Anda di halaman 1dari 11

Dampak Pembangunan Infrastruktur Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat

Siti Nuraini Maksum - ainot07@gmail.com


Holilah - holilah010@gmail.com
Ayu Silaban – ayusilaban2001@gmail.com
Ekonomi Syariah
Fakultas Agama Islam
Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo

Abstract:

Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu konsep yang baik terhadap penataan negara.
Selain itu, pembangunan infrastruktur juga merupakan aspek penting dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi karena dapat membuka lapangan pekerjaan, menurunkan angka
kemiskinan dan meningkatkan pendapatan perkapita. Namun, pembangunan tersebut juga
membawa pengaruh yang cukup signifikan terhadap sosial ekonomi masyarakat. Kesenjangan
infrastruktur antarwilayah menjadi salah satu faktor yang mendorong terjadinya ketimpangan
ekonomi antarwilayah. Dalam wilayah Indonesia, isu ini menarik untuk dikaji dan ditelusuri,
terlebih pemerintah saat ini tengah mengedepankan pembangunan infrastruktur di berbagai
wilayah di Indonesia.

Kata Kunci: Pembangunan, Infrastruktur, Ekonomi Sosial Masyarakat

Abstrak:

Infrastructuer development is a good concept for managing the country. In addition,


infrastructure development is also an important aspect in increasing economic growth because it
can create jobs, reduce poverty and increase per capita income. However, this development also
has a significant impact on the socio-economic community. Infrastructure disparities between
regions are one of the factors driving economic disparaties between regions. Within the territory
of Indonesia, this issue is interesting to study and explore, especially since the government is
currently prioritizing infrastructure development in various regions in Indonesia.

Keywords: Development, Infrastructure, Publik Society’s Economy


PENDAHULUAN
Pembangunan merupakan suatu usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana.
Pembangunan dalam berbagai aspek merupakan salah satu konsep untuk menuju tujuan daripada
cita-cita suatu negara. Makadari itu salah satu yang menjadi perhatian penting adalah
pembangunan dalam aspek sosial ekonomi yang berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-
hari masyarakat. Dari sekian perencanaan pembangunan pasti mengarah pada penguatan pada
aspek ekonomi (Gultom, 2020). Pembangunan memiliki tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Yang menjadi indikator daripada perubahan suatu negara adalah
pembangunan itu sendiri (Ompusunggu, 2018). Dan indikator keberhasilan dari pembangunan
suatu negara dapat dilihat pada pencapaian target-target ekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi,
pendapatan perkapita penduduk, angka pengangguran, angka kemiskinan, dan neraca
pembayaran.
Pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu pengukur kinerja ekonomi suatu negara. Suatu
negara akan menghadapi hambatan yang cukup sulit dalam peningkatan standar hidup ekonomi
ketika pertumbuhannya tidak positif. Selain itu, pertumbuhan ekonomi tidak selalu menjamin
terciptanya keadilan dan kesejahteraan sosial dalam masyarakat. Bahkan banyak pembangunan
infrastruktur yang mengakibatkan kesenjangan sosial ekonomi masyarakat. Pembangunan yang
hanya menggenjot dan mengedepankan pertumbuhan ekonomi berpotensi menyebabkan adanya
ketidakadilan yang dampaknya pada ketimpangan dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena
itu, pertumbuhan ekonomi tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya cita-cita akhir dari
pembangunan (Sukwika, 2018). Namun, pembangunan infrastrktur yang baik akan menjamin
efisiensi, memperlancar pergerakan barang dan jasa, meningkatkan nilai tambah perekonomian.
Tersedianya infrastruktur di berbagai daerah merupakan salah satu faktor pendorong
produktivitas daerah.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu sebuah prosedur pemecahan
masalah dengan cara menggambarkan keadaan subyek atau obyek penelitian dengan didasarkan
pada fakta-fakta yang tampak dan apa adanya. Dengan metode ini, diharapkan bisa memahami
dan menggambarkan subyek dan obyek penelitian beserta permasalahannya dengan interpretasi
yang tepat. Model pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan
kualitatif. Menurut John W. Cresswell, penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk
mengeksplorasi dan memahami meaning (makna) yang dianggap berasal dari masalah sosial dan
kemanusiaan oleh masing-masingg individu maupun sekelompok orang (Susanto, 2020).
Penelitian ini berfokus pada menganalisis dampak atau pengaruh dari pembangunan infrastruktur
yang sedang maraknya saat ini terhadap pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat.

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan daripada penelitian ini yaitu untuk menjelaskan dan mendeskripsikan secara
mendalam hasil dari analisis terkait dampak atau pengaruh pembangunan infrastruktur terhadap
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pembangunan
Pembangunan merupakan suatu upaya segenap sumber daya yang dilakukan secara
berencana dan berkelanjutan dengan prinsip daya guna yang merata dan berkeadilan (Effendi,
2002). Pembangunan juga bisa disebut sebagai suatu usaha pertumbuhan dan perubahan yang
berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah menuju
modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (Siagian, 2005).
Pembangunan itu merupakan suatu proses perubahan kearah lebih baik yang hanya
terwujud dengan melibatkan, menggerakkan manusianya baik dalam perencanaan, pelaksanaan,
pemanfaatan serta mengevaluasi hasilnya. Selain itu, pembangunan merupakan suatu proses, ini
dimaksudkan bahwa setiap usaha pembangunan pasti memerlukan kesinambungan pelaksanaan,
dalam arti tanpa mengenal batas akhir meskipun dalam perencanaannya dapat diatur berdasarkan
azas skala prioritas dan suatu tahapan tertentu (Omposunggu, 2018).

Ciri-Ciri Pembangunan
Rencana pembangunan memang harus dicanangkan dalam setiap tahap-tahap dari
pembanun, sehingga dibutuhkan sebuah pembangunan berkelanjutan yang mempertimbangkan
berbagai aspek khususnya lingkungan hidup. Berikut ciri-ciri pembangunan dilihat dari beberapa
aspek.
a. Menjamin dalam pemerataan dan keadilan. Strategi pembangunan lanjutan yang
dipelopori oleh pemerataan distribusi sumber lahan dan faktor produksi, pemerataan
kesempatan bagi perempuan, dan juga pemerataan ekonomi demi peningkatan
kesejahteraan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati. Keanekaragaman ini merupakan dasar dari tata
lingkungan. Pemerintah ini mempunyai kepastian bahwa sumber daya alam selalu
tersedia secara berlanjut demi masa kini dan masa akan datang.
c. Menggunakan pendekatan yang integratif karena dengan menggunakan metode dari
pendekatan tersebut, maka keterkaitan yang kompleks antara manusia dengan
lingkungannya dapat dimungkinkan, baik untuk masa kini maupun juga untuk masa yang
akan datang.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang untuk merencanakan pengelolaan dan
pemanfaatan dari sumber daya yang dapat digunakan dan dimanfaatkan yang tentunya
secara berkelanjutan (Omposunggu, 2018).
Dalam buku Teori Pembangunan Dunia Ketiga (1995), Arief Budiman menjelaskan ada
lima pendekatan untuk mengukur pembangunan.
1) Kekayaan Rata-rata
Pada pendekatan ini, pembangunan masyarakat dikatakan berhasil apabila pertumbuhan
ekonomi mengalami peningkatan. Untuk mengukur produksi rata-rata setiap orang di
sebuah negara, digunakan metode Gross National Product (GNP) dan Gross Domestic
Product (GDP) yang dibagi dengan jumlah penduduk.
2) Pemerataan Ketiga
Pendekatan ini mengkritik pendekatan yang pertama karena kekayaan rata-rata itu hanya
dinikmati segelintir orang, padahal sebagian besar masyarakat tidak bisa menikmati
pertumbuhan sehingga mereka tetap hidup dalam garis kemiskinan. Pendekatan ini
menekan pentingnya pemerataan terhadap hasil-hasil dari pertumbuhan ekonomi. Cara
yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ini adalah dengan melihat berapa persen
dari GNP yang diraih 40% penduduk miskin, berapa persen dari 40% yang dinikmati
penduduk menengah, dan berapa persen dari 20% yang dinikmati penduduk kaya. Cara
lain untuk mengukur pemerataan yaitu dengan menggunakan indeks gini, dengan skala 0-
1. Jika indeks gini sama dengan satu, maka terjadi ketimpangan maksimal, namun jika 0
berarti tidak ada ketimpangan.
3) Kualitas Hidup
Pendekatan ini lebih menekankan pada kesejahteraan penduduk, bukan hanya dari sudut
ekonomi. Tolak ukur kesejahteraan penduduk bisa mengunakan PQLI (Physical Quality
of Life Index), dengan tiga indikator yaitu: rata-rata harapan hidup, rata-rata jumlah
kematian bayi, dan rata-rata persentase buta huruf.
4) Kerusakan Lingkungan Hidup
Aspek ini juga dianggap penting dalam pembangunan. Pendekatan pertumbuhan dan
pemerataan akan dianggap tidak berarti apa-apa jika ternyata pembangunan justru
merusak lingkungan hidup. Menurut pendekatan ini, ketika lingkungan hidup rusak,
maka masa depan masyarakat lokal menjadi terancam.
5) Keadilan Sosial dan Kesinambungan
Pendekatan ini merupakan gabungan antara pendekatan pemerataan dan pendekatan
lingkungan hidup. Pendekatan ini sebenarnya ingin menegaskan bahwa pembangunan
baru dikatakan berhasil apabila pemerataan dapat terwujud, tapi sekaligus tidak merusak
lingkungan sekitar (Susanto, 2020).
Dari semua definisi yang telah kita ketahui tentang pembangunan, ada sebuah makna
yang seakan sudah baku jika kita mendengar istilah ini, yaitu bahwa pembangunan memiliki
tujuan untuk mengubah suatu keadaan menjadi lebih baik, sesuai dengan apa yang telah
direncanakan bersama. Menurut pandangan penyelenggara pembangunan, tujuan pembangunan
adalah positif karena dianggap baik baik, pantas, dan harus dilaksanakan. Akan tetapi
pemahaman bisa menjadi berbeda menurut pandangan pihak yang lain terutama menurut
masyarakat yang terdampak.
Sehingga dari sini dapat kita simpulkan, bahwa pembangunan merupakan suatu upaya
pertumbuhan dan perubahan kearah lebih baik yang dilakukan secara berencana dan
berkelanjutan dengan prinsip yang rata dan adil. Dalam negara berkembang seperti halnya
Indonesia ini, keberadaan pembangunan ekonomi menjadi sangat penting. Pembangunan
ekonomi tersebut merupakan suatu usaha untuk meningkatkan pendapatan total dan pendapatan
per kapita dengan melihat jumlah penduduk yang meningkat serta dengan perubahan dasar
didalam struktur ekonomi dan pemerataan pendapat bagi suatu warga negara. Sehingga, setiap
pembangunan pasti menghasilkan suatu dampak yaitu suatu perubahan yang terjadi sebagai
sebab akibat dari adanya aktivitas, yang bersifat alamiah.

Infrastruktur
Infrastruktur dapat diartikan sebagai sarana dan prasarana yang mendukung keberadaan
suatu struktur. Artinya, infrastruktur muncul agar dapat mendorong kinerja suatu struktur
menjadi lebih baik dan maksimal sesuai kegunaannya. Infrastruktur merupakan kebutuhan dasar
fisik pengorganisasian sistem struktur yang diperlukan untuk jaminan ekonomi sektor publik dan
sektor privat sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan agar perekonomian dapat berfungsi
dengan baik. Pada umumnya istilah ini merujuk pada hal infrastruktur teknis atau fisik yang
mendorong jaringan struktur seperti fasilitas yang berupa jalan, transportasi, air bersih, bandara,
kanal, waduk tanggul, pengelolahan limbah, perlistrikan, telekomunikasi, dan sebagainya (Fitri,
2019).
Menurut Moteff (2003), infrastruktur itu tidak hanya terbatas dengan sudut pandang dari
ekonomi namun juga dari pertahanan serta keberlanjutan pemerintah (Moteff, 2003). Dalam
pembangunan infrastruktur, pemerintah memiliki peran sebagai peran utama dalam menjaga
kesinambungan investasi pembangunan infrastruktur serta dapat memprioritaskan infrastruktur
dalam perencanaan pembangunan nasional, sehingga infrastruktur itu sendiri dapat kita benahi
secara kuantitas maupun kualitasnya. Selain itu, didalam infrastruktur sebaiknya melibatkan
pihak swasta maupun masyarakat sehingga dapat dicapai bersama suatu pembangunan yang
berkesinambungan (Posumah, 2015).
Berikut ini beberapa alasan pokok yang dapat kita ketahui tentang pentingnya
pembangunan infrastruktur:
1. Pembangunan infrastruktur ini dapat membuka lapangan pekerjaan. Hal ini adalah salah
satu nilai penting dan langkah ke arah terciptanya rakyat dan negara adil dan makmur.
2. Pembangunan infrastruktur dasar, infrastruktur teknologi, dan infrastruktur sains secara
langsung akan mempengaruhi iklim investasi. Pertumbuhan kapital dan aliran investasi
sangat dipengaruhi oleh ketersediaan infrastruktur pendukung baik pada zona kapet,
kawasan industri, pelabuhan, pasar-pasar, dan perguruan tinggi yang dapat mendorong
penemuan-penemuan baru di bidang sains dan dapat diterapkan oleh kalangan industri
dan pelaku pasar.
3. Infrastruktur akan sangat mempengaruhi bahkan menentukan integrasi sosial-ekonomi
rakyat satu daerah dengan daerah lainnya.
4. Pembangunan infrastruktur akan membuka isolasi fisik dan nonfisik di sejumlah wilayah.
Dalam rangka politik integrasi bangsa di bidang sosial dan ekonomi tantangan bagi
pemerintah yaitu membangun infrastruktur yang dapat mengatasi isolasi fisik daerah di
Indonesia awal abad 21 kini. Karena isolasi ini akan membawa dampak terhadap
pembangunan sosial ekonomi pada berbagai wilayah. Karena isolasi wilayah sehingga
hasil pertanian, perkebunan dan kehutanan sulit dipasrkan ke kota terdekat sehingga
praktis hanya dikonsumsi anggota keluarga. Akibatnya, tingkat pendapatan tetap rendah,
kemudian mereka diklaim sebagai masyarakat miskin (Suryawardana, 2015).
Keberadaan infrastruktur memiliki peran yang sangat penting dalm mewujudkan interaksi
sosial dan kelangsungan sistem perekonomian. Terlebih saat ini, Indonesia sebagai negara
berkembang sedang berada di fase sangat gencarnya melakukan pembangunan-pembangunan
infrastruktur untuk mempermudah masyarakat terutama di sektor transportasi. Semakin baik
keadaan infrastruktur, maka akan semakin baik pula pengaruhnya terhadap interaksi sosial dan
keadaan ekonomi suatu wilayah serta akan memacu kemajuan dan perkembangan suatu wilayah.
Oleh karena itu, pemerintah perlu mengkaji ulang dasar kebijakan infrastruktur selama ini yang
lebih banyak dilaksanakan dengan indikator jumlah penduduk pada suatu daerah serta nilai
ekonomis dari proyek investasi tersebut. Mengapa demikian? Karena jika pertimbangan
indikator tersebut menjadi rujukan dasar kebijakan pembangunan infrastruktur, maka daerah
yang jumlah penduduknya kurang akan tetap tertinggal. Selain itu, juga dapat membuat arus
urbanisasi besar-besaran ke kota yang dilengkapi fasilitas infrastruktur yang memadai dan
murah. Nah, mestinya kebijakan tersebut dapat dilakukan untuk mencegah adanya urbanisasi
atau pemusatan jaringan infrastruktur di kota-kota yang akan menarik terjadinya tingkat
urbanisasi yang tinggi.

Pembangunan Infrastruktur dalam Sosial Ekonomi Masyarakat


Salah satu pembangunan adalah pembangunan infrasturktur. Pembangunan infrastuktur
adalah salah satu aspek penting dan vital untuk memepercepat proses pembangunan suatu
Negara. Infrastruktur juga memegang peranan penting sebagai slah satu roda penggerak
pertumbuhan ekonomi jika dilihat dari periode sekarang, yang mana indikatornya adalah
seberapa baik infrastruktur suatu Negara.
Pengertian infrastruktur merujuk pada sistem fisik dalam menyediakan transportasi,
pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik lain seperti listrik,
telekomunikasi, air bersih dsb, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
dalam lingkup sosial dan ekonomi. Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi-
fungsi sistem sosial dan sistem ekonomi dalam kehidupan masyarakat.Sistem infrastruktur dapat
didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan, instalasi-
instalasi yang dibangun dan dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi
masyarakat (Posumah, 2015).
Dalam perspektif islam, aspek pembangunan tentu mempunyai karakteristik dan
orieentasi yang berbeda dengan pembangunan dalam ekonomi konvensiaonal. Kemudian focus
utama pembangunan adalah manusia dengan lingkungan kulturnya. Ini berbeda dengan konsep
pembangunan konvensional yang mengaskan bahwa wilayahoprasi pembanguanan adlah
lingkungan fisik saja.
Secara umum tujuan pembangunan ekonomi adlah terpenuhnya dan terpeliharanya
mqhasid syaria’ah (agama jiwa,akal,keturunan dan harta),sehingga tercapai falah atau
kesejahteraan dunia dan ahirat. Sebgai mana Muhammad akram khan menjelaskan bahwafalah
meliputi kelagsungan hidup, kebbasan keringanan, serta kekuatan dan harga diri dengan bberapa
aspek yang di penuhi baik dalam skala besar maupun kecil.

Jenis dan Esensi dalam Infrastruktur


Dalam World Development Report (1994), Infrastruktur dibagi kedalam 3 golongan yaitu:
a. Infrastruktur Ekonomi, aset fisik yang menyediakan jasa dan digunakan dalam produksi
dan konsumsi final maupun sarana publik (telekomunikasi, air minum, sanitasi, gas),
public works (bendungan, saluran irigasi, dan drainase) serta transportasi (jalan, kereta
api, angkutan pelabuhan, dan lain-lain)
b. Infrastruktur Sosial, aset yang mendukung kesehatan dan keahlian masyarakat meliputi
pendidikan (sekolah dan perpustakaan), kesehatan (rumah sakit, puskesmas), serta
rekreasi (taman, museum).
c. Infrastruktur Administrasi/institusi seperti penegakan hukum, administrasi
kependudukan, kebudayaan dan lain-lain.
Ada empat alasan pokok yang dapat dikemukakan tentang pentingnya pembangunan
infrastruktur:
a. Pembangunan imfrastruktur mampu meenyediakan lapangan pekerja. Hal ini merupakan
salah satu nilai penting dan langkah ke arah terciptanya rakyat dan negara adil dan
makmur.
b. Pembangunan infrastruktur dasar, infrastruktur teknologi, dan infrastruktur sains secara
langsung akan mempengaruhi iklim investasi. Pertumbuhan kapital dan aliran investasi
sangat dipengaruhi oleh ketersediaan infrastruktur pendukung baik pada zona kawasan
industri, pelabuhan, pasar-pasar, dan perguruan tinggi yang dapat mendorong penemuan-
penemuan baru di bidang sains dan dapat diterapkan oleh kalangan industri dan pelaku
pasar.
c. Infrastruktur akan sangat mempengaruhi bahkan menentukan integrasi sosial ekonomi
rakyat satu daerah dengan daerah lainnya.
d. Pembangunan infrastruktur akan membuka isolasi fisik dan non fisik di sejumlah
wilayah. Dalam rangka politik integrasi bangsa di bidang sosial dan ekonomi, di mana
tantangan bagi pemerintah ialah membangun infrastruktur yang dapat mengatasi isolasi
fisik daerah di Indonesia awal abad 21 kini. Sebab isolasi fisik akan membawa dampak
terhadap pembangunan sosial ekonomi pada wilayah-wilayah. Karena isolasi wilayah
sehingga hasil pertanian, perkebunan dan kehutanan sulit dipasarkan ke kota terdekat
sehingga praktis hanya dikonsumsi anggota keluarga. Akibatnya, tingkat pendapatan
tetap rendah, kemudian mereka di klaim sebagai masyarakat miskin.
Sehubungan dengan paparan tersebut di atas, maka peran pemerintah sangat diharapkan
dapat melahirkan terobosan baru dalam politik infrastruktur. Beberapa di antaranya yaitu,
pemerintah perlu mengkaji ulang dasar kebijakan infrastruktur selama ini yang lebih banyak
dilaksanakan dengan indikator jumlah penduduk pada satu daerah serta nilai ekonomis dari
proyek investasi tersebut. Hal ini sangat penting karena jika pertimbangan indikator-indikator
tersebut sebagai rujukan dasar kebijakan pembangunan infrastruktur, maka daerah yang jumlah
penduduknya kurang akan tetap tertinggal (Gultom, 2020).
Ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu faktor pendorong produktivitas daerah.
Pemerintah akan memprioritaskan pengalokasian nya anggaran infrastruktur dalam APBN dan
APBD dengan harapan cara tersebut pengangguran dapat teratasi dan dikurangi, serta
infrastruktur perekonomian yang diperlukan untuk menggerakkan sektor riil bisa ditingkatkan
lebih baik lagi sehingga angka kemiskinan serta ketimpangan sosial dapat dikurangi. Upaya
pemerintah pusat dan daerah melindungi dan membantu meringankan beban golongan menengah
kebawah yang mengalami kesulitan di bidang perekonomian (Panjaitan, 2019).
Peranan infrastruktur sebagai penggerak di sektor perekonomian akan mampu menjadi
pendorong berkembangnya sektor-sektor terkait sebagai efek pengganda dan pada akhirnya akan
menciptakan lapangan usaha baru dan memberikan output hasil produksi sebagai input untuk
konsumsi. pentingnya berbagai infrastruktur menunjukkan bahwa pemerintah harus
memprioritaskan investasi tambahan pada listrik, jalan, irigasi, perumahan dan telekomunikasi
untuk meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Investasi publik menghasilkan korelasi
positif antara pertumbuhan dan ketimpangan pendapatan (Sukwika, 2018).

PENUTUP
Kesimpulan
Pembangunan itu merupakan suatu proses perubahan kea rah lebih baik yang hanya
terwujud dengan melibatkan, menggerakkan manusianya baik dalam perencanaan, pelaksanaan,
pemanfaatn serta mengevaluasi hasilnya. Pembangunna memiliki tujuan untuk mengubah suatu
keadaan menjadi lebih baik, sesuai denga napa yang telah direncanakan Bersama. Menurut
pandangan penyelenggara pembangunan, tujuan pembangunan adlaah positif karena dianggap
baik, pantas, dan harus dilaksanakan. Akan tetapi pemahaman bisa menjadi berbeda menurut
pandangan pihak yang lain terutama menurut masyarakat yang terdampak. Infrastruktur
merupakan kebutuhan dasar fisik pengorganisasian system struktur yang diperlukan untuk
jaminan ekonomi sector public dan sector privat sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan
agar perekonomian dapat berfungsi dengan baik.
Pembangunan infrastruktur adalah salah satu aspek penting dan vital untuk mempercepat
proses pembangunan suatu negara. Pembangunan infrastrktur memiliki peran yang sangat
penting dalam mewujudkan interaksi social dan kelangsungan system perekonomian. Terlebih
saat ini, Indonesiasebagai negara berkembang sedang berada di fase sangat gencarnya melakukan
pembangunan-pembangunan infrstruktur, maka akan semakin baik pila pengaruhnya terhadap
interaksi social dan keadaaan ekonomi suatu wilayah serta akan memacu kemajuan dan
perkembangan suatu wilayah. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengkaji ulang dasar kebijakan
infrastruktur selama ini yang lebih banyak dilaksanakan dengan indikator jumlah penduduk pada
suatu daerah serta nilai ekonomis dari proyek investasi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Gultom, R. Z., & Tini, A. Q. (2020). Pembangunan Infrastruktur dalam Islam: Tinjauan Ekonomi
dan Sosial. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(2), 203-211.

Ompusunggu, V. M. (2018). Dampak Pembangunan Infrastruktur Jalan Terhadap Pertumbuhan


Ekonomi Masyarakat di Desa Semangat Gunung, Kabupaten Karo. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 3(2).

Sukwika, T. (2018). Peran pembangunan infrastruktur terhadap ketimpangan ekonomi


antarwilayah di Indonesia. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 6(2), 115-130.

Susanto, H. (2020). Analisis Dampak Sosial Ekonomi dalam Pembangunan Bandara Yogyakarta
International Airport (YIA) di Kabupaten Kulonprogo. Majalah Ilmiah Bijak, 17(1), 1-9.

Effendi, B. (2002). Pembangunan Daerah Otonom Berkeadilan. Yogyakarta: Uhaindo dan Offset.

Siagian, S. P. (2000). Administrasi pembangunan: konsep, dimensi, dan strateginya. Bumi


Aksara.

Fitri, N. N. (2019). Dampak Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol Terhadap Kondisi Sosial
Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus di Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan).

Moteff, J., Copeland, C., & Fischer, J. (2003, January). Critical infrastructures: What makes an
infrastructure critical?. Library of Congress Washington DC Congressional Research Service.

Posumah, F. (2015). Pengaruh pembangunan infrastruktur terhadap investasi di Kabupaten


Minahasa Tenggara. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 15(3).

Nss, R. L. P., Suryawardana, E., & Triyani, D. (2015). Analisis dampak pembangunan
infrastruktur jalan terhadap pertumbuhan usaha ekonomi rakyat di Kota Semarang. Jurnal Dinamika
Sosial Budaya, 17(1), 82-103.

Panjaitan, H. A. M., Mulatsih, S., & Rindayati, W. (2019). Analisis Dampak Pembangunan
Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Ekonomi Dan
Kebijakan Pembangunan, 8(1), 43-61.

Anda mungkin juga menyukai