SOAL
1. Sebutkan dan jelaskan dengan memberi contoh, beberapa isu pembangunan.
2. Modal sosial yang dimiliki masyarakat kita dewasa ini sedang mengalami
pelemahan. Berikan contohnya, dan jelaskan bagaimana cara untuk dapat
menumbuhkembangkan kembali modal sosial tersebut.
3. Bila Corporate Social Responsibility (CSR) dijalankan dengan baik oleh
perusahaan, sesungguhnya akan sangat berkontribusi dalam percepatan
pembangunan di Indonesia. Bagaimana menurut anda implementasi CSR yang
dapat berhasil maksimal untuk pemberdayaan masyarakat.
4. Berikan analisis kritis terhadap proses pembangunan yang sedang berjalan saat
ini, khususnya terhadap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
5. Berikan analisis kritis saudara terhadap kebijakan Penanggulangan Penyebaran
Covid-19 yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia saat ini dari
Perspektif Modal Sosial (Social Capital).
Berikan pula saran tentang apa yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk
penanggulangannya.
Jawaban
1. Teori pembangunan atau definisi pembangunan fisik dan pembangunan non fisik di dalam kehidupan
masyarakat. Halo sahabat MB dimana pun anda berada, di bawah ini saya akan memaparkan tentang
Teori Pembangunan yang berisikan pengertian pembangunan fisik dan pembangunan non fisik di dalam
kehidupan masyarakat. Semoga bagi kalian yang sedang membutuhkan artikel ini untuk sebagai syarat
melengkapi tugas sekolah, kuliah bahkan untuk tugas akhir/ skripsi agar dapat bermanfaat. Berikut ini
adalah penjelasannya.
* Pembangunan Fisik
Fisik dalam istilah pembangunan meliputi sarana dan juga prasarana pemerintahan seperti:
a. Jalan
b. Jembatan
c. Pasar
d. Pertanian dan
e. Irigrasi.
Kondisi fisik ini dapat berupa letak geografis, dan sumber-sumber daya alam. Letak geografis sebuah
desa sangat menentukan sekali percepatan didalam sebuah pembangunan. Letaknya strategis, dalam
arti tidak sulit untuk dijangkau akibat relif geografisnya. Kecepatan proses pembangunan dan
perkembangan suatu kelurahan juga sangat ditentukan oleh itensitas hubungannya dengan dunia luar,
mobilitas manusia dan budaya akan mempercepat perkembangan desa itu sendiri.
Menurut B.S Muljana (2001:3) pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah umumnya yang
bersifat infrastruktur atau prasarana, yaitu bangunan fisik ataupun lembaga yang mempunyai kegiatan
lain dibidang ekonomi, sosial budaya, politik daan pertahanan keamanan.
Sumber daya alam yang terdapat dimasing-masing desa. Dimana sebuah desa yang mempunyai
kekayaan sumber daya alam yang banyak dari pada desa-desa lainnya, sehingga untuk mengembangkan
atau dalam proses pembangunan desa akan jauh lebih baik dari pada desa yang sedikit mempunyai
sumber daya alam,atau tidak ada sama sekali.
* Pembangunan non fisik
Didalam pembangunan suatu wilayah bukan hanya melakukan program pembangunan yang bergerak
dibidang pembanguan fisik saja tetapi juga harus bergerak dibidang pembangunan non fisik atau sosial.
Bachtiar Effendi (2002:114) oleh karena itu, pembangunan hendaknya harus adanya keseimbangan
antara pembangunan fisik ataupun pembangunan non fisiknya. Yang menjadi bagian dari pembangunan
non fisik atau sosial yaitu :
a. Pembangunan manusia
b. Ekonomi
c. Kesehatan
d. Pendidikan.
Pembangunan non fisik berkaitan dengan penggunaan sumber daya manusia itu sendiri. Adapun
pembangunan antara lain pembangunan di bidang kesehatan, pembangunan di bidang pendidikan,
pembangunan di bidang ekonomi dan lain sebagainya. Pembangunan non fisik mengedepankan
sumberdaya manusia, dikarenakan dengan adanya pembangunan non fisik menjadi dasar untuk
melakukan pembangunan fisik. Jangan sampai pembangunan bertumpu pada salah satu aspek saja,
tetapi pembangunan tersebut haruslah bersinergi satu sama lain.
Pembangunan non fisik dilakukan guna meningkatkan taraf dan kesejahteraan masyarakat pada
umumnya, baik peningkatan dan kesejahteraan masyarakatnya dalam bidang pendidikan, kesejahteraan
masyarakat bidang kesehatan maupun kesejahteraan dalam bidang lainnya. Oleh karena itu peran
manusia dalam pembangunan nonfisik perlu diperhatikan.
Usaha dibidang pembangunan non fisik dapat dijalankan dengan cara membimbing atau guiding,cara
persuasi melalui telinga dan mata (audio visual), dan dapat dengan cara memberi stimulasi. Ketiga cara
tersebut dilakukan agar masyarakat dapat tergugah untuk menimbulkan daya gerak serta dapat
memberikan contoh konkrit pembangunan yang sebenarnya, sehingga pembangunan dapat berjalan
dengan baik.
Kondisi non fisik terdiri dari atas aspek-aspek sosial budaya politik, dan religi. Aspek sosial budaya dalam
arti sempit merupakan adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan yang hidup dalam masyarakat yang masih
ditaati. Misalnya kegiatan gotong royong,yang merupakan kekuatan berproduksi dan kekuatan
membangun atas dasar kerja sama dan saling berpengertian. Dimana gotong royong yang dilakukan
sebuah desa tidak hanya terbatas pada kerja sama dibidang pertanian saja, tetapi juga mencakup bidang
pembangunan rumah dan lain sebagainya. Itulah Teori pembangunan atau definisi pembangunan fisik
dan pembangunan non fisik didalam kehidupan masyarakat.
ketiga harus masuk dalam sistem dunia dengan menjadikan negara-negara dunia
(Saharudin, 2000: 20). Dalam konteks kehidupan masyarakat, konsep modal sosial
dapat menjelaskan relasi-relasi sosial dan norma-norma yang bekerja dalam suatu
struktur sosial untuk melihat perkembangan suatu masyarakat. Modal sosial dapat
memungkinkan terciptanya kemakmuran ekonomi yang dikaitkan dengan isu-isu pembangunan di suatu
Negara, terutama Negara-negara berkembang.
sosial di pedesaan merupakan contoh dari penerapan modal sosial yang lebih
konkrit. Putnam (Ibid: 163) melihat bahwa the Javanese “arisan" is commonly viewed
by its members less as an economic institution than a broadly social one whose main purpose
memiliki kegiatan mengumpulkan uang secara teratur dalam jumlah dan periode
tertentu yang hasilnya diberikan kepada anggota kelompok yang dinyatakan sebagai
arisan, setiap kali salah satu anggota kelompok dinyatakan sebagai pemenang
masyarakat tersebut, sehingga mereka mampu bekerja sama untuk mencapai tujuan
beberapa pedesaan di Indonesia, para petani juga melakukan arisan dalam bentuk
tenaga ketika menjelang musim panen atau tanam. Petani yang tergabung dalam
kelompok-kelompok tani dalam satu desa melakukan arisan tenaga untuk meringankan pengeluaran
biaya-biaya material yang dikeluarkan ketika musim itu
datang. Setiap kelompok tani bekerja secara bergiliran menggarap hamparan lahan
kolompok tani, dan kelompok tani yang sudah digarap lahannya memberikan
sumbangan tenaga yang tidak berbeda. Solidaritas kelompok tani sebagai suatu
komunitas kecil tampak melalui aksi-aksi kebersamaan, relasi yang setara, dan
saling percaya antar anggota kelompok dengan kelompok tani lainnya. Setiap
komunitas ini bekerjasama secara efektif dan efisien untuk memperoleh manfaat
daerah di Indonesia.
JPS dan Inpres Desa Tertinggal (IDT) merupakan bagian dari pembangunan sosial yang menyentuh
semua warga negara dalam
akan meningkat.
CSR di wilayahnya.
kesejahteraan mereka.
pemberdayaan masyarakat.
Penutup
Simpulan
Saran
4. Apabila koruptor dikenakan tindak pencucian uang seperti Ahmad Fathanah, bisa sedikit mengurangi
korupsi. Masa euforia masih terjadi, banyak partai didukung oleh jaringan preman entah lokal atau
nasional, membutuhkan biaya operasional yang besar untuk kampanye, maka hampir setiap pejabat
publik mencari cara untuk mengembalikan modal yang telah dikeluarkan untuk biaya preman.Sebagian
besar oknum TNI dan polisi turut terlibat didalamnya. Wajib militer akan mengurangi korupsi secara
signifikan." Sigit Bani Prabowo, Klaten.
"Korupsi seperti tidak ada habis-habisnya, calon koruptor baru terus tumbuh dengan usia yang lebih
muda. Dalam sistem birokrasi, para birokrat muda mencontoh para pendahulunya seolah korupsi
menjadi hal yang lumrah. Tidak ada semangat penolakan dari mereka. Kemana nilai-nilai kebaikan yang
mereka peroleh dari proses pendidikan yang telah mereka lalui selama ini? Jika ini terus terjadi, proses
pemberantasan korupsi seperti "menggarami air laut". Sjafruddin Seuriget, Langsa, Aceh.
"Yang jelas budaya malu sudah tidah ada lagi di negeri ini. Mereka (para pejabat) yang notabene dipilih
rakyat sudah tidak menghiraukan nasib rakyat, mereka hanya mementingkan diri sendiri (dan
golongannya). Cara paling mudah menghilangkan korupsi di negeri ini adalah memberikan hukuman
dengan memiskinkan yang bersangkutan dan menyuruh mengembalikan uang hasil korupsi dan di
penjara digabungkan dengan para maling ayam dan para pembunuh. Kusdiyanto, Pemalang.
"Diangkat sebagai seorang pejabat itu bukan untuk melaksanakan tanggungjawab, tapi adalah sebagai
kesempatan untuk mengembalikan modal yang sudah dihabiskan untuk mencapai posisi itu, plus
keuntungan yang diimpikan. Namanya juga aji-aji mumpung. Makanya banyak pejabat yang kurang
becus pada bidangnya, malah sibuk dengan menumpuk kekayaan. Andaikan becus kerja pun juga untuk
sekedar membangun citra diri, agar nanti terpilih lagi." Irwan Rosyadi, Washington DC.
Efek jera
"Sederhana, karena hukum tunduk pada politik. Penegakan hukum yang setengah hati menjadikan
negeri ini sebagai surga bagi koruptor. Selain itu, mantan narapidana korupsi ketika kembali
kemasyarakat masih mendapat posisi terhormat. Tidak ada sanksi sosial dari masyarakat." Irwan Ali,
Makassar.
"Karena dalam memilih anggota dewan, rakyat pemilih latar pendidikannya banyak yang rendah jadi
tidak mengetahui siapa yang dipilih." Saleh Alhasini, Surabaya.
"Karena hukumannya terlalu ringan sehingga tidak ada efek jera." Doan Masengi, Manado.
"Karena hukumannya ringan banget. Maling sandal atau maling miliaran/triliunan hukumannya podo
wae alias sama saja. Sistem wani piro harus segera diberantas tuntas." Gun Smoker, BBC Indonesia di
Facebook.
"Korupsi kan sudah menjadi budaya kalau sudah tidak ada yang masuk penjara berarti bukan budaya lagi
5. Dampak pandemi COVID-19 diperkirakan lebih besar dari krisis keuangan global seperti yang terjadi di
tahun 2008. Bahkan Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) memperkirakan
bahwa ekonomi dunia hanya akan tumbuh 1.5% pada tahun ini jika pandemi ini berlanjut dan
memburuk.
Terganggunya ekonomi negara-negara mitra dagang Indonesia, belum lagi masalah ekonomi domestik
sendiri yang terhambat, tentu perkembangan ekonomi dalam negeri akan terganggu.
Dengan meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di Indonesia, sebagai peneliti di bidang analisis
pengambilan keputusan dan analisis kebijakan publik saya membuat empat analisis skenario dampak
ekonomi dari wabah virus ini.
Analisis skenario merupakan seni dan ilmu yang merumuskan cerita yang terpikirkan dan yang belum
terpikirkan untuk membantu masa depan, dengan mengambil pelajaran dari masa lalu. Analisis skenario
sendiri termasuk dalam ilmu pengambilan keputusan dan perencanaan dalam studi ekonomi.
Dalam konteks ini analisis skenario bukanlah cara untuk meramal apa yang akan terjadi, melainkan
memberikan beberapa alternatif skenario yang mungkin terjadi untuk membantu pengambil keputusan
agar menyiapkan strategi yang tepat.
Terkait dengan wabah COVID-19, setidaknya ada dua faktor yang menentukan berapa skenario yang
dapat muncul. Kedua faktor tersebut adalah tingkat penyebaran di tingkat global dan tingkat
penyebaran di Indonesia.
Penyebaran wabah ini sayangnya belum bisa di kendalikan dan WHO pun sudah mengumumkan bahwa
COVID-19 adalah sebuah pandemi.
Indonesia kini telah memasuki kondisi wabah COVID-19 dan perkembangannya mengarah pada
peningkatan penularan secara eksponensial.
Data terakhir per 23 Maret, di seluruh Indonesia sudah ada 48 orang meninggal karena COVID-19 dan
total 514 orang yang sudah terjangkit, termasuk 29 yang sudah sembuh.
Berdasarkan dua faktor pendorong utama yang memiliki ketidakpastian tinggi ini, hanya dua dari empat
skenario yang saya buat masih relevan untuk kondisi saat ini:
Skenario Terburuk
Skenario ini terjadi jika wabah COVID-19 tidak terkendali sehingga berkembang menjadi pandemik dan
Indonesia terjangkiti dengan perkembangan wabah berlangsung secara eksponensial. Pada skenario ini
dampak terhadap perekonomian (produksi dan pariwisata) cukup signifikan, begitu pula dampak
terhadap fiskal dan pertumbuhan ekonomi akan cukup besar.
Krisis yang timbul akibat COVID-19 sangat berbeda dengan krisis ekonomi dan keuangan yang selama ini
sering terjadi, karena krisis ini dipicu oleh wabah yang menghambat kegiatan perekonomian.
Untuk itu protokol penanganan krisis ekonomi dan keuangan yang ada tidaklah memadai menghadapi
kondisi terburuk, karena yang perlu ditangani terlebih dahulu bukanlah masalah keuangan tetapi
penyebab utamanya. Pemerintah perlu terlebih dahulu mencegah penyebaran COVID-19.
Pemerintah perlu menyiapkan protokol atau strategi yang tidak lazim untuk menghadapi berbagai
skenario eksploratif (plausible scenario).
Kementerian keuangan telah menyiapkan beberapa skenario menghadapi krisis wabah COVID-19,
beberapa diantaranya adalah menambah hutang negara untuk menambal defisit anggaran dan
pemerintah juga sudah menyiapkan anggaran untuk membantu menjaga pertumbuhan ekonomi yang
akan terdampak jika dilakukan karantina.
Dalam kondisi ini respons kebijakan yang dapat dan perlu ditempuh antara lain:
melarang aktivitas di luar rumah bagi seluruh warga kecuali jika sangat perlu dilakukan,
menjaga ketersediaan kebutuhan pokok,
memastikan anggaran untuk jaring pengaman sosial yaitu bantuan bagi masyarakat yang rentan akibat
wabah ini.
Kelompok masyarakat yang paling rentan tidak hanya yang selama ini masuk ke dalam Program Keluarga
Harapan tetapi juga kelompok masyarakat yang kehilangan pendapatan seperti pegawai harian lepas
yang diberhentikan, pedagang kecil yang kehilangan penghasilan, termasuk perlindungan bagi tenaga
medis yang berhadapan langsung menangani pasien COVID-19.
Terlepas dari perkembangan wabah yang cukup memprihatinkan, waspada menyiapkan diri untuk
kondisi terburuk akan dapat menjamin hasil yang terbaik