Anda di halaman 1dari 233

Nama : Calvin

Nim : 20105616

Prodi : S1 Manajemen Sore B

TUGAS KE-7 SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. APAKAH SUBJEK DAN OBJEK DARI DARI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA?


BERIKAN ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN MEMBERIKAN
CONTOHNYA.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diciptakan untuk menekankan bahwa manusia


dan kemampuan mereka harus menjadi kriteria utama untuk menilai perkembangan
suatu negara, bukan pertumbuhan ekonomi semata. IPM juga dapat digunakan untuk
mempertanyakan pilihan kebijakan nasional, menanyakan bagaimana dua negara
dengan tingkat GNI per kapita yang sama dapat berakhir dengan hasil pembangunan
manusia yang berbeda. Perbedaan ini dapat merangsang perdebatan tentang prioritas
kebijakan pemerintah.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah ringkasan ukuran pencapaian rata-rata


dalam dimensi utama pembangunan manusia: kehidupan yang panjang dan sehat,
berpengetahuan luas dan memiliki standar hidup yang layak. HDI adalah rata-rata
geometrik indeks yang dinormalisasi untuk masing-masing dari tiga dimensi.

1. Dimensi kesehatan dinilai oleh harapan hidup saat lahir.

2. Dimensi pendidikan diukur dengan rata-rata masa sekolah untuk orang dewasa
berusia 25 tahun dan lebih dan tahun sekolah yang diharapkan untuk anak-anak
usia sekolah yang memasuki usia.

3. Dimensi standar hidup diukur oleh pendapatan nasional bruto per kapita. HDI
menggunakan logaritma pendapatan, untuk mencerminkan semakin pentingnya
pendapatan dengan meningkatnya GNI. Skor untuk tiga indeks dimensi HDI
kemudian dikumpulkan ke dalam indeks komposit menggunakan rata-rata
geometrik.
HDI menyederhanakan dan menangkap hanya sebagian dari apa yang dibutuhkan
pembangunan manusia. Ini tidak mencerminkan ketidaksetaraan, kemiskinan,
keamanan manusia, pemberdayaan, dll.

Berdasarkan data Human Development Report 2019 UNDP untuk Indonesia urutan 111
dari ranking 189 Negara di Dunia dengan dengan Pembangunan Manusia Tinggi.

Konsep Dasar Pembangunan Manusia

Pembangunan manusia sejatinya memiliki makna yang luas. Namun, ide dasar
pembangunan manusia itu sendiri yaitu pertumbuhan positif dalam bidang ekonomi,
sosial, politik, budaya, dan lingkungan, serta perubahan dalam kesejahteraan
manusianya. Ide dasar ini memiliki fokus kepada manusia dan kesejahteraannya. United
Nations Development Programme (UNDP) menempatkan manusia sebagai kekayaan
bangsa yang sesungguhnya. Oleh karena itu, tujuan utama dari pembangunan adalah
menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati umur
panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Hal ini tampaknya
merupakan suatu kenyataan yang sederhana. Tetapi hal ini seringkali terlupakan oleh
berbagai kesibukan jangka pendek untuk mengumpulkan harta dan uang, atau hanya
berorientasi pada aspek ekonomi saja (Human Development Report 1990).

Definisi Pembangunan Manusia

Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari


pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya
untuk menikmati umur panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Hal
ini tampaknya merupakan suatu kenyataan yang sederhana. Tetapi hal ini seringkali
terlupakan oleh berbagai kesibukan jangka pendek untuk mengumpulkan harta dan
uang“. (Human Development Report 1990).

Pembangunan manusia adalah proses perluasan pilihan masyarakat. Pada prinsipnya,


pilihan manusia sangat banyak jumlahnya dan berubah setiap saat. Tetapi pada semua
level pembangunan, ada tiga pilihan yang paling mendasar yaitu untuk berumur panjang
dan hidup sehat, untuk memperoleh pendidikan dan untuk memiliki akses terhadap
sumber-sumber kebutuhan agar hidup secara layak. Apabila ketiga hal mendasar
tersebut tidak dimiliki, maka pilihan lain tidak dapat diakses.

Pembangunan manusia tidak hanya sebatas hal tersebut. Terdapat beberapa pilihan
tambahan lainnya, mulai dari politik, kebebasan ekonomi dan sosial, sehingga memiliki
peluang untuk menjadi kreatif dan produktif, serta juga dapat menikmati harga diri
pribadi dan jaminan hak asasi manusia.

Pembangunan manusia memiliki dua sisi. Pertama, pembentukan kapabilitas manusia


seperti peningkatan kesehatan, pendidikan, dan kemampuan. Kedua, penggunaan
kapabilitas yang mereka miliki seperti untuk menikmati waktu luang, untuk tujuan
produktif atau aktif dalam kegiatan budaya, sosial, dan urusan politik. Apabila skala
pembangunan manusia tidak seimbang, kemungkinan akan terjadi ketidakstabilan.

Berdasarkan konsep pembangunan manusia, pendapatan merupakan salah satu pilihan


yang harus dimiliki. Akan tetapi, pembangunan bukan sekedar perluasan pendapatan
dan kesejahteraan. Pembangunan manusia harus berfokus pada manusia, sebagai
obyek pembangunan.

Dalam Human Development Report1996, UNDP mendefinisikan pembangunan manusia


sebagaiproses dimana masyarakat dapat memperluas berbagai pilihan-pilihannya.
Pendapatan merupakan salah satu faktor penentu pilihan, tetapi terdapat juga beberapa
faktor yang lebih penting lainnya, yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan fisik yang baik
serta kebebasan dalam bertindak. Laporan tersebut juga memuat cakupan dimensi
dalam pembangunan manusia, yaitu:

Pemberdayaan yang dipengaruhi oleh kapabilitas, setiap orang bebas untuk melakukan
sesuatu tetapi jika tidak memiliki kapabilitas maka tidak akanmenikmati kebebasan
tersebut. Dengan bekerja sama maka akan tercipta perluasan pilihan seseorang.
Dengan demikian pembangunan manusia tidak hanya fokus pada individual tetapi juga
pada bagaimana kehidupan sosialnya.-Kesetaraan yang bermakna kesamaan peluang
atau kesempatan.

Pengukuran Pembangunan Manusia


Pembangunan manusia menggunakan pengukuran yang sudah dikenalkan oleh UNDP
pada tahun 1990, yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada Human
Development Report1990 diperkenalkan tiga indikator pembentuk indeks pembangunan
manusia yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.

2. BAGAIMANA PELAKSANAAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA? BERIKAN


ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN MEMBERIKAN CONTOHNYA.

Indeks pembangunan manusia (IPM) terus mengalami peningkatan rata-rata sekitar


0,89 persen. Dari kategori sedang pada 2014, indeks pembangunan manusia menjadi
kategori tinggi pada 2018. Peningkatan IPM ini merupakan bukti kerja nyata pemerintah
dalam mensejahterakan rakyatnya.

Bulan April lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data IPM. Pada 2018, IPM Indonesia
mencapai 71,39 persen. Angka ini meningkat sebesar 0,58 poin atau tumbuh sebesar
0,82 persen dibandingkan 2017. Artinya, pembangunan manusia di Indonesia terus
mengalami kemajuan.
Pembangunan manusia menurut standar United Nations Development Program (UNDP),
terdiri dari 4 kriteria, yakni IPM >80 kategori sangat tinggi, IPM 70-79 kategori tinggi.
serta IPM 60-79 kategori sedang. Untuk itu IPM Indonesia 2018 di atas 70 tersebut
mengindikasikan bahwa pembangunan manusia Indonesia masuk kategori tinggi.

Perlu diketahui, selama empat tahun lebih, indeks pembangunan manusia terus
mengalami peningkatan. Terhitung pada 2014, IPM berada di angka 68,90. Kemudian, di
2015 menjadi 69,55, selanjutnya di 2016 sebesar 70,18, pada 2017 mencapai 70,8, dan
71,39 pada 2018, serta 2019 target IPM Indonesia mencapai 71,98.

Kemajuan pembangunan manusia pada 2018 juga terlihat dari perubahan status
pembangunan manusia di tingkat provinsi. Secara umum, ada 8 provinsi yang naik kelas
atau mengalami peningkatan status pembangunan manusia. Tujuh provinsi yang
berstatus sedang pada 2017 berubah status menjadi 'tinggi'. Sementara itu, ada satu
provinsi yang mengalami peningkatan status dari rendah ke sedang.

Pada 2018, hanya ada satu provinsi yang IPM-nya masuk kategori sangat tinggi yaitu
DKI Jakarta, kemudian ada 12 provinsi yang masuk kategori sedang, sementara itu 21
provinsi masuk kategori tinggi. IPM tertinggi adalah DKI Jakarta yang mencapai 80,47,
sementara yang terendah Papua, yaitu 60,06.

Penjelasan mengenai variabel di dalam dataset ini:

- kode_provinsi: menyatakan kode dari setiap Provinsi di Indonesia sesuai


ketentuan BPS merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3
Tahun 2019 dengan tipe data numerik.

- nama_provinsi: menyatakan lingkup data berasal dari wilayah Provinsi di


Indonesia sesuai ketentuan BPS merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat
Statistik Nomor 3 Tahun 2019 dengan tipe data teks.

- indeks_pembangunan_manusia : menyatakan nilai indeks pembangunan


manusia berdasarkan provinsi dengan tipe data numerik.

- satuan: menyatakan satuan dari pengukuran indeks pembangunan manusia


berdasarkan provinsi dalam poin dengan tipe data teks.

- tahun: menyatakan tahun produksi data dengan tipe data numerik.

Apa Saja Manfaat IPM?

- IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya


membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).

- IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.

- Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran
kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan
Dana Alokasi Umum (DAU).

Mengapa Metodologi IPM Diubah?

Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.

PERTAMA

Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM. Angka
melek huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak
dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf di
sebagian besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat
pendidikan antardaerah dengan baik.

PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu
wilayah.

KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM


menggambarkan bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh
capaian tinggi dari dimensi lain.

Apa Saja yang Berubah?

Indikator
- Angka Melek Huruf pada metode lama diganti dengan Angka Harapan Lama
Sekolah .

- Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita diganti dengan Produk Nasional Bruto
(PNB) per kapita.

Metode Penghitungan

Metode agregasi diubah dari rata-rata aritmatik menjadi rata-rata geometrik.

Apa Keunggulan IPM Metode Baru?

Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik
(diskriminatif).

- Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah,
dapat diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan perubahan
yang terjadi.

- PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan masyarakat


pada suatu wilayah.

3. APAKAH MANFAAT MEMPELAJARI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA?


BERIKAN ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN MEMBERIKAN
CONTOHNYA.

Manfaat Indeks Pembangunan Manusia

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya


membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM dapat menentukan
peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.

Mempelajari Pembangunan Manusia

Mengutip isi Human Development Report (HDR) pertama tahun 1990, pembangunan
manusia adalah suatu proses untuk memperbanyak pilihan-pilihan yang dimiliki oleh
manusia. Diantara banyak pilihan tersebut, pilihan yang terpenting adalah untuk
berumur panjang dan sehat, untuk berilmu pengetahuan, dan untuk mempunyai akses
terhadap sumber daya yang dibutuhkan agar dapat hidup secara layak.

Mengetahui Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia


berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM
dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur
panjang dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut
memiliki pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi
kesehatan, digunakan angka harapan hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk mengukur
dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata
lama sekolah. Adapun untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator
kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari
rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang
mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.

Proses pembangunan yang dilakukan oleh setiap negara hendaknya mencakup seluruh
aspek, termasuk pembangunan manusia. Pembangunan manusia penting untuk
dilakukan demi mencapai kemakmuran penduduk suatu negara. Indikator keberhasilan
suatu negara dalam proses pembangunan manusia dapat dilihat melalui Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).

Dilansir dari laman resmi Badan Pusat Statistik, IPM menjelaskan bagaimana penduduk
dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, dan
pendidikan. Selain itu, IPM juga digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah
negara tergolong dalam negara maju, negara berkembang, atau negara terbelakang.
Lalu apa itu Indeks Pembangunan Manusia (IPM)? Yuk simak artikel berikut agar kamu
tahu tentang IPM.

Mengenal Fungsi IPM

BPS juga menjelaskan terkait pemanfaatan indeks pembangunan manusia (IPM) ini.
Ada 3 manfaat IPM yang dijabarkan, yaitu:

IPM sebagai indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia (penduduk) IPM dapat menentukan peringkat atau level
pembangunan suatu wilayah/negara. Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis
yang bisa digunakan sebagai ukuran kinerja pemerintah. IPM pun menjadi salah satu
penentuan dana alokasi umum (DAU).

Bagaimana membaca angka IPM?

Sejak tahun 2014, angka IPM di Indonesia disajikan secara tahunan. IPM pun menjadi
salah satu patokan keberhasilan pemerintah dalam melakukan pembangunan di
berbagai sektor. IPM sendiri disajikan dalam skor, 0-100. Penyajiannya pun tanpa
satuan. Karenanya, terkadang masyarakat kebingungan bagaimana menilai kualitas IPM.

BPS merilis panduan mengenai pengelompokan status pencapaian IPM. Ada 4


kelompok:

- Sangat tinggi, skor IPM di atas 80

- Tinggi, skor IPM antara 70 dan 80

- Sedang, skor IPM antara 60 dan 70

- Rendah, skor IPM di bawah 60

Mengetahui Komponen Indeks Pembangunan Manusia

- Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup (AHH) pada waktu lahir merupakan rata-rata perkiraan banyak
tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup.

- Angka Melek Huruf

Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat
membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya.
- Rata-Rata Lama Sekolah

Rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk
usia 15 tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal.

- Pengeluaran Riil per Kapita yang disesuaikan

UNDP mengukur standar hidup layak menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) riil
yang disesuaikan, sedangkan BPS dalam menghitung standar hidup layak
menggunakan rata-rata pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan dengan formula.
Nama : VANESSA

Nim : 20105620

Prodi : S1 Manajemen Sore B

TUGAS KE-7 SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. APAKAH SUBJEK DAN OBJEK DARI DARI INDEKS PEMBANGUNAN


MANUSIA? BERIKAN ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN
MEMBERIKAN CONTOHNYA.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diciptakan untuk menekankan bahwa manusia dan
kemampuan mereka harus menjadi kriteria utama untuk menilai perkembangan suatu negara,
bukan pertumbuhan ekonomi semata. IPM juga dapat digunakan untuk mempertanyakan pilihan
kebijakan nasional, menanyakan bagaimana dua negara dengan tingkat GNI per kapita yang
sama dapat berakhir dengan hasil pembangunan manusia yang berbeda. Perbedaan ini dapat
merangsang perdebatan tentang prioritas kebijakan pemerintah.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah ringkasan ukuran pencapaian rata-rata dalam
dimensi utama pembangunan manusia: kehidupan yang panjang dan sehat, berpengetahuan luas
dan memiliki standar hidup yang layak. HDI adalah rata-rata geometrik indeks yang
dinormalisasi untuk masing-masing dari tiga dimensi.

1. Dimensi kesehatan dinilai oleh harapan hidup saat lahir.


2. Dimensi pendidikan diukur dengan rata-rata masa sekolah untuk orang dewasa berusia
25 tahun dan lebih dan tahun sekolah yang diharapkan untuk anak-anak usia sekolah
yang memasuki usia.
3. Dimensi standar hidup diukur oleh pendapatan nasional bruto per kapita. HDI
menggunakan logaritma pendapatan, untuk mencerminkan semakin pentingnya
pendapatan dengan meningkatnya GNI. Skor untuk tiga indeks dimensi HDI kemudian
dikumpulkan ke dalam indeks komposit menggunakan rata-rata geometrik.
HDI menyederhanakan dan menangkap hanya sebagian dari apa yang dibutuhkan pembangunan
manusia. Ini tidak mencerminkan ketidaksetaraan, kemiskinan, keamanan manusia,
pemberdayaan, dll.

Berdasarkan data Human Development Report 2019 UNDP untuk Indonesia urutan 111 dari
ranking 189 Negara di Dunia dengan dengan Pembangunan Manusia Tinggi.

Konsep Dasar Pembangunan Manusia

Pembangunan manusia sejatinya memiliki makna yang luas. Namun, ide dasar pembangunan
manusia itu sendiri yaitu pertumbuhan positif dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, dan
lingkungan, serta perubahan dalam kesejahteraan manusianya. Ide dasar ini memiliki fokus
kepada manusia dan kesejahteraannya. United Nations Development Programme (UNDP)
menempatkan manusia sebagai kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Oleh karena itu, tujuan
utama dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya
untuk menikmati umur panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Hal ini
tampaknya merupakan suatu kenyataan yang sederhana. Tetapi hal ini seringkali terlupakan oleh
berbagai kesibukan jangka pendek untuk mengumpulkan harta dan uang, atau hanya berorientasi
pada aspek ekonomi saja (Human Development Report 1990).

Definisi Pembangunan Manusia

Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari pembangunan adalah
menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati umur panjang,
sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Hal ini tampaknya merupakan suatu kenyataan
yang sederhana. Tetapi hal ini seringkali terlupakan oleh berbagai kesibukan jangka pendek
untuk mengumpulkan harta dan uang“. (Human Development Report 1990).

Pembangunan manusia adalah proses perluasan pilihan masyarakat. Pada prinsipnya, pilihan
manusia sangat banyak jumlahnya dan berubah setiap saat. Tetapi pada semua level
pembangunan, ada tiga pilihan yang paling mendasar yaitu untuk berumur panjang dan hidup
sehat, untuk memperoleh pendidikan dan untuk memiliki akses terhadap sumber-sumber
kebutuhan agar hidup secara layak. Apabila ketiga hal mendasar tersebut tidak dimiliki, maka
pilihan lain tidak dapat diakses.
Pembangunan manusia tidak hanya sebatas hal tersebut. Terdapat beberapa pilihan tambahan
lainnya, mulai dari politik, kebebasan ekonomi dan sosial, sehingga memiliki peluang untuk
menjadi kreatif dan produktif, serta juga dapat menikmati harga diri pribadi dan jaminan hak
asasi manusia.

Pembangunan manusia memiliki dua sisi. Pertama, pembentukan kapabilitas manusia seperti
peningkatan kesehatan, pendidikan, dan kemampuan. Kedua, penggunaan kapabilitas yang
mereka miliki seperti untuk menikmati waktu luang, untuk tujuan produktif atau aktif dalam
kegiatan budaya, sosial, dan urusan politik. Apabila skala pembangunan manusia tidak
seimbang, kemungkinan akan terjadi ketidakstabilan.

Berdasarkan konsep pembangunan manusia, pendapatan merupakan salah satu pilihan yang
harus dimiliki. Akan tetapi, pembangunan bukan sekedar perluasan pendapatan dan
kesejahteraan. Pembangunan manusia harus berfokus pada manusia, sebagai obyek
pembangunan.

Dalam Human Development Report1996, UNDP mendefinisikan pembangunan manusia


sebagaiproses dimana masyarakat dapat memperluas berbagai pilihan-pilihannya. Pendapatan
merupakan salah satu faktor penentu pilihan, tetapi terdapat juga beberapa faktor yang lebih
penting lainnya, yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan fisik yang baik serta kebebasan dalam
bertindak. Laporan tersebut juga memuat cakupan dimensi dalam pembangunan manusia, yaitu:

Pemberdayaan yang dipengaruhi oleh kapabilitas, setiap orang bebas untuk melakukan sesuatu
tetapi jika tidak memiliki kapabilitas maka tidak akanmenikmati kebebasan tersebut. Dengan
bekerja sama maka akan tercipta perluasan pilihan seseorang. Dengan demikian pembangunan
manusia tidak hanya fokus pada individual tetapi juga pada bagaimana kehidupan sosialnya.-
Kesetaraan yang bermakna kesamaan peluang atau kesempatan.

Pengukuran Pembangunan Manusia

Pembangunan manusia menggunakan pengukuran yang sudah dikenalkan oleh UNDP pada
tahun 1990, yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada Human Development Report1990
diperkenalkan tiga indikator pembentuk indeks pembangunan manusia yaitu umur panjang dan
hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
2. BAGAIMANA PELAKSANAAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA? BERIKAN
ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN MEMBERIKAN
CONTOHNYA.

Indeks pembangunan manusia (IPM) terus mengalami peningkatan rata-rata sekitar 0,89 persen.
Dari kategori sedang pada 2014, indeks pembangunan manusia menjadi kategori tinggi pada
2018. Peningkatan IPM ini merupakan bukti kerja nyata pemerintah dalam mensejahterakan
rakyatnya.

Bulan April lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data IPM. Pada 2018, IPM Indonesia
mencapai 71,39 persen. Angka ini meningkat sebesar 0,58 poin atau tumbuh sebesar 0,82 persen
dibandingkan 2017. Artinya, pembangunan manusia di Indonesia terus mengalami kemajuan.

Pembangunan manusia menurut standar United Nations Development Program (UNDP), terdiri
dari 4 kriteria, yakni IPM >80 kategori sangat tinggi, IPM 70-79 kategori tinggi. serta IPM 60-79
kategori sedang. Untuk itu IPM Indonesia 2018 di atas 70 tersebut mengindikasikan bahwa
pembangunan manusia Indonesia masuk kategori tinggi.

Perlu diketahui, selama empat tahun lebih, indeks pembangunan manusia terus mengalami
peningkatan. Terhitung pada 2014, IPM berada di angka 68,90. Kemudian, di 2015 menjadi
69,55, selanjutnya di 2016 sebesar 70,18, pada 2017 mencapai 70,8, dan 71,39 pada 2018, serta
2019 target IPM Indonesia mencapai 71,98.
Kemajuan pembangunan manusia pada 2018 juga terlihat dari perubahan status pembangunan
manusia di tingkat provinsi. Secara umum, ada 8 provinsi yang naik kelas atau mengalami
peningkatan status pembangunan manusia. Tujuh provinsi yang berstatus sedang pada 2017
berubah status menjadi 'tinggi'. Sementara itu, ada satu provinsi yang mengalami peningkatan
status dari rendah ke sedang.

Pada 2018, hanya ada satu provinsi yang IPM-nya masuk kategori sangat tinggi yaitu DKI
Jakarta, kemudian ada 12 provinsi yang masuk kategori sedang, sementara itu 21 provinsi masuk
kategori tinggi. IPM tertinggi adalah DKI Jakarta yang mencapai 80,47, sementara yang terendah
Papua, yaitu 60,06.

Penjelasan mengenai variabel di dalam dataset ini:

- kode_provinsi: menyatakan kode dari setiap Provinsi di Indonesia sesuai ketentuan BPS
merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019 dengan tipe
data numerik.
- nama_provinsi: menyatakan lingkup data berasal dari wilayah Provinsi di Indonesia
sesuai ketentuan BPS merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3
Tahun 2019 dengan tipe data teks.
- indeks_pembangunan_manusia : menyatakan nilai indeks pembangunan manusia
berdasarkan provinsi dengan tipe data numerik.
- satuan: menyatakan satuan dari pengukuran indeks pembangunan manusia berdasarkan
provinsi dalam poin dengan tipe data teks.
- tahun: menyatakan tahun produksi data dengan tipe data numerik.

Apa Saja Manfaat IPM?

- IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya


membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
- IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.
- Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja
Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi
Umum (DAU).
Mengapa Metodologi IPM Diubah?

Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.

PERTAMA

Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM. Angka melek
huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak dapat
menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf di sebagian besar
daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat pendidikan antardaerah dengan
baik.

PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah.

KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM menggambarkan


bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh capaian tinggi dari dimensi lain.

Apa Saja yang Berubah?

Indikator

- Angka Melek Huruf pada metode lama diganti dengan Angka Harapan Lama Sekolah .
- Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita diganti dengan Produk Nasional Bruto (PNB)
per kapita.

Metode Penghitungan

Metode agregasi diubah dari rata-rata aritmatik menjadi rata-rata geometrik.

Apa Keunggulan IPM Metode Baru?

Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik (diskriminatif).

- Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah, dapat
diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan perubahan yang terjadi.
- PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan masyarakat pada
suatu wilayah.
3. APAKAH MANFAAT MEMPELAJARI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA?
BERIKAN ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN MEMBERIKAN
CONTOHNYA.

Manfaat Indeks Pembangunan Manusia

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM dapat menentukan peringkat atau level
pembangunan suatu wilayah/negara.

Mempelajari Pembangunan Manusia

Mengutip isi Human Development Report (HDR) pertama tahun 1990, pembangunan manusia
adalah suatu proses untuk memperbanyak pilihan-pilihan yang dimiliki oleh manusia. Diantara
banyak pilihan tersebut, pilihan yang terpenting adalah untuk berumur panjang dan sehat, untuk
berilmu pengetahuan, dan untuk mempunyai akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan agar
dapat hidup secara layak.

Mengetahui Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis


sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui
pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat;
pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat
luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka harapan
hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan
indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Adapun untuk mengukur dimensi hidup
layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok
yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang
mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.

Proses pembangunan yang dilakukan oleh setiap negara hendaknya mencakup seluruh aspek,
termasuk pembangunan manusia. Pembangunan manusia penting untuk dilakukan demi
mencapai kemakmuran penduduk suatu negara. Indikator keberhasilan suatu negara dalam
proses pembangunan manusia dapat dilihat melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Dilansir dari laman resmi Badan Pusat Statistik, IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat
mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, dan pendidikan.
Selain itu, IPM juga digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara tergolong dalam
negara maju, negara berkembang, atau negara terbelakang. Lalu apa itu Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)? Yuk simak artikel berikut agar kamu tahu tentang IPM.

Mengenal Fungsi IPM

BPS juga menjelaskan terkait pemanfaatan indeks pembangunan manusia (IPM) ini. Ada 3
manfaat IPM yang dijabarkan, yaitu:

IPM sebagai indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas
hidup manusia (penduduk) IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara. Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis yang bisa digunakan sebagai
ukuran kinerja pemerintah. IPM pun menjadi salah satu penentuan dana alokasi umum (DAU).

Bagaimana membaca angka IPM?

Sejak tahun 2014, angka IPM di Indonesia disajikan secara tahunan. IPM pun menjadi salah satu
patokan keberhasilan pemerintah dalam melakukan pembangunan di berbagai sektor. IPM
sendiri disajikan dalam skor, 0-100. Penyajiannya pun tanpa satuan. Karenanya, terkadang
masyarakat kebingungan bagaimana menilai kualitas IPM.

BPS merilis panduan mengenai pengelompokan status pencapaian IPM. Ada 4 kelompok:

- Sangat tinggi, skor IPM di atas 80


- Tinggi, skor IPM antara 70 dan 80
- Sedang, skor IPM antara 60 dan 70
- Rendah, skor IPM di bawah 60

Mengetahui Komponen Indeks Pembangunan Manusia

- Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup (AHH) pada waktu lahir merupakan rata-rata perkiraan banyak tahun
yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup.
- Angka Melek Huruf

Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan
menulis huruf latin dan huruf lainnya.

- Rata-Rata Lama Sekolah

Rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia 15
tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal.

- Pengeluaran Riil per Kapita yang disesuaikan

UNDP mengukur standar hidup layak menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) riil yang
disesuaikan, sedangkan BPS dalam menghitung standar hidup layak menggunakan rata-rata
pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan dengan formula.
NAMA : Ghea Putri Amalina

NIM : 19105266

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA


TUGAS 7

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

1. Apakah subjek dan objek dari indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara
dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu cara untuk mengukur
keberhasilan kinerja suatu Negara atau Wilayah dalam bidang pembangunan manusia
(BPS,2012). Indeks Pembangunan Manusia merupakan salah satu indikator untuk mengukur
taraf kualitas fisik dan non fisik penduduk (Andaiyani,2012). Indeks Pembangunan Manusia
merupakan suatu indeks komposit yang mencakup tiga bidang pembangunan manusia yang
dianggap sangat mendasar yang dilihat dari kualitas fisik dan non fisik penduduk.

Ada pun tiga indikator tersebut yaitu: indikator kesehatan, tingkat pendidikan dan ekonomi.
Kualitas fisik tercemin dari angka harapan hidup, sedangkan kualitas non fisik tercermin dari
lamanya rata–rata penduduk bersekolah, angka melek huruf dan mempertimbangkan
kemampuan ekonomi yaitu pengeluaran riil perkapital. Indonesia memiliki tiga puluh empat
(34) provinsi tentunya akan memberikan gambaran mengenai pembangunan manusia yang
bervariasi.

Pembangunan Manusia lebih dari sekedar pertumbuhan ekonomi lebih dari sekedar
peningkatan pendapatan dan lebih dari sekedar proses produksi komoditas serta akumulasi
modal. Alasan mengapa pembangunan manusia perlu mendapat perhatian adalah: pertama,
banyak Negara berkembang termasuk Indonesia yang berhasil mencapai pertumbuhan
ekonomi,tetapi gagal mengurangi kesenjangan sosial ekonomi dan kemiskinan. Kedua, banyak
Negara maju yang mempunyai tingkat pendapatan tinggi ternyata tidak berhasil mengurangi
masalah-masalah sosial, seperti : penyalahgunaan obat, aids, alkohol, gelandangan, dan
kekerasan dalam rumah tangga. Ketiga, beberapa Negara berpendapatan rendah mampu
mencapai tingkat pembangunan manusia yang tinggi karena mampu menggunakan secara
bijaksana semua sumberdaya untuk mengembangkan kemampuan dasar manusia.
Pertumbuhan Ekonomi harus dikombinasikan dengan pemerataan hasil- hasilnya. Pemerataan
kesempatan harus tersedia,baik semua orang, perempuan maupun laki - laki harus
diberdayakan untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan keputusan-keputusan
penting yang mempengaruhi kehidupan mereka. Pembangunan Manusia merupakan paradigma
pembangunan yang menempatkan manusia (penduduk) sebagai fokus dan sasaran akhir dari
seluruh kegiatan pembangunan, yaitu tercapainya penguasaan atas sumber daya (pendapatan
untuk mencapai hidup layak), peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang dan sehat)
dan meningkatkan pendidikan.

Seiring dengan semakin meningkatnya kegiatan pemerintah dalam rangka menjalankan ke-tiga
peran yang ada maka tentunya diperlukan pula dana yang besar sebagai bentuk pengeluaran
segala kegiatan pemerintah yang berkaitan dengan ketiga peran tersebut. Pengeluaran
pemerintah ini merupakan konsekuensi dari berbagai kebijakan yang diambil dan diterapkan
melalui ketiga peran tersebut.

Pengeluaran pemerintah dapat digunakan sebagai cerminan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah dalam suatu wilayah. Kebijakan pemerintah dalam tiap pembelian barang dan jasa
menggunakan pelaksanaan suatu program mencerminkan besarnya biaya yang akan
dikeluarkan pemerintah untuk melaksanakan program tersebut. Pengeluaran pemerintah
digunakan untuk sektor - sekotr publik yang penting, diantara kesemua sektor publik
saat ini yang menjadi prioritas pemerintah dalam mencapai pembangunan kualitas
sumber daya manusia dalam kaitannya yang tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia
adalah investasi pada sektor pendidikan dan kesehatan diharapkan investasi pada sektor ini
akan berpengaruh pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan mengurangi ke
miskinan.

Untuk melihat sejauh mana keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan manusia, United
National Development Programme (UNDP) telah menerbitkan suatu indikator yaitu Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) untuk mengukur kesuksesan pembangunan dan kesejahteraan
suatu Negara. Konsep Indeks Pembangunan Manusia menurut UNDP dan Badan Pusat Statistik
(BPS,2012) mengacu pada pengukuran pencapaian pembangunan manusia berbasis sejumlah
komponen dasar kualitas hidup:

1.Angka harapan hidup untuk mengukur pencapaian dibidang Kesehatan.

2.Angka melek huruf dan rata–rata lama Sekolah untuk mengukur pencapaian dibidang
Pendidikan.
3.Standar kehidupan yang layak yang di indikasikan dengan logaritma normal dari produk
domestik regional bruto perkapital penduduk dalam peoritas daya beli.

Keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan manusia dapat dinilai secara parsial


dengan melihat seberapa besar permasalahan yang paling mendasar di masyarakat tersebut
dapat teratasi. Permasalahan – permasalahan tersebut diantaranya adalah kemiskinan,
pengangguran, buta huruf, ketahananpangan dan penegakan demokrasi. Namun persoalannya
adalah pencapaian pembangunan manusia secara parsial sangat bervariasi dimana beberapa
aspek pembangunan tertentu berhasil dan beberapa aspk pembangunan lainnya gagal.

IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam


memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh
United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara
berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR).

Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.

PERTAMA

 Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM. Angka
melek huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak
dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf di
sebagian besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat
pendidikan antardaerah dengan baik.
 PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu
wilayah.

KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM menggambarkan


bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh capaian tinggi dari dimensi
lain.

Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik (diskriminatif).

 Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah, dapat
diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan perubahan yang terjadi.
 PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan masyarakat pada
suatu wilayah.
Dengan menggunakan rata-rata geometrik dalam menyusun IPM dapat diartikan bahwa
capaian satu dimensi tidak dapat ditutupi oleh capaian di dimensi lain. Artinya, untuk
mewujudkan pembangunan manusia yang baik, ketiga dimensi harus memperoleh perhatian
yang sama besar karena sama pentingnya.

Skor Indeks Pembangunan Manusia ini berkisar antara 0 dan 1. Semakin mendekati angka 1
semakin tinggi nilai IPM-nya dan semakin berkualitas SDM yang dimiliki oleh suatu negara.
Demikian pula sebaliknya. Indeks Pembangunan Manusia ini oleh UNDP dikelompokkan
menjadi 4 (empat) kategori, yaitu:

a. Very high HDI: untuk nilai IPM ≥ 0.800

b. High HDI: 0.700 ≤ nilai IPM < 0.800

c. Medium HDI: 0.550 ≤ nilai IPM < 0.700

d. Low HDI: nilai IPM < 0.550 (Ibid, h. 148)

Indeks Pembangunan Manusia tidak hanya dikembangkan seterusnya saja akan tetapi juga
harus menjalani pengukuran pencapaian dari keseluruhan baik daerah maupun negara. Dalam
tiga dimensi pembangunan, yaitu lama hidup, pengetahuan dan standar hidup layak. Ketiganya
diukur dengan menggunakan angka harapan hidup, pencapaian pendidikan dan pengeluaran
perkapita. (UNDP, 2009, Indeks Pembangunan Manusia Indonesia).

Indeks Pembangunan Manusia jika dilihat dari pengeluaran perkapita saja, berarti hanya
melihat kemajuan status ekonomi suatu daerah atau negara. Alasannya adalah pengeluaran
perkapita atau pendapatan perkapita merupakan simbol dari pertumbuhan ekonomi yang dapat
dilihat dari peningkatan perkapita masyarakatnya. Berdasarkan pendapatan perkapita pertahun
berarti tingkat pertumbuhan ekonomi daerah tersebut dapat ditekan sesuai dengan pendapatan
perkapita. Maka dapat dilihat dimensi yang jauh lebih beragam terkait dengan kualitas hidup
masyarakat.
2. Bagaimana pelaksanaan indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara dan
dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Salah satu indikator terpenting yang menggambarkan keberhasilan pembangunan


ekonomi adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, itulah sebabnya dalam
perencanaan pembangunan dewasa ini pembangunan manusia senantiasa menjadi fokus utama.
Dalam konstitusi Indonesia secara eksplisit mengakui bahwa hak untuk hidup layak
merupakan hak asasi manusia yang diakui secara universal, sebagaimana UUD 1945
mengamanatkan bahwa tugas pokok pemerintah Republik Indonesia adalah “memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan suatu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dengan demikian manusia adalah titik sentral dari suatu
pembangunan dimana manusia adalah subyek dan sekaligus menjadi obyek dari pada
pembangunan itu.

Pembangunan manusia menjadi penting dan perlu mendapat perhatian sebab pada
kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu dapat memecahkan persoalan
kesejahteraan seperti kemiskinan dan taraf hidup masyarakat secara luas, sehingga
keberhasilan pembangunan dewasa ini seringkali dilihat dari pencapaian kualitas Sumber Daya
Manusia.

Untuk menghasilkan manusia yang berkualitas tentu diperlukan upaya-upaya untuk


meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Pemerintah melakukan pengeluaran atau
investasi yang ditujukan untuk pembangunan manusia. Pengeluaran pemerintah merupakan
cerminan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Kebijakan alokasi anggaran atas seluruh
daya dan dana yang dimiliki daerah untuk meningkatkan seluruh kebutuhan pelayanan publik
sehingga tercapai kesejahteraan sosial masyarakat, tentunya dalam hal ini yang menjadi
prioritas adalah pelayanan publik menyangkut sektor pendidikan, kesehatan dan perekonomian
yang menjadi inti dari konsep pembangunan manusia.

Adanya desentralisasi fiskal dan otonomi daerah, memberikan kewenangan kepada pemerintah
daerah untuk melakukan penganggaran pengeluaran pembangunan di sektor-sektor pendukung
untuk meningkatkan IPM.

Selain dari sisi pengeluaran pemerintah, kondisi sosial ekonomi masyarakat juga dapat
mempengaruhi IPM adalah pengangguran. Pembangunan sektor ketenagakerjaan juga
merupakan bagian dari upaya pembangunan sumber daya manusia. Pengangguran
menyebabkan tingkat kemakmuran masyarakat tidak maksimal sedangkan tujuan akhir dari
pembangunan itu adalah untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Jika
tingkat pengangguran di suatu daerah tinggi maka akan menghambat pencapaian tujuan
pembangunan ekonomi. Pendapatan masyarakat berkurang sehingga daya beli masyarakat
menurun, pendidikan dan kesehatan yang menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas manusia
juga tidak dapat tercukupi.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengingatkan pada pembangunan dalam arti luas,
bukan hanya dalam bentuk pendapatan yang lebih tinggi, tetapi dimensi kesehatan dan
Pendidikan juga merupakan tujuan pembangunan yang fundamental. Kita tidak sependapat bila
suatu negara yang mempunyai penduduk berpendapatan tinggi, tetapi tidak berpendidikan,
kesehatannya tidak terpelihara dengan baik sehingga harapan hidupnya lebih singkat dari pada
penduduk suatu negara yang lain di dunia telah mencapai tingkat pembangunan yang lebih
tinggi dari pada negara yang berpendapatan rendah tetapi usia harapan hidup dan kemampuan
baca tulisnya lebih tinggi (Nehen, 2012).

Untuk mewujudkan kesejateraan umum secara luas sebagaimana yang diamanatkan dalam
UUD 1945 maka diperlukan kebijakan pemerintah yang komprehensip, bukan hanya
menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada penanganan ketimpangan
pendapatan, perluasan kesempatan kerja dan tingkat pendidikan dan kesehatan yang lebih baik.

PDRB sebagai indikator pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat


yang ditunjukkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) karena dengan pembangunan
ekonomi terjamin peningkatan produktivitas dan peningkatan pendapatan melalui penciptaan
kesempatan kerja.

Dalam pembangunan ekonomi, modal memegang peranan yang penting. Berdasarkan teori
pertumbuhan ekonomi dari Harrod-Domar dinyatakan bahwa investasi merupakan salah satu
komponen pertumbuhan ekonomi, artinya bila suatu daerah investasinya rendah maka tingkat
pendapatan masyarakat perkapita dan pertumbuhan ekonominya juga rendah karena tidak ada
kegiatan ekonomi demikian sebaliknya (Todaro, 2006). Investasi memberikan peran dalam
pertumbuhan ekonomi khususnya mengenai watak ganda yang dimiliki investasi. Pertama,
investasi dapat menciptakan pendapatan, dan kedua, investasi memperbesar kapasitas produksi
perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal (Jhingan, 1999 : 291). Kenaikan jumlah
investasi akan menyebabkan sektor produktif bergerak, yang efeknya akan meningkatkan
lapangan kerja dan meningkatkan Indeks Daya Beli yang bermuara pada peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).

Secara teori tingkat pengangguran mempunyai pengaruh berbanding terbalik terhadap Indeks
Pembangunan Manusia, dimana efek dari pengangguran akan menurunkan kesejahteraan
masyarakat, semakin menurun kesejahteraan masyarakat karena pengangguran maka akan
menurunkan Indeks Pembangunan Manusia di karenakan tidak dapat memiliki pendapatan
untukmemenuhi kebutuhannya termasuk kebutuhan akan pendidikan dan kesehatan. Demikian
pula sebaliknya, dengan menurunnya tingkat pengangguran maka akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang akan memberi pengaruh terhadap kenaikan Indeks
Pembangunan Manusia.

Hakekat pembangunan dalam suatu wilayah adalah proses multidimensional yang mencakup
perubahan yang mendasar meliputi struktur- struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan
institusi-institusi nasional dengan tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi,
penanganan ketimpangan pendapatan serta pengentasan kemiskinan. Pembangunan juga
merupakan perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara
keseluruhan tanpa mengabaikan kerjasama, kebutuhan dasar, dan keinginan mayoritas individu
maupun kelompok sosial yang ada untuk bergerak maju menuju suatu kondisi yang lebih baik.

Dapat dikatakan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad suatu
masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian proses sosial, ekonomi dan
institusional demi mencapai kehidupan yang lebih baik. Apapun komponen spesifik atas
"kehidupan yang lebih baik" itu, pembangunan di semua masyarakat paling tidak memiliki tiga
tujuan inti yaitu peningkatan ketersediaan kebutuhan pokok, peningkatan standar hidup,
dan perluasan pilihan ekonomis dan sosial setiap individu.

Untuk melaksanakan pembangunan yang secara adil dan merata, isu strategis yang menjadi
tantangan pembangunan nasional adalah tingkat kemiskinan yang masih tinggi dan semakin
bertambahnya penduduk miskin. Adanya kemiskinan di dalam suatu wilayah merupakan potret
bahwa pembangunan itu secara umum kurang berhasil sehingga pada dasarnya keberhasilan
pembangunan suatu wilayah tergantung pada kegiatan pembangunan dan pemerataan hasil-
hasilnya.
Secara sederhana, pembangunan dapat dimaknai sebagai usaha atau proses untuk melakukan
perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya Pembangunan bersifat multi
dimensional dan memiliki berbagai kompleksitas masalah. Proses pembangunan terjadi
disemua aspek kehidupan masyarakat, baik aspek ekonomi, politik, sosial, maupun budaya.
Sebagai bagian dari cabang ilmu pengetahuan, konsep dan pemikiran mengenai Pembangunan
telah mengalami perkembangan yang pesat

Pada awal pemikiran tentang pembangunan seringkali dijumpai pemahaman yang


mengasosiasikan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan dengan modernisasi,
bahkan pembangunan dengan westernisasi.Model pemikiran ini telah mengantarkan sejumlah
negara sedang berkembang memasuki tahapan modernisasi dan industrialisasi sebagai titik
lompatan menuju kehidupan yang maju dan sejahtera. Namun paradigma pembangunan
tersebut banyak menuai kritik karena hasil dari pembangunan telah menciptakan pula
ketimpangan dan kesenjangan, kerusakan ekologi, serta membelenggu kebebasan asasi
manusia.Paradigma pembangunan yang bersifat materialistik ini mengukur pencapaian hasil
pembangunan hanya dari aspek fisik yang dikuantifikasi dalam perhitungan matematik dan
angka statistik, sehingga cenderung mengabaikan dimensi manusia sebagai subyek utama
pembangunan dan menegaskan harkat dan martabat kemanusiaan.

Pemikiran kontemporer mengenai pembangunan telah menempatkan kembali manusia sebagai


subyek atau pusat dari proses pembangunan. Lembaga PBB yang dibentuk untuk menangani
masalah pembangunan ( United Nations Development Programme/UNDP) telah membuat
definisi khusus mengenai pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk memperluas
pilihan-pilihan bagi manusia (a process of enlarging people’s choices). Dalam konsep tersebut
manusia ditempatkan sebagai tujuan akhir (the ultimate end), sedangkan upaya pembangunan
dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan itu.Tujuan utama dari pembangunan adalah
menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi penduduknya untuk menikmati umur
panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Premis penting yang dikembangkan
dalam pembangunan manusia adalah mengutamakan manusia sebagai pusat perhatian (bukan
sebagai alat atau instrument) dan memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia secara
keseluruhan (tidak hanya terbatas pada peningkatan pendapatan atas aspek ekonomi semata).
3. Apakah manfaat mempelajari indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara
dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sebagai sumber pengetahuan dalam bidang indeks pembangunan manusia mengenai
pengaruh indeks kesehatan, indeks daya beli, dan indeks pendidikan terhadap pertumbuhan
ekonomi.

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).IPM dapat menentukan peringkat atau level
pembangunan suatu wilayah/negara.

Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja
Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum
(DAU).

Dalam sistem pengukuran dan monitoring pembangunan manusia, idealnya mencakup banyak
variabel untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif. Namun, terlalu banyak indikator
akan memberikan gambaran yang membingungkan. Isu ini menjadi perhatian penting
dalam pengukuran pembangunan manusia.

Sejak pertama kali diperkenalkan oleh UNDP, berbagai kritik tentang IPM terus bermunculan.
Kritikan tajam muncul terutama tentang pilihan indikator, penimbang, formula agregasi,
konsep, dan lain sebagainya. Terlepas dari berbagai kritikan yang muncul, konsep
pembangunan manusia yang diperkenalkan oleh UNDP cukup mencuri perhatian media.

Popularitas pembangunan manusia cukup tinggi. Bahkan, popularitasnya melampaui


pertumbuhan ekonomi selama 2004 hingga saat ini. Meskipun tren popularitas pembangunan
manusia kian menurun, pembangunan manusia cukup dapat diterima masyarakat internasional
sepertipertumbuhan ekonomi.

Indeks Pembangunan Manusia menjadi salah satu indikator yang penting dalam melihat sisi
lain dari pembangunan. Manfaat penting IPM antara lain sebagai berikut :

 IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam


upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
 IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara.
 Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai
ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu
alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
Nama : Gilbert Lieyadi

NIM : 20105522

Kelas: Manajemen Sore B

Tugas Perekonomian Indonesia


1.Apakah Subjek Dan Objek Dari Indeks Pembangunan Manusia?

Jawab:

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Adalah Ukuran Perbandingan Dari Harapan


Hidup, Melek Huruf, Pendidikan Dan Standar Hidup. Ipm Menjelaskan Bagaimana
Penduduk Dapat Mengakses Hasil Pembangunan Dalam Memperoleh Pendapatan,
Kesehatan, Pendidikan, Dan Sebagainya.

IPM Diperkenalkan Oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-


Bangsa (PPPBB) Pada Tahun 1990 Dan Diterbitkan Secara Berkala Dalam Laporan
Pembangunan Manusia (LPM) Setiap Tahunnya. Ipm Digunakan Untuk Klasifikasi
Apakah Sebuah Negara Adalah Negara Maju, Negara Berkembang Atau Negara
Terbelakang Dan Juga Untuk Mengukur Pengaruh Dari Kebijaksanaan Ekonomi
Terhadap Kualitas Hidup.

Dalam sistem pengukuran dan monitoring pembangunan manusia, idealnya


mencakup banyak variabel untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif.
Namun, terlalu banyak indikator akan memberikan gambaran yang
membingungkan. Isu ini menjadi perhatian penting dalam pengukuran
pembangunan manusia. Pengukuran pembangunan manusia pertama kali
diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990. UNDP memperkenalkan sebuah
gagasan baru dalam pengukuran pembangunan manusia yang disebut sebagai Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). Sejak saat itu, IPM dipublikasikan secara berkala
dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR). IPM menjelaskan
bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh
pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Menurut UNDP, Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis
sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM
Dibangun Melalui Pendekatan Tiga Dimensi Dasar. Dimensi Tersebut Mencakup:

1. Umur Panjang Dan Hidup Sehat (A Long And Healthy Life);

2. Pengetahuan (Knowledge); Dan

3. Standar Hidup Layak (Decent Standard Of Living).

Ketiga Dimensi Tersebut Memiliki Pengertian Sangat Luas Karena Terkait Banyak
Faktor. Pada Laporan Pertamanya, UNDP Mengukur Dimensi Kesehatan Dengan
Menggunakan Angka Harapan Hidup Waktu Lahir. Selanjutnya Untuk Mengukur
Dimensi Pengetahuan Digunakan Angka Melek Huruf. Adapun Untuk Mengukur
Dimensi Standar Hidup Layak Digunakan Indikator Produk Domestik Bruto (PDB)
Per Kapita. Sejak Pertama Kali Diperkenalkan Oleh UNDP, Berbagai Kritik Tentang
IPM Terus Bermunculan. Kritikan Tajam Muncul Terutama Tentang Pilihan
Indikator, Penimbang, Formula Agregasi, Konsep, Dan Lain Sebagainya. Terlepas
Dari Berbagai Kritikan Yang Muncul, Konsep Pembangunan Manusia Yang
Diperkenalkan Oleh UNDP Cukup Mencuri Perhatian Media. Popularitas
Pembangunan Manusia Cukup Tinggi. Bahkan, Popularitasnya Melampaui
Pertumbuhan Ekonomi Selama 2004 Hingga Saat Ini. Meskipun Tren Popularitas
Pembangunan Manusia Kian Menurun, Pembangunan Manusia Cukup Dapat
Diterima Masyarakat Internasional Seperti Pertumbuhan Ekonomi. Popularitas
Pertumbuhan Ekonomi Jauh Di Atas Pembangunan Manusia. Kini, Meski
Popularitas Pertumbuhan Ekonomi Di Atas Pembangunan Manusia, Namun
Jaraknya Tidak Jauh Berbeda. Pengunjung Website Badan Pusat Statistik (BPS)
Juga Menunjukkan Antusiasme Terhadap Data IPM. Meskipun Masih Kalah
Populer Dengan Produk Domestik Bruto (PDB), IPM Menjadi Salah Satu Dari 10
Subjek Statistik Favorit Pengunjung Website BPS. Sejak Pertama Kali
Diperkenalkan Oleh UNDP, IPM Terus Mendapat Banyak Sorotan. Banyak
Dukungan Yang Mengalir, Tetapi Tidak Sedikit Kritikan Terhadap Indikator Ini.
Sebagian Pihak Berpendapat Bahwa Indikator Yang Tercakup Di Dalam IPM
Kurang Mewakili Pembangunan. Para Pakar Terus Bekerja Untuk Mendalami
Lebih Jauh Tentang Pembangunan Manusia. Tidak Hanya Itu, Mereka Terus
Melakukan Kajian Untuk Menyempurnakan Penghitungan IPM. Hal Itu Terutama
Dilakukan Pada Indikator Yang Digunakan Dalam Penghitungan IPM. Tercatat
Bahwa UNDP Melakukan Dua Kali Penyempurnaan Pada Tahun 1991 Dan 1995
Dan Perubahan Di Tahun 2010. Awalnya, UNDP Memperkenalkan Suatu Indeks
Komposit Yang Mampu Mengukur Pembangunan Manusia. Ketika Diperkenalkan
Pada Tahun 1990, Mereka Menyebutnya Sebagai Indeks Pembangunan Manusia
(Human Development Index) Yang Kemudian Secara Rutin Dipublikasikan Setiap
Tahun Dalam Laporan Pembangunan Manusia (Human Development Report). Kala
Itu, IPM Dihitung Melalui Pendekatan Dimensi Umur Panjang Dan Hidup Sehat
Yang Diproksi Dengan Angka Harapan Hidup Saat Lahir, Dimensi Pengetahuan
Yang Diproksi Dengan Angka Melek Huruf Dewasa, Serta Dimensi Standar Hidup
Layak Yang Diproksi Dengan PDB Per Kapita. Untuk Menghitung Ketiga Dimensi
Menjadi Sebuah Indeks Komposit, Digunakan Rata-Rata Aritmatik. Setahun
Berselang, UNDP Melakukan Penyempurnaan Penghitungan IPM Dengan
Menambahkan Variabel Rata-Rata Lama Sekolah Ke Dalam Dimensi Pengetahuan.
Akhirnya, Terdapat Dua Indikator Dalam Dimensi Pengetahuan Yaitu Angka Melek
Huruf Dan Rata-Rata Lama Sekolah. Karenaterdapat Dua Indikator Dalam Dimensi
Pengetahuan, UNDP Memberi Bobot Untuk Keduanya. Indikator Angka Melek
Huruf Diberi Bobot Dua Per Tiga, Sementara Indikator Rata-Rata Lama Sekolah
Diberi Bobot Sepertiga. Hingga Tahun 1994, Keempat Indikator Yang Digunakan
Dalam Penghitungan IPM Masih Cukup Relevan. Namun Akhirnya, Pada Tahun
1995 UNDP Kembali Melakukan Penyempurnaan Metode Penghitungan IPM. Kali
Ini, UNDP Mengganti Variabel Rata-Rata Lama Sekolah Menjadi Gabungan Angka
Partisipasi Kasar. Pembobotan Tetap Dilakukan Dengan Metode Yang Sama Seperti
Sebelumnya. Pada Tahun 2010, UNDP Merubah Metodologi Penghitungan IPM.
Kali Ini Perubahan Drastis Terjadi Pada Penghitungan IPM. UNDP Menyebut
Perubahan Yang Dilakukan Pada Penghitungan IPM Sebagai Metode Baru.
Beberapa Indikator Diganti Menjadi Lebih Relevan. Indikator Angka Partisipasi
Kasar Gabungan (Combine Gross Enrollment Ratio) Diganti Dengan Indikator
Harapan Lama Sekolah (Expected Years Of Schooling). Indikator Produk Domestik
Bruto (PDB) Per Kapita Diganti Dengan Produk Nasional Bruto (PNB) Per Kapita.
Selain Itu, Cara Penghitungan Juga Ikut Berubah. Metode Rata-Rata Aritmatik
Diganti Menjadi Rata-Rata Geometrik Untuk Menghitung Indeks Komposit.
Perubahan Yang Dilakukan UNDP Tidak Hanya Sebatas Itu. Setahun Kemudian,
UNDP Menyempurnakan Penghitungan Metode Baru. UNDP Merubah Tahun
Dasar Penghitungan PNB Per Kapita Dari 2008 Menjadi 2005. Tiga Tahun
Berselang, UNDP Melakukan Penyempurnaan Kembali Penghitungan Metode Baru.
Kali Ini, UNDP Merubah Metode Agregasi Indeks Pendidikan Dari Rata-Rata
Geometrik Menjadi Rata-Rata Aritmatik Dan Tahun Dasar PNB Per Kapita.
Serangkaian Perubahan Yang Dilakukan UNDP Bertujuan Agar Dapat Membuat
Suatu Indeks Komposit Yang Cukup Relevan Dalam Mengukur Pembangunan
Manusia.

2.Bagaimana Pelaksanaan Indeks Pembangunan Manusia?

Jawab:
Perdebatan Tentang Indikator Pembangunan Sosial-Ekonomi Sudah Sejak Lama
Terjadi. Pendapatan Per Kapita Sebagai Indikator Pembangunan Telah Digugat Oleh
Kalangan Ekonomi Maupun Non-Ekonomi Yang Melihat Ketidakakuratan Indikator
Tersebut, Yang Kemudian Memunculkan Beberapa Indikator Baru. Indikator Baru
Secara Umum Berfokus Pada Pembangunan Manusia. Morris (1979) Membangun
The Physical Quality Of Life Index (PQLI), Sedangkan United Nation Development
Program (UNDP) Membangun Human Development Index (HDI) Atau Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Yang Kini Banyak Digunakan Oleh Negaranegara Di
Dunia Dengan Landasan Yang Dibangun Oleh Haq (1996). Konsep Ipm Pertama
Kali Dipublikasikan Undp Melalui Human Development Report Tahun 1996, Yang
Kemudian Berlanjut Setiap Tahun. Dalam Publikasi Ini Pembangunan Manusia
Didefinisikan Sebagai “A Process Of Enlarging People’s Choices” Atau Proses
Yang Meningkatkan Aspek Kehidupan Masyarakat. Aspek Terpenting Kehidupan
Ini Dilihat Dari Usia Yang Panjang Dan Hidup Sehat, Tingkat Pendidikan Yang
Memadai, Dan Standar Hidup Yang Layak. Secara Spesifik Undp Menetapkan
Empat Elemen Utama Dalam Pembangunan Manusia, Yaitu Produktivitas
(Productivity), Pemerataan (Equity), Keberlanjutan (Sustainability), Dan
Pemberdayaan (Empowerment). Kondisi Perekonomian Indonesia Cukup
Menjanjikan Pada Awal Dekade 1980-An Sampai Pertengahan Dekade 1990-An.
Berdasarkan Data Dari Badan Pusat Statistik Berbagai Tahun, Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia Sejak Awal Tahun 1986 Sampai Tahun 1989 Terus Mengalami
Peningkatan, Yakni Sekitar 6.8% Per Tahun. Pertumbuhan Sedikit Melambat
Menjadi 7% Di Tahun 1990 Dan 1991. Kemudian Tahun 1992 – 1997 Secara
Mengalami Perlambatan Dari 6,2% Menjadi 4.7%. Tahun 1998 Pertumbuhan
Ekonomi Menjadi Negatif Sebesar -13,13% Disebabkan Krisis Moneter Yang
Melanda Indonesia Dan Beberapa Negara-Negara Asia. Tahun-Tahun Berikutnya
Perekonomian Indonesia Perlahan Bangkit Menunjukkan Perbaikan. Mengingat
Pertumbuhan Ekonomi Dihitung Dari Pertumbuhan Pdb, Maka Model Ini Akan
Memperhitungkan Pdb Dalam Menjelaskan Perilaku Ipm. Pada Akhir Dekade 1990-
An Indonesia Memulai Desentralisasi Pembangunan Indonesia, Ditandai Dengan
Pemberlakuan Uu No. 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah Yang Kemudian
Diubah Menjadi Uu No. 32 Tahun 2004. Dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2004-2009, Proses Desentralisasi Dan Otonomi Daerah
Merupakan Prioritas. Hal Ini Diarahkan Untuk Memperjelas Pembagian
Kewenangan Antar Tingkat Pemerintahan, Mendorong Kerja Sama Antar
Pemerintah Daerah, Menata Kelembagaan Pemerintah Daerah Agar Lebih Efektif
Dan Efisien, Meningkatkan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah, Meningkatkan
Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah, Serta Menata Daerah Otonom Baru. Gejala
Ikutan Dari Fenomena Di Atas Adalah Pemekaran Daerah Yang Kemudian Diatur
Dalam Pp No. 129 Tahun 2000 Tentang Persyaratan Pembentukan Dan Kriteria
Pemekaran, Penghapusan Dan Penggabungan Daerah. Pemekaran Daerah Ditujukan
Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Pasal 2 Pp No. 129 Tahun 2000)
Yang Disebabkan Oleh Berbagai Hal. Pertama, Pemekaran Mempersingkat Rentang
Kendali Antara Pemerintah Dan Masyarakat. Kedua, Pemekaran Daerah
Dihipotesiskan Mampu Memperbaiki Pemerataan Pembangunan. Ketiga,
Pemekaran Akan Mengembangkan Demokrasi Lokal Melalui Pembagian
Kekuasaan Pada Tingkat Yang Lebih Kecil (Nuraini, 2005). Selain Desentralisasi
Dan Pdb Yang Diduga Akan Meningkatkan Ipm, Terdapat Variabel Yang Diduga
Akan Menurunkan Ipm, Yakni Peningkatan Pajak Pemerintah. Pajak Ini Akan
Mengurangi Disposable Income Masyarakat Sehingga Diduga Akan Menurunkan
Ipm. Sejak Tahun 1990 Sampai Dengan 1995 Indeks Pembangunan Manusia
Indonesia Umumnya Mengalami Peningkatan. Penurunan Pernah Terjadi Yakni
Pada Tahun 1996 Dan 1998. Dan Meningkat Kembali Mulai Sejak Tahun 1999
Hingga 2005, Kemudian Pada Tahun 2006 Terjadi Sedikit Penurunan Dan Pada
Tahun 2007 Ipm Indonesia Meningkat Kembali. Penurunan Juga Terjadi Pada
Tahun 2008, Kemudian Sedikit Meningkat Pada Tahun 2009 Dan Mengalami
Penurunan Pada Tahun 2010.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Terus Mengalami Peningkatan Rata-Rata


Sekitar 0,89 Persen. Dari Kategori Sedang Pada 2014, Indeks Pembangunan
Manusia Menjadi Kategori Tinggi Pada 2018. Peningkatan IPM Ini Merupakan
Bukti Kerja Nyata Pemerintah Dalam Mensejahterakan Rakyatnya.

Bulan April Lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) Merilis Data IPM. Pada 2018, IPM
Indonesia Mencapai 71,39 Persen. Angka Ini Meningkat Sebesar 0,58 Poin Atau
Tumbuh Sebesar 0,82 Persen Dibandingkan 2017. Artinya, Pembangunan Manusia
Di Indonesia Terus Mengalami Kemajuan.

Pembangunan Manusia Menurut Standar United Nations Development Program


(UNDP), Terdiri Dari 4 Kriteria, Yakni IPM >80 Kategori Sangat Tinggi, IPM 70-
79 Kategori Tinggi. Serta IPM 60-79 Kategori Sedang. Untuk Itu IPM Indonesia
2018 Di Atas 70 Tersebut Mengindikasikan Bahwa Pembangunan Manusia
Indonesia Masuk Kategori Tinggi.

Perlu Diketahui, Selama Empat Tahun Lebih, Indeks Pembangunan Manusia Terus
Mengalami Peningkatan. Terhitung Pada 2014, IPM Berada Di Angka 68,90.
Kemudian, Di 2015 Menjadi 69,55, Selanjutnya Di 2016 Sebesar 70,18, Pada 2017
Mencapai 70,8, Dan 71,39 Pada 2018, Serta 2019 Target IPM Indonesia Mencapai
71,98.

Kemajuan Pembangunan Manusia Pada 2018 Juga Terlihat Dari Perubahan Status
Pembangunan Manusia Di Tingkat Provinsi. Secara Umum, Ada 8 Provinsi Yang
Naik Kelas Atau Mengalami Peningkatan Status Pembangunan Manusia. Tujuh
Provinsi Yang Berstatus 'Sedang' Pada 2017 Berubah Status Menjadi 'Tinggi'.
Sementara Itu, Ada Satu Provinsi Yang Mengalami Peningkatan Status Dari
'Rendah' Ke 'Sedang'.

Pada 2018, Hanya Ada Satu Provinsi Yang IPM-Nya Masuk Kategori Sangat Tinggi
Yaitu DKI Jakarta, Kemudian Ada 12 Provinsi Yang Masuk Kategori Sedang,
Sementara Itu 21 Provinsi Masuk Kategori Tinggi. IPM Tertinggi Adalah DKI
Jakarta Yang Mencapai 80,47, Sementara Yang Terendah Papua, Yaitu 60,06.
Namun, IPM Papua Pada 2018 Ini Sudah Masuk Kategori Sedang.

Badan Pusat Statistik (BPS) Melaporkan Indeks Pembangunan Manusia


(IPM) Berada Di Level 72,91 Pada Oktober 2022, Naik 0,86% Dibanding Tahun
Lalu. Dengan Capaian Ini, IPM Indonesia Masih Berada Dalam Kategori 'Tinggi'.

"Penanganan Pandemi Covid-19 Yang Berjalan Baik Serta Pemulihan Ekonomi


Nasional Yang Terus Berlanjut Dan Semakin Menguat Menjadi Penopang
Membaiknya IPM Nasional," Kata BPS Dalam Rilisnya, Selasa (15/11/2022).

"Tren Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Meningkat Secara Persistensi Dan Telah


Tumbuh Di Atas 5% Sejak Triwulan IV 2021. Keadaan Tenagakerjaan Semakin
Membaik Dan Tingkat Kemiskinan Semakin Menurun Membuat Dimensi
Pembangunan Manusia Tumbuh Positif Tahun Ini," Lanjutnya.

Menurut BPS, Peningkatan IPM Terjadi Di Semua Dimensi Dengan Rincian


Berikut:

• Umur Harapan Hidup Saat Lahir (UHH) Meningkat Menjadi 71,85 Tahun
Pada 2022 Dari Tahun Sebelumnya 71,57 Tahun.
• Harapan Lama Sekolah (HLS) Meningkat Menjadi 13,1 Tahun Pada 2022
Dari Tahun Sebelumnya 13,08 Tahun.
• Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Meningkat Menjadi 8,69 Tahun Pada 2022
Dari Tahun Sebelumnya 8,54 Tahun.
• Pengeluaran Per Kapita Per Tahun Yang Disesuaikan Juga Meningkat
Menjadi Rp11,48 Juta Pada 2022 Dibanding Tahun Sebelumnya Rp11,16
Juta.

3.Apakah Manfaat Mempelajari Indeks Pembangunan Manusia?

Jawab:

Indeks Pembangunan Manusia Menjadi Salah Satu Indikator Yang Penting Dalam
Melihat Sisi Lain Dari Pembangunan. Manfaat Penting Mempelajari Indeks
Pembangunan Manusia Antara Lain Sebagai Berikur:

• Ipm Merupakan Indikator Penting Untuk Mengukur Keberhasilan Dalam


Upaya Membangun Kualitas Hidup Manusia (Masyarakat/Penduduk).
• Ipm Dapat Menentukan Peringkat Atau Level Pembangunan Suatu
Wilayah/Negara.
• Bagi Indonesia, Ipm Merupakan Data Strategis Karena Selain Sebagai Ukuran
Kinerja Pemerintah, Ipm Juga Digunakan Sebagai Salah Satu Alokator
Penentuan Dana Alokasi Umum (Dau).
• Ipm Sebagai Indikator Penting Untuk Mengukur Keberhasilan Dalam Upaya
Membangun Kualitas Hidup Manusia (Penduduk) Ipm Dapat Menentukan
Peringkat Atau Level Pembangunan Suatu Wilayah/Negara. Bagi Indonesia,
Ipm Merupakan Data Strategis Yang Bisa Digunakan Sebagai Ukuran Kinerja
Pemerintah. Ipm Pun Menjadi Salah Satu Penentuan Dana Alokasi Umum
(Dau).
• Pembangunan Manusia Berperan Penting Dalam Alur Pertumbuhan
Ekonomi. Pembangunan Manusia Perlu Dijadikan Sebagai Prioritas Untuk
Mencapai Pertumbuhan Ekonomi Yang Tinggi Dan Pembangunan Manusia
Untuk Proses Selanjutnya.
NAMA : DITA LEONY AGUSTINA HUANG

NIM : 20105555

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA


TUGAS 7

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

1. Apakah subjek dan objek dari indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara
dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu cara untuk mengukur
keberhasilan kinerja suatu Negara atau Wilayah dalam bidang pembangunan manusia
(BPS,2012). Indeks Pembangunan Manusia merupakan salah satu indikator untuk mengukur
taraf kualitas fisik dan non fisik penduduk (Andaiyani,2012). Indeks Pembangunan Manusia
merupakan suatu indeks komposit yang mencakup tiga bidang pembangunan manusia yang
dianggap sangat mendasar yang dilihat dari kualitas fisik dan non fisik penduduk.

Ada pun tiga indikator tersebut yaitu: indikator kesehatan, tingkat pendidikan dan ekonomi.
Kualitas fisik tercemin dari angka harapan hidup, sedangkan kualitas non fisik tercermin dari
lamanya rata–rata penduduk bersekolah, angka melek huruf dan mempertimbangkan
kemampuan ekonomi yaitu pengeluaran riil perkapital. Indonesia memiliki tiga puluh empat
(34) provinsi tentunya akan memberikan gambaran mengenai pembangunan manusia yang
bervariasi.

Pembangunan Manusia lebih dari sekedar pertumbuhan ekonomi lebih dari sekedar
peningkatan pendapatan dan lebih dari sekedar proses produksi komoditas serta akumulasi
modal. Alasan mengapa pembangunan manusia perlu mendapat perhatian adalah: pertama,
banyak Negara berkembang termasuk Indonesia yang berhasil mencapai pertumbuhan
ekonomi,tetapi gagal mengurangi kesenjangan sosial ekonomi dan kemiskinan. Kedua, banyak
Negara maju yang mempunyai tingkat pendapatan tinggi ternyata tidak berhasil mengurangi
masalah-masalah sosial, seperti : penyalahgunaan obat, aids, alkohol, gelandangan, dan
kekerasan dalam rumah tangga. Ketiga, beberapa Negara berpendapatan rendah mampu
mencapai tingkat pembangunan manusia yang tinggi karena mampu menggunakan secara
bijaksana semua sumberdaya untuk mengembangkan kemampuan dasar manusia.
Pertumbuhan Ekonomi harus dikombinasikan dengan pemerataan hasil- hasilnya. Pemerataan
kesempatan harus tersedia,baik semua orang, perempuan maupun laki - laki harus
diberdayakan untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan keputusan-keputusan
penting yang mempengaruhi kehidupan mereka. Pembangunan Manusia merupakan paradigma
pembangunan yang menempatkan manusia (penduduk) sebagai fokus dan sasaran akhir dari
seluruh kegiatan pembangunan, yaitu tercapainya penguasaan atas sumber daya (pendapatan
untuk mencapai hidup layak), peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang dan sehat)
dan meningkatkan pendidikan.

Seiring dengan semakin meningkatnya kegiatan pemerintah dalam rangka menjalankan ke-tiga
peran yang ada maka tentunya diperlukan pula dana yang besar sebagai bentuk pengeluaran
segala kegiatan pemerintah yang berkaitan dengan ketiga peran tersebut. Pengeluaran
pemerintah ini merupakan konsekuensi dari berbagai kebijakan yang diambil dan diterapkan
melalui ketiga peran tersebut.

Pengeluaran pemerintah dapat digunakan sebagai cerminan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah dalam suatu wilayah. Kebijakan pemerintah dalam tiap pembelian barang dan jasa
menggunakan pelaksanaan suatu program mencerminkan besarnya biaya yang akan
dikeluarkan pemerintah untuk melaksanakan program tersebut. Pengeluaran pemerintah
digunakan untuk sektor - sekotr publik yang penting, diantara kesemua sektor publik
saat ini yang menjadi prioritas pemerintah dalam mencapai pembangunan kualitas
sumber daya manusia dalam kaitannya yang tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia
adalah investasi pada sektor pendidikan dan kesehatan diharapkan investasi pada sektor ini
akan berpengaruh pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan mengurangi ke
miskinan.

Untuk melihat sejauh mana keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan manusia, United
National Development Programme (UNDP) telah menerbitkan suatu indikator yaitu Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) untuk mengukur kesuksesan pembangunan dan kesejahteraan
suatu Negara. Konsep Indeks Pembangunan Manusia menurut UNDP dan Badan Pusat Statistik
(BPS,2012) mengacu pada pengukuran pencapaian pembangunan manusia berbasis sejumlah
komponen dasar kualitas hidup:

1.Angka harapan hidup untuk mengukur pencapaian dibidang Kesehatan.

2.Angka melek huruf dan rata–rata lama Sekolah untuk mengukur pencapaian dibidang
Pendidikan.
3.Standar kehidupan yang layak yang di indikasikan dengan logaritma normal dari produk
domestik regional bruto perkapital penduduk dalam peoritas daya beli.

Keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan manusia dapat dinilai secara parsial


dengan melihat seberapa besar permasalahan yang paling mendasar di masyarakat tersebut
dapat teratasi. Permasalahan – permasalahan tersebut diantaranya adalah kemiskinan,
pengangguran, buta huruf, ketahananpangan dan penegakan demokrasi. Namun persoalannya
adalah pencapaian pembangunan manusia secara parsial sangat bervariasi dimana beberapa
aspek pembangunan tertentu berhasil dan beberapa aspk pembangunan lainnya gagal.

IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam


memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh
United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara
berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR).

Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.

PERTAMA

• Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM. Angka
melek huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak
dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf di
sebagian besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat
pendidikan antardaerah dengan baik.
• PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu
wilayah.

KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM menggambarkan


bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh capaian tinggi dari dimensi
lain.

Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik (diskriminatif).

• Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah, dapat
diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan perubahan yang terjadi.
• PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan masyarakat pada
suatu wilayah.
Dengan menggunakan rata-rata geometrik dalam menyusun IPM dapat diartikan bahwa
capaian satu dimensi tidak dapat ditutupi oleh capaian di dimensi lain. Artinya, untuk
mewujudkan pembangunan manusia yang baik, ketiga dimensi harus memperoleh perhatian
yang sama besar karena sama pentingnya.

Skor Indeks Pembangunan Manusia ini berkisar antara 0 dan 1. Semakin mendekati angka 1
semakin tinggi nilai IPM-nya dan semakin berkualitas SDM yang dimiliki oleh suatu negara.
Demikian pula sebaliknya. Indeks Pembangunan Manusia ini oleh UNDP dikelompokkan
menjadi 4 (empat) kategori, yaitu:

a. Very high HDI: untuk nilai IPM ≥ 0.800

b. High HDI: 0.700 ≤ nilai IPM < 0.800

c. Medium HDI: 0.550 ≤ nilai IPM < 0.700

d. Low HDI: nilai IPM < 0.550 (Ibid, h. 148)

Indeks Pembangunan Manusia tidak hanya dikembangkan seterusnya saja akan tetapi juga
harus menjalani pengukuran pencapaian dari keseluruhan baik daerah maupun negara. Dalam
tiga dimensi pembangunan, yaitu lama hidup, pengetahuan dan standar hidup layak. Ketiganya
diukur dengan menggunakan angka harapan hidup, pencapaian pendidikan dan pengeluaran
perkapita. (UNDP, 2009, Indeks Pembangunan Manusia Indonesia).

Indeks Pembangunan Manusia jika dilihat dari pengeluaran perkapita saja, berarti hanya
melihat kemajuan status ekonomi suatu daerah atau negara. Alasannya adalah pengeluaran
perkapita atau pendapatan perkapita merupakan simbol dari pertumbuhan ekonomi yang dapat
dilihat dari peningkatan perkapita masyarakatnya. Berdasarkan pendapatan perkapita pertahun
berarti tingkat pertumbuhan ekonomi daerah tersebut dapat ditekan sesuai dengan pendapatan
perkapita. Maka dapat dilihat dimensi yang jauh lebih beragam terkait dengan kualitas hidup
masyarakat.
2. Bagaimana pelaksanaan indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara dan
dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Salah satu indikator terpenting yang menggambarkan keberhasilan pembangunan


ekonomi adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, itulah sebabnya dalam
perencanaan pembangunan dewasa ini pembangunan manusia senantiasa menjadi fokus utama.
Dalam konstitusi Indonesia secara eksplisit mengakui bahwa hak untuk hidup layak
merupakan hak asasi manusia yang diakui secara universal, sebagaimana UUD 1945
mengamanatkan bahwa tugas pokok pemerintah Republik Indonesia adalah “memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan suatu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dengan demikian manusia adalah titik sentral dari suatu
pembangunan dimana manusia adalah subyek dan sekaligus menjadi obyek dari pada
pembangunan itu.

Pembangunan manusia menjadi penting dan perlu mendapat perhatian sebab pada
kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu dapat memecahkan persoalan
kesejahteraan seperti kemiskinan dan taraf hidup masyarakat secara luas, sehingga
keberhasilan pembangunan dewasa ini seringkali dilihat dari pencapaian kualitas Sumber Daya
Manusia.

Untuk menghasilkan manusia yang berkualitas tentu diperlukan upaya-upaya untuk


meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Pemerintah melakukan pengeluaran atau
investasi yang ditujukan untuk pembangunan manusia. Pengeluaran pemerintah merupakan
cerminan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Kebijakan alokasi anggaran atas seluruh
daya dan dana yang dimiliki daerah untuk meningkatkan seluruh kebutuhan pelayanan publik
sehingga tercapai kesejahteraan sosial masyarakat, tentunya dalam hal ini yang menjadi
prioritas adalah pelayanan publik menyangkut sektor pendidikan, kesehatan dan perekonomian
yang menjadi inti dari konsep pembangunan manusia.

Adanya desentralisasi fiskal dan otonomi daerah, memberikan kewenangan kepada pemerintah
daerah untuk melakukan penganggaran pengeluaran pembangunan di sektor-sektor pendukung
untuk meningkatkan IPM.

Selain dari sisi pengeluaran pemerintah, kondisi sosial ekonomi masyarakat juga dapat
mempengaruhi IPM adalah pengangguran. Pembangunan sektor ketenagakerjaan juga
merupakan bagian dari upaya pembangunan sumber daya manusia. Pengangguran
menyebabkan tingkat kemakmuran masyarakat tidak maksimal sedangkan tujuan akhir dari
pembangunan itu adalah untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Jika
tingkat pengangguran di suatu daerah tinggi maka akan menghambat pencapaian tujuan
pembangunan ekonomi. Pendapatan masyarakat berkurang sehingga daya beli masyarakat
menurun, pendidikan dan kesehatan yang menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas manusia
juga tidak dapat tercukupi.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengingatkan pada pembangunan dalam arti luas,
bukan hanya dalam bentuk pendapatan yang lebih tinggi, tetapi dimensi kesehatan dan
Pendidikan juga merupakan tujuan pembangunan yang fundamental. Kita tidak sependapat bila
suatu negara yang mempunyai penduduk berpendapatan tinggi, tetapi tidak berpendidikan,
kesehatannya tidak terpelihara dengan baik sehingga harapan hidupnya lebih singkat dari pada
penduduk suatu negara yang lain di dunia telah mencapai tingkat pembangunan yang lebih
tinggi dari pada negara yang berpendapatan rendah tetapi usia harapan hidup dan kemampuan
baca tulisnya lebih tinggi (Nehen, 2012).

Untuk mewujudkan kesejateraan umum secara luas sebagaimana yang diamanatkan dalam
UUD 1945 maka diperlukan kebijakan pemerintah yang komprehensip, bukan hanya
menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada penanganan ketimpangan
pendapatan, perluasan kesempatan kerja dan tingkat pendidikan dan kesehatan yang lebih baik.

PDRB sebagai indikator pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat


yang ditunjukkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) karena dengan pembangunan
ekonomi terjamin peningkatan produktivitas dan peningkatan pendapatan melalui penciptaan
kesempatan kerja.

Dalam pembangunan ekonomi, modal memegang peranan yang penting. Berdasarkan teori
pertumbuhan ekonomi dari Harrod-Domar dinyatakan bahwa investasi merupakan salah satu
komponen pertumbuhan ekonomi, artinya bila suatu daerah investasinya rendah maka tingkat
pendapatan masyarakat perkapita dan pertumbuhan ekonominya juga rendah karena tidak ada
kegiatan ekonomi demikian sebaliknya (Todaro, 2006). Investasi memberikan peran dalam
pertumbuhan ekonomi khususnya mengenai watak ganda yang dimiliki investasi. Pertama,
investasi dapat menciptakan pendapatan, dan kedua, investasi memperbesar kapasitas produksi
perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal (Jhingan, 1999 : 291). Kenaikan jumlah
investasi akan menyebabkan sektor produktif bergerak, yang efeknya akan meningkatkan
lapangan kerja dan meningkatkan Indeks Daya Beli yang bermuara pada peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).

Secara teori tingkat pengangguran mempunyai pengaruh berbanding terbalik terhadap Indeks
Pembangunan Manusia, dimana efek dari pengangguran akan menurunkan kesejahteraan
masyarakat, semakin menurun kesejahteraan masyarakat karena pengangguran maka akan
menurunkan Indeks Pembangunan Manusia di karenakan tidak dapat memiliki pendapatan
untukmemenuhi kebutuhannya termasuk kebutuhan akan pendidikan dan kesehatan. Demikian
pula sebaliknya, dengan menurunnya tingkat pengangguran maka akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang akan memberi pengaruh terhadap kenaikan Indeks
Pembangunan Manusia.

Hakekat pembangunan dalam suatu wilayah adalah proses multidimensional yang mencakup
perubahan yang mendasar meliputi struktur- struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan
institusi-institusi nasional dengan tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi,
penanganan ketimpangan pendapatan serta pengentasan kemiskinan. Pembangunan juga
merupakan perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara
keseluruhan tanpa mengabaikan kerjasama, kebutuhan dasar, dan keinginan mayoritas individu
maupun kelompok sosial yang ada untuk bergerak maju menuju suatu kondisi yang lebih baik.

Dapat dikatakan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad suatu
masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian proses sosial, ekonomi dan
institusional demi mencapai kehidupan yang lebih baik. Apapun komponen spesifik atas
"kehidupan yang lebih baik" itu, pembangunan di semua masyarakat paling tidak memiliki tiga
tujuan inti yaitu peningkatan ketersediaan kebutuhan pokok, peningkatan standar hidup,
dan perluasan pilihan ekonomis dan sosial setiap individu.

Untuk melaksanakan pembangunan yang secara adil dan merata, isu strategis yang menjadi
tantangan pembangunan nasional adalah tingkat kemiskinan yang masih tinggi dan semakin
bertambahnya penduduk miskin. Adanya kemiskinan di dalam suatu wilayah merupakan potret
bahwa pembangunan itu secara umum kurang berhasil sehingga pada dasarnya keberhasilan
pembangunan suatu wilayah tergantung pada kegiatan pembangunan dan pemerataan hasil-
hasilnya.
Secara sederhana, pembangunan dapat dimaknai sebagai usaha atau proses untuk melakukan
perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya Pembangunan bersifat multi
dimensional dan memiliki berbagai kompleksitas masalah. Proses pembangunan terjadi
disemua aspek kehidupan masyarakat, baik aspek ekonomi, politik, sosial, maupun budaya.
Sebagai bagian dari cabang ilmu pengetahuan, konsep dan pemikiran mengenai Pembangunan
telah mengalami perkembangan yang pesat

Pada awal pemikiran tentang pembangunan seringkali dijumpai pemahaman yang


mengasosiasikan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan dengan modernisasi,
bahkan pembangunan dengan westernisasi.Model pemikiran ini telah mengantarkan sejumlah
negara sedang berkembang memasuki tahapan modernisasi dan industrialisasi sebagai titik
lompatan menuju kehidupan yang maju dan sejahtera. Namun paradigma pembangunan
tersebut banyak menuai kritik karena hasil dari pembangunan telah menciptakan pula
ketimpangan dan kesenjangan, kerusakan ekologi, serta membelenggu kebebasan asasi
manusia.Paradigma pembangunan yang bersifat materialistik ini mengukur pencapaian hasil
pembangunan hanya dari aspek fisik yang dikuantifikasi dalam perhitungan matematik dan
angka statistik, sehingga cenderung mengabaikan dimensi manusia sebagai subyek utama
pembangunan dan menegaskan harkat dan martabat kemanusiaan.

Pemikiran kontemporer mengenai pembangunan telah menempatkan kembali manusia sebagai


subyek atau pusat dari proses pembangunan. Lembaga PBB yang dibentuk untuk menangani
masalah pembangunan ( United Nations Development Programme/UNDP) telah membuat
definisi khusus mengenai pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk memperluas
pilihan-pilihan bagi manusia (a process of enlarging people’s choices). Dalam konsep tersebut
manusia ditempatkan sebagai tujuan akhir (the ultimate end), sedangkan upaya pembangunan
dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan itu.Tujuan utama dari pembangunan adalah
menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi penduduknya untuk menikmati umur
panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Premis penting yang dikembangkan
dalam pembangunan manusia adalah mengutamakan manusia sebagai pusat perhatian (bukan
sebagai alat atau instrument) dan memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia secara
keseluruhan (tidak hanya terbatas pada peningkatan pendapatan atas aspek ekonomi semata).
3. Apakah manfaat mempelajari indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara
dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sebagai sumber pengetahuan dalam bidang indeks pembangunan manusia mengenai
pengaruh indeks kesehatan, indeks daya beli, dan indeks pendidikan terhadap pertumbuhan
ekonomi.

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).IPM dapat menentukan peringkat atau level
pembangunan suatu wilayah/negara.

Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja
Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum
(DAU).

Dalam sistem pengukuran dan monitoring pembangunan manusia, idealnya mencakup banyak
variabel untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif. Namun, terlalu banyak indikator
akan memberikan gambaran yang membingungkan. Isu ini menjadi perhatian penting
dalam pengukuran pembangunan manusia.

Sejak pertama kali diperkenalkan oleh UNDP, berbagai kritik tentang IPM terus bermunculan.
Kritikan tajam muncul terutama tentang pilihan indikator, penimbang, formula agregasi,
konsep, dan lain sebagainya. Terlepas dari berbagai kritikan yang muncul, konsep
pembangunan manusia yang diperkenalkan oleh UNDP cukup mencuri perhatian media.

Popularitas pembangunan manusia cukup tinggi. Bahkan, popularitasnya melampaui


pertumbuhan ekonomi selama 2004 hingga saat ini. Meskipun tren popularitas pembangunan
manusia kian menurun, pembangunan manusia cukup dapat diterima masyarakat internasional
sepertipertumbuhan ekonomi.

Indeks Pembangunan Manusia menjadi salah satu indikator yang penting dalam melihat sisi
lain dari pembangunan. Manfaat penting IPM antara lain sebagai berikut :

• IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam


upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
• IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara.
• Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai
ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu
alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
NAMA : Fadli Eka Aldiansah

NIM : 20105605

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA


TUGAS 7

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

1. Apakah subjek dan objek dari indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara
dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu cara untuk mengukur
keberhasilan kinerja suatu Negara atau Wilayah dalam bidang pembangunan manusia
(BPS,2012). Indeks Pembangunan Manusia merupakan salah satu indikator untuk mengukur
taraf kualitas fisik dan non fisik penduduk (Andaiyani,2012). Indeks Pembangunan Manusia
merupakan suatu indeks komposit yang mencakup tiga bidang pembangunan manusia yang
dianggap sangat mendasar yang dilihat dari kualitas fisik dan non fisik penduduk.

Ada pun tiga indikator tersebut yaitu: indikator kesehatan, tingkat pendidikan dan ekonomi.
Kualitas fisik tercemin dari angka harapan hidup, sedangkan kualitas non fisik tercermin dari
lamanya rata–rata penduduk bersekolah, angka melek huruf dan mempertimbangkan
kemampuan ekonomi yaitu pengeluaran riil perkapital. Indonesia memiliki tiga puluh empat
(34) provinsi tentunya akan memberikan gambaran mengenai pembangunan manusia yang
bervariasi.

Pembangunan Manusia lebih dari sekedar pertumbuhan ekonomi lebih dari sekedar
peningkatan pendapatan dan lebih dari sekedar proses produksi komoditas serta akumulasi
modal. Alasan mengapa pembangunan manusia perlu mendapat perhatian adalah: pertama,
banyak Negara berkembang termasuk Indonesia yang berhasil mencapai pertumbuhan
ekonomi,tetapi gagal mengurangi kesenjangan sosial ekonomi dan kemiskinan. Kedua, banyak
Negara maju yang mempunyai tingkat pendapatan tinggi ternyata tidak berhasil mengurangi
masalah-masalah sosial, seperti : penyalahgunaan obat, aids, alkohol, gelandangan, dan
kekerasan dalam rumah tangga. Ketiga, beberapa Negara berpendapatan rendah mampu
mencapai tingkat pembangunan manusia yang tinggi karena mampu menggunakan secara
bijaksana semua sumberdaya untuk mengembangkan kemampuan dasar manusia.
Pertumbuhan Ekonomi harus dikombinasikan dengan pemerataan hasil- hasilnya. Pemerataan
kesempatan harus tersedia,baik semua orang, perempuan maupun laki - laki harus
diberdayakan untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan keputusan-keputusan
penting yang mempengaruhi kehidupan mereka. Pembangunan Manusia merupakan paradigma
pembangunan yang menempatkan manusia (penduduk) sebagai fokus dan sasaran akhir dari
seluruh kegiatan pembangunan, yaitu tercapainya penguasaan atas sumber daya (pendapatan
untuk mencapai hidup layak), peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang dan sehat)
dan meningkatkan pendidikan.

Seiring dengan semakin meningkatnya kegiatan pemerintah dalam rangka menjalankan ke-tiga
peran yang ada maka tentunya diperlukan pula dana yang besar sebagai bentuk pengeluaran
segala kegiatan pemerintah yang berkaitan dengan ketiga peran tersebut. Pengeluaran
pemerintah ini merupakan konsekuensi dari berbagai kebijakan yang diambil dan diterapkan
melalui ketiga peran tersebut.

Pengeluaran pemerintah dapat digunakan sebagai cerminan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah dalam suatu wilayah. Kebijakan pemerintah dalam tiap pembelian barang dan jasa
menggunakan pelaksanaan suatu program mencerminkan besarnya biaya yang akan
dikeluarkan pemerintah untuk melaksanakan program tersebut. Pengeluaran pemerintah
digunakan untuk sektor - sekotr publik yang penting, diantara kesemua sektor publik
saat ini yang menjadi prioritas pemerintah dalam mencapai pembangunan kualitas
sumber daya manusia dalam kaitannya yang tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia
adalah investasi pada sektor pendidikan dan kesehatan diharapkan investasi pada sektor ini
akan berpengaruh pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan mengurangi ke
miskinan.

Untuk melihat sejauh mana keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan manusia, United
National Development Programme (UNDP) telah menerbitkan suatu indikator yaitu Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) untuk mengukur kesuksesan pembangunan dan kesejahteraan
suatu Negara. Konsep Indeks Pembangunan Manusia menurut UNDP dan Badan Pusat Statistik
(BPS,2012) mengacu pada pengukuran pencapaian pembangunan manusia berbasis sejumlah
komponen dasar kualitas hidup:

1.Angka harapan hidup untuk mengukur pencapaian dibidang Kesehatan.

2.Angka melek huruf dan rata–rata lama Sekolah untuk mengukur pencapaian dibidang
Pendidikan.
3.Standar kehidupan yang layak yang di indikasikan dengan logaritma normal dari produk
domestik regional bruto perkapital penduduk dalam peoritas daya beli.

Keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan manusia dapat dinilai secara parsial


dengan melihat seberapa besar permasalahan yang paling mendasar di masyarakat tersebut
dapat teratasi. Permasalahan – permasalahan tersebut diantaranya adalah kemiskinan,
pengangguran, buta huruf, ketahananpangan dan penegakan demokrasi. Namun persoalannya
adalah pencapaian pembangunan manusia secara parsial sangat bervariasi dimana beberapa
aspek pembangunan tertentu berhasil dan beberapa aspk pembangunan lainnya gagal.

IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam


memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh
United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara
berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR).

Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.

PERTAMA

• Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM. Angka
melek huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak
dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf di
sebagian besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat
pendidikan antardaerah dengan baik.
• PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu
wilayah.

KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM menggambarkan


bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh capaian tinggi dari dimensi
lain.

Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik (diskriminatif).

• Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah, dapat
diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan perubahan yang terjadi.
• PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan masyarakat pada
suatu wilayah.
Dengan menggunakan rata-rata geometrik dalam menyusun IPM dapat diartikan bahwa
capaian satu dimensi tidak dapat ditutupi oleh capaian di dimensi lain. Artinya, untuk
mewujudkan pembangunan manusia yang baik, ketiga dimensi harus memperoleh perhatian
yang sama besar karena sama pentingnya.

Skor Indeks Pembangunan Manusia ini berkisar antara 0 dan 1. Semakin mendekati angka 1
semakin tinggi nilai IPM-nya dan semakin berkualitas SDM yang dimiliki oleh suatu negara.
Demikian pula sebaliknya. Indeks Pembangunan Manusia ini oleh UNDP dikelompokkan
menjadi 4 (empat) kategori, yaitu:

a. Very high HDI: untuk nilai IPM ≥ 0.800

b. High HDI: 0.700 ≤ nilai IPM < 0.800

c. Medium HDI: 0.550 ≤ nilai IPM < 0.700

d. Low HDI: nilai IPM < 0.550 (Ibid, h. 148)

Indeks Pembangunan Manusia tidak hanya dikembangkan seterusnya saja akan tetapi juga
harus menjalani pengukuran pencapaian dari keseluruhan baik daerah maupun negara. Dalam
tiga dimensi pembangunan, yaitu lama hidup, pengetahuan dan standar hidup layak. Ketiganya
diukur dengan menggunakan angka harapan hidup, pencapaian pendidikan dan pengeluaran
perkapita. (UNDP, 2009, Indeks Pembangunan Manusia Indonesia).

Indeks Pembangunan Manusia jika dilihat dari pengeluaran perkapita saja, berarti hanya
melihat kemajuan status ekonomi suatu daerah atau negara. Alasannya adalah pengeluaran
perkapita atau pendapatan perkapita merupakan simbol dari pertumbuhan ekonomi yang dapat
dilihat dari peningkatan perkapita masyarakatnya. Berdasarkan pendapatan perkapita pertahun
berarti tingkat pertumbuhan ekonomi daerah tersebut dapat ditekan sesuai dengan pendapatan
perkapita. Maka dapat dilihat dimensi yang jauh lebih beragam terkait dengan kualitas hidup
masyarakat.
2. Bagaimana pelaksanaan indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara dan
dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Salah satu indikator terpenting yang menggambarkan keberhasilan pembangunan


ekonomi adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, itulah sebabnya dalam
perencanaan pembangunan dewasa ini pembangunan manusia senantiasa menjadi fokus utama.
Dalam konstitusi Indonesia secara eksplisit mengakui bahwa hak untuk hidup layak
merupakan hak asasi manusia yang diakui secara universal, sebagaimana UUD 1945
mengamanatkan bahwa tugas pokok pemerintah Republik Indonesia adalah “memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan suatu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dengan demikian manusia adalah titik sentral dari suatu
pembangunan dimana manusia adalah subyek dan sekaligus menjadi obyek dari pada
pembangunan itu.

Pembangunan manusia menjadi penting dan perlu mendapat perhatian sebab pada
kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu dapat memecahkan persoalan
kesejahteraan seperti kemiskinan dan taraf hidup masyarakat secara luas, sehingga
keberhasilan pembangunan dewasa ini seringkali dilihat dari pencapaian kualitas Sumber Daya
Manusia.

Untuk menghasilkan manusia yang berkualitas tentu diperlukan upaya-upaya untuk


meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Pemerintah melakukan pengeluaran atau
investasi yang ditujukan untuk pembangunan manusia. Pengeluaran pemerintah merupakan
cerminan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Kebijakan alokasi anggaran atas seluruh
daya dan dana yang dimiliki daerah untuk meningkatkan seluruh kebutuhan pelayanan publik
sehingga tercapai kesejahteraan sosial masyarakat, tentunya dalam hal ini yang menjadi
prioritas adalah pelayanan publik menyangkut sektor pendidikan, kesehatan dan perekonomian
yang menjadi inti dari konsep pembangunan manusia.

Adanya desentralisasi fiskal dan otonomi daerah, memberikan kewenangan kepada pemerintah
daerah untuk melakukan penganggaran pengeluaran pembangunan di sektor-sektor pendukung
untuk meningkatkan IPM.

Selain dari sisi pengeluaran pemerintah, kondisi sosial ekonomi masyarakat juga dapat
mempengaruhi IPM adalah pengangguran. Pembangunan sektor ketenagakerjaan juga
merupakan bagian dari upaya pembangunan sumber daya manusia. Pengangguran
menyebabkan tingkat kemakmuran masyarakat tidak maksimal sedangkan tujuan akhir dari
pembangunan itu adalah untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Jika
tingkat pengangguran di suatu daerah tinggi maka akan menghambat pencapaian tujuan
pembangunan ekonomi. Pendapatan masyarakat berkurang sehingga daya beli masyarakat
menurun, pendidikan dan kesehatan yang menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas manusia
juga tidak dapat tercukupi.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengingatkan pada pembangunan dalam arti luas,
bukan hanya dalam bentuk pendapatan yang lebih tinggi, tetapi dimensi kesehatan dan
Pendidikan juga merupakan tujuan pembangunan yang fundamental. Kita tidak sependapat bila
suatu negara yang mempunyai penduduk berpendapatan tinggi, tetapi tidak berpendidikan,
kesehatannya tidak terpelihara dengan baik sehingga harapan hidupnya lebih singkat dari pada
penduduk suatu negara yang lain di dunia telah mencapai tingkat pembangunan yang lebih
tinggi dari pada negara yang berpendapatan rendah tetapi usia harapan hidup dan kemampuan
baca tulisnya lebih tinggi (Nehen, 2012).

Untuk mewujudkan kesejateraan umum secara luas sebagaimana yang diamanatkan dalam
UUD 1945 maka diperlukan kebijakan pemerintah yang komprehensip, bukan hanya
menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada penanganan ketimpangan
pendapatan, perluasan kesempatan kerja dan tingkat pendidikan dan kesehatan yang lebih baik.

PDRB sebagai indikator pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat


yang ditunjukkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) karena dengan pembangunan
ekonomi terjamin peningkatan produktivitas dan peningkatan pendapatan melalui penciptaan
kesempatan kerja.

Dalam pembangunan ekonomi, modal memegang peranan yang penting. Berdasarkan teori
pertumbuhan ekonomi dari Harrod-Domar dinyatakan bahwa investasi merupakan salah satu
komponen pertumbuhan ekonomi, artinya bila suatu daerah investasinya rendah maka tingkat
pendapatan masyarakat perkapita dan pertumbuhan ekonominya juga rendah karena tidak ada
kegiatan ekonomi demikian sebaliknya (Todaro, 2006). Investasi memberikan peran dalam
pertumbuhan ekonomi khususnya mengenai watak ganda yang dimiliki investasi. Pertama,
investasi dapat menciptakan pendapatan, dan kedua, investasi memperbesar kapasitas produksi
perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal (Jhingan, 1999 : 291). Kenaikan jumlah
investasi akan menyebabkan sektor produktif bergerak, yang efeknya akan meningkatkan
lapangan kerja dan meningkatkan Indeks Daya Beli yang bermuara pada peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).

Secara teori tingkat pengangguran mempunyai pengaruh berbanding terbalik terhadap Indeks
Pembangunan Manusia, dimana efek dari pengangguran akan menurunkan kesejahteraan
masyarakat, semakin menurun kesejahteraan masyarakat karena pengangguran maka akan
menurunkan Indeks Pembangunan Manusia di karenakan tidak dapat memiliki pendapatan
untukmemenuhi kebutuhannya termasuk kebutuhan akan pendidikan dan kesehatan. Demikian
pula sebaliknya, dengan menurunnya tingkat pengangguran maka akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang akan memberi pengaruh terhadap kenaikan Indeks
Pembangunan Manusia.

Hakekat pembangunan dalam suatu wilayah adalah proses multidimensional yang mencakup
perubahan yang mendasar meliputi struktur- struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan
institusi-institusi nasional dengan tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi,
penanganan ketimpangan pendapatan serta pengentasan kemiskinan. Pembangunan juga
merupakan perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara
keseluruhan tanpa mengabaikan kerjasama, kebutuhan dasar, dan keinginan mayoritas individu
maupun kelompok sosial yang ada untuk bergerak maju menuju suatu kondisi yang lebih baik.

Dapat dikatakan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad suatu
masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian proses sosial, ekonomi dan
institusional demi mencapai kehidupan yang lebih baik. Apapun komponen spesifik atas
"kehidupan yang lebih baik" itu, pembangunan di semua masyarakat paling tidak memiliki tiga
tujuan inti yaitu peningkatan ketersediaan kebutuhan pokok, peningkatan standar hidup,
dan perluasan pilihan ekonomis dan sosial setiap individu.

Untuk melaksanakan pembangunan yang secara adil dan merata, isu strategis yang menjadi
tantangan pembangunan nasional adalah tingkat kemiskinan yang masih tinggi dan semakin
bertambahnya penduduk miskin. Adanya kemiskinan di dalam suatu wilayah merupakan potret
bahwa pembangunan itu secara umum kurang berhasil sehingga pada dasarnya keberhasilan
pembangunan suatu wilayah tergantung pada kegiatan pembangunan dan pemerataan hasil-
hasilnya.
Secara sederhana, pembangunan dapat dimaknai sebagai usaha atau proses untuk melakukan
perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya Pembangunan bersifat multi
dimensional dan memiliki berbagai kompleksitas masalah. Proses pembangunan terjadi
disemua aspek kehidupan masyarakat, baik aspek ekonomi, politik, sosial, maupun budaya.
Sebagai bagian dari cabang ilmu pengetahuan, konsep dan pemikiran mengenai Pembangunan
telah mengalami perkembangan yang pesat

Pada awal pemikiran tentang pembangunan seringkali dijumpai pemahaman yang


mengasosiasikan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan dengan modernisasi,
bahkan pembangunan dengan westernisasi.Model pemikiran ini telah mengantarkan sejumlah
negara sedang berkembang memasuki tahapan modernisasi dan industrialisasi sebagai titik
lompatan menuju kehidupan yang maju dan sejahtera. Namun paradigma pembangunan
tersebut banyak menuai kritik karena hasil dari pembangunan telah menciptakan pula
ketimpangan dan kesenjangan, kerusakan ekologi, serta membelenggu kebebasan asasi
manusia.Paradigma pembangunan yang bersifat materialistik ini mengukur pencapaian hasil
pembangunan hanya dari aspek fisik yang dikuantifikasi dalam perhitungan matematik dan
angka statistik, sehingga cenderung mengabaikan dimensi manusia sebagai subyek utama
pembangunan dan menegaskan harkat dan martabat kemanusiaan.

Pemikiran kontemporer mengenai pembangunan telah menempatkan kembali manusia sebagai


subyek atau pusat dari proses pembangunan. Lembaga PBB yang dibentuk untuk menangani
masalah pembangunan ( United Nations Development Programme/UNDP) telah membuat
definisi khusus mengenai pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk memperluas
pilihan-pilihan bagi manusia (a process of enlarging people’s choices). Dalam konsep tersebut
manusia ditempatkan sebagai tujuan akhir (the ultimate end), sedangkan upaya pembangunan
dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan itu.Tujuan utama dari pembangunan adalah
menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi penduduknya untuk menikmati umur
panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Premis penting yang dikembangkan
dalam pembangunan manusia adalah mengutamakan manusia sebagai pusat perhatian (bukan
sebagai alat atau instrument) dan memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia secara
keseluruhan (tidak hanya terbatas pada peningkatan pendapatan atas aspek ekonomi semata).
3. Apakah manfaat mempelajari indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara
dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sebagai sumber pengetahuan dalam bidang indeks pembangunan manusia mengenai
pengaruh indeks kesehatan, indeks daya beli, dan indeks pendidikan terhadap pertumbuhan
ekonomi.

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).IPM dapat menentukan peringkat atau level
pembangunan suatu wilayah/negara.

Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja
Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum
(DAU).

Dalam sistem pengukuran dan monitoring pembangunan manusia, idealnya mencakup banyak
variabel untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif. Namun, terlalu banyak indikator
akan memberikan gambaran yang membingungkan. Isu ini menjadi perhatian penting
dalam pengukuran pembangunan manusia.

Sejak pertama kali diperkenalkan oleh UNDP, berbagai kritik tentang IPM terus bermunculan.
Kritikan tajam muncul terutama tentang pilihan indikator, penimbang, formula agregasi,
konsep, dan lain sebagainya. Terlepas dari berbagai kritikan yang muncul, konsep
pembangunan manusia yang diperkenalkan oleh UNDP cukup mencuri perhatian media.

Popularitas pembangunan manusia cukup tinggi. Bahkan, popularitasnya melampaui


pertumbuhan ekonomi selama 2004 hingga saat ini. Meskipun tren popularitas pembangunan
manusia kian menurun, pembangunan manusia cukup dapat diterima masyarakat internasional
sepertipertumbuhan ekonomi.

Indeks Pembangunan Manusia menjadi salah satu indikator yang penting dalam melihat sisi
lain dari pembangunan. Manfaat penting IPM antara lain sebagai berikut :

• IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam


upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
• IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara.
• Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai
ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu
alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
NAMA : Jaya Manalu

NIM : 20105621

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA


TUGAS 7

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

1. Apakah subjek dan objek dari indeks pembangunan manusia ? Berikan


Analisa saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu cara untuk
mengukur keberhasilan kinerja suatu Negara atau Wilayah dalam bidang
pembangunan manusia (BPS,2012). Indeks Pembangunan Manusia merupakan
salah satu indikator untuk mengukur taraf kualitas fisik dan non fisik penduduk
(Andaiyani,2012). Indeks Pembangunan Manusia merupakan suatu indeks komposit
yang mencakup tiga bidang pembangunan manusia yang dianggap sangat mendasar
yang dilihat dari kualitas fisik dan non fisik penduduk.

Ada pun tiga indikator tersebut yaitu: indikator kesehatan, tingkat pendidikan dan
ekonomi. Kualitas fisik tercemin dari angka harapan hidup, sedangkan kualitas non
fisik tercermin dari lamanya rata–rata penduduk bersekolah, angka melek huruf dan
mempertimbangkan kemampuan ekonomi yaitu pengeluaran riil perkapital.
Indonesia memiliki tiga puluh empat (34) provinsi tentunya akan memberikan
gambaran mengenai pembangunan manusia yang bervariasi.

Pembangunan Manusia lebih dari sekedar pertumbuhan ekonomi lebih dari sekedar
peningkatan pendapatan dan lebih dari sekedar proses produksi komoditas serta
akumulasi modal. Alasan mengapa pembangunan manusia perlu mendapat
perhatian adalah: pertama, banyak Negara berkembang termasuk Indonesia yang
berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi,tetapi gagal mengurangi kesenjangan
sosial ekonomi dan kemiskinan. Kedua, banyak Negara maju yang mempunyai
tingkat pendapatan tinggi ternyata tidak berhasil mengurangi masalah-masalah
sosial, seperti : penyalahgunaan obat, aids, alkohol, gelandangan, dan kekerasan
dalam rumah tangga. Ketiga, beberapa Negara berpendapatan rendah mampu
mencapai tingkat pembangunan manusia yang tinggi karena mampu menggunakan
secara bijaksana semua sumberdaya untuk mengembangkan kemampuan dasar
manusia.

Pertumbuhan Ekonomi harus dikombinasikan dengan pemerataan hasil- hasilnya.


Pemerataan kesempatan harus tersedia,baik semua orang, perempuan maupun laki -
laki harus diberdayakan untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan
keputusan-keputusan penting yang mempengaruhi kehidupan mereka.
Pembangunan Manusia merupakan paradigma pembangunan yang menempatkan
manusia (penduduk) sebagai fokus dan sasaran akhir dari seluruh kegiatan
pembangunan, yaitu tercapainya penguasaan atas sumber daya (pendapatan untuk
mencapai hidup layak), peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang dan sehat)
dan meningkatkan pendidikan.

Seiring dengan semakin meningkatnya kegiatan pemerintah dalam rangka


menjalankan ke-tiga peran yang ada maka tentunya diperlukan pula dana yang besar
sebagai bentuk pengeluaran segala kegiatan pemerintah yang berkaitan dengan
ketiga peran tersebut. Pengeluaran pemerintah ini merupakan konsekuensi dari
berbagai kebijakan yang diambil dan diterapkan melalui ketiga peran tersebut.

Pengeluaran pemerintah dapat digunakan sebagai cerminan kebijakan yang diambil


oleh pemerintah dalam suatu wilayah. Kebijakan pemerintah dalam tiap pembelian
barang dan jasa menggunakan pelaksanaan suatu program mencerminkan besarnya
biaya yang akan dikeluarkan pemerintah untuk melaksanakan program tersebut.
Pengeluaran pemerintah digunakan untuk sektor - sekotr publik yang penting,
diantara kesemua sektor publik
saat ini yang menjadi prioritas pemerintah dalam mencapai pembangunan kualitas
sumber daya manusia dalam kaitannya yang tercermin dari Indeks Pembangunan
Manusia adalah investasi pada sektor pendidikan dan kesehatan diharapkan
investasi pada sektor ini akan berpengaruh pada peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia dan mengurangi ke miskinan.

Untuk melihat sejauh mana keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan manusia,


United National Development Programme (UNDP) telah menerbitkan suatu indikator
yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) untuk mengukur kesuksesan
pembangunan dan kesejahteraan suatu Negara. Konsep Indeks Pembangunan
Manusia menurut UNDP dan Badan Pusat Statistik (BPS,2012) mengacu pada
pengukuran pencapaian pembangunan manusia berbasis sejumlah
komponen dasar kualitas hidup:

1.Angka harapan hidup untuk mengukur pencapaian dibidang Kesehatan.

2.Angka melek huruf dan rata–rata lama Sekolah untuk mengukur pencapaian
dibidang Pendidikan.

3.Standar kehidupan yang layak yang di indikasikan dengan logaritma normal dari
produk domestik regional bruto perkapital penduduk dalam peoritas daya beli.

Keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan manusia dapat dinilai secara


parsial dengan melihat seberapa besar permasalahan yang paling mendasar di
masyarakat tersebut dapat teratasi. Permasalahan – permasalahan tersebut
diantaranya adalah kemiskinan, pengangguran, buta huruf, ketahananpangan dan
penegakan demokrasi. Namun persoalannya adalah pencapaian pembangunan
manusia secara parsial sangat bervariasi dimana beberapa aspek pembangunan
tertentu berhasil dan beberapa aspk pembangunan lainnya gagal.

IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan


dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM
diperkenalkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun
1990 dan dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunanHuman Development
Report (HDR).

Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.

PERTAMA

 Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan


IPM. Angka melek huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan
secara utuh karena tidak dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain
itu, karena angka melek huruf di sebagian besar daerah sudah tinggi,
sehingga tidak dapat membedakan tingkat pendidikan antardaerah dengan
baik.
 PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada
suatu wilayah.
KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM
menggambarkan bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh
capaian tinggi dari dimensi lain.

Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik
(diskriminatif).

 Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama


sekolah, dapat diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan
perubahan yang terjadi.
 PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan
masyarakat pada suatu wilayah.

Dengan menggunakan rata-rata geometrik dalam menyusun IPM dapat diartikan


bahwa capaian satu dimensi tidak dapat ditutupi oleh capaian di dimensi lain. Artinya,
untuk mewujudkan pembangunan manusia yang baik, ketiga dimensi harus
memperoleh perhatian yang sama besar karena sama pentingnya.

Skor Indeks Pembangunan Manusia ini berkisar antara 0 dan 1. Semakin mendekati
angka 1 semakin tinggi nilai IPM-nya dan semakin berkualitas SDM yang dimiliki oleh
suatu negara. Demikian pula sebaliknya. Indeks Pembangunan Manusia ini oleh
UNDP dikelompokkan
menjadi 4 (empat) kategori, yaitu:

a. Very high HDI: untuk nilai IPM ≥ 0.800

b. High HDI: 0.700 ≤ nilai IPM < 0.800

c. Medium HDI: 0.550 ≤ nilai IPM < 0.700

d. Low HDI: nilai IPM < 0.550 (Ibid, h. 148)

Indeks Pembangunan Manusia tidak hanya dikembangkan seterusnya saja akan


tetapi juga harus menjalani pengukuran pencapaian dari keseluruhan baik daerah
maupun negara. Dalam tiga dimensi pembangunan, yaitu lama hidup, pengetahuan
dan standar hidup layak. Ketiganya diukur dengan menggunakan angka harapan
hidup, pencapaian pendidikan dan pengeluaran perkapita. (UNDP, 2009, Indeks
Pembangunan Manusia Indonesia).

Indeks Pembangunan Manusia jika dilihat dari pengeluaran perkapita saja, berarti
hanya melihat kemajuan status ekonomi suatu daerah atau negara. Alasannya
adalah pengeluaran perkapita atau pendapatan perkapita merupakan simbol dari
pertumbuhan ekonomi yang dapat dilihat dari peningkatan perkapita masyarakatnya.
Berdasarkan pendapatan perkapita pertahun berarti tingkat pertumbuhan ekonomi
daerah tersebut dapat ditekan sesuai dengan pendapatan perkapita. Maka dapat
dilihat dimensi yang jauh lebih beragam terkait dengan kualitas hidup
masyarakat.

2. Bagaimana pelaksanaan indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa


saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Salah satu indikator terpenting yang menggambarkan keberhasilan


pembangunan ekonomi adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, itulah
sebabnya dalam perencanaan pembangunan dewasa ini pembangunan manusia
senantiasa menjadi fokus utama.
Dalam konstitusi Indonesia secara eksplisit mengakui bahwa hak untuk hidup layak
merupakan hak asasi manusia yang diakui secara universal, sebagaimana UUD 1945
mengamanatkan bahwa tugas pokok pemerintah Republik Indonesia adalah
“memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dengan demikian manusia adalah titik
sentral dari suatu pembangunan dimana manusia adalah subyek dan sekaligus
menjadi obyek dari pada pembangunan itu.

Pembangunan manusia menjadi penting dan perlu mendapat perhatian sebab pada
kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu dapat memecahkan
persoalan
kesejahteraan seperti kemiskinan dan taraf hidup masyarakat secara luas, sehingga
keberhasilan pembangunan dewasa ini seringkali dilihat dari pencapaian kualitas
Sumber Daya Manusia.

Untuk menghasilkan manusia yang berkualitas tentu diperlukan upaya-upaya untuk


meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Pemerintah melakukan
pengeluaran atau investasi yang ditujukan untuk pembangunan manusia.
Pengeluaran pemerintah merupakan cerminan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah. Kebijakan alokasi anggaran atas seluruh daya dan dana yang dimiliki
daerah untuk meningkatkan seluruh kebutuhan pelayanan publik sehingga tercapai
kesejahteraan sosial masyarakat, tentunya dalam hal ini yang menjadi prioritas
adalah pelayanan publik menyangkut sektor pendidikan, kesehatan dan
perekonomian yang menjadi inti dari konsep pembangunan manusia.

Adanya desentralisasi fiskal dan otonomi daerah, memberikan kewenangan kepada


pemerintah daerah untuk melakukan penganggaran pengeluaran pembangunan di
sektor-sektor pendukung untuk meningkatkan IPM.

Selain dari sisi pengeluaran pemerintah, kondisi sosial ekonomi masyarakat juga
dapat
mempengaruhi IPM adalah pengangguran. Pembangunan sektor ketenagakerjaan
juga merupakan bagian dari upaya pembangunan sumber daya manusia.
Pengangguran menyebabkan tingkat kemakmuran masyarakat tidak maksimal
sedangkan tujuan akhir dari pembangunan itu adalah untuk menciptakan
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Jika tingkat pengangguran di suatu
daerah tinggi maka akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi.
Pendapatan masyarakat berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun,
pendidikan dan kesehatan yang menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas manusia
juga tidak dapat tercukupi.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengingatkan pada pembangunan dalam arti


luas,
bukan hanya dalam bentuk pendapatan yang lebih tinggi, tetapi dimensi kesehatan
dan Pendidikan juga merupakan tujuan pembangunan yang fundamental. Kita tidak
sependapat bila suatu negara yang mempunyai penduduk berpendapatan tinggi,
tetapi tidak berpendidikan, kesehatannya tidak terpelihara dengan baik sehingga
harapan hidupnya lebih singkat dari pada penduduk suatu negara yang lain di dunia
telah mencapai tingkat pembangunan yang lebih tinggi dari pada negara yang
berpendapatan rendah tetapi usia harapan hidup dan kemampuan baca tulisnya
lebih tinggi (Nehen, 2012).

Untuk mewujudkan kesejateraan umum secara luas sebagaimana yang diamanatkan


dalam
UUD 1945 maka diperlukan kebijakan pemerintah yang komprehensip, bukan hanya
menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada penanganan
ketimpangan
pendapatan, perluasan kesempatan kerja dan tingkat pendidikan dan kesehatan
yang lebih baik.

PDRB sebagai indikator pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan


masyarakat yang ditunjukkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) karena
dengan pembangunan ekonomi terjamin peningkatan produktivitas dan peningkatan
pendapatan melalui penciptaan kesempatan kerja.

Dalam pembangunan ekonomi, modal memegang peranan yang penting.


Berdasarkan teori
pertumbuhan ekonomi dari Harrod-Domar dinyatakan bahwa investasi merupakan
salah satu
komponen pertumbuhan ekonomi, artinya bila suatu daerah investasinya rendah
maka tingkat
pendapatan masyarakat perkapita dan pertumbuhan ekonominya juga rendah karena
tidak ada
kegiatan ekonomi demikian sebaliknya (Todaro, 2006). Investasi memberikan peran
dalam
pertumbuhan ekonomi khususnya mengenai watak ganda yang dimiliki investasi.
Pertama, investasi dapat menciptakan pendapatan, dan kedua, investasi
memperbesar kapasitas produksi
perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal (Jhingan, 1999 : 291).
Kenaikan jumlah
investasi akan menyebabkan sektor produktif bergerak, yang efeknya akan
meningkatkan lapangan kerja dan meningkatkan Indeks Daya Beli yang bermuara
pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Secara teori tingkat pengangguran mempunyai pengaruh berbanding terbalik


terhadap Indeks
Pembangunan Manusia, dimana efek dari pengangguran akan menurunkan
kesejahteraan masyarakat, semakin menurun kesejahteraan masyarakat karena
pengangguran maka akan
menurunkan Indeks Pembangunan Manusia di karenakan tidak dapat memiliki
pendapatan untukmemenuhi kebutuhannya termasuk kebutuhan akan pendidikan
dan kesehatan. Demikian pula sebaliknya, dengan menurunnya tingkat
pengangguran maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang akan
memberi pengaruh terhadap kenaikan Indeks Pembangunan Manusia.

Hakekat pembangunan dalam suatu wilayah adalah proses multidimensional yang


mencakup perubahan yang mendasar meliputi struktur- struktur sosial, sikap-sikap
masyarakat dan institusi-institusi nasional dengan tetap mengejar akselerasi
pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan serta pengentasan
kemiskinan. Pembangunan juga merupakan perubahan total suatu masyarakat atau
penyesuaian sistem sosial secara
keseluruhan tanpa mengabaikan kerjasama, kebutuhan dasar, dan keinginan
mayoritas individu maupun kelompok sosial yang ada untuk bergerak maju menuju
suatu kondisi yang lebih baik.

Dapat dikatakan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus


tekad suatu masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian
proses sosial, ekonomi dan institusional demi mencapai kehidupan yang lebih baik.
Apapun komponen spesifik atas "kehidupan yang lebih baik" itu, pembangunan di
semua masyarakat paling tidak memiliki tiga tujuan inti yaitu peningkatan
ketersediaan kebutuhan pokok, peningkatan standar hidup,
dan perluasan pilihan ekonomis dan sosial setiap individu.

Untuk melaksanakan pembangunan yang secara adil dan merata, isu strategis yang
menjadi tantangan pembangunan nasional adalah tingkat kemiskinan yang masih
tinggi dan semakin bertambahnya penduduk miskin. Adanya kemiskinan di dalam
suatu wilayah merupakan potret bahwa pembangunan itu secara umum kurang
berhasil sehingga pada dasarnya keberhasilan pembangunan suatu wilayah
tergantung pada kegiatan pembangunan dan pemerataan hasil-hasilnya.

Secara sederhana, pembangunan dapat dimaknai sebagai usaha atau proses untuk
melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya
Pembangunan bersifat multi dimensional dan memiliki berbagai kompleksitas
masalah. Proses pembangunan terjadi disemua aspek kehidupan masyarakat, baik
aspek ekonomi, politik, sosial, maupun budaya. Sebagai bagian dari cabang ilmu
pengetahuan, konsep dan pemikiran mengenai Pembangunan telah mengalami
perkembangan yang pesat

Pada awal pemikiran tentang pembangunan seringkali dijumpai pemahaman yang


mengasosiasikan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan dengan
modernisasi, bahkan pembangunan dengan westernisasi.Model pemikiran ini telah
mengantarkan sejumlah negara sedang berkembang memasuki tahapan
modernisasi dan industrialisasi sebagai titik
lompatan menuju kehidupan yang maju dan sejahtera. Namun paradigma
pembangunan tersebut banyak menuai kritik karena hasil dari pembangunan telah
menciptakan pula ketimpangan dan kesenjangan, kerusakan ekologi, serta
membelenggu kebebasan asasi manusia.Paradigma pembangunan yang bersifat
materialistik ini mengukur pencapaian hasil pembangunan hanya dari aspek fisik
yang dikuantifikasi dalam perhitungan matematik dan angka statistik, sehingga
cenderung mengabaikan dimensi manusia sebagai subyek utama pembangunan dan
menegaskan harkat dan martabat kemanusiaan.

Pemikiran kontemporer mengenai pembangunan telah menempatkan kembali


manusia sebagai subyek atau pusat dari proses pembangunan. Lembaga PBB yang
dibentuk untuk menangani masalah pembangunan ( United Nations Development
Programme/UNDP) telah membuat definisi khusus mengenai pembangunan
manusia sebagai suatu proses untuk memperluas
pilihan-pilihan bagi manusia (a process of enlarging people’s choices). Dalam
konsep tersebut manusia ditempatkan sebagai tujuan akhir (the ultimate end),
sedangkan upaya pembangunan dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan
itu.Tujuan utama dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang
memungkinkan bagi penduduknya untuk menikmati umur panjang, sehat dan
menjalankan kehidupan yang produktif. Premis penting yang dikembangkan dalam
pembangunan manusia adalah mengutamakan manusia sebagai pusat perhatian
(bukan sebagai alat atau instrument) dan memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia
secara keseluruhan (tidak hanya terbatas pada peningkatan pendapatan atas aspek
ekonomi semata).

3. Apakah manfaat mempelajari indeks pembangunan manusia ? Berikan


Analisa saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sebagai sumber pengetahuan dalam bidang indeks pembangunan


manusia mengenai pengaruh indeks kesehatan, indeks daya beli, dan indeks
pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya


membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).IPM dapat
menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.

Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja
Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana
Alokasi Umum (DAU).

Dalam sistem pengukuran dan monitoring pembangunan manusia, idealnya


mencakup banyak variabel untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif.
Namun, terlalu banyak indikator akan memberikan gambaran yang membingungkan.
Isu ini menjadi perhatian penting
dalam pengukuran pembangunan manusia.

Sejak pertama kali diperkenalkan oleh UNDP, berbagai kritik tentang IPM terus
bermunculan. Kritikan tajam muncul terutama tentang pilihan indikator, penimbang,
formula agregasi, konsep, dan lain sebagainya. Terlepas dari berbagai kritikan yang
muncul, konsep pembangunan manusia yang diperkenalkan oleh UNDP cukup
mencuri perhatian media.
Popularitas pembangunan manusia cukup tinggi. Bahkan, popularitasnya melampaui
pertumbuhan ekonomi selama 2004 hingga saat ini. Meskipun tren popularitas
pembangunan manusia kian menurun, pembangunan manusia cukup dapat diterima
masyarakat internasional sepertipertumbuhan ekonomi.

Indeks Pembangunan Manusia menjadi salah satu indikator yang penting dalam
melihat sisi lain dari pembangunan. Manfaat penting IPM antara lain sebagai berikut :

 IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam


upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
 IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara.
 Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai
ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu
alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
NAMA : NADILA NAWASDIA RAMLAN

NIM : 20105606

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA


TUGAS 7

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

1. Apakah subjek dan objek dari indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara
dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu cara untuk mengukur
keberhasilan kinerja suatu Negara atau Wilayah dalam bidang pembangunan manusia
(BPS,2012). Indeks Pembangunan Manusia merupakan salah satu indikator untuk mengukur
taraf kualitas fisik dan non fisik penduduk (Andaiyani,2012). Indeks Pembangunan Manusia
merupakan suatu indeks komposit yang mencakup tiga bidang pembangunan manusia yang
dianggap sangat mendasar yang dilihat dari kualitas fisik dan non fisik penduduk.

Ada pun tiga indikator tersebut yaitu: indikator kesehatan, tingkat pendidikan dan ekonomi.
Kualitas fisik tercemin dari angka harapan hidup, sedangkan kualitas non fisik tercermin dari
lamanya rata–rata penduduk bersekolah, angka melek huruf dan mempertimbangkan
kemampuan ekonomi yaitu pengeluaran riil perkapital. Indonesia memiliki tiga puluh empat
(34) provinsi tentunya akan memberikan gambaran mengenai pembangunan manusia yang
bervariasi.

Pembangunan Manusia lebih dari sekedar pertumbuhan ekonomi lebih dari sekedar
peningkatan pendapatan dan lebih dari sekedar proses produksi komoditas serta akumulasi
modal. Alasan mengapa pembangunan manusia perlu mendapat perhatian adalah: pertama,
banyak Negara berkembang termasuk Indonesia yang berhasil mencapai pertumbuhan
ekonomi,tetapi gagal mengurangi kesenjangan sosial ekonomi dan kemiskinan. Kedua, banyak
Negara maju yang mempunyai tingkat pendapatan tinggi ternyata tidak berhasil mengurangi
masalah-masalah sosial, seperti : penyalahgunaan obat, aids, alkohol, gelandangan, dan
kekerasan dalam rumah tangga. Ketiga, beberapa Negara berpendapatan rendah mampu
mencapai tingkat pembangunan manusia yang tinggi karena mampu menggunakan secara
bijaksana semua sumberdaya untuk mengembangkan kemampuan dasar manusia.
Pertumbuhan Ekonomi harus dikombinasikan dengan pemerataan hasil- hasilnya. Pemerataan
kesempatan harus tersedia,baik semua orang, perempuan maupun laki - laki harus
diberdayakan untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan keputusan-keputusan
penting yang mempengaruhi kehidupan mereka. Pembangunan Manusia merupakan paradigma
pembangunan yang menempatkan manusia (penduduk) sebagai fokus dan sasaran akhir dari
seluruh kegiatan pembangunan, yaitu tercapainya penguasaan atas sumber daya (pendapatan
untuk mencapai hidup layak), peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang dan sehat)
dan meningkatkan pendidikan.

Seiring dengan semakin meningkatnya kegiatan pemerintah dalam rangka menjalankan ke-tiga
peran yang ada maka tentunya diperlukan pula dana yang besar sebagai bentuk pengeluaran
segala kegiatan pemerintah yang berkaitan dengan ketiga peran tersebut. Pengeluaran
pemerintah ini merupakan konsekuensi dari berbagai kebijakan yang diambil dan diterapkan
melalui ketiga peran tersebut.

Pengeluaran pemerintah dapat digunakan sebagai cerminan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah dalam suatu wilayah. Kebijakan pemerintah dalam tiap pembelian barang dan jasa
menggunakan pelaksanaan suatu program mencerminkan besarnya biaya yang akan
dikeluarkan pemerintah untuk melaksanakan program tersebut. Pengeluaran pemerintah
digunakan untuk sektor - sekotr publik yang penting, diantara kesemua sektor publik
saat ini yang menjadi prioritas pemerintah dalam mencapai pembangunan kualitas
sumber daya manusia dalam kaitannya yang tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia
adalah investasi pada sektor pendidikan dan kesehatan diharapkan investasi pada sektor ini
akan berpengaruh pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan mengurangi ke
miskinan.

Untuk melihat sejauh mana keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan manusia, United
National Development Programme (UNDP) telah menerbitkan suatu indikator yaitu Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) untuk mengukur kesuksesan pembangunan dan kesejahteraan
suatu Negara. Konsep Indeks Pembangunan Manusia menurut UNDP dan Badan Pusat Statistik
(BPS,2012) mengacu pada pengukuran pencapaian pembangunan manusia berbasis sejumlah
komponen dasar kualitas hidup:

1.Angka harapan hidup untuk mengukur pencapaian dibidang Kesehatan.

2.Angka melek huruf dan rata–rata lama Sekolah untuk mengukur pencapaian dibidang
Pendidikan.
3.Standar kehidupan yang layak yang di indikasikan dengan logaritma normal dari produk
domestik regional bruto perkapital penduduk dalam peoritas daya beli.

Keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan manusia dapat dinilai secara parsial


dengan melihat seberapa besar permasalahan yang paling mendasar di masyarakat tersebut
dapat teratasi. Permasalahan – permasalahan tersebut diantaranya adalah kemiskinan,
pengangguran, buta huruf, ketahananpangan dan penegakan demokrasi. Namun persoalannya
adalah pencapaian pembangunan manusia secara parsial sangat bervariasi dimana beberapa
aspek pembangunan tertentu berhasil dan beberapa aspk pembangunan lainnya gagal.

IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam


memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh
United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara
berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR).

Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.

PERTAMA

• Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM. Angka
melek huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak
dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf di
sebagian besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat
pendidikan antardaerah dengan baik.
• PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu
wilayah.

KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM menggambarkan


bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh capaian tinggi dari dimensi
lain.

Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik (diskriminatif).

• Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah, dapat
diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan perubahan yang terjadi.
• PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan masyarakat pada
suatu wilayah.
Dengan menggunakan rata-rata geometrik dalam menyusun IPM dapat diartikan bahwa
capaian satu dimensi tidak dapat ditutupi oleh capaian di dimensi lain. Artinya, untuk
mewujudkan pembangunan manusia yang baik, ketiga dimensi harus memperoleh perhatian
yang sama besar karena sama pentingnya.

Skor Indeks Pembangunan Manusia ini berkisar antara 0 dan 1. Semakin mendekati angka 1
semakin tinggi nilai IPM-nya dan semakin berkualitas SDM yang dimiliki oleh suatu negara.
Demikian pula sebaliknya. Indeks Pembangunan Manusia ini oleh UNDP dikelompokkan
menjadi 4 (empat) kategori, yaitu:

a. Very high HDI: untuk nilai IPM ≥ 0.800

b. High HDI: 0.700 ≤ nilai IPM < 0.800

c. Medium HDI: 0.550 ≤ nilai IPM < 0.700

d. Low HDI: nilai IPM < 0.550 (Ibid, h. 148)

Indeks Pembangunan Manusia tidak hanya dikembangkan seterusnya saja akan tetapi juga
harus menjalani pengukuran pencapaian dari keseluruhan baik daerah maupun negara. Dalam
tiga dimensi pembangunan, yaitu lama hidup, pengetahuan dan standar hidup layak. Ketiganya
diukur dengan menggunakan angka harapan hidup, pencapaian pendidikan dan pengeluaran
perkapita. (UNDP, 2009, Indeks Pembangunan Manusia Indonesia).

Indeks Pembangunan Manusia jika dilihat dari pengeluaran perkapita saja, berarti hanya
melihat kemajuan status ekonomi suatu daerah atau negara. Alasannya adalah pengeluaran
perkapita atau pendapatan perkapita merupakan simbol dari pertumbuhan ekonomi yang dapat
dilihat dari peningkatan perkapita masyarakatnya. Berdasarkan pendapatan perkapita pertahun
berarti tingkat pertumbuhan ekonomi daerah tersebut dapat ditekan sesuai dengan pendapatan
perkapita. Maka dapat dilihat dimensi yang jauh lebih beragam terkait dengan kualitas hidup
masyarakat.
2. Bagaimana pelaksanaan indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara dan
dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Salah satu indikator terpenting yang menggambarkan keberhasilan pembangunan


ekonomi adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, itulah sebabnya dalam
perencanaan pembangunan dewasa ini pembangunan manusia senantiasa menjadi fokus utama.
Dalam konstitusi Indonesia secara eksplisit mengakui bahwa hak untuk hidup layak
merupakan hak asasi manusia yang diakui secara universal, sebagaimana UUD 1945
mengamanatkan bahwa tugas pokok pemerintah Republik Indonesia adalah “memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan suatu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dengan demikian manusia adalah titik sentral dari suatu
pembangunan dimana manusia adalah subyek dan sekaligus menjadi obyek dari pada
pembangunan itu.

Pembangunan manusia menjadi penting dan perlu mendapat perhatian sebab pada
kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu dapat memecahkan persoalan
kesejahteraan seperti kemiskinan dan taraf hidup masyarakat secara luas, sehingga
keberhasilan pembangunan dewasa ini seringkali dilihat dari pencapaian kualitas Sumber Daya
Manusia.

Untuk menghasilkan manusia yang berkualitas tentu diperlukan upaya-upaya untuk


meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Pemerintah melakukan pengeluaran atau
investasi yang ditujukan untuk pembangunan manusia. Pengeluaran pemerintah merupakan
cerminan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Kebijakan alokasi anggaran atas seluruh
daya dan dana yang dimiliki daerah untuk meningkatkan seluruh kebutuhan pelayanan publik
sehingga tercapai kesejahteraan sosial masyarakat, tentunya dalam hal ini yang menjadi
prioritas adalah pelayanan publik menyangkut sektor pendidikan, kesehatan dan perekonomian
yang menjadi inti dari konsep pembangunan manusia.

Adanya desentralisasi fiskal dan otonomi daerah, memberikan kewenangan kepada pemerintah
daerah untuk melakukan penganggaran pengeluaran pembangunan di sektor-sektor pendukung
untuk meningkatkan IPM.

Selain dari sisi pengeluaran pemerintah, kondisi sosial ekonomi masyarakat juga dapat
mempengaruhi IPM adalah pengangguran. Pembangunan sektor ketenagakerjaan juga
merupakan bagian dari upaya pembangunan sumber daya manusia. Pengangguran
menyebabkan tingkat kemakmuran masyarakat tidak maksimal sedangkan tujuan akhir dari
pembangunan itu adalah untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Jika
tingkat pengangguran di suatu daerah tinggi maka akan menghambat pencapaian tujuan
pembangunan ekonomi. Pendapatan masyarakat berkurang sehingga daya beli masyarakat
menurun, pendidikan dan kesehatan yang menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas manusia
juga tidak dapat tercukupi.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengingatkan pada pembangunan dalam arti luas,
bukan hanya dalam bentuk pendapatan yang lebih tinggi, tetapi dimensi kesehatan dan
Pendidikan juga merupakan tujuan pembangunan yang fundamental. Kita tidak sependapat bila
suatu negara yang mempunyai penduduk berpendapatan tinggi, tetapi tidak berpendidikan,
kesehatannya tidak terpelihara dengan baik sehingga harapan hidupnya lebih singkat dari pada
penduduk suatu negara yang lain di dunia telah mencapai tingkat pembangunan yang lebih
tinggi dari pada negara yang berpendapatan rendah tetapi usia harapan hidup dan kemampuan
baca tulisnya lebih tinggi (Nehen, 2012).

Untuk mewujudkan kesejateraan umum secara luas sebagaimana yang diamanatkan dalam
UUD 1945 maka diperlukan kebijakan pemerintah yang komprehensip, bukan hanya
menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada penanganan ketimpangan
pendapatan, perluasan kesempatan kerja dan tingkat pendidikan dan kesehatan yang lebih baik.

PDRB sebagai indikator pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat


yang ditunjukkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) karena dengan pembangunan
ekonomi terjamin peningkatan produktivitas dan peningkatan pendapatan melalui penciptaan
kesempatan kerja.

Dalam pembangunan ekonomi, modal memegang peranan yang penting. Berdasarkan teori
pertumbuhan ekonomi dari Harrod-Domar dinyatakan bahwa investasi merupakan salah satu
komponen pertumbuhan ekonomi, artinya bila suatu daerah investasinya rendah maka tingkat
pendapatan masyarakat perkapita dan pertumbuhan ekonominya juga rendah karena tidak ada
kegiatan ekonomi demikian sebaliknya (Todaro, 2006). Investasi memberikan peran dalam
pertumbuhan ekonomi khususnya mengenai watak ganda yang dimiliki investasi. Pertama,
investasi dapat menciptakan pendapatan, dan kedua, investasi memperbesar kapasitas produksi
perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal (Jhingan, 1999 : 291). Kenaikan jumlah
investasi akan menyebabkan sektor produktif bergerak, yang efeknya akan meningkatkan
lapangan kerja dan meningkatkan Indeks Daya Beli yang bermuara pada peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).

Secara teori tingkat pengangguran mempunyai pengaruh berbanding terbalik terhadap Indeks
Pembangunan Manusia, dimana efek dari pengangguran akan menurunkan kesejahteraan
masyarakat, semakin menurun kesejahteraan masyarakat karena pengangguran maka akan
menurunkan Indeks Pembangunan Manusia di karenakan tidak dapat memiliki pendapatan
untukmemenuhi kebutuhannya termasuk kebutuhan akan pendidikan dan kesehatan. Demikian
pula sebaliknya, dengan menurunnya tingkat pengangguran maka akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang akan memberi pengaruh terhadap kenaikan Indeks
Pembangunan Manusia.

Hakekat pembangunan dalam suatu wilayah adalah proses multidimensional yang mencakup
perubahan yang mendasar meliputi struktur- struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan
institusi-institusi nasional dengan tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi,
penanganan ketimpangan pendapatan serta pengentasan kemiskinan. Pembangunan juga
merupakan perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara
keseluruhan tanpa mengabaikan kerjasama, kebutuhan dasar, dan keinginan mayoritas individu
maupun kelompok sosial yang ada untuk bergerak maju menuju suatu kondisi yang lebih baik.

Dapat dikatakan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad suatu
masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian proses sosial, ekonomi dan
institusional demi mencapai kehidupan yang lebih baik. Apapun komponen spesifik atas
"kehidupan yang lebih baik" itu, pembangunan di semua masyarakat paling tidak memiliki tiga
tujuan inti yaitu peningkatan ketersediaan kebutuhan pokok, peningkatan standar hidup,
dan perluasan pilihan ekonomis dan sosial setiap individu.

Untuk melaksanakan pembangunan yang secara adil dan merata, isu strategis yang menjadi
tantangan pembangunan nasional adalah tingkat kemiskinan yang masih tinggi dan semakin
bertambahnya penduduk miskin. Adanya kemiskinan di dalam suatu wilayah merupakan potret
bahwa pembangunan itu secara umum kurang berhasil sehingga pada dasarnya keberhasilan
pembangunan suatu wilayah tergantung pada kegiatan pembangunan dan pemerataan hasil-
hasilnya.
Secara sederhana, pembangunan dapat dimaknai sebagai usaha atau proses untuk melakukan
perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya Pembangunan bersifat multi
dimensional dan memiliki berbagai kompleksitas masalah. Proses pembangunan terjadi
disemua aspek kehidupan masyarakat, baik aspek ekonomi, politik, sosial, maupun budaya.
Sebagai bagian dari cabang ilmu pengetahuan, konsep dan pemikiran mengenai Pembangunan
telah mengalami perkembangan yang pesat

Pada awal pemikiran tentang pembangunan seringkali dijumpai pemahaman yang


mengasosiasikan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan dengan modernisasi,
bahkan pembangunan dengan westernisasi.Model pemikiran ini telah mengantarkan sejumlah
negara sedang berkembang memasuki tahapan modernisasi dan industrialisasi sebagai titik
lompatan menuju kehidupan yang maju dan sejahtera. Namun paradigma pembangunan
tersebut banyak menuai kritik karena hasil dari pembangunan telah menciptakan pula
ketimpangan dan kesenjangan, kerusakan ekologi, serta membelenggu kebebasan asasi
manusia.Paradigma pembangunan yang bersifat materialistik ini mengukur pencapaian hasil
pembangunan hanya dari aspek fisik yang dikuantifikasi dalam perhitungan matematik dan
angka statistik, sehingga cenderung mengabaikan dimensi manusia sebagai subyek utama
pembangunan dan menegaskan harkat dan martabat kemanusiaan.

Pemikiran kontemporer mengenai pembangunan telah menempatkan kembali manusia sebagai


subyek atau pusat dari proses pembangunan. Lembaga PBB yang dibentuk untuk menangani
masalah pembangunan ( United Nations Development Programme/UNDP) telah membuat
definisi khusus mengenai pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk memperluas
pilihan-pilihan bagi manusia (a process of enlarging people’s choices). Dalam konsep tersebut
manusia ditempatkan sebagai tujuan akhir (the ultimate end), sedangkan upaya pembangunan
dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan itu.Tujuan utama dari pembangunan adalah
menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi penduduknya untuk menikmati umur
panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Premis penting yang dikembangkan
dalam pembangunan manusia adalah mengutamakan manusia sebagai pusat perhatian (bukan
sebagai alat atau instrument) dan memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia secara
keseluruhan (tidak hanya terbatas pada peningkatan pendapatan atas aspek ekonomi semata).
3. Apakah manfaat mempelajari indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara
dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sebagai sumber pengetahuan dalam bidang indeks pembangunan manusia mengenai
pengaruh indeks kesehatan, indeks daya beli, dan indeks pendidikan terhadap pertumbuhan
ekonomi.

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).IPM dapat menentukan peringkat atau level
pembangunan suatu wilayah/negara.

Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja
Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum
(DAU).

Dalam sistem pengukuran dan monitoring pembangunan manusia, idealnya mencakup banyak
variabel untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif. Namun, terlalu banyak indikator
akan memberikan gambaran yang membingungkan. Isu ini menjadi perhatian penting
dalam pengukuran pembangunan manusia.

Sejak pertama kali diperkenalkan oleh UNDP, berbagai kritik tentang IPM terus bermunculan.
Kritikan tajam muncul terutama tentang pilihan indikator, penimbang, formula agregasi,
konsep, dan lain sebagainya. Terlepas dari berbagai kritikan yang muncul, konsep
pembangunan manusia yang diperkenalkan oleh UNDP cukup mencuri perhatian media.

Popularitas pembangunan manusia cukup tinggi. Bahkan, popularitasnya melampaui


pertumbuhan ekonomi selama 2004 hingga saat ini. Meskipun tren popularitas pembangunan
manusia kian menurun, pembangunan manusia cukup dapat diterima masyarakat internasional
sepertipertumbuhan ekonomi.

Indeks Pembangunan Manusia menjadi salah satu indikator yang penting dalam melihat sisi
lain dari pembangunan. Manfaat penting IPM antara lain sebagai berikut :

• IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam


upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
• IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara.
• Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai
ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu
alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
NAMA : PERONIKA CHAYANI SIHOMBING

NIM : 20105629

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA


TUGAS 7

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

1. Apakah subjek dan objek dari indeks pembangunan manusia ? Berikan


Analisa saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu cara


untuk mengukur keberhasilan kinerja suatu Negara atau Wilayah dalam bidang
pembangunan manusia (BPS,2012). Indeks Pembangunan Manusia merupakan
salah satu indikator untuk mengukur taraf kualitas fisik dan non fisik penduduk
(Andaiyani,2012). Indeks Pembangunan Manusia merupakan suatu indeks
komposit yang mencakup tiga bidang pembangunan manusia yang dianggap
sangat mendasar yang dilihat dari kualitas fisik dan non fisik penduduk.

Ada pun tiga indikator tersebut yaitu: indikator kesehatan, tingkat pendidikan
dan ekonomi. Kualitas fisik tercemin dari angka harapan hidup, sedangkan
kualitas non fisik tercermin dari lamanya rata–rata penduduk bersekolah,
angka melek huruf dan mempertimbangkan kemampuan ekonomi yaitu
pengeluaran riil perkapital. Indonesia memiliki tiga puluh empat (34) provinsi
tentunya akan memberikan gambaran mengenai pembangunan manusia yang
bervariasi.

Pembangunan Manusia lebih dari sekedar pertumbuhan ekonomi lebih dari


sekedar peningkatan pendapatan dan lebih dari sekedar proses produksi
komoditas serta akumulasi modal. Alasan mengapa pembangunan manusia
perlu mendapat perhatian adalah: pertama, banyak Negara berkembang
termasuk Indonesia yang berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi,tetapi
gagal mengurangi kesenjangan sosial ekonomi dan kemiskinan. Kedua, banyak
Negara maju yang mempunyai tingkat pendapatan tinggi ternyata tidak
berhasil mengurangi masalah-masalah sosial, seperti : penyalahgunaan obat,
aids, alkohol, gelandangan, dan kekerasan dalam rumah tangga. Ketiga,
beberapa Negara berpendapatan rendah mampu
mencapai tingkat pembangunan manusia yang tinggi karena mampu
menggunakan secara bijaksana semua sumberdaya untuk mengembangkan
kemampuan dasar manusia.

Pertumbuhan Ekonomi harus dikombinasikan dengan pemerataan hasil-


hasilnya. Pemerataan kesempatan harus tersedia,baik semua orang,
perempuan maupun laki - laki harus diberdayakan untuk berpartisipasi dalam
perencanaan dan pelaksanaan keputusan-keputusan penting yang
mempengaruhi kehidupan mereka. Pembangunan Manusia merupakan
paradigma pembangunan yang menempatkan manusia (penduduk) sebagai
fokus dan sasaran akhir dari seluruh kegiatan pembangunan, yaitu tercapainya
penguasaan atas sumber daya (pendapatan untuk mencapai hidup layak),
peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang dan sehat) dan
meningkatkan pendidikan.

Seiring dengan semakin meningkatnya kegiatan pemerintah dalam rangka


menjalankan ke-tiga peran yang ada maka tentunya diperlukan pula dana yang
besar sebagai bentuk pengeluaran segala kegiatan pemerintah yang berkaitan
dengan ketiga peran tersebut. Pengeluaran pemerintah ini merupakan
konsekuensi dari berbagai kebijakan yang diambil dan diterapkan melalui
ketiga peran tersebut.

Pengeluaran pemerintah dapat digunakan sebagai cerminan kebijakan yang


diambil oleh pemerintah dalam suatu wilayah. Kebijakan pemerintah dalam tiap
pembelian barang dan jasa menggunakan pelaksanaan suatu program
mencerminkan besarnya biaya yang akan dikeluarkan pemerintah untuk
melaksanakan program tersebut. Pengeluaran pemerintah digunakan untuk
sektor - sekotr publik yang penting, diantara kesemua sektor publik
saat ini yang menjadi prioritas pemerintah dalam mencapai pembangunan
kualitas
sumber daya manusia dalam kaitannya yang tercermin dari Indeks
Pembangunan Manusia adalah investasi pada sektor pendidikan dan
kesehatan diharapkan investasi pada sektor ini akan berpengaruh pada
peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan mengurangi ke miskinan.

Untuk melihat sejauh mana keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan


manusia, United National Development Programme (UNDP) telah menerbitkan
suatu indikator yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) untuk mengukur
kesuksesan pembangunan dan kesejahteraan suatu Negara. Konsep Indeks
Pembangunan Manusia menurut UNDP dan Badan Pusat Statistik (BPS,2012)
mengacu pada pengukuran pencapaian pembangunan manusia berbasis
sejumlah
komponen dasar kualitas hidup:

1.Angka harapan hidup untuk mengukur pencapaian dibidang Kesehatan.

2.Angka melek huruf dan rata–rata lama Sekolah untuk mengukur pencapaian
dibidang Pendidikan.

3.Standar kehidupan yang layak yang di indikasikan dengan logaritma normal


dari produk domestik regional bruto perkapital penduduk dalam peoritas daya
beli.

Keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan manusia dapat dinilai


secara parsial dengan melihat seberapa besar permasalahan yang paling
mendasar di masyarakat tersebut dapat teratasi. Permasalahan –
permasalahan tersebut diantaranya adalah kemiskinan, pengangguran, buta
huruf, ketahananpangan dan penegakan demokrasi. Namun persoalannya
adalah pencapaian pembangunan manusia secara parsial sangat bervariasi
dimana beberapa aspek pembangunan tertentu berhasil dan beberapa aspk
pembangunan lainnya gagal.

IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan


dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM
diperkenalkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada
tahun 1990 dan dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunan Human
Development Report (HDR).

Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.

PERTAMA
 Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam
penghitungan IPM. Angka melek huruf sudah tidak relevan dalam
mengukur pendidikan secara utuh karena tidak dapat menggambarkan
kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf di sebagian
besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat
pendidikan antardaerah dengan baik.
 PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat
pada suatu wilayah.

KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM


menggambarkan bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi
oleh capaian tinggi dari dimensi lain.

Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik
(diskriminatif).

 Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama


sekolah, dapat diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan
dan perubahan yang terjadi.
 PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan
masyarakat pada suatu wilayah.

Dengan menggunakan rata-rata geometrik dalam menyusun IPM dapat


diartikan bahwa capaian satu dimensi tidak dapat ditutupi oleh capaian di
dimensi lain. Artinya, untuk mewujudkan pembangunan manusia yang baik,
ketiga dimensi harus memperoleh perhatian yang sama besar karena sama
pentingnya.

Skor Indeks Pembangunan Manusia ini berkisar antara 0 dan 1. Semakin


mendekati angka 1 semakin tinggi nilai IPM-nya dan semakin berkualitas SDM
yang dimiliki oleh suatu negara. Demikian pula sebaliknya. Indeks
Pembangunan Manusia ini oleh UNDP dikelompokkan
menjadi 4 (empat) kategori, yaitu:

a. Very high HDI: untuk nilai IPM ≥ 0.800


b. High HDI: 0.700 ≤ nilai IPM < 0.800

c. Medium HDI: 0.550 ≤ nilai IPM < 0.700

d. Low HDI: nilai IPM < 0.550 (Ibid, h. 148)

Indeks Pembangunan Manusia tidak hanya dikembangkan seterusnya saja


akan tetapi juga harus menjalani pengukuran pencapaian dari keseluruhan baik
daerah maupun negara. Dalam tiga dimensi pembangunan, yaitu lama hidup,
pengetahuan dan standar hidup layak. Ketiganya diukur dengan menggunakan
angka harapan hidup, pencapaian pendidikan dan pengeluaran perkapita.
(UNDP, 2009, Indeks Pembangunan Manusia Indonesia).

Indeks Pembangunan Manusia jika dilihat dari pengeluaran perkapita saja,


berarti hanya melihat kemajuan status ekonomi suatu daerah atau negara.
Alasannya adalah pengeluaran perkapita atau pendapatan perkapita
merupakan simbol dari pertumbuhan ekonomi yang dapat dilihat dari
peningkatan perkapita masyarakatnya. Berdasarkan pendapatan perkapita
pertahun berarti tingkat pertumbuhan ekonomi daerah tersebut dapat ditekan
sesuai dengan pendapatan perkapita. Maka dapat dilihat dimensi yang jauh
lebih beragam terkait dengan kualitas hidup
masyarakat.

2. Bagaimana pelaksanaan indeks pembangunan manusia ? Berikan


Analisa saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Salah satu indikator terpenting yang menggambarkan keberhasilan


pembangunan ekonomi adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia,
itulah sebabnya dalam perencanaan pembangunan dewasa ini pembangunan
manusia senantiasa menjadi fokus utama.
Dalam konstitusi Indonesia secara eksplisit mengakui bahwa hak untuk hidup
layak
merupakan hak asasi manusia yang diakui secara universal, sebagaimana UUD
1945
mengamanatkan bahwa tugas pokok pemerintah Republik Indonesia adalah
“memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dengan demikian
manusia adalah titik sentral dari suatu pembangunan dimana manusia adalah
subyek dan sekaligus menjadi obyek dari pada pembangunan itu.

Pembangunan manusia menjadi penting dan perlu mendapat perhatian sebab


pada
kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu dapat
memecahkan persoalan
kesejahteraan seperti kemiskinan dan taraf hidup masyarakat secara luas,
sehingga keberhasilan pembangunan dewasa ini seringkali dilihat dari
pencapaian kualitas Sumber Daya Manusia.

Untuk menghasilkan manusia yang berkualitas tentu diperlukan upaya-upaya


untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Pemerintah melakukan
pengeluaran atau investasi yang ditujukan untuk pembangunan manusia.
Pengeluaran pemerintah merupakan cerminan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah. Kebijakan alokasi anggaran atas seluruh daya dan dana yang
dimiliki daerah untuk meningkatkan seluruh kebutuhan pelayanan publik
sehingga tercapai kesejahteraan sosial masyarakat, tentunya dalam hal ini
yang menjadi prioritas adalah pelayanan publik menyangkut sektor pendidikan,
kesehatan dan perekonomian yang menjadi inti dari konsep pembangunan
manusia.

Adanya desentralisasi fiskal dan otonomi daerah, memberikan kewenangan


kepada pemerintah daerah untuk melakukan penganggaran pengeluaran
pembangunan di sektor-sektor pendukung untuk meningkatkan IPM.

Selain dari sisi pengeluaran pemerintah, kondisi sosial ekonomi masyarakat


juga dapat
mempengaruhi IPM adalah pengangguran. Pembangunan sektor
ketenagakerjaan juga merupakan bagian dari upaya pembangunan sumber
daya manusia. Pengangguran menyebabkan tingkat kemakmuran masyarakat
tidak maksimal sedangkan tujuan akhir dari pembangunan itu adalah untuk
menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Jika tingkat
pengangguran di suatu daerah tinggi maka akan menghambat pencapaian
tujuan pembangunan ekonomi. Pendapatan masyarakat berkurang sehingga
daya beli masyarakat menurun, pendidikan dan kesehatan yang menjadi dasar
untuk meningkatkan kualitas manusia juga tidak dapat tercukupi.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengingatkan pada pembangunan dalam


arti luas,
bukan hanya dalam bentuk pendapatan yang lebih tinggi, tetapi dimensi
kesehatan dan Pendidikan juga merupakan tujuan pembangunan yang
fundamental. Kita tidak sependapat bila suatu negara yang mempunyai
penduduk berpendapatan tinggi, tetapi tidak berpendidikan, kesehatannya
tidak terpelihara dengan baik sehingga harapan hidupnya lebih singkat dari
pada penduduk suatu negara yang lain di dunia telah mencapai tingkat
pembangunan yang lebih tinggi dari pada negara yang berpendapatan rendah
tetapi usia harapan hidup dan kemampuan baca tulisnya lebih tinggi (Nehen,
2012).

Untuk mewujudkan kesejateraan umum secara luas sebagaimana yang


diamanatkan dalam
UUD 1945 maka diperlukan kebijakan pemerintah yang komprehensip, bukan
hanya
menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada penanganan
ketimpangan
pendapatan, perluasan kesempatan kerja dan tingkat pendidikan dan
kesehatan yang lebih baik.

PDRB sebagai indikator pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan


kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan oleh Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) karena dengan pembangunan ekonomi terjamin peningkatan
produktivitas dan peningkatan pendapatan melalui penciptaan kesempatan
kerja.

Dalam pembangunan ekonomi, modal memegang peranan yang penting.


Berdasarkan teori
pertumbuhan ekonomi dari Harrod-Domar dinyatakan bahwa investasi
merupakan salah satu
komponen pertumbuhan ekonomi, artinya bila suatu daerah investasinya
rendah maka tingkat
pendapatan masyarakat perkapita dan pertumbuhan ekonominya juga rendah
karena tidak ada
kegiatan ekonomi demikian sebaliknya (Todaro, 2006). Investasi memberikan
peran dalam
pertumbuhan ekonomi khususnya mengenai watak ganda yang dimiliki
investasi. Pertama, investasi dapat menciptakan pendapatan, dan kedua,
investasi memperbesar kapasitas produksi
perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal (Jhingan, 1999 : 291).
Kenaikan jumlah
investasi akan menyebabkan sektor produktif bergerak, yang efeknya akan
meningkatkan lapangan kerja dan meningkatkan Indeks Daya Beli yang
bermuara pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Secara teori tingkat pengangguran mempunyai pengaruh berbanding terbalik


terhadap Indeks
Pembangunan Manusia, dimana efek dari pengangguran akan menurunkan
kesejahteraan masyarakat, semakin menurun kesejahteraan masyarakat
karena pengangguran maka akan
menurunkan Indeks Pembangunan Manusia di karenakan tidak dapat memiliki
pendapatan untukmemenuhi kebutuhannya termasuk kebutuhan akan
pendidikan dan kesehatan. Demikian pula sebaliknya, dengan menurunnya
tingkat pengangguran maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
yang akan memberi pengaruh terhadap kenaikan Indeks Pembangunan
Manusia.

Hakekat pembangunan dalam suatu wilayah adalah proses multidimensional


yang mencakup perubahan yang mendasar meliputi struktur- struktur sosial,
sikap-sikap masyarakat dan institusi-institusi nasional dengan tetap mengejar
akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan serta
pengentasan kemiskinan. Pembangunan juga merupakan perubahan total
suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara
keseluruhan tanpa mengabaikan kerjasama, kebutuhan dasar, dan keinginan
mayoritas individu maupun kelompok sosial yang ada untuk bergerak maju
menuju suatu kondisi yang lebih baik.

Dapat dikatakan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik


sekaligus tekad suatu masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui
serangkaian proses sosial, ekonomi dan institusional demi mencapai
kehidupan yang lebih baik. Apapun komponen spesifik atas "kehidupan yang
lebih baik" itu, pembangunan di semua masyarakat paling tidak memiliki tiga
tujuan inti yaitu peningkatan ketersediaan kebutuhan pokok, peningkatan
standar hidup,
dan perluasan pilihan ekonomis dan sosial setiap individu.

Untuk melaksanakan pembangunan yang secara adil dan merata, isu strategis
yang menjadi tantangan pembangunan nasional adalah tingkat kemiskinan
yang masih tinggi dan semakin bertambahnya penduduk miskin. Adanya
kemiskinan di dalam suatu wilayah merupakan potret bahwa pembangunan itu
secara umum kurang berhasil sehingga pada dasarnya keberhasilan
pembangunan suatu wilayah tergantung pada kegiatan pembangunan dan
pemerataan hasil-hasilnya.

Secara sederhana, pembangunan dapat dimaknai sebagai usaha atau proses


untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya
Pembangunan bersifat multi dimensional dan memiliki berbagai kompleksitas
masalah. Proses pembangunan terjadi disemua aspek kehidupan masyarakat,
baik aspek ekonomi, politik, sosial, maupun budaya. Sebagai bagian dari
cabang ilmu pengetahuan, konsep dan pemikiran mengenai Pembangunan
telah mengalami perkembangan yang pesat

Pada awal pemikiran tentang pembangunan seringkali dijumpai pemahaman


yang mengasosiasikan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan
dengan modernisasi, bahkan pembangunan dengan westernisasi.Model
pemikiran ini telah mengantarkan sejumlah negara sedang berkembang
memasuki tahapan modernisasi dan industrialisasi sebagai titik
lompatan menuju kehidupan yang maju dan sejahtera. Namun paradigma
pembangunan tersebut banyak menuai kritik karena hasil dari pembangunan
telah menciptakan pula ketimpangan dan kesenjangan, kerusakan ekologi,
serta membelenggu kebebasan asasi manusia.Paradigma pembangunan yang
bersifat materialistik ini mengukur pencapaian hasil pembangunan hanya dari
aspek fisik yang dikuantifikasi dalam perhitungan matematik dan angka
statistik, sehingga cenderung mengabaikan dimensi manusia sebagai subyek
utama pembangunan dan menegaskan harkat dan martabat kemanusiaan.

Pemikiran kontemporer mengenai pembangunan telah menempatkan kembali


manusia sebagai subyek atau pusat dari proses pembangunan. Lembaga PBB
yang dibentuk untuk menangani masalah pembangunan ( United Nations
Development Programme/UNDP) telah membuat definisi khusus mengenai
pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk memperluas
pilihan-pilihan bagi manusia (a process of enlarging people’s choices). Dalam
konsep tersebut manusia ditempatkan sebagai tujuan akhir (the ultimate end),
sedangkan upaya pembangunan dipandang sebagai sarana untuk mencapai
tujuan itu.Tujuan utama dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan
yang memungkinkan bagi penduduknya untuk menikmati umur panjang, sehat
dan menjalankan kehidupan yang produktif. Premis penting yang
dikembangkan dalam pembangunan manusia adalah mengutamakan manusia
sebagai pusat perhatian (bukan sebagai alat atau instrument) dan
memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia secara keseluruhan (tidak hanya
terbatas pada peningkatan pendapatan atas aspek ekonomi semata).

3. Apakah manfaat mempelajari indeks pembangunan manusia ? Berikan


Analisa saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sebagai sumber pengetahuan dalam bidang indeks pembangunan


manusia mengenai pengaruh indeks kesehatan, indeks daya beli, dan indeks
pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya


membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).IPM dapat
menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.

Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran
kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan
Dana Alokasi Umum (DAU).

Dalam sistem pengukuran dan monitoring pembangunan manusia, idealnya


mencakup banyak variabel untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif.
Namun, terlalu banyak indikator akan memberikan gambaran yang
membingungkan. Isu ini menjadi perhatian penting
dalam pengukuran pembangunan manusia.

Sejak pertama kali diperkenalkan oleh UNDP, berbagai kritik tentang IPM terus
bermunculan. Kritikan tajam muncul terutama tentang pilihan indikator,
penimbang, formula agregasi, konsep, dan lain sebagainya. Terlepas dari
berbagai kritikan yang muncul, konsep pembangunan manusia yang
diperkenalkan oleh UNDP cukup mencuri perhatian media.

Popularitas pembangunan manusia cukup tinggi. Bahkan, popularitasnya


melampaui pertumbuhan ekonomi selama 2004 hingga saat ini. Meskipun tren
popularitas pembangunan manusia kian menurun, pembangunan manusia
cukup dapat diterima masyarakat internasional sepertipertumbuhan ekonomi.

Indeks Pembangunan Manusia menjadi salah satu indikator yang penting


dalam melihat sisi lain dari pembangunan. Manfaat penting IPM antara lain
sebagai berikut :

 IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam


upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
 IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara.
 Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai
ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu
alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
NAMA : PUTRY CHAN

NIM : 20105579

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA


TUGAS 7

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

1. Apakah subjek dan objek dari indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara
dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu cara untuk mengukur
keberhasilan kinerja suatu Negara atau Wilayah dalam bidang pembangunan manusia
(BPS,2012). Indeks Pembangunan Manusia merupakan salah satu indikator untuk mengukur
taraf kualitas fisik dan non fisik penduduk (Andaiyani,2012). Indeks Pembangunan Manusia
merupakan suatu indeks komposit yang mencakup tiga bidang pembangunan manusia yang
dianggap sangat mendasar yang dilihat dari kualitas fisik dan non fisik penduduk.

Ada pun tiga indikator tersebut yaitu: indikator kesehatan, tingkat pendidikan dan ekonomi.
Kualitas fisik tercemin dari angka harapan hidup, sedangkan kualitas non fisik tercermin dari
lamanya rata–rata penduduk bersekolah, angka melek huruf dan mempertimbangkan
kemampuan ekonomi yaitu pengeluaran riil perkapital. Indonesia memiliki tiga puluh empat
(34) provinsi tentunya akan memberikan gambaran mengenai pembangunan manusia yang
bervariasi.

Pembangunan Manusia lebih dari sekedar pertumbuhan ekonomi lebih dari sekedar
peningkatan pendapatan dan lebih dari sekedar proses produksi komoditas serta akumulasi
modal. Alasan mengapa pembangunan manusia perlu mendapat perhatian adalah: pertama,
banyak Negara berkembang termasuk Indonesia yang berhasil mencapai pertumbuhan
ekonomi,tetapi gagal mengurangi kesenjangan sosial ekonomi dan kemiskinan. Kedua, banyak
Negara maju yang mempunyai tingkat pendapatan tinggi ternyata tidak berhasil mengurangi
masalah-masalah sosial, seperti : penyalahgunaan obat, aids, alkohol, gelandangan, dan
kekerasan dalam rumah tangga. Ketiga, beberapa Negara berpendapatan rendah mampu
mencapai tingkat pembangunan manusia yang tinggi karena mampu menggunakan secara
bijaksana semua sumberdaya untuk mengembangkan kemampuan dasar manusia.
Pertumbuhan Ekonomi harus dikombinasikan dengan pemerataan hasil- hasilnya. Pemerataan
kesempatan harus tersedia,baik semua orang, perempuan maupun laki - laki harus
diberdayakan untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan keputusan-keputusan
penting yang mempengaruhi kehidupan mereka. Pembangunan Manusia merupakan paradigma
pembangunan yang menempatkan manusia (penduduk) sebagai fokus dan sasaran akhir dari
seluruh kegiatan pembangunan, yaitu tercapainya penguasaan atas sumber daya (pendapatan
untuk mencapai hidup layak), peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang dan sehat)
dan meningkatkan pendidikan.

Seiring dengan semakin meningkatnya kegiatan pemerintah dalam rangka menjalankan ke-tiga
peran yang ada maka tentunya diperlukan pula dana yang besar sebagai bentuk pengeluaran
segala kegiatan pemerintah yang berkaitan dengan ketiga peran tersebut. Pengeluaran
pemerintah ini merupakan konsekuensi dari berbagai kebijakan yang diambil dan diterapkan
melalui ketiga peran tersebut.

Pengeluaran pemerintah dapat digunakan sebagai cerminan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah dalam suatu wilayah. Kebijakan pemerintah dalam tiap pembelian barang dan jasa
menggunakan pelaksanaan suatu program mencerminkan besarnya biaya yang akan
dikeluarkan pemerintah untuk melaksanakan program tersebut. Pengeluaran pemerintah
digunakan untuk sektor - sekotr publik yang penting, diantara kesemua sektor publik
saat ini yang menjadi prioritas pemerintah dalam mencapai pembangunan kualitas
sumber daya manusia dalam kaitannya yang tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia
adalah investasi pada sektor pendidikan dan kesehatan diharapkan investasi pada sektor ini
akan berpengaruh pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan mengurangi ke
miskinan.

Untuk melihat sejauh mana keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan manusia, United
National Development Programme (UNDP) telah menerbitkan suatu indikator yaitu Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) untuk mengukur kesuksesan pembangunan dan kesejahteraan
suatu Negara. Konsep Indeks Pembangunan Manusia menurut UNDP dan Badan Pusat Statistik
(BPS,2012) mengacu pada pengukuran pencapaian pembangunan manusia berbasis sejumlah
komponen dasar kualitas hidup:

1.Angka harapan hidup untuk mengukur pencapaian dibidang Kesehatan.

2.Angka melek huruf dan rata–rata lama Sekolah untuk mengukur pencapaian dibidang
Pendidikan.
3.Standar kehidupan yang layak yang di indikasikan dengan logaritma normal dari produk
domestik regional bruto perkapital penduduk dalam peoritas daya beli.

Keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan manusia dapat dinilai secara parsial


dengan melihat seberapa besar permasalahan yang paling mendasar di masyarakat tersebut
dapat teratasi. Permasalahan – permasalahan tersebut diantaranya adalah kemiskinan,
pengangguran, buta huruf, ketahananpangan dan penegakan demokrasi. Namun persoalannya
adalah pencapaian pembangunan manusia secara parsial sangat bervariasi dimana beberapa
aspek pembangunan tertentu berhasil dan beberapa aspk pembangunan lainnya gagal.

IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam


memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh
United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara
berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR).

Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.

PERTAMA

• Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM. Angka
melek huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak
dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf di
sebagian besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat
pendidikan antardaerah dengan baik.
• PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu
wilayah.

KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM menggambarkan


bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh capaian tinggi dari dimensi
lain.

Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik (diskriminatif).

• Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah, dapat
diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan perubahan yang terjadi.
• PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan masyarakat pada
suatu wilayah.
Dengan menggunakan rata-rata geometrik dalam menyusun IPM dapat diartikan bahwa
capaian satu dimensi tidak dapat ditutupi oleh capaian di dimensi lain. Artinya, untuk
mewujudkan pembangunan manusia yang baik, ketiga dimensi harus memperoleh perhatian
yang sama besar karena sama pentingnya.

Skor Indeks Pembangunan Manusia ini berkisar antara 0 dan 1. Semakin mendekati angka 1
semakin tinggi nilai IPM-nya dan semakin berkualitas SDM yang dimiliki oleh suatu negara.
Demikian pula sebaliknya. Indeks Pembangunan Manusia ini oleh UNDP dikelompokkan
menjadi 4 (empat) kategori, yaitu:

a. Very high HDI: untuk nilai IPM ≥ 0.800

b. High HDI: 0.700 ≤ nilai IPM < 0.800

c. Medium HDI: 0.550 ≤ nilai IPM < 0.700

d. Low HDI: nilai IPM < 0.550 (Ibid, h. 148)

Indeks Pembangunan Manusia tidak hanya dikembangkan seterusnya saja akan tetapi juga
harus menjalani pengukuran pencapaian dari keseluruhan baik daerah maupun negara. Dalam
tiga dimensi pembangunan, yaitu lama hidup, pengetahuan dan standar hidup layak. Ketiganya
diukur dengan menggunakan angka harapan hidup, pencapaian pendidikan dan pengeluaran
perkapita. (UNDP, 2009, Indeks Pembangunan Manusia Indonesia).

Indeks Pembangunan Manusia jika dilihat dari pengeluaran perkapita saja, berarti hanya
melihat kemajuan status ekonomi suatu daerah atau negara. Alasannya adalah pengeluaran
perkapita atau pendapatan perkapita merupakan simbol dari pertumbuhan ekonomi yang dapat
dilihat dari peningkatan perkapita masyarakatnya. Berdasarkan pendapatan perkapita pertahun
berarti tingkat pertumbuhan ekonomi daerah tersebut dapat ditekan sesuai dengan pendapatan
perkapita. Maka dapat dilihat dimensi yang jauh lebih beragam terkait dengan kualitas hidup
masyarakat.
2. Bagaimana pelaksanaan indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara dan
dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Salah satu indikator terpenting yang menggambarkan keberhasilan pembangunan


ekonomi adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, itulah sebabnya dalam
perencanaan pembangunan dewasa ini pembangunan manusia senantiasa menjadi fokus utama.
Dalam konstitusi Indonesia secara eksplisit mengakui bahwa hak untuk hidup layak
merupakan hak asasi manusia yang diakui secara universal, sebagaimana UUD 1945
mengamanatkan bahwa tugas pokok pemerintah Republik Indonesia adalah “memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan suatu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dengan demikian manusia adalah titik sentral dari suatu
pembangunan dimana manusia adalah subyek dan sekaligus menjadi obyek dari pada
pembangunan itu.

Pembangunan manusia menjadi penting dan perlu mendapat perhatian sebab pada
kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu dapat memecahkan persoalan
kesejahteraan seperti kemiskinan dan taraf hidup masyarakat secara luas, sehingga
keberhasilan pembangunan dewasa ini seringkali dilihat dari pencapaian kualitas Sumber Daya
Manusia.

Untuk menghasilkan manusia yang berkualitas tentu diperlukan upaya-upaya untuk


meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Pemerintah melakukan pengeluaran atau
investasi yang ditujukan untuk pembangunan manusia. Pengeluaran pemerintah merupakan
cerminan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Kebijakan alokasi anggaran atas seluruh
daya dan dana yang dimiliki daerah untuk meningkatkan seluruh kebutuhan pelayanan publik
sehingga tercapai kesejahteraan sosial masyarakat, tentunya dalam hal ini yang menjadi
prioritas adalah pelayanan publik menyangkut sektor pendidikan, kesehatan dan perekonomian
yang menjadi inti dari konsep pembangunan manusia.

Adanya desentralisasi fiskal dan otonomi daerah, memberikan kewenangan kepada pemerintah
daerah untuk melakukan penganggaran pengeluaran pembangunan di sektor-sektor pendukung
untuk meningkatkan IPM.

Selain dari sisi pengeluaran pemerintah, kondisi sosial ekonomi masyarakat juga dapat
mempengaruhi IPM adalah pengangguran. Pembangunan sektor ketenagakerjaan juga
merupakan bagian dari upaya pembangunan sumber daya manusia. Pengangguran
menyebabkan tingkat kemakmuran masyarakat tidak maksimal sedangkan tujuan akhir dari
pembangunan itu adalah untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Jika
tingkat pengangguran di suatu daerah tinggi maka akan menghambat pencapaian tujuan
pembangunan ekonomi. Pendapatan masyarakat berkurang sehingga daya beli masyarakat
menurun, pendidikan dan kesehatan yang menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas manusia
juga tidak dapat tercukupi.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengingatkan pada pembangunan dalam arti luas,
bukan hanya dalam bentuk pendapatan yang lebih tinggi, tetapi dimensi kesehatan dan
Pendidikan juga merupakan tujuan pembangunan yang fundamental. Kita tidak sependapat bila
suatu negara yang mempunyai penduduk berpendapatan tinggi, tetapi tidak berpendidikan,
kesehatannya tidak terpelihara dengan baik sehingga harapan hidupnya lebih singkat dari pada
penduduk suatu negara yang lain di dunia telah mencapai tingkat pembangunan yang lebih
tinggi dari pada negara yang berpendapatan rendah tetapi usia harapan hidup dan kemampuan
baca tulisnya lebih tinggi (Nehen, 2012).

Untuk mewujudkan kesejateraan umum secara luas sebagaimana yang diamanatkan dalam
UUD 1945 maka diperlukan kebijakan pemerintah yang komprehensip, bukan hanya
menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada penanganan ketimpangan
pendapatan, perluasan kesempatan kerja dan tingkat pendidikan dan kesehatan yang lebih baik.

PDRB sebagai indikator pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat


yang ditunjukkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) karena dengan pembangunan
ekonomi terjamin peningkatan produktivitas dan peningkatan pendapatan melalui penciptaan
kesempatan kerja.

Dalam pembangunan ekonomi, modal memegang peranan yang penting. Berdasarkan teori
pertumbuhan ekonomi dari Harrod-Domar dinyatakan bahwa investasi merupakan salah satu
komponen pertumbuhan ekonomi, artinya bila suatu daerah investasinya rendah maka tingkat
pendapatan masyarakat perkapita dan pertumbuhan ekonominya juga rendah karena tidak ada
kegiatan ekonomi demikian sebaliknya (Todaro, 2006). Investasi memberikan peran dalam
pertumbuhan ekonomi khususnya mengenai watak ganda yang dimiliki investasi. Pertama,
investasi dapat menciptakan pendapatan, dan kedua, investasi memperbesar kapasitas produksi
perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal (Jhingan, 1999 : 291). Kenaikan jumlah
investasi akan menyebabkan sektor produktif bergerak, yang efeknya akan meningkatkan
lapangan kerja dan meningkatkan Indeks Daya Beli yang bermuara pada peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).

Secara teori tingkat pengangguran mempunyai pengaruh berbanding terbalik terhadap Indeks
Pembangunan Manusia, dimana efek dari pengangguran akan menurunkan kesejahteraan
masyarakat, semakin menurun kesejahteraan masyarakat karena pengangguran maka akan
menurunkan Indeks Pembangunan Manusia di karenakan tidak dapat memiliki pendapatan
untukmemenuhi kebutuhannya termasuk kebutuhan akan pendidikan dan kesehatan. Demikian
pula sebaliknya, dengan menurunnya tingkat pengangguran maka akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang akan memberi pengaruh terhadap kenaikan Indeks
Pembangunan Manusia.

Hakekat pembangunan dalam suatu wilayah adalah proses multidimensional yang mencakup
perubahan yang mendasar meliputi struktur- struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan
institusi-institusi nasional dengan tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi,
penanganan ketimpangan pendapatan serta pengentasan kemiskinan. Pembangunan juga
merupakan perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara
keseluruhan tanpa mengabaikan kerjasama, kebutuhan dasar, dan keinginan mayoritas individu
maupun kelompok sosial yang ada untuk bergerak maju menuju suatu kondisi yang lebih baik.

Dapat dikatakan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad suatu
masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian proses sosial, ekonomi dan
institusional demi mencapai kehidupan yang lebih baik. Apapun komponen spesifik atas
"kehidupan yang lebih baik" itu, pembangunan di semua masyarakat paling tidak memiliki tiga
tujuan inti yaitu peningkatan ketersediaan kebutuhan pokok, peningkatan standar hidup,
dan perluasan pilihan ekonomis dan sosial setiap individu.

Untuk melaksanakan pembangunan yang secara adil dan merata, isu strategis yang menjadi
tantangan pembangunan nasional adalah tingkat kemiskinan yang masih tinggi dan semakin
bertambahnya penduduk miskin. Adanya kemiskinan di dalam suatu wilayah merupakan potret
bahwa pembangunan itu secara umum kurang berhasil sehingga pada dasarnya keberhasilan
pembangunan suatu wilayah tergantung pada kegiatan pembangunan dan pemerataan hasil-
hasilnya.
Secara sederhana, pembangunan dapat dimaknai sebagai usaha atau proses untuk melakukan
perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya Pembangunan bersifat multi
dimensional dan memiliki berbagai kompleksitas masalah. Proses pembangunan terjadi
disemua aspek kehidupan masyarakat, baik aspek ekonomi, politik, sosial, maupun budaya.
Sebagai bagian dari cabang ilmu pengetahuan, konsep dan pemikiran mengenai Pembangunan
telah mengalami perkembangan yang pesat

Pada awal pemikiran tentang pembangunan seringkali dijumpai pemahaman yang


mengasosiasikan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan dengan modernisasi,
bahkan pembangunan dengan westernisasi.Model pemikiran ini telah mengantarkan sejumlah
negara sedang berkembang memasuki tahapan modernisasi dan industrialisasi sebagai titik
lompatan menuju kehidupan yang maju dan sejahtera. Namun paradigma pembangunan
tersebut banyak menuai kritik karena hasil dari pembangunan telah menciptakan pula
ketimpangan dan kesenjangan, kerusakan ekologi, serta membelenggu kebebasan asasi
manusia.Paradigma pembangunan yang bersifat materialistik ini mengukur pencapaian hasil
pembangunan hanya dari aspek fisik yang dikuantifikasi dalam perhitungan matematik dan
angka statistik, sehingga cenderung mengabaikan dimensi manusia sebagai subyek utama
pembangunan dan menegaskan harkat dan martabat kemanusiaan.

Pemikiran kontemporer mengenai pembangunan telah menempatkan kembali manusia sebagai


subyek atau pusat dari proses pembangunan. Lembaga PBB yang dibentuk untuk menangani
masalah pembangunan ( United Nations Development Programme/UNDP) telah membuat
definisi khusus mengenai pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk memperluas
pilihan-pilihan bagi manusia (a process of enlarging people’s choices). Dalam konsep tersebut
manusia ditempatkan sebagai tujuan akhir (the ultimate end), sedangkan upaya pembangunan
dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan itu.Tujuan utama dari pembangunan adalah
menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi penduduknya untuk menikmati umur
panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Premis penting yang dikembangkan
dalam pembangunan manusia adalah mengutamakan manusia sebagai pusat perhatian (bukan
sebagai alat atau instrument) dan memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia secara
keseluruhan (tidak hanya terbatas pada peningkatan pendapatan atas aspek ekonomi semata).
3. Apakah manfaat mempelajari indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara
dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sebagai sumber pengetahuan dalam bidang indeks pembangunan manusia mengenai
pengaruh indeks kesehatan, indeks daya beli, dan indeks pendidikan terhadap pertumbuhan
ekonomi.

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).IPM dapat menentukan peringkat atau level
pembangunan suatu wilayah/negara.

Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja
Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum
(DAU).

Dalam sistem pengukuran dan monitoring pembangunan manusia, idealnya mencakup banyak
variabel untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif. Namun, terlalu banyak indikator
akan memberikan gambaran yang membingungkan. Isu ini menjadi perhatian penting
dalam pengukuran pembangunan manusia.

Sejak pertama kali diperkenalkan oleh UNDP, berbagai kritik tentang IPM terus bermunculan.
Kritikan tajam muncul terutama tentang pilihan indikator, penimbang, formula agregasi,
konsep, dan lain sebagainya. Terlepas dari berbagai kritikan yang muncul, konsep
pembangunan manusia yang diperkenalkan oleh UNDP cukup mencuri perhatian media.

Popularitas pembangunan manusia cukup tinggi. Bahkan, popularitasnya melampaui


pertumbuhan ekonomi selama 2004 hingga saat ini. Meskipun tren popularitas pembangunan
manusia kian menurun, pembangunan manusia cukup dapat diterima masyarakat internasional
sepertipertumbuhan ekonomi.

Indeks Pembangunan Manusia menjadi salah satu indikator yang penting dalam melihat sisi
lain dari pembangunan. Manfaat penting IPM antara lain sebagai berikut :

• IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam


upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
• IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara.
• Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai
ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu
alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
NAMA : Rizky Juanda Rajagukguk

NIM : 20105609

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA


TUGAS 7

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

1. Apakah subjek dan objek dari indeks pembangunan manusia ? Berikan


Analisa saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu cara untuk
mengukur keberhasilan kinerja suatu Negara atau Wilayah dalam bidang
pembangunan manusia (BPS,2012). Indeks Pembangunan Manusia merupakan
salah satu indikator untuk mengukur taraf kualitas fisik dan non fisik penduduk
(Andaiyani,2012). Indeks Pembangunan Manusia merupakan suatu indeks komposit
yang mencakup tiga bidang pembangunan manusia yang dianggap sangat mendasar
yang dilihat dari kualitas fisik dan non fisik penduduk.

Ada pun tiga indikator tersebut yaitu: indikator kesehatan, tingkat pendidikan dan
ekonomi. Kualitas fisik tercemin dari angka harapan hidup, sedangkan kualitas non
fisik tercermin dari lamanya rata–rata penduduk bersekolah, angka melek huruf dan
mempertimbangkan kemampuan ekonomi yaitu pengeluaran riil perkapital.
Indonesia memiliki tiga puluh empat (34) provinsi tentunya akan memberikan
gambaran mengenai pembangunan manusia yang bervariasi.

Pembangunan Manusia lebih dari sekedar pertumbuhan ekonomi lebih dari sekedar
peningkatan pendapatan dan lebih dari sekedar proses produksi komoditas serta
akumulasi modal. Alasan mengapa pembangunan manusia perlu mendapat
perhatian adalah: pertama, banyak Negara berkembang termasuk Indonesia yang
berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi,tetapi gagal mengurangi kesenjangan
sosial ekonomi dan kemiskinan. Kedua, banyak Negara maju yang mempunyai
tingkat pendapatan tinggi ternyata tidak berhasil mengurangi masalah-masalah
sosial, seperti : penyalahgunaan obat, aids, alkohol, gelandangan, dan kekerasan
dalam rumah tangga. Ketiga, beberapa Negara berpendapatan rendah mampu
mencapai tingkat pembangunan manusia yang tinggi karena mampu menggunakan
secara bijaksana semua sumberdaya untuk mengembangkan kemampuan dasar
manusia.

Pertumbuhan Ekonomi harus dikombinasikan dengan pemerataan hasil- hasilnya.


Pemerataan kesempatan harus tersedia,baik semua orang, perempuan maupun laki -
laki harus diberdayakan untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan
keputusan-keputusan penting yang mempengaruhi kehidupan mereka.
Pembangunan Manusia merupakan paradigma pembangunan yang menempatkan
manusia (penduduk) sebagai fokus dan sasaran akhir dari seluruh kegiatan
pembangunan, yaitu tercapainya penguasaan atas sumber daya (pendapatan untuk
mencapai hidup layak), peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang dan sehat)
dan meningkatkan pendidikan.

Seiring dengan semakin meningkatnya kegiatan pemerintah dalam rangka


menjalankan ke-tiga peran yang ada maka tentunya diperlukan pula dana yang besar
sebagai bentuk pengeluaran segala kegiatan pemerintah yang berkaitan dengan
ketiga peran tersebut. Pengeluaran pemerintah ini merupakan konsekuensi dari
berbagai kebijakan yang diambil dan diterapkan melalui ketiga peran tersebut.

Pengeluaran pemerintah dapat digunakan sebagai cerminan kebijakan yang diambil


oleh pemerintah dalam suatu wilayah. Kebijakan pemerintah dalam tiap pembelian
barang dan jasa menggunakan pelaksanaan suatu program mencerminkan besarnya
biaya yang akan dikeluarkan pemerintah untuk melaksanakan program tersebut.
Pengeluaran pemerintah digunakan untuk sektor - sekotr publik yang penting,
diantara kesemua sektor publik
saat ini yang menjadi prioritas pemerintah dalam mencapai pembangunan kualitas
sumber daya manusia dalam kaitannya yang tercermin dari Indeks Pembangunan
Manusia adalah investasi pada sektor pendidikan dan kesehatan diharapkan
investasi pada sektor ini akan berpengaruh pada peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia dan mengurangi ke miskinan.

Untuk melihat sejauh mana keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan manusia,


United National Development Programme (UNDP) telah menerbitkan suatu indikator
yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) untuk mengukur kesuksesan
pembangunan dan kesejahteraan suatu Negara. Konsep Indeks Pembangunan
Manusia menurut UNDP dan Badan Pusat Statistik (BPS,2012) mengacu pada
pengukuran pencapaian pembangunan manusia berbasis sejumlah
komponen dasar kualitas hidup:

1.Angka harapan hidup untuk mengukur pencapaian dibidang Kesehatan.

2.Angka melek huruf dan rata–rata lama Sekolah untuk mengukur pencapaian
dibidang Pendidikan.

3.Standar kehidupan yang layak yang di indikasikan dengan logaritma normal dari
produk domestik regional bruto perkapital penduduk dalam peoritas daya beli.

Keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan manusia dapat dinilai secara


parsial dengan melihat seberapa besar permasalahan yang paling mendasar di
masyarakat tersebut dapat teratasi. Permasalahan – permasalahan tersebut
diantaranya adalah kemiskinan, pengangguran, buta huruf, ketahananpangan dan
penegakan demokrasi. Namun persoalannya adalah pencapaian pembangunan
manusia secara parsial sangat bervariasi dimana beberapa aspek pembangunan
tertentu berhasil dan beberapa aspk pembangunan lainnya gagal.

IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan


dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM
diperkenalkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun
1990 dan dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunanHuman Development
Report (HDR).

Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.

PERTAMA

 Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan


IPM. Angka melek huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan
secara utuh karena tidak dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain
itu, karena angka melek huruf di sebagian besar daerah sudah tinggi,
sehingga tidak dapat membedakan tingkat pendidikan antardaerah dengan
baik.
 PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada
suatu wilayah.
KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM
menggambarkan bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh
capaian tinggi dari dimensi lain.

Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik
(diskriminatif).

 Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama


sekolah, dapat diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan
perubahan yang terjadi.
 PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan
masyarakat pada suatu wilayah.

Dengan menggunakan rata-rata geometrik dalam menyusun IPM dapat diartikan


bahwa capaian satu dimensi tidak dapat ditutupi oleh capaian di dimensi lain. Artinya,
untuk mewujudkan pembangunan manusia yang baik, ketiga dimensi harus
memperoleh perhatian yang sama besar karena sama pentingnya.

Skor Indeks Pembangunan Manusia ini berkisar antara 0 dan 1. Semakin mendekati
angka 1 semakin tinggi nilai IPM-nya dan semakin berkualitas SDM yang dimiliki oleh
suatu negara. Demikian pula sebaliknya. Indeks Pembangunan Manusia ini oleh
UNDP dikelompokkan
menjadi 4 (empat) kategori, yaitu:

a. Very high HDI: untuk nilai IPM ≥ 0.800

b. High HDI: 0.700 ≤ nilai IPM < 0.800

c. Medium HDI: 0.550 ≤ nilai IPM < 0.700

d. Low HDI: nilai IPM < 0.550 (Ibid, h. 148)

Indeks Pembangunan Manusia tidak hanya dikembangkan seterusnya saja akan


tetapi juga harus menjalani pengukuran pencapaian dari keseluruhan baik daerah
maupun negara. Dalam tiga dimensi pembangunan, yaitu lama hidup, pengetahuan
dan standar hidup layak. Ketiganya diukur dengan menggunakan angka harapan
hidup, pencapaian pendidikan dan pengeluaran perkapita. (UNDP, 2009, Indeks
Pembangunan Manusia Indonesia).

Indeks Pembangunan Manusia jika dilihat dari pengeluaran perkapita saja, berarti
hanya melihat kemajuan status ekonomi suatu daerah atau negara. Alasannya
adalah pengeluaran perkapita atau pendapatan perkapita merupakan simbol dari
pertumbuhan ekonomi yang dapat dilihat dari peningkatan perkapita masyarakatnya.
Berdasarkan pendapatan perkapita pertahun berarti tingkat pertumbuhan ekonomi
daerah tersebut dapat ditekan sesuai dengan pendapatan perkapita. Maka dapat
dilihat dimensi yang jauh lebih beragam terkait dengan kualitas hidup
masyarakat.

2. Bagaimana pelaksanaan indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa


saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Salah satu indikator terpenting yang menggambarkan keberhasilan


pembangunan ekonomi adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, itulah
sebabnya dalam perencanaan pembangunan dewasa ini pembangunan manusia
senantiasa menjadi fokus utama.
Dalam konstitusi Indonesia secara eksplisit mengakui bahwa hak untuk hidup layak
merupakan hak asasi manusia yang diakui secara universal, sebagaimana UUD 1945
mengamanatkan bahwa tugas pokok pemerintah Republik Indonesia adalah
“memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dengan demikian manusia adalah titik
sentral dari suatu pembangunan dimana manusia adalah subyek dan sekaligus
menjadi obyek dari pada pembangunan itu.

Pembangunan manusia menjadi penting dan perlu mendapat perhatian sebab pada
kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu dapat memecahkan
persoalan
kesejahteraan seperti kemiskinan dan taraf hidup masyarakat secara luas, sehingga
keberhasilan pembangunan dewasa ini seringkali dilihat dari pencapaian kualitas
Sumber Daya Manusia.

Untuk menghasilkan manusia yang berkualitas tentu diperlukan upaya-upaya untuk


meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Pemerintah melakukan
pengeluaran atau investasi yang ditujukan untuk pembangunan manusia.
Pengeluaran pemerintah merupakan cerminan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah. Kebijakan alokasi anggaran atas seluruh daya dan dana yang dimiliki
daerah untuk meningkatkan seluruh kebutuhan pelayanan publik sehingga tercapai
kesejahteraan sosial masyarakat, tentunya dalam hal ini yang menjadi prioritas
adalah pelayanan publik menyangkut sektor pendidikan, kesehatan dan
perekonomian yang menjadi inti dari konsep pembangunan manusia.

Adanya desentralisasi fiskal dan otonomi daerah, memberikan kewenangan kepada


pemerintah daerah untuk melakukan penganggaran pengeluaran pembangunan di
sektor-sektor pendukung untuk meningkatkan IPM.

Selain dari sisi pengeluaran pemerintah, kondisi sosial ekonomi masyarakat juga
dapat
mempengaruhi IPM adalah pengangguran. Pembangunan sektor ketenagakerjaan
juga merupakan bagian dari upaya pembangunan sumber daya manusia.
Pengangguran menyebabkan tingkat kemakmuran masyarakat tidak maksimal
sedangkan tujuan akhir dari pembangunan itu adalah untuk menciptakan
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Jika tingkat pengangguran di suatu
daerah tinggi maka akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi.
Pendapatan masyarakat berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun,
pendidikan dan kesehatan yang menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas manusia
juga tidak dapat tercukupi.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengingatkan pada pembangunan dalam arti


luas,
bukan hanya dalam bentuk pendapatan yang lebih tinggi, tetapi dimensi kesehatan
dan Pendidikan juga merupakan tujuan pembangunan yang fundamental. Kita tidak
sependapat bila suatu negara yang mempunyai penduduk berpendapatan tinggi,
tetapi tidak berpendidikan, kesehatannya tidak terpelihara dengan baik sehingga
harapan hidupnya lebih singkat dari pada penduduk suatu negara yang lain di dunia
telah mencapai tingkat pembangunan yang lebih tinggi dari pada negara yang
berpendapatan rendah tetapi usia harapan hidup dan kemampuan baca tulisnya
lebih tinggi (Nehen, 2012).

Untuk mewujudkan kesejateraan umum secara luas sebagaimana yang diamanatkan


dalam
UUD 1945 maka diperlukan kebijakan pemerintah yang komprehensip, bukan hanya
menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada penanganan
ketimpangan
pendapatan, perluasan kesempatan kerja dan tingkat pendidikan dan kesehatan
yang lebih baik.

PDRB sebagai indikator pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan


masyarakat yang ditunjukkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) karena
dengan pembangunan ekonomi terjamin peningkatan produktivitas dan peningkatan
pendapatan melalui penciptaan kesempatan kerja.

Dalam pembangunan ekonomi, modal memegang peranan yang penting.


Berdasarkan teori
pertumbuhan ekonomi dari Harrod-Domar dinyatakan bahwa investasi merupakan
salah satu
komponen pertumbuhan ekonomi, artinya bila suatu daerah investasinya rendah
maka tingkat
pendapatan masyarakat perkapita dan pertumbuhan ekonominya juga rendah karena
tidak ada
kegiatan ekonomi demikian sebaliknya (Todaro, 2006). Investasi memberikan peran
dalam
pertumbuhan ekonomi khususnya mengenai watak ganda yang dimiliki investasi.
Pertama, investasi dapat menciptakan pendapatan, dan kedua, investasi
memperbesar kapasitas produksi
perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal (Jhingan, 1999 : 291).
Kenaikan jumlah
investasi akan menyebabkan sektor produktif bergerak, yang efeknya akan
meningkatkan lapangan kerja dan meningkatkan Indeks Daya Beli yang bermuara
pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Secara teori tingkat pengangguran mempunyai pengaruh berbanding terbalik


terhadap Indeks
Pembangunan Manusia, dimana efek dari pengangguran akan menurunkan
kesejahteraan masyarakat, semakin menurun kesejahteraan masyarakat karena
pengangguran maka akan
menurunkan Indeks Pembangunan Manusia di karenakan tidak dapat memiliki
pendapatan untukmemenuhi kebutuhannya termasuk kebutuhan akan pendidikan
dan kesehatan. Demikian pula sebaliknya, dengan menurunnya tingkat
pengangguran maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang akan
memberi pengaruh terhadap kenaikan Indeks Pembangunan Manusia.

Hakekat pembangunan dalam suatu wilayah adalah proses multidimensional yang


mencakup perubahan yang mendasar meliputi struktur- struktur sosial, sikap-sikap
masyarakat dan institusi-institusi nasional dengan tetap mengejar akselerasi
pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan serta pengentasan
kemiskinan. Pembangunan juga merupakan perubahan total suatu masyarakat atau
penyesuaian sistem sosial secara
keseluruhan tanpa mengabaikan kerjasama, kebutuhan dasar, dan keinginan
mayoritas individu maupun kelompok sosial yang ada untuk bergerak maju menuju
suatu kondisi yang lebih baik.

Dapat dikatakan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus


tekad suatu masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian
proses sosial, ekonomi dan institusional demi mencapai kehidupan yang lebih baik.
Apapun komponen spesifik atas "kehidupan yang lebih baik" itu, pembangunan di
semua masyarakat paling tidak memiliki tiga tujuan inti yaitu peningkatan
ketersediaan kebutuhan pokok, peningkatan standar hidup,
dan perluasan pilihan ekonomis dan sosial setiap individu.

Untuk melaksanakan pembangunan yang secara adil dan merata, isu strategis yang
menjadi tantangan pembangunan nasional adalah tingkat kemiskinan yang masih
tinggi dan semakin bertambahnya penduduk miskin. Adanya kemiskinan di dalam
suatu wilayah merupakan potret bahwa pembangunan itu secara umum kurang
berhasil sehingga pada dasarnya keberhasilan pembangunan suatu wilayah
tergantung pada kegiatan pembangunan dan pemerataan hasil-hasilnya.

Secara sederhana, pembangunan dapat dimaknai sebagai usaha atau proses untuk
melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya
Pembangunan bersifat multi dimensional dan memiliki berbagai kompleksitas
masalah. Proses pembangunan terjadi disemua aspek kehidupan masyarakat, baik
aspek ekonomi, politik, sosial, maupun budaya. Sebagai bagian dari cabang ilmu
pengetahuan, konsep dan pemikiran mengenai Pembangunan telah mengalami
perkembangan yang pesat

Pada awal pemikiran tentang pembangunan seringkali dijumpai pemahaman yang


mengasosiasikan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan dengan
modernisasi, bahkan pembangunan dengan westernisasi.Model pemikiran ini telah
mengantarkan sejumlah negara sedang berkembang memasuki tahapan
modernisasi dan industrialisasi sebagai titik
lompatan menuju kehidupan yang maju dan sejahtera. Namun paradigma
pembangunan tersebut banyak menuai kritik karena hasil dari pembangunan telah
menciptakan pula ketimpangan dan kesenjangan, kerusakan ekologi, serta
membelenggu kebebasan asasi manusia.Paradigma pembangunan yang bersifat
materialistik ini mengukur pencapaian hasil pembangunan hanya dari aspek fisik
yang dikuantifikasi dalam perhitungan matematik dan angka statistik, sehingga
cenderung mengabaikan dimensi manusia sebagai subyek utama pembangunan dan
menegaskan harkat dan martabat kemanusiaan.

Pemikiran kontemporer mengenai pembangunan telah menempatkan kembali


manusia sebagai subyek atau pusat dari proses pembangunan. Lembaga PBB yang
dibentuk untuk menangani masalah pembangunan ( United Nations Development
Programme/UNDP) telah membuat definisi khusus mengenai pembangunan
manusia sebagai suatu proses untuk memperluas
pilihan-pilihan bagi manusia (a process of enlarging people’s choices). Dalam
konsep tersebut manusia ditempatkan sebagai tujuan akhir (the ultimate end),
sedangkan upaya pembangunan dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan
itu.Tujuan utama dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang
memungkinkan bagi penduduknya untuk menikmati umur panjang, sehat dan
menjalankan kehidupan yang produktif. Premis penting yang dikembangkan dalam
pembangunan manusia adalah mengutamakan manusia sebagai pusat perhatian
(bukan sebagai alat atau instrument) dan memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia
secara keseluruhan (tidak hanya terbatas pada peningkatan pendapatan atas aspek
ekonomi semata).

3. Apakah manfaat mempelajari indeks pembangunan manusia ? Berikan


Analisa saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sebagai sumber pengetahuan dalam bidang indeks pembangunan


manusia mengenai pengaruh indeks kesehatan, indeks daya beli, dan indeks
pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya


membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).IPM dapat
menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.

Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja
Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana
Alokasi Umum (DAU).

Dalam sistem pengukuran dan monitoring pembangunan manusia, idealnya


mencakup banyak variabel untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif.
Namun, terlalu banyak indikator akan memberikan gambaran yang membingungkan.
Isu ini menjadi perhatian penting
dalam pengukuran pembangunan manusia.

Sejak pertama kali diperkenalkan oleh UNDP, berbagai kritik tentang IPM terus
bermunculan. Kritikan tajam muncul terutama tentang pilihan indikator, penimbang,
formula agregasi, konsep, dan lain sebagainya. Terlepas dari berbagai kritikan yang
muncul, konsep pembangunan manusia yang diperkenalkan oleh UNDP cukup
mencuri perhatian media.
Popularitas pembangunan manusia cukup tinggi. Bahkan, popularitasnya melampaui
pertumbuhan ekonomi selama 2004 hingga saat ini. Meskipun tren popularitas
pembangunan manusia kian menurun, pembangunan manusia cukup dapat diterima
masyarakat internasional sepertipertumbuhan ekonomi.

Indeks Pembangunan Manusia menjadi salah satu indikator yang penting dalam
melihat sisi lain dari pembangunan. Manfaat penting IPM antara lain sebagai berikut :

 IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam


upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
 IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara.
 Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai
ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu
alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
NAMA :
RUTHDESYNATALI
NETAMBUNAN

NI
M :
20105610

PRODI :
MANAJEMENSOREBSEMESTER6

MATAKULI
AH :
PEREKONOMI
ANI
NDONESI
A
TUGAS7

I
NDEKSPEMBANGUNANMANUSI
A

1.Apakah subj
ek dan obj
ek dar
iindeks pembangunan manusi
a ? Ber
ikan
Anal
i
sasaudar
adandi
j
elaskandenganmember
ikancont
ohny
a

Jawaban:I
ndeksPembangunanManusi
a(I
PM)mer
upakansal
ahsat
ucar
aunt
uk
mengukur keber
hasi
l
an ki
ner
ja suat
u Negar
a at
au Wi
l
ayah dal
am bi
dang
pembangunan manusi
a(BPS,
2012)
.Indeks Pembangunan Manusi
a mer
upakan
sal
ahsat
uindi
kat
orunt
ukmengukurt
arafkual
i
tasf
isi
kdannonf
isi
kpenduduk
(
Andai
yani
,
2012)
.IndeksPembangunanManusi
amer
upakansuat
uindekskomposi
t
y
angmencakupt
igabi
dangpembangunanmanusi
ayangdi
anggapsangatmendasar
y
angdi
l
ihatdar
ikual
i
tasf
isi
kdannonf
isi
kpenduduk.

Adapunt
igai
ndi
kat
ort
ersebuty
ait
u:i
ndi
kat
orkesehat
an,t
ingkatpendi
dikandan
ekonomi
.Kual
i
tasf
isi
kter
cemi
ndar
iangkahar
apanhi
dup,sedangkankual
i
tasnon
f
isi
kter
cer
mindar
ilamany
arat
a–r
atapendudukber
sekol
ah,angkamel
ekhur
ufdan
memper
ti
mbangkan kemampuan ekonomi y
ait
u pengel
uar
an r
ii
l per
kapi
tal
.
I
ndonesi
a memi
l
ikit
iga pul
uh empat(
34)pr
ovi
nsit
ent
uny
a akan member
ikan
gambar
anmengenai
pembangunanmanusi
ayangber
var
iasi
.

PembangunanManusi
alebi
hdar
isekedarper
tumbuhanekonomil
ebi
hdar
isekedar
peni
ngkat
anpendapat
andanl
ebi
hdar
isekedarpr
osespr
oduksikomodi
tasser
ta
akumul
asimodal
. Al
asan mengapa pembangunan manusi
a per
lu mendapat
per
hat
ianadal
ah:per
tama,bany
akNegar
aber
kembangt
ermasukI
ndonesi
ayang
ber
hasi
lmencapaiper
tumbuhan ekonomi
,
tet
apigagalmengur
angikesenj
angan
sosi
alekonomidan kemi
ski
nan.Kedua,bany
akNegar
a maj
uyang mempuny
ai
t
ingkatpendapat
an t
inggit
erny
atat
idak ber
hasi
lmengur
angimasal
ah-
masal
ah
sosi
al,seper
ti:peny
alahgunaanobat
,ai
ds,al
kohol
,gel
andangan,dankeker
asan
dal
am r
umaht
angga.Ket
iga,
beber
apaNegar
aber
pendapat
anr
endahmampu
mencapait
ingkatpembangunanmanusi
ayangt
inggikar
enamampumenggunakan
secar
abi
j
aksanasemuasumber
day
aunt
ukmengembangkankemampuandasar
manusi
a.

Per
tumbuhanEkonomihar
usdi
kombi
nasi
kandenganpemer
ataanhasi
l
-hasi
l
nya.
Pemer
ataankesempat
anhar
ust
ersedi
a,
bai
ksemuaor
ang,
per
empuanmaupunl
aki-
l
akihar
usdi
ber
day
akanunt
ukber
par
ti
sipasidal
am per
encanaandanpel
aksanaan
keput
usan-
keput
usan pent
ing y
ang mempengar
uhi kehi
dupan mer
eka.
PembangunanManusi
amer
upakanpar
adi
gmapembangunany
angmenempat
kan
manusi
a(penduduk)sebagaif
okus dan sasar
an akhi
rdar
isel
uruh kegi
atan
pembangunan,y
ait
uter
capai
nyapenguasaanat
assumberday
a(pendapat
anunt
uk
mencapai
hidupl
ayak)
,peni
ngkat
ander
ajatkesehat
an(
usi
ahi
duppanj
angdansehat
)
danmeni
ngkat
kanpendi
dikan.

Sei
ri
ng dengan semaki
n meni
ngkat
nya kegi
atan pemer
int
ah dal
am r
angka
menj
alankanke-
ti
gaper
any
angadamakat
ent
uny
adi
per
lukanpul
adanay
angbesar
sebagaibent
ukpengel
uar
ansegal
akegi
atanpemer
int
ahy
angber
kai
tandengan
ket
iga per
an t
ersebut
.Pengel
uar
an pemer
int
ah i
nimer
upakan konsekuensidar
i
ber
bagai
kebi
j
akany
angdi
ambi
ldandi
ter
apkanmel
alui
ket
igaper
ant
ersebut
.

Pengel
uar
anpemer
int
ahdapatdi
gunakansebagaicer
minankebi
j
akany
angdi
ambi
l
ol
ehpemer
int
ahdal
am suat
uwi
l
ayah.Kebi
j
akanpemer
int
ahdal
am t
iappembel
i
an
bar
angdanj
asamenggunakanpel
aksanaansuat
upr
ogr
am mencer
minkanbesar
nya
bi
ayay
angakandi
kel
uar
kanpemer
int
ahunt
ukmel
aksanakanpr
ogr
am t
ersebut
.
Pengel
uar
an pemer
int
ah di
gunakan unt
uk sekt
or-sekot
rpubl
i
kyang pent
ing,
di
ant
arakesemuasekt
orpubl
i
k
saati
niy
angmenj
adi
pri
ori
taspemer
int
ahdal
am mencapai
pembangunankual
i
tas
sumberday
amanusi
adal
am kai
tanny
ayangt
ercer
mindar
iIndeksPembangunan
Manusi
a adal
ah i
nvest
asipada sekt
orpendi
dikan dan kesehat
an di
har
apkan
i
nvest
asipadasekt
ori
niakanber
pengar
uhpadapeni
ngkat
ankual
i
tasSumberDay
a
Manusi
adanmengur
angi
kemi
ski
nan.

Unt
ukmel
i
hatsej
auhmanakeber
hasi
l
anpembangunandankesej
aht
eraanmanusi
a,
Uni
tedNat
ionalDev
elopmentPr
ogr
amme(
UNDP)t
elahmener
bit
kansuat
uindi
kat
or
y
ait
u I
ndeks Pembangunan Manusi
a (
IPM) unt
uk mengukur kesuksesan
pembangunan dan kesej
aht
eraan suat
u Negar
a.Konsep I
ndeks Pembangunan
Manusi
a menur
utUNDP dan Badan PusatSt
ati
sti
k(BPS,
2012)mengacu pada
pengukur
anpencapai
anpembangunanmanusi
aber
basi
ssej
uml
ah
komponendasarkual
i
tashi
dup:

1.
Angkahar
apanhi
dupunt
ukmengukurpencapai
andi
bidangKesehat
an.

2.
Angka mel
ek hur
ufdan r
ata–r
atal
ama Sekol
ah unt
uk mengukurpencapai
an
di
bidangPendi
dikan.

3.
Standarkehi
dupany
angl
ayaky
angdii
ndi
kasi
kandenganl
ogar
it
manor
maldar
i
pr
odukdomest
ikr
egi
onal
brut
oper
kapi
tal
pendudukdal
am peor
it
asday
abel
i
.

Keber
hasi
l
anpembangunankhususny
apembangunanmanusi
adapatdi
nil
aisecar
a
par
sialdengan mel
i
hatseber
apabesarper
masal
ahan y
ang pal
i
ng mendasardi
masy
arakat t
ersebut dapat t
erat
asi
.Per
masal
ahan – per
masal
ahan t
ersebut
di
ant
arany
aadal
ahkemi
ski
nan,penganggur
an,but
ahur
uf,ket
ahananpangandan
penegakan demokr
asi
.Namun per
soal
anny
a adal
ah pencapai
an pembangunan
manusi
asecar
apar
sialsangatber
var
iasidi
manabeber
apaaspekpembangunan
t
ert
ent
uber
hasi
ldanbeber
apaaspkpembangunanl
ainny
agagal
.

I
PM menj
elaskan bagai
mana penduduk dapatmengakses hasi
lpembangunan
dal
am memper
oleh pendapat
an,kesehat
an,pendi
dikan,dan sebagai
nya.I
PM
di
per
kenal eh Uni
kanol tedNat
ionsDev
elopmentPr
ogr
amme (
UNDP)padat
ahun
1990dandi
publ
i
kasi
kansecar
aber
kal
adal
am l
apor ahunanHumanDev
ant elopment
Repor
t(HDR)
.

Al
asany
angdi
j
adi
kandasarper
ubahanmet
odol
ogi
penghi
tunganI
PM.

PERTAMA

 Beber
apai
ndi
kat
orsudaht
idakt
epatunt
ukdi
gunakandal
am penghi
tungan
I
PM.Angkamel
ekhur
ufsudaht
idakr
elev
andal
am mengukurpendi
dikan
secar
aut
uhkar
enat
idakdapatmenggambar
kankual
i
taspendi
dikan.Sel
ain
i
tu,kar
ena angka mel
ek hur
ufdisebagi
an besardaer
ah sudah t
inggi
,
sehi
nggat
idakdapatmembedakant
ingkatpendi
dikanant
ardaer
ahdengan
bai
k.
 PDBperkapi
tat
idakdapatmenggambar
kanpendapat
anmasy
arakatpada
suat
uwi
l
ayah.
KEDUA, penggunaan r
umus r
ata-
rat
a ar
it
mat
ik dal
am penghi
tungan I
PM
menggambar
kanbahwacapai
any
angr
endahdisuat
udi
mensidapatdi
tut
upiol
eh
capai
ant
inggi
dar
idi
mensi
lai
n.

Menggunakan i
ndi
kat
ory
ang l
ebi
htepatdan dapatmembedakan dengan bai
k
(
diskr
imi
nat
if
).

 Dengan memasukkan r
ata-
rat
alama sekol
ah dan angka har
apan l
ama
sekol
ah,dapatdi
per
olehgambar
any
angl
ebi
hrel
evandal
am pendi
dikandan
per
ubahany
angt
erj
adi
.
 PNB menggant
ikan PDB kar
ena l
ebi
h menggambar
kan pendapat
an
masy
arakatpadasuat
uwi
l
ayah.

Denganmenggunakanr
ata-
rat
ageomet
ri
kdal
am meny
usunI
PM dapatdi
art
ikan
bahwacapai
ansat
udi
mensi
tidakdapatdi
tut
upi
olehcapai
andi
dimensi
lai
n.Ar
ti
nya,
unt
uk mewuj
udkan pembangunan manusi
ayang bai
k,ket
iga di
mensihar
us
memper
olehper
hat
iany
angsamabesarkar
enasamapent
ingny
a.

SkorI
ndeksPembangunanManusi
ainiber
kisarant
ara0dan1.Semaki
nmendekat
i
angka1semaki
nti
nggi
nil
aiI
PM-
nyadansemaki
nber
kual
i
tasSDM y
angdi
mil
i
kiol
eh
suat
unegar
a.Demi
ki
anpul
asebal
i
kny
a.I
ndeksPembangunanManusi
ainiol
eh
UNDPdi
kel
ompokkan
menj
adi
4(empat
)kat
egor
i,y
ait
u:

a.Ver
yhi
ghHDI
:unt
ukni
l
aiI
PM ≥0.
800

b.Hi
ghHDI
:0.
700≤ni
l
aiI
PM <0.
800

c.Medi
um HDI
:0.
550≤ni
l
aiI
PM <0.
700

d.LowHDI
:ni
l
aiI
PM <0.
550(
Ibi
d,h.148)

I
ndeksPembangunanManusi
ati
dakhany
adi
kembangkanset
erusny
asaj
aakan
t
etapij
ugahar
usmenj
alanipengukur
anpencapai
andar
ikesel
uruhanbai
kdaer
ah
maupunnegar
a.Dal
am t
igadi
mensipembangunan,y
ait
ulamahi
dup,penget
ahuan
danst
andarhi
dupl
ayak.Ket
igany
adi
ukurdenganmenggunakanangkahar
apan
hi
dup,pencapai
an pendi
dikan dan pengel
uar
an per
kapi
ta.(
UNDP,2009,I
ndeks
PembangunanManusi
aIndonesi
a).

I
ndeksPembangunanManusi
aji
kadi
l
ihatdar
ipengel
uar
anper
kapi
tasaj
a,ber
art
i
hany
a mel
i
hatkemaj
uan st
atus ekonomisuat
u daer
ah at
au negar
a.Al
asanny
a
adal
ahpengel
uar
anper
kapi
taat
aupendapat
anper
kapi
tamer
upakansi
mboldar
i
per
tumbuhanekonomiy
angdapatdi
l
ihatdar
ipeni
ngkat
anper
kapi
tamasy
arakat
nya.
Ber
dasar
kanpendapat
anper
kapi
taper
tahunber
art
iti
ngkatper
tumbuhanekonomi
daer
aht
ersebutdapatdi
tekansesuaidenganpendapat
anper
kapi
ta.Makadapat
di
l
ihatdi
mensi
yangj
auhl
ebi
hber
agam t
erkai
tdengankual
i
tashi
dup
masy
arakat
.

2.Bagai
manapel
aksanaani
ndekspembangunanmanusi
a?Ber
ikanAnal
i
sa
saudar
adandi
j
elaskandenganmember
ikancont
ohny
a

Jawaban :Sal
ah sat
uindi
kat
ort
erpent
ing y
ang menggambar
kan keber
hasi
l
an
pembangunanekonomiadal
ahpeni
ngkat
ankual
i
tassumberday
amanusi
a,i
tul
ah
sebabny
adal
am per
encanaanpembangunandewasai
nipembangunanmanusi
a
senant
iasamenj
adi
fokusut
ama.
Dal
am konst
it
usi
Indonesi
asecar
aekspl
i
sitmengakui
bahwahakunt
ukhi
dupl
ayak
mer
upakanhakasasi
manusi
ayangdi
akui
secar
auni
ver
sal
,sebagai
manaUUD1945
mengamanat
kan bahwa t
ugas pokok pemer
int
ah Republ
i
kIndonesi
a adal
ah

memaj
ukan
kesej
aht
eraanumum,mencer
daskankehi
dupanbangsaser
tamewuj
udkansuat
u
keadi
l
ansosi
albagi
sel
uruhr
aky
atI
ndonesi
a”.Dengandemi
ki
anmanusi
aadal
aht
it
ik
sent
raldar
isuat
upembangunandi
manamanusi
aadal
ahsuby
ekdansekal
i
gus
menj
adi
oby
ekdar
ipadapembangunani
tu.

Pembangunanmanusi
amenj
adi
pent
ingdanper
lumendapatper
hat
iansebabpada
keny
ataanny
aper
tumbuhanekonomiy
angt
inggit
idaksel
aludapatmemecahkan
per
soal
an
kesej
aht
eraanseper
tikemi
ski
nandant
arafhi
dupmasy
arakatsecar
aluas,sehi
ngga
keber
hasi
l
anpembangunandewasai
niser
ingkal
idi
l
ihatdar
ipencapai
ankual
i
tas
SumberDay
aManusi
a.

Unt
ukmenghasi
l
kanmanusi
ayangber
kual
i
tast
ent
udi
per
lukanupay
a-upay
aunt
uk
meni
ngkat
kan kual
i
tas sumber day
a manusi
any
a. Pemer
int
ah mel
akukan
pengel
uar
an at
au i
nvest
asi y
ang di
tuj
ukan unt
uk pembangunan manusi
a.
Pengel
uar
an pemer
int
ah mer
upakan cer
minan kebi
j
akan y
ang di
ambi
l ol
eh
pemer
int
ah.Kebi
j
akanal
okasianggar
anat
assel
uruhday
adandanay
angdi
mil
i
ki
daer
ahunt
ukmeni
ngkat
kansel
uruhkebut
uhanpel
ayananpubl
i
ksehi
nggat
ercapai
kesej
aht
eraan sosi
almasy
arakat
,tent
uny
adal
am hali
niy
ang menj
adipr
ior
it
as
adal
ah pel
ayanan publ
i
k meny
angkut sekt
or pendi
dikan, kesehat
an dan
per
ekonomi
any
angmenj
adi
int
idar
ikonseppembangunanmanusi
a.

Adany
adesent
ral
i
sasif
iskaldanot
onomidaer
ah,member
ikankewenangankepada
pemer
int
ahdaer
ahunt
ukmel
akukanpenganggar
anpengel
uar
anpembangunandi
sekt
or-
sekt
orpendukungunt
ukmeni
ngkat
kanI
PM.

Sel
aindar
isi
sipengel
uar
anpemer
int
ah,kondi
sisosi
alekonomimasy
arakatj
uga
dapat
mempengar
uhiI
PM adal
ahpenganggur
an.Pembangunansekt
orket
enagaker
jaan
j
uga mer
upakan bagi
an dar
i upay
a pembangunan sumber day
a manusi
a.
Penganggur
an meny
ebabkan t
ingkatkemakmur
an masy
arakatt
idak maksi
mal
sedangkan t
ujuan akhi
r dar
i pembangunan i
tu adal
ah unt
uk menci
ptakan
kemakmur
andankesej
aht
eraanmasy
arakat
.Ji
kat
ingkatpenganggur
andisuat
u
daer
aht
inggimakaakanmenghambatpencapai
ant
ujuanpembangunanekonomi
.
Pendapat
an masy
arakat ber
kur
ang sehi
ngga day
a bel
imasy
arakat menur
un,
pendi
dikandankesehat
any
angmenj
adi
dasarunt
ukmeni
ngkat
kankual
i
tasmanusi
a
j
ugat
idakdapatt
ercukupi
.

I
ndeksPembangunanManusi
a(I
PM)mengi
ngat
kanpadapembangunandal
am ar
ti
l
uas,
bukanhany
adal
am bent
ukpendapat
any
angl
ebi
hti
nggi
,tet
apidi
mensikesehat
an
danPendi
dikanj
ugamer
upakant
ujuanpembangunany
angf
undament
al.Ki
tat
idak
sependapatbi
l
asuat
unegar
ayangmempuny
aipendudukber
pendapat
ant
inggi
,
t
etapit
idakber
pendi
dikan,kesehat
anny
ati
dakt
erpel
i
har
adenganbai
ksehi
ngga
har
apanhi
dupny
alebi
hsi
ngkatdar
ipadapenduduksuat
unegar
ayangl
aindiduni
a
t
elah mencapait
ingkatpembangunan y
ang l
ebi
hti
nggidar
ipada negar
ayang
ber
pendapat
anr
endaht
etapiusi
ahar
apanhi
dupdankemampuanbacat
uli
sny
a
l
ebi
hti
nggi
(Nehen,
2012)
.

Unt
ukmewuj
udkankesej
ater
aanumum secar
aluassebagai
manay
angdi
amanat
kan
dal
am
UUD1945makadi
per
lukankebi
j
akanpemer
int
ahy
angkompr
ehensi
p,bukanhany
a
meni
ti
kber
atkan pada per
tumbuhan ekonomi
,tet
api j
uga pada penanganan
ket
impangan
pendapat
an,per
luasankesempat
anker
jadant
ingkatpendi
dikandankesehat
an
y
angl
ebi
hbai
k.

PDRBsebagaii
ndi
kat
orper
tumbuhanekonomidapatmeni
ngkat
kankesej
aht
eraan
masy
arakaty
ang di
tunj
ukkan ol
eh I
ndeksPembangunan Manusi
a(I
PM)kar
ena
denganpembangunanekonomit
erj
ami
npeni
ngkat
anpr
odukt
ivi
tasdanpeni
ngkat
an
pendapat
anmel
alui
penci
ptaankesempat
anker
ja.

Dal
am pembangunan ekonomi
, modal memegang per
anan y
ang pent
ing.
Ber
dasar
kant
eor
i
per
tumbuhanekonomidar
iHar
rod-
Domardi
nyat
akanbahwai
nvest
asimer
upakan
sal
ahsat
u
komponenper
tumbuhanekonomi
,ar
ti
nyabi
l
asuat
udaer
ahi
nvest
asi
nyar
endah
makat
ingkat
pendapat
anmasy
arakatper
kapi
tadanper
tumbuhanekonomi
nyaj
ugar
endahkar
ena
t
idakada
kegi
atanekonomidemi
ki
ansebal
i
kny
a(Todar
o,2006)
.Inv
est
asimember
ikanper
an
dal
am
per
tumbuhanekonomikhususny
amengenaiwat
akganday
angdi
mil
i
kii
nvest
asi
.
Per
tama, i
nvest
asi dapat menci
ptakan pendapat
an, dan kedua, i
nvest
asi
memper
besarkapasi
taspr
oduksi
per
ekonomi
an dengan car
a meni
ngkat
kan st
ok modal(
Jhi
ngan,1999 :291)
.
Kenai
kanj
uml
ah
i
nvest
asiakan meny
ebabkan sekt
or pr
odukt
if ber
ger
ak,y
ang ef
ekny
a akan
meni
ngkat
kanl
apanganker
jadanmeni
ngkat
kanI
ndeksDay
aBel
iyangber
muar
a
padapeni
ngkat
anI
ndeksPembangunanManusi
a(I
PM)
.

Secar
ateor
iti
ngkat penganggur
an mempuny
aipengar
uh ber
bandi
ng t
erbal
i
k
t
erhadapI
ndeks
Pembangunan Manusi
a,di
mana ef
ek dar
i penganggur
an akan menur
unkan
kesej
aht
eraan masy
arakat
,semaki
n menur
un kesej
aht
eraan masy
arakatkar
ena
penganggur
anmakaakan
menur
unkan I
ndeks Pembangunan Manusi
a dikar
enakan t
idak dapatmemi
l
iki
pendapat
anunt
ukmemenuhikebut
uhanny
ater
masukkebut
uhanakanpendi
dikan
dan kesehat
an. Demi
ki
an pul
a sebal
i
kny
a, dengan menur
unny
a t
ingkat
penganggur
an maka akan meni
ngkat
kan kesej
aht
eraan masy
arakaty
ang akan
member
ipengar
uht
erhadapkenai
kanI
ndeksPembangunanManusi
a.

Hakekatpembangunandal
am suat
uwi
l
ayahadal
ahpr
osesmul
ti
dimensi
onaly
ang
mencakupper
ubahany
angmendasarmel
i
put
ist
rukt
ur-st
rukt
ursosi
al,si
kap-
sikap
masy
arakat dan i
nst
it
usi
-i
nst
it
usinasi
onaldengan t
etap mengej
ar aksel
erasi
per
tumbuhanekonomi
,penangananket
impanganpendapat
anser
tapengent
asan
kemi
ski
nan.Pembangunanj
ugamer
upakanper
ubahant
otalsuat
umasy
arakatat
au
peny
esuai
ansi
stem sosi
alsecar
a
kesel
uruhan t
anpa mengabai
kan ker
jasama,kebut
uhan dasar
,dan kei
ngi
nan
may
ori
tasi
ndi
vi
dumaupunkel
ompoksosi
aly
angadaunt
ukber
ger
akmaj
umenuj
u
suat
ukondi
siy
angl
ebi
hbai
k.

Dapatdi
kat
akanbahwapembangunanmer
upakansuat
ukeny
ataanf
isi
ksekal
i
gus
t
ekad suat
u masy
arakatunt
uk ber
upay
a seker
as mungki
n mel
aluiser
angkai
an
pr
osessosi
al,ekonomidani
nst
it
usi
onaldemimencapaikehi
dupany
angl
ebi
hbai
k.
Apapunkomponenspesi
fi
kat
as"
kehi
dupany
angl
ebi
hbai
k"i
tu,pembangunandi
semua masy
arakat pal
i
ng t
idak memi
l
ikit
iga t
ujuan i
ntiy
ait
u peni
ngkat
an
ket
ersedi
aankebut
uhanpokok,
peni
ngkat
anst
andarhi
dup,
danper
luasanpi
l
ihanekonomi
sdansosi
alset
iapi
ndi
vi
du.

Unt
ukmel
aksanakanpembangunany
angsecar
aadi
ldanmer
ata,i
sust
rat
egi
syang
menj
adit
ant
anganpembangunannasi
onaladal
aht
ingkatkemi
ski
nany
angmasi
h
t
inggidansemaki
nber
tambahny
apendudukmi
ski
n.Adany
akemi
ski
nandidal
am
suat
uwi
l
ayahmer
upakanpot
retbahwapembangunani
tusecar
aumum kur
ang
ber
hasi
lsehi
ngga pada dasar
nya keber
hasi
l
an pembangunan suat
u wi
l
ayah
t
ergant
ungpadakegi
atanpembangunandanpemer
ataanhasi
l
-hasi
l
nya.

Secar
aseder
hana,pembangunandapatdi
maknaisebagaiusahaat
aupr
osesunt
uk
mel
akukan per
ubahan ke ar
ah y
ang l
ebi
h bai
k. Dal
am pel
aksanaanny
a
Pembangunan ber
sif
atmul
tidi
mensi
onaldan memi
l
ikiber
bagaikompl
eksi
tas
masal
ah.Pr
osespembangunant
erj
adidi
semuaaspekkehi
dupanmasy
arakat
,bai
k
aspekekonomi
,pol
i
tik,sosi
al,maupunbuday
a.Sebagaibagi
andar
icabangi
l
mu
penget
ahuan,konsep dan pemi
ki
ran mengenaiPembangunan t
elah mengal
ami
per
kembangany
angpesat

Padaawalpemi
ki
rant
ent
angpembangunanser
ingkal
idi
j
umpaipemahamany
ang
mengasosi
asi
kan pembangunan dengan per
kembangan,pembangunan dengan
moder
nisasi
,bahkanpembangunandenganwest
erni
sasi
.Modelpemi
ki
rani
nit
elah
mengant
arkan sej
uml
ah negar
a sedang ber
kembang memasuki t
ahapan
moder
nisasi
dani
ndust
ri
ali
sasi
sebagai
tit
ik
l
ompat
an menuj
u kehi
dupan y
ang maj
u dan sej
aht
era. Namun par
adi
gma
pembangunant
ersebutbany
akmenuaikr
it
ikkar
enahasi
ldar
ipembangunant
elah
menci
ptakan pul
a ket
impangan dan kesenj
angan, ker
usakan ekol
ogi
, ser
ta
membel
enggukebebasanasasimanusi
a.Par
adi
gmapembangunany
angber
sif
at
mat
eri
ali
sti
kinimengukurpencapai
anhasi
lpembangunanhany
adar
iaspekf
isi
k
y
ang di
kuant
if
ikasidal
am per
hit
ungan mat
emat
ikdan angka st
ati
sti
k,sehi
ngga
cender
ungmengabai
kandi
mensimanusi
asebagaisuby
ekut
amapembangunandan
menegaskanhar
katdanmar
tabatkemanusi
aan.

Pemi
ki
ran kont
empor
er mengenaipembangunan t
elah menempat
kan kembal
i
manusi
asebagaisuby
ekat
aupusatdar
ipr
osespembangunan.LembagaPBBy
ang
di
bent
ukunt
ukmenanganimasal
ahpembangunan(Uni
tedNat
ionsDev
elopment
Pr
ogr
amme/
UNDP) t
elah membuat def
ini
si khusus mengenai pembangunan
manusi
asebagai
suat
upr
osesunt
ukmemper
luas
pi
l
ihan-
pil
i
han bagimanusi
a(a pr
ocess ofenl
argi
ng peopl
e’
s choi
ces)
.Dal
am
konsep t
ersebutmanusi
a di
tempat
kan sebagait
ujuan akhi
r(t
he ul
ti
mat
e end)
,
sedangkanupay
apembangunandi
pandangsebagaisar
anaunt
ukmencapait
ujuan
i
tu.
Tuj
uan ut
ama dar
i pembangunan adal
ah menci
ptakan l
i
ngkungan y
ang
memungki
nkan bagipendudukny
a unt
uk meni
kmat
iumurpanj
ang,sehatdan
menj
alankankehi
dupany
angpr
odukt
if
.Pr
emi
spent
ingy
angdi
kembangkandal
am
pembangunanmanusi
aadal
ahmengut
amakanmanusi
asebagaipusatper
hat
ian
(
bukansebagaial
atat
aui
nst
rument
)danmemper
besarpi
l
ihan-
pil
i
hanbagimanusi
a
secar
akesel
uruhan(
ti
dakhany
ater
bat
aspadapeni
ngkat
anpendapat
anat
asaspek
ekonomi
semat
a).

3.Apakah manf
aatmempel
ajar
iindeks pembangunan manusi
a ? Ber
ikan
Anal
i
sasaudar
adandi
j
elaskandenganmember
ikancont
ohny
a

Jawaban :Sebagaisumberpenget
ahuan dal
am bi
dang i
ndeks pembangunan
manusi
a mengenaipengar
uh i
ndeks kesehat
an,i
ndeks day
a bel
i
,dan i
ndeks
pendi
dikant
erhadapper
tumbuhanekonomi
.

I
PM mer
upakan i
ndi
kat
orpent
ing unt
uk mengukurkeber
hasi
l
an dal
am upay
a
membangun kual
i
tas hi
dup manusi
a (
masy
arakat
/penduduk)
.I
PM dapat
menent
ukanper
ingkatat
aul
evel
pembangunansuat
uwi
l
ayah/
negar
a.

BagiI
ndonesi
a,I
PM mer
upakandat
ast
rat
egi
skar
enasel
ainsebagaiukur
anki
ner
ja
Pemer
int
ah,I
PM j
uga di
gunakan sebagaisal
ah sat
u al
okat
orpenent
uan Dana
Al
okasi
Umum (
DAU)
.

Dal
am si
stem pengukur
an dan moni
tor
ing pembangunan manusi
a,i
deal
nya
mencakup bany
ak v
ari
abelunt
uk mendapat
kan gambar
an y
ang kompr
ehensi
f.
Namun,
ter
lal
ubany
aki
ndi
kat
orakanmember
ikangambar
any
angmembi
ngungkan.
I
sui
nimenj
adi
per
hat
ianpent
ing
dal
am pengukur
anpembangunanmanusi
a.

Sej
akper
tamakal
idi
per
kenal
kan ol
eh UNDP,ber
bagaikr
it
ikt
ent
ang I
PM t
erus
ber
muncul
an.Kr
it
ikant
ajam muncult
erut
amat
ent
angpi
l
ihani
ndi
kat
or,peni
mbang,
f
ormul
aagr
egasi
,konsep,danl
ainsebagai
nya.Ter
lepasdar
iber
bagaikr
it
ikany
ang
muncul
,konsep pembangunan manusi
ayang di
per
kenal
kan ol
eh UNDP cukup
mencur
iper
hat
ianmedi
a.
Popul
ari
taspembangunanmanusi
acukupt
inggi
.Bahkan,
popul
ari
tasny
amel
ampaui
per
tumbuhan ekonomisel
ama2004 hi
ngga saati
ni.Meski
pun t
ren popul
ari
tas
pembangunanmanusi
aki
anmenur
un,
pembangunanmanusi
acukupdapatdi
ter
ima
masy
arakati
nter
nasi
onal
seper
ti
per
tumbuhanekonomi
.

I
ndeksPembangunanManusi
amenj
adisal
ahsat
uindi
kat
ory
angpent
ingdal
am
mel
i
hatsi
sil
aindar
ipembangunan.Manf
aatpent
ingI
PM ant
aral
ainsebagai
ber
ikut:

 I
PM mer
upakani
ndi
kat
orpent
ingunt
ukmengukurkeber
hasi
l
andal
am
upay
amembangunkual
i
tashi
dupmanusi
a(masy
arakat
/penduduk)
.
 I
PM dapatmenent
ukanper
ingkatat
aul
evel
pembangunansuat
u
wi
l
ayah/
negar
a.
 Bagi
Indonesi
a,I
PM mer
upakandat
ast
rat
egi
skar
enasel
ainsebagai
ukur
anki
ner
jaPemer
int
ah,
IPM j
ugadi
gunakansebagai
sal
ahsat
u
al
okat
orpenent
uanDanaAl
okasi
Umum (
DAU)
.
NAMA : VANIA AZKA SHADILLAH

NIM : 20105582

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA


TUGAS 7

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

1. Apakah subjek dan objek dari indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara
dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu cara untuk mengukur
keberhasilan kinerja suatu Negara atau Wilayah dalam bidang pembangunan manusia
(BPS,2012). Indeks Pembangunan Manusia merupakan salah satu indikator untuk mengukur
taraf kualitas fisik dan non fisik penduduk (Andaiyani,2012). Indeks Pembangunan Manusia
merupakan suatu indeks komposit yang mencakup tiga bidang pembangunan manusia yang
dianggap sangat mendasar yang dilihat dari kualitas fisik dan non fisik penduduk.

Ada pun tiga indikator tersebut yaitu: indikator kesehatan, tingkat pendidikan dan ekonomi.
Kualitas fisik tercemin dari angka harapan hidup, sedangkan kualitas non fisik tercermin dari
lamanya rata–rata penduduk bersekolah, angka melek huruf dan mempertimbangkan
kemampuan ekonomi yaitu pengeluaran riil perkapital. Indonesia memiliki tiga puluh empat
(34) provinsi tentunya akan memberikan gambaran mengenai pembangunan manusia yang
bervariasi.

Pembangunan Manusia lebih dari sekedar pertumbuhan ekonomi lebih dari sekedar
peningkatan pendapatan dan lebih dari sekedar proses produksi komoditas serta akumulasi
modal. Alasan mengapa pembangunan manusia perlu mendapat perhatian adalah: pertama,
banyak Negara berkembang termasuk Indonesia yang berhasil mencapai pertumbuhan
ekonomi,tetapi gagal mengurangi kesenjangan sosial ekonomi dan kemiskinan. Kedua, banyak
Negara maju yang mempunyai tingkat pendapatan tinggi ternyata tidak berhasil mengurangi
masalah-masalah sosial, seperti : penyalahgunaan obat, aids, alkohol, gelandangan, dan
kekerasan dalam rumah tangga. Ketiga, beberapa Negara berpendapatan rendah mampu
mencapai tingkat pembangunan manusia yang tinggi karena mampu menggunakan secara
bijaksana semua sumberdaya untuk mengembangkan kemampuan dasar manusia.
Pertumbuhan Ekonomi harus dikombinasikan dengan pemerataan hasil- hasilnya. Pemerataan
kesempatan harus tersedia,baik semua orang, perempuan maupun laki - laki harus
diberdayakan untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan keputusan-keputusan
penting yang mempengaruhi kehidupan mereka. Pembangunan Manusia merupakan paradigma
pembangunan yang menempatkan manusia (penduduk) sebagai fokus dan sasaran akhir dari
seluruh kegiatan pembangunan, yaitu tercapainya penguasaan atas sumber daya (pendapatan
untuk mencapai hidup layak), peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang dan sehat)
dan meningkatkan pendidikan.

Seiring dengan semakin meningkatnya kegiatan pemerintah dalam rangka menjalankan ke-tiga
peran yang ada maka tentunya diperlukan pula dana yang besar sebagai bentuk pengeluaran
segala kegiatan pemerintah yang berkaitan dengan ketiga peran tersebut. Pengeluaran
pemerintah ini merupakan konsekuensi dari berbagai kebijakan yang diambil dan diterapkan
melalui ketiga peran tersebut.

Pengeluaran pemerintah dapat digunakan sebagai cerminan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah dalam suatu wilayah. Kebijakan pemerintah dalam tiap pembelian barang dan jasa
menggunakan pelaksanaan suatu program mencerminkan besarnya biaya yang akan
dikeluarkan pemerintah untuk melaksanakan program tersebut. Pengeluaran pemerintah
digunakan untuk sektor - sekotr publik yang penting, diantara kesemua sektor publik
saat ini yang menjadi prioritas pemerintah dalam mencapai pembangunan kualitas
sumber daya manusia dalam kaitannya yang tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia
adalah investasi pada sektor pendidikan dan kesehatan diharapkan investasi pada sektor ini
akan berpengaruh pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan mengurangi ke
miskinan.

Untuk melihat sejauh mana keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan manusia, United
National Development Programme (UNDP) telah menerbitkan suatu indikator yaitu Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) untuk mengukur kesuksesan pembangunan dan kesejahteraan
suatu Negara. Konsep Indeks Pembangunan Manusia menurut UNDP dan Badan Pusat Statistik
(BPS,2012) mengacu pada pengukuran pencapaian pembangunan manusia berbasis sejumlah
komponen dasar kualitas hidup:

1.Angka harapan hidup untuk mengukur pencapaian dibidang Kesehatan.

2.Angka melek huruf dan rata–rata lama Sekolah untuk mengukur pencapaian dibidang
Pendidikan.
3.Standar kehidupan yang layak yang di indikasikan dengan logaritma normal dari produk
domestik regional bruto perkapital penduduk dalam peoritas daya beli.

Keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan manusia dapat dinilai secara parsial


dengan melihat seberapa besar permasalahan yang paling mendasar di masyarakat tersebut
dapat teratasi. Permasalahan – permasalahan tersebut diantaranya adalah kemiskinan,
pengangguran, buta huruf, ketahananpangan dan penegakan demokrasi. Namun persoalannya
adalah pencapaian pembangunan manusia secara parsial sangat bervariasi dimana beberapa
aspek pembangunan tertentu berhasil dan beberapa aspk pembangunan lainnya gagal.

IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam


memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh
United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara
berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR).

Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.

PERTAMA

• Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM. Angka
melek huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak
dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf di
sebagian besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat
pendidikan antardaerah dengan baik.
• PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu
wilayah.

KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM menggambarkan


bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh capaian tinggi dari dimensi
lain.

Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik (diskriminatif).

• Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah, dapat
diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan perubahan yang terjadi.
• PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan masyarakat pada
suatu wilayah.
Dengan menggunakan rata-rata geometrik dalam menyusun IPM dapat diartikan bahwa
capaian satu dimensi tidak dapat ditutupi oleh capaian di dimensi lain. Artinya, untuk
mewujudkan pembangunan manusia yang baik, ketiga dimensi harus memperoleh perhatian
yang sama besar karena sama pentingnya.

Skor Indeks Pembangunan Manusia ini berkisar antara 0 dan 1. Semakin mendekati angka 1
semakin tinggi nilai IPM-nya dan semakin berkualitas SDM yang dimiliki oleh suatu negara.
Demikian pula sebaliknya. Indeks Pembangunan Manusia ini oleh UNDP dikelompokkan
menjadi 4 (empat) kategori, yaitu:

a. Very high HDI: untuk nilai IPM ≥ 0.800

b. High HDI: 0.700 ≤ nilai IPM < 0.800

c. Medium HDI: 0.550 ≤ nilai IPM < 0.700

d. Low HDI: nilai IPM < 0.550 (Ibid, h. 148)

Indeks Pembangunan Manusia tidak hanya dikembangkan seterusnya saja akan tetapi juga
harus menjalani pengukuran pencapaian dari keseluruhan baik daerah maupun negara. Dalam
tiga dimensi pembangunan, yaitu lama hidup, pengetahuan dan standar hidup layak. Ketiganya
diukur dengan menggunakan angka harapan hidup, pencapaian pendidikan dan pengeluaran
perkapita. (UNDP, 2009, Indeks Pembangunan Manusia Indonesia).

Indeks Pembangunan Manusia jika dilihat dari pengeluaran perkapita saja, berarti hanya
melihat kemajuan status ekonomi suatu daerah atau negara. Alasannya adalah pengeluaran
perkapita atau pendapatan perkapita merupakan simbol dari pertumbuhan ekonomi yang dapat
dilihat dari peningkatan perkapita masyarakatnya. Berdasarkan pendapatan perkapita pertahun
berarti tingkat pertumbuhan ekonomi daerah tersebut dapat ditekan sesuai dengan pendapatan
perkapita. Maka dapat dilihat dimensi yang jauh lebih beragam terkait dengan kualitas hidup
masyarakat.
2. Bagaimana pelaksanaan indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara dan
dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Salah satu indikator terpenting yang menggambarkan keberhasilan pembangunan


ekonomi adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, itulah sebabnya dalam
perencanaan pembangunan dewasa ini pembangunan manusia senantiasa menjadi fokus utama.
Dalam konstitusi Indonesia secara eksplisit mengakui bahwa hak untuk hidup layak
merupakan hak asasi manusia yang diakui secara universal, sebagaimana UUD 1945
mengamanatkan bahwa tugas pokok pemerintah Republik Indonesia adalah “memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan suatu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dengan demikian manusia adalah titik sentral dari suatu
pembangunan dimana manusia adalah subyek dan sekaligus menjadi obyek dari pada
pembangunan itu.

Pembangunan manusia menjadi penting dan perlu mendapat perhatian sebab pada
kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu dapat memecahkan persoalan
kesejahteraan seperti kemiskinan dan taraf hidup masyarakat secara luas, sehingga
keberhasilan pembangunan dewasa ini seringkali dilihat dari pencapaian kualitas Sumber Daya
Manusia.

Untuk menghasilkan manusia yang berkualitas tentu diperlukan upaya-upaya untuk


meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Pemerintah melakukan pengeluaran atau
investasi yang ditujukan untuk pembangunan manusia. Pengeluaran pemerintah merupakan
cerminan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Kebijakan alokasi anggaran atas seluruh
daya dan dana yang dimiliki daerah untuk meningkatkan seluruh kebutuhan pelayanan publik
sehingga tercapai kesejahteraan sosial masyarakat, tentunya dalam hal ini yang menjadi
prioritas adalah pelayanan publik menyangkut sektor pendidikan, kesehatan dan perekonomian
yang menjadi inti dari konsep pembangunan manusia.

Adanya desentralisasi fiskal dan otonomi daerah, memberikan kewenangan kepada pemerintah
daerah untuk melakukan penganggaran pengeluaran pembangunan di sektor-sektor pendukung
untuk meningkatkan IPM.

Selain dari sisi pengeluaran pemerintah, kondisi sosial ekonomi masyarakat juga dapat
mempengaruhi IPM adalah pengangguran. Pembangunan sektor ketenagakerjaan juga
merupakan bagian dari upaya pembangunan sumber daya manusia. Pengangguran
menyebabkan tingkat kemakmuran masyarakat tidak maksimal sedangkan tujuan akhir dari
pembangunan itu adalah untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Jika
tingkat pengangguran di suatu daerah tinggi maka akan menghambat pencapaian tujuan
pembangunan ekonomi. Pendapatan masyarakat berkurang sehingga daya beli masyarakat
menurun, pendidikan dan kesehatan yang menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas manusia
juga tidak dapat tercukupi.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengingatkan pada pembangunan dalam arti luas,
bukan hanya dalam bentuk pendapatan yang lebih tinggi, tetapi dimensi kesehatan dan
Pendidikan juga merupakan tujuan pembangunan yang fundamental. Kita tidak sependapat bila
suatu negara yang mempunyai penduduk berpendapatan tinggi, tetapi tidak berpendidikan,
kesehatannya tidak terpelihara dengan baik sehingga harapan hidupnya lebih singkat dari pada
penduduk suatu negara yang lain di dunia telah mencapai tingkat pembangunan yang lebih
tinggi dari pada negara yang berpendapatan rendah tetapi usia harapan hidup dan kemampuan
baca tulisnya lebih tinggi (Nehen, 2012).

Untuk mewujudkan kesejateraan umum secara luas sebagaimana yang diamanatkan dalam
UUD 1945 maka diperlukan kebijakan pemerintah yang komprehensip, bukan hanya
menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada penanganan ketimpangan
pendapatan, perluasan kesempatan kerja dan tingkat pendidikan dan kesehatan yang lebih baik.

PDRB sebagai indikator pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat


yang ditunjukkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) karena dengan pembangunan
ekonomi terjamin peningkatan produktivitas dan peningkatan pendapatan melalui penciptaan
kesempatan kerja.

Dalam pembangunan ekonomi, modal memegang peranan yang penting. Berdasarkan teori
pertumbuhan ekonomi dari Harrod-Domar dinyatakan bahwa investasi merupakan salah satu
komponen pertumbuhan ekonomi, artinya bila suatu daerah investasinya rendah maka tingkat
pendapatan masyarakat perkapita dan pertumbuhan ekonominya juga rendah karena tidak ada
kegiatan ekonomi demikian sebaliknya (Todaro, 2006). Investasi memberikan peran dalam
pertumbuhan ekonomi khususnya mengenai watak ganda yang dimiliki investasi. Pertama,
investasi dapat menciptakan pendapatan, dan kedua, investasi memperbesar kapasitas produksi
perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal (Jhingan, 1999 : 291). Kenaikan jumlah
investasi akan menyebabkan sektor produktif bergerak, yang efeknya akan meningkatkan
lapangan kerja dan meningkatkan Indeks Daya Beli yang bermuara pada peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).

Secara teori tingkat pengangguran mempunyai pengaruh berbanding terbalik terhadap Indeks
Pembangunan Manusia, dimana efek dari pengangguran akan menurunkan kesejahteraan
masyarakat, semakin menurun kesejahteraan masyarakat karena pengangguran maka akan
menurunkan Indeks Pembangunan Manusia di karenakan tidak dapat memiliki pendapatan
untukmemenuhi kebutuhannya termasuk kebutuhan akan pendidikan dan kesehatan. Demikian
pula sebaliknya, dengan menurunnya tingkat pengangguran maka akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang akan memberi pengaruh terhadap kenaikan Indeks
Pembangunan Manusia.

Hakekat pembangunan dalam suatu wilayah adalah proses multidimensional yang mencakup
perubahan yang mendasar meliputi struktur- struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan
institusi-institusi nasional dengan tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi,
penanganan ketimpangan pendapatan serta pengentasan kemiskinan. Pembangunan juga
merupakan perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara
keseluruhan tanpa mengabaikan kerjasama, kebutuhan dasar, dan keinginan mayoritas individu
maupun kelompok sosial yang ada untuk bergerak maju menuju suatu kondisi yang lebih baik.

Dapat dikatakan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad suatu
masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian proses sosial, ekonomi dan
institusional demi mencapai kehidupan yang lebih baik. Apapun komponen spesifik atas
"kehidupan yang lebih baik" itu, pembangunan di semua masyarakat paling tidak memiliki tiga
tujuan inti yaitu peningkatan ketersediaan kebutuhan pokok, peningkatan standar hidup,
dan perluasan pilihan ekonomis dan sosial setiap individu.

Untuk melaksanakan pembangunan yang secara adil dan merata, isu strategis yang menjadi
tantangan pembangunan nasional adalah tingkat kemiskinan yang masih tinggi dan semakin
bertambahnya penduduk miskin. Adanya kemiskinan di dalam suatu wilayah merupakan potret
bahwa pembangunan itu secara umum kurang berhasil sehingga pada dasarnya keberhasilan
pembangunan suatu wilayah tergantung pada kegiatan pembangunan dan pemerataan hasil-
hasilnya.
Secara sederhana, pembangunan dapat dimaknai sebagai usaha atau proses untuk melakukan
perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya Pembangunan bersifat multi
dimensional dan memiliki berbagai kompleksitas masalah. Proses pembangunan terjadi
disemua aspek kehidupan masyarakat, baik aspek ekonomi, politik, sosial, maupun budaya.
Sebagai bagian dari cabang ilmu pengetahuan, konsep dan pemikiran mengenai Pembangunan
telah mengalami perkembangan yang pesat

Pada awal pemikiran tentang pembangunan seringkali dijumpai pemahaman yang


mengasosiasikan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan dengan modernisasi,
bahkan pembangunan dengan westernisasi.Model pemikiran ini telah mengantarkan sejumlah
negara sedang berkembang memasuki tahapan modernisasi dan industrialisasi sebagai titik
lompatan menuju kehidupan yang maju dan sejahtera. Namun paradigma pembangunan
tersebut banyak menuai kritik karena hasil dari pembangunan telah menciptakan pula
ketimpangan dan kesenjangan, kerusakan ekologi, serta membelenggu kebebasan asasi
manusia.Paradigma pembangunan yang bersifat materialistik ini mengukur pencapaian hasil
pembangunan hanya dari aspek fisik yang dikuantifikasi dalam perhitungan matematik dan
angka statistik, sehingga cenderung mengabaikan dimensi manusia sebagai subyek utama
pembangunan dan menegaskan harkat dan martabat kemanusiaan.

Pemikiran kontemporer mengenai pembangunan telah menempatkan kembali manusia sebagai


subyek atau pusat dari proses pembangunan. Lembaga PBB yang dibentuk untuk menangani
masalah pembangunan ( United Nations Development Programme/UNDP) telah membuat
definisi khusus mengenai pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk memperluas
pilihan-pilihan bagi manusia (a process of enlarging people’s choices). Dalam konsep tersebut
manusia ditempatkan sebagai tujuan akhir (the ultimate end), sedangkan upaya pembangunan
dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan itu.Tujuan utama dari pembangunan adalah
menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi penduduknya untuk menikmati umur
panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Premis penting yang dikembangkan
dalam pembangunan manusia adalah mengutamakan manusia sebagai pusat perhatian (bukan
sebagai alat atau instrument) dan memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia secara
keseluruhan (tidak hanya terbatas pada peningkatan pendapatan atas aspek ekonomi semata).
3. Apakah manfaat mempelajari indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara
dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sebagai sumber pengetahuan dalam bidang indeks pembangunan manusia mengenai
pengaruh indeks kesehatan, indeks daya beli, dan indeks pendidikan terhadap pertumbuhan
ekonomi.

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).IPM dapat menentukan peringkat atau level
pembangunan suatu wilayah/negara.

Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja
Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum
(DAU).

Dalam sistem pengukuran dan monitoring pembangunan manusia, idealnya mencakup banyak
variabel untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif. Namun, terlalu banyak indikator
akan memberikan gambaran yang membingungkan. Isu ini menjadi perhatian penting
dalam pengukuran pembangunan manusia.

Sejak pertama kali diperkenalkan oleh UNDP, berbagai kritik tentang IPM terus bermunculan.
Kritikan tajam muncul terutama tentang pilihan indikator, penimbang, formula agregasi,
konsep, dan lain sebagainya. Terlepas dari berbagai kritikan yang muncul, konsep
pembangunan manusia yang diperkenalkan oleh UNDP cukup mencuri perhatian media.

Popularitas pembangunan manusia cukup tinggi. Bahkan, popularitasnya melampaui


pertumbuhan ekonomi selama 2004 hingga saat ini. Meskipun tren popularitas pembangunan
manusia kian menurun, pembangunan manusia cukup dapat diterima masyarakat internasional
sepertipertumbuhan ekonomi.

Indeks Pembangunan Manusia menjadi salah satu indikator yang penting dalam melihat sisi
lain dari pembangunan. Manfaat penting IPM antara lain sebagai berikut :

• IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam


upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
• IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara.
• Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai
ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu
alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
NAMA : WARDINO

NIM : 20105707

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA


TUGAS 7

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

1. Apakah subjek dan objek dari indeks pembangunan manusia ? Berikan


Analisa saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu cara untuk
mengukur keberhasilan kinerja suatu Negara atau Wilayah dalam bidang
pembangunan manusia (BPS,2012). Indeks Pembangunan Manusia merupakan
salah satu indikator untuk mengukur taraf kualitas fisik dan non fisik penduduk
(Andaiyani,2012). Indeks Pembangunan Manusia merupakan suatu indeks komposit
yang mencakup tiga bidang pembangunan manusia yang dianggap sangat mendasar
yang dilihat dari kualitas fisik dan non fisik penduduk.

Ada pun tiga indikator tersebut yaitu: indikator kesehatan, tingkat pendidikan dan
ekonomi. Kualitas fisik tercemin dari angka harapan hidup, sedangkan kualitas non
fisik tercermin dari lamanya rata–rata penduduk bersekolah, angka melek huruf dan
mempertimbangkan kemampuan ekonomi yaitu pengeluaran riil perkapital.
Indonesia memiliki tiga puluh empat (34) provinsi tentunya akan memberikan
gambaran mengenai pembangunan manusia yang bervariasi.

Pembangunan Manusia lebih dari sekedar pertumbuhan ekonomi lebih dari sekedar
peningkatan pendapatan dan lebih dari sekedar proses produksi komoditas serta
akumulasi modal. Alasan mengapa pembangunan manusia perlu mendapat
perhatian adalah: pertama, banyak Negara berkembang termasuk Indonesia yang
berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi,tetapi gagal mengurangi kesenjangan
sosial ekonomi dan kemiskinan. Kedua, banyak Negara maju yang mempunyai
tingkat pendapatan tinggi ternyata tidak berhasil mengurangi masalah-masalah
sosial, seperti : penyalahgunaan obat, aids, alkohol, gelandangan, dan kekerasan
dalam rumah tangga. Ketiga, beberapa Negara berpendapatan rendah mampu
mencapai tingkat pembangunan manusia yang tinggi karena mampu menggunakan
secara bijaksana semua sumberdaya untuk mengembangkan kemampuan dasar
manusia.

Pertumbuhan Ekonomi harus dikombinasikan dengan pemerataan hasil- hasilnya.


Pemerataan kesempatan harus tersedia,baik semua orang, perempuan maupun laki -
laki harus diberdayakan untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan
keputusan-keputusan penting yang mempengaruhi kehidupan mereka.
Pembangunan Manusia merupakan paradigma pembangunan yang menempatkan
manusia (penduduk) sebagai fokus dan sasaran akhir dari seluruh kegiatan
pembangunan, yaitu tercapainya penguasaan atas sumber daya (pendapatan untuk
mencapai hidup layak), peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang dan sehat)
dan meningkatkan pendidikan.

Seiring dengan semakin meningkatnya kegiatan pemerintah dalam rangka


menjalankan ke-tiga peran yang ada maka tentunya diperlukan pula dana yang besar
sebagai bentuk pengeluaran segala kegiatan pemerintah yang berkaitan dengan
ketiga peran tersebut. Pengeluaran pemerintah ini merupakan konsekuensi dari
berbagai kebijakan yang diambil dan diterapkan melalui ketiga peran tersebut.

Pengeluaran pemerintah dapat digunakan sebagai cerminan kebijakan yang diambil


oleh pemerintah dalam suatu wilayah. Kebijakan pemerintah dalam tiap pembelian
barang dan jasa menggunakan pelaksanaan suatu program mencerminkan besarnya
biaya yang akan dikeluarkan pemerintah untuk melaksanakan program tersebut.
Pengeluaran pemerintah digunakan untuk sektor - sekotr publik yang penting,
diantara kesemua sektor publik
saat ini yang menjadi prioritas pemerintah dalam mencapai pembangunan kualitas
sumber daya manusia dalam kaitannya yang tercermin dari Indeks Pembangunan
Manusia adalah investasi pada sektor pendidikan dan kesehatan diharapkan
investasi pada sektor ini akan berpengaruh pada peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia dan mengurangi ke miskinan.

Untuk melihat sejauh mana keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan manusia,


United National Development Programme (UNDP) telah menerbitkan suatu indikator
yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) untuk mengukur kesuksesan
pembangunan dan kesejahteraan suatu Negara. Konsep Indeks Pembangunan
Manusia menurut UNDP dan Badan Pusat Statistik (BPS,2012) mengacu pada
pengukuran pencapaian pembangunan manusia berbasis sejumlah
komponen dasar kualitas hidup:

1.Angka harapan hidup untuk mengukur pencapaian dibidang Kesehatan.

2.Angka melek huruf dan rata–rata lama Sekolah untuk mengukur pencapaian
dibidang Pendidikan.

3.Standar kehidupan yang layak yang di indikasikan dengan logaritma normal dari
produk domestik regional bruto perkapital penduduk dalam peoritas daya beli.

Keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan manusia dapat dinilai secara


parsial dengan melihat seberapa besar permasalahan yang paling mendasar di
masyarakat tersebut dapat teratasi. Permasalahan – permasalahan tersebut
diantaranya adalah kemiskinan, pengangguran, buta huruf, ketahananpangan dan
penegakan demokrasi. Namun persoalannya adalah pencapaian pembangunan
manusia secara parsial sangat bervariasi dimana beberapa aspek pembangunan
tertentu berhasil dan beberapa aspk pembangunan lainnya gagal.

IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan


dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM
diperkenalkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun
1990 dan dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunanHuman Development
Report (HDR).

Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.

PERTAMA

 Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan


IPM. Angka melek huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan
secara utuh karena tidak dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain
itu, karena angka melek huruf di sebagian besar daerah sudah tinggi,
sehingga tidak dapat membedakan tingkat pendidikan antardaerah dengan
baik.
 PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada
suatu wilayah.
KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM
menggambarkan bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh
capaian tinggi dari dimensi lain.

Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik
(diskriminatif).

 Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama


sekolah, dapat diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan
perubahan yang terjadi.
 PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan
masyarakat pada suatu wilayah.

Dengan menggunakan rata-rata geometrik dalam menyusun IPM dapat diartikan


bahwa capaian satu dimensi tidak dapat ditutupi oleh capaian di dimensi lain. Artinya,
untuk mewujudkan pembangunan manusia yang baik, ketiga dimensi harus
memperoleh perhatian yang sama besar karena sama pentingnya.

Skor Indeks Pembangunan Manusia ini berkisar antara 0 dan 1. Semakin mendekati
angka 1 semakin tinggi nilai IPM-nya dan semakin berkualitas SDM yang dimiliki oleh
suatu negara. Demikian pula sebaliknya. Indeks Pembangunan Manusia ini oleh
UNDP dikelompokkan
menjadi 4 (empat) kategori, yaitu:

a. Very high HDI: untuk nilai IPM ≥ 0.800

b. High HDI: 0.700 ≤ nilai IPM < 0.800

c. Medium HDI: 0.550 ≤ nilai IPM < 0.700

d. Low HDI: nilai IPM < 0.550 (Ibid, h. 148)

Indeks Pembangunan Manusia tidak hanya dikembangkan seterusnya saja akan


tetapi juga harus menjalani pengukuran pencapaian dari keseluruhan baik daerah
maupun negara. Dalam tiga dimensi pembangunan, yaitu lama hidup, pengetahuan
dan standar hidup layak. Ketiganya diukur dengan menggunakan angka harapan
hidup, pencapaian pendidikan dan pengeluaran perkapita. (UNDP, 2009, Indeks
Pembangunan Manusia Indonesia).

Indeks Pembangunan Manusia jika dilihat dari pengeluaran perkapita saja, berarti
hanya melihat kemajuan status ekonomi suatu daerah atau negara. Alasannya
adalah pengeluaran perkapita atau pendapatan perkapita merupakan simbol dari
pertumbuhan ekonomi yang dapat dilihat dari peningkatan perkapita masyarakatnya.
Berdasarkan pendapatan perkapita pertahun berarti tingkat pertumbuhan ekonomi
daerah tersebut dapat ditekan sesuai dengan pendapatan perkapita. Maka dapat
dilihat dimensi yang jauh lebih beragam terkait dengan kualitas hidup
masyarakat.

2. Bagaimana pelaksanaan indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa


saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Salah satu indikator terpenting yang menggambarkan keberhasilan


pembangunan ekonomi adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, itulah
sebabnya dalam perencanaan pembangunan dewasa ini pembangunan manusia
senantiasa menjadi fokus utama.
Dalam konstitusi Indonesia secara eksplisit mengakui bahwa hak untuk hidup layak
merupakan hak asasi manusia yang diakui secara universal, sebagaimana UUD 1945
mengamanatkan bahwa tugas pokok pemerintah Republik Indonesia adalah
“memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dengan demikian manusia adalah titik
sentral dari suatu pembangunan dimana manusia adalah subyek dan sekaligus
menjadi obyek dari pada pembangunan itu.

Pembangunan manusia menjadi penting dan perlu mendapat perhatian sebab pada
kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu dapat memecahkan
persoalan
kesejahteraan seperti kemiskinan dan taraf hidup masyarakat secara luas, sehingga
keberhasilan pembangunan dewasa ini seringkali dilihat dari pencapaian kualitas
Sumber Daya Manusia.

Untuk menghasilkan manusia yang berkualitas tentu diperlukan upaya-upaya untuk


meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Pemerintah melakukan
pengeluaran atau investasi yang ditujukan untuk pembangunan manusia.
Pengeluaran pemerintah merupakan cerminan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah. Kebijakan alokasi anggaran atas seluruh daya dan dana yang dimiliki
daerah untuk meningkatkan seluruh kebutuhan pelayanan publik sehingga tercapai
kesejahteraan sosial masyarakat, tentunya dalam hal ini yang menjadi prioritas
adalah pelayanan publik menyangkut sektor pendidikan, kesehatan dan
perekonomian yang menjadi inti dari konsep pembangunan manusia.

Adanya desentralisasi fiskal dan otonomi daerah, memberikan kewenangan kepada


pemerintah daerah untuk melakukan penganggaran pengeluaran pembangunan di
sektor-sektor pendukung untuk meningkatkan IPM.

Selain dari sisi pengeluaran pemerintah, kondisi sosial ekonomi masyarakat juga
dapat
mempengaruhi IPM adalah pengangguran. Pembangunan sektor ketenagakerjaan
juga merupakan bagian dari upaya pembangunan sumber daya manusia.
Pengangguran menyebabkan tingkat kemakmuran masyarakat tidak maksimal
sedangkan tujuan akhir dari pembangunan itu adalah untuk menciptakan
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Jika tingkat pengangguran di suatu
daerah tinggi maka akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi.
Pendapatan masyarakat berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun,
pendidikan dan kesehatan yang menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas manusia
juga tidak dapat tercukupi.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengingatkan pada pembangunan dalam arti


luas,
bukan hanya dalam bentuk pendapatan yang lebih tinggi, tetapi dimensi kesehatan
dan Pendidikan juga merupakan tujuan pembangunan yang fundamental. Kita tidak
sependapat bila suatu negara yang mempunyai penduduk berpendapatan tinggi,
tetapi tidak berpendidikan, kesehatannya tidak terpelihara dengan baik sehingga
harapan hidupnya lebih singkat dari pada penduduk suatu negara yang lain di dunia
telah mencapai tingkat pembangunan yang lebih tinggi dari pada negara yang
berpendapatan rendah tetapi usia harapan hidup dan kemampuan baca tulisnya
lebih tinggi (Nehen, 2012).

Untuk mewujudkan kesejateraan umum secara luas sebagaimana yang diamanatkan


dalam
UUD 1945 maka diperlukan kebijakan pemerintah yang komprehensip, bukan hanya
menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada penanganan
ketimpangan
pendapatan, perluasan kesempatan kerja dan tingkat pendidikan dan kesehatan
yang lebih baik.

PDRB sebagai indikator pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan


masyarakat yang ditunjukkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) karena
dengan pembangunan ekonomi terjamin peningkatan produktivitas dan peningkatan
pendapatan melalui penciptaan kesempatan kerja.

Dalam pembangunan ekonomi, modal memegang peranan yang penting.


Berdasarkan teori
pertumbuhan ekonomi dari Harrod-Domar dinyatakan bahwa investasi merupakan
salah satu
komponen pertumbuhan ekonomi, artinya bila suatu daerah investasinya rendah
maka tingkat
pendapatan masyarakat perkapita dan pertumbuhan ekonominya juga rendah karena
tidak ada
kegiatan ekonomi demikian sebaliknya (Todaro, 2006). Investasi memberikan peran
dalam
pertumbuhan ekonomi khususnya mengenai watak ganda yang dimiliki investasi.
Pertama, investasi dapat menciptakan pendapatan, dan kedua, investasi
memperbesar kapasitas produksi
perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal (Jhingan, 1999 : 291).
Kenaikan jumlah
investasi akan menyebabkan sektor produktif bergerak, yang efeknya akan
meningkatkan lapangan kerja dan meningkatkan Indeks Daya Beli yang bermuara
pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Secara teori tingkat pengangguran mempunyai pengaruh berbanding terbalik


terhadap Indeks
Pembangunan Manusia, dimana efek dari pengangguran akan menurunkan
kesejahteraan masyarakat, semakin menurun kesejahteraan masyarakat karena
pengangguran maka akan
menurunkan Indeks Pembangunan Manusia di karenakan tidak dapat memiliki
pendapatan untukmemenuhi kebutuhannya termasuk kebutuhan akan pendidikan
dan kesehatan. Demikian pula sebaliknya, dengan menurunnya tingkat
pengangguran maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang akan
memberi pengaruh terhadap kenaikan Indeks Pembangunan Manusia.

Hakekat pembangunan dalam suatu wilayah adalah proses multidimensional yang


mencakup perubahan yang mendasar meliputi struktur- struktur sosial, sikap-sikap
masyarakat dan institusi-institusi nasional dengan tetap mengejar akselerasi
pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan serta pengentasan
kemiskinan. Pembangunan juga merupakan perubahan total suatu masyarakat atau
penyesuaian sistem sosial secara
keseluruhan tanpa mengabaikan kerjasama, kebutuhan dasar, dan keinginan
mayoritas individu maupun kelompok sosial yang ada untuk bergerak maju menuju
suatu kondisi yang lebih baik.

Dapat dikatakan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus


tekad suatu masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian
proses sosial, ekonomi dan institusional demi mencapai kehidupan yang lebih baik.
Apapun komponen spesifik atas "kehidupan yang lebih baik" itu, pembangunan di
semua masyarakat paling tidak memiliki tiga tujuan inti yaitu peningkatan
ketersediaan kebutuhan pokok, peningkatan standar hidup,
dan perluasan pilihan ekonomis dan sosial setiap individu.

Untuk melaksanakan pembangunan yang secara adil dan merata, isu strategis yang
menjadi tantangan pembangunan nasional adalah tingkat kemiskinan yang masih
tinggi dan semakin bertambahnya penduduk miskin. Adanya kemiskinan di dalam
suatu wilayah merupakan potret bahwa pembangunan itu secara umum kurang
berhasil sehingga pada dasarnya keberhasilan pembangunan suatu wilayah
tergantung pada kegiatan pembangunan dan pemerataan hasil-hasilnya.

Secara sederhana, pembangunan dapat dimaknai sebagai usaha atau proses untuk
melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya
Pembangunan bersifat multi dimensional dan memiliki berbagai kompleksitas
masalah. Proses pembangunan terjadi disemua aspek kehidupan masyarakat, baik
aspek ekonomi, politik, sosial, maupun budaya. Sebagai bagian dari cabang ilmu
pengetahuan, konsep dan pemikiran mengenai Pembangunan telah mengalami
perkembangan yang pesat

Pada awal pemikiran tentang pembangunan seringkali dijumpai pemahaman yang


mengasosiasikan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan dengan
modernisasi, bahkan pembangunan dengan westernisasi.Model pemikiran ini telah
mengantarkan sejumlah negara sedang berkembang memasuki tahapan
modernisasi dan industrialisasi sebagai titik
lompatan menuju kehidupan yang maju dan sejahtera. Namun paradigma
pembangunan tersebut banyak menuai kritik karena hasil dari pembangunan telah
menciptakan pula ketimpangan dan kesenjangan, kerusakan ekologi, serta
membelenggu kebebasan asasi manusia.Paradigma pembangunan yang bersifat
materialistik ini mengukur pencapaian hasil pembangunan hanya dari aspek fisik
yang dikuantifikasi dalam perhitungan matematik dan angka statistik, sehingga
cenderung mengabaikan dimensi manusia sebagai subyek utama pembangunan dan
menegaskan harkat dan martabat kemanusiaan.

Pemikiran kontemporer mengenai pembangunan telah menempatkan kembali


manusia sebagai subyek atau pusat dari proses pembangunan. Lembaga PBB yang
dibentuk untuk menangani masalah pembangunan ( United Nations Development
Programme/UNDP) telah membuat definisi khusus mengenai pembangunan
manusia sebagai suatu proses untuk memperluas
pilihan-pilihan bagi manusia (a process of enlarging people’s choices). Dalam
konsep tersebut manusia ditempatkan sebagai tujuan akhir (the ultimate end),
sedangkan upaya pembangunan dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan
itu.Tujuan utama dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang
memungkinkan bagi penduduknya untuk menikmati umur panjang, sehat dan
menjalankan kehidupan yang produktif. Premis penting yang dikembangkan dalam
pembangunan manusia adalah mengutamakan manusia sebagai pusat perhatian
(bukan sebagai alat atau instrument) dan memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia
secara keseluruhan (tidak hanya terbatas pada peningkatan pendapatan atas aspek
ekonomi semata).

3. Apakah manfaat mempelajari indeks pembangunan manusia ? Berikan


Analisa saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sebagai sumber pengetahuan dalam bidang indeks pembangunan


manusia mengenai pengaruh indeks kesehatan, indeks daya beli, dan indeks
pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya


membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).IPM dapat
menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.

Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja
Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana
Alokasi Umum (DAU).

Dalam sistem pengukuran dan monitoring pembangunan manusia, idealnya


mencakup banyak variabel untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif.
Namun, terlalu banyak indikator akan memberikan gambaran yang membingungkan.
Isu ini menjadi perhatian penting
dalam pengukuran pembangunan manusia.

Sejak pertama kali diperkenalkan oleh UNDP, berbagai kritik tentang IPM terus
bermunculan. Kritikan tajam muncul terutama tentang pilihan indikator, penimbang,
formula agregasi, konsep, dan lain sebagainya. Terlepas dari berbagai kritikan yang
muncul, konsep pembangunan manusia yang diperkenalkan oleh UNDP cukup
mencuri perhatian media.
Popularitas pembangunan manusia cukup tinggi. Bahkan, popularitasnya melampaui
pertumbuhan ekonomi selama 2004 hingga saat ini. Meskipun tren popularitas
pembangunan manusia kian menurun, pembangunan manusia cukup dapat diterima
masyarakat internasional sepertipertumbuhan ekonomi.

Indeks Pembangunan Manusia menjadi salah satu indikator yang penting dalam
melihat sisi lain dari pembangunan. Manfaat penting IPM antara lain sebagai berikut :

 IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam


upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
 IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara.
 Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai
ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu
alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
NAMA : YULAN DAMAYANI

NIM : 20105607

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA


TUGAS 7

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

1. Apakah subjek dan objek dari indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara
dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu cara untuk mengukur
keberhasilan kinerja suatu Negara atau Wilayah dalam bidang pembangunan manusia
(BPS,2012). Indeks Pembangunan Manusia merupakan salah satu indikator untuk mengukur
taraf kualitas fisik dan non fisik penduduk (Andaiyani,2012). Indeks Pembangunan Manusia
merupakan suatu indeks komposit yang mencakup tiga bidang pembangunan manusia yang
dianggap sangat mendasar yang dilihat dari kualitas fisik dan non fisik penduduk.

Ada pun tiga indikator tersebut yaitu: indikator kesehatan, tingkat pendidikan dan ekonomi.
Kualitas fisik tercemin dari angka harapan hidup, sedangkan kualitas non fisik tercermin dari
lamanya rata–rata penduduk bersekolah, angka melek huruf dan mempertimbangkan
kemampuan ekonomi yaitu pengeluaran riil perkapital. Indonesia memiliki tiga puluh empat
(34) provinsi tentunya akan memberikan gambaran mengenai pembangunan manusia yang
bervariasi.

Pembangunan Manusia lebih dari sekedar pertumbuhan ekonomi lebih dari sekedar
peningkatan pendapatan dan lebih dari sekedar proses produksi komoditas serta akumulasi
modal. Alasan mengapa pembangunan manusia perlu mendapat perhatian adalah: pertama,
banyak Negara berkembang termasuk Indonesia yang berhasil mencapai pertumbuhan
ekonomi,tetapi gagal mengurangi kesenjangan sosial ekonomi dan kemiskinan. Kedua, banyak
Negara maju yang mempunyai tingkat pendapatan tinggi ternyata tidak berhasil mengurangi
masalah-masalah sosial, seperti : penyalahgunaan obat, aids, alkohol, gelandangan, dan
kekerasan dalam rumah tangga. Ketiga, beberapa Negara berpendapatan rendah mampu
mencapai tingkat pembangunan manusia yang tinggi karena mampu menggunakan secara
bijaksana semua sumberdaya untuk mengembangkan kemampuan dasar manusia.
Pertumbuhan Ekonomi harus dikombinasikan dengan pemerataan hasil- hasilnya. Pemerataan
kesempatan harus tersedia,baik semua orang, perempuan maupun laki - laki harus
diberdayakan untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan keputusan-keputusan
penting yang mempengaruhi kehidupan mereka. Pembangunan Manusia merupakan paradigma
pembangunan yang menempatkan manusia (penduduk) sebagai fokus dan sasaran akhir dari
seluruh kegiatan pembangunan, yaitu tercapainya penguasaan atas sumber daya (pendapatan
untuk mencapai hidup layak), peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang dan sehat)
dan meningkatkan pendidikan.

Seiring dengan semakin meningkatnya kegiatan pemerintah dalam rangka menjalankan ke-tiga
peran yang ada maka tentunya diperlukan pula dana yang besar sebagai bentuk pengeluaran
segala kegiatan pemerintah yang berkaitan dengan ketiga peran tersebut. Pengeluaran
pemerintah ini merupakan konsekuensi dari berbagai kebijakan yang diambil dan diterapkan
melalui ketiga peran tersebut.

Pengeluaran pemerintah dapat digunakan sebagai cerminan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah dalam suatu wilayah. Kebijakan pemerintah dalam tiap pembelian barang dan jasa
menggunakan pelaksanaan suatu program mencerminkan besarnya biaya yang akan
dikeluarkan pemerintah untuk melaksanakan program tersebut. Pengeluaran pemerintah
digunakan untuk sektor - sekotr publik yang penting, diantara kesemua sektor publik
saat ini yang menjadi prioritas pemerintah dalam mencapai pembangunan kualitas
sumber daya manusia dalam kaitannya yang tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia
adalah investasi pada sektor pendidikan dan kesehatan diharapkan investasi pada sektor ini
akan berpengaruh pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan mengurangi ke
miskinan.

Untuk melihat sejauh mana keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan manusia, United
National Development Programme (UNDP) telah menerbitkan suatu indikator yaitu Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) untuk mengukur kesuksesan pembangunan dan kesejahteraan
suatu Negara. Konsep Indeks Pembangunan Manusia menurut UNDP dan Badan Pusat Statistik
(BPS,2012) mengacu pada pengukuran pencapaian pembangunan manusia berbasis sejumlah
komponen dasar kualitas hidup:

1.Angka harapan hidup untuk mengukur pencapaian dibidang Kesehatan.

2.Angka melek huruf dan rata–rata lama Sekolah untuk mengukur pencapaian dibidang
Pendidikan.
3.Standar kehidupan yang layak yang di indikasikan dengan logaritma normal dari produk
domestik regional bruto perkapital penduduk dalam peoritas daya beli.

Keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan manusia dapat dinilai secara parsial


dengan melihat seberapa besar permasalahan yang paling mendasar di masyarakat tersebut
dapat teratasi. Permasalahan – permasalahan tersebut diantaranya adalah kemiskinan,
pengangguran, buta huruf, ketahananpangan dan penegakan demokrasi. Namun persoalannya
adalah pencapaian pembangunan manusia secara parsial sangat bervariasi dimana beberapa
aspek pembangunan tertentu berhasil dan beberapa aspk pembangunan lainnya gagal.

IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam


memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh
United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara
berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR).

Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.

PERTAMA

• Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM. Angka
melek huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak
dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf di
sebagian besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat
pendidikan antardaerah dengan baik.
• PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu
wilayah.

KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM menggambarkan


bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh capaian tinggi dari dimensi
lain.

Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik (diskriminatif).

• Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah, dapat
diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan perubahan yang terjadi.
• PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan masyarakat pada
suatu wilayah.
Dengan menggunakan rata-rata geometrik dalam menyusun IPM dapat diartikan bahwa
capaian satu dimensi tidak dapat ditutupi oleh capaian di dimensi lain. Artinya, untuk
mewujudkan pembangunan manusia yang baik, ketiga dimensi harus memperoleh perhatian
yang sama besar karena sama pentingnya.

Skor Indeks Pembangunan Manusia ini berkisar antara 0 dan 1. Semakin mendekati angka 1
semakin tinggi nilai IPM-nya dan semakin berkualitas SDM yang dimiliki oleh suatu negara.
Demikian pula sebaliknya. Indeks Pembangunan Manusia ini oleh UNDP dikelompokkan
menjadi 4 (empat) kategori, yaitu:

a. Very high HDI: untuk nilai IPM ≥ 0.800

b. High HDI: 0.700 ≤ nilai IPM < 0.800

c. Medium HDI: 0.550 ≤ nilai IPM < 0.700

d. Low HDI: nilai IPM < 0.550 (Ibid, h. 148)

Indeks Pembangunan Manusia tidak hanya dikembangkan seterusnya saja akan tetapi juga
harus menjalani pengukuran pencapaian dari keseluruhan baik daerah maupun negara. Dalam
tiga dimensi pembangunan, yaitu lama hidup, pengetahuan dan standar hidup layak. Ketiganya
diukur dengan menggunakan angka harapan hidup, pencapaian pendidikan dan pengeluaran
perkapita. (UNDP, 2009, Indeks Pembangunan Manusia Indonesia).

Indeks Pembangunan Manusia jika dilihat dari pengeluaran perkapita saja, berarti hanya
melihat kemajuan status ekonomi suatu daerah atau negara. Alasannya adalah pengeluaran
perkapita atau pendapatan perkapita merupakan simbol dari pertumbuhan ekonomi yang dapat
dilihat dari peningkatan perkapita masyarakatnya. Berdasarkan pendapatan perkapita pertahun
berarti tingkat pertumbuhan ekonomi daerah tersebut dapat ditekan sesuai dengan pendapatan
perkapita. Maka dapat dilihat dimensi yang jauh lebih beragam terkait dengan kualitas hidup
masyarakat.
2. Bagaimana pelaksanaan indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara dan
dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Salah satu indikator terpenting yang menggambarkan keberhasilan pembangunan


ekonomi adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, itulah sebabnya dalam
perencanaan pembangunan dewasa ini pembangunan manusia senantiasa menjadi fokus utama.
Dalam konstitusi Indonesia secara eksplisit mengakui bahwa hak untuk hidup layak
merupakan hak asasi manusia yang diakui secara universal, sebagaimana UUD 1945
mengamanatkan bahwa tugas pokok pemerintah Republik Indonesia adalah “memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan suatu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dengan demikian manusia adalah titik sentral dari suatu
pembangunan dimana manusia adalah subyek dan sekaligus menjadi obyek dari pada
pembangunan itu.

Pembangunan manusia menjadi penting dan perlu mendapat perhatian sebab pada
kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu dapat memecahkan persoalan
kesejahteraan seperti kemiskinan dan taraf hidup masyarakat secara luas, sehingga
keberhasilan pembangunan dewasa ini seringkali dilihat dari pencapaian kualitas Sumber Daya
Manusia.

Untuk menghasilkan manusia yang berkualitas tentu diperlukan upaya-upaya untuk


meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Pemerintah melakukan pengeluaran atau
investasi yang ditujukan untuk pembangunan manusia. Pengeluaran pemerintah merupakan
cerminan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Kebijakan alokasi anggaran atas seluruh
daya dan dana yang dimiliki daerah untuk meningkatkan seluruh kebutuhan pelayanan publik
sehingga tercapai kesejahteraan sosial masyarakat, tentunya dalam hal ini yang menjadi
prioritas adalah pelayanan publik menyangkut sektor pendidikan, kesehatan dan perekonomian
yang menjadi inti dari konsep pembangunan manusia.

Adanya desentralisasi fiskal dan otonomi daerah, memberikan kewenangan kepada pemerintah
daerah untuk melakukan penganggaran pengeluaran pembangunan di sektor-sektor pendukung
untuk meningkatkan IPM.

Selain dari sisi pengeluaran pemerintah, kondisi sosial ekonomi masyarakat juga dapat
mempengaruhi IPM adalah pengangguran. Pembangunan sektor ketenagakerjaan juga
merupakan bagian dari upaya pembangunan sumber daya manusia. Pengangguran
menyebabkan tingkat kemakmuran masyarakat tidak maksimal sedangkan tujuan akhir dari
pembangunan itu adalah untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Jika
tingkat pengangguran di suatu daerah tinggi maka akan menghambat pencapaian tujuan
pembangunan ekonomi. Pendapatan masyarakat berkurang sehingga daya beli masyarakat
menurun, pendidikan dan kesehatan yang menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas manusia
juga tidak dapat tercukupi.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengingatkan pada pembangunan dalam arti luas,
bukan hanya dalam bentuk pendapatan yang lebih tinggi, tetapi dimensi kesehatan dan
Pendidikan juga merupakan tujuan pembangunan yang fundamental. Kita tidak sependapat bila
suatu negara yang mempunyai penduduk berpendapatan tinggi, tetapi tidak berpendidikan,
kesehatannya tidak terpelihara dengan baik sehingga harapan hidupnya lebih singkat dari pada
penduduk suatu negara yang lain di dunia telah mencapai tingkat pembangunan yang lebih
tinggi dari pada negara yang berpendapatan rendah tetapi usia harapan hidup dan kemampuan
baca tulisnya lebih tinggi (Nehen, 2012).

Untuk mewujudkan kesejateraan umum secara luas sebagaimana yang diamanatkan dalam
UUD 1945 maka diperlukan kebijakan pemerintah yang komprehensip, bukan hanya
menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada penanganan ketimpangan
pendapatan, perluasan kesempatan kerja dan tingkat pendidikan dan kesehatan yang lebih baik.

PDRB sebagai indikator pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat


yang ditunjukkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) karena dengan pembangunan
ekonomi terjamin peningkatan produktivitas dan peningkatan pendapatan melalui penciptaan
kesempatan kerja.

Dalam pembangunan ekonomi, modal memegang peranan yang penting. Berdasarkan teori
pertumbuhan ekonomi dari Harrod-Domar dinyatakan bahwa investasi merupakan salah satu
komponen pertumbuhan ekonomi, artinya bila suatu daerah investasinya rendah maka tingkat
pendapatan masyarakat perkapita dan pertumbuhan ekonominya juga rendah karena tidak ada
kegiatan ekonomi demikian sebaliknya (Todaro, 2006). Investasi memberikan peran dalam
pertumbuhan ekonomi khususnya mengenai watak ganda yang dimiliki investasi. Pertama,
investasi dapat menciptakan pendapatan, dan kedua, investasi memperbesar kapasitas produksi
perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal (Jhingan, 1999 : 291). Kenaikan jumlah
investasi akan menyebabkan sektor produktif bergerak, yang efeknya akan meningkatkan
lapangan kerja dan meningkatkan Indeks Daya Beli yang bermuara pada peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).

Secara teori tingkat pengangguran mempunyai pengaruh berbanding terbalik terhadap Indeks
Pembangunan Manusia, dimana efek dari pengangguran akan menurunkan kesejahteraan
masyarakat, semakin menurun kesejahteraan masyarakat karena pengangguran maka akan
menurunkan Indeks Pembangunan Manusia di karenakan tidak dapat memiliki pendapatan
untukmemenuhi kebutuhannya termasuk kebutuhan akan pendidikan dan kesehatan. Demikian
pula sebaliknya, dengan menurunnya tingkat pengangguran maka akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang akan memberi pengaruh terhadap kenaikan Indeks
Pembangunan Manusia.

Hakekat pembangunan dalam suatu wilayah adalah proses multidimensional yang mencakup
perubahan yang mendasar meliputi struktur- struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan
institusi-institusi nasional dengan tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi,
penanganan ketimpangan pendapatan serta pengentasan kemiskinan. Pembangunan juga
merupakan perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara
keseluruhan tanpa mengabaikan kerjasama, kebutuhan dasar, dan keinginan mayoritas individu
maupun kelompok sosial yang ada untuk bergerak maju menuju suatu kondisi yang lebih baik.

Dapat dikatakan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad suatu
masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian proses sosial, ekonomi dan
institusional demi mencapai kehidupan yang lebih baik. Apapun komponen spesifik atas
"kehidupan yang lebih baik" itu, pembangunan di semua masyarakat paling tidak memiliki tiga
tujuan inti yaitu peningkatan ketersediaan kebutuhan pokok, peningkatan standar hidup,
dan perluasan pilihan ekonomis dan sosial setiap individu.

Untuk melaksanakan pembangunan yang secara adil dan merata, isu strategis yang menjadi
tantangan pembangunan nasional adalah tingkat kemiskinan yang masih tinggi dan semakin
bertambahnya penduduk miskin. Adanya kemiskinan di dalam suatu wilayah merupakan potret
bahwa pembangunan itu secara umum kurang berhasil sehingga pada dasarnya keberhasilan
pembangunan suatu wilayah tergantung pada kegiatan pembangunan dan pemerataan hasil-
hasilnya.
Secara sederhana, pembangunan dapat dimaknai sebagai usaha atau proses untuk melakukan
perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya Pembangunan bersifat multi
dimensional dan memiliki berbagai kompleksitas masalah. Proses pembangunan terjadi
disemua aspek kehidupan masyarakat, baik aspek ekonomi, politik, sosial, maupun budaya.
Sebagai bagian dari cabang ilmu pengetahuan, konsep dan pemikiran mengenai Pembangunan
telah mengalami perkembangan yang pesat

Pada awal pemikiran tentang pembangunan seringkali dijumpai pemahaman yang


mengasosiasikan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan dengan modernisasi,
bahkan pembangunan dengan westernisasi.Model pemikiran ini telah mengantarkan sejumlah
negara sedang berkembang memasuki tahapan modernisasi dan industrialisasi sebagai titik
lompatan menuju kehidupan yang maju dan sejahtera. Namun paradigma pembangunan
tersebut banyak menuai kritik karena hasil dari pembangunan telah menciptakan pula
ketimpangan dan kesenjangan, kerusakan ekologi, serta membelenggu kebebasan asasi
manusia.Paradigma pembangunan yang bersifat materialistik ini mengukur pencapaian hasil
pembangunan hanya dari aspek fisik yang dikuantifikasi dalam perhitungan matematik dan
angka statistik, sehingga cenderung mengabaikan dimensi manusia sebagai subyek utama
pembangunan dan menegaskan harkat dan martabat kemanusiaan.

Pemikiran kontemporer mengenai pembangunan telah menempatkan kembali manusia sebagai


subyek atau pusat dari proses pembangunan. Lembaga PBB yang dibentuk untuk menangani
masalah pembangunan ( United Nations Development Programme/UNDP) telah membuat
definisi khusus mengenai pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk memperluas
pilihan-pilihan bagi manusia (a process of enlarging people’s choices). Dalam konsep tersebut
manusia ditempatkan sebagai tujuan akhir (the ultimate end), sedangkan upaya pembangunan
dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan itu.Tujuan utama dari pembangunan adalah
menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi penduduknya untuk menikmati umur
panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Premis penting yang dikembangkan
dalam pembangunan manusia adalah mengutamakan manusia sebagai pusat perhatian (bukan
sebagai alat atau instrument) dan memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia secara
keseluruhan (tidak hanya terbatas pada peningkatan pendapatan atas aspek ekonomi semata).
3. Apakah manfaat mempelajari indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara
dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sebagai sumber pengetahuan dalam bidang indeks pembangunan manusia mengenai
pengaruh indeks kesehatan, indeks daya beli, dan indeks pendidikan terhadap pertumbuhan
ekonomi.

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).IPM dapat menentukan peringkat atau level
pembangunan suatu wilayah/negara.

Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja
Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum
(DAU).

Dalam sistem pengukuran dan monitoring pembangunan manusia, idealnya mencakup banyak
variabel untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif. Namun, terlalu banyak indikator
akan memberikan gambaran yang membingungkan. Isu ini menjadi perhatian penting
dalam pengukuran pembangunan manusia.

Sejak pertama kali diperkenalkan oleh UNDP, berbagai kritik tentang IPM terus bermunculan.
Kritikan tajam muncul terutama tentang pilihan indikator, penimbang, formula agregasi,
konsep, dan lain sebagainya. Terlepas dari berbagai kritikan yang muncul, konsep
pembangunan manusia yang diperkenalkan oleh UNDP cukup mencuri perhatian media.

Popularitas pembangunan manusia cukup tinggi. Bahkan, popularitasnya melampaui


pertumbuhan ekonomi selama 2004 hingga saat ini. Meskipun tren popularitas pembangunan
manusia kian menurun, pembangunan manusia cukup dapat diterima masyarakat internasional
sepertipertumbuhan ekonomi.

Indeks Pembangunan Manusia menjadi salah satu indikator yang penting dalam melihat sisi
lain dari pembangunan. Manfaat penting IPM antara lain sebagai berikut :

• IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam


upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
• IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara.
• Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai
ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu
alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
NAMA : LEO WALDY RUMAHORBO

NIM : 20105641

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA


TUGAS 7

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

1. Apakah subjek dan objek dari indeks pembangunan manusia ? Berikan


Analisa saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu cara untuk
mengukur keberhasilan kinerja suatu Negara atau Wilayah dalam bidang
pembangunan manusia (BPS,2012). Indeks Pembangunan Manusia merupakan
salah satu indikator untuk mengukur taraf kualitas fisik dan non fisik penduduk
(Andaiyani,2012). Indeks Pembangunan Manusia merupakan suatu indeks komposit
yang mencakup tiga bidang pembangunan manusia yang dianggap sangat mendasar
yang dilihat dari kualitas fisik dan non fisik penduduk.

Ada pun tiga indikator tersebut yaitu: indikator kesehatan, tingkat pendidikan dan
ekonomi. Kualitas fisik tercemin dari angka harapan hidup, sedangkan kualitas non
fisik tercermin dari lamanya rata–rata penduduk bersekolah, angka melek huruf dan
mempertimbangkan kemampuan ekonomi yaitu pengeluaran riil perkapital.
Indonesia memiliki tiga puluh empat (34) provinsi tentunya akan memberikan
gambaran mengenai pembangunan manusia yang bervariasi.

Pembangunan Manusia lebih dari sekedar pertumbuhan ekonomi lebih dari sekedar
peningkatan pendapatan dan lebih dari sekedar proses produksi komoditas serta
akumulasi modal. Alasan mengapa pembangunan manusia perlu mendapat
perhatian adalah: pertama, banyak Negara berkembang termasuk Indonesia yang
berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi,tetapi gagal mengurangi kesenjangan
sosial ekonomi dan kemiskinan. Kedua, banyak Negara maju yang mempunyai
tingkat pendapatan tinggi ternyata tidak berhasil mengurangi masalah-masalah
sosial, seperti : penyalahgunaan obat, aids, alkohol, gelandangan, dan kekerasan
dalam rumah tangga. Ketiga, beberapa Negara berpendapatan rendah mampu
mencapai tingkat pembangunan manusia yang tinggi karena mampu menggunakan
secara bijaksana semua sumberdaya untuk mengembangkan kemampuan dasar
manusia.

Pertumbuhan Ekonomi harus dikombinasikan dengan pemerataan hasil- hasilnya.


Pemerataan kesempatan harus tersedia,baik semua orang, perempuan maupun laki -
laki harus diberdayakan untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan
keputusan-keputusan penting yang mempengaruhi kehidupan mereka.
Pembangunan Manusia merupakan paradigma pembangunan yang menempatkan
manusia (penduduk) sebagai fokus dan sasaran akhir dari seluruh kegiatan
pembangunan, yaitu tercapainya penguasaan atas sumber daya (pendapatan untuk
mencapai hidup layak), peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang dan
sehat) dan meningkatkan pendidikan.

Seiring dengan semakin meningkatnya kegiatan pemerintah dalam rangka


menjalankan ke-tiga peran yang ada maka tentunya diperlukan pula dana yang besar
sebagai bentuk pengeluaran segala kegiatan pemerintah yang berkaitan dengan
ketiga peran tersebut. Pengeluaran pemerintah ini merupakan konsekuensi dari
berbagai kebijakan yang diambil dan diterapkan melalui ketiga peran tersebut.

Pengeluaran pemerintah dapat digunakan sebagai cerminan kebijakan yang diambil


oleh pemerintah dalam suatu wilayah. Kebijakan pemerintah dalam tiap pembelian
barang dan jasa menggunakan pelaksanaan suatu program mencerminkan besarnya
biaya yang akan dikeluarkan pemerintah untuk melaksanakan program tersebut.
Pengeluaran pemerintah digunakan untuk sektor - sekotr publik yang penting,
diantara kesemua sektor publik
saat ini yang menjadi prioritas pemerintah dalam mencapai pembangunan kualitas
sumber daya manusia dalam kaitannya yang tercermin dari Indeks Pembangunan
Manusia adalah investasi pada sektor pendidikan dan kesehatan diharapkan
investasi pada sektor ini akan berpengaruh pada peningkatan kualitas Sumber Daya
Manusia dan mengurangi ke miskinan.

Untuk melihat sejauh mana keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan manusia,


United National Development Programme (UNDP) telah menerbitkan suatu indikator
yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) untuk mengukur kesuksesan
pembangunan dan kesejahteraan suatu Negara. Konsep Indeks Pembangunan
Manusia menurut UNDP dan Badan Pusat Statistik (BPS,2012) mengacu pada
pengukuran pencapaian pembangunan manusia berbasis sejumlah
komponen dasar kualitas hidup:

1.Angka harapan hidup untuk mengukur pencapaian dibidang Kesehatan.

2.Angka melek huruf dan rata–rata lama Sekolah untuk mengukur pencapaian
dibidang Pendidikan.

3.Standar kehidupan yang layak yang di indikasikan dengan logaritma normal dari
produk domestik regional bruto perkapital penduduk dalam peoritas daya beli.

Keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan manusia dapat dinilai secara


parsial dengan melihat seberapa besar permasalahan yang paling mendasar di
masyarakat tersebut dapat teratasi. Permasalahan – permasalahan tersebut
diantaranya adalah kemiskinan, pengangguran, buta huruf, ketahananpangan dan
penegakan demokrasi. Namun persoalannya adalah pencapaian pembangunan
manusia secara parsial sangat bervariasi dimana beberapa aspek pembangunan
tertentu berhasil dan beberapa aspk pembangunan lainnya gagal.

IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan


dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM
diperkenalkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun
1990 dan dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunan Human Development
Report (HDR).

Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.

PERTAMA

 Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan


IPM. Angka melek huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan
secara utuh karena tidak dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain
itu, karena angka melek huruf di sebagian besar daerah sudah tinggi,
sehingga tidak dapat membedakan tingkat pendidikan antardaerah dengan
baik.
 PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada
suatu wilayah.
KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM
menggambarkan bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh
capaian tinggi dari dimensi lain.

Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik
(diskriminatif).

 Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama


sekolah, dapat diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan
perubahan yang terjadi.
 PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan
masyarakat pada suatu wilayah.

Dengan menggunakan rata-rata geometrik dalam menyusun IPM dapat diartikan


bahwa capaian satu dimensi tidak dapat ditutupi oleh capaian di dimensi lain. Artinya,
untuk mewujudkan pembangunan manusia yang baik, ketiga dimensi harus
memperoleh perhatian yang sama besar karena sama pentingnya.

Skor Indeks Pembangunan Manusia ini berkisar antara 0 dan 1. Semakin mendekati
angka 1 semakin tinggi nilai IPM-nya dan semakin berkualitas SDM yang dimiliki oleh
suatu negara. Demikian pula sebaliknya. Indeks Pembangunan Manusia ini oleh
UNDP dikelompokkan
menjadi 4 (empat) kategori, yaitu:

a. Very high HDI: untuk nilai IPM ≥ 0.800

b. High HDI: 0.700 ≤ nilai IPM < 0.800

c. Medium HDI: 0.550 ≤ nilai IPM < 0.700

d. Low HDI: nilai IPM < 0.550 (Ibid, h. 148)

Indeks Pembangunan Manusia tidak hanya dikembangkan seterusnya saja akan


tetapi juga harus menjalani pengukuran pencapaian dari keseluruhan baik daerah
maupun negara. Dalam tiga dimensi pembangunan, yaitu lama hidup, pengetahuan
dan standar hidup layak. Ketiganya diukur dengan menggunakan angka harapan
hidup, pencapaian pendidikan dan pengeluaran perkapita. (UNDP, 2009, Indeks
Pembangunan Manusia Indonesia).

Indeks Pembangunan Manusia jika dilihat dari pengeluaran perkapita saja, berarti
hanya melihat kemajuan status ekonomi suatu daerah atau negara. Alasannya
adalah pengeluaran perkapita atau pendapatan perkapita merupakan simbol dari
pertumbuhan ekonomi yang dapat dilihat dari peningkatan perkapita masyarakatnya.
Berdasarkan pendapatan perkapita pertahun berarti tingkat pertumbuhan ekonomi
daerah tersebut dapat ditekan sesuai dengan pendapatan perkapita. Maka dapat
dilihat dimensi yang jauh lebih beragam terkait dengan kualitas hidup
masyarakat.

2. Bagaimana pelaksanaan indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa


saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Salah satu indikator terpenting yang menggambarkan keberhasilan


pembangunan ekonomi adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, itulah
sebabnya dalam perencanaan pembangunan dewasa ini pembangunan manusia
senantiasa menjadi fokus utama.
Dalam konstitusi Indonesia secara eksplisit mengakui bahwa hak untuk hidup layak
merupakan hak asasi manusia yang diakui secara universal, sebagaimana UUD 1945
mengamanatkan bahwa tugas pokok pemerintah Republik Indonesia adalah
“memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dengan demikian manusia adalah titik
sentral dari suatu pembangunan dimana manusia adalah subyek dan sekaligus
menjadi obyek dari pada pembangunan itu.

Pembangunan manusia menjadi penting dan perlu mendapat perhatian sebab pada
kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu dapat memecahkan
persoalan
kesejahteraan seperti kemiskinan dan taraf hidup masyarakat secara luas, sehingga
keberhasilan pembangunan dewasa ini seringkali dilihat dari pencapaian kualitas
Sumber Daya Manusia.

Untuk menghasilkan manusia yang berkualitas tentu diperlukan upaya-upaya untuk


meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Pemerintah melakukan
pengeluaran atau investasi yang ditujukan untuk pembangunan manusia.
Pengeluaran pemerintah merupakan cerminan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah. Kebijakan alokasi anggaran atas seluruh daya dan dana yang dimiliki
daerah untuk meningkatkan seluruh kebutuhan pelayanan publik sehingga tercapai
kesejahteraan sosial masyarakat, tentunya dalam hal ini yang menjadi prioritas
adalah pelayanan publik menyangkut sektor pendidikan, kesehatan dan
perekonomian yang menjadi inti dari konsep pembangunan manusia.

Adanya desentralisasi fiskal dan otonomi daerah, memberikan kewenangan kepada


pemerintah daerah untuk melakukan penganggaran pengeluaran pembangunan di
sektor-sektor pendukung untuk meningkatkan IPM.

Selain dari sisi pengeluaran pemerintah, kondisi sosial ekonomi masyarakat juga
dapat
mempengaruhi IPM adalah pengangguran. Pembangunan sektor ketenagakerjaan
juga merupakan bagian dari upaya pembangunan sumber daya manusia.
Pengangguran menyebabkan tingkat kemakmuran masyarakat tidak maksimal
sedangkan tujuan akhir dari pembangunan itu adalah untuk menciptakan
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Jika tingkat pengangguran di suatu
daerah tinggi maka akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi.
Pendapatan masyarakat berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun,
pendidikan dan kesehatan yang menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas manusia
juga tidak dapat tercukupi.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengingatkan pada pembangunan dalam arti


luas,
bukan hanya dalam bentuk pendapatan yang lebih tinggi, tetapi dimensi kesehatan
dan Pendidikan juga merupakan tujuan pembangunan yang fundamental. Kita tidak
sependapat bila suatu negara yang mempunyai penduduk berpendapatan tinggi,
tetapi tidak berpendidikan, kesehatannya tidak terpelihara dengan baik sehingga
harapan hidupnya lebih singkat dari pada penduduk suatu negara yang lain di dunia
telah mencapai tingkat pembangunan yang lebih tinggi dari pada negara yang
berpendapatan rendah tetapi usia harapan hidup dan kemampuan baca tulisnya
lebih tinggi (Nehen, 2012).

Untuk mewujudkan kesejateraan umum secara luas sebagaimana yang diamanatkan


dalam
UUD 1945 maka diperlukan kebijakan pemerintah yang komprehensip, bukan hanya
menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada penanganan
ketimpangan
pendapatan, perluasan kesempatan kerja dan tingkat pendidikan dan kesehatan
yang lebih baik.

PDRB sebagai indikator pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan


masyarakat yang ditunjukkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) karena
dengan pembangunan ekonomi terjamin peningkatan produktivitas dan peningkatan
pendapatan melalui penciptaan kesempatan kerja.

Dalam pembangunan ekonomi, modal memegang peranan yang penting.


Berdasarkan teori
pertumbuhan ekonomi dari Harrod-Domar dinyatakan bahwa investasi merupakan
salah satu
komponen pertumbuhan ekonomi, artinya bila suatu daerah investasinya rendah
maka tingkat
pendapatan masyarakat perkapita dan pertumbuhan ekonominya juga rendah karena
tidak ada
kegiatan ekonomi demikian sebaliknya (Todaro, 2006). Investasi memberikan peran
dalam
pertumbuhan ekonomi khususnya mengenai watak ganda yang dimiliki investasi.
Pertama, investasi dapat menciptakan pendapatan, dan kedua, investasi
memperbesar kapasitas produksi
perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal (Jhingan, 1999 : 291).
Kenaikan jumlah
investasi akan menyebabkan sektor produktif bergerak, yang efeknya akan
meningkatkan lapangan kerja dan meningkatkan Indeks Daya Beli yang bermuara
pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Secara teori tingkat pengangguran mempunyai pengaruh berbanding terbalik


terhadap Indeks
Pembangunan Manusia, dimana efek dari pengangguran akan menurunkan
kesejahteraan masyarakat, semakin menurun kesejahteraan masyarakat karena
pengangguran maka akan
menurunkan Indeks Pembangunan Manusia di karenakan tidak dapat memiliki
pendapatan untukmemenuhi kebutuhannya termasuk kebutuhan akan pendidikan
dan kesehatan. Demikian pula sebaliknya, dengan menurunnya tingkat
pengangguran maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang akan
memberi pengaruh terhadap kenaikan Indeks Pembangunan Manusia.

Hakekat pembangunan dalam suatu wilayah adalah proses multidimensional yang


mencakup perubahan yang mendasar meliputi struktur- struktur sosial, sikap-sikap
masyarakat dan institusi-institusi nasional dengan tetap mengejar akselerasi
pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan serta pengentasan
kemiskinan. Pembangunan juga merupakan perubahan total suatu masyarakat atau
penyesuaian sistem sosial secara
keseluruhan tanpa mengabaikan kerjasama, kebutuhan dasar, dan keinginan
mayoritas individu maupun kelompok sosial yang ada untuk bergerak maju menuju
suatu kondisi yang lebih baik.

Dapat dikatakan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus


tekad suatu masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian
proses sosial, ekonomi dan institusional demi mencapai kehidupan yang lebih baik.
Apapun komponen spesifik atas "kehidupan yang lebih baik" itu, pembangunan di
semua masyarakat paling tidak memiliki tiga tujuan inti yaitu peningkatan
ketersediaan kebutuhan pokok, peningkatan standar hidup,
dan perluasan pilihan ekonomis dan sosial setiap individu.

Untuk melaksanakan pembangunan yang secara adil dan merata, isu strategis yang
menjadi tantangan pembangunan nasional adalah tingkat kemiskinan yang masih
tinggi dan semakin bertambahnya penduduk miskin. Adanya kemiskinan di dalam
suatu wilayah merupakan potret bahwa pembangunan itu secara umum kurang
berhasil sehingga pada dasarnya keberhasilan pembangunan suatu wilayah
tergantung pada kegiatan pembangunan dan pemerataan hasil-hasilnya.

Secara sederhana, pembangunan dapat dimaknai sebagai usaha atau proses untuk
melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya
Pembangunan bersifat multi dimensional dan memiliki berbagai kompleksitas
masalah. Proses pembangunan terjadi disemua aspek kehidupan masyarakat, baik
aspek ekonomi, politik, sosial, maupun budaya. Sebagai bagian dari cabang ilmu
pengetahuan, konsep dan pemikiran mengenai Pembangunan telah mengalami
perkembangan yang pesat

Pada awal pemikiran tentang pembangunan seringkali dijumpai pemahaman yang


mengasosiasikan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan dengan
modernisasi, bahkan pembangunan dengan westernisasi.Model pemikiran ini telah
mengantarkan sejumlah negara sedang berkembang memasuki tahapan
modernisasi dan industrialisasi sebagai titik
lompatan menuju kehidupan yang maju dan sejahtera. Namun paradigma
pembangunan tersebut banyak menuai kritik karena hasil dari pembangunan telah
menciptakan pula ketimpangan dan kesenjangan, kerusakan ekologi, serta
membelenggu kebebasan asasi manusia.Paradigma pembangunan yang bersifat
materialistik ini mengukur pencapaian hasil pembangunan hanya dari aspek fisik
yang dikuantifikasi dalam perhitungan matematik dan angka statistik, sehingga
cenderung mengabaikan dimensi manusia sebagai subyek utama pembangunan dan
menegaskan harkat dan martabat kemanusiaan.

Pemikiran kontemporer mengenai pembangunan telah menempatkan kembali


manusia sebagai subyek atau pusat dari proses pembangunan. Lembaga PBB yang
dibentuk untuk menangani masalah pembangunan ( United Nations Development
Programme/UNDP) telah membuat definisi khusus mengenai pembangunan
manusia sebagai suatu proses untuk memperluas
pilihan-pilihan bagi manusia (a process of enlarging people’s choices). Dalam
konsep tersebut manusia ditempatkan sebagai tujuan akhir (the ultimate end),
sedangkan upaya pembangunan dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan
itu.Tujuan utama dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang
memungkinkan bagi penduduknya untuk menikmati umur panjang, sehat dan
menjalankan kehidupan yang produktif. Premis penting yang dikembangkan dalam
pembangunan manusia adalah mengutamakan manusia sebagai pusat perhatian
(bukan sebagai alat atau instrument) dan memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia
secara keseluruhan (tidak hanya terbatas pada peningkatan pendapatan atas aspek
ekonomi semata).

3. Apakah manfaat mempelajari indeks pembangunan manusia ? Berikan


Analisa saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sebagai sumber pengetahuan dalam bidang indeks pembangunan


manusia mengenai pengaruh indeks kesehatan, indeks daya beli, dan indeks
pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya


membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).IPM dapat menentukan
peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.

Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja
Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana
Alokasi Umum (DAU).

Dalam sistem pengukuran dan monitoring pembangunan manusia, idealnya


mencakup banyak variabel untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif.
Namun, terlalu banyak indikator akan memberikan gambaran yang membingungkan.
Isu ini menjadi perhatian penting
dalam pengukuran pembangunan manusia.

Sejak pertama kali diperkenalkan oleh UNDP, berbagai kritik tentang IPM terus
bermunculan. Kritikan tajam muncul terutama tentang pilihan indikator, penimbang,
formula agregasi, konsep, dan lain sebagainya. Terlepas dari berbagai kritikan yang
muncul, konsep pembangunan manusia yang diperkenalkan oleh UNDP cukup
mencuri perhatian media.
Popularitas pembangunan manusia cukup tinggi. Bahkan, popularitasnya melampaui
pertumbuhan ekonomi selama 2004 hingga saat ini. Meskipun tren popularitas
pembangunan manusia kian menurun, pembangunan manusia cukup dapat diterima
masyarakat internasional sepertipertumbuhan ekonomi.

Indeks Pembangunan Manusia menjadi salah satu indikator yang penting dalam
melihat sisi lain dari pembangunan. Manfaat penting IPM antara lain sebagai berikut :

 IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam


upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
 IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara.
 Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai
ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu
alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
NAMA : Yoga Aditya Pasaribu

NIM : 19105357

PRODI : MANAJEMEN SORE B SEMESTER 6

MATA KULIAH : PEREKONOMIAN INDONESIA


TUGAS 7

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

1. Apakah subjek dan objek dari indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara
dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu cara untuk mengukur
keberhasilan kinerja suatu Negara atau Wilayah dalam bidang pembangunan manusia
(BPS,2012). Indeks Pembangunan Manusia merupakan salah satu indikator untuk mengukur
taraf kualitas fisik dan non fisik penduduk (Andaiyani,2012). Indeks Pembangunan Manusia
merupakan suatu indeks komposit yang mencakup tiga bidang pembangunan manusia yang
dianggap sangat mendasar yang dilihat dari kualitas fisik dan non fisik penduduk.

Ada pun tiga indikator tersebut yaitu: indikator kesehatan, tingkat pendidikan dan ekonomi.
Kualitas fisik tercemin dari angka harapan hidup, sedangkan kualitas non fisik tercermin dari
lamanya rata–rata penduduk bersekolah, angka melek huruf dan mempertimbangkan
kemampuan ekonomi yaitu pengeluaran riil perkapital. Indonesia memiliki tiga puluh empat
(34) provinsi tentunya akan memberikan gambaran mengenai pembangunan manusia yang
bervariasi.

Pembangunan Manusia lebih dari sekedar pertumbuhan ekonomi lebih dari sekedar
peningkatan pendapatan dan lebih dari sekedar proses produksi komoditas serta akumulasi
modal. Alasan mengapa pembangunan manusia perlu mendapat perhatian adalah: pertama,
banyak Negara berkembang termasuk Indonesia yang berhasil mencapai pertumbuhan
ekonomi,tetapi gagal mengurangi kesenjangan sosial ekonomi dan kemiskinan. Kedua, banyak
Negara maju yang mempunyai tingkat pendapatan tinggi ternyata tidak berhasil mengurangi
masalah-masalah sosial, seperti : penyalahgunaan obat, aids, alkohol, gelandangan, dan
kekerasan dalam rumah tangga. Ketiga, beberapa Negara berpendapatan rendah mampu
mencapai tingkat pembangunan manusia yang tinggi karena mampu menggunakan secara
bijaksana semua sumberdaya untuk mengembangkan kemampuan dasar manusia.
Pertumbuhan Ekonomi harus dikombinasikan dengan pemerataan hasil- hasilnya. Pemerataan
kesempatan harus tersedia,baik semua orang, perempuan maupun laki - laki harus
diberdayakan untuk berpartisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan keputusan-keputusan
penting yang mempengaruhi kehidupan mereka. Pembangunan Manusia merupakan paradigma
pembangunan yang menempatkan manusia (penduduk) sebagai fokus dan sasaran akhir dari
seluruh kegiatan pembangunan, yaitu tercapainya penguasaan atas sumber daya (pendapatan
untuk mencapai hidup layak), peningkatan derajat kesehatan (usia hidup panjang dan sehat)
dan meningkatkan pendidikan.

Seiring dengan semakin meningkatnya kegiatan pemerintah dalam rangka menjalankan ke-tiga
peran yang ada maka tentunya diperlukan pula dana yang besar sebagai bentuk pengeluaran
segala kegiatan pemerintah yang berkaitan dengan ketiga peran tersebut. Pengeluaran
pemerintah ini merupakan konsekuensi dari berbagai kebijakan yang diambil dan diterapkan
melalui ketiga peran tersebut.

Pengeluaran pemerintah dapat digunakan sebagai cerminan kebijakan yang diambil oleh
pemerintah dalam suatu wilayah. Kebijakan pemerintah dalam tiap pembelian barang dan jasa
menggunakan pelaksanaan suatu program mencerminkan besarnya biaya yang akan
dikeluarkan pemerintah untuk melaksanakan program tersebut. Pengeluaran pemerintah
digunakan untuk sektor - sekotr publik yang penting, diantara kesemua sektor publik
saat ini yang menjadi prioritas pemerintah dalam mencapai pembangunan kualitas
sumber daya manusia dalam kaitannya yang tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia
adalah investasi pada sektor pendidikan dan kesehatan diharapkan investasi pada sektor ini
akan berpengaruh pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan mengurangi ke
miskinan.

Untuk melihat sejauh mana keberhasilan pembangunan dan kesejahteraan manusia, United
National Development Programme (UNDP) telah menerbitkan suatu indikator yaitu Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) untuk mengukur kesuksesan pembangunan dan kesejahteraan
suatu Negara. Konsep Indeks Pembangunan Manusia menurut UNDP dan Badan Pusat Statistik
(BPS,2012) mengacu pada pengukuran pencapaian pembangunan manusia berbasis sejumlah
komponen dasar kualitas hidup:

1.Angka harapan hidup untuk mengukur pencapaian dibidang Kesehatan.

2.Angka melek huruf dan rata–rata lama Sekolah untuk mengukur pencapaian dibidang
Pendidikan.
3.Standar kehidupan yang layak yang di indikasikan dengan logaritma normal dari produk
domestik regional bruto perkapital penduduk dalam peoritas daya beli.

Keberhasilan pembangunan khususnya pembangunan manusia dapat dinilai secara parsial


dengan melihat seberapa besar permasalahan yang paling mendasar di masyarakat tersebut
dapat teratasi. Permasalahan – permasalahan tersebut diantaranya adalah kemiskinan,
pengangguran, buta huruf, ketahananpangan dan penegakan demokrasi. Namun persoalannya
adalah pencapaian pembangunan manusia secara parsial sangat bervariasi dimana beberapa
aspek pembangunan tertentu berhasil dan beberapa aspk pembangunan lainnya gagal.

IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam


memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh
United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara
berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR).

Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.

PERTAMA

 Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM. Angka
melek huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak
dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf di
sebagian besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat
pendidikan antardaerah dengan baik.
 PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu
wilayah.

KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM menggambarkan


bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh capaian tinggi dari dimensi
lain.

Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik (diskriminatif).

 Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah, dapat
diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan perubahan yang terjadi.
 PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan masyarakat pada
suatu wilayah.
Dengan menggunakan rata-rata geometrik dalam menyusun IPM dapat diartikan bahwa
capaian satu dimensi tidak dapat ditutupi oleh capaian di dimensi lain. Artinya, untuk
mewujudkan pembangunan manusia yang baik, ketiga dimensi harus memperoleh perhatian
yang sama besar karena sama pentingnya.

Skor Indeks Pembangunan Manusia ini berkisar antara 0 dan 1. Semakin mendekati angka 1
semakin tinggi nilai IPM-nya dan semakin berkualitas SDM yang dimiliki oleh suatu negara.
Demikian pula sebaliknya. Indeks Pembangunan Manusia ini oleh UNDP dikelompokkan
menjadi 4 (empat) kategori, yaitu:

a. Very high HDI: untuk nilai IPM ≥ 0.800

b. High HDI: 0.700 ≤ nilai IPM < 0.800

c. Medium HDI: 0.550 ≤ nilai IPM < 0.700

d. Low HDI: nilai IPM < 0.550 (Ibid, h. 148)

Indeks Pembangunan Manusia tidak hanya dikembangkan seterusnya saja akan tetapi juga
harus menjalani pengukuran pencapaian dari keseluruhan baik daerah maupun negara. Dalam
tiga dimensi pembangunan, yaitu lama hidup, pengetahuan dan standar hidup layak. Ketiganya
diukur dengan menggunakan angka harapan hidup, pencapaian pendidikan dan pengeluaran
perkapita. (UNDP, 2009, Indeks Pembangunan Manusia Indonesia).

Indeks Pembangunan Manusia jika dilihat dari pengeluaran perkapita saja, berarti hanya
melihat kemajuan status ekonomi suatu daerah atau negara. Alasannya adalah pengeluaran
perkapita atau pendapatan perkapita merupakan simbol dari pertumbuhan ekonomi yang dapat
dilihat dari peningkatan perkapita masyarakatnya. Berdasarkan pendapatan perkapita pertahun
berarti tingkat pertumbuhan ekonomi daerah tersebut dapat ditekan sesuai dengan pendapatan
perkapita. Maka dapat dilihat dimensi yang jauh lebih beragam terkait dengan kualitas hidup
masyarakat.
2. Bagaimana pelaksanaan indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara dan
dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Salah satu indikator terpenting yang menggambarkan keberhasilan pembangunan


ekonomi adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, itulah sebabnya dalam
perencanaan pembangunan dewasa ini pembangunan manusia senantiasa menjadi fokus utama.
Dalam konstitusi Indonesia secara eksplisit mengakui bahwa hak untuk hidup layak
merupakan hak asasi manusia yang diakui secara universal, sebagaimana UUD 1945
mengamanatkan bahwa tugas pokok pemerintah Republik Indonesia adalah “memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan suatu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dengan demikian manusia adalah titik sentral dari suatu
pembangunan dimana manusia adalah subyek dan sekaligus menjadi obyek dari pada
pembangunan itu.

Pembangunan manusia menjadi penting dan perlu mendapat perhatian sebab pada
kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu dapat memecahkan persoalan
kesejahteraan seperti kemiskinan dan taraf hidup masyarakat secara luas, sehingga
keberhasilan pembangunan dewasa ini seringkali dilihat dari pencapaian kualitas Sumber Daya
Manusia.

Untuk menghasilkan manusia yang berkualitas tentu diperlukan upaya-upaya untuk


meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Pemerintah melakukan pengeluaran atau
investasi yang ditujukan untuk pembangunan manusia. Pengeluaran pemerintah merupakan
cerminan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Kebijakan alokasi anggaran atas seluruh
daya dan dana yang dimiliki daerah untuk meningkatkan seluruh kebutuhan pelayanan publik
sehingga tercapai kesejahteraan sosial masyarakat, tentunya dalam hal ini yang menjadi
prioritas adalah pelayanan publik menyangkut sektor pendidikan, kesehatan dan perekonomian
yang menjadi inti dari konsep pembangunan manusia.

Adanya desentralisasi fiskal dan otonomi daerah, memberikan kewenangan kepada pemerintah
daerah untuk melakukan penganggaran pengeluaran pembangunan di sektor-sektor pendukung
untuk meningkatkan IPM.

Selain dari sisi pengeluaran pemerintah, kondisi sosial ekonomi masyarakat juga dapat
mempengaruhi IPM adalah pengangguran. Pembangunan sektor ketenagakerjaan juga
merupakan bagian dari upaya pembangunan sumber daya manusia. Pengangguran
menyebabkan tingkat kemakmuran masyarakat tidak maksimal sedangkan tujuan akhir dari
pembangunan itu adalah untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Jika
tingkat pengangguran di suatu daerah tinggi maka akan menghambat pencapaian tujuan
pembangunan ekonomi. Pendapatan masyarakat berkurang sehingga daya beli masyarakat
menurun, pendidikan dan kesehatan yang menjadi dasar untuk meningkatkan kualitas manusia
juga tidak dapat tercukupi.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengingatkan pada pembangunan dalam arti luas,
bukan hanya dalam bentuk pendapatan yang lebih tinggi, tetapi dimensi kesehatan dan
Pendidikan juga merupakan tujuan pembangunan yang fundamental. Kita tidak sependapat bila
suatu negara yang mempunyai penduduk berpendapatan tinggi, tetapi tidak berpendidikan,
kesehatannya tidak terpelihara dengan baik sehingga harapan hidupnya lebih singkat dari pada
penduduk suatu negara yang lain di dunia telah mencapai tingkat pembangunan yang lebih
tinggi dari pada negara yang berpendapatan rendah tetapi usia harapan hidup dan kemampuan
baca tulisnya lebih tinggi (Nehen, 2012).

Untuk mewujudkan kesejateraan umum secara luas sebagaimana yang diamanatkan dalam
UUD 1945 maka diperlukan kebijakan pemerintah yang komprehensip, bukan hanya
menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada penanganan ketimpangan
pendapatan, perluasan kesempatan kerja dan tingkat pendidikan dan kesehatan yang lebih baik.

PDRB sebagai indikator pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat


yang ditunjukkan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) karena dengan pembangunan
ekonomi terjamin peningkatan produktivitas dan peningkatan pendapatan melalui penciptaan
kesempatan kerja.

Dalam pembangunan ekonomi, modal memegang peranan yang penting. Berdasarkan teori
pertumbuhan ekonomi dari Harrod-Domar dinyatakan bahwa investasi merupakan salah satu
komponen pertumbuhan ekonomi, artinya bila suatu daerah investasinya rendah maka tingkat
pendapatan masyarakat perkapita dan pertumbuhan ekonominya juga rendah karena tidak ada
kegiatan ekonomi demikian sebaliknya (Todaro, 2006). Investasi memberikan peran dalam
pertumbuhan ekonomi khususnya mengenai watak ganda yang dimiliki investasi. Pertama,
investasi dapat menciptakan pendapatan, dan kedua, investasi memperbesar kapasitas produksi
perekonomian dengan cara meningkatkan stok modal (Jhingan, 1999 : 291). Kenaikan jumlah
investasi akan menyebabkan sektor produktif bergerak, yang efeknya akan meningkatkan
lapangan kerja dan meningkatkan Indeks Daya Beli yang bermuara pada peningkatan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).

Secara teori tingkat pengangguran mempunyai pengaruh berbanding terbalik terhadap Indeks
Pembangunan Manusia, dimana efek dari pengangguran akan menurunkan kesejahteraan
masyarakat, semakin menurun kesejahteraan masyarakat karena pengangguran maka akan
menurunkan Indeks Pembangunan Manusia di karenakan tidak dapat memiliki pendapatan
untukmemenuhi kebutuhannya termasuk kebutuhan akan pendidikan dan kesehatan. Demikian
pula sebaliknya, dengan menurunnya tingkat pengangguran maka akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang akan memberi pengaruh terhadap kenaikan Indeks
Pembangunan Manusia.

Hakekat pembangunan dalam suatu wilayah adalah proses multidimensional yang mencakup
perubahan yang mendasar meliputi struktur- struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan
institusi-institusi nasional dengan tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi,
penanganan ketimpangan pendapatan serta pengentasan kemiskinan. Pembangunan juga
merupakan perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara
keseluruhan tanpa mengabaikan kerjasama, kebutuhan dasar, dan keinginan mayoritas individu
maupun kelompok sosial yang ada untuk bergerak maju menuju suatu kondisi yang lebih baik.

Dapat dikatakan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad suatu
masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian proses sosial, ekonomi dan
institusional demi mencapai kehidupan yang lebih baik. Apapun komponen spesifik atas
"kehidupan yang lebih baik" itu, pembangunan di semua masyarakat paling tidak memiliki tiga
tujuan inti yaitu peningkatan ketersediaan kebutuhan pokok, peningkatan standar hidup,
dan perluasan pilihan ekonomis dan sosial setiap individu.

Untuk melaksanakan pembangunan yang secara adil dan merata, isu strategis yang menjadi
tantangan pembangunan nasional adalah tingkat kemiskinan yang masih tinggi dan semakin
bertambahnya penduduk miskin. Adanya kemiskinan di dalam suatu wilayah merupakan potret
bahwa pembangunan itu secara umum kurang berhasil sehingga pada dasarnya keberhasilan
pembangunan suatu wilayah tergantung pada kegiatan pembangunan dan pemerataan hasil-
hasilnya.
Secara sederhana, pembangunan dapat dimaknai sebagai usaha atau proses untuk melakukan
perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya Pembangunan bersifat multi
dimensional dan memiliki berbagai kompleksitas masalah. Proses pembangunan terjadi
disemua aspek kehidupan masyarakat, baik aspek ekonomi, politik, sosial, maupun budaya.
Sebagai bagian dari cabang ilmu pengetahuan, konsep dan pemikiran mengenai Pembangunan
telah mengalami perkembangan yang pesat

Pada awal pemikiran tentang pembangunan seringkali dijumpai pemahaman yang


mengasosiasikan pembangunan dengan perkembangan, pembangunan dengan modernisasi,
bahkan pembangunan dengan westernisasi.Model pemikiran ini telah mengantarkan sejumlah
negara sedang berkembang memasuki tahapan modernisasi dan industrialisasi sebagai titik
lompatan menuju kehidupan yang maju dan sejahtera. Namun paradigma pembangunan
tersebut banyak menuai kritik karena hasil dari pembangunan telah menciptakan pula
ketimpangan dan kesenjangan, kerusakan ekologi, serta membelenggu kebebasan asasi
manusia.Paradigma pembangunan yang bersifat materialistik ini mengukur pencapaian hasil
pembangunan hanya dari aspek fisik yang dikuantifikasi dalam perhitungan matematik dan
angka statistik, sehingga cenderung mengabaikan dimensi manusia sebagai subyek utama
pembangunan dan menegaskan harkat dan martabat kemanusiaan.

Pemikiran kontemporer mengenai pembangunan telah menempatkan kembali manusia sebagai


subyek atau pusat dari proses pembangunan. Lembaga PBB yang dibentuk untuk menangani
masalah pembangunan ( United Nations Development Programme/UNDP) telah membuat
definisi khusus mengenai pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk memperluas
pilihan-pilihan bagi manusia (a process of enlarging people’s choices). Dalam konsep tersebut
manusia ditempatkan sebagai tujuan akhir (the ultimate end), sedangkan upaya pembangunan
dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan itu.Tujuan utama dari pembangunan adalah
menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi penduduknya untuk menikmati umur
panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Premis penting yang dikembangkan
dalam pembangunan manusia adalah mengutamakan manusia sebagai pusat perhatian (bukan
sebagai alat atau instrument) dan memperbesar pilihan-pilihan bagi manusia secara
keseluruhan (tidak hanya terbatas pada peningkatan pendapatan atas aspek ekonomi semata).
3. Apakah manfaat mempelajari indeks pembangunan manusia ? Berikan Analisa saudara
dan dijelaskan dengan memberikan contohnya

Jawaban : Sebagai sumber pengetahuan dalam bidang indeks pembangunan manusia mengenai
pengaruh indeks kesehatan, indeks daya beli, dan indeks pendidikan terhadap pertumbuhan
ekonomi.

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).IPM dapat menentukan peringkat atau level
pembangunan suatu wilayah/negara.

Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja
Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum
(DAU).

Dalam sistem pengukuran dan monitoring pembangunan manusia, idealnya mencakup banyak
variabel untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif. Namun, terlalu banyak indikator
akan memberikan gambaran yang membingungkan. Isu ini menjadi perhatian penting
dalam pengukuran pembangunan manusia.

Sejak pertama kali diperkenalkan oleh UNDP, berbagai kritik tentang IPM terus bermunculan.
Kritikan tajam muncul terutama tentang pilihan indikator, penimbang, formula agregasi,
konsep, dan lain sebagainya. Terlepas dari berbagai kritikan yang muncul, konsep
pembangunan manusia yang diperkenalkan oleh UNDP cukup mencuri perhatian media.

Popularitas pembangunan manusia cukup tinggi. Bahkan, popularitasnya melampaui


pertumbuhan ekonomi selama 2004 hingga saat ini. Meskipun tren popularitas pembangunan
manusia kian menurun, pembangunan manusia cukup dapat diterima masyarakat internasional
sepertipertumbuhan ekonomi.

Indeks Pembangunan Manusia menjadi salah satu indikator yang penting dalam melihat sisi
lain dari pembangunan. Manfaat penting IPM antara lain sebagai berikut :

 IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam


upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
 IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara.
 Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai
ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu
alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).
NAMA : GIAN ASWATAMA
NIM : 20105521
PRODI : S1 MANAJEMEN
KELAS : SORE B
TUGAS INDIVIDU BAB 7
1. Apakah subjek dan objek dari materi indeks pembangunan indonesia? Berikan analisa
saudara dan dijelaskan dengan memberikan contohnya
Jb : Indeks Pembangunan Manusia Indonesia adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
yang dimiliki oleh Indonesia. Menurut Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa
(UNDP), Indonesia menjadi negara yang berkembang nomor empat terpesat setelah Oman,
Tiongkok, dan Nepal. Bukan hanya itu, IPM tanpa pendapatan Indonesia pun adalah
kesepuluh dunia yang paling pesat perkembangannya. Jika dilihat dari Indeks Pembangunan
Manusianya yang masih tertinggal, UNDP mencatat bahwa IPM Indonesia 2015 sebesar
0,689 dan berada di tingkat 113 dari 188 negara di dunia. IPM ini meningkat sekitar 30,5
persen dalam 25 tahun terakhir. Namun, di saat yang bersamaan, UNDP melihat ada
sejumlah indikator kesenjangan yang bertolak belakang dengan peningkatan IPM tersebut:
Tingkat kemiskinan dan kelaparan karena ada sekitar 140 juta orang Indonesia yang hidup
dengan biaya kurang dari Rp20.000,00 per hari dan 19,4 juta orang menderita gizi buruk.
Tingkat kesehatan dan kematian karena sebanyak dua juta anak di bawah usia satu tahun
belum menerima imunisasi lengkap dan angka kematian ibu sebanyak 305 kematian per 100
ribu kelahiran hidup. Akses layanan dasar karena UNDP melihat bahwa hampir lima juta
anak tidak bersekolah dan anak-anak di Papua memiliki tingkat dikeluarkan dari sekolah
yang tinggi. Selain hal-hal di atas, kesenjangan antarkelamin pun masih menjadi salah satu
permasalahan besar. Penasihat Teknis Bidang Demokrasi Pemerintahan dan Satuan
Penanggulangan Kemiskinan UNDP Indonesia, Juliaty Ansye Sopacua mengatakan bahwa
dalam perihal kensejangan kelamin, Indonesia harus belajar dengan Tiongkok dan Filipina.
IPM tahun 2015 untuk laki-laki Indonesia 0,712, sedangkan perempuan 0,660. Dalam hal
ini, di Tiongkok IPM bagi kaum pria 0,753 dan perempuan 0,718. Sementara Filipina,
kelompok laki-laki memiliki IPM 0,681 dan perempuan 0,682. Kesenjangan ini pun
diperparah oleh status IPM masing-masing kelamin di mana IPM laki-laki yang lebih dari
sama dengan 0,700 meletakkan pria Indonesia di status IPM tinggi, sedangkan IPM
wanitanya yang besarnya di bawah 0,700 meletakkan IPM wanita Indonesia di status sedang.
Dalam hal pendidikan, pemerintah telah melakukan Program Indonesia Pintar melalui
pendistribusian dan pemanfaatan Kartu Indonesia Pintar yang merupakan salah satu bentuk
upaya pemerintah untuk meningkatkan rata-rata lamanya sekolah dan menekan angka drop
out di sekolah. Staf Ahli bidang Kependudukan Kementerian Koordinasi Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Sonny Harry B. Harmadi mengatakan bahwa
pemerintah berfokus lebih pada upaya peningkatan IPM yang merata, sehingga pada tahun
2019, Indonesia mampu menjadi negara berstatus high human development sembari
menurunkan angka ketimpangan. Pembangunan dapat dilihat dalam perspektif dan ukuran
yang berbeda, oleh karena itu diperlukan persamaan persepsi dan kriteria dalam melihat
makna pembangunan. Pembangunan pada awalnya hanya diarahkan untuk mencapai tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi sebagai wujud tingkat kesejahteraan penduduk yang
tinggi pada suatu negara, namun kenyataannya pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum
tentu menunjukan tingkat kesejahteraan penduduk yang tinggi khususnya pada negara yang
sedang berkembang. Negara berkembang pada dekade tahun 1950-1960 mengutamakan
pertumbuhan ekonomi sebagai tujuan utama dari pembangunan, namun hal ini justru
menimbulkan permasalahan baru yaitu disparitas. Pada dekade berikutnya arah dan konsep
pembangunan diarahkan pada tujuan pemerataan sebagai mana konsep redistribusi
pertumbuhan yang menitikberatkan pada mekanisme ekonomi, sosial, dan institusional demi
meningkatkan standar hidup masyarakat. Pembangunan manusia merupakan hal yang mutlak
dilakukan guna mencetak sumberdaya manusia yang memadai untuk melaksanakan
pembangunan. Dengan sumber daya manusia yang baik dan memadai makapelaksananaan
pembangunan akan semakin lancar dalam berbagai sektor. Dibutuhkan kebijakan pemerintah
yang mendorong peningkatan kualitas SDM. Pemerintah hendaknya memperhatikan hal
tersebut terlebih jika memandang manusia merupakan subjek dan objek pembangunan,
sehingga pembangunan manusia yang kemudian menunjang pembangunan di berbagai
sektor akan mewujudkan kesejahteraan bagi manusia yang berada dalam wilayah
pemerintahan tersebut. Pembangunan manusia merupakan hal yang penting terutama bagi
sebagian negara khususnya negara yang sedang berkembang hal ini disebabkan oleh karena
banyak negara dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi namun gagal dalam menghadapi
masalah kesenjangan sosial dan meningkatnya kemiskinan, selain itu pembanguan manusia
sebenarnya merupakan investasi tidak langsung terhadap pencapaian tujuan perekonomian
nasional. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan suatu indikator komposit tunggal
yang meskipun tidak dapat mengukur semua dimensi dari pembangunan manusia, tetapi
dapat mengukur tiga dimensi pokok pembangunan manusia yang dinilai mampu
mencerminkan status kemampuan dasar penduduk. Ketiga komponen dasar itu adalah umur
panjang dan sehat, berpengetahuan, berketrampilan, serta akses terhadap sumber daya yang
dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak. Indeks pembangunan manusia merupakan
alat ukur tigkat kesejahteraan dengan membandingkan angka rata-rata lama sekolah, angka
harapan lama sekolah, angka harapan hidup serta pengeluaran untuk berkonsumsi. Indeks
pembangunan manusia diperlukan agar dapat mengklasifikasi suatu negara tergolong dalam
negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang serta dapat mengukur dan
menentukan kebijakan ekonomi terhadap peningkatan kesejahteraan. Permasalahan
mengenai capaian pembangunan manusia sudah seharusnya menjadi perhatian bagi
pemerintah. Ukuran pembangunan manusia yang sudah banyak dibuat tidak semuanya dapat
digunakan untuk mengukur standar atau sebagai alat perbandingan antar negara. Oleh karena
itu Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menstandarisasi ukuran pembangunan
manusia melalui Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia
(IPM). Pada tahun 1990 United Nation Development Programme (UNDP) untuk pertama
kalinya memperkenalkan konsep Human Development Index (HDI), dimana konsep HDI
adalah menggabungkan antara indeks harapan hidup, indeks pendidikan dan indeks daya
beli. Indeks pembangunan manusia kemudian dikembangkan pada tahun 1990 oleh
pemenang nobel India Amartya Sen dan Mahbub Ul Haq seorang ekonom dari Pakistan
beserta Gustav Ranis. Indeks ini berfokus pada hal-hal yang lebih sensitif dan berpengaruh
terhadap peningkatan pembangunan manusia. Beberapa alasan indeks pembangunan
manusia dipakai untuk mengetahui kondisi masyarakat dimasing-masing daerah yaitu : a)
Sebagai Indikator dalam mengukur keberhasilan pembangunan manusia yang dilihat dari
kualitasnya dalam menghasilkan output. Dengan cara melihat berbagai dimensi, yaitu seperti
dimensi pendidikan, dimensi kesehatan serta dimensi pengeluaran. b) Dapat menjelaskan
bagaimana berkesempatan untuk memperoleh hasil dari proses pembangunan yang ada dan
merupakan bagian dari haknya, yaitu seperti dalam memperoleh pendapatan, kesehatan,
pendidikan, dan kesejahteraan hidup. c) Indeks pembangunan manusia dapat dijadikan alat
ukur kinerja pemerintah di suatu daerah dalam hal evaluasi terhadap pembangunan kualitas
hidup masyarakat pada daerah tersebut. d) Indeks pembangunan manusia menjadi salah satu
indikator penting dakan mengukur pembangunan kualitas hidup masyarakat pada daerah
tertentu walaupun tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi yang sebenarnya. Hampir
bersamaan dengan digunakannya IPM, pada tahun 1991 mulai diperkenalkan Environmental
Kuznetz Curve atau kurva lingkungan kuznetz yang dibuat oleh Simon Kuznet. Kurva
lingkungan kuznetz merupakan modifikasi dari kurva kuznetz yang pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1954. Tingkat pembangunan sebuah negara yang diwakili
indikator indeks pembangunan manusia menunjukkan semakin maju negara tersebut maka
kondisi lingkungan secara makro akan baik
2. Bagaimana pelaksanaan indeks pembangunan indonesia? Berikan analisa saudara dan
dijelaskan dengan memberikan contohnya
Jb: Kurva Lingkungan Kuznetz adalah penjelasan hipotetik yang menyatakan hubungan
antara tingkat kerusakan lingkungan dengan pendapatan per kapita. Pada masa awal
pembangunan, tingkat kerusakan lingkungan akan cenderung naik tapi kemudian mencapai
titik balik dan dengan seiring naiknya pendapatan perkapita akan muncul usaha dan
kesadaran untuk memperbaiki kondisi lingkungan. Aspek pendapatan dalam IPM merupakan
salah satu satu aspek pengukuran standar kelayakan hidup yang diwakili oleh Pendapatan
Nasional Bruto (PNB) negara yang bersangkutan. Pada tahun 2010 terjadi perubahan metode
perhitungan indeks pembangunan manusia. Perhitungan indeks pembangunan manusia
metode lama menggunakan angka rata lama sekolah, angka melek huruf angka harapan hidup
serta Produk Domestik Bruto (PDB) perkapita. Metode perhitungan yang baru menggunakan
angka rata lama sekolah, angka harapan lama sekolah, angka harapan hidup serta Pendapatan
Nasional Bruto (PNB) perkapita. Perubahan metodologi penghitungan indeks pembangunan
manusia didasari beberapa hal yaitu, pertama beberapa indikator dinilai sudah tidak tepat
untuk digunakan dalam penghitungan indeks pembangunan manusia seperti angka melek
huruf tidak relavan dalam mengukur pendidikan karena tidak dapat menggambarkan kualitas
pendidikan dan memang kini angka melek huruf di sebagian besar daerah sudah tinggi, oleh
karena itu tidak relavan untuk membedakan tingkat pendidikan antar daerah. Kemudian PDB
perkapita tidak begitu tepat dalam menentukan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah.
Alasan kedua mengapa terjadi perubahan metodologi perhitungan indeks pembangunan
manusia yaitu penggunaan rumus aritmatik dalam penghitungan metode yang lama
menggambarkan bahwa hasil capaian yang rendah di suatu dimensi dapat diperbaiki oleh
hasil capaian yang tinggi dari dimensi lain. Metodologi perhitungan agregasi diubah dari
rata-rata aritmatik menjadi rata-rata geometrik. Perhitungan metode baru menggunakan
indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan indikator dengan baik. Rata-rata geometrik
yang digunakan dalam menyusun indeks pembangunan manusia dapat diartikan bahwa hasil
capaian satu dimensi tidak lagi dapat ditutupi oleh hasil capaian di dimensi lain. Sehingga
untuk mewujudkan pembangunan manusia yang baik, ketiga dimensi yang menjadi dasar
perhitungan indeks pembangunan manusia harus memperoleh perhatian yang sama besar
karena sama pentingnya. Metode penghitungan IPM yang digunakan BPS mengacu pada
metodologi yang digunakan UNDP. Sejak tahun 2015, BPS telah menggunakan
penghitungan IPM yang terbaru dengan melakukan penyesuaian pada beberapa indikator.
Hal ini dilakukan karena masalah ketersediaan data sampai tingkat kabupaten/kota. Oleh
karena itu, angka IPM Indonesia hasil penghitungan BPS tidak dapat dibandingkan dengan
angka IPM Indonesia yang dihitung oleh UNDP. Setiap komponen IPM distandardisasi
dengan nilai minimum dan maksimum sebelum digunakan untuk menghitung IPM. UNDP
dalam publikasinya melaporkan bahwa pembangunan sumber daya manusia dalam ukuran
kuantitatif yang disebut Human Development Index (HDI). Meskipun HDI merupakan alat
ukur pembangunan manusia yang dirumuskan secara konstan, diakui tidak akan pernah
menangkap gambaran pembangunan SDM secara sempurna. Dimana indikator yang dipilih
sebagai alat tolak ukur dimensi HDI adalah sebagai berikut: a) Longevity, dapat diukur
dengan variabel harapan hidup saat lahir atau life expectancy of birth dan angka kematian
bayi per seribu penduduk atau infant mortality rate b) Educational Achievement, diukur
dengan dua indikator, yaitu angka melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas (adult literacy
rate) dan tahun rata-rata bersekolah bagi penduduk 25 tahun ke atas (the mean years of
schooling). c) Access to resource, diukur secara makro melalui PDB riil perkapita dengan
terminologi purchasing power parity dalam dolar AS serta dilengkapi dengan tingkatan
partisipasi angkatan kerja (TPAK). Dari penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa komponen-komponen yang mempengaruhi perhitungan metode baru indeks
pembangunan manusia yaitu: 1) Angka Harapan Hidup Saat Lahir – AHH (Life Expectancy
–e0) 2) Rata-rata Lama Sekolah – RLS (Mean Years of Schooling – MYS) 3) Angka Harapan
Lama Sekolah – HLS (Expected Years of Schooling – EYS) 4) Pengeluaran per Kapita
disesuaikan. Indeks pembangunan manusia menjadi faktor penting dalam ukuran kesuksesan
sebuah pembangunan daerah. IPM juga menjelaskan tentang cara manusia memilih peluang
untuk mengakses 19 hasil dari proses pembangunan suatu wilayah, sebagai tanda bagian dari
hak yang harus diterima seperti memperoleh pendapatan sesuai standar, pendidikan yang
layak, fasilitas kesehatan yang memadai serta pemerataan kesejahteraan. Berdasarkan kajian
mengenai indeks pembangunan manusia menurut UNDP, untuk mengetahui capaian indeks
pembangunan manusia antar wilayah dapat dilihat melalui pengelompokkan ke dalam
beberapa kategori, yaitu: a. IPM < 60 : IPM rendah b. 60 < IPM < 70 : IPM sedang c. 70 <
IPM < 80 : IPM tinggi d. IPM < 80 : IPM sangat tinggi. Perkembangan selanjutnya dari teori
pertumbuhan membawa kepada munculnya sebuah paradigma baru yang menganalisis
pertumbuhan dari sudut pandang endogen. Teori ini memberikan kerangka teoritis untuk
menganalisis pertumbuhan yang bersifat endogen, teori pertumbuhan endogen merupakan
hasil dalam sistem ekonomi. Teori ini menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi lebih
ditentukan oleh sistem produksi dan bukan berasal dari luar sistem. Kemajuan teknologi
merupakan hal yang endogen, pertumbuhan merupakan bagian dari keputusan pelaku-pelaku
ekonomi untuk 20 berinvestasi dalam pengetahuan. Peran modal lebih besar dari sekedar
bagian dari pendapatan apabila modal yang tumbuh bukan hanya modal fisik saja tapi
menyangkut modal manusia. Teori pertumbuhan endogen menganggap akumulasi modal
merupakan sumber utama pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi definisi modal menurut teori
ini diperluas dengan memasukkan modal ilmu pengetahuan dan modal sumber daya manusia.
Menempatkan stok pengetahuan sebagai salah satu faktor produksi yang semakin meningkat.
Sehingga tingkat pertumbuhan dapat terus ditingkatkan sesuai dengan kemampuan masing-
masing negara untuk meningkatkan dan menciptakan stok pengetahuan. Oleh karena itu
negara maju dengan kemampuan menciptakan pengetahuan yang lebih cepat dibandingkan
dengan negara miskin akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat
dibandingkan dengan negara miskin. Dalam hal ini teori pertumbuhan endogen menjelaskan
mengapa akumulasi modal tidak mengalami diminishing return, tetapi justru mengalami
increasing return dengan adanya spesialisasi dan investasi di bidang sumber daya manusia.
Perubahan teknologi bukan sesuatu yang berasal dari luar model atau eksogen tapi teknologi
merupakan bagian dari sebuah proses pertumbuhan ekonomi. Kemajuan teknologi tersebut
salah satunya didukung oleh adanya sumber daya manusia yang berkualitas, 21 sehingga
mereka dapat melakukan inovasi teknologi yang dapat memberikan manfaat besar terhadap
pembangunan. Dalam teori pertumbuhan endogen, peran investasi dalam modal fisik dan
modal manusia turut menentukan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Tabungan
dan investasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dengan
demikian bahwa pentingnya kebijakan mendasar untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan
dengan memberikan subsidi pada sekolah (Mankiw, 2000). Teori pertumbuhan endogen
yang dipelopori oleh Romer dan Lucas merupakan awal kebangkitan dari pemahaman baru
mengenai faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Hal
ini seiring dengan perkembangan dunia yang ditandai oleh perkembangan teknologi modern
yang digunakan dalam proses produksi. Sehingga permasalahan dalam pertumbuhan
ekonomi tidak bisa dijelaskan scecara baik oleh teori Neo-Klasik. Teori pertumbuhan
endogen memiliki tiga elemen, yaitu perubahan teknologi yang bersifat endogen melalui
proses akumulasi pengetahuan, adanya inovasi oleh perusahaan sebagai akibat adanya
mekanisme spillover dan learning by doing karena penciptaan ilmu pengetahuan pada suatu
perusahaan diasumsikan mempunyai dampak positif secara eksternal pada teknologi
produksi perusahaan lain, 22 produksi barang-barang konsumsi yang dihasilkan oleh fungsi
produksi pengetahuan yang tumbuh tanpa batas. Pertumbuhan ekonomi merupakan
perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang
diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.
Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam
jangka panjang
3. Apakah manfaat mempelajari indeks pembangunan indonesia? Berikan analisa saudara
dan dijelaskan dengan memberikan contohnya
Jb: Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan
barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-
faktor produksi akan selalu mengalai pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya (Sukirno,
2000). Suatu perekonomian disebut mengalami pertumbuhan atau perkembangan jika tingkat
kegiatan ekonominya meningkat jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan
menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Karena pada
intinya aktivitas perekonomian merupakan sebuah proses penggunaan faktor-faktor produksi
untuk menghasilkan output, maka proses ini pada gilirannya akan menghasilkan suatu aliran
balas jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya
pertumbuhan ekonomi maka diharapkan 23 pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor
produksi juga akan meningkat (Sukirno, 2006). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan dalam kegiatan ekonomi yang ditandai dengan
kenaikan output barang dan jasa sehingga berakibat pada kenaikan pendapatan perkapita.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara antara lain:
1. Sumber Daya Manusia Pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh sumber daya manusia
(SDM). Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan,
cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya
manusianya memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
2. Sumber Daya Alam Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya
alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam
saja tidak menjamin keberhasilan proses pembangunan ekonomi, apabila tidak didukung
oleh kemampuan sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang
tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud diantaranya kesuburan tanah, kekayaan mineral,
tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut. 3. Ilmu pengetahuan dan Teknologi 24
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya
percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan
manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efesiensi, kualitas
dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada ahirnya
berakibat pada percepatan laju pertumbuhan ekonomi. 4. Sumber Daya Modal Sumber daya
modal dibutuhkan manusia untuk mengelola sumber daya alam dan meningkatkan kualitas
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat
penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang
modal juga dapat meningkatkan produktivitas. Hubungan antara pertumbuhan ekonomi
dengan pembangunan manusia adalah saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Pada
satu sisi pertumbuhan ekonomi mempengaruhi pembangunan manusia melalui kegiatan
rumah tangga dan juga pengeluaran pemerintah. Pada sisi pembangunan manusia
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi melalui kapabilitas pekerja. Hubungan pembangunan
manusia dengan pertumbuhan ekonomi sangar erat sekali dan merupakan prasyarat
tercapainya pembangunan manusia, karena peningkatan pembangunan 25 ekonomi akan
mendukung peningkatan produktivitas melalui pengisian kesempatan kerja dengan usaha-
usaha produktif sehingga tercipta peningkatan pendapatan (UNDP, 1996). Untuk
meningkatkan IPM, tidak hanya semata tergantung pada pertumbuhan ekonomi. Agar
pertumbuhan ekonomi sejalan dengan pembangunan manusia, maka pertumbuhan ekonomi
harus disertai dengan pemerataan pembangunan. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD), adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetejui
oleh DPR. APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi
masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah terdiri atas: 1) Anggaran pendapatan, meliputi: a) Pendapatan
Asli Daerah (PAD), yang meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan
daerah, dan penerimaan lain-lain. b) Bagian Dana Perimbangan, yang meliputi Dana Bagi
Hasil, Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus. c) Lain-lain pendapatan yang
sah seperti dana hibah atau dana darurat. 26 2) Anggaran Belanja, yang digunakan untuk
keperluan penyelenggaran tugas pemerintah di daerah. 3) Pembiayaan, yaitu setiap
penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali
baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.
Belanja Daerah didefinisikan sebagai semua kewajiban daerah yang diakui sebagai
pengurang nilai kekeyaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan. Belanja
Daerah terdiri dari : Belanja Tak Langsung dan Belanja Langsung. 1) Belanja Langsung a)
Belanja Pegawai b) Belanja Bunga c) Belanja Subsidi d) Belanja Hibah e) Belanja Bantuan
Sosial f) Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kbupaten/Kota dan Pemerintah Desa g) Belanja
Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa h) Belanja Tidak
Terduga 2) Belanja Tak langsung a) Belanja Pegawai b) Belanja Modal. Menurut Undang-
Undang No.32 Tahun 2004, belanja daerah diprioritaskan untuk melindungi dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah
yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak. Dalam anggaran
belanja daerah terdapat pos belanja modal daerah dan merupakan kategori dari belanja
langsung, Belanja modal dimaksudkan untuk mendapatkan aset tetap pemerintah daerah
yaitu peralatan, bangunan, infrastuktur dan harta tetap lainnya. Belanja modal adalah belanja
yang dikeluarkan untuk membeli keperluan barang-barang yang digunakan dalam pelaksaan
kegiatan daerah khususnya dalam upaya pembangunan daerah. Badan Pusat Statistik (2015)
mendeskripsikan belanja modal sebagai pengeluaran yang digunakan unuk
pembelian/pengadaan atau pembangunan asset tetap berwujud yang nilai manfaatnya lebih
dari setahun, dan pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintah
daerah. Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102/PMK.02/2018, belanja modal
adalah pengeluaran untuk pembayaran perolehan aset tetap (AT) dan atau aset lainnya atau
menambahkan nilai AT dan atau aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode
akuntansi dan melebihi batas minimal kapitalisasi AT/aset lainnya yang 28 ditetapkan
pemerintah. Aset Tetap atau aset lainnya tersebut dipergunakan atau dimaksudkan untuk
dipergunakan untuk operasional kegiatan suatu satuan kerja atau dipergunakan oleh
masyarakat/publik, tercatat sebagai aset Kementerian/Lembaga terkait dan bukan
dimaksudkan untuk dijual/diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah. Dalam
pembukuan nilai perolehan aset dihitung atau dimaksudkan untuk dipergunakan untuk
operasional kegiatan suatu satuan kerja atau dipergunakan oleh masyarakat/publik. Teori
Rostov dan Musgrave menghubungkan perkembangan pengeluaran pemerintah dengan
tahap-tahap pembangunan ekonomi yang dibedakan antara tahap awal, tahap menengah, dan
tahap lanjut. Pada tahap awal perkembangan ekonomi, persentase investasi pemerintah harus
menyediakan prasarana sepererti pendidikan, kesehatan, transportasi, dan sebagainya. Pada
tahap menengah perkembangan ekonomi, investasi sektor swasta sudah mulai berkembang.
Pada tahap lanjut pembangunan ekonomi, pengeluaran pemerintah tetap diperlukan terutama
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Todaro, 2006). Musgrave berpendapat
bahwa dalam suatu proses pembangunan, persentase investasi swasta terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB) semakin besar dan persentase investasi pemerintah terhadap PDB
akan 29 semakin kecil. Pada tingkat ekonomi yang lebih lanjut, Rostov menyatakan bahwa
dalam pembangunan ekonomi, aktivitas pemerintah beralih dari penyediaan prasarana
menjadi pengeluranpengeluaran untuk aktivitas sosial seperti halnya kesejahteraan hari tuam
program pelayanan kesehatan masyarakat, dan sebagainya. 2) Teori Wagner Teori Wagner
menyebutkan adanya hubungan positif antara pertumbuhan ekonomi dan besarnya
pengeluaran pemerintah untuk pembangunan infrastruktur. Teori menyatakan bahwa
pengeluaran pemerintah akan tumbuh lebih cepat dari PDB. Dalam suatu perekonomian,
apabila pendapatan perkapita meningkat, secara relatif pengeluaran pemerintah juga
mengalami peningkatan. Pengeluaran pemerintah akan meningkat guna membiayai tuntunan
masyarakat mengenai kemudahan mobilitas guna mendukung kegiatan ekonomi
(Mangkoesoebroto, 1997)
Nama : Anju Tumanggor

Nim : 20105624

Prodi : S1 Manajemen Sore B

TUGAS KE-7 SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. APAKAH SUBJEK DAN OBJEK DARI DARI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA?


BERIKAN ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN MEMBERIKAN
CONTOHNYA.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diciptakan untuk menekankan bahwa manusia


dan kemampuan mereka harus menjadi kriteria utama untuk menilai perkembangan
suatu negara, bukan pertumbuhan ekonomi semata. IPM juga dapat digunakan untuk
mempertanyakan pilihan kebijakan nasional, menanyakan bagaimana dua negara
dengan tingkat GNI per kapita yang sama dapat berakhir dengan hasil pembangunan
manusia yang berbeda. Perbedaan ini dapat merangsang perdebatan tentang prioritas
kebijakan pemerintah.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah ringkasan ukuran pencapaian rata-rata


dalam dimensi utama pembangunan manusia: kehidupan yang panjang dan sehat,
berpengetahuan luas dan memiliki standar hidup yang layak. HDI adalah rata-rata
geometrik indeks yang dinormalisasi untuk masing-masing dari tiga dimensi.

1. Dimensi kesehatan dinilai oleh harapan hidup saat lahir.

2. Dimensi pendidikan diukur dengan rata-rata masa sekolah untuk orang dewasa
berusia 25 tahun dan lebih dan tahun sekolah yang diharapkan untuk anak-anak
usia sekolah yang memasuki usia.

3. Dimensi standar hidup diukur oleh pendapatan nasional bruto per kapita. HDI
menggunakan logaritma pendapatan, untuk mencerminkan semakin pentingnya
pendapatan dengan meningkatnya GNI. Skor untuk tiga indeks dimensi HDI
kemudian dikumpulkan ke dalam indeks komposit menggunakan rata-rata
geometrik.
HDI menyederhanakan dan menangkap hanya sebagian dari apa yang dibutuhkan
pembangunan manusia. Ini tidak mencerminkan ketidaksetaraan, kemiskinan,
keamanan manusia, pemberdayaan, dll.

Berdasarkan data Human Development Report 2019 UNDP untuk Indonesia urutan 111
dari ranking 189 Negara di Dunia dengan dengan Pembangunan Manusia Tinggi.

Konsep Dasar Pembangunan Manusia

Pembangunan manusia sejatinya memiliki makna yang luas. Namun, ide dasar
pembangunan manusia itu sendiri yaitu pertumbuhan positif dalam bidang ekonomi,
sosial, politik, budaya, dan lingkungan, serta perubahan dalam kesejahteraan
manusianya. Ide dasar ini memiliki fokus kepada manusia dan kesejahteraannya. United
Nations Development Programme (UNDP) menempatkan manusia sebagai kekayaan
bangsa yang sesungguhnya. Oleh karena itu, tujuan utama dari pembangunan adalah
menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati umur
panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Hal ini tampaknya
merupakan suatu kenyataan yang sederhana. Tetapi hal ini seringkali terlupakan oleh
berbagai kesibukan jangka pendek untuk mengumpulkan harta dan uang, atau hanya
berorientasi pada aspek ekonomi saja (Human Development Report 1990).

Definisi Pembangunan Manusia

Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari


pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya
untuk menikmati umur panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Hal
ini tampaknya merupakan suatu kenyataan yang sederhana. Tetapi hal ini seringkali
terlupakan oleh berbagai kesibukan jangka pendek untuk mengumpulkan harta dan
uang“. (Human Development Report 1990).

Pembangunan manusia adalah proses perluasan pilihan masyarakat. Pada prinsipnya,


pilihan manusia sangat banyak jumlahnya dan berubah setiap saat. Tetapi pada semua
level pembangunan, ada tiga pilihan yang paling mendasar yaitu untuk berumur panjang
dan hidup sehat, untuk memperoleh pendidikan dan untuk memiliki akses terhadap
sumber-sumber kebutuhan agar hidup secara layak. Apabila ketiga hal mendasar
tersebut tidak dimiliki, maka pilihan lain tidak dapat diakses.

Pembangunan manusia tidak hanya sebatas hal tersebut. Terdapat beberapa pilihan
tambahan lainnya, mulai dari politik, kebebasan ekonomi dan sosial, sehingga memiliki
peluang untuk menjadi kreatif dan produktif, serta juga dapat menikmati harga diri
pribadi dan jaminan hak asasi manusia.

Pembangunan manusia memiliki dua sisi. Pertama, pembentukan kapabilitas manusia


seperti peningkatan kesehatan, pendidikan, dan kemampuan. Kedua, penggunaan
kapabilitas yang mereka miliki seperti untuk menikmati waktu luang, untuk tujuan
produktif atau aktif dalam kegiatan budaya, sosial, dan urusan politik. Apabila skala
pembangunan manusia tidak seimbang, kemungkinan akan terjadi ketidakstabilan.

Berdasarkan konsep pembangunan manusia, pendapatan merupakan salah satu pilihan


yang harus dimiliki. Akan tetapi, pembangunan bukan sekedar perluasan pendapatan
dan kesejahteraan. Pembangunan manusia harus berfokus pada manusia, sebagai
obyek pembangunan.

Dalam Human Development Report1996, UNDP mendefinisikan pembangunan manusia


sebagaiproses dimana masyarakat dapat memperluas berbagai pilihan-pilihannya.
Pendapatan merupakan salah satu faktor penentu pilihan, tetapi terdapat juga beberapa
faktor yang lebih penting lainnya, yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan fisik yang baik
serta kebebasan dalam bertindak. Laporan tersebut juga memuat cakupan dimensi
dalam pembangunan manusia, yaitu:

Pemberdayaan yang dipengaruhi oleh kapabilitas, setiap orang bebas untuk melakukan
sesuatu tetapi jika tidak memiliki kapabilitas maka tidak akanmenikmati kebebasan
tersebut. Dengan bekerja sama maka akan tercipta perluasan pilihan seseorang.
Dengan demikian pembangunan manusia tidak hanya fokus pada individual tetapi juga
pada bagaimana kehidupan sosialnya.-Kesetaraan yang bermakna kesamaan peluang
atau kesempatan.

Pengukuran Pembangunan Manusia


Pembangunan manusia menggunakan pengukuran yang sudah dikenalkan oleh UNDP
pada tahun 1990, yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada Human
Development Report1990 diperkenalkan tiga indikator pembentuk indeks pembangunan
manusia yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.

2. BAGAIMANA PELAKSANAAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA? BERIKAN


ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN MEMBERIKAN CONTOHNYA.

Indeks pembangunan manusia (IPM) terus mengalami peningkatan rata-rata sekitar


0,89 persen. Dari kategori sedang pada 2014, indeks pembangunan manusia menjadi
kategori tinggi pada 2018. Peningkatan IPM ini merupakan bukti kerja nyata pemerintah
dalam mensejahterakan rakyatnya.

Bulan April lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data IPM. Pada 2018, IPM Indonesia
mencapai 71,39 persen. Angka ini meningkat sebesar 0,58 poin atau tumbuh sebesar
0,82 persen dibandingkan 2017. Artinya, pembangunan manusia di Indonesia terus
mengalami kemajuan.
Pembangunan manusia menurut standar United Nations Development Program (UNDP),
terdiri dari 4 kriteria, yakni IPM >80 kategori sangat tinggi, IPM 70-79 kategori tinggi.
serta IPM 60-79 kategori sedang. Untuk itu IPM Indonesia 2018 di atas 70 tersebut
mengindikasikan bahwa pembangunan manusia Indonesia masuk kategori tinggi.

Perlu diketahui, selama empat tahun lebih, indeks pembangunan manusia terus
mengalami peningkatan. Terhitung pada 2014, IPM berada di angka 68,90. Kemudian, di
2015 menjadi 69,55, selanjutnya di 2016 sebesar 70,18, pada 2017 mencapai 70,8, dan
71,39 pada 2018, serta 2019 target IPM Indonesia mencapai 71,98.

Kemajuan pembangunan manusia pada 2018 juga terlihat dari perubahan status
pembangunan manusia di tingkat provinsi. Secara umum, ada 8 provinsi yang naik kelas
atau mengalami peningkatan status pembangunan manusia. Tujuh provinsi yang
berstatus sedang pada 2017 berubah status menjadi 'tinggi'. Sementara itu, ada satu
provinsi yang mengalami peningkatan status dari rendah ke sedang.

Pada 2018, hanya ada satu provinsi yang IPM-nya masuk kategori sangat tinggi yaitu
DKI Jakarta, kemudian ada 12 provinsi yang masuk kategori sedang, sementara itu 21
provinsi masuk kategori tinggi. IPM tertinggi adalah DKI Jakarta yang mencapai 80,47,
sementara yang terendah Papua, yaitu 60,06.

Penjelasan mengenai variabel di dalam dataset ini:

- kode_provinsi: menyatakan kode dari setiap Provinsi di Indonesia sesuai


ketentuan BPS merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3
Tahun 2019 dengan tipe data numerik.

- nama_provinsi: menyatakan lingkup data berasal dari wilayah Provinsi di


Indonesia sesuai ketentuan BPS merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat
Statistik Nomor 3 Tahun 2019 dengan tipe data teks.

- indeks_pembangunan_manusia : menyatakan nilai indeks pembangunan


manusia berdasarkan provinsi dengan tipe data numerik.

- satuan: menyatakan satuan dari pengukuran indeks pembangunan manusia


berdasarkan provinsi dalam poin dengan tipe data teks.

- tahun: menyatakan tahun produksi data dengan tipe data numerik.

Apa Saja Manfaat IPM?

- IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya


membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).

- IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.

- Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran
kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan
Dana Alokasi Umum (DAU).

Mengapa Metodologi IPM Diubah?

Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.

PERTAMA

Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM. Angka
melek huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak
dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf di
sebagian besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat
pendidikan antardaerah dengan baik.

PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu
wilayah.

KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM


menggambarkan bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh
capaian tinggi dari dimensi lain.

Apa Saja yang Berubah?

Indikator
- Angka Melek Huruf pada metode lama diganti dengan Angka Harapan Lama
Sekolah .

- Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita diganti dengan Produk Nasional Bruto
(PNB) per kapita.

Metode Penghitungan

Metode agregasi diubah dari rata-rata aritmatik menjadi rata-rata geometrik.

Apa Keunggulan IPM Metode Baru?

Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik
(diskriminatif).

- Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah,
dapat diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan perubahan
yang terjadi.

- PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan masyarakat


pada suatu wilayah.

3. APAKAH MANFAAT MEMPELAJARI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA?


BERIKAN ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN MEMBERIKAN
CONTOHNYA.

Manfaat Indeks Pembangunan Manusia

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya


membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM dapat menentukan
peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.

Mempelajari Pembangunan Manusia

Mengutip isi Human Development Report (HDR) pertama tahun 1990, pembangunan
manusia adalah suatu proses untuk memperbanyak pilihan-pilihan yang dimiliki oleh
manusia. Diantara banyak pilihan tersebut, pilihan yang terpenting adalah untuk
berumur panjang dan sehat, untuk berilmu pengetahuan, dan untuk mempunyai akses
terhadap sumber daya yang dibutuhkan agar dapat hidup secara layak.

Mengetahui Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia


berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM
dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur
panjang dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut
memiliki pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi
kesehatan, digunakan angka harapan hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk mengukur
dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata
lama sekolah. Adapun untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator
kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari
rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang
mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.

Proses pembangunan yang dilakukan oleh setiap negara hendaknya mencakup seluruh
aspek, termasuk pembangunan manusia. Pembangunan manusia penting untuk
dilakukan demi mencapai kemakmuran penduduk suatu negara. Indikator keberhasilan
suatu negara dalam proses pembangunan manusia dapat dilihat melalui Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).

Dilansir dari laman resmi Badan Pusat Statistik, IPM menjelaskan bagaimana penduduk
dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, dan
pendidikan. Selain itu, IPM juga digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah
negara tergolong dalam negara maju, negara berkembang, atau negara terbelakang.
Lalu apa itu Indeks Pembangunan Manusia (IPM)? Yuk simak artikel berikut agar kamu
tahu tentang IPM.

Mengenal Fungsi IPM

BPS juga menjelaskan terkait pemanfaatan indeks pembangunan manusia (IPM) ini.
Ada 3 manfaat IPM yang dijabarkan, yaitu:

IPM sebagai indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia (penduduk) IPM dapat menentukan peringkat atau level
pembangunan suatu wilayah/negara. Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis
yang bisa digunakan sebagai ukuran kinerja pemerintah. IPM pun menjadi salah satu
penentuan dana alokasi umum (DAU).

Bagaimana membaca angka IPM?

Sejak tahun 2014, angka IPM di Indonesia disajikan secara tahunan. IPM pun menjadi
salah satu patokan keberhasilan pemerintah dalam melakukan pembangunan di
berbagai sektor. IPM sendiri disajikan dalam skor, 0-100. Penyajiannya pun tanpa
satuan. Karenanya, terkadang masyarakat kebingungan bagaimana menilai kualitas IPM.

BPS merilis panduan mengenai pengelompokan status pencapaian IPM. Ada 4


kelompok:

- Sangat tinggi, skor IPM di atas 80

- Tinggi, skor IPM antara 70 dan 80

- Sedang, skor IPM antara 60 dan 70

- Rendah, skor IPM di bawah 60

Mengetahui Komponen Indeks Pembangunan Manusia

- Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup (AHH) pada waktu lahir merupakan rata-rata perkiraan banyak
tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup.

- Angka Melek Huruf

Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat
membaca dan menulis huruf latin dan huruf lainnya.
- Rata-Rata Lama Sekolah

Rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk
usia 15 tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal.

- Pengeluaran Riil per Kapita yang disesuaikan

UNDP mengukur standar hidup layak menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) riil
yang disesuaikan, sedangkan BPS dalam menghitung standar hidup layak
menggunakan rata-rata pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan dengan formula.
Nama : Ardy Putra Sanjaya

Nim : 20105617

Prodi : S1 Manajemen Sore B

TUGAS KE-7 SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. APAKAH SUBJEK DAN OBJEK DARI DARI INDEKS PEMBANGUNAN


MANUSIA? BERIKAN ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN
MEMBERIKAN CONTOHNYA.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diciptakan untuk menekankan bahwa manusia dan
kemampuan mereka harus menjadi kriteria utama untuk menilai perkembangan suatu negara,
bukan pertumbuhan ekonomi semata. IPM juga dapat digunakan untuk mempertanyakan pilihan
kebijakan nasional, menanyakan bagaimana dua negara dengan tingkat GNI per kapita yang
sama dapat berakhir dengan hasil pembangunan manusia yang berbeda. Perbedaan ini dapat
merangsang perdebatan tentang prioritas kebijakan pemerintah.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah ringkasan ukuran pencapaian rata-rata dalam
dimensi utama pembangunan manusia: kehidupan yang panjang dan sehat, berpengetahuan luas
dan memiliki standar hidup yang layak. HDI adalah rata-rata geometrik indeks yang
dinormalisasi untuk masing-masing dari tiga dimensi.

1. Dimensi kesehatan dinilai oleh harapan hidup saat lahir.


2. Dimensi pendidikan diukur dengan rata-rata masa sekolah untuk orang dewasa berusia
25 tahun dan lebih dan tahun sekolah yang diharapkan untuk anak-anak usia sekolah
yang memasuki usia.
3. Dimensi standar hidup diukur oleh pendapatan nasional bruto per kapita. HDI
menggunakan logaritma pendapatan, untuk mencerminkan semakin pentingnya
pendapatan dengan meningkatnya GNI. Skor untuk tiga indeks dimensi HDI kemudian
dikumpulkan ke dalam indeks komposit menggunakan rata-rata geometrik.
HDI menyederhanakan dan menangkap hanya sebagian dari apa yang dibutuhkan pembangunan
manusia. Ini tidak mencerminkan ketidaksetaraan, kemiskinan, keamanan manusia,
pemberdayaan, dll.

Berdasarkan data Human Development Report 2019 UNDP untuk Indonesia urutan 111 dari
ranking 189 Negara di Dunia dengan dengan Pembangunan Manusia Tinggi.

Konsep Dasar Pembangunan Manusia

Pembangunan manusia sejatinya memiliki makna yang luas. Namun, ide dasar pembangunan
manusia itu sendiri yaitu pertumbuhan positif dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, dan
lingkungan, serta perubahan dalam kesejahteraan manusianya. Ide dasar ini memiliki fokus
kepada manusia dan kesejahteraannya. United Nations Development Programme (UNDP)
menempatkan manusia sebagai kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Oleh karena itu, tujuan
utama dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya
untuk menikmati umur panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Hal ini
tampaknya merupakan suatu kenyataan yang sederhana. Tetapi hal ini seringkali terlupakan oleh
berbagai kesibukan jangka pendek untuk mengumpulkan harta dan uang, atau hanya berorientasi
pada aspek ekonomi saja (Human Development Report 1990).

Definisi Pembangunan Manusia

Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari pembangunan adalah
menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati umur panjang,
sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Hal ini tampaknya merupakan suatu kenyataan
yang sederhana. Tetapi hal ini seringkali terlupakan oleh berbagai kesibukan jangka pendek
untuk mengumpulkan harta dan uang“. (Human Development Report 1990).

Pembangunan manusia adalah proses perluasan pilihan masyarakat. Pada prinsipnya, pilihan
manusia sangat banyak jumlahnya dan berubah setiap saat. Tetapi pada semua level
pembangunan, ada tiga pilihan yang paling mendasar yaitu untuk berumur panjang dan hidup
sehat, untuk memperoleh pendidikan dan untuk memiliki akses terhadap sumber-sumber
kebutuhan agar hidup secara layak. Apabila ketiga hal mendasar tersebut tidak dimiliki, maka
pilihan lain tidak dapat diakses.
Pembangunan manusia tidak hanya sebatas hal tersebut. Terdapat beberapa pilihan tambahan
lainnya, mulai dari politik, kebebasan ekonomi dan sosial, sehingga memiliki peluang untuk
menjadi kreatif dan produktif, serta juga dapat menikmati harga diri pribadi dan jaminan hak
asasi manusia.

Pembangunan manusia memiliki dua sisi. Pertama, pembentukan kapabilitas manusia seperti
peningkatan kesehatan, pendidikan, dan kemampuan. Kedua, penggunaan kapabilitas yang
mereka miliki seperti untuk menikmati waktu luang, untuk tujuan produktif atau aktif dalam
kegiatan budaya, sosial, dan urusan politik. Apabila skala pembangunan manusia tidak
seimbang, kemungkinan akan terjadi ketidakstabilan.

Berdasarkan konsep pembangunan manusia, pendapatan merupakan salah satu pilihan yang
harus dimiliki. Akan tetapi, pembangunan bukan sekedar perluasan pendapatan dan
kesejahteraan. Pembangunan manusia harus berfokus pada manusia, sebagai obyek
pembangunan.

Dalam Human Development Report1996, UNDP mendefinisikan pembangunan manusia


sebagaiproses dimana masyarakat dapat memperluas berbagai pilihan-pilihannya. Pendapatan
merupakan salah satu faktor penentu pilihan, tetapi terdapat juga beberapa faktor yang lebih
penting lainnya, yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan fisik yang baik serta kebebasan dalam
bertindak. Laporan tersebut juga memuat cakupan dimensi dalam pembangunan manusia, yaitu:

Pemberdayaan yang dipengaruhi oleh kapabilitas, setiap orang bebas untuk melakukan sesuatu
tetapi jika tidak memiliki kapabilitas maka tidak akanmenikmati kebebasan tersebut. Dengan
bekerja sama maka akan tercipta perluasan pilihan seseorang. Dengan demikian pembangunan
manusia tidak hanya fokus pada individual tetapi juga pada bagaimana kehidupan sosialnya.-
Kesetaraan yang bermakna kesamaan peluang atau kesempatan.

Pengukuran Pembangunan Manusia

Pembangunan manusia menggunakan pengukuran yang sudah dikenalkan oleh UNDP pada
tahun 1990, yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada Human Development Report1990
diperkenalkan tiga indikator pembentuk indeks pembangunan manusia yaitu umur panjang dan
hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
2. BAGAIMANA PELAKSANAAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA? BERIKAN
ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN MEMBERIKAN
CONTOHNYA.

Indeks pembangunan manusia (IPM) terus mengalami peningkatan rata-rata sekitar 0,89 persen.
Dari kategori sedang pada 2014, indeks pembangunan manusia menjadi kategori tinggi pada
2018. Peningkatan IPM ini merupakan bukti kerja nyata pemerintah dalam mensejahterakan
rakyatnya.

Bulan April lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data IPM. Pada 2018, IPM Indonesia
mencapai 71,39 persen. Angka ini meningkat sebesar 0,58 poin atau tumbuh sebesar 0,82 persen
dibandingkan 2017. Artinya, pembangunan manusia di Indonesia terus mengalami kemajuan.

Pembangunan manusia menurut standar United Nations Development Program (UNDP), terdiri
dari 4 kriteria, yakni IPM >80 kategori sangat tinggi, IPM 70-79 kategori tinggi. serta IPM 60-79
kategori sedang. Untuk itu IPM Indonesia 2018 di atas 70 tersebut mengindikasikan bahwa
pembangunan manusia Indonesia masuk kategori tinggi.

Perlu diketahui, selama empat tahun lebih, indeks pembangunan manusia terus mengalami
peningkatan. Terhitung pada 2014, IPM berada di angka 68,90. Kemudian, di 2015 menjadi
69,55, selanjutnya di 2016 sebesar 70,18, pada 2017 mencapai 70,8, dan 71,39 pada 2018, serta
2019 target IPM Indonesia mencapai 71,98.
Kemajuan pembangunan manusia pada 2018 juga terlihat dari perubahan status pembangunan
manusia di tingkat provinsi. Secara umum, ada 8 provinsi yang naik kelas atau mengalami
peningkatan status pembangunan manusia. Tujuh provinsi yang berstatus sedang pada 2017
berubah status menjadi 'tinggi'. Sementara itu, ada satu provinsi yang mengalami peningkatan
status dari rendah ke sedang.

Pada 2018, hanya ada satu provinsi yang IPM-nya masuk kategori sangat tinggi yaitu DKI
Jakarta, kemudian ada 12 provinsi yang masuk kategori sedang, sementara itu 21 provinsi masuk
kategori tinggi. IPM tertinggi adalah DKI Jakarta yang mencapai 80,47, sementara yang terendah
Papua, yaitu 60,06.

Penjelasan mengenai variabel di dalam dataset ini:

- kode_provinsi: menyatakan kode dari setiap Provinsi di Indonesia sesuai ketentuan BPS
merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019 dengan tipe
data numerik.
- nama_provinsi: menyatakan lingkup data berasal dari wilayah Provinsi di Indonesia
sesuai ketentuan BPS merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3
Tahun 2019 dengan tipe data teks.
- indeks_pembangunan_manusia : menyatakan nilai indeks pembangunan manusia
berdasarkan provinsi dengan tipe data numerik.
- satuan: menyatakan satuan dari pengukuran indeks pembangunan manusia berdasarkan
provinsi dalam poin dengan tipe data teks.
- tahun: menyatakan tahun produksi data dengan tipe data numerik.

Apa Saja Manfaat IPM?

- IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya


membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
- IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.
- Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja
Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi
Umum (DAU).
Mengapa Metodologi IPM Diubah?

Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.

PERTAMA

Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM. Angka melek
huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak dapat
menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf di sebagian besar
daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat pendidikan antardaerah dengan
baik.

PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah.

KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM menggambarkan


bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh capaian tinggi dari dimensi lain.

Apa Saja yang Berubah?

Indikator

- Angka Melek Huruf pada metode lama diganti dengan Angka Harapan Lama Sekolah .
- Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita diganti dengan Produk Nasional Bruto (PNB)
per kapita.

Metode Penghitungan

Metode agregasi diubah dari rata-rata aritmatik menjadi rata-rata geometrik.

Apa Keunggulan IPM Metode Baru?

Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik (diskriminatif).

- Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah, dapat
diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan perubahan yang terjadi.
- PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan masyarakat pada
suatu wilayah.
3. APAKAH MANFAAT MEMPELAJARI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA?
BERIKAN ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN MEMBERIKAN
CONTOHNYA.

Manfaat Indeks Pembangunan Manusia

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM dapat menentukan peringkat atau level
pembangunan suatu wilayah/negara.

Mempelajari Pembangunan Manusia

Mengutip isi Human Development Report (HDR) pertama tahun 1990, pembangunan manusia
adalah suatu proses untuk memperbanyak pilihan-pilihan yang dimiliki oleh manusia. Diantara
banyak pilihan tersebut, pilihan yang terpenting adalah untuk berumur panjang dan sehat, untuk
berilmu pengetahuan, dan untuk mempunyai akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan agar
dapat hidup secara layak.

Mengetahui Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis


sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui
pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat;
pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat
luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka harapan
hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan
indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Adapun untuk mengukur dimensi hidup
layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok
yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang
mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.

Proses pembangunan yang dilakukan oleh setiap negara hendaknya mencakup seluruh aspek,
termasuk pembangunan manusia. Pembangunan manusia penting untuk dilakukan demi
mencapai kemakmuran penduduk suatu negara. Indikator keberhasilan suatu negara dalam
proses pembangunan manusia dapat dilihat melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Dilansir dari laman resmi Badan Pusat Statistik, IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat
mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, dan pendidikan.
Selain itu, IPM juga digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara tergolong dalam
negara maju, negara berkembang, atau negara terbelakang. Lalu apa itu Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)? Yuk simak artikel berikut agar kamu tahu tentang IPM.

Mengenal Fungsi IPM

BPS juga menjelaskan terkait pemanfaatan indeks pembangunan manusia (IPM) ini. Ada 3
manfaat IPM yang dijabarkan, yaitu:

IPM sebagai indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas
hidup manusia (penduduk) IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara. Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis yang bisa digunakan sebagai
ukuran kinerja pemerintah. IPM pun menjadi salah satu penentuan dana alokasi umum (DAU).

Bagaimana membaca angka IPM?

Sejak tahun 2014, angka IPM di Indonesia disajikan secara tahunan. IPM pun menjadi salah satu
patokan keberhasilan pemerintah dalam melakukan pembangunan di berbagai sektor. IPM
sendiri disajikan dalam skor, 0-100. Penyajiannya pun tanpa satuan. Karenanya, terkadang
masyarakat kebingungan bagaimana menilai kualitas IPM.

BPS merilis panduan mengenai pengelompokan status pencapaian IPM. Ada 4 kelompok:

- Sangat tinggi, skor IPM di atas 80


- Tinggi, skor IPM antara 70 dan 80
- Sedang, skor IPM antara 60 dan 70
- Rendah, skor IPM di bawah 60

Mengetahui Komponen Indeks Pembangunan Manusia

- Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup (AHH) pada waktu lahir merupakan rata-rata perkiraan banyak tahun
yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup.
- Angka Melek Huruf

Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan
menulis huruf latin dan huruf lainnya.

- Rata-Rata Lama Sekolah

Rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia 15
tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal.

- Pengeluaran Riil per Kapita yang disesuaikan

UNDP mengukur standar hidup layak menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) riil yang
disesuaikan, sedangkan BPS dalam menghitung standar hidup layak menggunakan rata-rata
pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan dengan formula.
Nama : Gunawan

Nim : 20105615

Prodi : S1 Manajemen Sore B

TUGAS KE-7 SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. APAKAH SUBJEK DAN OBJEK DARI DARI INDEKS PEMBANGUNAN


MANUSIA? BERIKAN ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN
MEMBERIKAN CONTOHNYA.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diciptakan untuk menekankan bahwa manusia dan
kemampuan mereka harus menjadi kriteria utama untuk menilai perkembangan suatu negara,
bukan pertumbuhan ekonomi semata. IPM juga dapat digunakan untuk mempertanyakan pilihan
kebijakan nasional, menanyakan bagaimana dua negara dengan tingkat GNI per kapita yang
sama dapat berakhir dengan hasil pembangunan manusia yang berbeda. Perbedaan ini dapat
merangsang perdebatan tentang prioritas kebijakan pemerintah.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah ringkasan ukuran pencapaian rata-rata dalam
dimensi utama pembangunan manusia: kehidupan yang panjang dan sehat, berpengetahuan luas
dan memiliki standar hidup yang layak. HDI adalah rata-rata geometrik indeks yang
dinormalisasi untuk masing-masing dari tiga dimensi.

1. Dimensi kesehatan dinilai oleh harapan hidup saat lahir.


2. Dimensi pendidikan diukur dengan rata-rata masa sekolah untuk orang dewasa berusia
25 tahun dan lebih dan tahun sekolah yang diharapkan untuk anak-anak usia sekolah
yang memasuki usia.
3. Dimensi standar hidup diukur oleh pendapatan nasional bruto per kapita. HDI
menggunakan logaritma pendapatan, untuk mencerminkan semakin pentingnya
pendapatan dengan meningkatnya GNI. Skor untuk tiga indeks dimensi HDI kemudian
dikumpulkan ke dalam indeks komposit menggunakan rata-rata geometrik.
HDI menyederhanakan dan menangkap hanya sebagian dari apa yang dibutuhkan pembangunan
manusia. Ini tidak mencerminkan ketidaksetaraan, kemiskinan, keamanan manusia,
pemberdayaan, dll.

Berdasarkan data Human Development Report 2019 UNDP untuk Indonesia urutan 111 dari
ranking 189 Negara di Dunia dengan dengan Pembangunan Manusia Tinggi.

Konsep Dasar Pembangunan Manusia

Pembangunan manusia sejatinya memiliki makna yang luas. Namun, ide dasar pembangunan
manusia itu sendiri yaitu pertumbuhan positif dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, dan
lingkungan, serta perubahan dalam kesejahteraan manusianya. Ide dasar ini memiliki fokus
kepada manusia dan kesejahteraannya. United Nations Development Programme (UNDP)
menempatkan manusia sebagai kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Oleh karena itu, tujuan
utama dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya
untuk menikmati umur panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Hal ini
tampaknya merupakan suatu kenyataan yang sederhana. Tetapi hal ini seringkali terlupakan oleh
berbagai kesibukan jangka pendek untuk mengumpulkan harta dan uang, atau hanya berorientasi
pada aspek ekonomi saja (Human Development Report 1990).

Definisi Pembangunan Manusia

Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari pembangunan adalah
menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati umur panjang,
sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Hal ini tampaknya merupakan suatu kenyataan
yang sederhana. Tetapi hal ini seringkali terlupakan oleh berbagai kesibukan jangka pendek
untuk mengumpulkan harta dan uang“. (Human Development Report 1990).

Pembangunan manusia adalah proses perluasan pilihan masyarakat. Pada prinsipnya, pilihan
manusia sangat banyak jumlahnya dan berubah setiap saat. Tetapi pada semua level
pembangunan, ada tiga pilihan yang paling mendasar yaitu untuk berumur panjang dan hidup
sehat, untuk memperoleh pendidikan dan untuk memiliki akses terhadap sumber-sumber
kebutuhan agar hidup secara layak. Apabila ketiga hal mendasar tersebut tidak dimiliki, maka
pilihan lain tidak dapat diakses.
Pembangunan manusia tidak hanya sebatas hal tersebut. Terdapat beberapa pilihan tambahan
lainnya, mulai dari politik, kebebasan ekonomi dan sosial, sehingga memiliki peluang untuk
menjadi kreatif dan produktif, serta juga dapat menikmati harga diri pribadi dan jaminan hak
asasi manusia.

Pembangunan manusia memiliki dua sisi. Pertama, pembentukan kapabilitas manusia seperti
peningkatan kesehatan, pendidikan, dan kemampuan. Kedua, penggunaan kapabilitas yang
mereka miliki seperti untuk menikmati waktu luang, untuk tujuan produktif atau aktif dalam
kegiatan budaya, sosial, dan urusan politik. Apabila skala pembangunan manusia tidak
seimbang, kemungkinan akan terjadi ketidakstabilan.

Berdasarkan konsep pembangunan manusia, pendapatan merupakan salah satu pilihan yang
harus dimiliki. Akan tetapi, pembangunan bukan sekedar perluasan pendapatan dan
kesejahteraan. Pembangunan manusia harus berfokus pada manusia, sebagai obyek
pembangunan.

Dalam Human Development Report1996, UNDP mendefinisikan pembangunan manusia


sebagaiproses dimana masyarakat dapat memperluas berbagai pilihan-pilihannya. Pendapatan
merupakan salah satu faktor penentu pilihan, tetapi terdapat juga beberapa faktor yang lebih
penting lainnya, yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan fisik yang baik serta kebebasan dalam
bertindak. Laporan tersebut juga memuat cakupan dimensi dalam pembangunan manusia, yaitu:

Pemberdayaan yang dipengaruhi oleh kapabilitas, setiap orang bebas untuk melakukan sesuatu
tetapi jika tidak memiliki kapabilitas maka tidak akanmenikmati kebebasan tersebut. Dengan
bekerja sama maka akan tercipta perluasan pilihan seseorang. Dengan demikian pembangunan
manusia tidak hanya fokus pada individual tetapi juga pada bagaimana kehidupan sosialnya.-
Kesetaraan yang bermakna kesamaan peluang atau kesempatan.

Pengukuran Pembangunan Manusia

Pembangunan manusia menggunakan pengukuran yang sudah dikenalkan oleh UNDP pada
tahun 1990, yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada Human Development Report1990
diperkenalkan tiga indikator pembentuk indeks pembangunan manusia yaitu umur panjang dan
hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
2. BAGAIMANA PELAKSANAAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA? BERIKAN
ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN MEMBERIKAN
CONTOHNYA.

Indeks pembangunan manusia (IPM) terus mengalami peningkatan rata-rata sekitar 0,89 persen.
Dari kategori sedang pada 2014, indeks pembangunan manusia menjadi kategori tinggi pada
2018. Peningkatan IPM ini merupakan bukti kerja nyata pemerintah dalam mensejahterakan
rakyatnya.

Bulan April lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data IPM. Pada 2018, IPM Indonesia
mencapai 71,39 persen. Angka ini meningkat sebesar 0,58 poin atau tumbuh sebesar 0,82 persen
dibandingkan 2017. Artinya, pembangunan manusia di Indonesia terus mengalami kemajuan.

Pembangunan manusia menurut standar United Nations Development Program (UNDP), terdiri
dari 4 kriteria, yakni IPM >80 kategori sangat tinggi, IPM 70-79 kategori tinggi. serta IPM 60-79
kategori sedang. Untuk itu IPM Indonesia 2018 di atas 70 tersebut mengindikasikan bahwa
pembangunan manusia Indonesia masuk kategori tinggi.

Perlu diketahui, selama empat tahun lebih, indeks pembangunan manusia terus mengalami
peningkatan. Terhitung pada 2014, IPM berada di angka 68,90. Kemudian, di 2015 menjadi
69,55, selanjutnya di 2016 sebesar 70,18, pada 2017 mencapai 70,8, dan 71,39 pada 2018, serta
2019 target IPM Indonesia mencapai 71,98.
Kemajuan pembangunan manusia pada 2018 juga terlihat dari perubahan status pembangunan
manusia di tingkat provinsi. Secara umum, ada 8 provinsi yang naik kelas atau mengalami
peningkatan status pembangunan manusia. Tujuh provinsi yang berstatus sedang pada 2017
berubah status menjadi 'tinggi'. Sementara itu, ada satu provinsi yang mengalami peningkatan
status dari rendah ke sedang.

Pada 2018, hanya ada satu provinsi yang IPM-nya masuk kategori sangat tinggi yaitu DKI
Jakarta, kemudian ada 12 provinsi yang masuk kategori sedang, sementara itu 21 provinsi masuk
kategori tinggi. IPM tertinggi adalah DKI Jakarta yang mencapai 80,47, sementara yang terendah
Papua, yaitu 60,06.

Penjelasan mengenai variabel di dalam dataset ini:

- kode_provinsi: menyatakan kode dari setiap Provinsi di Indonesia sesuai ketentuan BPS
merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019 dengan tipe
data numerik.
- nama_provinsi: menyatakan lingkup data berasal dari wilayah Provinsi di Indonesia
sesuai ketentuan BPS merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3
Tahun 2019 dengan tipe data teks.
- indeks_pembangunan_manusia : menyatakan nilai indeks pembangunan manusia
berdasarkan provinsi dengan tipe data numerik.
- satuan: menyatakan satuan dari pengukuran indeks pembangunan manusia berdasarkan
provinsi dalam poin dengan tipe data teks.
- tahun: menyatakan tahun produksi data dengan tipe data numerik.

Apa Saja Manfaat IPM?

- IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya


membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
- IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.
- Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja
Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi
Umum (DAU).
Mengapa Metodologi IPM Diubah?

Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.

PERTAMA

Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM. Angka melek
huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak dapat
menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf di sebagian besar
daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat pendidikan antardaerah dengan
baik.

PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah.

KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM menggambarkan


bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh capaian tinggi dari dimensi lain.

Apa Saja yang Berubah?

Indikator

- Angka Melek Huruf pada metode lama diganti dengan Angka Harapan Lama Sekolah .
- Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita diganti dengan Produk Nasional Bruto (PNB)
per kapita.

Metode Penghitungan

Metode agregasi diubah dari rata-rata aritmatik menjadi rata-rata geometrik.

Apa Keunggulan IPM Metode Baru?

Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik (diskriminatif).

- Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah, dapat
diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan perubahan yang terjadi.
- PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan masyarakat pada
suatu wilayah.
3. APAKAH MANFAAT MEMPELAJARI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA?
BERIKAN ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN MEMBERIKAN
CONTOHNYA.

Manfaat Indeks Pembangunan Manusia

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM dapat menentukan peringkat atau level
pembangunan suatu wilayah/negara.

Mempelajari Pembangunan Manusia

Mengutip isi Human Development Report (HDR) pertama tahun 1990, pembangunan manusia
adalah suatu proses untuk memperbanyak pilihan-pilihan yang dimiliki oleh manusia. Diantara
banyak pilihan tersebut, pilihan yang terpenting adalah untuk berumur panjang dan sehat, untuk
berilmu pengetahuan, dan untuk mempunyai akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan agar
dapat hidup secara layak.

Mengetahui Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis


sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui
pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat;
pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat
luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka harapan
hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan
indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Adapun untuk mengukur dimensi hidup
layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok
yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang
mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.

Proses pembangunan yang dilakukan oleh setiap negara hendaknya mencakup seluruh aspek,
termasuk pembangunan manusia. Pembangunan manusia penting untuk dilakukan demi
mencapai kemakmuran penduduk suatu negara. Indikator keberhasilan suatu negara dalam
proses pembangunan manusia dapat dilihat melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Dilansir dari laman resmi Badan Pusat Statistik, IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat
mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, dan pendidikan.
Selain itu, IPM juga digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara tergolong dalam
negara maju, negara berkembang, atau negara terbelakang. Lalu apa itu Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)? Yuk simak artikel berikut agar kamu tahu tentang IPM.

Mengenal Fungsi IPM

BPS juga menjelaskan terkait pemanfaatan indeks pembangunan manusia (IPM) ini. Ada 3
manfaat IPM yang dijabarkan, yaitu:

IPM sebagai indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas
hidup manusia (penduduk) IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara. Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis yang bisa digunakan sebagai
ukuran kinerja pemerintah. IPM pun menjadi salah satu penentuan dana alokasi umum (DAU).

Bagaimana membaca angka IPM?

Sejak tahun 2014, angka IPM di Indonesia disajikan secara tahunan. IPM pun menjadi salah satu
patokan keberhasilan pemerintah dalam melakukan pembangunan di berbagai sektor. IPM
sendiri disajikan dalam skor, 0-100. Penyajiannya pun tanpa satuan. Karenanya, terkadang
masyarakat kebingungan bagaimana menilai kualitas IPM.

BPS merilis panduan mengenai pengelompokan status pencapaian IPM. Ada 4 kelompok:

- Sangat tinggi, skor IPM di atas 80


- Tinggi, skor IPM antara 70 dan 80
- Sedang, skor IPM antara 60 dan 70
- Rendah, skor IPM di bawah 60

Mengetahui Komponen Indeks Pembangunan Manusia

- Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup (AHH) pada waktu lahir merupakan rata-rata perkiraan banyak tahun
yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup.
- Angka Melek Huruf

Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan
menulis huruf latin dan huruf lainnya.

- Rata-Rata Lama Sekolah

Rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia 15
tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal.

- Pengeluaran Riil per Kapita yang disesuaikan

UNDP mengukur standar hidup layak menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) riil yang
disesuaikan, sedangkan BPS dalam menghitung standar hidup layak menggunakan rata-rata
pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan dengan formula.
Nama : LIDYA ANANDA PUTRI

Nim : 20105556

Prodi : S1 Manajemen Sore B

TUGAS KE-7 SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. APAKAH SUBJEK DAN OBJEK DARI DARI INDEKS PEMBANGUNAN


MANUSIA? BERIKAN ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN
MEMBERIKAN CONTOHNYA.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diciptakan untuk menekankan bahwa manusia dan
kemampuan mereka harus menjadi kriteria utama untuk menilai perkembangan suatu negara,
bukan pertumbuhan ekonomi semata. IPM juga dapat digunakan untuk mempertanyakan pilihan
kebijakan nasional, menanyakan bagaimana dua negara dengan tingkat GNI per kapita yang
sama dapat berakhir dengan hasil pembangunan manusia yang berbeda. Perbedaan ini dapat
merangsang perdebatan tentang prioritas kebijakan pemerintah.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah ringkasan ukuran pencapaian rata-rata dalam
dimensi utama pembangunan manusia: kehidupan yang panjang dan sehat, berpengetahuan luas
dan memiliki standar hidup yang layak. HDI adalah rata-rata geometrik indeks yang
dinormalisasi untuk masing-masing dari tiga dimensi.

1. Dimensi kesehatan dinilai oleh harapan hidup saat lahir.


2. Dimensi pendidikan diukur dengan rata-rata masa sekolah untuk orang dewasa berusia
25 tahun dan lebih dan tahun sekolah yang diharapkan untuk anak-anak usia sekolah
yang memasuki usia.
3. Dimensi standar hidup diukur oleh pendapatan nasional bruto per kapita. HDI
menggunakan logaritma pendapatan, untuk mencerminkan semakin pentingnya
pendapatan dengan meningkatnya GNI. Skor untuk tiga indeks dimensi HDI kemudian
dikumpulkan ke dalam indeks komposit menggunakan rata-rata geometrik.
HDI menyederhanakan dan menangkap hanya sebagian dari apa yang dibutuhkan pembangunan
manusia. Ini tidak mencerminkan ketidaksetaraan, kemiskinan, keamanan manusia,
pemberdayaan, dll.

Berdasarkan data Human Development Report 2019 UNDP untuk Indonesia urutan 111 dari
ranking 189 Negara di Dunia dengan dengan Pembangunan Manusia Tinggi.

Konsep Dasar Pembangunan Manusia

Pembangunan manusia sejatinya memiliki makna yang luas. Namun, ide dasar pembangunan
manusia itu sendiri yaitu pertumbuhan positif dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, dan
lingkungan, serta perubahan dalam kesejahteraan manusianya. Ide dasar ini memiliki fokus
kepada manusia dan kesejahteraannya. United Nations Development Programme (UNDP)
menempatkan manusia sebagai kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Oleh karena itu, tujuan
utama dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya
untuk menikmati umur panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Hal ini
tampaknya merupakan suatu kenyataan yang sederhana. Tetapi hal ini seringkali terlupakan oleh
berbagai kesibukan jangka pendek untuk mengumpulkan harta dan uang, atau hanya berorientasi
pada aspek ekonomi saja (Human Development Report 1990).

Definisi Pembangunan Manusia

Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari pembangunan adalah
menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati umur panjang,
sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Hal ini tampaknya merupakan suatu kenyataan
yang sederhana. Tetapi hal ini seringkali terlupakan oleh berbagai kesibukan jangka pendek
untuk mengumpulkan harta dan uang“. (Human Development Report 1990).

Pembangunan manusia adalah proses perluasan pilihan masyarakat. Pada prinsipnya, pilihan
manusia sangat banyak jumlahnya dan berubah setiap saat. Tetapi pada semua level
pembangunan, ada tiga pilihan yang paling mendasar yaitu untuk berumur panjang dan hidup
sehat, untuk memperoleh pendidikan dan untuk memiliki akses terhadap sumber-sumber
kebutuhan agar hidup secara layak. Apabila ketiga hal mendasar tersebut tidak dimiliki, maka
pilihan lain tidak dapat diakses.
Pembangunan manusia tidak hanya sebatas hal tersebut. Terdapat beberapa pilihan tambahan
lainnya, mulai dari politik, kebebasan ekonomi dan sosial, sehingga memiliki peluang untuk
menjadi kreatif dan produktif, serta juga dapat menikmati harga diri pribadi dan jaminan hak
asasi manusia.

Pembangunan manusia memiliki dua sisi. Pertama, pembentukan kapabilitas manusia seperti
peningkatan kesehatan, pendidikan, dan kemampuan. Kedua, penggunaan kapabilitas yang
mereka miliki seperti untuk menikmati waktu luang, untuk tujuan produktif atau aktif dalam
kegiatan budaya, sosial, dan urusan politik. Apabila skala pembangunan manusia tidak
seimbang, kemungkinan akan terjadi ketidakstabilan.

Berdasarkan konsep pembangunan manusia, pendapatan merupakan salah satu pilihan yang
harus dimiliki. Akan tetapi, pembangunan bukan sekedar perluasan pendapatan dan
kesejahteraan. Pembangunan manusia harus berfokus pada manusia, sebagai obyek
pembangunan.

Dalam Human Development Report1996, UNDP mendefinisikan pembangunan manusia


sebagaiproses dimana masyarakat dapat memperluas berbagai pilihan-pilihannya. Pendapatan
merupakan salah satu faktor penentu pilihan, tetapi terdapat juga beberapa faktor yang lebih
penting lainnya, yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan fisik yang baik serta kebebasan dalam
bertindak. Laporan tersebut juga memuat cakupan dimensi dalam pembangunan manusia, yaitu:

Pemberdayaan yang dipengaruhi oleh kapabilitas, setiap orang bebas untuk melakukan sesuatu
tetapi jika tidak memiliki kapabilitas maka tidak akanmenikmati kebebasan tersebut. Dengan
bekerja sama maka akan tercipta perluasan pilihan seseorang. Dengan demikian pembangunan
manusia tidak hanya fokus pada individual tetapi juga pada bagaimana kehidupan sosialnya.-
Kesetaraan yang bermakna kesamaan peluang atau kesempatan.

Pengukuran Pembangunan Manusia

Pembangunan manusia menggunakan pengukuran yang sudah dikenalkan oleh UNDP pada
tahun 1990, yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada Human Development Report1990
diperkenalkan tiga indikator pembentuk indeks pembangunan manusia yaitu umur panjang dan
hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
2. BAGAIMANA PELAKSANAAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA? BERIKAN
ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN MEMBERIKAN
CONTOHNYA.

Indeks pembangunan manusia (IPM) terus mengalami peningkatan rata-rata sekitar 0,89 persen.
Dari kategori sedang pada 2014, indeks pembangunan manusia menjadi kategori tinggi pada
2018. Peningkatan IPM ini merupakan bukti kerja nyata pemerintah dalam mensejahterakan
rakyatnya.

Bulan April lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data IPM. Pada 2018, IPM Indonesia
mencapai 71,39 persen. Angka ini meningkat sebesar 0,58 poin atau tumbuh sebesar 0,82 persen
dibandingkan 2017. Artinya, pembangunan manusia di Indonesia terus mengalami kemajuan.

Pembangunan manusia menurut standar United Nations Development Program (UNDP), terdiri
dari 4 kriteria, yakni IPM >80 kategori sangat tinggi, IPM 70-79 kategori tinggi. serta IPM 60-79
kategori sedang. Untuk itu IPM Indonesia 2018 di atas 70 tersebut mengindikasikan bahwa
pembangunan manusia Indonesia masuk kategori tinggi.

Perlu diketahui, selama empat tahun lebih, indeks pembangunan manusia terus mengalami
peningkatan. Terhitung pada 2014, IPM berada di angka 68,90. Kemudian, di 2015 menjadi
69,55, selanjutnya di 2016 sebesar 70,18, pada 2017 mencapai 70,8, dan 71,39 pada 2018, serta
2019 target IPM Indonesia mencapai 71,98.
Kemajuan pembangunan manusia pada 2018 juga terlihat dari perubahan status pembangunan
manusia di tingkat provinsi. Secara umum, ada 8 provinsi yang naik kelas atau mengalami
peningkatan status pembangunan manusia. Tujuh provinsi yang berstatus sedang pada 2017
berubah status menjadi 'tinggi'. Sementara itu, ada satu provinsi yang mengalami peningkatan
status dari rendah ke sedang.

Pada 2018, hanya ada satu provinsi yang IPM-nya masuk kategori sangat tinggi yaitu DKI
Jakarta, kemudian ada 12 provinsi yang masuk kategori sedang, sementara itu 21 provinsi masuk
kategori tinggi. IPM tertinggi adalah DKI Jakarta yang mencapai 80,47, sementara yang terendah
Papua, yaitu 60,06.

Penjelasan mengenai variabel di dalam dataset ini:

- kode_provinsi: menyatakan kode dari setiap Provinsi di Indonesia sesuai ketentuan BPS
merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019 dengan tipe
data numerik.
- nama_provinsi: menyatakan lingkup data berasal dari wilayah Provinsi di Indonesia
sesuai ketentuan BPS merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3
Tahun 2019 dengan tipe data teks.
- indeks_pembangunan_manusia : menyatakan nilai indeks pembangunan manusia
berdasarkan provinsi dengan tipe data numerik.
- satuan: menyatakan satuan dari pengukuran indeks pembangunan manusia berdasarkan
provinsi dalam poin dengan tipe data teks.
- tahun: menyatakan tahun produksi data dengan tipe data numerik.

Apa Saja Manfaat IPM?

- IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya


membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
- IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.
- Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja
Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi
Umum (DAU).
Mengapa Metodologi IPM Diubah?

Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.

PERTAMA

Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM. Angka melek
huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak dapat
menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf di sebagian besar
daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat pendidikan antardaerah dengan
baik.

PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah.

KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM menggambarkan


bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh capaian tinggi dari dimensi lain.

Apa Saja yang Berubah?

Indikator

- Angka Melek Huruf pada metode lama diganti dengan Angka Harapan Lama Sekolah .
- Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita diganti dengan Produk Nasional Bruto (PNB)
per kapita.

Metode Penghitungan

Metode agregasi diubah dari rata-rata aritmatik menjadi rata-rata geometrik.

Apa Keunggulan IPM Metode Baru?

Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik (diskriminatif).

- Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah, dapat
diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan perubahan yang terjadi.
- PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan masyarakat pada
suatu wilayah.
3. APAKAH MANFAAT MEMPELAJARI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA?
BERIKAN ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN MEMBERIKAN
CONTOHNYA.

Manfaat Indeks Pembangunan Manusia

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM dapat menentukan peringkat atau level
pembangunan suatu wilayah/negara.

Mempelajari Pembangunan Manusia

Mengutip isi Human Development Report (HDR) pertama tahun 1990, pembangunan manusia
adalah suatu proses untuk memperbanyak pilihan-pilihan yang dimiliki oleh manusia. Diantara
banyak pilihan tersebut, pilihan yang terpenting adalah untuk berumur panjang dan sehat, untuk
berilmu pengetahuan, dan untuk mempunyai akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan agar
dapat hidup secara layak.

Mengetahui Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis


sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui
pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat;
pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat
luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka harapan
hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan
indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Adapun untuk mengukur dimensi hidup
layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok
yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang
mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.

Proses pembangunan yang dilakukan oleh setiap negara hendaknya mencakup seluruh aspek,
termasuk pembangunan manusia. Pembangunan manusia penting untuk dilakukan demi
mencapai kemakmuran penduduk suatu negara. Indikator keberhasilan suatu negara dalam
proses pembangunan manusia dapat dilihat melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Dilansir dari laman resmi Badan Pusat Statistik, IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat
mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, dan pendidikan.
Selain itu, IPM juga digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara tergolong dalam
negara maju, negara berkembang, atau negara terbelakang. Lalu apa itu Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)? Yuk simak artikel berikut agar kamu tahu tentang IPM.

Mengenal Fungsi IPM

BPS juga menjelaskan terkait pemanfaatan indeks pembangunan manusia (IPM) ini. Ada 3
manfaat IPM yang dijabarkan, yaitu:

IPM sebagai indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas
hidup manusia (penduduk) IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara. Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis yang bisa digunakan sebagai
ukuran kinerja pemerintah. IPM pun menjadi salah satu penentuan dana alokasi umum (DAU).

Bagaimana membaca angka IPM?

Sejak tahun 2014, angka IPM di Indonesia disajikan secara tahunan. IPM pun menjadi salah satu
patokan keberhasilan pemerintah dalam melakukan pembangunan di berbagai sektor. IPM
sendiri disajikan dalam skor, 0-100. Penyajiannya pun tanpa satuan. Karenanya, terkadang
masyarakat kebingungan bagaimana menilai kualitas IPM.

BPS merilis panduan mengenai pengelompokan status pencapaian IPM. Ada 4 kelompok:

- Sangat tinggi, skor IPM di atas 80


- Tinggi, skor IPM antara 70 dan 80
- Sedang, skor IPM antara 60 dan 70
- Rendah, skor IPM di bawah 60

Mengetahui Komponen Indeks Pembangunan Manusia

- Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup (AHH) pada waktu lahir merupakan rata-rata perkiraan banyak tahun
yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup.
- Angka Melek Huruf

Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan
menulis huruf latin dan huruf lainnya.

- Rata-Rata Lama Sekolah

Rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia 15
tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal.

- Pengeluaran Riil per Kapita yang disesuaikan

UNDP mengukur standar hidup layak menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) riil yang
disesuaikan, sedangkan BPS dalam menghitung standar hidup layak menggunakan rata-rata
pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan dengan formula.
Nama : Phaulyna Hartiningsih Pangadilang

Nim : 20105587

Prodi : S1 Manajemen Sore B

TUGAS KE-7 SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

1. APAKAH SUBJEK DAN OBJEK DARI DARI INDEKS PEMBANGUNAN


MANUSIA? BERIKAN ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN
MEMBERIKAN CONTOHNYA.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diciptakan untuk menekankan bahwa manusia dan
kemampuan mereka harus menjadi kriteria utama untuk menilai perkembangan suatu negara,
bukan pertumbuhan ekonomi semata. IPM juga dapat digunakan untuk mempertanyakan pilihan
kebijakan nasional, menanyakan bagaimana dua negara dengan tingkat GNI per kapita yang
sama dapat berakhir dengan hasil pembangunan manusia yang berbeda. Perbedaan ini dapat
merangsang perdebatan tentang prioritas kebijakan pemerintah.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah ringkasan ukuran pencapaian rata-rata dalam
dimensi utama pembangunan manusia: kehidupan yang panjang dan sehat, berpengetahuan luas
dan memiliki standar hidup yang layak. HDI adalah rata-rata geometrik indeks yang
dinormalisasi untuk masing-masing dari tiga dimensi.

1. Dimensi kesehatan dinilai oleh harapan hidup saat lahir.


2. Dimensi pendidikan diukur dengan rata-rata masa sekolah untuk orang dewasa berusia
25 tahun dan lebih dan tahun sekolah yang diharapkan untuk anak-anak usia sekolah
yang memasuki usia.
3. Dimensi standar hidup diukur oleh pendapatan nasional bruto per kapita. HDI
menggunakan logaritma pendapatan, untuk mencerminkan semakin pentingnya
pendapatan dengan meningkatnya GNI. Skor untuk tiga indeks dimensi HDI kemudian
dikumpulkan ke dalam indeks komposit menggunakan rata-rata geometrik.
HDI menyederhanakan dan menangkap hanya sebagian dari apa yang dibutuhkan pembangunan
manusia. Ini tidak mencerminkan ketidaksetaraan, kemiskinan, keamanan manusia,
pemberdayaan, dll.

Berdasarkan data Human Development Report 2019 UNDP untuk Indonesia urutan 111 dari
ranking 189 Negara di Dunia dengan dengan Pembangunan Manusia Tinggi.

Konsep Dasar Pembangunan Manusia

Pembangunan manusia sejatinya memiliki makna yang luas. Namun, ide dasar pembangunan
manusia itu sendiri yaitu pertumbuhan positif dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, dan
lingkungan, serta perubahan dalam kesejahteraan manusianya. Ide dasar ini memiliki fokus
kepada manusia dan kesejahteraannya. United Nations Development Programme (UNDP)
menempatkan manusia sebagai kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Oleh karena itu, tujuan
utama dari pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya
untuk menikmati umur panjang, sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Hal ini
tampaknya merupakan suatu kenyataan yang sederhana. Tetapi hal ini seringkali terlupakan oleh
berbagai kesibukan jangka pendek untuk mengumpulkan harta dan uang, atau hanya berorientasi
pada aspek ekonomi saja (Human Development Report 1990).

Definisi Pembangunan Manusia

Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari pembangunan adalah
menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati umur panjang,
sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif. Hal ini tampaknya merupakan suatu kenyataan
yang sederhana. Tetapi hal ini seringkali terlupakan oleh berbagai kesibukan jangka pendek
untuk mengumpulkan harta dan uang“. (Human Development Report 1990).

Pembangunan manusia adalah proses perluasan pilihan masyarakat. Pada prinsipnya, pilihan
manusia sangat banyak jumlahnya dan berubah setiap saat. Tetapi pada semua level
pembangunan, ada tiga pilihan yang paling mendasar yaitu untuk berumur panjang dan hidup
sehat, untuk memperoleh pendidikan dan untuk memiliki akses terhadap sumber-sumber
kebutuhan agar hidup secara layak. Apabila ketiga hal mendasar tersebut tidak dimiliki, maka
pilihan lain tidak dapat diakses.
Pembangunan manusia tidak hanya sebatas hal tersebut. Terdapat beberapa pilihan tambahan
lainnya, mulai dari politik, kebebasan ekonomi dan sosial, sehingga memiliki peluang untuk
menjadi kreatif dan produktif, serta juga dapat menikmati harga diri pribadi dan jaminan hak
asasi manusia.

Pembangunan manusia memiliki dua sisi. Pertama, pembentukan kapabilitas manusia seperti
peningkatan kesehatan, pendidikan, dan kemampuan. Kedua, penggunaan kapabilitas yang
mereka miliki seperti untuk menikmati waktu luang, untuk tujuan produktif atau aktif dalam
kegiatan budaya, sosial, dan urusan politik. Apabila skala pembangunan manusia tidak
seimbang, kemungkinan akan terjadi ketidakstabilan.

Berdasarkan konsep pembangunan manusia, pendapatan merupakan salah satu pilihan yang
harus dimiliki. Akan tetapi, pembangunan bukan sekedar perluasan pendapatan dan
kesejahteraan. Pembangunan manusia harus berfokus pada manusia, sebagai obyek
pembangunan.

Dalam Human Development Report1996, UNDP mendefinisikan pembangunan manusia


sebagaiproses dimana masyarakat dapat memperluas berbagai pilihan-pilihannya. Pendapatan
merupakan salah satu faktor penentu pilihan, tetapi terdapat juga beberapa faktor yang lebih
penting lainnya, yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan fisik yang baik serta kebebasan dalam
bertindak. Laporan tersebut juga memuat cakupan dimensi dalam pembangunan manusia, yaitu:

Pemberdayaan yang dipengaruhi oleh kapabilitas, setiap orang bebas untuk melakukan sesuatu
tetapi jika tidak memiliki kapabilitas maka tidak akanmenikmati kebebasan tersebut. Dengan
bekerja sama maka akan tercipta perluasan pilihan seseorang. Dengan demikian pembangunan
manusia tidak hanya fokus pada individual tetapi juga pada bagaimana kehidupan sosialnya.-
Kesetaraan yang bermakna kesamaan peluang atau kesempatan.

Pengukuran Pembangunan Manusia

Pembangunan manusia menggunakan pengukuran yang sudah dikenalkan oleh UNDP pada
tahun 1990, yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada Human Development Report1990
diperkenalkan tiga indikator pembentuk indeks pembangunan manusia yaitu umur panjang dan
hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.
2. BAGAIMANA PELAKSANAAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA? BERIKAN
ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN MEMBERIKAN
CONTOHNYA.

Indeks pembangunan manusia (IPM) terus mengalami peningkatan rata-rata sekitar 0,89 persen.
Dari kategori sedang pada 2014, indeks pembangunan manusia menjadi kategori tinggi pada
2018. Peningkatan IPM ini merupakan bukti kerja nyata pemerintah dalam mensejahterakan
rakyatnya.

Bulan April lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data IPM. Pada 2018, IPM Indonesia
mencapai 71,39 persen. Angka ini meningkat sebesar 0,58 poin atau tumbuh sebesar 0,82 persen
dibandingkan 2017. Artinya, pembangunan manusia di Indonesia terus mengalami kemajuan.

Pembangunan manusia menurut standar United Nations Development Program (UNDP), terdiri
dari 4 kriteria, yakni IPM >80 kategori sangat tinggi, IPM 70-79 kategori tinggi. serta IPM 60-79
kategori sedang. Untuk itu IPM Indonesia 2018 di atas 70 tersebut mengindikasikan bahwa
pembangunan manusia Indonesia masuk kategori tinggi.

Perlu diketahui, selama empat tahun lebih, indeks pembangunan manusia terus mengalami
peningkatan. Terhitung pada 2014, IPM berada di angka 68,90. Kemudian, di 2015 menjadi
69,55, selanjutnya di 2016 sebesar 70,18, pada 2017 mencapai 70,8, dan 71,39 pada 2018, serta
2019 target IPM Indonesia mencapai 71,98.
Kemajuan pembangunan manusia pada 2018 juga terlihat dari perubahan status pembangunan
manusia di tingkat provinsi. Secara umum, ada 8 provinsi yang naik kelas atau mengalami
peningkatan status pembangunan manusia. Tujuh provinsi yang berstatus sedang pada 2017
berubah status menjadi 'tinggi'. Sementara itu, ada satu provinsi yang mengalami peningkatan
status dari rendah ke sedang.

Pada 2018, hanya ada satu provinsi yang IPM-nya masuk kategori sangat tinggi yaitu DKI
Jakarta, kemudian ada 12 provinsi yang masuk kategori sedang, sementara itu 21 provinsi masuk
kategori tinggi. IPM tertinggi adalah DKI Jakarta yang mencapai 80,47, sementara yang terendah
Papua, yaitu 60,06.

Penjelasan mengenai variabel di dalam dataset ini:

- kode_provinsi: menyatakan kode dari setiap Provinsi di Indonesia sesuai ketentuan BPS
merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun 2019 dengan tipe
data numerik.
- nama_provinsi: menyatakan lingkup data berasal dari wilayah Provinsi di Indonesia
sesuai ketentuan BPS merujuk pada aturan Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 3
Tahun 2019 dengan tipe data teks.
- indeks_pembangunan_manusia : menyatakan nilai indeks pembangunan manusia
berdasarkan provinsi dengan tipe data numerik.
- satuan: menyatakan satuan dari pengukuran indeks pembangunan manusia berdasarkan
provinsi dalam poin dengan tipe data teks.
- tahun: menyatakan tahun produksi data dengan tipe data numerik.

Apa Saja Manfaat IPM?

- IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya


membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
- IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara.
- Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja
Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi
Umum (DAU).
Mengapa Metodologi IPM Diubah?

Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.

PERTAMA

Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan IPM. Angka melek
huruf sudah tidak relevan dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak dapat
menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf di sebagian besar
daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat pendidikan antardaerah dengan
baik.

PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah.

KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM menggambarkan


bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh capaian tinggi dari dimensi lain.

Apa Saja yang Berubah?

Indikator

- Angka Melek Huruf pada metode lama diganti dengan Angka Harapan Lama Sekolah .
- Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita diganti dengan Produk Nasional Bruto (PNB)
per kapita.

Metode Penghitungan

Metode agregasi diubah dari rata-rata aritmatik menjadi rata-rata geometrik.

Apa Keunggulan IPM Metode Baru?

Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik (diskriminatif).

- Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah, dapat
diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan perubahan yang terjadi.
- PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan masyarakat pada
suatu wilayah.
3. APAKAH MANFAAT MEMPELAJARI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA?
BERIKAN ANALISA SAUDARA DAN DIJELASKAN DENGAN MEMBERIKAN
CONTOHNYA.

Manfaat Indeks Pembangunan Manusia

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM dapat menentukan peringkat atau level
pembangunan suatu wilayah/negara.

Mempelajari Pembangunan Manusia

Mengutip isi Human Development Report (HDR) pertama tahun 1990, pembangunan manusia
adalah suatu proses untuk memperbanyak pilihan-pilihan yang dimiliki oleh manusia. Diantara
banyak pilihan tersebut, pilihan yang terpenting adalah untuk berumur panjang dan sehat, untuk
berilmu pengetahuan, dan untuk mempunyai akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan agar
dapat hidup secara layak.

Mengetahui Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis


sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui
pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat;
pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat
luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka harapan
hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan
indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Adapun untuk mengukur dimensi hidup
layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok
yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang
mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.

Proses pembangunan yang dilakukan oleh setiap negara hendaknya mencakup seluruh aspek,
termasuk pembangunan manusia. Pembangunan manusia penting untuk dilakukan demi
mencapai kemakmuran penduduk suatu negara. Indikator keberhasilan suatu negara dalam
proses pembangunan manusia dapat dilihat melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Dilansir dari laman resmi Badan Pusat Statistik, IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat
mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, dan pendidikan.
Selain itu, IPM juga digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara tergolong dalam
negara maju, negara berkembang, atau negara terbelakang. Lalu apa itu Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)? Yuk simak artikel berikut agar kamu tahu tentang IPM.

Mengenal Fungsi IPM

BPS juga menjelaskan terkait pemanfaatan indeks pembangunan manusia (IPM) ini. Ada 3
manfaat IPM yang dijabarkan, yaitu:

IPM sebagai indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas
hidup manusia (penduduk) IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara. Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis yang bisa digunakan sebagai
ukuran kinerja pemerintah. IPM pun menjadi salah satu penentuan dana alokasi umum (DAU).

Bagaimana membaca angka IPM?

Sejak tahun 2014, angka IPM di Indonesia disajikan secara tahunan. IPM pun menjadi salah satu
patokan keberhasilan pemerintah dalam melakukan pembangunan di berbagai sektor. IPM
sendiri disajikan dalam skor, 0-100. Penyajiannya pun tanpa satuan. Karenanya, terkadang
masyarakat kebingungan bagaimana menilai kualitas IPM.

BPS merilis panduan mengenai pengelompokan status pencapaian IPM. Ada 4 kelompok:

- Sangat tinggi, skor IPM di atas 80


- Tinggi, skor IPM antara 70 dan 80
- Sedang, skor IPM antara 60 dan 70
- Rendah, skor IPM di bawah 60

Mengetahui Komponen Indeks Pembangunan Manusia

- Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup (AHH) pada waktu lahir merupakan rata-rata perkiraan banyak tahun
yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup.
- Angka Melek Huruf

Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan
menulis huruf latin dan huruf lainnya.

- Rata-Rata Lama Sekolah

Rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia 15
tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal.

- Pengeluaran Riil per Kapita yang disesuaikan

UNDP mengukur standar hidup layak menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB) riil yang
disesuaikan, sedangkan BPS dalam menghitung standar hidup layak menggunakan rata-rata
pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan dengan formula.

Anda mungkin juga menyukai