Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lola Putri Meiriska

NIM : 2005114320
Kelas : 3A
Jurusan : Pendidikan Luar Sekolah
Mata Kuliah : Pengembangan SDM & TNA
Dosen Pengampu : Dr. Sumardi M. Si195703091985031001

Permasalahan SDM dan Penyelesaian

1. 3 Masalah SDM Pariwisata Indonesia Bersaing di Tingkat Global

Indonesia punya potensi pariwisata yang luar biasa besar. Namun SDM pariwisata
punya kekurangan yang harus segera diperbaiki untuk bersaing secara global. "SDM
pariwisata kita masih lemah dalam tiga hal, yaitu penguasaan bahasa asing terutama
Inggris, teknologi informasi (IT), maupun manajerial. Ini yang jadi masalah utama
daya saing kita rendah di ASEAN," ucap Ahman Sya, Deputi Bidang Pengembangan
Kelembagaan Kepariwisataan (Deputi BPKK) Kementerian Pariwisata kepada
wartawan di Batam, Rabu (30/3/2016).

Padahal di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini, arus tenaga kerja asing bisa
demikian mudahnya masuk ke Indonesia. Jangan sampai malah kita kalah di negeri
sendiri dari tenaga kerja asing, terutama di bidang pariwisata. "Kita punya potensi
yang luar biasa, baik wisata alam maupun budaya nilainya A+, tinggal bagaimana
manajeman yang baik dan SDM-nya. Kalau SDM tidak siap semua akan berantakan.
Secara kuantitas kita tidak ada yang ngalahin, tetapi dari kualitas harus ditingkatkan,"
tegas Ahman Sya.

Penyelesaian :
Untuk menyelesaikan permasalahan ini, Kementerian Pariwisata menggelar Rapat
Koordinasi SMK Pariwisata Se-Indonesia dengan tema "Peningkatan Kualitas dan
Daya Saing lulusan SMK Pariwisata di era Masyarakat Ekonomi ASEAN" ini diikuti
oleh perwakilan lebih dari 400 SMK Pariwisata di Indonesia.

Sumber :
Koran Online Travel Detik.com

2. Meningkatkan Performa SDM Rumah Sakit

Rumah sakit saat ini menghadapi berbagai tantangan salah satunya adalah
peningkatan pengeluaran pembelian APD, masker, dan alat lainnya yang dulunya
tidak menjadi pengeluaran utama, terjadinya penurunan pasien poliklinik rawat jalan
dan perkembangan berita penemuan vaksin atau apapun yang berkaitan dengan berita
terbaru kegiatan medis yang kompleks.
Manusia menjadi salah satu sumber daya yang penting di rumah sakit yang mampu
mengaplikasikan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta
pengendalian terhadap berbagai tugas manajemen sumber daya manusia (SDM). Dan,
inilah yang kini menjadi salah satu hal penting dan paling utama selain sistem
informasi rumah sakit sebagai tulang punggung dari suatu jalannya bisnis proses
Rumah sakit.

Dalam bagian pelayanan kesehatan yang berorientasi pada pelayanan dan berdasarkan
pengetahuan, manajemen SDM memiliki peran yang lebih signifikan dibandingkan
dengan organisasi di bidang lainnya. Permasalahan dalam mengimplementasikan
manajemen SDM yang strategis dapat dikategorikan dalam lima kunci masalah.

Pertama, hubungan struktur suatu organisasi dengan bagian manajemen SDM.


Manajemen SDM kerap kali mendapatkan posisi yang dianggap rendah dalam suatu
organisasi, namun hal ini mengalami perubahan dengan adanya peningkatan peran
dan pengaruh bagian manajemen SDM dalam beberapa tahun terakhir. Dalam bagian
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada pelayanan dan berdasarkan pengetahuan,
manajemen SDM memiliki peran yang lebih signifikan dibandingkan dengan
organisasi di bidang lainnya.
Kedua, kesesuaian bagian SDM dengan strategi organisasi. Organisasi sebaiknya
memiliki pemahaman terhadap strategi yang dijalankan yang kemudian akan
diaplikasikan dalam praktik manajemen SDM sehingga dapat menghasilkan perilaku
pegawai yang mendukung objektif organisasi.
Ketiga, masalah budaya. Bagian manajemen SDM memiliki peran yang penting
dalam membangun kultur pembelajaran yang adaptif dengan juga memiliki kapasitas
untuk mengikuti perubahan yang drastis dengan menciptakan perilaku dan nilai yang
sesuai untuk tenaga kerja kesehatan.
Keempat, masalah kompetensi. Salah satu alasan bagian manajemen SDM jarang
dilibatkan dalam perencanaan strategis suatu organisasi adalah akibat kurangnya
kompetensi dari yang diharapkan, oleh karena itu tingkat kompetensi dari eksekutif
dari bagian manajemen SDM memiliki peran besar dalam integrasi fungsi dan strategi
manajemen SDM.
Kelima, hubungan antara manajemen SDM dengan hasil akhir klinis.

Penyelesaian :
Dengan melakukan pelatihan dan pengembangan SDM. Pelatihan dalam bidang non
teknis menjadi salah satu tren di rumah sakit dan terbukti meningkatkan performa tim,
keselamatan pasien, serta performa organisasi. Praktik lainnya yang juga banyak
diteliti adalah delegasi tugas yang terbukti memiliki dampak terhadap organisasi dan
hasil akhir pasien. Sedangkan untuk kumpulan praktik yang diterapkan sebagian besar
meliputi beberapa domain seperti peningkatan motivasi, kemampuan, serta
pemberdayaan. 
Sumber : Koran Online News Detik.com
3. Minimnya SDM Andal Jadi Masalah Dunia Konstruksi di Indonesia

Kurangnya SDM kompeten di bidang konstruksi menjadi salah satu pemicu terjadinya
keterlambatan serta kecelakaan dalam proses pembangunan konstruksi. Maka dari itu,
dibutuhkan pelatihan yang tepat agar para SDM di Indonesia dapat melakukan
pekerjaan di lapangan dengan baik. 

Penyelesaian :
Untuk mengatasi masalah tersebut, Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR
menyetujui inisiasi dari Ikatan Ahli Proyek Manajemen Indonesia (IAMPI) dengan
meminta bantuan kepada  Construction Management Association of Korea (CMAK)
untuk membuat pelatihan sistem prosedur manajemen proyek konstruksi di Korea
yang nantinya diterapkan di Indonesia.

Dengan kerja sama tersebut diharapkan dapat mengurangi kecelakaan pembangunan


konstruksi sehingga meningkatkan mutu para SDM di Indonesia agar memiliki
kualitas yang bagus, sistem kerja yang cepat, serta pengendalian pembangunan
konstruksi juga tepat.

Sumber : Koran Online Kompas.com

4. Produktivitas Tenaga Kerja Rendah, Pengembangan Sektor Pertanian Sulit


Dioptimalkan

Rendahnya produktivitas tenaga kerja di sektor pertanian mencerminkan resultan


antara tingkat output dan jumlah tenaga kerja di sektor pertanian. Tingkat output di
sektor pertanian tidak terlalu besar dibandingkan sektor lain, namun jumlah tenaga
kerjanya merupakan yang terbanyak dibandingkan sektor lainnya," ungkap Kepala
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian
(BPPSDMP), Dedi Nursyamsi dalam diskusi daring, Rabu (4/8/2021).

Menurut Dedi, dominannya sektor pertanian pada struktur tenaga kerja tidak
diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) di dalamnya. Kondisi ini
diperparah dengan SDM pertanian yang diidominasi golongan tua yang tingkat
pendidikan yang rendah.

Penyelesaian :
Generasi milenial perlu memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) di era Revolusi Industri 4.0 saat ini.
Sehingga tercipta pengusaha pertanian milenial yang kreatif, inovatif dan memiliki
passion, dan produktif serta terbuka terhadap pemikiran baru, kritis, dan berani.
Sumber : Koran Online jogja suara.com

5. Kualitas SDM Indonesia Terancam Maraknya Rokok Murah

Selama ini beban akibat rokok dinilai menimbulkan masalah dalam pencapaian SDM
yang produktif dan berkualitas sesuai target RPJMN 2020-2024.
Sayangnya, rokok menjadi ancaman besar bagi kualitas SDM Indonesia. Oleh karena
itu upaya pengendalian konsumsi tembakau harus dilakukan dengan sinergi dan
kolaborasi lintas sektor.

Merokok menjadi masalah khususnya prevalensi perokok anak. Pada anak usia
kurang dari 18 tahun, prevalensinya terus meningkat. Sebelumnya targetnya turun
pada 2019, namun ternyata targetnya tidak bisa kita raih, malah naik jumlahnya
menjadi 9,1%. Jadi beban akibat rokok yang menimbulkan masalah SDM produktif,
ini menjadi terbebani dan berpotensi mengganggu SDM berkualitas

Keberadaaan rokok murah di pasaran menjadi salah satu pemicu tingginya tingkat
konsumsi rokok masyarakat Indonesia. Tidak heran jika dari tahun ke tahun
prevalensi perokok di Indonesia terus meningkat, khususnya perokok anak dan
remaja.

Penyelesaian :
Dalam strategi fiskal, kebijakan harga menjadi poin penting untuk pengendalian
tembakau. Pemerintah semestinya fokus dalam memperhatikan dan mengawasi
kebijakan harga.

Pemerintah harus mengatur harga rokok yang beredar dimasyarakat, dan juga
mengontrol peredaran rokok pada masyarakat. Artinya jangan sampai ada praktik
pelanggaran yang dilakukan perusahaan dengan menjual produknya dengan harga
lebih murah dari pita cukai.

Sumber : Koran Online Suara.com

Anda mungkin juga menyukai