Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : Meshya Athaya Paramitha


NIM : 1406622001
Prodi/Kelas : Sosiologi/B
Mata Kuliah : Manajemen Pembangunan Sosial
Dosen Pengampu : Atik Kurniawati, M.Si

1. (a) Menurut saya, dari 17 goals yang ada pada SDGs (Sustainable Development Goals),
goals yang paling cocok dengan urgensi pada pembangunan di Indonesia adalah goals ke 8,
yaitu Decent Work and Economic Growth atau Pekerjaan dan Pertumbuhan Ekonomi.
Menurut data yang ada pada website BPS (Badan Pusat Statistik) mengenai ‘Keadaan
Ketenagakerjaan Indonesia Februari 2023’, penduduk yang bekerja sebanyak 138,63 juta
orang dengan jumlah angkatan kerja sebanyak 146,62 juta orang. Namun faktanya, di
Indonesia orang-orang yang memiliki pekerjaan belum tentu keluar dari kemiskinan, di
Indonesia kemiskinan masih merajalela dan pertumbuhan ekonomi merayap sangat lambat.
Kemiskinan di Indonesia saat ini bukan soal pengangguran dan jumlah lapangan pekerjaan
lagi, melainkan bagaimana meningkatkan akses terhadap pekerjaan layak, jaminan sosial,
dan upah yang adil. Hal ini tentunya menjadi urgensi untuk dilakukan kegiatan pembangunan
di Indonesia yang cocok dengan goals ke 8 yang berprinsip ‘Mendorong pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan, inklusif dan berkelanjutan, lapangan kerja penuh dan produktif,
serta pekerjaan yang layak untuk semua’.

(b) Management of Development seperti yang dikemukakan oleh Esman, yang meliputi
planning, budgeting, implementation, dan monev untuk goals Decent Work and Economic
Growth pada pembangunan di Indonesia dapat dimulai dari planning atau perencanaan
dengan mengidentifikasi kebijakan dan program yang diperlukan untuk melakukan
pembangunan yang sesuai dengan permasalahan, keadaan, tempat, target, dan
memperhatikan resiko dari kebijakan yang dibuat tersebut. Penyusunan strategi dan langkah
yang tepat sangat menentukan hasil akhir dari proses pembangunan tersebut. Selain itu dalam
tahap planning atau perencanaan keterlibatan stakeholder mulai dari pemerintah hingga
masyarakat sangatlah dibutuhkan. Contohnya yaitu pemerintah dan masyarakat sama-sama
terlibat dalam penyusunan rencana meningkatkan akses terhadap pekerjaan layak, jaminan
sosial, dan upah yang adil untuk semua. Selanjutnya yaitu tahap budgeting atau
penganggaran, dengan hasil identifikasi di tahap planning, estimasi anggaran, sumber
anggaran, dan alokasi anggaran sudah seharusnya dapat ditentukan di tahap ini. Karena
anggaran adalah soal yang sensitif, sebaiknya tahap ini harus diperhitungkan secara efektif
dan efisien dan sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Contohnya membagi dengan detail
dan transparan pada tiap program pembangunan, seperti pemberian jaminan sosial 5 miliar,
pengembangan program akses pekerjaan layak 3 miliar, dsb. Tahap selanjutnya yaitu
implementation atau pelaksanaan. Pada tahap ini diharapkan fokus berada pada koordinasi
apakah program tersebut berjalan dengan baik atau tidak. Transparansi dan koordinasi sangat
menjadi pusat perhatian pada tahap ini. Contohnya yaitu tekankan apakah program atau
kebijakan sampai kepada target dengan baik? apakah terjadi kendala pada saat menjalankan
program? dan apakah terlihat adanya proses keadaan menjadi lebih baik?. Tahap terakhir
yaitu monev atau monitoring. Pada tahap terakhir ini, yang harus dilakukan adalah
pemantauan secara berkala, melihat hasil, dan melakukan evaluasi. Contohnya yaitu buat dan
pantau laporan program atau kebijakan yang sedang dijalankan secara berkala pada tiap
agenda kegiatan dengan detail, analisa hasil dan proses yang ada pada laporan, dan lakukan
evaluasi terhadap kekurangan yang ada pada program atau kebijakan tersebut agar
kedepannya bisa menjadi lebih baik, efektif, dan lebih efisien lagi demi mencapai
pembangunan seperti yang direncanakan.

2. Pembangunan yang dilakukan dan saya anggap menjadi tantangan yang besar pada masa
pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini berfokus pada pembangunan setelah masa
Pandemi COVID-19, pemulihan dan pembangunan difokuskan pada perekonomian dan
sumber daya manusia. Kedua hal tersebut menjadi tantangan terbesar pada keadaan di
Indonesia saat ini karena kedua hal tersebut yang sangat terdampak dari pandemi. Menurut
data yang ada pada website BPS (Badan Pusat Statistik), 14,09% perusahaan berhenti
beroperasi karena Pandemi COVID-19, hal ini menyebabkan banyak sekali pekerja yang di
PHK, sehingga perekonomian turun sekaligus secara tidak langsung menurunkan kualitas
sumber daya masyarakatnya.

(a) Menurut saya, permasalahan perekonomian dan sumber daya manusia di Indonesia yang
terdampak dari Pandemi COVID-19 merupakan masalah yang membutuhkan
pengembangan masyarakat dan kebijakan yang lebih responsif terhadap kebutuhan
masyarakat pada saat itu, karena masyarakatlah yang merasakan secara langsung dampak
dari kemerosotan dan krisis perekonomian dan sumber daya tersebut. Hal ini menjadikan
pendekatan bottom up menjadi pendekatan yang cocok untuk menangani permasalahan
ini. Pendekatan bottom up adalah strategi yang berasal dari masyarakat sebagai
stakeholder yang merasakan langsung dampak dari Pandemi COVID-19 tersebut dan
menyampaikannya kepada otoriter pusat yaitu pemerintah sebagai fasilitator untuk
menyusun kebijakan baru yang sesuai dengan permasalahan tersebut. Permasalahan
kemerosotan perekonomian dan sumber daya manusia di Indonesia memerlukan
kebijakan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat untuk berperan aktif dalam
perencanaan, pengambilan keputusan, serta pelaksanaan strategi pemulihan dan
pembangunan tersebut.

(b) Menurut saya, permasalahan perekonomian dan sumber daya manusia di Indonesia yang
terdampak dari Pandemi COVID-19 merupakan masalah yang cocok dengan strategi
populis, hal ini dikarenakan permasalahan ini memerlukan koordinasi yang besar dan tiap
individu memiliki kepentingan yang sama, yaitu pemulihan ekonomi dari keterpurukan
dan pemulihan sumber daya manusia dari penurunan kualitas. Strategi populis
menekankan pada masyarakat umum untuk pengambilan keputusan dan kebijakan, hal ini
tentunya membuat kebijakan yang dibuat lebih relevan dan efektif karena kebijakan yang
dibuat akan lebih terasa responsif dengan keadaan yang dirasakan oleh masyarakat.

3. (a) Prinsip pemberdayaan masyarakat. Saat ini, banyak sekali literatur dunia barat yang
mengembangkan prinsip pemberdayaan masyarakat sebagai strategi pembangunan di
masyarakat. Prinsip pemberdayaan ini mencerminkan paradigma people centered dimana
masyarakat menjadi pusat atau subjek dan pelaku pembangunan. Pada prinsip ini masyarakat
diharapkan bisa bangkit dan mandiri dalam membenahi keadaannya sendiri dengan
pemerintah hanya sebagai pembimbing dan fasilitator upaya pembangunan. Contoh
penerapan prinsip pemberdayaan ini yaitu mengadakan program pelatihan kepada
masyarakat untuk pengembangan diri dengan melibatkan masyarakat pada proses
perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan, hingga evaluasi program pembangunan
tersebut.

(b) Prinsip keadilan sosial. Pada proses pembangunan, prinsip keadilan sosial ini
memfokuskan pada kesetaraan dan kemerataan pada masyarakat untuk keadilan distribusi
hasil pembangunan. Prinsip ini menekankan setiap masyarakat harus memiliki kesempatan
yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan masyarakat dan keadaan
mereka sendiri. Dengan adanya prinsip keadilan sosial pada proses pembangunan sosial,
ketidaksetaraan akan berkurang, kelompok rentan atau minoritas akan merasa terlindungi,
pengambilan keputusan akan menjadi lebih adil, hingga peningkatan kualitas hidup nasional.
Contoh penerapan prinsip keadilan sosial ini yaitu program bantuan sosial yang membuat
masyarakat juga dapat turut serta melakukan proses pembangunan, seperti bantuan
pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan.

(c) Prinsip pembangunan berkelanjutan. Prinsip ini melakukan pembangunan dengan tujuan
utama untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi jatah generasi yang
akan datang. Pembangunan sosial dengan prinsip ini biasanya akan berfokus pada
pembangunan sektor lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi yang nantinya akan dipadukan
dengan strategi pembangunan yang menjamin keutuhan lingkungan hidup, keselamatan,
kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi yang akan datang. Contoh penerapan
prinsip pembangunan berkelanjutan ini yaitu penggunaan dan pengelolaan sumber daya
sesuai dengan kebutuhan saat ini dengan mengutamakan energi terbarukan dan penghematan
di berbagai sektor agar terhindar dari ketergantungan dan pemakaian sumber daya secara
berlebihan.

4. (a) Fungsi perencanaan. Pembuatan kebijakan dalam proses pembangunan sosial sama saja
membuat rencana untuk pencapaian tujuan pembangunan tersebut. Dengan adanya
kebijakan, tujuan dan sasaran akan lebih jelas karena sudah direncanakan sesuai dengan hasil
identifikasi masalah yang perlu diatasi. Dalam pembuatan kebijakan ini juga tentunya
strategi dan pendekatan yang sesuai dengan keadaan masyarakat pada saat itu sudah
diketahui, sehingga proses pembangunan yang ada lebih terarah. Contoh penerapan fungsi
perencanaan ini yaitu kebijakan sosial yang ada seperti hukum tata tertib lalu lintas
merupakan hasil dari proses identifikasi masalah, penetapan tujuan dan sasaran, pengambilan
keputusan, pemilihan strategi dan pendekatan, hingga pertimbangan resiko. Semua hal
tersebut merupakan sebuah perencanaan.

(b) Fungsi pencegahan dan pengendalian. Kebijakan sosial berperan penting dalam
pencegahan dan pengendalian agar program pembangunan sosial yang diadakan berjalan
sesuai dengan rencana dan tujuan pembangunan tercapai. Permasalahan sosial pada saat
proses pembangunan sosial akan selalu ada, kebijakan sosial ini dibuat dengan upaya
proaktif mengidentifikasi resiko dan pengambilan langkah yang tepat untuk mencegah atau
mengendalikan hal-hal yang menyimpang dari rencana. Contoh penerapan fungsi
pencegahan dan pengendalian ini yaitu program-program pencegahan dan rehabilitasi
narkoba agar generasi bangsa masih memiliki masa depan cerah untuk membangun bangsa.

(c) Fungsi pencapaian tujuan. Pelaksanaan kebijakan sosial tentunya memiliki tujuan utama
yaitu pembangunan sosial yang sesuai dengan konsep dan rencana yang telah dibuat.
Berjalannya kebijakan sosial berperan sebagai pengukur kesuksesan dan pengukur dampak
yang ditimbulkan kebijakan untuk selanjutnya melakukan evaluasi. Dengan adanya
kebijakan sosial, rencana pembangunan sosial akan lebih tertuju dan memiliki bukti nyata
bahwa proses upaya pembangunan tersebut benar benar berjalan dan mencapai tujuan.
Contoh penerapan fungsi pencapaian tujuan ini yaitu meningkatnya minat baca dan literasi
anak-anak setelah diadakannya pendidikan inklusif.

5. (a) Menurut saya, 5 agenda yang sudah dibuat oleh Presiden dan Wakil Presiden sebagai
strategi untuk mengurai kemiskinan masih belum mencapai hasil yang signifikan. Buktinya
hingga tahun 2023 ini, kemiskinan masih menjadi permasalahan yang tinggi dan mendesak
di Indonesia. Memang pada awal pelaksanaan agenda yang dibuat, keadaan mengalami
perubahan menjadi lebih baik, namun saya rasa perubahan itu tidak signifikan dan tidak
bertahan lama. Agenda ini menekankan pada pertimbangan moral dalam kebijakan tersebut
untuk mendorong kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat, namun masih terdapat
kelemahan-kelemahan dalam proses pelaksanaan 5 agenda tersebut, yaitu politik anggaran
yang tidak konsisten, minimnya pengawasan dan kontrol, kurangnya konsistensi dan
evaluasi, hingga sedikitnya daya dukung dan pemberdayaan masyarakat.

(b) Menurut saya, strategi yang paling sesuai dengan keadaan di Indonesia saat ini adalah
strategi pada bidang produktivitas. Poin-poin yang ada pada strategi tersebut mulai dari
pendidikan dan pelatihan vokasi, pendidikan tinggi, dan prestasi olahraga sangatlah sesuai
dengan urgensi di Indonesia yaitu pembangunan kualitas sumber daya manusia, dengan
menekankan produktivitas pada hal ini tentunya persiapan upaya pembangunan akan lebih
matang dan pencapaian tujuan akan lebih mudah dengan kualitas SDM yang baik.
Selanjutnya poin iptek dan inovasi juga merupakan hal penting untuk dilakukan
pengembangan, hal ini dikarenakan saat ini sudah berada di era teknologi tinggi dan era
globalisasi, dimana keahlian pada iptek dan kemampuan berinovasi sangatlah menjadi dasar
yang penting agar masyarakat Indonesia tidak tertinggal jauh dengan negara-negara lain yang
lebih maju.
Daftar Pustaka

Agnes Theodora, 2022. Urgensi Kerja Layak untuk Tekan Kemiskinan. Diakses pada 3 Oktober
2023,
https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2022/01/18/urgensi-kerja-layak-untuk-tekan-kemis
kinan

Badan Pusat Statistik, 2023. Februari 2023: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,45
persen dan Rata-rata upah buruh sebesar 2,94 juta rupiah per bulan. Diakses pada 3
Oktober 2023,
https://www.bps.go.id/pressrelease/2023/05/05/2001/februari-2023--tingkat-penganggura
n-terbuka--tpt--sebesar-5-45-persen-dan-rata-rata-upah-buruh-sebesar-2-94-juta-rupiah-pe
r-bulan.html

Faridi, Ahmad, Iskandar Kato, Erika Revida, 2021. Manajemen pembangunan daerah, 38.
Diakses pada 3 Oktober 2023,
https://www.researchgate.net/publication/353446266_Manajemen_Pembangunan_Daerah

Hastangka, 2020. Doktrin Filsafat Politik Jokowi Dan Janji Nawacita (Mengurai Gagasan
Revolusi Mental), (1) 43. Diakses pada 3 Oktober 2023,
https://jurnal.ugm.ac.id/pancasila/article/download/64538/64538

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2023. Bersiap Hadapi Tantangan Tahun 2023,
Pemerintah Fokus Tingkatkan Lapangan Kerja dan Kualitas SDM. Diakses pada 3
Oktober 2023,
https://ekon.go.id/publikasi/detail/5005/bersiap-hadapi-tantangan-tahun-2023-pemerintah-
fokus-tingkatkan-lapangan-kerja-dan-kualitas-sdm

Anda mungkin juga menyukai