Disusun Oleh :
LUSIANA MONLY
226060600011002
KELAS A
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
2023
I. Kajian Teori
1.1 Konsep Perencanaan
Menurut Sarinah (2017) perencanaan adalah suatu kegiatan untuk
menetapkan, merumuskan, dan mengatur pendayagunaan manusia, material,
metode, dan waktu secara efektif dalam rangka pencapaian tujuan. Menurut
Widjojo (dikutip oleh Sarinah 2017) perencanaan setidaknya berfokus pada
dua hal. Pertama adalah pilihan secara sadar mengenai tujuan-tujuan konkret
yang hendak dicapai dalam waktu tertentu, yang didasari oleh nilai-nilai yang
dimiliki masyarakat yang bersangkutan. Kedua adalah pilihan diantara cara-
cara alternatif yang efisien dan rasional guna mencapai tujuan-tujuan
tersebut. Dalam pemilihan cara-cara tersebut diperlukan juga ukuran atau
kriteria tertentu yang harus dipilih terlebih dahulu. Menurut Sarinah (2017)
perencanaan memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan titik tolak dan tujuan usaha
2. Sebagai pedoman dalam melakukan tindakan atau aktivitas
3. Mencegah terjadinya pemborosan waktu atau inefisiensi
4. Memudahkan kontrol atau pengawasan
5. Sebagai sarana evaluasi yang teratur
6. Sebagai alat koordinasi
Menurut Harold Kootz (dikutip oleh Syam 2014) ada beberapa langkah
yang harus dilakukan dalam sebuah proses perencanaan. Langkah pertama
adalah menentukan tujuan yang hendak dicapai. Kedua adalah menetapkan
premis-premis, dalam hal ini adalah menetapkan prediksi tentang keadaan-
keadaan serta kebijakan-kebijakan yang mungkin untuk dilakukan di masa
mendatang. Premis-premis tersebut dapat dibagi menjadi tiga yaitu premis
non controllable, semi controllable dan controllable. Premis non controllable
merupakan premis yang tidak dapat dikendalikan seperti halnya situasi politik.
Premis semi controllable merupakan premis yang sebagian dapat dikendalikan
seperti halnya harga. Sedangkan premis controllable merupakan premis yang
dapat dikendalikan sepenuhnya seperti halnya program yang telah ditetapkan
suatu organisasi. Langkah Ketiga adalah mempelajari berbagai kemungkinan
atas serangkaian tindakan yang akan diambil. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan mempertimbangkan berbagai peluang dan risiko untuk selanjutnya
diambil sebuah keputusan.
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 114 tahun 2014, tentang
Pedoman Pembangunan Desa, yang dimaksud Perencanaan pembangunan
desa adalah proses tahapan kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah
Desa dengan melibatkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan unsur
masyarakat secara partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber
daya desa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan desa. (Tim Penyusun
Kementrian Desa, PDT dan Transmigrasi: 2016). Perencanaan pembangunan
desa dilakukan secara partisipatif oleh pemerintah desa sesuai dengan
kewenangannya (Pasal 63 ayat 2 PP 72/2005 tentang Desa).
1) Kesejahteraan Masyarakat
Dalam bidang perikanan air darat ini memberikan outcome yang sangat baik
bagi kesejahteraan masyarakat desa Ngulanan khususnya bagi kelompok
pemuda. Ini terbukti dengan semakin semangatnya kelompok pemuda dalam
membudidayakan ikan darat. Yang pada awalnya mereka memanfaatkan
saluran air atau drainase untuk sarana budidaya ikan, sekarang kelompok
pemuda tersebut dapat sarana yang lebih besar melalui revitalisasi lahan
untuk membudidayakan ikan darat. Dengan adanya budidaya ikan ini
diharapkan kedepannya dapat lebih berkembang dan bisa meningkatkan
perekonomian mereka, serta diharpakan bisa menciptakan lapangan
pekerjaan dilingkungannya tersebut sehingga dapat menekan adanya angka
pengangguran di sekitar area tambak khususnya atau di Desa Ngulanan pada
akhirnya.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Setiawan, dkk (2021), Pada Desa
Banaran, Klaten. Desa ini mempunyai embung desa yang belum dimanfaatkan
secara produktifoleh masyarakat setempat. Masyarakat telah mengelola embung
tersebut untuk budidaya ikan namun usaha tersebut belum membuahkan hasil
optimal karena prosedur pembenihan dan proses panen yang belum tepat.
Akibatnya, keberadaan embung desa tersebu tbelum memberikan kontribusi yang
signifikan untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Oleh karenanya dibutuhkan
suatu upaya pemberdayaan untuk meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat
dengan memanfaatkan embung desa secara tepat. pemberdayaan masyarakat
dengan melakukan pemanfaatan embung Desa Banaran dengan pembuatan
keramba jaring apung (KJA) sebagai bentuk kegiatan budidaya ikan tawar. KJA
didesain dengan menggunakan baja ringan dengan pemanfaatan drum besar
untuk penyangga. Benih ikan yang dimasukan kedalam keramba yaitu benihikan
nila. Selain itu, dilakukan juga sosialisasi kepada masyarakat atas kegiatan
pemberdayaan budidaya ikan.
Setiawan, B., Purwana, Y. M., Djarwanti, N., Surjandari, N. S., & Fitri, S. N.
(2021). Pemberdayaan masyarakat desa dengan pembuatan keramba jaring
apung (KJA) untuk budidaya ikan tawar di Embung Desa Banaran, Klaten.
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 17(2), 287-295.