Anda di halaman 1dari 8

Analisis Faktor-Faktor…{Bustamam, dkk }| 85

Jurnal Ekonomi KIAT p-ISSN 1410-3834


Vol. 32, No. 1, Juni 2021 e-ISSN 2597-7393

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indikator Kesejahteraan


Masyarakat Di Kota Pekanbaru
Nawarti Bustamam1 , Shinta Yulyanti2, Kantthi Septiana Dewi3

INFO ARTIKEL ABSTRAK

Penulis:
1
Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
Islam Riau persentase penduduk miskin dan PDRB terhadap kesejahteraan
*
E-mail: masyarakat di Kota Pekanbaru. Adapun jenis data yang digunakan
nawarti@eco.uir.ac.id dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berbentuk angka
kuantitatif tahunan dari tahun 2005 hingga tahun 2019. Dan sumber
Untuk mengutip artikel ini: data pada penelitian ini berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Bustamam, Nawarti. Shinta Yulyanti. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier
Kantthi Septiana Dewi. 2021. Analisis berganda dan menggunakan beberapa uji yaitu Uji statistik Uji
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi asumsi klasik. Data diolah dengan menggunakan aplikasi Eviews 10.
Indikator Kesejahteraan Masyarakat Di Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa persentase penduduk miskin
Kota Pekanbaru. Jurnal Ekonomi Kiat
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesejahteraan
Vol. 32, No. 1 (2021), Hal. 85-92.
masyarakat di Kota Pekanbaru sedangkan PDRB berpengaruh secara
Akses online: signifikan dan positif terhadap kesejahteraan masyarakat di Kota
https://journal.uir.ac.id/index.php/kiat Pekanbaru.
E-mail:
kiat@jurnal.uir.ac.id The purpose of this study was to determine the effect of the percentage
of poor people and GRDP on the welfare of the people in Pekanbaru
City. The type of data used in this study is secondary data in the form
of annual quantitative figures from 2005 to 2019. And the source of
data in this study comes from the Central Statistics Agency (BPS). This
study uses multiple linear regression analysis method and uses several
tests, namely the statistical test of the classical assumption test. The
data was processed using the Eviews 10 application. From the results
of this study, it is known that the percentage of poor people does not
significantly affect the welfare of the people in Pekanbaru City, while
GRDP has a significant and positive effect on the welfare of the people
in Pekanbaru City.

Katakunci: Penduduk Miskin, PDRB, IPM, Kesejahteraan Masyarakat

1. Pendahuluan pilihan, khususnya dalam pendapatan,


Pertumbuhan ekonomi merupakan tolak kesehatan dan pendidikan. Proses pembangunan
ukur perekonomian suatu daerah. Pertumbuhan tersebut memiliki beberapa tujuan meliputi
ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan berbagai perubahan pada aspek sosial, politik,
merupakan kondisi utama atau suatu keharusan ekonomi, dan budaya. Oleh karena itu,
bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan pembangunan merupakan syarat mutlak bagi
peningkatan kesejahteraan. Pembangunan kelangsungan suatu negara. Komponen dasar
merupakan suatu proses perubahan ke arah yang atau nilai inti tujuan keberhasilan pembangunan
lebih baik dalam lingkungan masyarakat. ekonomi antara lain cukupan (sustenance), jati
Menurut Todaro, pembangunan ekonomi diri (self esteem), dan kebebasan (freedom),
sebagai suatu proses multidimensional merupakan tujuan pokok yang harus dicapai
mencakup perubahan struktur, sikap hidup, dan oleh setiap masyarakat dalam memilih berbagai
kelembagaan, selain mencakup peningkatan variabel pilihan yang ada.
pertumbuhan ekonomi, pengurangan Salah satu indikator terpenting yang
ketimpangan pendapatan, dan pemberantasan menggambarkan keberhasilan pembangunan
kemiskinan. Pembangunan manusia merupakan ekonomi yaitu peningkatan kualitas sumber
proses agar mampu memiliki lebih banyak daya manusia karena pembangunan ekonomi
Analisis Faktor-Faktor…{Bustamam, dkk}| 86
Jurnal Ekonomi KIAT p-ISSN 1410-3834
Vol. 32, No.1, Juni 2021 e-ISSN 2597-7393

dimaknai sebagai upaya untuk mengurangi Tabel 1.1. Indeks Pembangunan Manusia
kemiskinan, menanggulangi ketimpangan (IPM) di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau dan
pendapatan dan penyediaan lapangan kerja. Indonesia Tahun 2005-2019 (Persen)
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah
sasaran dalam pembangunan bagi negara IPM
IPM Kota IPM
Tahun Provinsi
berkembang pembangunan manusia ditentukan Pekanbaru
Riau
Indonesia
oleh pertumbuhan ekonomi (Ginting, 2008).
Menurut pandangan The United 2005 75,9 72,5 69,6
Nations Development Programme (UNDP) 2006 76,19 73,84 70,10
merumuskan pembangunan manusia sebagai 2007 76,98 74,63 70,59
suatu proses perluasan pilihan manusia dalam 2008 77,54 75,09 71,17
meningkatkan kesempatan mereka untuk 2009 77,86 75,60 71,76
mendapatkan pendidikan, pelayanan kesehatan, 2010 78,27 76,07 72,27
2011 78,72 76,53 72,77
penghasilan dan pekerjaan. IPM adalah suatu
2012 79,16 76,90 73,29
tolak ukur angka kesejahteraan suatu daerah atau 2013 79,47 77,25 73,81
negara yang dilihat berdasarkan tiga dimensi 2014 78,42 70,33 68,90
yaitu angka harapan hidup pada waktu lahir (life 2015 79,32 70,84 69,90
expectancy at birth), angka melek huruf 2016 79,60 71,20 69,55
(literacy rate) dan rata-rata lama sekolah (mean 2017 79,97 71,19 70,18
years of schooling), dan kemampuan daya beli 2018 80,66 72,44 70,81
2019 81,25 73,00 71,91
(purchasing power parity). Indikator Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), 2019
kesejahteraan rakyat terdiri dari indikator
pendidikan, indikator ketenagakerjaan, Kota Pekanbaru merupakan salah satu
indikator demografi, indikator kesehatan, dan wilayah yang akan dijadikan sebagai pusat
indikator sosial lainnya (Badan Pusat perdagangan di Sumatera. Dalam proses
Statistik,2014). Indikator angka harapan hidup pengembangan wilayah perlu di identifikasi
mengukur kesehatan, indikator angka melek mengenai potensi dan permasalahan yang
huruf penduduk dewasa dan rata-rata lama dimiliki oleh wilayah tersebut. Dengan
sekolah mengukur pendidikan dan terakhir memperhatikan hal diatas maka setidaknya
indikator daya beli mengukur standar hidup. masalah yang dapat diantisipasi dan
Ketiga indikator tersebut saling mepengaruhi memanfatkan potensi yang ada secara optimal.
satu sama lain, selain itu dapat dipengaruhi oleh Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukkan IPM Kota
faktor-faktor lain seperti ketersediaan Pekanbaru lebih tinggi dibandingkan dengan
kesempatan kerja yang ditentukan oleh Provinsi Riau dan Indoneia. Pada tahun 2019
pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, dan IPM Kota Pekanbaru tercatat sebesar 81,53
kebijakan pemerintah sehingga IPM akan mengalamai peningkatan dari tahun
meningkat apabila ketiga unsur tersebut dapat sebelumnya, sedangkns Provinsi Riau dan
ditingkatkan dan nilai IPM yang tinggi Indonesia adalah 73,00 dan 71,92. Rendahnya
menandakan keberhasilan pembangunan IPM menunjukkan kurangnya pemerataan
ekonomi suatu negara (UNDP, 1990). Secara pembangunan antar wilayah maupun hantar
umum, IPM provinsi menggambarkan kinerja kelompok masyarakat dalam pencapaian
pembangunan manusia pada tingkat provinsi. kesejahteraan masyarakat dan ini menunjukkan
bahwa pembangunan manusia pada tingkat
kabupaten/kota masih timpang.
Analisis Faktor-Faktor…{Bustamam, dkk }| 87
Jurnal Ekonomi KIAT p-ISSN 1410-3834
Vol. 32, No. 1, Juni 2021 e-ISSN 2597-7393

Oleh karena itu, salah satu keberhasilan kemiskinan di Kota Pekabaru bisa saja di tekan
dari pembangunan ekonomi adalah menurunkan jika pemerintah optimal menjalankan perannya
tingkat kemiskinan. Kemiskinan adalah keadaan dalam menaikkan ekonomi di sejumlah sector
dimana terjadi ketidakmampuan untuk dan salah satu indikator keberhasilan pemerintah
memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, ada pada peningkatan kesejahteraan.
pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan
kesehatan. Permasalahan standar hidup yang Tabel 1.3. Produk Doestik Regional
rendah berkaitan pula dengan pendapatan yang Bruto (PDRB) Atas Harga Konstan Menurut
rendah, perumahan yang kurang layak, Lapangan Usaha Tahun 20015-2019
kesehatan dan pelayanan kesehatan yang buruk PDRB (Miliar
Tahun
dan tingkat pendidikan masyarakat yang rendah Rupiah)
2005 266.448,9
sehingga berakibat pada rendahnya sumber daya
2006 293.488,8
manusia dan banyaknya pengangguran. Kondisi
2007 322.505,8
kemiskinan pada Kota Pekanbaru dapat dilihat 2008 351.693,9
pada Tabel 1.2. 2009 382.676,7
Tabel 1.2. Kondisi Kemiskinan Kota 2010 417.028,2
2011 448.457,7
Pekanbaru Tahun 2005-2019
Persen Indeks Indeks 2012 483.517,4
Jumlah tase Kedala Kepar Garis 2013 510.531,7
Penduduk Pendu man ahan Kemiskina
Tahun
Miskin duk Kemis Kemis n 2014 545,754,8
(Jiwa) Miski kinan kinan (Rp/Bulan) 2015 576.167,5
n (%) (P1) (P2)
2005 18.000 2,44 0,43 0,10 175.116
2016 608.910,7
2006 16.300 3,16 0,24 0,06 183.900 2017 646.192,6
2007 17.700 2,24 0,30 0,06 198.631 2018 681.087,6
2008 29.700 3,63 0,54 1,10 241.428 2019 722.004,1
2009 33.400 3,63 0,54 1,10 241.428 Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS), 2019
2010 38.200 4,20 0,87 0,29 326.670
Berdasarkan Tabel 1.3 terlihat bahwa
2011 32.300 3,45 0,46 0,10 339.965
2012 32.900 3,38 0,50 0,10 357.200 PDRB Kota Pekanbaru dari tahun ke tahun terus
2013 32.700 3,38 0,50 0,10 357.200 mengalami peningkatan pada tahun 2005
2014 32.300 3,17 0,29 0,04 399.351 sebesar 266.448,9 miliar dan pada tahun 2019
2015 33.800 3,27 0,36 0,08 416.479 mencapai sebesar 722.004,1 miliar, karena
2016 32.490 3,07 0,41 0,08 435.082 perekonomian Kota Pekanbaru sudah membaik
2017 33.090 3,05 0,61 0,16 473.788 dari tahun sebelumnya hal ini terjadi karena
2018 31.620 2,85 0,49 0,12 499.852 dari sisi produksi pertumbuhan didorong oleh
2019 28.600 2,52 0,31 0,06 516.368 hampir semua lapangan usaha, hal ini
Sumber : Badan Pusat Statisik (BPS), 2019 menunjukkan bahwa adanya pertumbuhan
Berdasarkan Tabel 1.2 tampak bahwa ekonomi.
angka kemiskinan pada Kota Pekanbaru Berdasarkan uraian pada latar belakang
mengalami fluktuasi dimana pada tahun 2005 yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
jumlah penduduk miskin sebanyak 18.000 jiwa masalah pada penelitin ini adalah :
lalu pada tahun 2010 mengalami peningkatan 1. Bagaimana pengaruh Persentase
jumlah penduduk miskin sebanyak 38.200 jiwa Penduduk Miskin terhadap
dan kembali mengalami penurunan pada tahun Kesejahteraan Masyarakat di Kota
2019 sebesar 28.600 jiwa. Dan pada garis Pekanbaru?
kemiskinan mengalami peningkatan namun 2. Bagaimana pengaruh Produk Domestik
jumlah penduduk miskin mengalami flutuasi hal Regional Bruto (PDRB) terhadap
ini disebabkan karena terjadinya peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Kota
pendapatan rata-rata penduduk. Angka Pekanbaru
Analisis Faktor-Faktor…{Bustamam, dkk}| 88
Jurnal Ekonomi KIAT p-ISSN 1410-3834
Vol. 32, No.1, Juni 2021 e-ISSN 2597-7393

Permasalahan standar hidup yang rendah


2. Tinjauan Teoritis berkaitan pula dengan pendapatan yang rendah,
perubahan yang kurang layak, kesehatan dan
2.1 Pembangunan Manusia pelayanan kesehatan yang buruk, dan tingkat
Konsep ini mencakup semua dimensi dasar pendidikan masyarakat yang rendah sehingga
yang dimiliki oleh manusia. Namun, ide dasar berakibat rendahnya sumber daya manusia dan
konsep pembangunan manusia pada intinya banyaknya pengangguran.
sangatlah sederhana, yaitu menciptakan Secara etimologis, kemiskinan berasak
pertumbuhan positif dalam bidang ekonomi, dari kata miskin yag artinya tidak berharta benda
sosial, politik, budaya, dan lingkungan, serta dan serba kekurangan. Badan Pusat Statistik
pertumbuhan dalam kesejahteraan manusia. Oleh mendifinisikan sebagai ketidakmampuan
karena itu, manusia harus diposisikan sebagai individu dalam memenuhi kebutuhan dasar
kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Dengan minimal untuk hidup layak lebih jauh disebutkan
berbekal konsep ini maka, tujuan utama dari kemiskinan merupakan sebuah kondisi yang
pembangunan manusia harus mampu berada dibawah garis nilai standar kebutuhan
menciptakan lingkungan yang memungkinkan minimum, baik untuk makanan dan non makanan
bagi rakyatnya untuk menikmati umur panjang, yang disebut garis kemiskinan (proverty line)
sehat dan menjalankan kehidupan yang produktif atau disebut juga batas kemiskinan (proverty
(Humant Development Report, 1990). threshold) (BPS, 2012).
Salah satu sebab kemiskinan adalah karena
2.2 Konsep Kesejahteraan Manusia kurangnya pendapatan dan asset (lack of income
Kesejahteraan sosial didefinisakan sebagai and assets) untuk memenuhi kebutuhan dasar
suatu keadaan terpenuhinya segala bentuk seperti makanan, pakaian, perumahan, tingkat
kebutuhan hidup, khususnya yang bersifat kesehatan dan pendidikan yang dapat diterima
mendasar seperti makanan, pakaina, perumahan, (acceptable). Di samping itu kemiskinan juga
pendidikan dan perawatan kesehatan (Suharto, berkaitan dengan keterbatasan lapangan
2005). pekerjaan dan biasanya mereka yang
dikategorikan miskin (the poor) tidak memiliki
2.3. Indikator Kesejahteraan Sosial pekerjaan (pengangguran), serta pendidikan dan
Dalam mengukur tercapai tidaknya kesehatan mereka pada umumnya tidak memadai
pembangunan di suatu wilayah dibutuhkan (World Bank, 2004).
indikator-indikator yang mampu mengukur Kemiskinan merupakan refleksi dari
kesejahteraan rakyat dan dijadikan landasan ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi
ukuran keberhasilan. Indikator kesejahteraan kebutuhannya sesuai dengan standar yang
rakyat cukup luas atau multidimensional dan berlaku (Hendra Esmara, 1986).
juga kompleks sehingga suatu taraf
kesejahteraan rakyat hanya dapat dinilai melalui 2.5 Indikator Kemiskinan
indikator-indikator terukur dari berbagai aspek Tolak ukur kemiskinan bukan hanya
pembangunan. Indikator kesejahteraan rakyat hidup dalam kekurangan pangan dan tingkat
terdiri dari indikator pendidikan, indikator pendapatan yang rendah, akan tetapi melihat
ketenagakerjaan, indikator demografi, indikator angka tingkat kesempatan, pendidikan dan
kesehatan, dan indicator sosial lainnya (Badan perlakuan adil dimuka hokum dan sebagainya
Pusat Statistik, 2014). (Adisasmita, 2005).

2.4. Kemiskinan 2.6 Pertumbuhan Ekonomi


Kemiskinan adalah keadaan dimana Suatu perekonomian dikatakan
terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi mengalami pertumbuhan atau berkembang
kebutuhan dasar, seperti makanan, pakian, apabila tingkat kegiatan eknomi lebih tinggi dari
tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. pada apa yang dicapai pada masa sebelumnya
Analisis Faktor-Faktor…{Bustamam, dkk }| 89
Jurnal Ekonomi KIAT p-ISSN 1410-3834
Vol. 32, No. 1, Juni 2021 e-ISSN 2597-7393

(Kuncoro, 2003). Sedangkan menurut Persentase Penduduk Miskin dan Produk


Schumpeter, faktor utama yang menyebabkan Domestik Regional Bruto (PDRB).
perkembangan ekonomi adalah proses inovasi, 3.3 Analisis Data
dan pelakunya adalah innovator atau wiraswasta Analisis yang digunakanpada penelitian ini
(entrepreneur). Kemajuan ekonomi suatu adalah analisis regresi linear berganda sebagai
masyarakat hanya bisa diterapkan dengan adanya berikut :
inovasi oleh para entrepreneur. Indicator yang
digunakan untuk menghitung tingkat Y = β0 +β1X1 + β2X2 +
pertumbuhan ekonomi yaitu tingkat µ…………………………….(1)
pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dan
tingkat pertumbuhan Produk Nasional Bruto Dimana :
(PNB) (Sukirno, 2002). Y = Kesejahteraan Manusia (Indeks
Pembangunan Manusia %)
2.7 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) X1 = Persentase Penduduk Miskin di Kota
PDRB adalah jumlah nilai tambah yang Pekanbaru (%)
dihasilkan untuk wilayah usaha dalam suatu X2 = PDRB di Kota Pekanbaru (Miliar Rupiah)
wilayah usaha dalam suatu wilayah atau β0 = Konstanta
merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa β1, β2 = Koefisien Regresi
akhir yang dihasilkan seluruh unit ekonomi di µ = error term (kesalahan)
suatu wilayah (BPS, 2014:8). untuk memperkecil variasi data maka
model tersebut diubah dalam bentuk semi
2.8 Hipotesis logartima menjadi:
Adapun Hipotesis yang diajukan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = β0 +β1X1 + β2X2 + µ
H.1. Diduga Persentase Penduduk Miskin
berpengaruh terhadap Kesejahteraan 3.4 Uji Statistik
Masyarakat di Kota Pekanbaru.
H.2. Diduga Produk Domestik Regional Bruto 3.4.1 Uji T Statistika
(PDRB) berpengaruh terhadap Uji t merupakan suatu pengujian yang
Kesejahteraan Masyarakat di Kota bertujuan untuk mengetahui apakah variabel
Pekanbaru. bebas secara parsial berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel terikat.
3. Metode Penelitian Dasar pengambilan keputusan menurut Santoso
(2004) :
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memilih 1. Jika t probabilitas (signifikan) > 0,05 (α)
lokasi di Kota Pekanbaru. maka Ho diterima.
2. Jika t probabilitas (signifikan) < 0,005 (α)
3.2 Jenis dan Sumber Data maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan data sekunder 3.4.2 Uji F Statistika
berbentuk time series 15 tahun dari tahun 2005- Uji F digunakan digunakan untuk
2019, yang bersumber dari instansi terkait yaitu melihat bagaiamana pengaruh semua variabel
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekanbaru. bebas terhadap variabel terikat. Dengan
Sumber Data yang digunakan adalah data-data hipotesis sebagai berikut:
yang bersumber dari Badan Pusat Statistik
(BPS), penelitian kepustakaan dan riset internet. 1. Ho: β1 = β2 = 0
Adapun data yang perlukan dalam penelitian ini 2. Ha: β1 ≠ β2 ≠ 0
yaitu data Indeks Pembangunan Manusia (IPM),
Analisis Faktor-Faktor…{Bustamam, dkk}| 90
Jurnal Ekonomi KIAT p-ISSN 1410-3834
Vol. 32, No.1, Juni 2021 e-ISSN 2597-7393

dengan Indeks Pembangunan Manusia


(IPM) di Kota Pekanbaru apabila Persentase
3.4.3 Koefisien Dterminasi (R2) Penduduk Miskin dan PDRB = 0 maka
R2 memaparkan tentang seberapa besar Tingkat Kesejahteraan adalah sebesar –
peranan variabel bebas terhadap variabel terikat, 4769.961 % di Kota Pekanbaru.
semakin besar R2 maka semakin besar pula 2. Nilai Koefisien b1 – 4770.904 dan
peranan variabel dalam memaparkan variabel berdasarkan uji t probabilitas dengan nilai
bebas. probabilitas sebesar 0,9174 > α 0,05 berarti
Penelitian ini menggunakan data time series variabel Persentase Jumlah Penduduk
dengan jangka waktu selama 15 tahun yakni dari Miskin (X1) tidak berpengaruh secara
tahun 2005-2019, dan diolah menggunakan signifikan terhadap Kesejahteraan
Eviews 10. Masyarakat (Y) di Kota Pekanbaru. Hal ini
disebabkan karena produktifitas masyarakat
4. Hasil Penelitian yang rendah sehingga berdampak pada
4.1 Analisis Faktor-Faktor yang penurunan tingkat kesejahteraan.
Mempengaruhi Indikator Kesejahteraan 3. Nilai Koefisien b2 471.7143 dapat dilihat
Masyarakat di Kota Pekanbaru dari uji t probabilitas dengan nilai
probabilitas sebesar 0,0000 < α 0,05 berarti
Tabel 4.1 Hasil Regresi Linier Berganda variabel PDRB (X2) berpengaruh secara
Pengaruh Persentase Penduduk Miskin dan signifikan dan positif terhadap tingkat
PDRB Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di kesejahteraan masyarakat di Kota
Kota Pekanbaru Tahun 2005-2019 Pekanbaru. Pengaruh positif tersebut artinya
Variable Coefficient Std. Error
t-
Prob. apabila PDRB (X2) naik sebesar 1% maka
Statistic
C -4796.961 1201.130 -3.9937 0.0021 tingkat kesejahteraan masyarakat (Y) di
X1 -8.4803 79.87328 -0.1061 0.9174 Kota Pekanbaru akan naik sebesar 471.7143
X2 471.7143 43.82350 10.7639 0.0000
R-squared 0.916905 Mean dependent var 7882.214 %.
Adjusted
0.901797 S.D. dependent var 140.9867
R-squared
S.E. of 4.2 Uji F (Uji Bersama)
44.18154 Akaike info criterion 10.6019
regression Uji F digunakan untuk menguji apakah
Sum
squared 21472.09 Scharz criterion 10.7388 semua variabel bebas terhadap variabel terikat
resid secara Bersama-sama berpengaruh secara
Log
likelihood
-71.21330 Hannan-Quinn criter. 10.5892 signifikan atau tidak terhadap tingkat
F-statistic 60.6893 Durbin-Watson stat 1.3126 kesejahteraan masyarakat di Kota Pekanbaru.
Prob(F-
Statistic)
0.000 Dari hasil uji F dapat diketahui bahwa nilai F
Sumber : Hasil Olahan Data Eviews 10, 2021 probabilitas sebesar 0,000001 < α 0,05 maka Ho
ditolak atau Ha diterima. Hal ini berarti bahwa
Berdasarkan Tabel 4.2 hasil regresi linear variabel Persentase Penduduk Miskin dan
berganda dapat dimasukkan ke dalam persamaan variabel PDRB secara besama-sama
regresi linier berganda sebagai berikut: berpengaruh secara signifikan terhadap Tingkat
Y = −4769.961 − 8.480349LnX! + 471.7143LnX" Kesejahteraan Masyarakat di Kota Pekanbaru.

Berdasarkan fungsi persamaan diatas, maka 4.3 Uji R2 (Koefisien Determinasi Berganda)
dapat diketahui nilai koefisien dari setiap Koefisien Feterminasi Berganda (R2)
variabel. Berikut ini dapat dijelaskan maksud digunakan untuk mengetahui berapa besar
dari nilai koefisien setiap variabel tersebut kontribusi dari variabel independen yaitu,
sebagai berikut : Persentase Penduduk Miskin dan PDRB
1. Nilai Konstanta bo sebesar – 4769.961 ini terhadap Kesejahteraan Masyarakt di Kota
bermakna bahwa besarnya tingkat Pekanbaru, dengan syarat hasil uji F bernilai
Kesejahteraan Masyarakat yang diukur signifikan.
Analisis Faktor-Faktor…{Bustamam, dkk }| 91
Jurnal Ekonomi KIAT p-ISSN 1410-3834
Vol. 32, No. 1, Juni 2021 e-ISSN 2597-7393

Berdasarkan hasil olahan dapat dilihat bahwa Berdasarkan keterangan yang telah di
nilai R2 sebesar 0,901797. Hal ini menunjukkan paparkan diatas, Produk Domestik Regional
bahwa besarnya kontribusi dari Persentase Bruto (PDRB) berpengaruh secara signifikan dan
Penduduk Miskin dan PDRB terhadap Tingkat positif terhadap Kesejahteraan Masyarakat.
Kesejahteraan Masyarakat di Kota Pekanbaru Mazumdar mengatakan bahwa pembangunan
yang diukur menggunakan IPM sebesar 90% manusia berdampak positif terhadap Produk
sedangkan sisanya sebesar 10% dipengaruhi olh Domestik Regional Bruto (PDRB), karena
variabel lain yang tidak dimasukkan model peningkatan pembangunan manusia akan
estimasi. menghasilkan nilai Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) pada masa yang akan datang.
4.4 Pembahasan
Pengaruh Persentase Penduduk Miskin 5. Simpulan dan Saran
Terhadap Kesejahteraan Masyarakat 5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil regresi uji parsial (uji t), Simpulan dari hasil penelitian adalah sebagai
diketahui variabel Persentase Penduduk Miskin berikut:
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap 1. Variabel Persentase Penduduk Miskin
Kesejahteraan Masyarakat di Kota Pekanbaru secara parsial Persentase Jumlah Penduduk
Hal ini dapat terjadi karena produktifitas Miskin tidak berpengaruh secara signifikan
masyarakat yang rendah atau banyaknya terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kota
masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan Pekanbaru. Hal ini dapat terjadi karena
artinya diantara masyarakat tersebut hanya produktifitas masyarakat yang rendah atau
sedikit saja yang bekerja secara efektif banyaknya masyarakat yang tidak memiliki
sedangkan sisanya antara tidak memiliki pekerjaan artinya diantara masyarakat
pekerjaan atau pekerjaannya tidak produktif tersebut hanya sedikit saja yang bekerja
yang mengakibatkan banyaknya pengangguran secara efektif sedangkan sisanya antara tidak
dan penduduk miskin tidak memiliki kesempatan memiliki pekerjaan atau pekerjaannya tidak
untuk mendapatkan pelayan kesehatan dan produktif.
pendidikan layak serta masalah yang terjadi pada 2. Variabel PDRB secara parsial PDRB
selisih upah. berpengaruh secara signifikan dan positif
Menurut UNDP hubungan antara tingkat
terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Kota
kemiskinan dan pembangunan manusia, yaitu Pekanbaru.
banyaknya penduduk miskin turut
mempengaruhi pembangunan manusia yang 5.2 Saran
berarti banyaknya penduduk miskin berdampak Berdasarkan simpulan dan keterbatasn
pada penurunan tingkat kesejahteraan penelitian, adapun saran penelitian yang dapat
masyarakat. dirumuskan adalah sebagai berikut :
1. Bagi pemerintah, Dilihat dari variabel
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai tersebut, nilai yang mempengaruhi
Perusahaan kesejahteraan masyarakat adalah variabel
Berdasarkan hasil regresi uji parsial (uji t), PDRB. Karena sumber daya alam maupun
diketahui variabel PDRB secara parsial PDRB sumber daya manusianya harus digunakan
berpengaruh secara signifikan dan positif sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di pembangunan ekonomi wilayah, untuk itu
Kota Pekanbaru. Produk Domestik Regional pemerintah diharapkan adanya sebuah
Bruto dilihat sebagai salah satu faktor terpenting upaya yang dilakukan dalam meningkatkan
untuk melihat pertumbuhan ekonomi yang kesejahteraan dikalangan masyarakat
terjadi disuatu wilayah. PDRB menunjukkan sehingga terciptalah masyarakat yang
tingkat kemakmuran suatu daerah. sejahtera.
Analisis Faktor-Faktor…{Bustamam, dkk}| 92
Jurnal Ekonomi KIAT p-ISSN 1410-3834
Vol. 32, No.1, Juni 2021 e-ISSN 2597-7393

2. Bagi peneliti selanjutnya, dengan adanya


hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi acuan dan referensi untuk mengkaji
lebih dalam tentang pengaruh Persentase Noor, Henry Faizal. 2015. Ekonomi Publik Edisi
Penduduk Miskin, Produk Domestik Kedua, Jakarta, Penerbit Indeks.
Regional Bruto (PDRB) terhadap Richardson, Harry. 1991. Dasar-Dasar
Kesejahteraan Masyarakat di Kota Ekonomi Regional. Jakarta: Lembaga
Pekanbaru dan diharapkan mampu meneliti Penerbit FEUI.
faktor-faktor yang mempengaruhi Supratno.J. 2016. Statistik Teori dan Aplikasi
kesejahteraan masyarakat dengan memilih Edisi Kedelapan, Jakarta, Penerbit
atau menambah variabel lain sehingga ada Erlangga.
tinjauan dari aspek yang lain Sukendar, Hendrik Basguni. 2019. Konsep
Kesejahteraan Sosial Perspektif
Daftar Pustaka Masyarakat Adat Badui Penamping Desa
Arsyad, Lincolin. 1999. Pengantar Kenekes Kec. Leuwidamar, Skripsi
Perencanaan dan Pembangunan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
Ekonomi Daerah. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Yogyakarta. Sari, Devani Ariestha. 2016. Analisis Faktor-
Almulaibari, 2011 Perencanaan Pembangunan Faktor Yang Mempengaruhi
Wilayah, Jakarta : PT Bumi Akrasa. Kesejahteraan Masyarakat di Kota
Badan Pusat Statistik (BPS). 2019. Bandarlampung, Skripsi Ekonomi
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Pembangunan Fakultas Ekonomi dan
Kondisi Bisnis Universitas Lampung.
Kemiskinan di Kota Pekanbaru, Produk Todaro, Miachael P dan Smith, Stephen C. 2009.
Domestik Regional Bruto (PDRB), Kota Pembangunan Ekonomi Edisi
Pekanbaru. Kesebelas, Jakarta, Penerbit Erlangga.
Boediono. 1992. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Sukirno, Sadono. 2000. Makroekonomi Modern:
Yogyakarta: BPFE Perkembangan Pemikiran Dari
Hidayat, Muhammad, Dkk. 2011, Analisis Klasik Hingga Keynesian Baru Raja. Grafindo
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pustaka. Jakarta. Tambunan, Tulus.
Pertumbuhan Ekonomi di Kota 2001. Perekonomian Indonesia. Ghalia
Pekanbaru, Jurnal Fakultas Ekonomi Indonesia. Jakarta.
Universitas Riau, Pekanbaru Tadaro, Michael P. 2000. Pembangunan
Mu’Araifah, Lela. 2016, Analisis Faktor – Faktor Ekonomi Di Dunia Ketiga. Jakarta:
Yang Mempengaruhi Tingkat Erlangga.
Kesejahteraan di Provinsi Daerah Tarigan, Robinson Drs. 2004. Ekonomi Regional
Istimewa Yogyakarta Tahun 2004-2013, Teori dan Aplikasih. Jakarta : PT. Bumi
Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Aksara
Kalijaga, Yogyakarta. Tarigan, Robinson Drs. 2005. Ekonomi Regional
Mukhlis, Iman. 2012. Ekonomi & Studi Teori dan Aplikasi (edisi revisi). Jakarta :
Pembangunan, Jurnal JESP. Vol.4, No.2. PT.Bumi Aksara.
Universitas Negeri Malang.
Mudrajad, 2012 Ekonomi Pembangunan. Jakarta
: PT. Raja Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai