2 OKTOBER 2018
Abstrak
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
pengeluaran pemerintah sektor pendidikan dan sektor kesehatan terhadap
indeks pembangunan manusia di Kota Langsa. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari intansi terkait yaitu
Badan Pusat Statistik, Badan Pengelola Keuangan Daerah dan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Langsa. Metode Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh persamaan regresi linear berganda
LogY = 3,590 + 0,004 Log X1+ 0,021 Log X2. Konstanta sebesar 3,590
berarti apabila pengeluaran pemerintah sektor pendidikan dan
pengeluaran pemerintah sektor kesehatan tetap atau tidak mengalami
perubahan maka indeks pembangunan manusia sebesar 3,590 persen,
koefisien regresi variabel pengeluaran pemerintah sektor pendidikan
berpengaruh positif terhadap indeks pembangunan manusia sebesar 0,004.
Koefisien regresi variabel pengeluaran pemerintah sektor kesehatan
berpengaruh positif terhadap indeks pembangunan manusia sebesar 0,021.
Dari uji t diketahui bahwa pengeluaran pemerintah sektor pendidikan dan
pengeluaran pemerintah sektor kesehatan secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap indeks pembangunan manusia Kota Langsa, dimana
nilai t sig. pengeluaran pemerintah sector pendidikan sebesar 0,004 < 0,05
dan nilai t sig. pengeluaran pemerintah sektor kesehatan sebesar 0,000 <
0,05. Dari uji F diketahui bahwa pengeluaran pemerintah sektor
pendidikan dan pengeluaran pemerintah sektor kesehatan secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap indeks pembangunan manusia di Kota
Langsa, dimana nilai F sig. 0,000 < 0,05. Berdasarkan analisis koefisein
determinasi diketahui bahwa pengeluaran pemerintah sektor pendidikan
dan pengeluaran pemerintah sektor kesehatan mempengaruhi indeks
pembangunan manusia di Kota Langsa sebesar 92%.
Puti Andiny & Merlindiana Gus Puja Sari: Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan dan Pengeluaran............... 116
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 2, NO. 2 OKTOBER 2018
Sumber : Badan Pusat statistik (BPS), Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) dan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan kota Langsa 2018.
perpindahan alokasi dana pendidikan untuk pada tahun 2015 yang mencapai 1,25 %.
tingkat SMA dan SMK ke tingkat Provinsi (BPS, 2018).
Aceh. Sedangkan Sektor Kesehatan Berdasarkan uraian pada latar
mengalami peningkatan setiap tahunnya, hal belakang, tujuan dalam penelitian ini adalah
ini disebabkan banyaknya program menganalisis pengaruh pengeluaran
kesehatan yang diadakan pemerintah untuk pemerintah sektor pendidikan dan sektor
masyarakat terutama masyarakat kurang kesehatan terhadap Indek Pembangunan
mampu dan lebih memprioritaskan Manusia di Kota Langsa.
kesehatan masyarakat.
Pemerintah daerah diwajibkan 2. KAJIAN KEPUSTAKAAN
mengalokasikan 20% dari anggaran sektor Pengeluaran Pemerintah Sektor
pendidikan, dan 10% untuk sektor Pendidikan
kesehatan, dan batas maksimal anggaran Pengeluaran pemerintah merupakan
defisit 3,25% - 6,25% yang di sesuaikan seperangkat produk yang dihasilkan yang
dengan kapasitas fiskal daerah. Dalam memuat pilihan atau keputusan yang dibuat
memenuhi jumlah alokasi minimal 20% oleh pemerintah untuk menyediakan
dibidang pendidikan disebabkan oleh barang-barang publik dan pelayanan kepada
sejumlah dana yang masuk ke Kota seperti masyarakat. Total pengeluaran pemerintah
Bantuan Operasional Sekolah (BOS). merupakan penjumlahan keseluruhan dari
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) keputusan anggaran pada masing-masing
membiayai kebutuhan secara teratur dan tingkatan pemerintahan ( pusat – provinsi –
cukup besar menutup ruang bagi pemerintah daerah). (Lee Robert, Jr and Ronald W.
untuk merealisasikan alokasi anggaran Johnson, 1998)
untuk sektor pendidikan, sebagai sumber Bigsten dan Levin, (2000)
dana untuk suatu kegiatan mungkin tidak mengemukakan bahwa komposisi dari
tumpang tindih atau berlipat ganda. Ini pengeluaran pemerintah merupakan faktor
berarti bahwa suatu kegiatan mungkin penentu dalam pembangunan manusia.
hanya didanai dari sumber tunggal, tapi Pendidikan mempunyai peranan
tidak cukup. (Abdullah. dkk, 2016) penting dalam peningkatan sumber daya
Pergerakan perubahan IPM dari manusia. Pendidikan mempengaruhi secara
tahun ke tahun juga dinilai sebagai indikasi penuh pertumbuhan ekonomi bangsa. Hal
yang menggambarkan perubahan ini bukan saja karena pendidikan akan
pembangunan manusia di suatu wilayah. berpengaruh terhadap produktivitas, tetapi
Hal ini merupakan indikator untuk juga berpengaruh terhadap fertilitas (angka
mengukur kecepatan perkembangan IPM kelahiran) masyarakat. Dengan pendidikan
dalam suatu periode. Perubahan IPM menjadikan sumber daya manusia lebih
tersebut perlu dikaji karena keberhasilan cepat mengerti dan siap dalam menghadapi
pembangunan manusia tidak hanya diukur perubahan-perubahan dalam kehidupan.
dari tingginya capaian angka IPM pada Jadi, pada umumnya pendidikan diakui
suatu waktu, akan tetapi juga melihat sebagai investasi sumber daya manusia.
kecepatan dalam peningkatan IPM-nya. Pendidikan memberikan sumbangan yang
Dalam rangka mencapai nilai ideal IPM besar terhadap perkembangan kehidupan
yaitu 100, tentunya dibutuhkan sosial ekonomi melalui peningkatan
pertumbuhan IPM yang tinggi. Semakin pengetahuan, keterampilan, kecakapan,
tinggi nilai pertumbuhan IPM nya semakin sikap serta produktivitas.
cepat nilai IPM yang ideal tercapai. Manfaat dari adanya pendidikan
Pertumbuhan IPM Kota Langsa tahun 2014 sebagai investasi pada sumber daya manusia
mencapai 0,55 % yang di nilai masih rendah bagi pembangunan ekonomi suatu bangsa
terhadap perkembangan IPM pada tahun secara umum dapat dilihat dari pendapat
berikutnya, perkembangan IPM memuncak Todaro (2006) diantaranya :
Puti Andiny & Merlindiana Gus Puja Sari: Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan dan Pengeluaran............... 118
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 2, NO. 2 OKTOBER 2018
Puti Andiny & Merlindiana Gus Puja Sari: Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan dan Pengeluaran............... 119
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 2, NO. 2 OKTOBER 2018
kesehatan terendah dilihat pada tahun 2010 layak. Dari ketiga indeks ini dihasilkan
dengan jumlah 22.806.722.100 Rupiah. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota
Langsa.
Tabel 4. Perkembangan Anggaran Berdasarkan Tabel 5. Pencapaian
Belanja Bidang Kesehatan Kota IPM Kota Langsa selama periode 2012-
Langsa Tahun 2005 – 2016 2016 terus menunjukkan peningkatan. Pada
Tahun Belanja Bidang Perkembangan tahun 2016, angka IPM Kota Langsa
Kesehatan (%) sebesar 75,41 lebih tinggi dari rata-rata
(Rupiah)
angka IPM Provinsi Aceh sebesar 70,00.
2005 31.842.168.364 -
2006 35.845.023.272 12,57 Angka tersebut menempatkan Kota Langsa
2007 34.236.522.473 -0,44 pada posisi ke tiga terbaik se- Provinsi,
2008 39.646.983.574 15,80 sama dengan posisi sebelumnya pada tahun
2009 50.753.097.886 28,01 2015. Pencapaian ini di bawah Kota Banda
2010 22.806.722.100 -55,06 Aceh dengan capaian IPM sebesar 83,73
2011 41.890.108.932 83,67
2012 37.080.034.243 -11,48
(tertinggi se-Aceh) dan Kota Lhokseumawe
2013 78.442.109.860 111,5 sebesar 75,78.
2014 119.123.967.083 51,8 Angka IPM Kota Langsa yang
2015 123.508.216.120 3,68 sebesar 75,41 ini menandakan besarnya
2016 169.131.384.639 36,9 angka yang harus dicapai menuju titik ideal
Sumber : Badan Pengelola Keuangan sebesar 24,59. Kondisi ini disebabkan
Daerah (BPKD) Kota Langsa , pembangunan manusia di seluruh aspek,
2018. bidang kesehatan yang dicerminkan oleh
angka harapan hidup, bidang pendidikan
Jika dilihat dari perkembangannya, yang dicerminkan oleh rata-rata lama
Pengeluaran Pemerintah sektor kesehatan sekolah dan harapan lama sekolah, serta
tertinggi pada tahun 2013 dengan nilai bidang ekonomi yang dicerminkan oleh
111,5%. Sedangkan perkembangan yang daya beli masyarakat, berada di atas rata-
mengalami penurunan sangat drastis pada rata Aceh.
tahun 2007 yaitu 0,44%. Pengeluaran
pemerintah Sektor kesehatan mengalami Tabel 5. Perkembangan Indeks
peningkatan setiap tahunnya, hal ini Pembanguan Manusia Di Kota
disebabkan banyaknya program kesehatan Langsa Tahun 2005 – 2016
yang diadakan pemerintah untuk Tahun IPM Perkembangan
masyarakat, terutama masyarakat kurang (%) (%)
mampu dan pemerintah lebih 2005 70,40 -
memprioritaskan kesehatan masyarakat. 2006 71,51 1,57
Pemerintah daerah mengalokasikan 2007 72,22 0,97
sejumlah dana untuk berbagai item seperti 2008 72,79 0,78
2009 73,20 0,56
tenaga medis, obat-obatan, puskesmas dan 2010 71,79 -1,92
lain sebagainya. 2011 72,15 0,50
2012 72,75 0,83
Perkembangan Indeks Pembangunan 2013 73,40 0,89
Manusia Di Kota Langsa 2014 73,81 0,55
Seperti dikemukakan sebelumnya 2015 74,74 1,25
komponen IPM terdiri dari Angka Harapan 2016 75,41 0,89
Hidup (EO), Angka Harapan Lama Sekolah Sumber: Badan Pusat Statistik(BPS) Kota
(EYS), Rata-rata Lama Sekolah (MYS), dan Langsa, 2018.
Purchasing Power Parity (PPP).
Berdasarkan empat variabel tersebut, PEMBAHASAN
diperoleh indeks harapan hidup, indeks Pengaruh Pengeluaran Pemerintah
pengetahuan, dan indeks standar hidup Sektor Pendidikan dan Sektor Kesehatan
Puti Andiny & Merlindiana Gus Puja Sari: Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan dan Pengeluaran............... 122
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 2, NO. 2 OKTOBER 2018
Puti Andiny & Merlindiana Gus Puja Sari: Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan dan Pengeluaran............... 123
JURNAL SAMUDRA EKONOMIKA, VOL. 2, NO. 2 OKTOBER 2018
Puti Andiny & Merlindiana Gus Puja Sari: Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan dan Pengeluaran............... 125