Anda di halaman 1dari 5

Masalah-masalah apakah yang dihadapi oleh pemerintah dalam meningkatkan Pembangunan

manusia Indonesia. Bagaimana solusinya?


Jawab:
Sebelum membahas apa saja masalah-masalah yang dihadapi oleh pemerintah dalam
meningkatkan pembangunan manusia Indonesia terlebih dahulu harus kita ketahui apa itu
pembangunan manusia.
Pembangunan Manusia
Menurut BPS (2014:65) pembangunan manusia merupakan model pembangunan yang
ditujukan untuk memperluas pilihan-pilihan yang dapat ditumbuhkan melalui upaya
pemberdayaan penduduk.
Mengutip dari Human Development Report (HDR) pertama tahun 1990, Pembangunan
manusia adalah suatu progres untuk memperbanyak pilihan-pilihan yang dimiliki manusia.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Setelah mengetahui apa itu pembangunan manusia selanjutnya kita juga perlu mengetahui
apa itu indeks pembangunan manusia.
Indeks pembangunan manusia menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil
pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Indeks
pembangunan manusia adalah ukuran perbandingan antara angka harapan hidup, melek
huruf, pendidikan, dan standar hidup.
Menurut UNDP melalui Human Development Report tahun 1990 menetapkan empat elemen
utama dalam pembangunan manusia, yaitu produktivitas (produktivity) pemerataan (equity),
keberlanjutan (sustainability), dan pemberdayaan (empowerment).
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu
1. Umur panjang dan hidup sehat
2. Pengetahuan, dan
3. Standar hidup layak
Manfaat Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
 IPM memiliki manfaat untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).
 IPM digunakan untuk menentukan peringkat atau level pembangunan suatu negara
atau wilayah.
 IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja pemerintah IPM
juga digunakan sebagai salah satu alokator penentu Dana Alokasi Umum (DAU).

Indeks pembangunan manusia Indonesia


Indonesia belakangan ini juga banyak memanfaatkan IPM untuk melihat kemajuan nasional
maupun daerah. Variabel IPM juga disarankan untuk dapat dipertimbangkan dalam
penyusunan formula DAU (Dana Alokasi Umum) yang diharapkan dapat mewujudkan
pemerataan (equality), dan untuk mengurangi kesenjangan fiskal daerah (fiscal gap) dengan
memperhatikan variabel pembangunan manusianya (human development) (Hamid, 2003).
Bagi Indonesia perhatian pada variabel Indeks Pembangunan Manusia sangat penting
dikarenakan:
1. Pembangunan pada hakikatnya merupakan pembangunan manusia itu sendiri,
sehingga aspek ini perlu mendapatkan prioritas anggaran.
2. Pembangunan Manusia Indonesia saat ini masih sangat tertinggal dibanding banyak
negara lain di dunia.
3. Pengeluaran pemerintah yang dapat berpengaruh pada kualitas Sumber Daya
Manusia, yakni untuk pendidikan, kesehatan, porsinya sangat kecil lebih rendah
dibandingkan dengan negara seperti Pakistan, Sri Lanka, dan negara Asia Selatan
lainnya (UNSFIR, 2000, h. V-48).
4. Umumnya kajian mengenai desentralisasi fiskal mengabaikan dampaknya pada
pembangunan manusia.
Grafik Pembangunan Manusia Indonesia dari 2010-2020

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa indeks pembangunan manusia Indonesia
semakin meningkat setiap tahunnya, ini menandakan bahwa kualitas Sumber Daya
Manusia Indonesia juga semakin meningkat.
Masalah Pembangunan Manusia Indonesia
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar, yaitu sebesar 249,9
juta jiwa pada tahun 2023. Di dunia Indonesia menduduki urutan ke empat negara dengan
penduduk terbesar. Jumlah penduduk yang sangat besar di ikuti dengan timbulnya
persoalan distribusi yang tidak merata sehingga sering menyebabkan terjadinya konflik
sosial.
Pembangunan Manusia Indonesia masih menghadapi masalah klasik yaitu pendidikan dan
kesehatan. Selama ini pemerintah kurang memberi perhatian yang optimal pada bidang
pendidikan dan kesehatan. Terlebih beberapa tahun terakhir ini, pemerintah seperti lepas
tangan terhadap sektor pendidikan dan kesehatan yang memengaruhi kualitas manusia
Indonesia. Anggaran yang disediakan pemerintah untuk pendidikan sangat kecil sehingga
tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pendidikan. Rendahnya kualitas manusia
Indonesia dapat dilihat berdasarkan lama sekolah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS), rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk Indonesia mencapai 8,69 pada tahun 2022,
ini mengalami peningkatan sebesar 0,15 dari tahun 2021 yaitu 8,54.
Anggaran pendidikan yang rendah tentu saja memengaruhi kualitas pendidikan.
Pendidikan yang rendah akan berdampak pada kemampuan dan kreativitas peserta didik.
Akibatnya, angkatan kerja tidak memenuhi kualifikasi yang di inginkan dunia kerja dan
tidak memiliki kemampuan untuk membuka peluang usaha.
Persoalan pendidikan yang buruk mengakibatkan persoalan baru yaitu pengangguran.
Berdasarkan data dari BPS tingkat pengangguran di Indonesia pada tahun 2022 adalah
sebanyak 8,42jt jiwa ini mengalami penurunan sebesar 0,68jt dari tahun 2021 yaitu
sebanyak 9,1jt jiwa.
Persoalan lain yang berkaitan dengan pembangunan manusia adalah masalah kesehatan.
Sektor kesehatan juga mendapatkan porsi yang minim dalam anggaran pembangunan
pusat dan daerah. Berdasarkan data dari www.mediakeuangan.kemenkeu.go.id anggaran
biaya kesehatan menurun sebanyak 65 triliun dari yang awalnya sebanyak 201 triliun
pada 2021 menjadi sebesar 136 triliun pada tahun 2022.
Kondisi umum kesehatan Indonesia dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perilaku, dan
pelayanan kesehatan. Sementara itu pelayanan kesehatan terdiri dari beberapa komponen
antara lain ketersediaan dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan, obat dan perbekalan
kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan dan manajemen kesehatan.
Solusi dalam mengatasi masalah Pembangunan Manusia Indonesia
 Solusi dalam mengatasi masalah pendidikan
Indonesia memiliki rata-rata lama sekolah yang sangat rendah yaitu hanya sebesar
8,69 tahun. Oleh sebab itu pemerintah dan masyarakat harus meningkatkan tingkat
pendidikan anak di Indonesia yaitu dengan cara:
1. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik
Indonesia memiliki banyak tenaga pendidik, hanya saja banyaknya
kuantitas ini tidak diimbangi dengan kualitas. Untuk mengatasi masalah
pendidikan yang ada di Indonesia hal yang paling perlu dilakukan adalah
meningkatkan kualitas tenaga pendidik. Kualitas tenaga pendidik dapat di
tingkatkan dengan cara, yaitu
1) Memfasilitasi guru untuk mengikuti berbagai macam pelatihan
demi meningkatkan skill.
2) Mendukung guru untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk
belajar mengajar.
3) Meningkatkan program beasiswa bagi guru yang ingin
memperdalam ilmu mengajarnya melalui kuliah.
4) Meningkatkan kesejahteraan guru.
5) Menerapkan mindset bahwa guru adalah siswa yang juga harus
terus belajar.
2. Meningkatkan efisiensi proses belajar
Untuk membangun pendidikan yang optimal, proses belajar perlu dikaji
lagi, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan siswa atau belum. Banyak
sekali yang mempengaruhi proses belajar seperti fasilitas dan lingkungan
sekolah. Meningkatkan efisiensi proses belajar dapat dilakukan dengan
cara, yaitu
1) Membangun lingkungan yang nyaman dan kondusif agar proses
belajar semakin efektif.
2) Memberikan fasilitas yang baik untuk digunakan dalam proses
belajar.
3. Menambah penyediaan dana pendidikan
Saat ini dana yang disediakan pemerintah untuk bidang pendidikan masih
tergolong kecil. Bukan hanya biaya untuk lembaga pendidikan formal
ataupun informal tapi biaya untuk mendukung fasilitas dan properti seperti
alat tulis, buku, seragam, dan juga transportasi masih perlu ditingkatkan
lagi.
 Solusi dalam masalah pengangguran
Tingkat pengangguran di Indonesia cukup besar. Pada Agustus 2022 Tingkat
Pengangguran Terbuka mencapai 5,86% . Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat
pengangguran di Indonesia mencapai angka 8,42jt orang.
Cara yang dapat dilakukan untuk menangani masalah pengangguran adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatkan jumlah lapangan kerja
Lapangan kerja yang luas di perlukan untuk menampung angkatan kerja yang
tersebar di wilayah Indonesia.
2. Meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan
Pendidikan yang berkualitas adalah salah satu hal pokok penting untuk
menciptakan tenaga kerja yang berkualitas dan berdaya saing.
3. Mendorong adanya pelatihan kerja
Pelatihan kerja dapat meningkatkan keterampilan masyarakat sehingga
mampu melakukan pekerjaan dan memiliki daya saing.
 Solusi dalam masalah kesehatan
Berikut solusi untuk masalah kesehatan
1. Meningkatkan kualitas pendidikan gizi menjadi penting untuk dipahami semua
orang, semua pihak di semua lapisan masyarakat dengan pesan-pesan yang
terstandarisasi (baku), harus sampai tidak hanya menyentuh aspek pengetahuan
saja, namun juga dapat mempengaruhi aspek sikap bahkan perubahan perilaku.
2. Pengetahuan bagaimana memilih, mengolah dan menyajikan makanan yang baik
dan diperlukan tubuh menjadi satu hal sangat penting. Di luar itu, sanitasi. Kalau
kesehatan selalu mengatakan cuci tangan pakai sabun, namun di sana air bersih
tidak ada, pasti penyakit infeksi tetap ada
3. Dukungan dari Kementerian/Lembaga lain. Upaya ini harus dilakukan bersama-
sama mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, masyarakat,
dan lainnya, agar penurunan prevalensi stunting dapat dipercepat dan terjadi
secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
4. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan. Tidak dapat di sembunyikan lagi bahwa
di Indonesia masih sulit (keterbatasan) untuk mengakses pelayanan kesehatan,
dengan BPJS yang terbagi menjadi beberapa kelas justru menimbulkan
ketidakseimbangan dalam pelayanan kesehatan, tidak hanya dari segi fasilitas,
dari segi cepat tanggap dalam melayani pun sangat terlihat perbedaannya.

Referensi
1. BMP ESPA4314
2. www.kemenkes.go.id
3. www.bps.go.id
4. www.databoks.katadata.co.id

Anda mungkin juga menyukai