Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG

LEMBAR JAWABAN UAS (UJIAN AKHIR SEMESTER)


Nama : Febrian Rizki Romadhon
NIM : 21410491
Program Studi : MPI 2B
Mata Kuliah : Perbandingan Sistem Manajemen Pendidikan Islam di ASEAN dan
Dunia Islam
Dosen Pengampu : Dr. H. Buhori M, M.Ag.
1) Daya Dukung Kemajuan Dan Faktor-Faktor Kelemahan Sistem Pendidikan Di Indonesia
Jika ditinjau dari segi kebijakan dan politik Pendidikan di Indonesia saat ini belum
berpihak pada rakyat kecil atau miskin. Bagaimanapun, hingga hari ini masih banyak orang tua
yang tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya sampai tingkat SD sekalipun. Masih banyak
sekolah yang kekurangan fasilitas atau bahkan tidak memiliki gedung yang representatif atau tak
memiliki ruang belajar sama sekali. Masih banyak sekolah yang sangat kekurangan guru
pengajar. Masih banyak pula guru (honorer) yang dibayar sangat rendah yang menyebabkan
motivasi mengajarnya sangat rendah. Namun di sisi lain kebijakan pendidikan di Indonesia
sangat menekankan pada pemerataan Pendidikan bagi setiap kalangan tanpa ada unsur
diskriminatif antar gender, suku, ataupun agama. Pemerintah Indonesia selalu berusaha
berinovasi dalam dunia Pendidikan dilihat dari kurikulumnya yang selalu berubah-rubah hampir
setiap pergantian kabinet pemerintahan namun hal ini menyebabkan pelaksana teknis di
Indonesia lambat untuk berkembang. Kepemimpinan Pendidikan dalam hal ini yang dimaksud
adalah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sedang menggembor-gemborkan
kurikulum merdeka yang masih dalam bentuk prototipe. Hal ini merupakan salah satu upaya
untuk memajukan Pendidikan Indonesia yang saat tertinggal oleh negara-negara tetangganya.
Beberapa gebrakan mentri pendidikan dan kebudayaan dalam inovasi pendidikan saat ini
diantaranya:
 Menyelenggarakan Pendidikan Profesi Guru dalam jabatan dan pra jabatan yang dinamis
dan progresif
 Menyelenggarakan program guru penggerak, sekolah penggerak dan oragnisasi penggerak
 Merdeka belajar dan kampus merdeka
 Menghapus Ujian nasional dan menggantinya menjadi Asessmen Nasional, dll.
2) Daya Dukung Kemajuan Dan Faktor-Faktor Kelemahan Sistem Pendidikan Di Malaysia

Sistem pendidikan di Malaysia diatur oleh Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM).


Pendidikan formal yang ada di malaysia dimulai dari Pra-sekolah, Pendidikan Rendah,
Pendidikan Menengah, Pendidikan Pra-Universiti dan Pengajian Tinggi. Pendidikan merupakan
tanggungjawab pemerintah federal. Sistem pendidikan nasional meliputi pendidikan prasekolah
hingga perguruan tinggi. Pada tahun 2004 pendidikan prasekolah, dasar dan menengah berada
dibawah yurisdiksi Kementrian Pendidikan (the Ministry of Education). Sedangkan pendidikan
tinggi merupakan tanggungjawab Kementerian Pendidikan Tinggi (the Ministry of Higher
Education). Semua bentuk penyelenggaraan pendidikan didasarkan pada visi dan misi.
Adapaun visi dan misi utama pemerintahan Malaysia adalah menjadikan negerinya
sebagai pusat pendidikan berkualitas dan siap bersaing dangan lembaga pendidikan tinggi di
negara lain seperti Singapura dan Australia. Pada dasarnya sekolah di Malaysia dan Indonesia
tidak jauh berbeda. Perbedaan yang menonjol dari pendidikan kedua negara tersebut pada nama
jenjang kedua negara. Tingkatan jenjang pendidikan juga berbeda contohnya ada pada jenjang
sekolah menengah dimana sekolah menengah Malaysia ditempuh dalam jenjang waktu 5 tahun
sedangkan di Indonesia 6 tahun. Negara Malaysia cenderung lebih maju di bidang pendidikan
karena kurikulum yang dipakai baku dan tidak sering ada pergantian kurikulum. Pemimpin
negara Malaysia meyakini hanya dengan pendidikan yang bermutu maka bangsa Malaysia bisa
menjadi bangsa yang terhormat di mata bangsa-bangsa yang lainnya. Secara konsekuen, mereka
menjalankan perencanaan jangka panjang yang telah disusun dan diputuskannya. Menghilangkan
arogansi kinerja pendidikan di Malaysia yang sangat memadai tersebut terbukti telah membawa
kemajuan yang sangat berarti bagi bangsa Malaysia dan dalam banyak hal telah meninggalkan
negara-negara yang dulu pernah dianggap sebagai gurunya.

Secara garis besar permasalahan pendidikan di Malaysia dapat dirinci sebagai berikut: (1)
Permasalahan permasalahan yang timbul dari hak-hak bumiputra dan non-bumiputra; (2)
Kesenjangan dalam pencapaian pendidikan orang Melayu dan non-Melayu melalui kesempatan
kerja dan pendapatan; (3) Masalah putus sekolah siswa Melayu dan non-Melayu; (4) Hubungan
yang tegang antara siswa Melayu dan non-Melayu; (5) Kurangnya hubungan antara siswa
Melayu dan siswa non-Melayu, terutama setelah jam sekolah; dan (6) Kurangnya pengetahuan
dan kurangnya pemahaman yang mendalam tentang budaya, praktik, dan kebiasaan ras.

3) Daya Dukung Kemajuan Dan Faktor-Faktor Kelemahan Sistem Pendidikan Di Singapura

Sistem pendidikan di Singapura diatur secara sistematis oleh Ministry of Education


(MOE), di mana MOE melakukan pengawasan dan pengaturan dalam berbagai aspek
pendidikan, termasuk institusi, kurikulum sekolah, dan rekrutmen guru. Pada umumnya institusi
pendidikan di Singapura dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu institusi negeri (public), institusi
swasta (private), dan special schools bagi siswa dengan kebutuhan khusus. Untuk menjamin hak
warga negara Singapura untuk mendapatkan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas,
pemerintah membebaskan biaya sekolah primary dan memberlakukan skema biaya pendidikan
murah bagi warga negara Singapura di tingkat secondary sampai university.

Sejak tahun 1984, setiap calon kepala sekolah Singapura yang dipilih oleh Kementerian
Pendidikan Singapura diwajibkan untuk mengikuti program pascasarjana Diploma of
Educational Administration penuh-waktu di National Institute of Education selama setahun
sebelum bisa menjadi kepala sekolah (Lim, 2002). Program akademik ini terdiri dari dua bagian.
Bagian yang pertama adalah kuliah yang diberikan oleh para dosen di ruang kelas. Dalam
program akademik ini selain diberikan berbagai teori mengenai administrasi pendidikan. Bagian
yang kedua adalah kesempatan untuk magang di salah satu sekolah yang ditunjuk. Dalam
kesempatan ini, kepala sekolah yang berprestasi baik ditunjuk menjadi mentor bagi calon kepala
sekolah. Dalam periode dua kali satu bulan, calon kepala sekolah mengamati kepala sekolah
yang menjadi mentornya dalam menjalankan tugas sebagai seorang administrator sekolah dan
mendapatkan kesempatan untuk menimba pengalaman dari mentornya. Pada tahun 2001, sistem
Diploma of Educational Administration diganti dengan Leaders in Education Programme. Ada
dua perbedaan pokok antara kedua program ini. Pertama, program yang baru ini menekankan
pentingnya melatih kemampuan berinovasi dan melakukan manajemen perubahan (change
management) bagi para calon kepala sekolah karena mempertimbangkan perkembangan dunia
yang makin cepat dan tak dapat diduga. Kedua, program baru ini lebih singkat daripada program
Diploma of Educational Administration. Program hanya ini berdurasi enam bulan yang juga
ditempuh secara penuh waktu. Ini memungkinkan makin banyak calon kepala sekolah yang
dapat dihasilkan. Namun demikian, sistem mentoring bagi calon kepala sekolah yang telah
dilaporkan begitu berhasil tidak sepenuhnya ditinggalkan. Para calon kepala sekolah Singapura
saat ini tetap memiliki kesempatan magang di sekolah dan belajar dari kepala sekolah senior.

Adapun inovasi-inovasi pendidikan yang digagas oleh pemerintah Singapura sebagai


berikut:

 Learning Support Programme 🡪 Program ini ditujukan untuk membantu siswa yang
memiliki kekurangan dalam kemampuan Bahasa atau berhitung saat memasuki lebel
primary 1. Melalui program ini, siswa akan dibimbing oleh guru khusus dalam kelompok
kecil.
 Gifted Education Programme (GEP) 🡪 Program ini ditujukan bagi siswa yang memiliki
kemampuan pembelajaran lebih. Untuk mengikuti program ini, siswa akan diberikan tes
pada level primary 3. Siswa yang dinilai layak dalam program ini akan ditempatkan di
sekoalh primer tertentu pada level primary 4 sampai primary 6. Siswa akan diajar dalam
kelas khusus dengan kurikulum pembelajaran yang lebih tinggi.
 Co-Curricular Activities (CCA) 🡪 Selain pembelajaran dalam kelas, siswa diharapkan untuk
aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler. Pada tiap sekolah, terdapat beragam kegiatan
ekstrakurikuler seperti olahraga, musik, seni, dan sebagainya.
 Subject-Based Banding 🡪 Program ini memberikan pilihan kepada siswa dalam
menentukan tingkat kesulitan mata pelajaran yang diambil. Tujuan program ini adalah
agar siswa yang memiliki kesulitan dalam mata pelajaran tertentu dapat mengambil
mata pelajaran tersebut pada tingkat yang lebih mudah dan fokus pada mata pelajaran
lainnya.
Sistem pendidikan singapura dianggap salah satu sistem pendidikan termaju di kawasan Asia,
namun hal itu tidak menutup kemungkinan bahwa negara yang memiliki julukan kota singa ini
tidak memiliki hambatan dalam prosesnya. Beberapa hambatan pendidikan yang dialami oleh
Singapura dalam memajukan Sistem Pendidikannya:

 Sistem sekolah negara diarahkan pada pencapaian tinggi dalam ujian, tetapi penekanan
pada hafalan, dikombinasikan dengan tekanan untuk berhasil, memengaruhi keterampilan
sosial, kesehatan, dan kebahagiaan anak secara keseluruhan.
 Sempitnya wilayah atau kecilnya negara, sedikitnya jumlah penduduk menjadi hambatan dalam
mengembangkan negaranya, kekurangan jumlah penduduk salah satu faktor penghambat dalam
hal tenaga kerja di singapura, sehingga perlu mendatangkan tenaga kerja dari negara lain.
4) Daya Dukung Kemajuan Dan Faktor-Faktor Kelemahan Sistem Pendidikan Di Myanmar
Myanmar merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat pendidikan yang masih
berada di bawah tingkat pendidikan Indonesia. Banyak hal yang menjadi penyebab rendahnya
pendidikan tersebut. Salah satunya bahwa Myanmar merupakan negara yang masih mengalami
konflik internal di negaranya sehingga hal itu dapat menjadi tolak ukur Indonesia dalam
memajukan pendidikan di Indonesia.

Dua sub-sektor utama dalam sektor pendidikan yaitu sub-sektor pendidikan dasar dan
sub-sektor pendidikan tinggi.

A) Sub-Sektor Pendidikan Dasar


Sistem sekolah pendidikan dasar di Myanmar terdiri dari 3 tahun bersekolah di tingkat
dasar yang lebih rendah, 2 tahun di tingkat dasar atas, 4 tahun di tingkat menengah dan 2 tahun
di tingkat menengah atas. Pada sub-sektor ini terdapat 3 tingkatan:
a) Pendidikan Pra-Sekolah

Pendidikan dan perawatan anak usia dini (ECCE) didefinisikan sebagai kegiatan
mengasuh anak di bawah usia 5 tahun secara fisik, sosial, mental dan spiritual, mengacu
pada kedua program prasekolah (kelompok umur 3-5 tahun) dan membesarkan beragam
anak dan tempat penitipan anak merupakan program yang beragam untuk anak-anak
muda dari usia 3 tahun.

b) Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar merupakan tahap pertama dari pendidikan dasar dan pada prinsipnya
adalah wajib. Pendidikan dasar berlangsung lima tahun, termasuk tahun penerimaan (TK
atau kelas 1) itu diselenggarakan dalam dua siklus: tingkatan yg lebih rendah (kelas 1
sampai 3), dan primer atas (kelas 4 dan 5). Usia masuk pendidikan dasar adalah +5,
meskipun banyak anak yang masuk kelas 1 lebih dari 6 tahun. Pada akhir pendidikan
dasar, peserta didik mengikuti ujian.

c) Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan tahap kedua dari pendidikan dasar dan terdiri dari dua
siklus: Sekolah menengah pertama yang berlangsung empat tahun (kelas 6-9), dan
sekolah menengah atas (kelas 10-11). Pada akhir pendidikan menengah, siswa menjalani
Ujian Pendidikan Dasar Sekolah Menengah. Puncak program pendidikan dasar adalah
Ujian Pendidikan Tinggi (matrikulasi). Pendidikan teknis dan kejuruan ditawarkan dalam
lembaga pertanian dan SMA, sekolah teknik tinggi, sekolah kejuruan dan perdagangan.
B) Sub-Sektor Pendidikan Tinggi
Ada 156 institusi pendidikan tinggi di Myanmar. 64 lembaga yang sebagian besar, berada
di bawah yurisdiksi Kementerian Pendidikan sementara 92 lembaga di bawah 11
kementerian lain dan Publik Jasa Seleksi dan Dewan Pelatihan. Seluruh institusi
pendidikan tinggi dibiayai negara. 156 lembaga pendidikan tinggi mengkhususkan diri
dalam berbagai bidang seperti seni dan sains, hukum, pendidikan ekonomi dan bisnis,
pendidikan guru, bahasa asing, teknik, ilmu komputer, ilmu kelautan, pertahanan,
pertanian, kehutanan, ilmu kedokteran hewan, dan budaya dan seni, dan lain-lain, dan
dan menawarkan berbagai program-sarjana, diploma pascasarjana, program gelar master
dan doktor.

Dari segi kepemimpinan Myanmar menganut system pemerintahan presidensial dimana


kepala meperintahan merangkap sebagai kepala negara, namun dalam sejarah politiknya
Myanmar memiliki beberapa system pemerintahan yang diakibatkan oleh kudeta, perbedaan
kubu dan daerah. Dibawah junta militer Myanmar dibawah dua kendali yaitu Jenderal besar dan
perdana Menteri. Pada saat ini kekuasaan di Myanmar dipegang oleh panglima tertinggi Min
Aung Hlaing. Ia merupakan tokoh yang memiliki pengaruh politik signifikan dan berhasil
mempertahankan kekuatan Tatmadaw (militer Myanmar) meskipun sampai saat negara itu dalam
transisi menuju demokrasi.

Adapun hambatan pendidikan yang menyebabkan Myanmar sulit untuk melakukan


inovasi pendidikan yang berarti sebagai berikut:

 Pemerataan Pendidikan yang belum optimal dikarenakan unsur diskriminatif dalam


agama maupun suku.
 terjadinya distabilitas politik, ekonomi, sosial dan kemanan di dalam negeri terlebih pada
saat kudeta pemerintahan.
 Minimnya anggaran pendidikan dari pemerintah Myanmar.
5) Daya Dukung Kemajuan Dan Faktor-Faktor Kelemahan Sistem Pendidikan Di Myanmar

Satu-satunya partai politik yang diakui di Laos adalah Partai Revolusioner Rakyat


Laos (LPRP). Kepala negara adalah seorang presiden yang ditentukan oleh parlemen untuk masa
jabatan 5 tahun. Kepala pemerintahan adalah seorang perdana menteri yang ditunjuk oleh
presiden dengan persetujuan dari parlemen. Kebijakan pemerintahan ditentukan oleh partai
melalui 9 anggota yang sangat berkuasa Politbiro dan 49 anggota Komite Pusat. Keputusan
pemerintah yang penting ditentukan Dewan Menteri.

Sebagai hasil dari pengaruh kolonial Perancis, Lao PDR mengikuti kalender akademik
Barat, September hingga Juni. Setelah keberhasilan revolusi tahun 1975, Laos menjadi bahasa
pengantar di semua tingkat pendidikan Dalam struktur saat ini pendidikan Laos, pendidikan
dasar selama lima tahun (wajib), diikuti oleh tiga tahun menengah rendah, tiga tahun menengah
atas, dan kemudian tiga sampai tujuh tahun pendidikan postsecondary, tergantung pada bidang
studi. Sementara anak-anak dapat mulai sekolah dasar pada usia enam, usia tujuh modal
sebenarnya, kecuali beberapa wilayah perkotaan. Sebuah kurikulum nasional bersatu standar
yang digunakan, dan penggunaan teknologi modern dalam pendidikan Lao sangat terbatas.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah menyelenggarakan in-service


pelatihan guru yang sudah ada sangat penting.Pelatihan tersebut disediakan terutama oleh
Departemen Pelatihan Guru, Lembaga Riset Nasional Pendidikan Sains, dan Pusat
Pengembangan Guru (TDC) dari NUOL. Pada pertengahan 1990-an sebuah pedagogi baru yang
diperkenalkan oleh Departemen Pendidikan untuk menjauh dari menghafal hafalan tradisional
untuk mengetik lebih aktif, pengalaman, dan pemecahan masalah, siswa yang berpusat pada
siswa. TDC pelatihan dan pengembangan teks terkait telah menekankan pedagogi inovatif
seperti.Pada tahun 1998 reformasi besar meningkatkan efisiensi dengan mengkonsolidasikan 59
sekolah pelatihan guru kecil menjadi 9 lembaga yang lebih besar.

Berikut hal-hal yang menghambat perkembangan pendidikan di Laos:

 keterbatasan jumlah guru/ pendidik


 guru diberikan upah/ gaji yang minim
 dana dan anggaran pendidikan tidak cukup;
 minimna fasilitas dan alokasi sumber daya yang tersedia.
 Pemerataan pelayanan pendidikan dan kesenjangan yang ada di setiap tingkat sistem.
 Kemiskinan yang tinggi yang mendorong liberalisasi ekonomi dengan mengizinkan hak
kepemilikan pribadi di sejumlah sector.

Anda mungkin juga menyukai