METODE PENELITIAN
INVESTASI ASING:
APAKAH MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI?
Nama : Edward
NPM : Ketik NPM.
Dosen : Ketik nama dosen.
Data tersebut terdiri dari enam provinsi di Pulau Jawa mulai dari tahun 2010-2021.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan, pendapatan dan pengangguran indeks
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan kemiskinan
dan variabel investasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi. Pemerintah harus mampu mengalokasikan anggaran secara efisien yang
berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi baik secara ekonomi maupun
ekonomi jangka panjang dan dalam jangka pendek. Agar pemerintah bisa lebih fokus pada
kebijakan pada kemanusiaan pembangunan dan perluasan kesempatan kerja untuk mampu
mengatasi pertumbuhan ekonomi di Jawa.
2
BAB I
PENDAHULUAN
PDRB merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur Aktivitas
perekonomian di suatu daerah dikatakan sedang berkembang dan mengembangkan barang
dan jasa diproduksi dalam kurun waktu tertentu. Indeks pembangunan manusia berperan
peran penting dalam pembangunan modern ekonomi, ini karena orang-orangnya baik
pembangunan akan menjadikan faktor-faktor produksi mampu dimaksimalkan. Selain itu,
manusia itu tinggi pembangunan mengakibatkan jumlah penduduk yang tinggi sehingga ini
akan meningkatkan tingkat konsumsi. Namun, itu benar sebenarnya di enam provinsi di
pulau tersebut Jawa memiliki indeks pembangunan manusia meningkat setiap tahunnya
namun pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan mengurang.
Situasi ini akan terus berlanjut sampai ada upaya untuk mengatasinya meningkatkan
pendapatan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian pertumbuhan ke tingkat yang
tinggi. Masalah lain itu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah tingkat
kemiskinan. Khusus untuk Indonesia, sebagai negara berkembang, masalah kemiskinan
adalah permasalahan yang sangat penting dan mendasar di dalamnya upaya pembangunan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh indeks pembangunan
manusia, pendapatan, kemiskinan, investasi dan pengangguran pertumbuhan ekonomi. Hal-
hal baru diusulkan dalam hal ini penelitian adalah indeks pembangunan manusia,
pendapatan, kemiskinan, investasi. Tingkat pendapatan nasional dan ukurannya. Jumlah
penduduk akan mempengaruhi total per kapita pendapatan suatu negara. Menurut Todaro
(2011)
Ada tiga faktor atau komponen utama dalam hal ini pertumbuhan ekonomi masing-
masing negara, meliputi:
(1) Akumulasi modal yang meliputi segala bentuk atau jenis investasi baru yang
ditanamkan pada tanah, peralatan fisik dan modal atau manusia sumber daya,
(2) pertumbuhan penduduk di masa depan tahun yang akan menambah jumlah
modal akumulasi,
(3) kemajuan teknologi. Pembangunan ekonomi dan kemiskinan adalah hal yang
penting indikator pembangunan ekonomi dengan mengurangi tingkat kemiskinan dan
pembangunan ekonomi terus meningkat.
Meningkatkan kualitas kesehatan dan pelayanan gizi bagi masyarakat juga untuk
meningkatkan pendidikan dan mengurangi kemiskinan. Pengangguran merupakan suatu
keadaan dimana seseorang tidak bekerja pada usia produktif antara 15 tahun hingga 65
tahun. Konsep kemiskinan sangat penting beragam, yang secara sederhana diartikan
sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan
meningkatkannya kondisi, untuk pemahaman yang lebih luas itu mencakup aspek sosial
dan moral. Raharja dan Manurung (2010), pendapatan adalah total penerimaannya berupa
uang atau tidak yang dihasilkan seseorang atau rumah tangga pada waktu tertentu periode
dalam bentuk non-moneter yang diterima oleh seseorang, misalnya dalam bentuk barang,
beras tunjangan, dan sebagainya. Pendapatan diterima berasal dari penjualan barang dan
jasa dihasilkan dalam kegiatan bisnis. Berdasarkan Samuelson dan Nordhaus (2007)
menyatakan bahwa dalam dalam hal ini pendapatan juga dapat diartikan sebagai a
penghasilan bersih seseorang dalam bentuk uang atau dalam bentuk barang. Secara umum
pendapatan dapat diklasifikasikan berupa gaji dan upah, pendapatan dari kekayaan, dan
Komang dkk. (2021) berpendapat bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara
tinggi badan tingkat pengangguran dan kemiskinan. Negara-negara di Dunia telah sepakat
untuk menghitung perekonomian kesehatan suatu negara, menggunakan nilai parameter
produk nasional bruto per kapita. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), PDRB adalah
didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit bisnis dalam
suatu area atau nilai total barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh setiap orang unit
ekonomi di daerah tersebut (Charles & Runtunuwu, 2020).
Badan Pusat Statistik yaitu Yang dikategorikan miskin adalah masyarakat yang
tergolong miskin tidak dapat memenuhi persyaratan minimum 2.100 kalori per kapita per
hari ditambah minimum kebutuhan non-makanan yang merupakan kebutuhan pokok
seseorang yang meliputi kebutuhan dasar akan perumahan, sandang, kebutuhan sekolah,
transportasi, dan perumahan. tangga dan individu mendasar lainnya. Kemiskinan
menggambarkan situasi yang lengkap kelemahan seperti modal terbatas, rendah
pengetahuan dan keterampilan, produktivitas rendah, rendah pendapatan, nilai tukar produk
yang lemah masyarakat miskin dan terbatasnya kesempatan untuk berpartisipasi dalam
pengembangan. Keberhasilan pembangunan negara atau wilayah merupakan hal yang
penting indikator kemiskinan. Kemiskinan terkadang penting tidak mempunyai akses
terhadap pendidikan dan pekerjaan mengatasi kemiskinan dan mendapatkan rasa hormat
yang layak (Indonesia dkk., 2021). Berdasarkan (Yusri, 2022)
Kemiskinan terbagi menjadi 2 bagian yaitu: Relatif kemiskinan, Melihat kemiskinan dari
sudut pandang social ketimpangan, hal ini karena ada masyarakat yang mampu memenuhi
kebutuhan minimum namun tetap lebih rendah dari populasi lainnya, disebut relatif
kemiskinan.
Peran ini berasal dari tiga fungsi penting kegiatan penanaman modal, meliputi: Penanaman
modal adalah salah satu komponen pengeluaran agregat, jadi peningkatan investasi akan
meningkatkan agregat permintaan, pendapatan nasional, dan lapangan kerja peluang;
Peningkatan barang modal sebagai hasil investasi akan meningkatkan produksi kapasitas;
Investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi. Investasi akan meningkatkan
pendapatan dan jumlah barang yang diproduksi berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan
pengentasan kemiskinan. Investasi adalah komitmen terhadap beberapa hal dana atau
sumber daya lain yang berkomitmen saat ini, untuk mendapatkan keuntungan di masa
depan.
Penganggur. Pengangguran adalah istilah untuk pekerja yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari pekerjaan, sedang menunggu proyek kerja berikutnya, atau
seseorang yang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran rate adalah
persentase antar divisi jumlah pengangguran dan angkatan kerja. Itu Masalah pengangguran
bisa dikatakan sangat buruk rumit untuk dipelajari dan merupakan masalah penting, mini
karena dapat dikaitkan dengan beberapa indikator.
BAB II
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini digunakan data sekunder dicatat oleh pihak lain atau data
penelitian diperoleh secara tidak langsung. Datanya bersumber dari Badan Pusat Statistik
(BPS) yaitu Data Pertumbuhan Ekonomi, Pembangunan Manusia Data indeks, data
pendapatan, data kemiskinan, Data Investasi, dan Data Pengangguran. Itu data yang
digunakan adalah data time series dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2021 enam
provinsi di Pulau Jawa. Pulau Jawa adalah rumahnya kepada 151 juta penduduk Indonesia
atau sekitar 56,1% dari jumlah penduduk Indonesia. Jumlah yang padat masyarakat yang
tinggal di Pulau Jawa telah menyebabkan munculnya berbagai macam permasalahan sosial
ekonomi seperti kemiskinan dan pengangguran. Namun di sisi lain, pulau Pulau Jawa dapat
menjadi tujuan investasi dengan potensi pasar yang besar.
Alat pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah panel analisis data.
Analisis data panel dimulai dengan pilih model yang tepat di antara yang umum efek, efek
tetap, dan efek acak. Di dalam analisis data panel, proses pengujian Asumsi klasik model
juga dilakukan Keluar. Model regresi data panel terpisah menjadi tiga model yaitu pooled
less square atau efek umum, efek tetap, dan efek acak model. Berikut hasil pengolahannya
ketiga model ini. Langkah selanjutnya adalah menentukan model estimasi terbaik dalam
penelitian ini Uji Chow, Uji Hausman, dan Langrange Uji Pengganda telah dilakukan.
Berdasarkan hasil tes Chow, memang demikian Diketahui nilai tabel probabilitas
sebesar 0,0686 yang lebih besar dari 0,05. berdasarkan hasil ini, H1 ditolak. Jadi uji Chow
menyatakan bahwa model estimasi yang lebih baik adalah random effect (RE) daripada
efek tetap (FE). Tes LM merupakan hasil tes yang harus dipilih apakah model estimasi
terbaik adalah acak sekuritas (RE) atau efek tetap (FE). Berdasarkan Hasil tes berganda
Langrange diketahui bahwa nilai Prob>chibar2 lebih besar dari 0,05 adalah 1,0000
(1,00000>0,05). maka h0 adalah diterima yang berarti model terbaik untuk digunakan
adalah efek acak, bukan efek tetap. Dalam penelitian yang dilakukan. Di bagian yang sama
studi, tingkat pengangguran memiliki negatif dan dampak yang signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi. Ini Hasil tersebut mendukung temuan dalam penelitian ini dimana
indeks pembangunan manusia memiliki nilai negatif dan pengaruh yang signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi dan Pengangguran mempunyai pengaruh negatif dan signifikan
dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi.
BAB III
KESIMPULAN
Konsumsi per kapita yang terus meningkat dari tahun ke tahun tahun
menggambarkan kemampuan masyarakat dalam memenuhinya kebutuhan sehari-hari
mereka menjadi lebih baik. Karena itu, Pemerintah harus tetap memperhatikan hal ini
masyarakat sehingga konsumsi per kapita dapat tercapai meningkat lagi pada tahun
berikutnya. Itu pemerintah harus memperbaiki infrastruktur dan teknologi sehingga
investasi dalam negeri masuk Indonesia dapat berjalan secara efektif dan efisien. Itu
Pemerintah harus mampu meminimalisir angka tersebut kemiskinan dan pengangguran
cukup tinggi di Indonesia.
REFERENSI
Deprianto, A., & Jolianis. (2016). [Pengaruh Konsumsi dan Investasi Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi di Kota Padang]. Universitas Muhamadiya Sumatera Barat, 26.
Taqi, M., Ali, M. S., Parveen, S., Babar, M., & Khan, I. M. (2021). An analysis of
Human Development Index and Economic Growth. A case study of Pakistan. IRASD
Journal of Economics, 3(3), 261–271. https://doi.org/10.52131/joe.2021.0302.0042