Abstract:
Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu konsep yang baik terhadap penataan negara.
Selain itu, pembangunan infrastruktur juga merupakan aspek penting dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi karena dapat membuka lapangan pekerjaan, menurunkan angka
kemiskinan dan meningkatkan pendapatan perkapita. Namun, pembangunan tersebut juga
membawa pengaruh yang cukup signifikan terhadap sosial ekonomi masyarakat. Kesenjangan
infrastruktur antarwilayah menjadi salah satu faktor yang mendorong terjadinya ketimpangan
ekonomi antarwilayah. Dalam wilayah Indonesia, isu ini menarik untuk dikaji dan ditelusuri,
terlebih pemerintah saat ini tengah mengedepankan pembangunan infrastruktur di berbagai
wilayah di Indonesia.
Abstrak:
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu sebuah prosedur pemecahan
masalah dengan cara menggambarkan keadaan subyek atau obyek penelitian dengan didasarkan
pada fakta-fakta yang tampak dan apa adanya. Dengan metode ini, diharapkan bisa memahami
dan menggambarkan subyek dan obyek penelitian beserta permasalahannya dengan interpretasi
yang tepat. Model pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan
kualitatif. Menurut John W. Cresswell, penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk
mengeksplorasi dan memahami meaning (makna) yang dianggap berasal dari masalah sosial dan
kemanusiaan oleh masing-masingg individu maupun sekelompok orang (Susanto, 2020).
Penelitian ini berfokus pada menganalisis dampak atau pengaruh dari pembangunan infrastruktur
yang sedang maraknya saat ini terhadap pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan daripada penelitian ini yaitu untuk menjelaskan dan mendeskripsikan secara
mendalam hasil dari analisis terkait dampak atau pengaruh pembangunan infrastruktur terhadap
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Ciri-Ciri Pembangunan
Rencana pembangunan memang harus dicanangkan dalam setiap tahap-tahap dari
pembanun, sehingga dibutuhkan sebuah pembangunan berkelanjutan yang mempertimbangkan
berbagai aspek khususnya lingkungan hidup. Berikut ciri-ciri pembangunan dilihat dari beberapa
aspek.
a. Menjamin dalam pemerataan dan keadilan. Strategi pembangunan lanjutan yang
dipelopori oleh pemerataan distribusi sumber lahan dan faktor produksi, pemerataan
kesempatan bagi perempuan, dan juga pemerataan ekonomi demi peningkatan
kesejahteraan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati. Keanekaragaman ini merupakan dasar dari tata
lingkungan. Pemerintah ini mempunyai kepastian bahwa sumber daya alam selalu
tersedia secara berlanjut demi masa kini dan masa akan datang.
c. Menggunakan pendekatan yang integratif karena dengan menggunakan metode dari
pendekatan tersebut, maka keterkaitan yang kompleks antara manusia dengan
lingkungannya dapat dimungkinkan, baik untuk masa kini maupun juga untuk masa yang
akan datang.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang untuk merencanakan pengelolaan dan
pemanfaatan dari sumber daya yang dapat digunakan dan dimanfaatkan yang tentunya
secara berkelanjutan (Omposunggu, 2018).
Dalam buku Teori Pembangunan Dunia Ketiga (1995), Arief Budiman menjelaskan ada
lima pendekatan untuk mengukur pembangunan.
1) Kekayaan Rata-rata
Pada pendekatan ini, pembangunan masyarakat dikatakan berhasil apabila pertumbuhan
ekonomi mengalami peningkatan. Untuk mengukur produksi rata-rata setiap orang di
sebuah negara, digunakan metode Gross National Product (GNP) dan Gross Domestic
Product (GDP) yang dibagi dengan jumlah penduduk.
2) Pemerataan Ketiga
Pendekatan ini mengkritik pendekatan yang pertama karena kekayaan rata-rata itu hanya
dinikmati segelintir orang, padahal sebagian besar masyarakat tidak bisa menikmati
pertumbuhan sehingga mereka tetap hidup dalam garis kemiskinan. Pendekatan ini
menekan pentingnya pemerataan terhadap hasil-hasil dari pertumbuhan ekonomi. Cara
yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ini adalah dengan melihat berapa persen
dari GNP yang diraih 40% penduduk miskin, berapa persen dari 40% yang dinikmati
penduduk menengah, dan berapa persen dari 20% yang dinikmati penduduk kaya. Cara
lain untuk mengukur pemerataan yaitu dengan menggunakan indeks gini, dengan skala 0-
1. Jika indeks gini sama dengan satu, maka terjadi ketimpangan maksimal, namun jika 0
berarti tidak ada ketimpangan.
3) Kualitas Hidup
Pendekatan ini lebih menekankan pada kesejahteraan penduduk, bukan hanya dari sudut
ekonomi. Tolak ukur kesejahteraan penduduk bisa mengunakan PQLI (Physical Quality
of Life Index), dengan tiga indikator yaitu: rata-rata harapan hidup, rata-rata jumlah
kematian bayi, dan rata-rata persentase buta huruf.
4) Kerusakan Lingkungan Hidup
Aspek ini juga dianggap penting dalam pembangunan. Pendekatan pertumbuhan dan
pemerataan akan dianggap tidak berarti apa-apa jika ternyata pembangunan justru
merusak lingkungan hidup. Menurut pendekatan ini, ketika lingkungan hidup rusak,
maka masa depan masyarakat lokal menjadi terancam.
5) Keadilan Sosial dan Kesinambungan
Pendekatan ini merupakan gabungan antara pendekatan pemerataan dan pendekatan
lingkungan hidup. Pendekatan ini sebenarnya ingin menegaskan bahwa pembangunan
baru dikatakan berhasil apabila pemerataan dapat terwujud, tapi sekaligus tidak merusak
lingkungan sekitar (Susanto, 2020).
Dari semua definisi yang telah kita ketahui tentang pembangunan, ada sebuah makna
yang seakan sudah baku jika kita mendengar istilah ini, yaitu bahwa pembangunan memiliki
tujuan untuk mengubah suatu keadaan menjadi lebih baik, sesuai dengan apa yang telah
direncanakan bersama. Menurut pandangan penyelenggara pembangunan, tujuan pembangunan
adalah positif karena dianggap baik baik, pantas, dan harus dilaksanakan. Akan tetapi
pemahaman bisa menjadi berbeda menurut pandangan pihak yang lain terutama menurut
masyarakat yang terdampak.
Sehingga dari sini dapat kita simpulkan, bahwa pembangunan merupakan suatu upaya
pertumbuhan dan perubahan kearah lebih baik yang dilakukan secara berencana dan
berkelanjutan dengan prinsip yang rata dan adil. Dalam negara berkembang seperti halnya
Indonesia ini, keberadaan pembangunan ekonomi menjadi sangat penting. Pembangunan
ekonomi tersebut merupakan suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan total dan pendapatan
per kapita dengan melihat jumlah penduduk yang meningkat serta dengan perubahan dasar
didalam struktur ekonomi dan pemerataan pendapat bagi suatu warga negara. Sehingga, setiap
pembangunan pasti menghasilkan suatu dampak yaitu suatu perubahan yang terjadi sebagai
sebab akibat dari adanya aktivitas, yang bersifat alamiah.
Infrastruktur
Infrastruktur dapat diartikan sebagai sarana dan prasarana yang mendukung keberadaan
suatu struktur. Artinya, infrastruktur muncul agar dapat mendorong kinerja suatu struktur
menjadi lebih baik dan maksimal sesuai kegunaannya. Infrastruktur merupakan kebutuhan dasar
fisik pengorganisasian sistem struktur yang diperlukan untuk jaminan ekonomi sektor publik dan
sektor privat sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan agar perekonomian dapat berfungsi
dengan baik. Pada umumnya istilah ini merujuk pada hal infrastruktur teknis atau fisik yang
mendorong jaringan struktur seperti fasilitas yang berupa jalan, transportasi, air bersih, bandara,
kanal, waduk tanggul, pengelolahan limbah, perlistrikan, telekomunikasi, dan sebagainya (Fitri,
2019).
Menurut Moteff (2003), infrastruktur itu tidak hanya terbatas dengan sudut pandang dari
ekonomi namun juga dari pertahanan serta keberlanjutan pemerintah (Moteff, 2003). Dalam
pembangunan infrastruktur, pemerintah memiliki peran sebagai peran utama dalam menjaga
kesinambungan investasi pembangunan infrastruktur serta dapat memprioritaskan infrastruktur
dalam perencanaan pembangunan nasional, sehingga infrastruktur itu sendiri dapat kita benahi
secara kuantitas maupun kualitasnya. Selain itu, didalam infrastruktur sebaiknya melibatkan
pihak swasta maupun masyarakat sehingga dapat dicapai bersama suatu pembangunan yang
berkesinambungan (Posumah, 2015).
Berikut ini beberapa alasan pokok yang dapat kita ketahui tentang pentingnya
pembangunan infrastruktur:
1. Pembangunan infrastruktur ini dapat membuka lapangan pekerjaan. Hal ini adalah salah
satu nilai penting dan langkah ke arah terciptanya rakyat dan negara adil dan makmur.
2. Pembangunan infrastruktur dasar, infrastruktur teknologi, dan infrastruktur sains secara
langsung akan mempengaruhi iklim investasi. Pertumbuhan kapital dan aliran investasi
sangat dipengaruhi oleh ketersediaan infrastruktur pendukung baik pada zona kapet,
kawasan industri, pelabuhan, pasar-pasar, dan perguruan tinggi yang dapat mendorong
penemuan-penemuan baru di bidang sains dan dapat diterapkan oleh kalangan industri
dan pelaku pasar.
3. Infrastruktur akan sangat mempengaruhi bahkan menentukan integrasi sosial-ekonomi
rakyat satu daerah dengan daerah lainnya.
4. Pembangunan infrastruktur akan membuka isolasi fisik dan nonfisik di sejumlah wilayah.
Dalam rangka politik integrasi bangsa di bidang sosial dan ekonomi tantangan bagi
pemerintah yaitu membangun infrastruktur yang dapat mengatasi isolasi fisik daerah di
Indonesia awal abad 21 kini. Karena isolasi ini akan membawa dampak terhadap
pembangunan sosial ekonomi pada berbagai wilayah. Karena isolasi wilayah sehingga
hasil pertanian, perkebunan dan kehutanan sulit dipasrkan ke kota terdekat sehingga
praktis hanya dikonsumsi anggota keluarga. Akibatnya, tingkat pendapatan tetap rendah,
kemudian mereka diklaim sebagai masyarakat miskin (Suryawardana, 2015).
Keberadaan infrastruktur memiliki peran yang sangat penting dalm mewujudkan interaksi
sosial dan kelangsungan sistem perekonomian. Terlebih saat ini, Indonesia sebagai negara
berkembang sedang berada di fase sangat gencarnya melakukan pembangunan-pembangunan
infrastruktur untuk mempermudah masyarakat terutama di sektor transportasi. Semakin baik
keadaan infrastruktur, maka akan semakin baik pula pengaruhnya terhadap interaksi sosial dan
keadaan ekonomi suatu wilayah serta akan memacu kemajuan dan perkembangan suatu wilayah.
Oleh karena itu, pemerintah perlu mengkaji ulang dasar kebijakan infrastruktur selama ini yang
lebih banyak dilaksanakan dengan indikator jumlah penduduk pada suatu daerah serta nilai
ekonomis dari proyek investasi tersebut. Mengapa demikian? Karena jika pertimbangan
indikator tersebut menjadi rujukan dasar kebijakan pembangunan infrastruktur, maka daerah
yang jumlah penduduknya kurang akan tetap tertinggal. Selain itu, juga dapat membuat arus
urbanisasi besar-besaran ke kota yang dilengkapi fasilitas infrastruktur yang memadai dan
murah. Nah, mestinya kebijakan tersebut dapat dilakukan untuk mencegah adanya urbanisasi
atau pemusatan jaringan infrastruktur di kota-kota yang akan menarik terjadinya tingkat
urbanisasi yang tinggi.
PENUTUP
Kesimpulan
Pembangunan itu merupakan suatu proses perubahan kea rah lebih baik yang hanya
terwujud dengan melibatkan, menggerakkan manusianya baik dalam perencanaan, pelaksanaan,
pemanfaatn serta mengevaluasi hasilnya. Pembangunna memiliki tujuan untuk mengubah suatu
keadaan menjadi lebih baik, sesuai denga napa yang telah direncanakan Bersama. Menurut
pandangan penyelenggara pembangunan, tujuan pembangunan adlaah positif karena dianggap
baik, pantas, dan harus dilaksanakan. Akan tetapi pemahaman bisa menjadi berbeda menurut
pandangan pihak yang lain terutama menurut masyarakat yang terdampak. Infrastruktur
merupakan kebutuhan dasar fisik pengorganisasian system struktur yang diperlukan untuk
jaminan ekonomi sector public dan sector privat sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan
agar perekonomian dapat berfungsi dengan baik.
Pembangunan infrastruktur adalah salah satu aspek penting dan vital untuk mempercepat
proses pembangunan suatu negara. Pembangunan infrastrktur memiliki peran yang sangat
penting dalam mewujudkan interaksi social dan kelangsungan system perekonomian. Terlebih
saat ini, Indonesiasebagai negara berkembang sedang berada di fase sangat gencarnya melakukan
pembangunan-pembangunan infrstruktur, maka akan semakin baik pila pengaruhnya terhadap
interaksi social dan keadaaan ekonomi suatu wilayah serta akan memacu kemajuan dan
perkembangan suatu wilayah. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengkaji ulang dasar kebijakan
infrastruktur selama ini yang lebih banyak dilaksanakan dengan indikator jumlah penduduk pada
suatu daerah serta nilai ekonomis dari proyek investasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Gultom, R. Z., & Tini, A. Q. (2020). Pembangunan Infrastruktur dalam Islam: Tinjauan Ekonomi
dan Sosial. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(2), 203-211.
Susanto, H. (2020). Analisis Dampak Sosial Ekonomi dalam Pembangunan Bandara Yogyakarta
International Airport (YIA) di Kabupaten Kulonprogo. Majalah Ilmiah Bijak, 17(1), 1-9.
Fitri, N. N. (2019). Dampak Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol Terhadap Kondisi Sosial
Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus di Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan).
Moteff, J., Copeland, C., & Fischer, J. (2003, January). Critical infrastructures: What makes an
infrastructure critical?. Library of Congress Washington DC Congressional Research Service.
Nss, R. L. P., Suryawardana, E., & Triyani, D. (2015). Analisis dampak pembangunan
infrastruktur jalan terhadap pertumbuhan usaha ekonomi rakyat di Kota Semarang. Jurnal Dinamika
Sosial Budaya, 17(1), 82-103.
Panjaitan, H. A. M., Mulatsih, S., & Rindayati, W. (2019). Analisis Dampak Pembangunan
Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Ekonomi Dan
Kebijakan Pembangunan, 8(1), 43-61.