Anda di halaman 1dari 3

Naufal : Hitam

Fathillah : oren
Sa’adah : hijau
Bareng : merah

Assalamu’alaikum warohmatullahi wa barokatuh

.........‫احلمد هلل رب العاملني‬


Dewan juri yang kami hormati
Hadirin wal hadirot yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Dia menyerukan persatuan dan persaudaraan serta
mencegah dari perbuatan dosa permusuhan dan perpecahan. Sholawat dan salam juga selalu
tercurah kepada baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, seorang Nabi yang berhati
penyayang dan hadirnya menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Ma’asyirol muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala

Saat ini kita saksikan Indonesia berpayung duka, pertiwi merana hanya karena tingkah anak-
anaknya yang berubah asing. Apa yang sebenarnya terjadi dengan bangsa ini? Kenapa indahnya
keberagaman yang sejak awal telah diwariskan oleh the founding father negeri ini seolah retak
tumpas badai perbedaan. Apakah bangsa ini sedang amnesia dengan sejarahnya sendiri? Padahal
sejarah telah menceritakan bahwa kita telah ditakdirkan berbeda-beda namun tetap satu dalam
bingkai NKRI. Negara Kesatuan republic Indonesia. Negara kesatuan republic Indonesia. Ya,
Negara kesatuan republic Indonesia. Karena itu, perkenankan kami untuk menyajikan sebuah
syarahan al-qur’an yang berjudul:

ETIKA BERGAUL DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT


MENURUT AL-QUR’AN

Dewan juri yang adil dan bijaksana


Ma’asyirol muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala

Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial tentu saja ia memerlukan sosialisasi, bergaul antar
sesama. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S al-hujurot ayat 13:

ۤ
‫َّاس اِ ََّّن َخلَ ْقٓن ُك ْم ِّم ْن ذَ َك ٍر َّواُنْثٓى َو َج َع ْلٓن ُك ْم ُش ُع ْواًب َّوقَبَا ِٕى َل‬
ُ ‫ٓاٰيَيُّ َها الن‬
ّٓ ‫اّلل اَتْ ٓقى ُك ْم ۗاِ َّن‬
‫اّللَ َعلِْي ٌم َخبِْي ٌر‬ ِٓ ‫لِت عارفُوا ۚ اِ َّن اَ ْكرم ُكم ِعْند‬
ّ َ ْ ََ ْ َ ََ
Wahai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Agar kamu saling kenal
mengenal. Sesungguhny ayang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang
paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.

Dewan juri yang arif dan bijaksana


Ma’asyirol muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala

Ayat tadi menjelaskan bahwa Allah memang menciptakan manusia dengan beragam keunikan
dan perbedaan. Mulai dari warna kulit, jenis kelamin, berbeda suku bangsa ataupun agama. Dan
perbedaan yang ada ini janganlah menjadi penghalang untuk kita melakukan pergaulan dengan
lingkungan sekitar. Hasan al-Basri menetapkan ada 3 prinsip utama dalam bergaul sesame
manusia. Apa saja itu? Yaitu, yang pertama ta’aruf , saling kenal mengenal. Kemudian, Yang
kedua tafahum saling memahami. Dan Yang ketiga ta’awun saling tolong menolong. Jika
terapkan ketiga prinsip tadi dalam kehidupan sehari-hari maka akan tercipta manusia yang selalu
husnudzon, penuh kasih sayang, suka membantu, pemaaf, penuh simpati, dan saling menghargai
terhadap perbedaan.

Ajaran tentang kasih saying ini juga telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Sebagai mana dalam sebuah hadits yang di riwayatkan oleh ath-thabrani

ِ
َّ ‫ا ْر ََحُْو َم ْن ِِف األ َْرض يَ ْر ََحْ ُك ْم َم ْن ِِف‬
‫الس َماء‬
Sayangilah makhluk yang ada di muka bumi niscaya kamu akan disayang oleh yang ada di
langit.

Janganlah kita sesekali menghina atau mencela orang lain terhadap perbedaan yang ada. Karena
itu hanya akan menimbulkan suatu perpecahan. Mari kita renungkan firman Allah q.S al-an’am
ayat 108 yang berbunyi:

‫اّللَ َع ْد اوا بِغَ ِْْي ِع ْل ٍۗم‬ّٓ ‫اّلل فَيَ ُسبُّوا‬ ِٓ ‫وََل تَسبُّوا الَّ ِذين ي ْدعو َن ِمن دو ِن‬
ّ ُْ ْ ُْ َ َ ْ ُ َ
ِ ْۖ
‫ك َزيَّنَّا لِ ُك ِّل اَُّم ٍة َع َملَ ُه ْم ُُثَّ اٰل َرّّب ْم َّم ْرج ُع ُه ْم فَيُ نَ بّئُ ُه ْم ِبَا‬
ِ ِ ِ ِِ ٓ َ
ِ‫َك ٓذل‬
‫َكانُ ْوا يَ ْع َملُ ْو َن‬
Artinya: Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah SWT,
karena mereka nanti akan memaki Allah SWT dengan melampaui batas tanpa dasar
pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka.
Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka
apa yang telah mereka kerjakan.

Dewan juri yang adil dan bijaksana


Ma’asyirol muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala

Didalam tafsir al-Misbah, dijelaskan asbabun nuzul dari ayat tadi. Ini berkenaan dengan adanya
mukmin yang mencelapatung-patung sesembahan musyrikin. Hal ini membuat mereka marah
dan mencela Allah dengan melampaui batas disertai dengan kedunguan mereka. Dengan
perselisihan dan perbedaan pendapat seperti itu, bukan perdamaian yang akan kita dapat tapi
perpecahanlah yang akan kita terima. Sungguh menyedihkan bukan hadirin? Karena itu, sikap
kasih sayang, beretika dalam bergaul harus kita tanamkan dalam kehidupan bermasyarakat agar
terjalin keharmonisan di dalam hidup bermasyarakat.

Jadi kesimpulan yang dapat kita ambil dari syarahan tadi adalah kita sebagai makhluk sosial haru
smemiliki etika dalam bergaul, dan hal itu hanya bisa terjadi jika kita berpegang teguh terhadap
al-Quran sehingga terbentuklah masyarakat madani, baldatun thoyybatun wa robbun ghofur.

Dewan juri yang adil dan bijaksana


Ma’asyirol muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala

Demikian yang dapat kami sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan.
Langsatlah buah aslinya Tabalong
Berbuah lebat di kebun kita
Budayakanlah selalu tolong menolong
Dengan semboyan di dada saraba kawa

Wallahu muwaffiq ila aqwamit thoriq.

Wassalamu’alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh

Anda mungkin juga menyukai