Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis

Vol. 15. No. 2, September 2018: 177-185


EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822

PENGARUH TINGKAT KEMISKINAN DAN PERTUMBUHAN


EKONOMI TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
INDONESIA

Heppi Syofya
STIE Sakti Alam Kerinci
Jln. Jend. Sudirman, Pelayang Raya, Sungai Penuh, Kota Sungai Penuh, Jambi
E-mail : hsyofya@gmail.com

Abstract: Human development is defined as a process for enlarging people's choices, the
Human Development Index is a benchmark of human development achievement based on a
number of basic components of the quality of life of IPM is built through a basic three-
dimensional approach that is 1). Dimensions of longevity and healthy life (a long and healthy
life), 2). Knowledge and 3). Decent standard living, through the improvement of these three
indicators is expected to increase the quality of human life due to individual heterogeneity,
geographical disparity and societal conditions vary so that the level of income is no longer the
main benchmark in calculating the success rate of development and success, poverty is a
condition that is below the minimum standard of needs, both for food and non-food items
called the poverty line or poverty treshold, the poverty rate and economic growth have a
significant effect on the Index Human Development in Indonesia and economic growth have
an influence on the Human Development Index in Indonesia

Keywords: IPM, growth economic

PENDAHULUAN yang dibutuhkan agar dapat hidup secara


Manusia adalah kekayaan bangsa layak (BPS, 2017). Untuk melihat sejauh
yang sesungguhnya, pembangunan mana keberhasilan pembangunan manusia
manusia menempatkan manusia sebagai United Nation Development Programme
tujuan akhir dari pembangunan, bukan (UNDP) telah mengeluarkan suatu
alat dari pembangunan. Tujuan utama indikator yaitu Human Development Index
pembangunan adalah menciptakan atau Indeks Pembangunan Manusia
lingkungan yang memungkinkan rakyat (IPM). Menurut UNDP (dalam BPS,
menikmati umur panjang, sehat, dan 2017), Indeks Pembangunan Manusia
menjalankan kehidupan yang produktif merupakan suatu tolak ukur capaian
(United Nation Development Progamme- pembangunan manusia berbasis sejumlah
UNDP) hal ini nampaknya sederhana, komponen dasar kualitas hidup, sebagai
tetapi seringkali terlupakan oleh ukuran kualitas hidup, IPM dibangun
kesibukan jangka pendek untuk melalui pendekatan tiga dimensi dasar
mengumpulkan harta dan uang. yaitu : 1). Dimensi umur panjang dan
Pembangunan manusia didefinisikan hidup sehat (a long and healthy life), 2).
suatu proses untuk memperbanyak Pengetahuan (knowledge), dan 3). Standar
pilihan-pilihan yang dimiliki oleh hidup layak (decent standard of living).
manusia (a process of enlarging people's Paradigma pembangunan yang
choices). sedang berkembang saat ini adalah
Diantara banyak pilihan tersebut, pertumbuhan ekonomi yang di ukur
pilihan yang terpenting adalah untuk dengan pembangunan manusia yang
berumur panjang dan sehat, untuk dilihat dengan tingkat kualitas hidup
berilmu pengetahuan, dan untuk manusia di tiap-tiap negara, salah satu
mempunyai akses terhadap sumber daya tolak ukur yang digunakan dalam melihat

177
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 15. No. 2, September 2018: 177-185
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
kualitas hidup manusia adalah Indeks antara pusat dan daerah memberikan
Pembangunan Manusia (IPM) yang kesempatan kepada pemerintah daerah
diukur melalui kualitas tingkat baik di tingkat provinsi maupun
pendidikan, kesehatan dan ekonomi kabupaten dan kota untuk
(daya beli). mengembangkan sendiri potensi daerah
Melalui peningkatan ketiga yang dimilikinya.
indikator tersebut diharapkan akan Otonomi daerah memberikan
terjadi peningkatan kualitas hidup keleluasaan untuk setiap daerah
manusia dikarenakan adanya mengelola anggarannya termasuk dalam
heterogenitas individu, disparitas belanja modal dan pengalokasian program
geografi serta kondisi sosial masyarakat pembangunan. Tujuan dari program
yang beragam sehingga menyebabkan pembangunan yaitu menigkatkan
tingkat pendapatan tidak lagi menjadi pertumbuhan ekonomi daerah dan
tolak ukur utama dalam menghitung mengurangi jumlah kemiskinan. Tujuan
tingkat keberhasilan pembangunan dan penelitian adalah untuk mengetahui
keberhasilan pembangunan manusia pengaruh tingkat kemiskinan dan
tidak dapat dilepaskan dari kinerja pertumbuhan penduduk terhadap indeks
pemerintah yang berperan dalam pembangunan manusia dan mengetahui
menciptakan regulasi bagi tercapainya besarnya pengaruh tingkat kemiskinan
tertib sosial. Pembangunan manusia di dan pertumbuhan penduduk terhadap
Indonesia adalah identik dengan indeks pembangunan manusia.
pengurangan kemiskinan, investasi di
bidang pendidikan dan kesehatan akan TINJAUAN PUSTAKA
lebih berarti bagi penduduk miskin Dalam pembangunan manusia
dibandingkan penduduk tidak miskin, terdapat hal-hal penting yang perlu
karena aset utama penduduk miskin menjadi perhatian utama (UNDP,
adalah tenaga kasar mereka. Tersedianya 2004:128), yaitu : 1). Pembangunan harus
fasilitas pendidikan dan kesehatan mengutamakan penduduk sebagai pusat
murah akan sangat membantu untuk perhatian, 2). Pembangunan dimaksudkan
meningkatkan produktivitas, dan pada untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi
gilirannya meningkatkan pendapatan penduduk, tidak hanya untuk
dengan demikian dapat dikatakan bahwa meningkatkan pendapatan mereka; oleh
pembangunan manusia belum secara karena itu, konsep pembangunan manusia
optimal dilakukan karena hanya terfokus harus terpusat pada penduduk secara
pada pengurangan kemiskinan. keseluruhan, dan bukan hanya pada aspek
Pada akhir tahun 2016 jumlah ekonomi saja, 3). Pembangunan manusia
penduduk miskin di Indonesia memiliki memperhatikan bukan hanya pada upaya
jumlah kemiskinan yang relatif cukup meningkatkan kemampuan (kapabilitas)
tinggi yaitu sebesar 28.6 juta jiwa manusia tetapi juga pada upaya-upaya
dengan persentase 10,9% dengan Produk memanfaatkan kemampuan manusia
Domestik Regional Bruto (PDRB) tersebut secara optimal, 4). Pembangunan
sebesar 12.406 triliun dan lebih tinggi manusia didukung empat pilar pokok,
dari periode tahun sebelumnya (BPS, yaitu : produktifitas, pemerataan,
2017). Kebijakan pemerintah melalui kesinamabungan, dan pemberdayaan, dan
otonomi daerah yang berlaku sejak 1 5). Pembangunan manusia menjadi dasar
Januari 2001 yang ditandai dengan dalam penentuan tujuan pembangunan
lahirnya UU No. 23 Tahun 2014 tentang dan dalam menganalisis pilihan-pilihan
pemerintah daerah dan UU No. 9 Tahun untuk mencapainya. Berdasarkan
2015 tentang perimbangan keuangan penjelasan diatas, maka perlu

178
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 15. No. 2, September 2018: 177-185
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
diperhatikan lebih lanjut empat pilar pemanfaatan kapabilitas mereka untuk
pokok yang mendukung pembangunan kegiatan-kegiatan yang bersifat produktif,
manusia, dijabarkan lebih lanjut UNDP kultural, sosial dan politik. Aspek
(2004), empat pilar pokok yang pembangunan manusia ini dapat dilihat
mendukung pembangunan manusia dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
tersebut adalah : 1). Produktifitas, Indeks Pembangunan Manusia ini
masyarakat harus dapat meningkatkan merupakan salah satu alternative
produktifitas mereka dan berpartisipasi pengukuran pembangunan selain
secara penuh dalam proses memperoleh menggunakan Gross Domestic Bruto.
penghasilan dan pekerjaan berupah. Nilai IPM suatu negara atau wilayah
Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi menunjukkan seberapa jauh negara atau
adalah salah satu bagian dari jenis wilayah itu telah mencapai sasaran yang
pembangunan manusia, 2). Ekuitas, ditentukan yaitu angka harapan hidup,
masyarakat harus punya akses untuk pendidikan dasar bagi semua lapisan
memperoleh kesempatan yang adil. masyarakat (tanpa kecuali), dan tingkat
Semua hambatan terhadap peluang pengeluaran dan konsumsi yang telah
ekonomi dan politik harus dihapus agar mencapai standar hidup yang layak.
masyarakat dapat berpartisipasi di dalam Tingkat pendidikan dan kesehatan
dan memperoleh manfaat dari individu penduduk merupakan faktor
kesempatan-kesempatan ini, 3). dominan yang perlu mendapat prioritas
Kesinambungan, akses untuk utama dalam peningkatan kualitas sumber
memperoleh kesempatan harus daya manusia. Dengan tingkat pendidikan
dipastikan tidak hanya untuk generasi dan kesehatan penduduk yang tinggi
sekarang tapi juga generasi yang akan menentukan kemampuan untuk menyerap
datang. Segala bentuk permodalan fisik, dan mengelola sumber-sumber
manusia, lingkungan hidup, harus pertumbuhan ekonomi baik dalam
dilengkapi, 4). Pemberdayaan, kaitannya dengan teknologi sampai
pembangunan harus dilakukan oleh kelembagaan yang penting dalam upaya
masyarakat dan bukan hanya untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan
mereka. Masyarakat harus berpartisipasi penduduk itu sendiri yang semuanya
penuh dalam mengambil keputusan dan bermuara pada aktivitas perekonomian
proses-proses yang mempengaruhi yang maju. Salah satu indikator dalam
kehidupan mereka. menganalisis pembangunan ekonomi
Pembangunan manusia pada adalah pertumbuhan ekonomi.
hakikatnya adalah memperluas pilihan Pertumbuhan ekonomi menunjukkan
bagi masyarakat dengan tujuan akhir sejauhmana aktivitas perekonomian akan
mencapai kesejahteraan tiap-tiap menghasilkan. Dengan adanya
anggota masyarakat sehingga pertumbuhan ekonomi maka diharapkan
pembanguan manusia dalam hal ini juga pendapatan masyarakat sebagai pemilik
mencakup berbagai aspek lainnya yaitu faktor produksi juga akan turut
selain aspek ekonomi terdapat pula meningkat, untuk mengukur Pertumbuhan
aspek sosial, politik, budaya serta aspek Ekonomi adalah tingkat pertumbuhan
lainnya untuk menjadikan manusia lebih Produk Domestik Bruto (PDB) yang
produktif dalam berkegiatan. Dengan mencerminkan jumlah nilai tambah yang
demikian paradigma pembangunan yang dihasilkan oleh seluruh aktivitas
manusia mencakup dua sisi yaitu berupa produksi di dalam perekonomian.
informasi kapabilitas manusia seperti Menurut Sukirno (2005:78)
perbaikan taraf kesehatan, pendidikan mendefinisikan pertumbuhan ekonomi
dan keterampilan. Sisi lainnya adalah sebagai kenaikan jangka panjang dalam

179
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 15. No. 2, September 2018: 177-185
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
kemampuan suatu negara untuk Menurut Todaro (2006:79),
menyediakan semakin banyak jenis globalisasi merupakan proses yang
barang-barang ekonomi kepada perekonomian dunia semakin menyatu,
penduduknya. Kemampuan ini tumbuh mendorong perekonomian global dan
sesuai dengan kemajuan teknologi, dan semakin mengglobalkan pembuatan
penyesuaian kelembagaan dan idiologis kebijakan ekonomi. Globalisasi berarti
yang diperlukannya. Definisi ini meningkatnya keterbukaan perekonomian
mempunyai 3 (tiga) komponen : suatu negara terhadap perdagangan
pertama, pertumbuhan ekonomi suatu internasional, aliran dana internasional,
bangsa terlihat dari meningkatnya secara dan investasi asing langsung, ekonomi
terus-menerus persediaan barang; menunjukkan sejauh mana aktivltas
teknologi maju merupakan faktor dalam perekonomian akan menghasilkan
pertumbuhan ekonomi yang menentukan tambahan pendapatan masyarakat pada
derajat pertumbuhan kemampuan dalam suatu periode tertentu. Indikator yang
penyediaan aneka macam barang kepada digunakan untuk mengukur Pertumbuhan
penduduk; ketiga, penggunaan teknologi Ekonomi adalah tingkat pertumbuhan
secara luas dan efisien memerlukan Produk Domestik Bruto (PDB) yang
adanya penyesuaian di bidang mencerminkan jumlah nilai tambah yang
kelembagaan dan idiologi sehingga yang dihasilkan oleh seluruh aktivitas
inovasi yang dihasilkan oleh ilmu produksi di dalam perekonomian.
pengetahuan umat manusia dapat Menurut Kuznets dalam Todaro
dimanfaatkan secara tepat, dalam (2006:112), pertumbuhan ekonomi adalah
perekonomian terbuka berarti dalam kenaikan kapasitas dalam jangka panjang
perekonomian terdapat sektor rumah dari negara yang bersangkutan untuk
tangga, sektor perusahaan, sektor menyediakan berbagai barang ekonomi
pemerintah dan sektor luar negeri, untuk kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas
menentukan besarnya pendapatan itu sendiri ditentukan atau dimungkinkan
nasional pada perekonomian terbuka ini oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-
sama halnya dengan menghitung penyesuaian teknologi, institusional
pendapatan nasional pada perekonomian (kelembagaan) dan ideologis terhadap
yang telah dibahas sebelumnya, yaitu berbagai tuntutan yang ada. Kuznets juga
dengan menjumlahkan pengeluaran dari mengemukakan bahwa ada setidaknya
sektor-sektor ekonomi. Pertumbuhan enam karakteristik atau ciri proses
ekonomi adalah perkembangan kegiatan pertumbuhan ekonomi yang ditemui di
dalam perekonomian yang menyebabkan hampir semua negara yang sekarang telah
barang dan jasa yang diproduksi menjadi negara maju (developed
bertambah dan kemakmuran meningkat. countries) atau wilayah maju apabila
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berbicara dalam konteks ekonomi
berkelanjutan merupakan prasyarat bagi regional. Enam karakteristik proses
berlangsungnya pembangunan ekonomi. pertumbuhan ekonomi menurut Kuznets
Kemiskinan yang berlangsung terus di tersebut antara lain :
banyak Negara Afrika merupakan salah 1. Tingkat pertumbuhan output per
satu akibat tidak adanya pertumbuhan kapita dan pertumbuhan penduduk
ekonomi di negara-negara tersebut. yang tinggi.
Karena itu, masalah pertumbuhan 2. Tingkat kenaikan total
ekonomi telah banyak mendapat produktivitas faktor yang tinggi.
perhatian ekonom, baik di Negara 3. Tingkat transformasi struktural
sedang berkembang maupun negara- ekonomi yang tinggi.
negara industri maju.

180
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 15. No. 2, September 2018: 177-185
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
4. Tingkat transformasi sosial dan serta masalah di luar masalah ekonomi
ideologi yang tinggi. (sosial, pilitik, pertahanan dan kemanan)
5. Adanya kecenderungan negara- yang bertambah rumit pula, 2). Aspek
negara yang mulai atau yang selanjutnya adalah meningkatkan potensi
sudah maju perekonomiannya pertumbuhan itu sendiri. Ketika suatu
untuk berusaha menambah negara atau wilayah memerlukan
bagian-bagian dunia lainnya pertumbuhan ekonomi dengan melihat
sebagai daerah pemasaran dan angka PDB sejumlah tertentu untuk
sumber bahan baku yang baru mengurangi permasalahan pengangguran
6. Terbatasnya penyebaran yang terjadi, namun pada kenyataannya
pertumbuhan ekonomi yang pertumbuhan PDB yang tercapai tidaklah
hanya mencapai sekitar sepertiga sesuai dengan yang direncanakan dan
bagian penduduk yang ada. akan berakibat pada terjadinya
Menurut Sukirno (2005:147) permasalahan pengangguran tidak dapat
menjelaskan bahwa dalam analisis teratasi, sehingga negara atau wilayah
makroekonomi, pertumbuhan ekonomi tersebut perlu memikirkan cara-cara untuk
memiliki dua segi pengertian yang mempercepat laju pertumbuhan
berbeda. Di satu pihak, pertumbuhan ekonominya dan 3). Aspek yang terakhir
ekonomi digunakan untuk adalah mengenai keteguhan pertumbuhan
menggambarkan suatu perekonomian ekonomi yang berlaku dari satu tahun ke
telah mengalami perkembangan ekonomi tahun yang lainnya. Pergerakan
dan mencapai taraf kemakmuran yang pertumbuhan ekonomi yang dihadapi
lebih tinggi. Di segi lain, pertumbuhan suatu negara atau wilayah sifatnya selalu
ekonomi bertujuan untuk fluktuatif. Ada akalanya berkembang
menggambarkan permasalahan ekonomi pesat, dan ada kalanya berjalan lambat
yang dihadapi oleh suatu negara atau bahkan lebih rendah dari tahun
suatu wilayah dalam jangka panjang. sebelumnya.
Masalah pertumbuhan ekonomi ini Pertumbuhan Ekonomi secara
sendiri dibagi menjadi tiga aspek, yaitu : umum, pertumbuhan ekonomi
1). Aspek yang bersumber dari didefenisikan sebagai peningkatan
perbedaan antara tingkat pertumbuhan kemampuan dari suatu perekonomian
potensial yang dapat dicapai dengan dalam memproduksi barang-barang dan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang jasa-jasa. Pertumbuhan ekonomi adalah
sebenarnya tercapai. Investasi yang salah satu indikator yang amat penting
dilakukan saat ini dapat menambah dalam melakukan analisis tentang
persediaan barang-barang modal di masa pembangunan ekonomi yang terjadi pada
yang akan datang sehingga potensi suatu suatu negara. Pertumbuhan ekonomi yang
negara atau wilayah untuk menghasilkan tercermin dalam angka PDRB atau PDB
barang dan jasa akan bertambah pula. suatu daerah dapat menunjukkan sejauh
Kemajuan teknologi, pertambahan mana aktivitas perekomian akan
jumlah penduduk dan perkembangan menghasilkan tambahan pendapatan
produktivitas mereka juga dapat masyarakat pada suatu periode tertentu.
menambah produksi barang dan jasa. Karena pada dasarnya aktivitas
Selanjutnya, kenaikan faktor-faktor perekonomian adalah suatu proses
tersebut tidak selalu meningkatkan penggunaan faktor-faktor produksi untuk
pertumbuhan ekonomi ke taraf menghasilkan output, maka proses ini
potensialnya. Sebaliknya, yang terjadi pada gilirannya akan menghasilkan suatu
adalah pertumbuhan ekonomi yang aliran balas jasa terhadap faktor produksi
lambat, pengangguran yang makin besar, yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan

181
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 15. No. 2, September 2018: 177-185
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
adanya pertumbuhan ekonomi maka (SDM). Pembangunan SDM dapat
diharapkan pendapatan masyarakat dilakukan dengan perbaikan akses
sebagai pemilik faktor produksi juga terhadap konsumsi pelayanan social
akan meningkat. Dengan perkataan lain (pendidikan, kesehatan dan gizi)
bahwa pertumbuhan ekonomi lebih merupakan strategi pemerintah untuk
menunjuk kepada perubahan yang mengurangi tingkat kemiskinan dan
bersifat kuantitatif (quantitative change) meningkatkan kesejahteraan.
dan biasanya diukur dengan Pembangunan manusia dapat diukur
menggunakan data Produk Domestik dengan Indeks Pembangunan Manusia
Bruto (PDB) atau pendapatan atau nilai (IPM) atau Human Development Index
akhir pasar (total market value) dari (HDI) yang merupakan suatu indeks
barang-barang akhir dan jasa-jasa (final komposit untuk mengukur pencapaian
goods and services) yang dihasilkan dari kualitas pembangunan manusia. Menurut
suatu perekonomian selama kurun Ginting (2008 : 124) menyatakan
waktu tertentu (biasanya satu tahun). pembangunan manusia di Indonesia
Menurut Todaro (2006 : 128) adalah identik dengan pengurangan
menyatakan bahwa IPM kemiskinan. Investasi di bidang
menggambarkan indeks pengembangan pendidikan dan kesehatan akan lebih
manusia yang dilihat dari sisi perluasan, berarti bagi penduduk miskin
pemerataan, dan keadilan baik dalam dibandingkan penduduk tidak miskin,
bidang kesehatan, pendidikan, maupun karena aset utama penduduk miskin
kesejahteraan masyarakat. Rendahnya adalah tenaga kasar mereka. Tersedianya
IPM akan mengakibatkan pada fasilitas pendidikan dan kesehatan murah
rendahnya produktivitas kerja dari akan sangat membantu untuk
penduduk. Produktivitas yang rendah meningkatkan produktivitas, dan pada
mengakibatkan rendahnya perolehan gilirannya meningkatkan pendapatan.
pendapatan, sehingga menyebabkan Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
tingginya jumlah penduduk miskin. pembangunan manusia belum secara
Dalam hal ini, pembangunan manusia optimal dilakukan karena hanya terfokus
diukur dengan Indeks Pembangunan pada pengurangan kemiskinan.
Manusia (IPM) atau Human Menurut Subandi (2012 : 145)
Development Index (HDI) yang Dalam hal ini menjelaskan bahwa
merupakan suatu indeks komposit untuk pembangunan sosial merupakan
mengukur pencapaian kualitas pendekatan pembangunan secara eksplisit
pembangunan manusia. Kemiskinan berusaha mengintegrasikan proses
dapat menjadikan efek yang cukup pembangunan ekonomi dan sosial.
serius bagi pembangunan manusia Pembangunan sosial tidak dapat berjalan
karena masalah kemiskinan merupakan dengan baik tanpa adanya pembangunan
sebuah masalah yang kompleks yang ekonomi, sedangkan pembangunan
sebenarnya bermula dari kemampuan ekonomi tidaklah bermakna kecuali
daya beli masyarakat yang tidak mampu diikuti dengan peningkatan kesejahteraan
untuk mencukupi kebutuhan pokok sosial dari populasi sebagai suatu
sehingga kebutuhan yang lain seperti kesatuan. Pembangunan ekonomi atau
pendidikan dan kesehatan pun lebih tepatnya pertumbuhan ekonomi
terabaikan (Mirza, 2012). merupakan syarat bagi tercapainya
Menurut Subandi (2012 : 156) pembangunan manusia karena dengan
menyatakan salah satu strategi/upaya pembangunan ekonomi terjamin
pengentasan kemiskinan adalah peningkatan produktivitas dan
pembangunan Sumber Daya Manusia peningkatan pendapatan melalui

182
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 15. No. 2, September 2018: 177-185
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
penciptaan kesempatan kerja. Tingkat KD = r2 x 100%
pembangunan manusia yang relatif
tinggi akan mempengaruhi kinerja Dimana :
pertumbuhan ekonomi melalui KD : Koefisien determinasi
kapabilitas penduduk dan r : Koefisien Korelasi
konsekuensinya adalah peningkatan
produktivitas dan kreativitas masyarakat. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dengan meningkatnya produktivitas dan Pada tabel di bawah ini dilhat
kreativitas tersebut, penduduk dapat bahwa jumlah tingkat kemiskinan
menyerap dan mengelola sumberdaya Indonesia
yang penting bagi pertumbuhan Tabel 1
ekonomi. Tingkat Kemiskinan, PDB dan Indeks
Pembangunan Manusia di Indonesia
METODE PENELITIAN Tahun 2006-2016
Jenis data yang digunakan dalam Tingkat
Indek
penelitian ini adalah data sekunder yang PDB Pembang
Kemiski
Tahun (Milyar unan
diperoleh dari Bapadann Pusat Statistik nan
Rupiah) Manusia
(BPS) Indonesia Tahun 2017 serta (%)
(%)
laporan dan referensi lain yang 2006 17.75 3,339.20 70.1
mendukung. Untuk melihat pengaruh 2007 16.58 3,950.90 70.6
Tingkat Kemiskinan (X 1) dan 2008 15.42 4,948.70 71.2
Pertumbuhan Ekonomi (X2) terhadap 2009 14.15 5,606.20 71.8
Indeks Pembangunan Manusia (Y) di 2010 13.30 6,864.40 66.5
Indonesia, maka digunakan rumus 2011 12.50 7,831.70 67.1
perhitungan 2012 12.00 8,615.70 67.7
2013 11.40 9,546.10 68.3
Y = a + b 1 X1 + b 2 X2 + e 2014 11.20 10,565.80 68.9
2015 11.20 11,540.80 69.6
Dimana: 2016 10.90 12,406.80 69.2
Y : Indeks Pembangunan Manusia Jumlah 112.07 77926.2 620.3
(IPM) Rata-rata 12.45 8658.47 68.92
a : Nilai konstanta Sumber : www.bps.go.id
b1,b2 : Koefisien Regresi Selama 10 tahun sebesar 112.07
X1 : Tingkat Kemiskinan % dengan nilai rata-rata tingkat
X2 : Pertumbuhan Ekonomi (PDB) kemiskinannya pertahun sebesar 12.45 %
e : error / faktor pengganggu dan nilai indeks pembangunan manusia
Indonesia sebesar 620.3 % dengan nilai
Log Y = log a + log b1X1 + log b2X2 e rata-rata IPM pertahunnya adalah 68.92 %

Koefisien Determinasi adalah sebuah


analisis yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh dari suatu variabel
penelitian, dalam penelitian ini adalah
pengaruh Tingkat Kemiskinan (X1) dan
Pertumbuhan Penduduk (X2) terhadap
Indeks Pembangunan Manusia di
Indonesia, dengan persamaan :

183
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 15. No. 2, September 2018: 177-185
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
Tabel 2 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan
Hasil Data Log Tingkat Kemiskinan, mengurangi tingkat kemiskinan dengan
PDB dan IPM Di Indonesia tahun harapan pembangunan dapat berhasil dan
2006-2016 tepat sasaran, dan besarnya pengaruh
Tahun Log X1 Log X2 Log Y Pertumbuhan Ekonomi terhadap Indeks
2006 1.25 3.52 1.85 Pembangunan Manusia di Indonesia
2007 1.22 3.60 1.85 adalah sebesar 2,313 %, artinya setiap
peningkatan Pertumbuhan Ekonomi 1 %,
2008 1.19 3.69 1.85
maka Indeks Pembangunan Manusia di
2009 1.15 3.75 1.86 Indonesia akan meningkat sebesar 2.313
2010 1.12 3.84 1.82 %.
2011 1.10 3.89 1.83 Tabel 4.
2012 1.08 3.94 1.83 Model Summary
2013 1.06 3.98 1.83 R Adjusted R Std. Error of the
2014 1.05 4.02 1.84 Model R Square Square Estimate
1 .928 a .861 .758 .15767
2015 1.05 4.06 1.84
2016 1.04 4.09 1.84 Berdasarkan hasil perhitungan
Jumlah 12.30 42.39 20.24 melalui korelasi linear berganda mengenai
pengaruh Tingkat Kemikinan dan
Rata-
Pertumbuhan Ekonomi terhadap Indeks
rata 1.12 3.85 1.84
Pembangunan Manusia di Indonesia
Sumber : Data diolah
dengan pengujian keseluruhan variabel
secara simultan, maka dihasilkan angka
Tabel 3
korelasi r adalah sebesar 0,928, dengan
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
R-Square adalah persentase konstribusi
Coefficients Coefficients variabel tingkat Kemiskinan dan
Std. Pertumbuhan Ekonomi terhadap Indeks
Model B Error Beta t Sig.
Pembangunan Manusia dengan angka
1 (Constant) 12.503 7.048 1.774 .000
0,861 yang merupakan kuadratan dari
Tingkat 2.007 .940 .002 4.008 .002
kemiskinan
koefisien korelasi (0,928). Artinya
Pdb 2.313 1.877 1.027 3.363 .000 konstribusi variabel tingkat kemiskinan
dan pertumbuhan Ekonomi terhadap
Indeks Pembangunan Manusia di
Y = 12,503 + 2,007 X1 + 2,313 X2 Indonesia adalah 86,1 % sedangkan
sisanya sebesar 13,9 % di pengaruhi oleh
Jika tingkat kemiskinan dan PDB faktor lain.
di anggap nol maka Indeks Untuk mengetahui uji-f Pengaruh
Pembangunan Manusia (IPM) akan Tingkat Kemiskinan dan Pertumbuhan
meningkat sebesar 12,503 satuan, ekonomi terhadap Indeks Pembangunan
besarnya pengaruh tingkat Kemiskinan Manusia secara simultan, maka dapat
terhadap Indeks Pembangunan Manusia dijelaskan pada tabel berikut :
di Indonesia adalah sebesar 2,007 %, Tabel 5.
artinya setiap peningkatan tingkat ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
kemiskinan 1 %, maka Indeks
1 Regression .618 2 .206 8.292 .001 a
Pembangunan Manusia di Indonesia
Residual .099 3 .025
akan menurun sebesar 2.007 %. Dari Total .718 10
hasil analisa tersebut maka diperlukan a. Predictors: (Constant), tingkatkemiskinan, pdb
kebijakan pemerintah yang lebih tepat b. Dependent Variable: IPM
dalam program untuk meningkatkan

184
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis
Vol. 15. No. 2, September 2018: 177-185
EISSN : 2442 – 9813
ISSN : 1829 – 9822
F-hitung  F-tabel atau 8,292 Manusia di Indonesia, hal ini dibuktikan
5.41 atau dapat dilihat dari uji dengan t-hitung > t-tabel atau 4,008 > 2,570
signifikansi yaitu 0,001 < 0,05, maka Ho dengan besarnya pengaruh Tingkat
di tolak dan Ha di terima, artinya Kemiskinan terhadap Indeks Pembangunan
terdapat pengaruh yang signifikan antara Manusia di Indonesia adalah 2,007%, dan
tingkat kemiskinan dan pertumbuhan Secara parsial Pertumbuhan Ekonomi
ekonomi terhadap Indeks Pembangunan memiliki pengaruh yang signifikan
Manusia di Indonesia. Untuk terhadap Indeks Pembangunan Manusia di
mengetahui uji-t Pengaruh Tingkat Indonesia, hal ini dibuktikan dengan t-
Kemiskinan dan Pertumbuhan konomi hitung > t-tabel atau 3,363 > 2,570 dengan
terhadap Indeks Pembangunan Manusia besarnya pengaruh Pertumbuhan Ekonomi
secara parsial sebagaimana terlihat pada terhadap Indeks Pembangunan Manusia di
diatas Pengaruh Tingkat Kesmikinan Indonesia adalah 2,313%
terhadap Indeks Pembangunan Manusia
di Indonesia dengan nilai t-hitung DAFTAR PUSTAKA
sebesar 4,008 ini berarti bahwa t-hitung
> t-tabel atau 4,008>2,570, demikan Badan Pusat Statistik. 2017, “Indeks
dapat dikatakan bahwa tingkat Pembangunan Manusia 2007-
kemiskinan memiliki pengaruh yang 2008”. Jakarta Indonesia.
signifikan terhadap Indeks
Pembangunan Manusia di Indonesia, dan Ginting dkk. 2008. “Pembangunan Manusia
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi di Imdonesia dan Faktor-Faktor
Terhadap Indeks Pembangunan Manusia yang Mempengaruhinya”. Jurnal
di Indonesia sebesar 3,363 ini berarti Perencanaan dan Pengembangan
bahwa t-hitung > t-tabel atau Wilayah. Vol.4, No.1, Agustus
3,363>2,570, dengan demikian dapat 2008. Hal 17-24.
dikatakan bahwa Pertumbuhan Ekonomi
memiliki pengaruh yang signifikan Sukirno, Sadono. 2005. Makro Ekonomi,
terhadap Indeks Pembangunan Manusia Teori Pengantar. Penerbit PT. Raja
di Indonesia. Hasil penelitian ini sejalan Grafindo Persada, Jakarta.
dengan pendapat Ginting dkk. 2008.
Todaro, M. 2006. Pengembangan Ekonomi
KESIMPULAN DAN SARAN Dunia Ketiga. Edisi Kedelapan.
Kesimpulan yang diambil bahwa Jakarta: Penerbit Erlangga
secara simultan tingkat kemiskinan dan
pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh www.bps.go.id
yang signifikan terhadap Indeks
Pembangunan Manusia di Indonesia, hal www.undp.org
ini dibuktikan dengan diperolehan F-
hitung > F-tabel atau 8.292  5,41.
Besarnya pengaruh tingkat kemiskinan
dan pertumbuhan ekonomi terhadap
Indeks Pembangunan Manusia di
Indonesia ini dibuktikan dengan
didapatkan R-square sebesar 0,861 atau
86,1 % dan selebihnya dipengaruhi oleh
faktor lain. Secara parsial tingkat
kemiskinan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap Indeks Pembangunan

185

Anda mungkin juga menyukai