Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MANAJEMEN SDM KESEHATAN

Disusun oleh :
drg. Niken Wahyu Puspitarini 222520102027

Dosen Pengampu :
Dewi Prihatini, S.E.M.M., Ph.D

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS JEMBER
2023
1. Mencermati peran MSDM di organisasi bisnis di Indonesia sejauh ini, apa yang menurut
saudara masih kurang maksimal dan perlu diperbaiki ?
Jawaban :
Menurut saya MSDM di organisasi di Indonesia sejauh ini masih kurang maksimal dan
memang harus diperbaiki. Jika dibandingkan dengan negara- negara lain di dunia , factor
menjadi penyebab rendahnya kualitas SDM di Indonesia, mulai dari kurangnya akses
pendidikam, rendahnya tingkat kesehatan , hingga minimnya peluang kerja
Salah satu faktor yang menjadi penyebab rendahnya kualitas SDM di Indonesia adalah
kurangnya akses pendidikan. Menurut data dari UNESCO pada tahun 2018, angka partisipasi
sekolah di Indonesia hanya mencapai 67,7 persen untuk pendidikan dasar dan 50,2 persen untuk
pendidikan menengah. Selain itu, kualitas pendidikan di Indonesia juga masih rendah, terlihat
dari rendahnya peringkat Indonesia dalam ujian PISA (Programme for International Student
Assessment) yang diadakan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and
Development). Kurangnya akses pendidikan di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor,
seperti minimnya infrastruktur pendidikan, keterbatasan dana untuk pendidikan, dan minimnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Kurangnya infrastruktur pendidikan
membuat akses pendidikan menjadi sulit, terutama di daerah terpencil. Selain itu, minimnya dana
untuk pendidikan membuat biaya pendidikan menjadi tinggi, sehingga banyak anak yang tidak
dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Terakhir, minimnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya pendidikan membuat banyak orang yang tidak menganggap
pendidikan sebagai prioritas dalam hidup mereka.
Rendahnya tingkat kesehatan juga menjadi faktor penyebab rendahnya kualitas SDM di
Indonesia. Data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2017 menunjukkan bahwa
Indonesia memiliki angka kematian ibu yang cukup tinggi, yaitu sekitar 126 per 100.000
kelahiran hidup. Selain itu, Indonesia juga masih memiliki tingkat stunting (kerdil) yang cukup
tinggi, yaitu sekitar 30,8 persen pada tahun 2020. Rendahnya tingkat kesehatan di Indonesia
disebabkan oleh berbagai faktor, seperti minimnya akses kesehatan, minimnya ketersediaan air
bersih dan sanitasi yang memadai, serta minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan. Minimnya akses kesehatan membuat banyak orang sulit untuk mendapatkan
perawatan kesehatan yang baik, terutama di daerah terpencil.
Minimnya peluang kerja juga menjadi faktor penyebab rendahnya kualitas SDM di
Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2021, angka pengangguran
di Indonesia mencapai 7,1 persen atau sekitar 9,77 juta orang. Selain itu, banyak pekerja di
Indonesia yang bekerja di sektor informal dan memiliki upah yang rendah serta tidak memiliki
jaminan sosial. Minimnya peluang kerja di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, seperti
minimnya investasi, rendahnya produktivitas, dan minimnya keterampilan yang dimiliki oleh
pekerja. Minimnya investasi membuat lapangan kerja sulit untuk dibuka, terutama di daerah-
daerah yang kurang berkembang. Selain itu, rendahnya produktivitas membuat banyak
perusahaan enggan membuka lapangan kerja baru. Terakhir, minimnya keterampilan yang
dimiliki oleh pekerja membuat mereka sulit bersaing di pasar tenaga kerja, sehingga banyak
pekerja yang mengalami pengangguran atau bekerja di sektor informal dengan upah yang
rendah.
Minimnya keterlibatan industri dalam pendidikan juga menjadi faktor penyebab
rendahnya kualitas SDM di Indonesia. Keterlibatan industri dalam pendidikan adalah proses di
mana industri membantu dalam pembentukan kurikulum, memberikan pelatihan dan magang
kepada siswa, dan membuka lapangan kerja kepada lulusan. Di Indonesia, minimnya keterlibatan
industri dalam pendidikan disebabkan oleh berbagai faktor, seperti minimnya kesadaran industri
akan pentingnya keterlibatan dalam pendidikan, minimnya insentif bagi industri untuk terlibat
dalam pendidikan, dan minimnya koordinasi antara industri dan lembaga pendidikan. Akibatnya,
siswa di Indonesia sulit untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan
industri, sehingga sulit untuk bersaing di pasar tenaga kerja. Selain itu, banyak lulusan yang
mengalami kesulitan untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan jurusan mereka karena
minimnya lapangan kerja yang tersedia.
Minimnya kebijakan yang mendukung pengembangan SDM juga menjadi faktor
penyebab rendahnya kualitas SDM di Indonesia. Kebijakan yang mendukung pengembangan
SDM adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui berbagai
program, seperti pelatihan, pendidikan, dan pengembangan karir. Di Indonesia, minimnya
kebijakan yang mendukung pengembangan SDM disebabkan oleh berbagai faktor, seperti
minimnya anggaran untuk pendidikan dan pelatihan, minimnya koordinasi antara lembaga
pemerintah yang terkait dengan pengembangan SDM, dan minimnya perhatian pemerintah pada
pengembangan SDM. Akibatnya, pengembangan SDM di Indonesia sulit untuk dilakukan secara
terintegrasi dan efektif. Banyak program pendidikan dan pelatihan yang tidak efektif karena
minimnya koordinasi antara lembaga pemerintah yang terkait. Selain itu, minimnya perhatian
pemerintah pada pengembangan SDM membuat anggaran untuk pendidikan dan pelatihan
menjadi minim.

2. Seandainya saudara adalah seorang pemilik atau pengelola sebuah bisnis apa yang akan
anda lakukan untuk memaksimalkan peran strategis MSDM?
Jawaban :
Peran MSDM diakui sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan, tetapi untuk
memimpin unsur manusia ini sangat sulit dan rumit.Tenaga kerja manusia selain mampu, cakap,
dan terampil, juga tidak kalah pentingnya kemauan dan kesungguhan mereka untuk bekerja
efektif dan efisien. Kemampuan karyawan dan kecakapan kurang berarti jika tidak diikuti moral
kerja dan kedisiplinan karyawan dalam mewujudkan tujuan. Langkah saya untuk
memaksimalkam peran strstegis MSDM yaitu :
1. Melakukan analisis pekerjaan (menetukan pekerjaan setiap karyawan).
2. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut calon karyawan
3. Memilih calon karyawan.
4. Mengorientasikan dan melatih karyawan-karyawan baru.
5. Mengatur upah dan gaji (memberikan konseling dan memberikan disiplin).
6. Memberikan insentif dan keuntungan.
7. Menilai prestasi.
8. Berkomunikasi (mewawancarai, memberiakn konseling dan memberikan disiplin).
9. Melatih dan mengembangkan para manajer.
10. Membangun komitmen karyawan.

3. Diskusikan mengenai peran strategis MSDM yang diterapkam di RS Perkebunan


Jember Klinik. Pelajaran best practice apa saja yang dapat diteladani melalui RS
Perkebunan Jember Klinik?
Jawaban :
Peran strategis MSDM rumah sakit Jember Klinik memiliki peran krusial dalam
menyediakan perawatan dan pengobatan bagi masyarakat. MSDM rumah sakit tidak hanya
mengelola aspek administrative tetapi jua merangkul dimensi strategis dalam memaksimalkan
performa maksimal rumah sakit Jember Klinik
Pelajaran best practice yang dapat diteladani melalui RS Perkebunan jember klinik adalah
tentang mutu di RS Perkebunan Jember Klinik , cara berinteraksi dengan pasien dan anggota
keluarga pasien merupakan komponen yang paling penting yang dapat diteladani , misalkan :
1. Berkomunikasi secara efektif
Perawat, dokter, bagian administrasi, dan staf layanan kesehatan lainnya menghabiskan
banyak waktu berbicara dengan pasien tetapi apakah mereka benar-benar berkomunikasi?
Mereka mungkin mendiagnosis kondisi dan meresepkan obat, tetapi komunikasi nyata
melibatkan isyarat verbal dan nonverbal untuk membuat pasien merasa dihargai dan aman dalam
situasi apa pun. Hal ini dimulai di rumah sakit tempat para profesional kesehatan dapat
melakukan kontak mata, menjelaskan apa yang terjadi, menjawab pertanyaan, dan meyakinkan
pasien mereka.

Administrator dan pemasar juga mengambil langkah-langkah untuk memastikan


perawatan yang berkualitas. Misalnya, mereka dapat mengirimkan survei email dan pesan
promosi kepada pasien mereka untuk meminta umpan balik dan menawarkan diskon. Mereka
juga dapat membuat blog yang mengkomunikasikan informasi tentang penyakit umum atau
pertanyaan umum lainnya. Jenis komunikasi di atas dan di luar ini adalah apa yang membuat
fasilitas menonjol dibanding pesaing.

2. Menanggapi keluhan dan kekhawatiran dengan serius

Mungkin beberapa pasien sulit untuk menyenangkan, terutama orang tua. Namun, itu
tidak berarti harus mengabaikan umpan balik mereka. Jika seorang pasien terus-menerus
mengeluh tentang sesuatu, RS harus menganggapnya serius. Mungkin ternyata RS sudah
melakukan yang terbaik yang RS bisa, tetapi pasien lebih dapat merasa tenang karena RS mau
melihat ke dalam masalah mereka.
3. Buat system
Sistem menjaga penyedia layanan kesehatan tetap aman dan membantu pasien merasa
seperti di rumah. Algoritma penjadwalan dan rutinitas dapat membantu dalam menghindari
keterlambatan dan menyediakan cukup waktu untuk dihabiskan bersama pasien. Sistem
penagihan membantu RS dan pasien tetap pada halaman yang sama, dan ketika peraturan
dilanggar, ada standar untuk meninjau kembali dan memperbaiki kerusakan.
Otomatiskan sebanyak mungkin proses. RS tidak akan ingin mengambil elemen manusia dari
interaksi RS dengan pasien, tetapi proses otomasi ini dapat membuat semuanya berjalan lancar.

4. Lakukan panggilan tindak lanjut


Lebih sulit untuk memonitor staf RS ketika mereka melakukan kunjungan ke
rumah dibanding saat mereka bekerja di dalam klinik/rumah sakit. Ini membuat tindak lanjut
menjadi sangat penting. Hanya perlu panggilan telepon atau survei surel untuk mengetahui
apakah kunjungan itu sesuai dengan standar pasien dan jika ada bidang-bidang perbaikan yang
diperlukan, baik bagi staf tersebut atau pun sistem secara keseluruhan. Ini menciptakan standar
kontrol kualitas untuk pemeliharaan reputasi dan perawatan berkualitas tinggi bagi semua pasien.

5. Mengukur kepuasan pasien


Setelah RS menerima umpan balik dari setiap kunjungan, catat informasi tersebut.
Manajemen kepuasan sangat penting untuk layanan pasien yang kuat. Pertahankan sistem yang
akan memonitor 'serangan' terhadap karyawan tertentu dan terhadap sistem tertentu dalam
organisasi RS. Tak lama, Anda dapat mengidentifikasi pola yang akan mengarahkan upaya dan
sumber daya pelatihan RS di masa mendatang.

6. Pekerjakan staf yang tepat


Sebagian besar kesuksesan suatu perusahaan tergantung pada keterampilan dan
kepribadian staf RS. Kepribadian sangat penting. RS selalu dapat mengajarkan keterampilan
baru, tetapi jauh lebih sulit untuk membujuk kepribadian yang ramah dan ceria yang tidak alami
di sana. Cari anggota staf yang menyukai apa yang mereka lakukan. Mereka harus suka merawat
manula dan orang cacat agar mereka dapat mempertahankan sikap positif. Staf yang tepat akan
mengurangi turnover dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai