Anda di halaman 1dari 9

Indeks Pembangunan Manusia 2018

No. 21/04/32/Th. XXI, 15 April 2019

BERITA
RESMI
STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT

Indeks Pembangunan Manusia


Tahun 2018
• Kualitas hidup manusia di Provinsi Jawa Barat terus mengalami
kemajuan, hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya
Indeks Pembangunan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Barat. Pada
Manusia (IPM) Provinsi tahun 2018, IPM Provinsi Jawa Barat telah mencapai 71,30.
Angka ini meningkat sebesar 0,61 poin dibandingkan dengan
Jawa Barat pada tahun IPM Provinsi Jawa Barat pada tahun 2017 yang sebesar 70,69.
2018 telah mencapai • Pada tahun 2018, pembangunan manusia di Jawa Barat masih
berstatus “tinggi”, masih sama dengan statusnya pada tahun
71,30 2017. IPM Provinsi Jawa Barat pada tahun 2018 tumbuh
sebesar 0,86 persen dibandingkan tahun 2017.
• Peningkatan IPM tahun 2018 ditopang oleh meningkatnya
komponen pembentuk IPM. Bayi yang baru lahir memiliki
Komponen pembentuk peluang untuk hidup hingga 72,66 tahun, lebih lama 0,19
IPM di Provinsi Jawa tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir tahun
sebelumnya. Anak-anak yang berusia 7 tahun memiliki
Barat terus mengalami peluang untuk bersekolah selama 12,45 tahun, lebih lama
0,03 tahun dibandingkan dengan tahun 2017. Sementara
peningkatan itu, penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah
menempuh pendidikan selama 8,15 tahun, meningkat 0,01
tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Demikian juga dengan
komponen pengeluaran per kapita (harga konstan 2012)
masyarakat telah mencapai Rp10,79 juta rupiah pada tahun
2018, meningkat Rp505 ribu rupiah dibandingkan pengeluaran
tahun sebelumnya.

Indeks Pembangungan Manusia (IPM) 1


1. Perkembangan IPM Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2018
Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk
(enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan
dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan
bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan,
kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh United Nations Development
Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan metode penghitungan direvisi pada tahun 2010.
BPS mengadopsi perubahan metodologi penghitungan IPM yang baru pada tahun 2014 dan
melakukan backcasting sejak tahun 2010.
IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and
healthy life), pengetahuan (knowledge), dan standard hidup layak (decent standard of living).
Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yaitu
jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir untuk hidup, dengan
asumsi bahwa pola angka kematian menurut umur pada saat kelahiran sama sepanjang usia
bayi. Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah.
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk usia 25 tahun ke atas
dalam menjalani pendidikan formal. Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya
(tahun) sekolah formal yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa
mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita disesuaikan,
yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya beli (purchasing power parity).
IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks pengetahuan, dan
indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan dengan melakukan standardisasi
dengan nilai minimum dan maksimum masing-masing komponen indeks

Gambar 1
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Barat, 2010-2018

70.69 71.30
69.50 70.05
68.25 68.90
66.67 67.32
66.15

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

2 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan
dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek
yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian. Secara umum, pembangunan
manusia Provinsi Jawa Barat terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2018. IPM
Provinsi Jawa Barat meningkat dari 66,15 pada tahun 2010 menjadi 71,30 pada tahun 2018.
Selama periode tersebut, IPM Provinsi Jawa Barat rata-rata tumbuh sebesar 0,94 persen per
tahun. Selama periode 2010 hingga 2018, IPM Provinsi Jawa Barat menunjukkan kemajuan
yang besar, status pembangunan manusia Provinsi Jawa Barat mengalami peningkatan. Saat ini,
pembangunan manusia Provinsi Jawa Barat telah berstatus “tinggi”, sementara selama periode
2010 hingga 2015 pembangunan manusia Provinsi Jawa Barat hanya berstatus “sedang”.

2. Pencapaian Kapabilitas Dasar Manusia


Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial
yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Oleh karena itu,
peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya. Seiring dengan
meningkatnya angka IPM, indeks masing-masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan
dari tahun ke tahun.

Tabel 1.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Barat Menurut Komponen, 2010-2018
Komponen Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Umur Harapan Hidup saat Lahir (UHH) Tahun 71,29 71,56 71,82 72,09 72,23 72,41 72,44 72,47 72,66
Harapan Lama Sekolah (HLS) Tahun 10,69 10,91 11,24 11,81 12,08 12,15 12,30 12,42 12,45
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Tahun 7,40 7,46 7,52 7,58 7,71 7,86 7,95 8,14 8,15
Pengeluaran per Kapita Rp 000 9.174 9.249 9.325 9.421 9.447 9.778 10.035 10.285 10.790
IPM 66,15 66,67 67,32 68,25 68,80 69,50 70,05 70,69 71,30
Pertumbuhan IPM % 0,79 0,97 1,39 0,80 1,01 0,79 0,91 0,86

A. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat


Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan
hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2018, Provinsi
Jawa Barat telah berhasil meningkatkan Umur Harapan Hidup saat lahir sebesar 1,37 tahun.
Selama periode tersebut, secara rata-rata Umur Harapan Hidup tumbuh sebesar 0,24 persen per
tahun. Pada tahun 2010, Umur Harapan Hidup saat lahir di Provinsi Jawa Barat hanya sebesar
71,29 tahun, dan pada tahun 2018 telah mencapai 72,66 tahun.

Indeks Pembangungan Manusia (IPM) 3


Gambar 2.
Umur Harapan Hidup saat Lahir (UHH) Provinsi Jawa Barat, 2010-2018

72.09 72.23 72.41 72.44 72.47 72.66


71.29 71.56 71.82

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

B. Dimensi Pengetahuan

Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah
dan Rata-rata Lama Sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas. Kedua indikator ini terus meningkat
dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2018, Harapan Lama Sekolah di Provinsi Jawa
Barat telah meningkat sebesar 1,76 tahun, sementara Rata-rata Lama Sekolah meningkat 0,75
tahun.
Selama periode 2010 hingga 2018, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh sebesar
1,93 persen per tahun. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menjadi sinyal positif bahwa
semakin banyak penduduk yang bersekolah. Pada tahun 2018, Harapan Lama Sekolah di Provinsi
Jawa Barat telah mencapai 12,45 tahun yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki
peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1.
Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas di Provinsi Jawa
Barat tumbuh 1,22 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2018. Pertumbuhan yang
positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia Provinsi Jawa Barat
yang lebih baik. Pada tahun 2018, secara rata-rata penduduk Provinsi Jawa Barat usia 25 tahun
ke atas telah bersekolah selama 8,15 tahun, atau telah menyelesaikan pendidikan hingga kelas
VIII (SMP kelas II).

4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


Gambar 3
Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Provinsi Jawa Barat, 2010-2018 (Tahun)

12.15 12.3 12.42 12.45


11.81 12.08
10.91 11.24
10.69

7.86 7.95 8.14 8.15


7.4 7.46 7.52 7.58 7.71

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

HLS RLS

C. Dimensi Standar Hidup Layak


Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standar hidup layak
yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga konstan 2012). Pada tahun 2018,
pengeluaran per kapita masyarakat Provinsi Jawa Barat mencapai Rp10,79 juta per tahun.
Selama tujuh tahun terakhir, pengeluaran per kapita masyarakat meningkat sebesar 2,06 persen
per tahun.
Gambar 4
Pengeluaran per Kapita per Tahun Provinsi Jawa Barat, 2010-2018 (Rp000)

10.790
10.285
10.035
9.778
9.249 9.325 9.421 9.447
9.174

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Indeks Pembangungan Manusia (IPM) 5


3. Pencapaian Pembangunan Manusia di Tingkat Kabupaten/Kota
Pada tahun 2018, pencapaian pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota cukup
bervariasi. IPM pada level kabupaten/kota berkisar antara 64,62 (Cianjur) hingga 81,06 (Kota
Bandung). Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, Umur Harapan Hidup saat lahir berkisar
antara 68,96 tahun (Tasikmalaya) hingga 74,76 tahun (Kota Bekasi). Sementara pada dimensi
pengetahuan, Harapan Lama Sekolah berkisar antara 11,36 tahun (Subang) hingga 14,10 tahun
(Kota Bandung), serta Rata-rata Lama Sekolah berkisar antara 5,98 tahun (Indramayu) hingga
11,09 tahun (Kota Bekasi). Pengeluaran per kapita di tingkat kabupaten/kota berkisar antara
7,597 juta rupiah per tahun (Garut) hingga 16,63 juta rupiah per tahun (Kota Bandung).
Kemajuan pembangunan manusia pada tahun 2018 juga terlihat dari perubahan status
pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota. Jumlah kabupaten/kota yang berstatus
“tinggi” berkurang dari 10 pada tahun 2017 menjadi 9 kabupaten/kota pada tahun 2018.
Kabupaten/kota yang berstatus pembangunan manusia “tinggi”, yaitu Bandung, Sumedang,
Bekasi, Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Cirebon, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya, dan Kota Banjar.
Kota Depok mencacat perubahan status pada tahun 2018 dari “tinggi” menjadi “sangat tinggi”.
Dengan demikian pada tahun 2018 terdapat tiga kota di Provinsi Jawa Barat yang mencapai
status pembangunan manusia “sangat tinggi”, yaitu Kota Bandung, Kota Bekasi, dan Kota Depok.
Sementara itu 15 kabupaten/kota tetap berstatus “sedang”.
Peningkatan IPM di tingkat provinsi juga tercermin pada level kabupaten/kota. Selama
periode 2017 hingga 2018, seluruh kabupaten/kota mengalami peningkatan IPM. Pada periode
ini, tercatat tiga kabupaten/kota dengan kemajuan pembangunan manusia paling cepat, yaitu
Cianjur (1,44 persen), Garut (1,39 persen) dan Tasikmalaya (1,34 persen). Kemajuan pembangunan
manusia di Kabupaten Garut didorong oleh perbaikan dimensi Pendidikan, sementara Cianjur
dan Tasikmalaya didorong oleh perbaikan dimensi Standar Hidup Layak . Sementara itu kemajuan
capaian pembangunan manusia di Kota Cirebon (0,47 persen), Kota Depok (0,58 persen), dan
Kota Banjar (0,65 persen) tercatat paling lambat selama 2017 – 2018.
Gambar 5
IPM Indonesia Menurut Kabupaten/Kota dan Status Pembangunan Manusia, 2018

6 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


Tabel 2
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota, 2017-2018

Pengeluaran per IPM


UHH (Tahun) HLS (Tahun) RLS (Tahun)
Kabupaten/Kota Kapita (Rp000) Capaian Pertumbuhan (%)
2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

Bogor 70.70 70.86 12.43 12.44 7.84 7.88 9,901 10,323 69.13 69.69 1.19 0.81
Sukabumi 70.26 70.49 12.19 12.20 6.79 6.80 8,263 8,618 65.49 66.05 0.55 0.86
Cianjur 69.49 69.70 11.89 11.90 6.92 6.93 7,300 7,874 63.70 64.62 1.24 1.44
Bandung 73.13 73.26 12.43 12.64 8.51 8.58 9,854 10,203 71.02 71.75 0.47 1.03
Garut 70.84 71.03 11.73 11.80 7.28 7.50 7,270 7,597 64.52 65.42 1.38 1.39
Tasikmalaya 68.71 68.96 12.47 12.48 7.12 7.13 7,250 7,761 64.14 65.00 0.90 1.34
Ciamis 71.07 71.32 13.66 13.67 7.59 7.60 8,658 9,190 68.87 69.63 0.61 1.10
Kuningan 72.88 73.11 12.06 12.07 7.35 7.36 8,736 9,297 67.78 68.55 0.40 1.14
Cirebon 71.49 71.66 12.21 12.22 6.61 6.62 9,650 10,212 67.39 68.05 1.03 0.98
Majalengka 69.39 69.68 12.18 12.19 6.90 6.91 8,833 9,416 65.92 66.72 1.03 1.21
Sumedang 72.00 72.14 12.93 12.94 7.98 8.17 9,569 10,153 70.07 70.99 0.89 1.31
Indramayu 70.86 71.11 12.21 12.22 5.97 5.98 9,014 9,633 65.58 66.36 1.23 1.19
Subang 71.71 71.92 11.67 11.68 6.83 6.84 10,206 10,715 67.73 68.31 0.88 0.86
Purwakarta 70.42 70.61 11.89 12.09 7.74 7.75 10,941 11,372 69.28 69.98 1.05 1.01
Karawang 71.64 71.81 11.96 12.07 7.34 7.35 10,703 11,277 69.17 69.89 1.44 1.04
Bekasi 73.30 73.43 12.63 13.05 8.82 8.84 10,790 11,155 72.63 73.49 1.11 1.18
Bandung Barat 71.87 72.03 11.79 11.83 7.74 7.97 8,002 8,329 66.63 67.46 1.25 1.25
Pangandaran 70.56 70.84 12.03 12.04 7.37 7.58 8,588 8,968 66.60 67.44 1.23 1.26
Kota Bogor 73.01 73.21 13.37 13.38 10.29 10.30 10,940 11,348 75.16 75.66 0.89 0.67
Kota Sukabumi 71.95 72.11 13.39 13.40 9.52 9.53 10,188 10,609 73.03 73.55 0.97 0.71
Kota Bandung 73.86 74.00 13.90 14.18 10.59 10.63 16,033 16,630 80.31 81.06 0.22 0.93
Kota Cirebon 71.86 71.99 13.08 13.09 9.88 9.89 11,100 11,397 74.00 74.35 0.41 0.47
Kota Bekasi 74.63 74.76 13.51 13.76 10.93 11.09 15,378 15,755 80.30 81.04 0.44 0.92
Kota Depok 74.04 74.17 13.87 13.90 10.84 10.85 14,727 15,262 79.83 80.29 0.29 0.58
Kota Cimahi 73.61 73.75 13.76 13.77 10.93 10.94 11,353 11,921 76.95 77.56 0.34 0.79
Kota Tasikmalaya 71.48 71.70 13.41 13.42 9.03 9.04 9,497 9,855 71.51 72.03 1.32 0.73
Kota Banjar 70.39 70.59 13.19 13.20 8.59 8.60 9,987 10,329 70.79 71.25 1.00 0.65
JAWA BARAT 72.47 72.66 12.42 12.45 8.14 8.15 10,285 10,790 70.69 71.30 0.91 0.86

Indeks Pembangungan Manusia (IPM) 7


CATATAN TEKNIS

I. Sumber Data
• Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH): Sensus Penduduk 2010 (SP–2010), Proyeksi Penduduk,
Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS).
• Harapan Lama Sekolah (HLS), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), dan Pengeluaran per Kapita
Disesuaikan: Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS).

II. Penyusunan Indeks


Formula yang digunakan dalam penghitungan indeks komponen IPM adalah sebagai berikut:

UHH  UHHmin
Indeks Kesehatan IUHH 
UHHmaks  UHHmin

HLS  HLSmin
Indeks Pengetahuan IHLS 
HLSmaks  HLSmin
RLS  RLSmin
IRLS 
RLSmaks  RLSmin
IHLS  IRLS
Ipengetahuan 
2

ln  pengeluaran  ln  pengeluaranmin 
Indeks Pengeluaran Ipengeluaran 
ln  pengeluaranmaks   ln  pengeluaranmin 

Untuk menghitung indeks masing-masing komponen IPM digunakan batas maksimum dan
minimum seperti terlihat dalam tabel berikut.
Komponen Satuan Nilai Minimum Nilai Maksimum
Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) Tahun 20 85
Harapan Lama Sekolah (HLS) Tahun 0 18
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Tahun 0 15
Pengeluaran per Kapita Rupiah 1.007.436 26.572.352

Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung sebagai:


IPM  3 IUHH  Ipendidikan  Ipengeluaran  100

8 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


III. Status Pembangunan Manusia
Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu dapat dikelompokkan
ke dalam empat kelompok. Pengelompokan ini bertujuan untuk mengorganisasikan wilayah-
wilayah menjadi kelompok-kelompok yang sama dalam hal pembangunan manusia.
1. Kelompok “sangat tinggi”: IPM ≥ 80
2. Kelompok “tinggi”: 70 ≤ IPM < 80
3. Kelompok “sedang”: 60 ≤ IPM < 70
4. Kelompok “rendah”: IPM < 60

Diterbitkan oleh:

Badan Pusat Statistik


Provinsi Jawa Barat Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh
Jl. PHH Mustofa No. 43 Undang-Undang, hak cipta melekat pada
Bandung 40124 Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan,
mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau
Asep Riyadi S.Si., M.M menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan
Analisis Statistik untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan
Telepon: (022) 7272595 Pusat Statistik.
E-mail: asep.riyadi@bps.go.id
Website : jabar.bps.go.id

Indeks Pembangungan Manusia (IPM) 9

Anda mungkin juga menyukai