Anda di halaman 1dari 5

PERJUANGAN

Masalah Pendidikan hingga Gigihnya


Perjuangan untuk Berprestasi
realitas pendidikan kita saat ini ada yang salah. Itu bisa dilihat dari kualitas
pendidikannya. Beberapa poin di antaranya, learners artinya peserta didik ketika
belajar harus dalam kondisi baik dan sehat, sedangkan di Indonesia kasus
kekurangan gizi atau stunting sampai sekarang belum bisa teratasi dengan baik.
Maka dari itu, bagaimana anak akan belajar dengan baik jika asupan gizi yang
didapat kurang? Selanjutnya adalah learning environments, termasuk di dalamnya
ada fasilitas juga lingkungan yang efektif dan nyaman. Jika melihat daerah
tertinggal yang masih banyak di Indonesia seperti daerah 3T (tertinggal, terdepan,
dan terluar), maka capaian yang diinginkan belum terwujud.
“Termasuk permasalahan kita ialah content kurikulum yang berarti ganti menteri
pasti ganti kurikulum, kita masih belum mempunyai kurikulum yang tetap atau
ajek yang selalu dapat dipakai di Indonesia. Kita bisa lihat betapa beban guru
sangat berat, apalagi guru yang sudah dalam keadaan sepuh pasti sulit untuk
beradaptasi kembali dengan kurikulum yang baru.”
Berikutnya ialah process, hal ini bisa berkaitan dengan gaji guru yang belum
memenuhi standar dan Sumber Daya Manusia (SDM) masih kurang. Bagaimana
pendidikan akan berkualitas jika jaminan hidup pendidiknya saja masih
kekurangan? Terakhir adalah outcomes, yang bisa diartikan dengan evaluasi
pendidikan, ini berkaitan dengan kinerja yang telah dilakukan.
Semua itu adalah PR kita sebagai mahasiswa yang berpredikat sebagai agent of
change untuk berkewajiban mengubah sistem pendidikan kita agar lebih baik.
Berpikirlah jangan hanya bisa mengkritisi masalah tetapi tidak bisa mengatasi
masalah. Kita bisa ikut berkontribusi kecil walaupun mungkin tidak terlihat oleh
aksesibilitas karena keterbatasan informasi, distribusi, dan infrastruktur.
“Belilah masa depan dengan harga sekarang, dengan cara terdidik karena tidak
semua bisa di posisi kita sebagai mahasiswa,”
banyak jalan untuk melanjutkan pendidikan, salah satunya adalah beasiswa. Tentu
hal ini bagi mereka yang sungguh-sungguh memperjuangkan pendidikannya. Tidak
ada ceritanya seseorang yang menginginkan cita-cita tinggi tetapi tidak gigih untuk
memperjuangkannya. Banyak yang tidak mau berjuang, dan tidak mau mencari
informasi terkait beasiswa. Kuncinya adalah kemauan. Jika ada kemauan diiringi
dengan ikhtiar dan doa, insyaallah pasti bisa terwujud.
Menurut data dari UNESCO akan terjadi academic inflation itu artinya saking
banyaknya orang di dunia yang lulus kuliah. Sekarang kuliah bukan menjadi hal
yang luar biasa sehingga menjadi tantangan tersendiri bagaimana seorang sarjana
bisa berbeda dibandingkan dengan yang lain. Tahun 2025, diprediksi oleh Word
Economic Forum bahwa mesin akan menguasai lebih banyak pekerjaan
manusia. Ini berdampak akan lebih sedikit orang yang bekerja dengan tenaga
karena pekerjaan dengan mesin bisa lebih fleksibel.
Terakhir, Birrul menegaskan bahwa ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh
mahasiswa agar berbeda dengan yang lain. Di antaranya, perbanyak pengalaman
tidak hanya di bidang akademik saja, bersosial, bertemu teman, bangun jaringan,
ikutilah organisasi, dan berikanlah kualitas terbaik di setiap jejak hidup.

PERMASALAHAN DAN SOLUSINYA


1. learners artinya peserta didik ketika belajar harus dalam kondisi baik dan
sehat, sedangkan di Indonesia kasus kekurangan gizi atau stunting sampai
sekarang belum bisa teratasi dengan baik. Maka dari itu, bagaimana anak
akan belajar dengan baik jika asupan gizi yang didapat kurang?

SOLUSINYA: solusi dari permasalahan nomor satu ini adalah dengan


memberi nutrisi yang cukup sejak anak dalam kandungan , setelah lahir dan
selama masa pertumbuhan. Elain memberikan asupan nutrisi yang lengkap
anak juga perlu asupan yang bergizi  Nutrisi penting dan esensial untuk si
Kecil adalah vitamin (A, B kompleks, C, D, E, dan K), mineral (kalsium,
magnesium, fosfor, sulfur, sodium, kalium, dan klorida), protein, lemak
sehat, karbohidrat, dan cairan.  Setelah itu, orang tua disarankan memberi
anak susu bernutrisi yang  sesuai dengan usianya. Manfaat susu untuk
menjaga sistem imun, mendukung pertumbuhan tulang dan gigi,
memproduksi energi, menutrisi otak, serta mendukung pertumbuhan dan
perkembangan anak secara keseluruhan. Jika keluarga tersebut kurang untuk
memenuhi kebutuhan untuk memenuhi nutrisi dan gizi pada anak mintalah
bantuan kepada pemimpin daerah setempat untuk mengadakan progam
misalnya seperti ‘PEMENUHAN NUTRISI DAN GIZI DAERAH
SUKABATU’ jika pemimpin daerah tersebut mengalami kurang dana bisa
meminta bantuan dana kepada daerah lain atau memanfaatkan social media
untuk menggalang dana

2. learning environments, termasuk di dalamnya ada fasilitas juga lingkungan


yang efektif dan nyaman. Jika melihat daerah tertinggal yang masih banyak
di Indonesia seperti daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), maka
capaian yang diinginkan belum terwujud.
SOLUSINYA ; bisa dengan cara kita daerah yang memiliki fasilitas sekolah
memadai enggalang dana bantuan untuk memenuhi fasilitas di daerah
yangtertinggal tersebut atau bisa juga pemerintah lebih memerhatikan daerah
yang tetinggal fasilitas pendidikannya untuk dikembangkan dari pada
mengembangkan fasilitas pendidikan daerah yang fasilitasnya sudah atau
bahkan cukup memadai agar semua anak Indonesia dapat merasakan
pendidikan yang layak
3.  content kurikulum yang berarti ganti menteri pasti ganti kurikulum, kita
masih belum mempunyai kurikulum yang tetap atau ajek yang selalu dapat
dipakai di Indonesia. Kita bisa lihat betapa beban guru sangat berat, apalagi
guru yang sudah dalam keadaan sepuh pasti sulit untuk beradaptasi kembali
dengan kurikulum yang baru.
SOLUSINYA; pemerintah bisa menetapkan mana kurikulum yang baik untuk
pendidikan Indonesia tanpa mengganti kurikulum secara terus-menerus agar
kedepannya pelajar dan guru-guru lebih memahami materi yang dipelajari
dan bisa menggunakan teknologi atau bahkan lingkungan sekitar untuk
melakukan pembelajaran
4. process, hal ini bisa berkaitan dengan gaji guru yang belum memenuhi
standar dan Sumber Daya Manusia (SDM) masih kurang. Bagaimana
pendidikan akan berkualitas jika jaminan hidup pendidiknya saja masih
kekurangan?
SOLUSINYA; Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) telah mendorong
pemerintah agar dapat lebih konsisten dan fokus dengan tugas untuk
menjadikan guru honorer menjadi aparatur sipil negara (ASN) PNS atau
PPPK. Hal tersebut perlu dilakukan sebagai sebagai upaya penghargaan atas
jasa dan pengabdian guru honorer dalam upaya mencerdaskan generasi
bangsa. Guru Honorer telah terbukti tulus dan ikhlas mengabdi bekerja
secara terus-menerus di instansi pemerintah, khususnya di satuan pendidikan
dan tidak pernah putus selama bertahun-tahun melaksanakan tugas melayani
kebutuhan peserta didik dan membangun sumber daya manusia.
Masalah honorer yang paling urgent saat ini yaitu gaji yang rendah. Hal
tersebut dikarenakan ada empat penyebab yang membuat masalah
kesejahteraan guru honorer belum juga terselesaikan yakni diantaranya:

 Terlalu berpedoman pada stereotip pahlawan tanpa tanda jasa


 Perbedaan pendapat dalam memperjuangkan hak
 Terjebak pada profesi yang sama
 Upaya pemerintah yang belum optimal

Sehingga hal tersebut menjadi salah satu masukan dari FSGI terkait niat
pemerintah menyelesaikan persoalan nasib derajat kepegawaian dan
kesejahteraan guru honorer. Rekomendasi tersebut mengacu pada yang
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2005 dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2018 yang
menyatakan bahwa penentuan kriteria lulus rekrutmen ASN dipermudah
dengan pertimbangan pemberian afirmasi penilaian peserta dari unsur lama
pengabdian diberikan porsi dalam  jumlah persen yang lebih besar.
Rekomendasi FSGI yakni dengan mengingatkan fokus dan prioritas
persentase pemberian kuota pengangkatan ASN terbesar hendaknya
diberikan kepada guru honorer karena kegiatan rekrutmen ASN bertujuan
memprioritaskan penuntasan penyelesaian guru honorer oleh pemerintah.
Selain itu, penentuan kuota dalam rekrutmen ASN juga didorong untuk
hendaknya sebanding dengan jumlah guru honorer yang bekerja di satuan
pendidikan milik pemerintah saat ini yakni berkisar 30-32 persen.
Kemudian, FSGI juga mendorong stakeholder terkait untuk menyadari
adanya tugas bersama yang dikoordinasi oleh pemerintah dalam
penyelesaian persoalan pengangkatan guru honorer sampai 28 November
2023 karena sudah tersedianya payung hukum yang dibutuhkan. Dengan
tersedianya perangkat hukum yang lengkap tentang penyelesaian
pengangkatan tenaga honorer FSGI yakin persoalan tenaga guru honorer
dapat dituntaskan.

Sumber
 https://naikpangkat.com/ada-cara-untuk-mengatasi-masalah-guru-honorer-
ini-rekomendasi-fsgi/2/
 https://www.nestlehealthscience.co.id/artikel/masalah-stunting-pada-anak
 https://news.uad.ac.id/masalah-pendidikan-hingga-gigihnya-perjuangan-
untuk-berprestasi/

Anda mungkin juga menyukai