Anda di halaman 1dari 18

Modal Insani dan

Pertumbuhan Ekonomi

Presented by:
Naswatun Zikra
465425
Outline

Modal
Literatur Countries Insani
Introduction Conclusion
Review HDI Ranking Indonesia &
Covid 19
Intoduction
Manusia atau modal insani merupakan modal utama dalam suatu
pertumbuhan ekonomi.

Menurut Arsyad (2016)  sumberdaya manusia yang termasuk dalam


faktor akumulasi modal adalah satu dari empat faktor inti yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Indonesia negara ke 4 penduduk terbanyak di dunia

Sumber daya manusia di Indonesia berlimpah


Efek bonus demografi

Apakah modal insani yang dimaksud adalah cukup dengan memiliki


kuantitas penduduk yang tinggi?
Pembangunan manusia adalah tentang
memberdayakan seseorang (UNDP)

Investasi seseorang terhadap diri mereka menentukan pencapaian yang bagus pada aspek ekonomi
individu tersebut maupun ekonomi secara keseluruhan serta teknologi sebagai penggerak ekonomi
modern, namun modal manusia adalah bahan bakarnya. Seseorang tidak dapat dipisahkan dari
pengetahuan, keterampilan, kesehatan, atau nilai-nilai lainnya (Becker, 2002)
Modal insani dibentuk oleh
dua aspek yang dapat
Pendidikan meningkatkan penghasilan
seseorang dan menghasilkan
ripple effect terhadap seluruh
perekonomian.

Kesehatan
Silva dkk (2015)
Indikator pembangunan sumber daya manusia adalah Indeks Pembangunan Manusia
(IPM). IPM merupakan ringkasan ukuran pencapaian rata-rata dalam dimensi utama
pembangunan manusia: panjang umur dan sehat, berpengetahuan dan memiliki
standar hidup yang layak. IPM juga dapat digunakan untuk mempertanyakan pilihan
kebijakan nasional.

United Nations Development Programme (UNDP)


Literatur Review
Dalam sebagian besar studi, Dimensi kesehatan dinilai dengan
modal manusia diproksikan angka harapan hidup saat lahir,
melalui indikator pendidikan, dimensi pendidikan diukur
kesehatan, gizi atau pengalaman, dengan rata-rata lama sekolah.
meskipun tidak ada yang mampu Dimensi standar hidup diukur
mewakili modal manusia dengan dengan pendapatan nasional
sempurna (Qadri 2013). bruto per kapita (UNDP)

investasi modal manusia hari ini


akan berkontribusi pada tingkat
pertumbuhan di masa depan,
serta meningkatkan kekuatan
pertumbuhan dalam mengurangi
masalah seperti kemiskinan (Silva
dkk, 2015)
Modal manusia memainkan peran yang
sangat penting dalam pertumbuhan
ekonomi negara. Investasi dalam Berbagai bentuk investasi modal manusia
pendidikan anak merupakan jalan utama termasuk sekolah, pelatihan di tempat
untuk pengembangan sumber daya kerja, perawatan medis, migrasi, dan
manusia dan akumulasi modal yang pencarian informasi tentang harga dan
diperlukan untuk membangun kapasitas pendapatan (Becker, 2002)
produktif jangka panjang suatu negara
(Ahiakpor 2013)

Hubungan kesehatan dengan


pengurangan kemiskinan dan
pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Disparitas kesehatan sebagian besar
terkait dengan lokasi, dan biasanya yang
kurang sehat adalah mereka yang tinggal
di kabupaten dan wilayah termiskin (Silva
dkk, 2015)
Countries HDI Ranking

Malaysia peringkat ke 62, lebih unggul dari China yang berada di peringkat 85
Modal Insani Indonesia
Dampak pertumbuhan modal manusia pendidikan jauh lebih besar daripada dampak pertumbuhan
investasi modal fisik. Temuan dari model human capital kemiskinan juga menemukan bahwa kabupaten
dengan tingkat pendidikan rendah dicirikan oleh tingkat kemiskinan yang lebih tinggi.

Dalam pendekatan kesehatan, Silva dkk (2015) menggunakan empat indikator yang menangkap dan
mewakili penyebab umum kesehatan yang buruk dan status layanan dan sistem kesehatan. Temuan dari
studi tersebut mengungkapkan bahwa hubungan kesehatan dengan pengurangan kemiskinan dan
pertumbuhan ekonomi jangka panjang di Indonesia sangat kuat, dan jauh lebih kuat daripada yang
dipahami secara umum

Kabupaten yang lebih miskin dengan pendidikan yang lebih rendah juga cenderung tidak memiliki
cakupan imunisasi yang memadai. Akibatnya, perbaikan hanya dalam satu aspek kehidupan mereka
mungkin tidak membuat banyak perbedaan bagi kesehatan mereka (Silva dkk, 2015).
Dalam satu dekade ini,
pembangunan manusia di Indonesia
terus mengalami kemajuan. IPM
Indonesia meningkat dari 66,53
pada tahun 2010 menjadi 71,92
pada tahun 2019.
Pandemi COVID-19 membawa
pengaruh terhadap pembangunan
manusia di Indonesia. Hal ini
terlihat dari perlambatan
pertumbuhan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) tahun 2020
dibanding tahun-tahun sebelumnya.
IPM Indonesia tahun 2020 adalah
sebesar 71,94 atau tumbuh 0,03
persen (meningkat 0,02 poin)
Sumber: BPS dibandingkan capaian tahun
sebelumnya.
Kualitas kesehatan dan
pendidikan masyarakat
Indonesia mengalami
peningkatan, sedangkan
dari sisi pengeluaran per
kapita yang disesuaikan
mengalami penurunan
Perlambatan
pertumbuhan IPM tahun
2020 sangat dipengaruhi
oleh turunnya rata-rata
pengeluaran per kapita
yang disesuaikan.
Indikator ini turun dari
11,30 juta rupiah pada
tahun 2019 menjadi 11,01
Sumber: BPS juta rupiah pada tahun
2020.
Seiring dengan melambatnya
IPM nasional, pada tahun 2020
terdapat 10 provinsi yang
mengalami penurunan IPM.
Hal ini utamanya disebabkan
oleh penurunan pengeluaran per
kapita yang disesuaikan.

Sumber: BPS
HDI China
Studi literatur akuntansi mengatakan bahwa peran modal fisik di China lebih berpengaruh terhadap pertumbuhan
disana daripada modal manusia. Hasil penelitian Whalley dkk (2010) menunjukkan bahwa modal manusia lah yang jauh
lebih penting untuk pertumbuhan di China.

Pertumbuhan total faktor produktivitas (TFP) menyumbang sekitar 40% dari pertumbuhan dan mengusulkan target
untuk meningkatkan ini menjadi 60% dari pertumbuhan (Fan, 2006). Hal ini dicapai dengan peningkatan besar dalam
pengeluaran pendidikan dengan penekanan pada ekonomi berbasis pengetahuan dengan peningkatan kualitas produk dan
pengembangan produk baru. Pandangan tentang proses pertumbuhan Cina ini menemukan gaungnya dalam peningkatan
tajam dalam ekspor produk teknologi informasi dari sekitar 7% pada awal 1990-an menjadi sekitar 30% saat ini (Xing,
2010). 

Kemudian pertumbuhan Total Factor Productifity (TFP) negatif menunjukkan bahwa mungkin ada penggunaan sumber
daya manusia yang tidak efisien dalam beberapa dekade terakhir, dan ini terutama terlihat dalam peningkatan
pengangguran lulusan perguruan tinggi.
Chow dan Li (2002)  kontribusi utama pertumbuhan ekonomi China pada periode pasca reformasi 1978-
1998 adalah dari akumulasi modal. Dalam analisis mereka, akumulasi modal menyumbang 54% dari
pertumbuhan sementara peningkatan TFP hanya menyumbang 32% dari pertumbuhan, dan pertumbuhan
input tenaga kerja 13%.
Li dkk. (2005)  kontribusi akumulasi modal yang lebih tinggi terhadap pertumbuhan sebesar 63,2% pada
periode pasca reformasi 1978-2003. Kontribusi pertumbuhan input tenaga kerja hanya 10,6%, produktivitas
faktor total menyumbang sisa 26,2%.  
Ketika ingin dilakukan penelitian selanjutnya, timbul keraguan mengenai tingkat pertumbuhan China
karena kualitas data China yang buruk.
Untaian literatur lain meneliti peran modal manusia dalam memahami pertumbuhan China yang tinggi.
Penelitian Wang dan Yao (2003) menunjukkan bahwa modal manusia memberikan kontribusi besar untuk
pertumbuhan ekonomi Cina sebelum reformasi, ketika pertumbuhan TFP negatif, tetapi setelah reformasi,
kontribusi modal manusia kecil. Hasilnya tampak berlawanan dengan intuisi karena pembentukan modal
manusia formal meningkat tajam setelah reformasi.
Whalley dkk (2010) dalam penelitiannya membangun ukuran modal manusia alternatif dalam pengertian
Schultz (1960) dengan mempertimbangkan perbedaan produktivitas. Dengan menggunakan ukuran modal
manusia ini, mereka menemukan bahwa modal manusia memainkan peran yang jauh lebih penting dalam
pertumbuhan ekonomi Tiongkok.
Hasil ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di China mungkin masih didorong oleh
pertumbuhan input modal (fisik dan manusia), tetapi pertumbuhan TFP mungkin negatif dalam beberapa
dekade terakhir. Pertumbuhan TFP negatif bersama dengan kontribusi yang tinggi dari modal fisik dan
manusia terhadap pertumbuhan ekonomi tampaknya menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan efisiensi
penggunaan input di Cina dan misalokasi modal fisik dan manusia. Pandangan ini konsisten dengan
peningkatan perluasan pendidikan dan disertai dengan peningkatan pengangguran pekerja terampil muda
perkotaan. Temuan ini menunjukkan bahwa ada keuntungan substansial untuk meningkatkan pekerjaan
mereka yang berpendidikan tinggi dan menggunakan sumber daya manusia secara lebih efisien
Conclusion
Pembangunan manusia erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat
dicapai salah satunya dengan membangun kualitas sumber daya manusia nya

Teknologi hadi sebagai pendukung ekonomi modern, namun modal insani tetap menjadi bahan bakar
utamanya.

Secara umum, ukuran pembangunan manusia adalah pendidikan dan kesehatan. Pada banyak
literatur, tingkat pendidikan dan kesehatan yang baik akan meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan hidup seseorang.

Pembangunan manusia kemudian di capture dalam Indeks Pembangunan Manusia.IPM


menyederhanakan dan menangkap hanya sebagian dari apa yang dibutuhkan oleh pembangunan
manusia. Tetapi ini tidak mencerminkan ketidaksetaraan, kemiskinan, keamanan manusia,
pemberdayaan, dan beberapa aspek lain (UNDP).

Anda mungkin juga menyukai