Anda di halaman 1dari 13

Implementasi kebijakan yang mengiringi proses perumusan kebijakan, tidak diragukan lagi

kompleksitasnya, sama atau lebih kompleks dari perumusan kebijakan apalagi bila pihak-pihak yang
terlibat dalam proses implementasi itu banyak dan beragam kepentingannya, sehingga ‘koordinasi’ yang
kuat diantara mereka menjadi sebuah keniscayaan yang harus terus-menerus dipertahankan agar
implementasi berhasil.

Diskusikan, mengapa suatu kebijakan yang sudah dirumuskan secara baik, ternyata dalam
implementasinya mengalami kegagalan? Jelaskan! Cantumkan sumbernya.

JAWABAN :

KEBERHASILAN atau kegagalan sebuah kebijakan publik terjadi karena faktor-faktor yang acap tak
terjelaskan. Sebab, kegagalan sebuah kebijakan, selain karena isi peraturan dan prosedur
melaksanakannya, juga karena tak mendapatkan dukungan. Ketiadaan dukungan akibat ada
kepentingan lain di luar kebijakan. Misalnya, kesempatan memanfaatkan kebijakan dan kegiatan serta
pembiayaannya untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

Dari pengakuan staf beberapa pemerintah daerah, kegiatan dan pembiayaan adalah satu paket untuk
mengakomodasi kepentingan tertentu dalam sebuah kebijakan publik. Paket-paket itu telah terstruktur
yang menjadi problem utama dan mendasar mengapa sebuah kebijakan gagal mencapai tujuan, yakni
memberi kemudahan hingga menyejahterakan masyarakat.

SUMBER : https://www.forestdigest.com/detail/1876/kebijakan-publik

DISUKSI 8

Mengapa sangat penting untuk melakukan evaluasi tidak saja pada bagian
akhir dari pelaksanaan kebijakan tetapi  seluruh aktivitas proses kebijakan
mulai dari mengevaluasi proses perumusan, implementasi dan proses menilai
hasil serta dampak kebijakan? Jelaskan. Cantumkan sumbernya.
JAWABAN :
1.) Kebijakan yang telah selesai diimplementasikan memerlukan evaluasi, dimana proses evaluasi
tersebut melihat sejauh mana implementasi kebijakan memberikan hasil maupun dampak seperti yang
di inginkan. Yang artinya evaluasi kebijakan ini menilai sejauh mana kebijakan yang telah
diselenggarakan berhasil dalam pencapaian tujuan berdasar pada kriteria maupun standar kinerja yang
telah diputuskan sebelumnya. Dalam hal ini, evaluasi kebijakan tidak hanya dilakukan pada bagian akhir
dari pelaksanaan kebijakan akan tetapi dalam keseluruhan proses kebijakan mulai dari mengevaluasi
terhadap proses perumusan, implementasi dan proses penilaian hasil maupun dampak kebijakan. Oleh
sebab itu penting untuk mengevaluasi kebijakan tidak hanya bagian akhir dari pelaksanaan kebijakan
akan tetapi dari keseluruhan aktivitas proses kebijakan tersebut.

Adapun, menurut ( William N. Dunn ) terdapat tiga fungsi utama dari evaluasi kebijakan meliputi :
- Evaluasi kebijakan menyediakan informasi yang sahih dan bisa dipercaya mengenai kinerja kebijakan
yaitu sejauh mana kebutuhan, nilai maupun peluang telah direalisasikan melalui adanya aksi publik.

- Evaluasi memberikan kontribusi atas klarifikasi maupun kritik terhadap nilai yang menjadi landasan
penetapan tujuan maupun sasaran kebijakan.

- Evaluasi memberikan kontribusi akan penerapan metode analisis kebijakan.

Selain itu, evaluasi kebijakan memiliki fungsi dalam menentukan apakah suatu kebijakan yang sesudah
dinilai akan dihentikan ( terminated ) dikarenakan tujuan yang hendak dicapai telah tercapai sesuai
dengan yang diharapkan ( intended impacts ) maupun kebijakan akan dilanjutkan sebab masih
banyaknya tujuan yang belum bisa dicapai dan dampak negatifnya cukup besar ( unintended impacts )
maka selanjutnya kebijakan yang akan diteruskan namun perlu diubah maupun diperbaiki terlebih
dahulu.

Sehingga dalam mengevaluasi kebijakan penting untuk mengetahui sejauh mana implementasi
kebijakan telah bisa mencapai tujuan yang ditentukan dan perlu diketahui pula standar maupun kriteria
yang akan digunakan dalam menilai kinerja kebijakan tersebut. Untuk itulah evaluasi kebijakan tidak
hanya dilakukan pada bagian akhir akan tetapi pada seluruh aktivitas proses kebijakan mulai dari
mengevaluasi terhadap proses perumusan, implementasi dan proses penilaian hasil maupun dampak
kebijakan tersebut.
DISKUSI 7

Salah satu program yang bertujuan untuk mengatasi pengangguran dan banyaknya tenaga kerja baik di
desa maupun di desa.  Program padat karya ini dilaksanakan untuk mengatasi sementara adanya krisis
yang berkaitan dengan ekonomi masyarakat.  Terkait dengan program padat karya ini silakan Anda
diskusikan hal-hal berikut:

1. Kemukakan apa yang melatarbelakangi adanya program padat karya?

2. Kemukakan apa saja keunggulan dari program padat karya menurut anda?

3. Kemukakan tantangan apa saja yang dihadapi oleh pemerintah untuk menyukseskan program
padat karya?

4. Kemukakan apa yang akan anda lakukan jika anda ditunjuk menjadi salah seorang Ketua
Program Padat Karya di lingkungan tempat tinggal Anda?

JAWABAN :

1. Program padat karya sebenarnya telah ada sebelum masa reformasi karena pada saat itu banyak
sekali masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan (pengangguran) karena adanya golongan si
miskin dan si kaya. Pada saat itu program padat karya berhasil dilakukan maka pada masa ini
dihidupkan kembali guna untuk mempercepat pengetasan kemiskinan di pedesaan dan
pemerataan ekonomi. Program ini berfokus pada pembangunan infrastruktur yang berbasis
masyarakat. Jadi melalui program padat karya ini pemerintah membuka lapangan pekerjaan untuk
masyarakat. Program padat karya ini juga masuk kedalam upaya pemulihan ekonomi nasional
seperti pada saat dan setelah pandemic covid-19, yang dimana perekonomian nasional mengalami
keterpurukan.

2. Seperti yang dijelaskan pada poin 1, program padat karya ini berfokus pada pembangunan
infrastruktur yang “berbasis masyarakat”. Kalimat yang saya kutip adalah salah satu keunggulan
program ini, yang dimana program padat karya ini benar-benar menitikberatkan pada pekerjaan
yang memanfaatkan tenaga kerja manusia bukdan dengan mesin. Hal ini menunjukkan juga selain
hemat biaya pengeluaran untuk modal, program padat karya ini juga sangat memberi kesempatan
masyarakat untuk mendapat lapangan pekerjaan serta menjadi salah satu skema alternatif dalam
menghadapi ancaman krisis.

3. Menurut saya tantangan yang dihadapi oleh pemerintah dalam menyukseskan program padat
karya ini adalah masih kurangnya perhatian masyarakat Indonesia yang dimana hal ini terlihat
jelas masih banyaknya orang-orang yang lebih mencintai, memfavoritkan produk-produk luar
ketimbang produk local karena dinilai lebih baik dan lebih bagus dari segikualitasnya. Serta
tantangan lainnya adalah tingkat persaingan semakin tinggi akibat adanya serbuan produk luar
yang masuk ke Indonesia.

4. Jika saya ditunjuk menjadi seorang Ketua Program Padat Karya, saya akan memfokuskan
program ini pada infrastruktur jalan dan penunjang produksi pertanian di desa saya. Sebab,
kondisi infrastruktur desa saya belum cukup baik dan menunjang. Dalam menjalankan program
ini saya akan melibatkan masyarakat untuk mengerjakannya dengan tidak membeda-bedakan
gender yang maksudnya laki-laki dan perempuan dapat berperan aktif dalam setiap tahapan
kegiatan mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pasca konstruksi. Dan saya akan
memastikan pengelolaan program ini harus bisa dipertanggungjawabkan.

Sumber referensi :

Nurcholis, H., Tri Kartono, D., Aisyah, S. (2022). Pembangunan Masyarakat Desa dan Kota .
Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka, cetakan ke-4.

DISKUSI 8

Dalam kaitannya dengan diskusi pada minggu kedelapan ini, silakan Anda dengan teman-teman lainnya
mendiskusikan hal-hal berikut:

Kemukakan pemahaman Anda mengenai partisipasi masyarakat dalam pembangunan?

Masyarakat madani sebagai tujuan dari pembangunan masyarakat adalah suatu hal yang tepat, apakah
Anda setuju? Kemukakan pendapat Anda mengenai hal tersebut!

Kemukakan pemahaman Anda mengenai konsep kesejhateraan masyarakat yang ideal?

Sampaikan argumentasi Anda bahwa antara partisipasi masyarakat, masyarakat madani dan kesejahteraan
masyarakat saling berkaitan. Sertakan contoh dan analisis anda berdasarkan data dan referensi yang
relevan.

JAWABAN :
1.Partisipasi masyarakat dalam pembangunan merupakan bentuk kerja sama pemerintah dengan
masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pelestarian, serta pengembangan hasil pembangunan yang
akan dicapai.

partisipasi masyarakat dalam pembangunan sifatnya sukarela. Artinya masyarakat dapat terlibat secara
sukarela dalam setiap kegiatan pembangunan.

Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan Tidak hanya berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan, masyarakat juga turut berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan. Contohnya turut
berpartisipasi dalam pembangunan dengan menjadi tenaga kerja, ikut menggalang dana atau memberi
sumbangan uang tunai, dan lainnya.Selain itu, bentuk partisipasi masyarakat dalam pembangunan juga
bisa dilakukan dengan selalu membayar pajak tepat waktu, tidak merusak fasilitas umum, ikut terjun
dalam kegiatan pembangunan, kompak dan rela bekerja sama tanpa memperhatikan perbedaan yang ada,
dan lain sebagainya.

2.setuju,karena Masyarakat madani adalah kelembagaan sosial yang akan melindungi warga negara dari
perwujudan kekuasaan negara yang berlebihan bahkan masyarakat madani dapat dikatakan sebagai tiang
utama kehidupan politik yang demokratis. Sebab masyarakat madani tidak saja melindungi warga negara
dalam berhadapan dengan negara, tetapi juga merumuskan dan menyuarakan aspirasi masyarakat.

3.arti sejahtera adalah tenteram, senang, dan sehat sentosa. Sehingga masyarakat yang sejahtera adalah
masyarakat dengan keadaan sehat, damai, dan senang.

kesejahteraan masyarakat adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan dasar yang tercermin dari rumah yang
layak, tercukupinya kebutuhan sandang dan pangan, biaya pendidikan, dan kesehatan yang murah dan
berkaulitas atau kondisi dimana setiap individu mampu memaksimalkan utilitasnya dengan tingkat batas
tertentu dan kondisi dimana tercukupinya kebutuhan jasmani dan rohani.
Kehidupan sejahtera ditandai dengan berkurangnya penyakit berbahaya dan menular, masyarakat hidup
dalam kawasan lingkungan yang lebih ramah dan hijau.

Selain itu, memiliki fasilitas lingkungan dan perumahan yang sehat, serta senantiasa memiliki mitra
dalam menjaga keberlanjutan.

Masyarakat sejahtera dapat terwujud jika penduduk mampu berpartisipasi dalam pembangunan. Maka
strategi dan upaya pembangunan harus bertujuan untuk meningkatkan masyarakat.

4.masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, serta
maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

masyarakat yang demokratis dan menghargai hak-hak tanggung jawab manusia. Salah satu tujuan dari
masyarakat madani adalah menciptakan masyarakat yang tidak berdasarkan pada interaksi yang bersifat
kelas atau menghilangkan diskriminasi dalam kehidupan sosial. Selain itu, tujuan masyarakat madani,
yakni menjadi kekuatan penyeimbang bagi kecenderungan dominasi negara. Dengan begitu, tata
pemerintahan yang baik, bersih dan bertanggung jawab dapat terwujud.

kesejahteraan adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan dasar yang tercermin dari rumah yang layak,
tercukupinya kebutuhan sandang dan pangan, biaya pendidikan, dan kesehatan yang murah dan
berkaulitas atau kondisi dimana setiap individu mampu memaksimalkan utilitasnya dengan tingkat batas
tertentu dan kondisi dimana tercukupinya kebutuhan jasmani dan rohani.

tenteram, senang, dan sehat sentosa. Sehingga masyarakat yang sejahtera adalah masyarakat dengan
keadaan sehat, damai, dan senang.
DISKUSI 7 TAP

No.    Uraian Diskusi 


1. Seorang ahli pengukuran organisasi yang bernama Evan
dalam menjelaskan pendekatan proses untuk mengukur
2. efektivitas manajemen pemerintahan mengembangkan rasio-
  rasio untuk mengukur efisiensi internal
organisasi. Diskusikan langkah-langkah rasional yang
dikemukakan ahli tersebut dalam mengukur efisiensi internal
organisasi!
Dalam manajemen pemerintahan dikenal pendekatan bidang
sasaran yang dikembangkan oleh Kilmann dan Herden untuk
mengukur performansi organisasi pada setiap aktivitas
termasuk terdapatnya keluhan mengenai terganggunya
pelayanan publik. Diskusikan bidang sasaran yang
dikemukakan oleh dua ahli tersebut! Kaitkan dengan
layanan publik prima yang dilaksanakan organisasi
pemerintah!

1. Cara lain dalam pengukuran efektivitas dengan pendekatan proses ini adalah melalui pengukuran
terhadap efisiensi ekonomis dari organisasi. Evan mengembangkan metode pengukuran efektivitas secara
kuantitatif. Evan menyarankan pengukuran efektivitas organisasi dilakukan terhadap input sumber,
transformasi sumber menjadi output, dan output yang diberikan terhadap konsumen yang terdapat diluar
organisasi Pendekatan ini relevan untuk dikategorikan sebagai pendekatan proses karena Evan
mengembangkan sejumlah rasio- rasio yang mengukur efisiensi internal organisasi. Langkah pertama
yang ia lakukan adalah menghitung besarnya ongkos untuk mengadakan input (I), ongkos transformasi
(T), serta nilai output (O). Ketiga variabel tesebut dapat dikombinasikan untuk mengukur berbagai aspek
dari performansi organisasi. Cara yang paling sering digunakan untuk melakukan pengukuran efisiensi
adalah dengan menggunakan rasio O/I.Rasio lainnya, seperti T/O menunjukkan besarnya kegiatan
transformasi yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah tertentu output. Dengan demikian tampak
bahwa pengukuran terhadap input, transformasi serta output, memberikan kesempatan untuk melakukan
perhitungan terhadap berbagai aspek dari efisiensi organisasi.

2. Pendekatan bidang kegiatan ini didasarkan pada kenyataan bahwa organisasi mempunyai banyak
bidang kegiatan yang juga bisa diartikan bahwa organisasi mempunyai lebih dari satu bidang sasaran.
Pendekatan ini mengukur perfomansi organisasi pada setiap bidang sasaran, dengan memperhitungkan
juga prioritas dari setiap bidang sasaran tersebut bagi organisasi. Gambaran yang lebih jelas mengenai
bidang sasaran tersebut diberikan oleh Kilmann dan Herden yang membedakan sasaran yang berupa
efisiensi atau efektivitas, dan antara sasaran yang berfokus pada aspek internal atau yang berfokus pada
aspek eksternal. Dengan kerangka tersebut Kilmann dan Herden menunjukkan bahwa adanya empat
bidang sasaran, bagi suatu sasaran. Adapun pendekatan bidang sasaran ini dapat mengukur efisiensi
internal dan eksternal organisasi serta efektivitas internal dan eksternal organisasi sebagai berikut.

1). Efisiensi Internal

Efektivitas organisasi dalam menggunakan berbagai macam sumber yang dimilikinya.Ukuran yang
digunakan adalah perbandingan nilai output terhadap nilai input. Memusatkan perhatian pada efisiensi
kegiatan yang dilakukan di dalam organisasi, sehingga sangat memperhatikan besarnya nilai input,
transformasi, maupun output.

2). Efisiensi Eksternal

Kemampuan organisasi dalam mendapatkan segala jenis sumber yang diperlukannya. Memusatkan
perhatian terhadap kemampuan organisasi dalam membina hubungan baik dengan elemen-elemen
lingkungannya.

3). Efektivitas Internal

Besarnya perolehan pekerja yang bekerja dalam suatu organisasi, sehingga bidang sasaran ini bisa
dianggap identik dengan pengukuran efektivitas organisasi menurut pendekatan proses. Ukuran yang
digunakan umumnya berhubungan dengan kepuasan dan motivasi karyawan seperti iklim kerja, hubungan
interpersonal.

4). Efektivitas Eksternal

Kemampuan organisasi untuk memberikan rasa puas kepada setiap elemen constituency, sehingga bidang
sasaran ini identik dengan pengukuran efektivitas organisasi melalui pendekatan constituency.

Sumber : Manajemen Pemerintahan - IPEM4431


DISKUSI 8 TAP

Kerjakan latihan ini dengan berpegang pada kaidah ilmiah dan


pergunakan konsep'teori yang benar dan relevan....

1. Teori mengenai bounded rationality mengatakan      


seseorang akan mengambil tindakan sejalan dengan
bingkai rasionalitas yang dia fahami atau percayai.  
Begitu juga informasi yang diterima dari media yang  
dibacanya. Informasi ini akan mempengaruhi
kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan  
pemerintah dalam mengatasi wabah Covid-19 yang
sedang terjadi. Untuk itu Pemerintah Pusat dan 30
Pemerintah Daerah harus melakukan pilihan sistem
manajemen kinerja agar bisa efektif menangkal
informasi yang keliru mengenai covid-19.
Kemukakan berdasarkan elaborasi pemikiran Anda
sendiri pendapat ahli manajemen pemerintahan, Cascio
tentang program kinerja efektif  jika dikaitkan sebagai
akibat pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-
19)!
2. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah secepatnya  

menyiapkan komunikator pelayanan publik dengan  


memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) dalam menyampaikan informasi terpercaya dan 20
valid kepada masyarakat terkait situasi dan kondisi di
tengah masyarakat maupun terkait kebijakan-kebijakan
pemerintah yang dikeluarkan untuk menangkal berita
bohong yang beredar dalam masyarakat.
Analisislah, faktor yang perlu diperhatikan
terkait citizen consequences (konsekuensi rakyat)
pelayanan berbasis TIK!
 
JAWABAN :

1. Pendapat ahli manajemen pemerintahan, Cascio tentang program kinerja efektif jika dikaitkan sebagai
akibat pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)

Cascio dala Ruky (2002) menawarkan agar program, manajemen kinerja efektif hendaknya memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :

a) relevance; hal-hal atau faktor-faktor yang diukur adalah yang terkait dengan pekerjaan yang akan
dilakukan;

Menurut pendapat saya, dalam situasi pandemic Covid-19 para pembuat kebijakan dalam hal ini
pemerintah bersama intansi terkait harus benar-benar mengukur dan mendalami tentang bagaimana virus
Covid-19, diteliti penyebabnya, bagaimana langkah-langkah yang akan diambil, apa yang harus dilakukan
dan memberi solusi yang tepat bagi masyarakat di dalam mencegah dan mengatasi virus ini.

b) sensitivity; sistem yang digunakan harus cukup peka untuk membedakan antara pegawai yang
berprestasi dan tidak berprestasi;

Menurut pendapat saya, untuk mengukur suatu kinerja yang efektif adalah bagaimana para pelayan publik
ditempatkan pada bagian apa yang seharusnya atau berdasarkan bidang ilmu yang diampunya dan
berdasarkan keahlian yang dimiliki. Apabila pemerintah salah menempatkan pelayan publik yang tidak
profesional di bidang tersebut, maka pekerjaan yang dilakukan juga akan menjadi tidak efektif. Dalam
siatuasi landemi Covid-19 ini, yang pertama tentu saja petugas medis yang memegang peranan penting.
Para petugas medis hendaknya bekerja secara profesional tanpa ada unsur politik di dalam mengambil
suatu keputusan, misanya dengan memeriksa dan memberikan hasil rapid kepada masyarakat. Para
petugas medis juga harus cepat dalam memberikan vaksinasi kepada masyarakat. Petugas medis bersama
pihak terkait harus terus menerus memberikan sosialisasi tentang bagaimana virus ini dapat menyebar,
bagaiman tindakan yang harus dilakukan masyarakat agar mereka dapat terhindar dari virus tersebut. Para
orangtua atau para jompo yang tidak dapat menuju ke tempat-tempat pelayanan harus diberikan perlakuan
khusus untuk memberikannya di rumah-rumah mereka. Selain itu, pelayan publik yang juga penting
adalah para petugas Satgas. Para petugas juga harus orang-orang yang licah dan cepat dalam bertindak
dan memberikan keputusan tentang masyarakat yang terinfeksi virus ini, yaitu dengan menjemput dan
mengamankan penderita ke tempat-tempat karantina.

c) reability; sistem yang digunakan harus dapat diandalkan, dipercaya, dan menggunakan tolak ukur yang
objektif, sahih, akurat, konsisten dan stabil;

Menurut pendapat saya, sistem penghitungan jumlah pasien Covid-19 haruslah menggunakan teknologi
yang lebih canggih, agar setiap hari masyarakat bisa mendapatkan informasi yang tepat dan akurat. Obat-
obatan yang diberikan kepada pasien Covid-19 haruslah obat yang sudah diuji secara klinis dan
terpercaya agar masyarakat memiliki kepercayaan kepada pemerintah dan instansi terkait.

d) acceptability; sistem yang digunakan harus dapat dimengerti dan diterima oleh pegawai yang menjadi
penilai maupun yang dinilai dan memfasilitasi komunikasi aktif dan konstruktif antara keduanya ;

Menurut pendapat saya, pelayan publik dan masyarakat harus bekerja sama dalam mengatasi penyebaran
virus ini. Pelayan publik memberikan fasilitas kesehatan yang memadai, memberikan sosialisasi-
sosialisasi tentang penyebaran virus, serta pelayanan kesehatan lainnya. Sementara itu masyarakat harus
patuh terhadap aturan-aturan yang ditetapkan dalam masa pandemic agar bersama-sama masyarakat dapat
memutus mata rantai penyebaran virus ini untuk segera kembali ke situasi normal.

e) practicality; semua instrument, misalnya karcis atau formulir harus mudah digunakan oleh kedua pihak
(pembuat dan pemakai), tidak rumit dan terkesan berbelit-belit.

Menurut pendapat saya, pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat harus prima. Di dalam
pelayanan pemberian vaksinasi, masyarakat dihadapkan kepada proses yang masih birokratis. Seharusnya
petugas medis memberikan sosialisasi ataupun informasi yang mudah diakses masyarakat tentang
bagaimana pelayanan terhadap pasien Covid-19 ataupun keluarganya. Sistem pemberian layanan vaksin
juga masih terdapat unsur KKN di dalamnya. Para keluarga petugas medis dengan mudahnya
mendapatkan pelayanan sedangkan masyarakat terutama di pelosok-pelosok masih sulit mendapatkan
layanan ini. Untuk formulir-formulir yang harus diisi oleh masyarakat yang hendak mendapatkan
vaksinasi, sudah berjalan dengan baik. Untuk saya pribadi dan keluarga saya, dalam proses pencetakan
kartunya masih sulit karena meskipun sudah mendapatkan dua kali vaksinasi, namun belum bisa
membuka ataupun mencetak kartu tersebut. Hal ini juga menyulitkan masyarakat terutama yang akan
mengadakan perjalanan ke luar propinsi karena ini menjadi salah satu persyaratan bagi masyarakat yang
akan bepergian. Seharusnya, dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK),
masyarakat lebih dimudahkan dalam pengurusan administrasi tersebut.

2. Aplikasi TIK dengan teknologi digital yang canggih memungkinkan manusia menciptakan alat
produksi dan komunikasi yang efisien dan menjamin kecermatan dan kecepatan hasil secara sempurna.
Pada era digital ini, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekeerjaan serupa hanya dalam
hitungan menit, dengan tingkat akurasi dan hasil yang lebih sempurna. Karena aplikasi TIK tersebut, gaya
dan pola hidup manusiapun berubah. Pola hubungan antar manusia juga mengalami perubahan.

Terdapat banyak manfaat dari penggunaan aplikasi TIK di dalam pelayanan publik. Penggunaan TIK
yang tepat dapat memberikan layanan yang disesuaikan dengan perubahan kebutuhan masyarakat untuk
dijadikan prioritas bagi pemerintah. TIK menawarkan kesempatan pemerintah untuk memberikan layanan
yang lebih cepat, dengan biaya yang sama atau lebih rendah. TIK juga menawarkan potensi yang
signifikan untuk memberikan layanan yang ada dengan cara yang memberikan nilai tambah kepada
masyarakat.

Keuntungan-keuntungan yang bisa dirasakan bagi masyarakat antara lain :

a) memungkinkan masyarakat mendapatkan pelayanan tanpa harus berhubungan dengan petugas


demokrasi.

b) masyarakat tidak harus berkunjung ke kantor, yang konsekuensinya mengeluarkan biaya transportasi

c) masyarakat mendapatkan pelayanan 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu karena mesin
aplikasi yang dapat dioperasikan secara terus menerus

d) pelayanan publik dapat diakses masyarakat melalui website dari mana saja asalkan tersedia peralatan
dan infrastrukturnya

e) masyarakat dapat melakukan tracking (pemindaian) terhadap proses pelayanan yang mereka minta
Adapun faktor yang perlu diperhatikan terkait citizen consequences (konsekuensi rakyat) pelayanan
berbasis TIK adalah sebagai berikut :

a) Ancaman pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) karena akses data yang mudah dan
menyebabkan orang plagiatis akan melakukan kecurangan

b) Ancaman terjadinya pikiran pintas dimana anak-anak seperti terlatih untuk berpikir pendek dan kurang
konsentrasi

c) Ancaman penyalahgunaan pengetahuan untuk melakukan tindak pidana seperti menerobos sistem
perbankan, dan lain-lain (menurunnya moralitas).

d) Tidak mengefektifkan teknologi informasi sebagai media atau sarana belajar, misalnya seperti selain
men-download e-book, tetapi juga mencetaknya, tidak hanya mengunjungi perpustakaan digital, tetapi
juga masih mengunjungi gedung perpustakaan, dan lain-lain.

e) Generasi anak dan remaja harus dipantau dalam penggunaan TIK karena mereka dapat menggunakan
aplikasi ini untuk hal-hal yang tidak benar atau berbau pornografi yang dapat merusak masa depan
generasi bangsa. Untuk itu, pemerintah dalam hal ini instansi terkait harus lebih ketat dalam membatasi
sius-situs pronografi yang dapat menyebabkan masyarakat atau generasi mudah mudah terjerukus kepada
hal-hal yang negatif dan berdampak terkena UU ITE.

f) Penggunaan TIK secara terus menerus dapat berakibat pada timbulnya berbagai macam penyakit bagi
masyarakat. Untuk itu, perlu antisipasi baik dari pemerintah maupun orangtua dan orang yang
bersangkutan untuk dapat mengontrol sendiri penggunaan TIK tersebut.

Sumber :

1) BMP IPEM4429/MODUL 9

2) BMP IPEM4431/MODUL 6

Anda mungkin juga menyukai