Anda di halaman 1dari 4

STANDAR HIDUP LAYAK

Oleh :
Nama : Muhamad Tri Anjas Septiadi
Kelas : TD 1.4
No.Tar : 2301177
POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT INDONESIA – STTD

PENDAHULUAN
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah pengukuran perbandingan dari
harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara di
seluruh dunia termasuk di Indonesia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan
apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara
terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap
kualitas hidup.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memiliki isu pembangunan


manusia yang menarik untuk diteliti. Pembangunan pada dasarnya adalah suatu proses
untuk melakukan perubahan pada indikator sosial ekonomi masyarakat menuju kearah
yang lebih baik dan berkesinambungan. Dalam menetapkan Indeks Pembangunan
Manusia mencakup tiga bidang yaitu kualitas tingkat pendidikan, kesehatan dan
ekonomi. Melalui peningkatan ketiga indikator tersebut diharapkan akan terjadi
peningkatan kualitas hidup manusia.

Konsep pembangunan manusia seutuhnya merupakan konsep yang menghendaki


peningkatan kualitas hidup penduduk baik secara fisik, mental maupun secara
spritual. Bahkan secara eksplisit disebutkan bahwa pembangunan yang dilakukan
menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia yang seiring dengan
pertumbuhan ekonomi. Pembangunan sumber daya manusia secara fisik dan mental
mengandung makna peningkatan kapasitas dasar penduduk yang kemudian akan
memperbesar kesempatan untuk dapat berpartisipasi dalam proses pembangunan yang
berkelanjutan.
PEMBAHASAN

Standar hidup layak adalah hak asasi manusia yang mencakup pemenuhan
kebutuhan dasar, seperti makanan, air bersih, dan tempat tinggal yang layak. Selain
itu, standar hidup layak juga mencakup akses ke pendidikan, pekerjaan yang adil,
layanan kesehatan, dan jaminan sosial dalam situasi rentan. Dalam konteks ekonomi,
standar hidup layak dapat diukur dengan jumlah kualitas barang dan jasa material
yang tersedia untuk populasi tertentu

Beberapa faktor yang mempengaruhi standar hidup layak antara lain:

 Pendapatan per kapita


 Produksi domestik bruto (PDB)
 Harapan hidup
 Peluang ekonomi
 Stabilitas ekonomi dan politik
 Kebebasan politik dan agama
 Kualitas lingkungan
 Iklim
 Keamanan

Standar hidup layak juga terkait erat dengan kualitas hidup, meskipun
pengukurannya menggunakan beberapa data yang sama. Standar hidup lebih fokus
pada aspek fisik, sementara kualitas hidup mencakup aspek kehidupan yang lebih
abstrak. Dalam konteks hukum ketenagakerjaan, Kebutuhan Hidup Layak (KHL)
adalah standar kebutuhan seorang pekerja/buruh lajang untuk dapat hidup layak
secara fisik dalam satu bulan. KHL juga menjadi acuan dasar dalam menetapkan
Upah Minimum.

Upah Minimum daerah ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan KHL dengan


memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Tujuan
penetapan standar KHL adalah melindungi dan memenuhi hak pekerja/buruh dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut data yang ditemukan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten


Cianjur berada di peringkat terendah di antara 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.
Berikut adalah beberapa angka IPM untuk Kabupaten Cianjur dari tahun 2017 hingga
2019:

 2017: 58,58
 2018: 59,38
 2019: 60,28

Indikator IPM 2010 2011 2012 2013 2014 2015


Angka Harapan Hidup (Tahun) 68,76 68,86 68,96 69,04 69,08 69,28

Harapan Lama Sekolah (tahun) 9,62 10,07 10,62 11,54 11,82 11,83

Rata-Rata Lama Sekolah (tahun) 6,17 6,28 6,39 6,5 6,52 6,54
Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan
6430,92 6495,68 6552,73 6694,05 6733,26 6876,62
(Rp)
Kabupaten Cianjur 58,58 59,38 60,28 61,68 62,08 62,42
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat

Dalam upaya untuk meningkatkan IPM, Pemerintah Kabupaten Cianjur telah


mengambil beberapa langkah, antara lain:

 Fokus pada tiga sektor pembangunan, yaitu kesehatan, pendidikan, dan daya
beli.
 Meningkatkan pembangunan infrastruktur kesehatan hingga ke pelosok
dengan melibatkan tenaga kesehatan di pusat layanan kesehatan.
 Menjadikan tiga rumah sakit sebagai pencegah tingginya angka kematian ibu
dan bayi.
 Meluncurkan lima program unggulan pembangunan berbasis IPM, di mana
setiap dinas dapat mengajukan dana untuk menunjang kegiatan yang
bersentuhan langsung dengan masyarakat.
 Mendorong toko swalayan untuk menerapkan zonasi di masing-masing
kecamatan sehingga pelaku usaha kecil mendapatkan akses pemasaran dengan
jangkauan yang mudah.

Meskipun demikian, Kabupaten Cianjur masih memiliki tantangan dalam


meningkatkan IPM. Salah satu faktor yang mempengaruhi IPM adalah rendahnya
akses pendidikan, khususnya di daerah pedesaan. Upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan IPM di Kabupaten Cianjur perlu terus ditingkatkan agar dapat
mengurangi kesenjangan pembangunan dengan daerah lain di Jawa Barat.

PENUTUP
Dapat disimpulkan bahwa standar hidup layak adalah hak asasi manusia yang
mencakup pemenuhan kebutuhan dasar, akses ke pendidikan, pekerjaan yang adil,
layanan kesehatan, dan jaminan sosial dalam situasi rentan. Beberapa faktor yang
mempengaruhi standar hidup layak antara lain pendapatan per kapita, produksi
domestik bruto (PDB), harapan hidup, peluang ekonomi, stabilitas ekonomi dan
politik, kebebasan politik dan agama, kualitas lingkungan, iklim, dan keamanan.

Dalam konteks Kabupaten Cianjur, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami


peningkatan dari tahun 2017 hingga 2019, meskipun masih berada di peringkat
terendah di antara 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. Pemerintah Kabupaten Cianjur
telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan IPM, antara lain fokus pada
sektor kesehatan, pendidikan, dan daya beli, serta pembangunan infrastruktur
kesehatan dan program unggulan pembangunan berbasis IPM. Meskipun demikian,
Kabupaten Cianjur masih memiliki tantangan dalam meningkatkan IPM, terutama
dalam hal akses pendidikan di daerah pedesaan.

Upaya yang dilakukan perlu terus ditingkatkan agar dapat mengurangi kesenjangan
pembangunan dengan daerah lain di Jawa Barat. Standar hidup layak juga terkait erat
dengan kualitas hidup, meskipun pengukurannya menggunakan beberapa data yang
sama. Standar hidup lebih fokus pada aspek fisik, sementara kualitas hidup mencakup
aspek kehidupan yang lebih abstrak

Anda mungkin juga menyukai