Kelas : 2C
Nim : E1C022091
Indonesia adalah negara kepulauan berbentuk Republik dengan jumlah Penduduk mencapai
275,36 juta jiwa. Saat ini pendidikan di indonesia di atur dalam UU no 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan di Indonesia terbagi menjadi tiga jalur utama, yaitu
Formal,Non formal, dan Informal.
Dalam suatu sistem tentunya akan selalu saja ada kelebihan serta kekurangan, tetapi kinerja pada
sistem akan menghasilkan kualitasnya seperti apa, jika dijalankan dengan baik tentunya akan
banyak sekali hal positif dan hasil yang baik.Pendidikan di Indonesia masih belum bisa
dikatakan maksimal dalam hal perancangan sistemnya, pasalnya masih banyak masalah yang
terjadi pada Sistem Pendidikan di Indonesia.
Hal tersebut di akibatkan beberapa Faktor yang menunjang baik buruknya kualitas Pendidikan di
Indonesia, karena Faktor tersebut masih belum bisa berjalan maksimal maka pendidikan di
Indonesia masih terbilang salam kualitas rendah.
Masih banyak pulau pulau tertinggal yang jauh dari sentuhan Pemerintah, akibatnya banyak anak
yang tidak dapat mengenyam pendidikan yang layak.
Lagi lagi membahas mengenai negara kepulauan yang masyarakatnya tersebar ke seluruh
pelosok negeri, pembagian sarana dan prasana yang tidak merata, lagi lagi sarana dan prasana
yang layak hanya berpusat di kota kota besar, beda sekali dengan pulau kecil atau dusun dusun
tertinggal.
Tak usah jauh dengan peralatan teknologi yang tentu belum tersalurkan, area ajar mengajar saja
seperti bangunan sekolah, meja dan bangku masih banyak yang jauh dari kata layak.
Kita semua mungkin pernah menjumpai beberapa Guru yang kurang profesional dalam mengajar
di masa-masa kita bersekolah, banyak Guru yang kurang bertanggung jawab pada profesinya,
ditambah banyak jam-jam kosong ata Guru yang sengaja tidak masuk kelas, atau dengan Guru
yang mengajar membawa masalah kehidupannya ke sekolah sehingga kegiatan ajar mengajar
menjadi terganggu, sudah seharusnya hal itu tidak perlu terjadi.
Tetapi karena profesionalitas yang kurang, akhirnya peserta didik hanya harus terima 'seadanya'
dalam kegiatan pembelajaran.
4.kurikulum pembelajaran
Kurikulum pembelajaran menjadi salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap kualitas
pembelajaran, karena kurikulum ini dijadikan sebagai acuan untuk mengajar.
Dewasa ini banyak beredar di media sosial, tentang seorang murid yang mengeluhkan kurikulum
pembelajaran Indonesia "ganti menteri,ganti kurikulum" singkatnya begitu.
Ya, memang kita tidak dapat menutup mata dan telinga pada hal tersebut, pasalnya kurikulum
yang di ganti-ganti tidak efektif bagi siswa, beberapa siswa mungkin bisa mengikuti hal tersebut
dengan baik, tetapi sebagian besar mengeluhkan hal itu.
Pasalnya baru saja kita mengerti kurikulum lama yang di ganti, siswa harus mulai beradaptasi
lagi dengan kurikulum yang baru. Dan masih banyak lagi hal yang harus di perbaiki dalam
sistem Kurikulum Pendidikan di Indonesia.
5. Dana pemerintah
Tidak jarang kita mendengar anak yang putus sekolah karena keterbatasan ekonomi, tak jarang
pula kita mendengar bantuan dana pemerintah yang salah penerimaanya.
Maka inilah salahsatu yang akan menjadi alasan kemunduran pendidikan di Indonesia, anak
bangsa yang seharusnya mengenyam pendidikan dengan kualitas terbaik harus mengurungkan
niatnya karena keterbatasan ekonomi.
Selain itu juga, terlahir dari habit para Petinggi yang merangkap menjadi pejabat dan penjahat,
yang tidak segan mengambil hak milik oranglain, atau dengan lain disalah gunakan dengan cara
korupsi, masih marak sekali oknum yang tidak bertanggung jawab pada pendistribusian khusus
untuk pendidikan terutama dari sarana dan prasana sekolah.
Terutama ialah anggaran yang diberikan kepada setiap sekolah di Indonesia, yang nilainya masih
kalah jauh dengan negara lain untuk urusan pendidikan.
Itulah yang menjadi sebab-sebab kemunduran pendidikan di Indonesia, semoga kita sebagai
penerus bangsa kedepannya dapat merubah sistem yang kurang baik terutama pada masalah
pendidikan di Indonesia
MASALAH YG DIBAHAS :
4.kurikulum pembelajaran
5.Dana pemerintah
SOLUSI :
1. Bahan belajar mengajar yang masih minim: Dalam era digital seperti sekarang, solusinya
mungkin adalah memanfaatkan teknologi untuk mencari dan menemukan bahan belajar mengajar
secara online. Ada banyak sumber daya gratis dan berbayar yang dapat diakses dengan mudah
melalui internet. Selain itu, guru dan siswa juga dapat mencari sumber daya di perpustakaan di
sekolah atau di pusat pembelajaran di masyarakat.
2. Sarana dan prasarana yang kurang memadai: Untuk solusi ini, pemerintah dapat memberikan
anggaran khusus untuk memperbaiki sarana dan prasarana di sekolah. Pihak sekolah juga dapat
mencari sponsor atau donatur untuk membantu memperbaiki sarana dan prasarana tersebut.
3. Profesionalitas Guru yang kurang: Meningkatkan profesionalitas guru bisa dilakukan dengan
melakukan pelatihan dan sertifikasi lebih lanjut. Pihak sekolah maupun pemerintah dapat
menyediakan anggaran khusus untuk mengirim beberapa guru untuk berpartisipasi di program
sertifikasi atau pelatihan ke luar negeri untuk memperkaya wawasan dan keterampilan mereka.
4. Kurikulum pembelajaran: Sistem kurikulum pembelajaran dapat diubah dengan melibatkan
keterlibatan siswa dari setiap tingkat. Sekolah dapat memberikan kesempatan siswa untuk
memberikan ide dan solusi dalam perancangan kurikulum yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan mereka.
5. Dana pemerintah: Pihak pemerintah dapat meningkatkan pengeluaran dana untuk dunia
pendidikan, khususnya sekolah di daerah yang kurang berkembang. Pemerintah juga dapat
mencari dana dari pelbagai sumber seperti bantuan internasional, sinergi lembaga pemerintah
dan swasta, atau melakukan program sosial untuk meningkatkan pemerataan pendidikan di
dalam negeri.
SUMBER :
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Masalah Pendidikan di Indonesia",
Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/mayaamelia7019/630b0c4ee099ec177744e132/masalah-
pendidikan-di-indonesia?page=all#section2