Anda di halaman 1dari 3

ّ َ ‫َ َ ُ َ ُ َأ َأ ْ َأ اَل ٰ اَّل ّٰ َّ َأ‬ َ َ َّ َّ ‫ا ْل َح ْم ُد ِل ّٰل ِه ااْل َ َح ِد‬

.‫ ش َه ُد ْن ِإ ل َه ِا الل ُه ال ِذ ْي َم َرنا ِباِإْل ِت َح ِاد‬.‫الص َم ِد ال ِذ ْي ل ْم َي ِل ْد َول ْم ُي ْول ْد َول ْم َيك ْن ل ُه ك ُف ًوا َح ٌد‬
َ ‫اَل‬ َ َ َ ‫َّ اَل ُ َ َّ اَل‬ ‫ْ اَل‬ َ َّ ُ ‫َأ ْ َأ‬
‫الس ُم َعلى َس ِّي ِدنا َو َح ِب ْي ِب َنا َوش ِف ْي ِع َنا َو َم ْو نا‬ ‫ الص ة و‬.‫َو ش َه ُد َّن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْول ُه ال ِذ ْي َد َعانا ِب ُح ِ ّب ال ِب ِد‬
ْ ‫اَل َ ُ اَّل َأ‬ َُ ّٰ ُ ‫َ َأ مْل‬ ‫مْل َ َأ‬ َ ‫ْ مَل‬ ‫َّ َأ‬
‫ ِا َّت ُقوا الل َه َح َّق تقا ِت ِه َو ت ُم ْوت َّن ِا َو ن ُت ْم‬,‫ ف َيا ُّي َها ا ْؤ ِم ُن ْو َن‬:‫ َّما َب ْع ُد‬.‫ُم َح َّم ٍد ال ِذ ْي ْر َس َل ِلل َعا ِ ْي َن ِالى َي ْو ِم ا َع ِاد‬
‫ُم ْس ِل ُم ْو َن‬
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah,

Allah swt telah menciptakan segala makhluk di atas muka bumi ini berpasang-pasangan. Ada langit ada bumi, ada
siang ada malam, ada air ada api, ada gelap ada terang, demikian pula ada laki-laki dan perempuan. Semua ini
merupakan ketentuan Allah sebagaimana disinggung dalam Al-Qur’an. Allah swt berfirman:
َّ َ َ ُ َّ َ ََ َ ُ
‫َو ِم ْن ك ِ ّل ش ْي ٍء خل ْق َنا َز ْو َج ْي ِن ل َعلك ْم تذك ُر ْو َن‬
Artinya, “Segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah).” (QS. Adz-
Dzariyat [51]: 49) Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, berdasarkan ayat di atas, hikmah Allah menciptakan
semua makhluk secara berpasang-pasangan adalah agar kita ingat dan selalu mengimani bahwa hanya Allah yang
tunggal dan tidak ada satu pun makhluk di dunia ini yang setara dengan-Nya. (Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’anil ‘Azhim,
[Beirut: Darul Kutub al-Ilmiah, 2018], juz VIII, halaman 395). Dalam ayat lain Allah juga menyampaikan bahwa Nabi
Adam diciptakan seorang diri, kemudian diciptakanlah Siti Hawa sebagai pasangannya. Ini semakin memperkuat
bahwa setiap makhluk di dunia ini, termasuk kita sebagai manusia, membutuhkan pasangan. Allah berfirman:
ّٰ ۤ َ ‫اًل‬ َّ ََ ْ َّ ْ ّ ْ ُ َ َ َ ْ َّ ُ ُ َّ َ ْ ُ َّ ُ َّ َ ُّ َ ٰٓ
‫س َّو ِاح َد ٍة َّوخل َق ِم ْن َها َز ْو َج َها` َو َبث ِم ْن ُه َما ِر َجا ك ِث ْي ًرا َّو ِن َسا ًء ۚ َو َّات ُقوا الل َه‬ ٍ ‫يايها الناس اتقوا ربكم ال ِذي خلقكم ِمن نف‬
ُ َ َ َ َ ّٰ َّ َ َ ْ َ ‫َّ ْ َ َ ۤ َ ُ ْ َ َ اْل‬
‫ان َعل ْيك ْم َر ِق ْي ًبا‬ ‫ال ِذي تساءلون ِب ٖه وا رحام ۗ ِان الله ك‬
Artinya, “Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu (Adam) dan
Dia menciptakan darinya pasangannya (Hawa). Dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan (peliharalah)
hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” (QS. An-Nisa [4]: 1).

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah, Salah satu tujuan agung Allah menciptakan manusia berpasang-
pasangan di dunia ini adalah agar tercipta rasa nyaman dan damai. Andai Allah hanya menciptakan laki-laki saja di
muka bumi, niscaya kenyamanan dan kedamaian itu tidak terwujud, demikian juga sebaliknya andaikan hanya ada
perempuan saja di dunia ini. Allah sudah menegaskan ini dalam firman-Nya yang berbunyi:
َّ َ ّ ٰ ‫ٰ اَل‬ ً ً ُ َ ٓ ُ َّ ً َ َْ ْ ُ ُ َْ ْ ّ ْ ُ َ َ َ َ ْ َ ٓ ٰٰ ْ َ
‫اجا ِلت ْسك ُن ْوا ِال ْي َها َو َج َع َل َب ْي َنك ْم َّم َو َّدة َّو َر ْح َم `ة ِۗا َّن ِف ْي ذ ِل َك ٰي ٍت ِلق ْو ٍم َّي َت َفك ُر ْو َن‬ ‫و ِمن اي ِت ٖه ان خلق لكم ِمن انف ِسكم ازو‬
Artinya, “Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari
(jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih
sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang
berpikir.” (QS. Ar-Rum [30]: 21) Kata litaskunū ilaihā (supaya kalian merasa nyaman) pada ayat di atas secara tegas
menunjukkan Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dari jenis mereka sendiri (manusia), adalah untuk
mewujudkan rasa tenteram. Kemudian, setelah ada sakīnah (rasa nyaman) antara keduanya, maka hubungan akan
semakin kuat dengan terwujudnya mawaddah (rasa cinta) dan raḥmah (rasa sayang). Sebab, sebagaimana Ibnu
Katsir menegaskan dalam tafsirnya, mawaddah dan raḥmah merupakan dua unsur penting yang menciptakan
keharmonisan dalam rumah tangga. Tentu, semua ini bisa tercipta melalui ikatan pernikahan yang sah secara agama.
(Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’anil ‘Azhim, [Beirut: Darul Kutub al-Ilmiah, 2018], juz VII, h. 309) Terwujudnya
keharmonisan dalam rumah tangga sangat penting. Sebab, keluarga merupakan lingkungan pertama dan paling
pokok bagi setiap individu untuk menghadapi lingkungan sosial yang lebih luas dan kompleks. Keluarga yang
harmonis akan menciptakan sosok-sosok anggota keluarga yang bisa mengaplikasikan keharmonisan itu di
lingkungan lain seperti di tempat kerja, sekolah, termasuk dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu,
dalam satu hadits diriwayatkan,
‫َأ َ َ ُ َأل‬ ‫َ ُ َ ُ َأل‬ َّ ُ ُ َ َ َ ْ َ َ َ َ
‫ خ ْي ُرك ْم خ ْي ُرك ْم ْه ِل ِه َو نا خ ْي ُرك ْم ْه ِلى‬:‫ول الل ِه صلى هللا عليه وسلم‬‫عن َعاِئ شة رضي هللا عنها قالت قال رس‬
Artinya: “Aisyah radhiyallāhu ‘anhā berkata, 'Rasulullah saw bersabda, ‘Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik
terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.’” (HR Tirmidzi) Hadits di atas
menunjukkan adanya prioritas dari Rasulullah tentang aktivitas seseorang terhadap keluarganya. Banyak laki-laki dan
wanita-wanita tangguh terlahir dari keluarga yang harmonis, demikian pula tidak sedikit anak-anak yang berprestasi
dididik dalam lingkungan keluarga yang rukun. Oleh sebab itu tidak berlebihan jika disebut keberhasilan negara
dalam membangun kerukunan sangat dipengaruhi oleh sosok-sosok yang mampu menciptakan keharmonisan dalam
rumah tangganya sendiri. Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah Ada beberapa tips dalam menciptakan
keluarga harmonis. Pertama adalah memilih pasangan hidup yang tepat. Artinya, saat mencari calon suami atau istri,
kita harus mengetahui betul-betul latar belakangnya seperti apa. Jangan hanya kenalan di media sosial, atau sebatas
tertarik karena ketampanan wajah dan kekayaan tanpa peduli baik buruk sifatnya, kita langsung menyatakan cinta
dan berkomitmen ke hubungan yang lebih serius. Ingat, pasangan hidup adalah orang yang akan menemani hari-hari
kita dan sangat menentukan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Tentu, untuk mendapatkan pasangan hidup yang
benar-benar baik harus dimulai dengan diri sendiri dulu. Jika kita menginginkan pasangan yang saleh atau salehah,
maka kita sendiri harus menjadi pribadi yang demikian. Sebab, jodoh kita adalah cermin dari diri kita sendiri. Allah
swt berfirman,
َّ َّ َّ َّ ٰ َ ْ ُ َ ْ َ ْ ٰ َ َْ
‫الخ ِب ْيث ُت ِللخ ِب ْي ِث ْي َن َوالخ ِب ْيث ْو َن ِللخ ِب ْيث ِ ۚت َوالط ِّي ٰب ُت ِللط ِّي ِب ْي َن َوالط ِّي ُب ْو َن ِللط ِّي ٰب ِ ۚت‬
Artinya, “Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji untuk perempuan-
perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang
baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula).” (QS. An-Nur [24]: 26) Contoh paling sederhana, sebagai sosok
manusia yang memiliki akhlak mulia, Rasulullah saw memperoleh Siti Aisyah menjadi pasangan hidupnya. Sudah
tidak asing lagi bahwa Aisyah merupakan sosok muslimah tangguh yang banyak berkontribusi besar dalam
penyebaran agama Islam fase awal dan menjadi pendamping dakwah Rasulullah yang hebat. Kemudian,
keharmonisan rumah tangga juga bisa terwujud dengan kamatangan antar kedua pasangan. Jangan sampai,
misalkan, keduanya belum cukup umur tetapi hanya karena modal cinta memilih nekat untuk melanjutkan ke
pernikahan. Pernikahan di usia dini merupakan salah satu pemicu ketidakharmonisan dalam rumah tangga. Mental
yang belum siap, pendidikan yang belum matang, ekonomi yang belum mencukupi, adalah hal-hal yang kerap
menyebabkan kekacauan dalam pernikahan usia dini hingga berujung perceraian. Demikianlah khutbah yang bisa
khatib sampaikan. Semoga kita termasuk orang-orang yang mampu menjaga keharmonisan dalam rumah tangga.
Dan semoga yang belum dipertemukan jodohnya segera mendapatkan pasangan hidup yang saleh dan salehah.
َّ ‫الذ ْكر ْال َح ِك ْيم َو َت َق َّب َل م ّن ْي َوم ْن ُك ْم ِتاَل َو َت ُه ِا َّن ُه ُه َو‬
‫الس ِم ْي ُع‬
ّ َ َ ٰ ‫ُ ْ َ َ ُ ْ ْ ُ ْ ٰ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َّ ُ ْ َ ْ َ اْل‬
ِ ِِ ِ ِ ِ ‫ات و‬ ِ ‫بارك هللا ِلي ولكم ِفي القرا ِ`ن الع ِظي ِ`م ونفع ِني و ِاياكم ِبما ِفي ِه ِمن ا ي‬
‫مْل‬
َّ ‫ات َف َيا ف ْو َز ا ُ ْس َت ْغفر ْي َن َو َيا َن َج َاة‬
َ ُ ‫مْل‬ ُ ‫مْل‬ َُ ْ َ ُ ْ َ ْ ‫ْ َ ْ ُ َ َأ‬
`‫التاِئ ِب ْين‬ ِِ `ِ ‫هللا ال َع ِظ ْي َم ِل ْي َولك ْم َو ِل َساِئ ِر ا ْس ِل ِم ْي َ`ن َوا ْس ِل َم‬ ‫ و ستغ ِفر‬.‫الع ِليم‬

Khutbah II
ْ ‫َأ‬ ْ ْ ‫ َو َع ٰلى ٰاله َوَأ‬.‫الساَل ُم َع ٰلى َس ّيد َنا ُم َح َّم ٍد َخ ْير اَأْل َنام‬ َّ ‫الصاَل ُة َو‬ َّ ‫ َو‬.‫َا ْل َح ْم ُد ِلهال َّال ِذ ْي َأ ْن َع َم َنا ب ِن ْع َم ِة ااْل ِ ْي َمان َوااْل ِ ْساَل م‬
‫ ش َه ُد‬.‫ص َح ِاب ِه ال ِك َر ِام‬ ِِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ
َ‫ َف َياَأ ُّيها‬.‫الش َر ِف َوا ْح ِت َرام َأ َّما َب ْع ُد‬ َّ ‫صاح ُب‬
ِ
َ ‫الساَل ُم َوَأ ْش َه ُد َا َّن َس ّي َد َنا َو َحب ْي َب َنا ُم َح َّم ًدا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُل ُه‬
َّ ُ ْ ُّ ُ ْ ُ َ ‫َ ْ اَل ٰ َ اَّل ُ مْل‬
‫ان ِاله ِا هللا ا ِلك القدوس‬
‫ِإْل‬ ِ ِ
َْ َ ْ ُّ َ ْ ُ َ ‫َّ ُ ُأ ْ ْ ُ ْ َ َ ْ ْ َ ْ َ ٰ َ َ ْ َ َ مْل ُ َّ ُ ْ َ َ َ َ ٰ ُ َ َ َ َّ ٰ َ َ َ اَل َ َ ُ ُ َ ُّ ْ َ َ َ َّ ّ ٰ َأ ُّ َ َّ ْ َ ٰأ‬
‫ فقال الله تعالى ِان الله و م ِئ كته يصلون على الن ِب ِي ي يها ال ِذين منوا صلوا علي ِه‬.‫الناس و ِصيكم ونف ِسي ِبتقوى الل ِه فقد فاز ا تقون‬
َ ٰ َ ٰ َّ َ َ َ َّ َ ُ َ ّ َ ‫َ َ ّ ُ ْ َ ْ ْ ً َ ّٰ ُ َّ َ ّ َ َ ّ ْ َ ٰ َ ّ َ ُ َ َّ َ َ ٰ ٰأ‬
‫صل ْي َت َعلى َس ِّي ِدنا ِا ْب َر ِاه ْي َم َو َب ِار ْك َعلى َس ِّي ِدنا ُم َح َّم ٍد‬ ‫و س ِلموا` تس ِليما اللهم ص ِل وس ِلم على س ِي ِدنا محم ٍد و على ِل س ِي ِدنا محم ٍد كما‬
َ َ ُ ْ َ َ ْ َ َّ ُ ّٰ َ ٌ ْ َ ٌ ْ َ َ َّ َ ْ ‫َ َ ٰ ٰ َ ّ َ ُ َ َّ َ َ َ َ ْ َ َ ٰ َ ّ َ ْ َ ْ َ َ َ ٰ ٰ َ ّ َ ْ َ ْ َ ْ ْ َ مَل‬
‫وعلى ا ِل س ِي ِدنا محم ٍد كما باركت على س ِي ِدنا ِابر ِاهيم وعلى ا ِل س ِي ِدنا ِابر ِاهي `م في العا ِ ي `ن ِانك ح ِميد م ِجيد اللهم وارض ع ِن الخلف ِاء‬
ُ ‫مْل‬ ُ ‫مْل‬ ْ ْ ّٰ َ ّ ْ َ ٰ ْ َ َ َ ْ َّ َ َ َ ْ َّ َ َ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ
‫ات َوا ْؤ ِم ِن ْي َن‬ `ِ ‫ الل ُه َّم اغ ِف ْر ِلل ُم ْس ِل ِم ْي َ`ن َوا ْس ِل َم‬.‫الد ْي ِن‬ِ ‫` والت ِاب ِعب `ن وت ِاب ِع الت ِاب ِعي `ن و ت ِاب ِع ِهم ِالى يو ِم‬.‫اب ن ِب ِّيك اج َم ِعين‬ `ِ ‫ وعن اصح‬.‫الر ِاش ِدين‬ َّ
ً َّ َ َّ ْ ْ ُ ْ َ ٰ َ َ َ ْ َ َ ُ ْ َ ُ ُ َ ْ َ ‫َ مْل ُْؤ َ َ ّٰ ُ َّ ْ َ ْ َ َّ ْ َ اَل َ َ ْ َ َ َ َ َّ ُ ْ َ َ اْل َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ اَل‬
‫اصة َو َع ْن َساِئ ِر‬ ‫ات اللهم ادفع عنا الغ ء والوباء والطاعون وا مراض وال ِفتن ما يدفعه غيرك عن بل ِدنا هذا ِاندو ِني ِسيا خ‬ ِ ‫وا ِمن‬
ْ َْ ُ ُ ‫ُّ ْ َ َ َ َ ً َ اْل ٰ َ َ َ َ ً َ َ َ َ َ َّ َ َ ٰ َّ ٰ َ َ ْأ‬ َ ٰ َ َّ َ َ ْ ‫اَل مْل ُ ْ ْ َ َ َّ ً َ َ َّ ْ َ مَل‬
‫` ربنا ا ِتنا ِفي الدنيا حسنة و ِفي ا ِخر ِة حسنة و ِقنا عذاب الن ِار ِعباد الل ِه ِان الله ي مر ِبالعد ِل‬.‫ِب ِد ا س ِل ِمين عامة يا رب العا ِ ين‬
‫ُ َ ْ‬ ‫ٰ‬ ‫ْ ُ‬ ‫ُْ ُ‬ ‫ٰ ْ‬ ‫َ ُْ‬ ‫ُ ُ َ َّ ُ َ َ َّ‬ ‫مْل ُ َ‬ ‫ْ َ‬ ‫اْل‬
‫َوا ِ ْح َس ِان َو َي ْن َهى َع ِن ال َف ْحش ِاء َوا ْنك ِر‪َ .‬ي ِعظك ْم ل َعلك ْم تذك ُر ْو َن‪ .‬فاذك ُروا الل َه ال َع ِظ ْي َ`م َيذك ْرك ْم‪َ .‬و اشك ُر ْو ُه َعلى ِن َع ِم ِه َي ِز ْدك ْم‪َ .‬ول ِذك ُر‬
‫ٰ َْ‬
‫الل ِه اك َب‬

Anda mungkin juga menyukai