
4.Masalah Keamanan dan Ketertiban
Permasalahan ini diperberat dengan masalah ketertiban karena tidak
disiplinnya masyarakat. Hal ini tercermin dengan jelas antara lain dalam disiplin
berlalu lintas.Saat ini juga semakin sering terjadi demonstrasi yang dilakukan oleh
masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang dijalankan oleh
pemerintah, terutama di kota-kota besar. Hal ini dapat terjadi karena berbagai hal
seperti tidakadanya sosialisasi dari pemerintah, kurangnya pelibatan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan, kurangnya pemamhaman akan hak-hak dan
tanggung jawab masyarakta dalam pembangunan dan lain sebagainaya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang memenuhi
kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan pemenuhan
kebutuhan generasi mendatang.Pembangunan berkelanjutan mencakup
sinergi tiga aspek yaitu, ekonomi, sosial dan budaya didalam pembangunan
2. Hambatan dalam pencapaian pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia
adalah masalah kependudukan, kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup,
keamanan dan ketertiban kota, dan sebagainya.
3. Bahwa masalah kemiskinan dan kerusakan lingkungan hidup yang terjadi
suatu kawasan tertentu memperlihatkan bahwa kawasan itu sedang dalam
proses tidak berkelanjutan.
4. Kemiskinan dan fungsi-fungsi lingkungan hidup yang telah hilang atau
rusak,tercemar, itu merupakan ancaman terhadap proses pembangunan
berkelanjutan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka adapun saran bagi pemerintah agar
dapat menerapkan sistem pembangunan yang berkelanjutan dengan jalan
menanggulangikemiskinan serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup
serta keamanan dan ketertiban guna menciptakan kesejahteraan bagi
masyarakat khususnya di Indonesia sehingga dapat dirasakan bukan hanya
untuk di masa sekarang melainkan juga untuk generasi yang akan
datangSaran bagi masyarakat agar dapat ikut berpartisipasi dalam
pembangunan di Indonesia. Merawat dan melindungi lingkungan hidup.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-pembangunan
-berkelanjutan.html
http://www.anneahira.com/makalah-tentang-pembangunan-berkelanjutan.htm
http://ips-mrwindu.blogspot.com/2009/04/pembangunan-berkelanjutan-dan-
masalah.html
http://umiamanah.blogspot.com/2013/06/ciri-ciri-pembangunan-berkelanjutan.html
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=10&dn=20100511210848
http://syahriartato.wordpress.com/2009/12/28/hambatan-dalam-sistem
pembangunan-perkotaan-yang-berkelanjutan/

Anda mungkin juga menyukai