Anda di halaman 1dari 6

‫ِإَّن اْلَحْم َد ِهلل َنْح َم ُد ُه َو َنْس َتِعْيُنُه َو َنْس َتْغِف ُر ُه‪َ ،‬و َنُعْو ُذ ِباِهلل ِم ْن ُش ُر ْو ِر َأْنُف ِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت

َأْع َم اِلَن ا‪،‬‬


‫ّٰل‬
‫َمْن َيْه ِدِه اُهلل َفاَل ُمِض َّل َل ُه َو َمْن ُيْض ِلْل َفاَل َه اِد َي َل ُه‪ ،‬أْش َه ُد أْن َال ِإٰل ه إَّال ال ُه َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْيَك‬
‫َلُه َو َأْش َه ُد َأَّن ُمَح َّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه‪.‬‬

‫َالَّلُه َّم َص ِّل َعَلى ُمَح َّم ٍد َو َعَلى آِل ُمَح َّم ٍد َك َم ا َص َّلْيَت َعَلى ِإْبَر اِه ْيَم َو َعَلى آِل ِإْبَر اِه ْيَم ‪ِ ،‬إَّن َك‬
‫َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد ‪َ .‬ب اِر ْك َعَلى ُمَح َّم ٍد َعَلى آِل ُمَح َّم ٍد َك ا َب ا ْك َت َعَلى ِإْب اِه ْي َعَلى آِل‬
‫َر َم َو‬ ‫َر‬ ‫َم‬ ‫َو‬ ‫َو‬
‫ِإْبَر اِه ْيَم ‪ِ ،‬إَّنَك َح ِم ْيٌد َم ِج ْيٌد ‪.‬‬

‫ِع ا اِهلل‪ُ ،‬أ ِص ُك ْف ِس ِب ْق ى اِهلل َّز َّل ُث َق اَل ا َك اَلى‪َ ،‬أ ُذ ِباِهلل ِم‬
‫َن‬ ‫ُع ْو‬ ‫َتَب َر َو َتَع‬ ‫َع َو َج َح ْي‬ ‫ْو ْي ْم َو َن ْي َت َو‬ ‫َب َد‬
‫الَّش ْيَطاِن الَّر ِج ْيِم ‪:‬‬

‫َيا َأُّيَه ا الَّناُس اَّتُقوا َر َّبُك ُم اَّلِذ ي َخ َلَق ُك ْم ِم ْن َنْف ٍس َو اِح َد ٍة َو َخ َلَق ِم ْنَه ا َز ْو َج َه ا َو َبَّث ِم ْنُه َم ا ِر َج ااًل‬
‫َك ِثيًر ا َو ِنَس اًء َو اَّتُقوا الَّلَه اَّلِذ ي َتَس اَءُلوَن ِبِه َو اَأْلْرَح اَم ِإَّن الَّلَه َك اَن َعَلْيُك ْم َر ِقيًبا‬
‫ِف‬ ‫ِل‬ ‫ِد‬ ‫ِذ‬
‫َو َق اَل ‪َ :‬ي ا َأُّيَه ا اَّل يَن آَمُن وا اَّتُق وا الَّل َه َو ُقوُل وا َقْو اًل َس يًد ا ُيْص ْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ْر َلُك ْم‬
‫ُذُنوَبُك ْم َو َمْن ُيِط ِع الَّلَه َو َرُس وَلُه َفَق ْد َفاَز َفْو ًز ا َعِظ يًم ا‬
‫َو َقاَل ‪ِ :‬إَّنَم ا اْلُم ْؤ ِم ُنوَن ِإْخ َو ٌة َفَأْص ِلُح وا َبْيَن َأَخ َو ْيُك ْم ۚ َو اَّتُقوا الَّلَه َلَعَّلُك ْم ُتْر َح ُم وَن‬
‫‪َ .‬أَّما َبْع ُد ‪ :‬فياأيها الناس اتقواهلل حق تقاته والتموتن اال وأنتم مسلمون‪.‬‬

‫‪Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah‬‬


‫‪Marilah kita bersama-sama berusaha menaikkan derajat ketaqwaan kita dengan‬‬
‫‪memperkokoh bangunan persaudaraan sesama muslim dan juga menjalin‬‬
‫‪hubungan yang luas dengan umat lain. Sesungguhnya yang demikian itu sangat‬‬
‫‪diridhai Allah swt.‬‬
‫‪Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia selalu hidup bersama. Tidak seorangpun‬‬
‫‪kuasa hidup sendiri tanpa ada yang lainnya. Keterbatasan seorang individu baik‬‬
‫‪dalam kuasa maupun karya, mau tidak mau akan membawanya berhubungan‬‬
‫‪dengan manusia lainnya. Hal ini menjadikan seseorang sangat tergantung‬‬
‫‪dengan orang lain. Mata rantai ketergantungan ini terus menerus bersambung‬‬
‫‪tiada putus dan tiada kenal batas agama, ideologi maupun kepercayaan.‬‬
Demikianlah seseorang selalu memerlukan orang lain dalam rangka memenuhi
keperluan hidupnya. Sekecil apapun keperluan itu, selalu saja ada tangan orang
lain disana. Sekedar contoh saja, untuk menikmati sepeiring nasi seseorang
harus berhubungan dengan penjual beras, kuli pasar pemikul beras, alat
transportasi, petani, penggilingan padi, pupuk, pabrik pupuk, dan demikikanlah
seterusnya.
Demikianlah hikmah Allah swt memberikan bakat yang berbeda-beda dalam
diri manusia. Ada agamawan, olahragawan, ada petani, ada budayawan, ada
seniman dan lain seterusnya. Semua itu Allah ciptakan demi keberlangsungan
hidup umat manusia, sekaligus menjadi cobaan bagi mereka. apakah yang
diperbuatnya dengan modal bakat yang diberikan oleh Allah swt kepadanya?
demikianlah Allah menerangkan didalam surat al-Maidah 48
‫َل َش ا الَّل ُه َل َلُك ُأَّم ًة اِح َد ًة َٰلِكن ِّل ُل ُك ِفي ا آَت اُك ۖ َفا َتِبُقوا اْلَخ اِت ۚ ِإَلى الَّل ِه‬
‫ْيَر‬ ‫ْم ْس‬ ‫َيْب َو ْم َم‬ ‫َو‬ ‫َجَع ْم َو‬ ‫َو ْو َء‬
‫َمْر ِج ُعُك ْم َج ِم يًعا َفُيَنِّبُئُك م ِبَم ا ُك نُتْم ِفيِه َتْخ َتِلُف وَن‬
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja),
tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu
semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu
perselisihkan itu,
Hadirin Jama’ah Jum’ah yang Mulia
Namun demikian harmonisme yang secara teori sangat dibutuhkan dalam
menjaga keberlangsungan kehidupan umat manusia ini, terkadang susah sekali
ditemukan. Ketamakan dan keserakahan seringkali merusak harmoni kehidupan
ini. Ketamakan dan kerakusan selalu ingin menghapus jasa orang lain dalam
kehidupannya. Seolah dia dapat hidup sendiri tanpa ada orang lain. Entah
dengan kekuatan yang dimilikinya maupun dengan harta bendanya. Sekali lagi
manusia sering tidak sadar bahwa antara satu dengan yang lainnya ibarat mesin
arloji yang saling berhubungan. Apabila satu rusak, maka rusaklah segalanya.
Demikianlah adanya kehidupan didunia ini saling berhubungan dengan sangat
eratnya. Tidak hanya dalam kehidupan sosial manusia tetapi juga dalam
ekosistem alam dunia. Bukankah adanya banjir yang disebabkab oleh air, selalu
berhubungan dengan gundulnya hutan?
Sejarah selalu mencatat seringnya kegagalan manusia mengelola hubungan
antar sesama, hanya karena ketidak mampuan mereka mengekang nafsu
ketamakan dan keserakahan. Dan itulah drama kehidupan dalam dunia ini yang
cerita utamanya selalu muncul dari perbedaan dan kesenjangan. Oleh karena
itulah Allah swt menurunkan kitab-kitabnya dan Rasulnya sebagai buku
petunjuk merajut kebersamaan.
Karena pada dasarnya manusia adalah satu kelompok besar yang saling
bertautan. Di dalam surat Al-Baqarah 213 telah menegaskan hal ini

‫َك اَن الَّن اُس ُأَّم ًة َو اِح َد ًة َفَبَعَث الَّل ُه الَّنِبِّييَن ُمَبِّش ِر يَن َو ُمْن ِذ ِر يَن َو َأْنَز َل َمَعُه ُم اْلِكَت اَب ِب اْلَح ِّق‬
‫ِم ِد‬ ‫ِف ِه ِإ َّل ِذ‬ ‫ِف ِه‬ ‫ِف‬ ‫ِل‬
‫َيْح ُك َم َبْيَن الَّن اِس يَم ا اْخ َتَلُف وا ي َو َم ا اْخ َتَل َف ي اَّل ا يَن ُأوُت وُه ْن َبْع َم ا َج اَءْتُه ُم‬
... ‫اْلَبِّيَناُت‬
Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah
mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan
bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara
manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih
tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka
Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata,
Akan tetapi perbedaan yang diciptakan Allah sebagai sebuah anugrah untuk
saling melengkapi malah sering kali disalah pahami dan disalah gunakan
menjadi alat saling bersaing, saling menindas dan saling unjuk kekuatan. Dan
itulah realita kehidupan semenjak generasi Adam pertama (Qabil dan Habil)
hingga hari ini.
Oleh kerena itulah Rasulullah saw selalu menghimbau kepada umatnya agar
bersatu-padu dalam berbagai keadaan. Al-muslimu kaljasadil wahid orang Islam
bagaikan satu tubuh utuh yang kalau terjadi kesakitan salah satu organnya yang
lainpun merasa sakit. Kaki terkilir akan menyebabkan tubuh meriang dan
kepala pusing. Itulah ibaratnya sebuah kesatuan yang utuh.
Dalam hadits muttafaq alaih (Bukhori Muslim) Rasulullah saw bersabda

" ‫اْلُمْس ِلُم ِلْلُمْس ِلِم َك اْلُبْنَياِن َيُش ُّد َبْع ُضُه َبْع ًض ا‬
Orang muslim bagaikan satu bangunan yang bagian-bagiannya saling
menguatkan satu dan lainnya.
Bata, batu, semen, pasir, kusen, jendela, pintu, dan seterusnya adalah bagian tak
terpisahkan dalam sebuah bangunan rumah. Itulah tamsil yang diambil
Rasulullah saw untuk menunjukkan kesatuan umat Islam.
Jama’ah yang Berbahagia
Demikianlah pentingnya persatuan diantara umat manusia dan bagi komunitas
muslim khususnya. Oleh karena itulah membangun persatuan sesama muslim
adalah kewajiban dan menjalin hubungan dengan umat manusia seluruhnya
adalah sebuah kepentingan yang tak terelakkan. Hanya saja hubungan ini
haruslah didasari dengan peraturan-peraturan dan kaedah syariah yang telah
ditetapkan oleh Allah swt. Tentunya berbeda model kerjasama sesama muslim
dengan umat agama lain. Kerjasama boleh saja dijalin dengan umat agama lain
asalkan tidak dalam masalah aqidah dan ubudiyah.
Kerjasama harus tertulis dengan perjanjian yang tidak merugikan kedua belah
pihak tentunya. Demikian perintah Allah sebagaimana termaktub dalam surat
Ali Imran 112

‫ُضِر َبْت َعَلْيِه ْم الِّذ َّلة َأْيَنَم ا ُثِق ُف وا ِإاَّل ِبَح ْبٍل ِم ْن الَّله َو َح ْبل ِم ْن الَّناس‬
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka
berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia
Jikalau kebersamaan telah tercipta maka pastilah hamoni kehidupan pun
terlaksana. Harmonisme kehidupan ini merupakan berkah langsung dari Allah
swt. sebagaimana yang dijanjikan oleh Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh
Imam Tirmidzi

‫يد اهلل على الجماعة‬


Tangan Allah berada diatas kebersamaan.
Namun sebaliknya, sungguh Allah dengan nyata telah mengancam manusia
yang dengan sengaja meruntuhkan harmonisme kehidupan ini dengan merusak
persatuan yang telah terbangun dengan rapih.
‫ِظ‬ ‫َٰلِئ‬ ‫ِم ِد‬ ‫َّلِذ‬
‫َو اَل َتُك وُنوا َك ا يَن َتَفَّر ُقوا َو اْخ َتَلُف وا ن َبْع َما َج اَءُه ُم اْلَبِّيَناُت ۚ َو ُأو َك َلُه ْم َعَذ اٌب َع يٌم‬
Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan
berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah
orang-orang yang mendapat siksa yang berat.Ali Imran 105
Demikianlah khutbah jum’ah kali ini semoga memberikan inspirasi bagi kita
semua untuk menyadari beberapa hal pertama, kompleksitas kehidupan yang
sangat tinggi tidak memungkinkan manusia hidup sendiri saja ataupun
mengandalkan kelompoknya saja. Oleh karena itu fanatisme tidak dapat lagi
diberlakukan di sini. Kedua, pentingnya membangun persatuan antar umat
muslim sebagaimana diperintahkan Rasulullah saw. ketiga, perlunya menjalin
hubungan dengan umat lain dengan tatacara dan tatatertib sesuai aqidah Islam.
‫ِف‬ ‫ِلِم ِم‬ ‫ِل ِئ‬ ‫ِل‬ ‫ِف‬ ‫ِل‬
‫ َفاْس َتْغ ُر ْو ُه ِإَّنُه ُه َو‬، ‫َأُقْو ُل َقْو ْي هذا َو َأْس َتْغ ُر اَهلل ْي َو َلُك ْم َو َس ا ِر اْلُمْس ْيَن ْن ُك ِّل َذْنٍب‬
.‫اْلَغُف ْو ُر الَّر ِح ْيُم‬
Khutbah II

،‫ َو َنُعْو ُذ ِباِهلل ِم ْن ُش ُر ْو ِر َأْنُف ِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَن ا‬،‫ِإَّن اْلَحْم َد ِهلل َنْح َم ُد ُه َو َنْس َتِعْيُنُه َو َنْس َتْغِف ُر ُه‬
‫ّٰل‬
‫ أْش َه ُد أْن َال ِإٰل ه إَّال ال ُه َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْيَك‬،‫َمْن َيْه ِدِه اُهلل َفاَل ُمِض َّل َل ُه َو َمْن ُيْض ِلْل َفاَل َه اِد َي َل ُه‬
.‫َلُه َو َأْش َه ُد َأَّن ُمَح َّم ًد ا َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه‬

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah ‘azza wajalla,

Pada khutbah Jumat yang kedua ini, kembali kami wasiatkan kepada diri kami
dan juga kepada jamaah sekalian untuk senantiasa meningkatkan kualitas iman
dan takwa kita kepada Allah ‘azza wajalla.

Dengan memperkuat iman dan takwa, semoga itu menjadi bekal yang ampuh
untuk merintis, membangun, dan mempertahankan persatuan umat Islam.

Semoga kita semua senantiasa dijaga Allah ‘azza wajalla dari berbagai macam
penyakit dan bisikan setan yang mengarah pada perpecahan, kebencian, dan
perselisihan antar sesama muslim.

Semoga Allah ‘azza wajalla segera menyatukan hati kita, pikiran kita, jiwa dan
raga kita dalam ikatan iman yang kuat. Karena sekarang adalah saatnya
menggalang persatuan umat!

‫ َيا َأُّيَه ا اَّلِذ يَن آَم ُنوا َص ُّلوا َعَلْيِه َو َس ِّلُم وا َتْس ِليًم ا‬، ‫ِإَّن الَّلَه َو َم اَل ِئَك َتُه ُيَص ُّلوَن َعَلى الَّنِبِّي‬

‫ ِإَّن َك‬، ‫َالَّلُه َّم َص ِّل َعَلى ُمَح َّم ٍد َو َعَلى آِل ُمَح َّم ٍد َك َم ا َص َّلْيَت َعَلى ِإْبَر اِه ْيَم َو َعَلى آِل ِإْبَر اِه ْيَم‬
‫ َب اِر ْك َعَلى ُمَح َّم ٍد َعَلى آِل ُمَح َّم ٍد َك ا َب ا ْك َت َعَلى ِإْب اِه ْي َعَلى آِل‬. ‫َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
‫َر َم َو‬ ‫َر‬ ‫َم‬ ‫َو‬ ‫َو‬
. ‫ ِإَّنَك َح ِم ْيٌد َم ِج ْيٌد‬، ‫ِإْبَر اِه ْيَم‬
‫َر َّبَنا اْغِف ْر َلَنا َو ِلْلُمْس ِلِم ْيَن َو اْلُمْس ِلَم اِت ‪َ ،‬و اْلُم ْؤ ِم ِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َن اِت ْاَألْح َي اِء ِم ْنُه ْم َو ْاَألْم َو اِت ‪ِ ،‬إَّنَك‬
‫ِم َقِر ْي ِج ْي الّد َع اِت‬
‫َو‬ ‫َس ْيٌع ٌب ُم ُب‬
‫َر َّبَنا اْغِف ْر َلَنا َو ِلَو اِلِد ْيَنا َو اْرَحْم ُه ْم َك َم ا َر َّبْو َنا ِص َغاًر ا‬

‫َالَّلُه َّم َأِع َّز اِإْل ْس اَل َم َو ْالُمْس ِلِم ْيَن ‪َ ،‬و َأِذ َّل الِّش ْر َك َو اْلُم ْش ِر ِكْيَن ‪َ ،‬و َدِّمْر َأْعَد اَء الِّد ْيِن ‪.‬‬

‫َالَّلُه َّم َأْص ِلْح َأْح َو اَل اْلُمْس ِلِم ْيَن ُح َّك اًم ا َو َم ْح ُك ْو ِم ْيَن ‪َ ،‬ي ا َر َّب اْلَع اَلِم ْيَن ‪َ ،‬الَّلُه َّم اْش ِف َمْر َض اَنا‬
‫ِب‬ ‫ِّل‬ ‫ِف ِل‬
‫َو َمْر َض اُه ْم ‪َ ،‬و ُف َّك َأْس َر اَنا َو َأْس َر اُه ْم ‪َ ،‬و اْغ ْر َمْو َتاَن ا َو َمْو َت اُه ْم ‪َ ،‬و َأ ْف َبْيَن ُقُل ْو ِه ْم َي ا َأْرَح َم‬
‫الَّر اِح ِم ْيَن ‪.‬‬

‫َالَّلُه َّم آِت ُنُف ْو َس َنا َتْق َو اَه ا‪َ ،‬و َز ِّك َه ا َأْنَت َخ ْيُر َمْن َز َّك اَه ا‪َ ،‬أْنَت َو ِلُّيَه ا َو َمْو اَل َه ا‪َ ،‬الَّلُه َّم َح ِّبْب ِإَلْيَن ا‬
‫اِإْل ْيَم اَن َو َز ِّيْنُه ِفي ُقُلْو ِبَنا‪َ ،‬و َك ِّر ْه ِإَلْيَنا اْلُكْف َر َو اْلُف ُس ْو َق َو اْلِعْص َياَن ‪َ ،‬و اْجَعْلَنا ِم َن الَّر اِش ِد ْيَن ‪.‬‬

‫َالَّلُه َّم اْجَعْل َه َذ ا اْلَبَلَد آمًنا ُمْطَم ِئًّنا َقاِئًم ا ِبَش ِر ْيَعِتَك َو ُح ْك ِم َك َيا َر َّب اْلَع اَلِم ْيَن ‪َ ،‬الَّلُه ّم اْر َف ْع َعَّنا‬
‫اْلَغاَل َء َو اْلَو َباَء‪َ ،‬و الَّز اَل ِز َل َو اْلِم َح َن َو ُس ْو َء الِف َتِن ‪َ ،‬م ا َظَه َر ِم ْنَه ا َو َم ا َبَطَن ‪َ ،‬عْن َبَل ِد َنا َه َذ ا َخ اَّص ًة‬
‫َو َعْن َس اِئِر ِباَل ِد اْلُمْس ِلِم ْيَن َعاَّمًة‪َ ،‬يا َر َّب اْلَعاَلِم ْيَن ‪.‬‬

‫َر َّبَنا آِتَنا ِفي الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو ِفي اآلِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِقَنا َعَذ اَب الَّناِر‬

‫ِع َب اَد اِهلل‪ِ ،‬إَّن اَهلل َي ْأُمُر ِبالَع ْد ِل َو اِإل ْح َس اِن َو ِإيَت اِء ِذ ي الُق ْر َبى َو َيْنَه ى َعِن الَف ْح َش اِء َو الُم ْنَك ِر‬
‫َو الَبْغِي َيِعُظُك ْم َلَعَّلُك ْم َتَذ َّك ُر وَن‬

‫َو اْذُك ُر ْو ا اَهلل اْلَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو اْش ُك ُر ْو ُه َعلَى ِنَعِم ِه َيِز ْد ُك ْم َو َلِذ ْك ُر اِهلل َاْك َبْر ‪َ ،‬و َأِقِم الَّص اَل ة‬

Anda mungkin juga menyukai