Kelas: X MIPA 6
Absesn: 33
- KHUTBAH JUM’AT
(Khutbah Pertama)
َّ ِ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ الَ نَب،ُ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَه،ِص ِام بِ َح ْب ِل هللا
.ُي ب ْع َده َ ِاَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذيْ َأ َم َرنَا بِاْ ِال ْعت
َ ْ َ صلِّ َو َسلِّم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلى آلِ ِه َو
صحْ بِ ِه َو َمن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإلى يوْ ِم القِيَا َم ِة َ َ اَللَّهُ َّم.
َ فقَ ْد فَا َز ْال ُمتقُوْ ن،ِص ْي ُك ْم َون ْف ِس ْى بِت ْق َوى هللا ِ فيَا َأيهَا ْال َحاE،َأ َّما ب ْع ُد
ِ ْ اُو، ُضرُوْ نَ َر ِح َم ُك ُم هللا
Marilah senantiasa kita perbaharui persaksian kita, bahwa tidak ada Tuhan yang wajib kita sembah
selain Allah, Tuhan Yang Maha mencipta, Maha memelihara dan Maha menguasai seluruh alam.
Senantiasa pula kita perbaharui persaksian kita bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad Saw adalah
Nabi dan Rasul Allah, pembawa cahaya Islam yang telah membebaskan manusia dari alam kegelapan
menuju alam cahaya keimanan dan keluhuran peradaban.
Alhamdulillah, pada siang ini kita masih mampu bersimpuh untuk melakukan sebagian ketaatan kita
kepada Allah SwT, yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan berbagai macam nikmat-Nya
kepada kita semua.
Shalawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw kepada
keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Dan mudah-mudahan dengan
izin Allah SwT kita akan mendapatkan syafaatnya di hari kiamat.
Selanjutnya kami mengajak kepada kita semua untuk senantiasa berupaya meningkatkan ketakwaan kita
kepada Allah SwT. Suatu ketakwaan yang menjadikan kita sebagi orang yang terhindar dari penyakit
hati, khusunya dendam dan iri dengki.
Salah satu penyakit di dalam hati yang sangat berbahaya bagi kehidupan seseorang adalah adanya rasa
dendam. Dendam adalah rasa marah dalam diri seseorang yang sangat kuat dan disertai dengan
keinginan kuat untuk membalas atau menyakiti orang lain. Suatu perasaan ingin membalas perbuatan
orang yang menyakitinya dengan sesuatu yang sama atau jauh lebih menyakitkan.
Adalah suatu hal yang sangat manusiawi, ketika seseorang diperlakukan tidak baik atau disakiti oleh
orang lain kemudian timbul perasaan tidak nyaman dan terkadang membuat bekas luka di dalam hati.
Lebih-lebih jika perbuatan tersebut dilakukan oleh orang yang amat dipercaya. Namun jika hal tersebut
menimbulkan rasa dendam dan ingin membalas untuk menyakitinya, maka itu merupakan sifat yang
berbahaya, yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan baru dan dosa yang tak kunjung berhenti.
Ada banyak kerugian bagi orang yang mempunyai perangai pendendam, Antara lain:
Pertama, dibenci oleh Allah, sebagaimana sabda Nabi saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim :
Pendendam dibenci Allah karena selalu menyimpan keburukan dalam hatinya, seorang yang memiliki
dendam selalu berupaya agar orang yang pernah berbuat salah kepadanya mendapatkan balasan yang
setimpal atau jauh lebih berat. Hal demikian juga menunjukkan bahwa orang tersebut tidak atau kurang
beriman pada hari akhir yag telah dijelasan oleh Allah akan mendapat keadilan bagi semua hamba Nya,
barang siapa yang disakiti dan tidak membalas, maka Allah yang akan membalasnya di akherat.
Kedua, dendam akan memutus silaturahmi, dan menumbuhkan permusuhan. Sudah barang tentu kalau
seseorang menaruh dendam kepada orang lain, maka secara otomatis hubungan persaudaraan dan
kasih sayang akan terputus. Dan orang memutus silaturrahmi diancam tidak akan masuk surga
sebagaimana sabda Nabi saw dari Jubair bin Muth’im ra.
)ِ ( ُم َّت َف ٌق َعلَ ْيه. َقاطِ َع َرح ٍِم: َيعْ نِي،ٌالَ َي ْد ُخ ُل ْال َج َّن َة َقاطِ ع
‘Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahmi’. (Muttafaq ‘Alaihi).
Dendam membuat hubungan menjadi renggang dan silaturahmi terputus. Orang yang menaruh dendam
kepada seseorang, maka dia akan selalu berusaha untuk menghindar bertemu dengannya. Dendam
membuat keburukan yang tiada henti satu sama lain. Jika ada dua orang terlibat pertengkaran dan
kemudaian mereka saling menyimpan dendam, maka akan terjadi permusuhan, dan pertengkaran akan
terus terjadi. Akibatnya keduanya sama-sama berdosa akibat dendam yang terus mereka lakukan,
karena mereka selalu meniatkan keburukan bagi yang lain.
Oleh karena itu Allah telah memberikan jalan terbaik untuk menyelesaikan permusuhan itu melalui
firman-Nya dalam QS. Fushshilat ayat 34 :
ۚ
ِيمٞ ة َكَأ َّنهُۥ َولِيٌّ َحمٞ ك َو َب ۡي َنهُۥ َع ٰ َد َو َ َواَل َت ۡس َت ِوي ۡٱل َح َس َن ُة َواَل ٱل َّس ِّيَئ ُة ۡٱد َف ۡع ِبٱلَّتِي ه
َ ِي َأ ۡح َسنُ َفِإ َذا ٱلَّذِي َب ۡي َن
Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka
tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang
sangat setia. (QS Fushshilat : 34).
Kita sangat yakin akan kebenaran janji Allah sebagimana ayat tadi. Suatu kejahatan apabila dibalas
dengan kebaikan maka akan selesai, bahkan orang yang tadinya saling bermusuhan, akan berubah
seolah-olah menjadi teman yang sangat setia. Jikalaupun mendapatkan kejahatan yang berulang, Allah
yang akan menunjukkan kebenaranya dan orang yang memaafkan akan mendapat pahala kebaikan.
Namun sebaliknya, jika kejahatan dibalas dengan kejahatan, perbuatan tersebut tidak akan berhenti,
akan terus timbul permusuhan dan terus menerus mengalirkan dosa diantara keduanya. Perbuatan
tersebut akan menyebabkan kedua orang tersebut jauh dari kedamaian.
Ketiga, kerugian bagi orang yang dendam ialah akan mudah timbul iri dengki, dan akhirnya kebaikan-
kebaikan yang telah dia amalkan akan hangus terbakar.
Ketika di dalam hati sesorang terdapat rasa dendam, maka akan sulit untuk melihat kebahagiaan orang
lain. Ketika orang yang pernah berbuat salah kepadanya mendapatkan rejeki atau anugrah dari Allah,
orang yang memiliki rasa dendam akan merasa iri dan dengki dengan rejeki tersebut dan berusaha
mengambil atau menghilangkan kebahagiaan orang lain dengan cara apapun. Yang dia inginkan
hanyalah keburukan bagi orang lain. Jika sifat dengki tersebut menempel pada seseorang, maka dapat
mengakibatkan sirnanya pahala kebaikan-kebaikan yang pernah ia amalkan, sebagaimana sabda Nabi
Muhammad Saw :
Untuk itu mari kita renungkan firman Allah SwT di dalam QS. Ali ‘Imran ayat 133-134 :
(Khutbah Kedua)
، ُ ْال َملِك ُْال َح ُّق ْالم ُِبيْن،ُك لَهَ َأ ْش َه ُد َأنْ الَ ِإ َل َه ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َشريْـ.الظالِ ِمي َْن
َّ ان ِإاَّل َع َلىَ َواَل ع ُْد َو، َو ْا َلعاقِ َب ُة ل ِْل ُم َّتقِي َْن،اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعا َل ِمي َْن
َأ َأ
لي آلِ ِه َو صْ َح ِاب ِه جم ِعي َْن َ َ
َ َو َع،ٍهللا َو َسال ُم ُـه َعلى َن ِبيِّـ َنا م َُح َّمد ُ
ِ صل َوات َ َ ْ ً
َ َو.ث َرحْ َمة لِل َعال ِمي َْن ُ ْال َم ْبع ُْو،ُوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه.َ
هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َوالَ َتم ُْو ُتنَّ ِإالَّ َوَأن ُت ْم مُّسْ لِم ُْو َن َ ُأ ْوصِ ْي ُك ْم َوِإي،َِأمَّا َبعْ دُ؛ عِ َبادَ هللا
َ َفا َّتقُوا،َِّاي ِب َت ْق َوى هللا
Sebagai penutup, kita berharap semoga Allah SwT senantiasa membimbing kita menijalan-Nya yang
lurus dan selalu meridhai setiap langkah kita. Amien.
اللّ ُه َّم َأصْ لِحْ َذاتَ َب ْين ِِه ْم.ِك َس ِم ْي ٌع َق ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال َدعْ َوات َ ت ِإ َّنِ ت اَألحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َو اَأْل ْم َوا ِين َو ْالمُسْ لِ َما ِـ َ ت َو ْالمُسْ لِم
ِ ِين َو ْالمُْؤ ِم َنا
َ اغفِرْ ل ِْلمُْؤ ِمن
ْ اللَّ ُه َّم
مْت َعلَي ِْه ْم ك الَتِي َأ ْن َع َـ
َ ان َوال ِح ْك َم َة َوَأ ْو ِزعْ ُه ْم َأنْ َي ْش ُكر ُْوا نِعْ َم َت َ وَألِّفْ َبي َْن قُلُ ْو ِب ِه ْم َواجْ َع ْل فِيْ قُلُ ْو ِب ِه ْم اِإْل ْي َم.َ
، ِش َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن َ َو َج ِّن ْب َنا ال َف َواح، ت ِإلَى ال ُّن ْو ِرِ الظلُ َماُ َو َنجِّ َنا م َِن، َواهْ ِد َنا ُس ُب َل ال َّساَل م، َوَأصْ لِحْ َذاتَ َب ْي ِن َنا، اللَّ ُه َّم َألِّفْ َبي َْن قُلُ ْو ِب َنا
ِ
م ُْث ِني َْن، ك َ َواجْ َع ْل َنا َشاك ِِري َْن ِلنِعْ َم ِت، ك َأ ْنتَ ال َّتوَّ ابُ الرَّ ِح ْي ُمَ َو ُتبْ َعلَ ْي َنا ِإ َّن، َو ُذرِّ يَّا ِت َنا، َوَأ ْز َوا ِج َنا، َوقُلُ ْو ِب َنا،ار َنا َ َوَأب، اركْ لَ َنا فيْ َأسْ مَاعِ َنا
ِ ْص ِ َو َب
َ َأ
َو َت َّم َها َعل ْي َنا، َق ِابلِ ْي َها، ِب َها
ِ الحمْ ُد
هلل َ َو,ٍصلَّى هللاُ َعلَى َن ِب ِّي َنا م َُح َّمد
َ َو.ار َ َوقِ َنا َع َذ,ار
ِ اب ال َّن َ َقِ َنا َع َذ,ار
ِ اب ال َّن َ َر َّب َنا آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي اآْل خ َِر ِة َح َس َن ًة َوقِ َنا َع َذ
ِ اب ال َّن
َربِّ ال َعالَ ِمي َْن
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SwT, atas limpahan karunia-Nya yang tiada terhingga,
sehingga kita bisa berkumpul bersama, bersimpuh di hadapan-Nya merayakan Idul Fitri, 1 Syawal 1443
H. Kita merayakan Idul Fitri dalam suasana lebih baik dari tahun lalu karena wabah covid-19 sudah mulai
mereda. Tapi walaupun demikian kita hendaknya tetap waspada, berhati-hati menjaga kesehatan
karena wabah akan selalu berulang, dan musibah akan datang tiada terduga.
Di hari yang berbahagia ini khatib ingin mengajak hadirin untuk merenungkan makna kehidupan secara
mendalam. Supaya kita dapat belajar dan memahami atas segala ketentuan Allah yang menimpa kepada
kita.
Kalau kita camkan dan perhatikan perjalanan kehidupan manusia, banyak pelajaran yang bisa kita
peroleh dari rangkaian kehidupan tersebut, kehidupan manusia tidak lepas dari keadaan baik dan buruk,
susah dan senang, sehat dan sakit, senggang dan sibuk. Itu semua variasi yang menyadarkan kita bahwa
hidup itu tidaklah tetap dalam suatu keadaan tetapi berubah. Kalau sehat akan mengalami sakit, kalau
kaya akan mengalami pailit, kalau senggang akan mengalami repot. Sungguh tepat apa yang
disampaikan Al-Qur’an
ّ ٰ ت َو َب ِّش ِر ال
ص ِب ِري َْن َّ س َو
ِ ۗ الث َم ٰر ِ ُال َوااْل َ ْنف
ِ ص م َِّن ااْل َمْ َو
ٍ َولَ َن ْبلُ َو َّن ُك ْم ِب َشيْ ٍء م َِّن ْال َخ ْوفِ َو ْالج ُْو ِع َو َن ْق
Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan
buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. ” (Qs Al-Baqarah: 155).
Menurut para pengamat kehidupan, dunia itu sejak dihuni manusia beberapa ribu tahun yang lalu selalu
dihinggapi oleh berbagai cobaan dan musibah. Apakah itu musibah peperangan dan permusuhan, baik
perang antar kelompok, antar suku maupun perang dunia. Ada juga musibah wabah penyakit berganti-
ganti dan menelan korban jiwa serta harta. Seperti pernah mengalami wabah polio, TBC, malaria dan
virus flu yang mematikan. Dunia ini dari dulu sampai sekarang juga sering ditimpa oleh kelaparan yang
sangat menyedihkan diderita oleh kelompok kecil masyarakat maupun kelaparan massal menimpa suatu
negara, seperti halnya di sebagian negara Afrika, Yaman, Ukraina dan di negara-negara lainnya. Dan
bumi ini pula sering dilanda bencana alam baik dalam skala kecil maupun skala besar.
Oleh karena itu, musibah yang saling berganti akan tetap melanda manusia sepanjang masa sampai
dunia ini tiada. Semua musibah tersebut bisa berfungsi sebagai alat untuk mengingatkan manusia
supaya sadar bahwa dirinya adalah rentan terhadap kemusnahan. Berfungsi menyadarkan manusia
bahwa dirinya rentan terhadap kesengsaraan, kapan pun bisa terjadi. Bisa terjadi kesengsaraan akibat
peperangan, akibat dari bencana alam, akibat dari wabah penyakit dan bisa terjadi karena kelaparan
yang melanda suatu daerah.
Menurut para ahli yang mengamati perikliman, sebentar lagi akan banyak bencana alam dan kelaparan
diakibatkan oleh perubahan iklim karena terjadi kerusakan lingkungan yang sangat parah. Baik di darat
maupun di lautan, baik air maupun udara sehingga menyebabkan ketidaknyamanan bagi manusia dan
makhluk hidup lainnya. Perubahan iklim menyebabkan ketidakteraturan cuaca dan curah hujan sehingga
terjadi gagal panen dan kesulitan bahan pangan. Itu semua karena akibat ulah tangan manusia dalam
mengelola sumber daya alam. Mereka serakah dalam mengeksploitasi bumi dengan semena-mena
tanpa batas dalam mendapatkan kekayaan dan melupakan masa depan.
ض الَّذِيْ َع ِملُ ْوا لَ َعلَّ ُه ْم َيرْ ِجع ُْو َن ْ َظ َه َر ْال َف َسا ُد فِى ْال َبرِّ َو ْال َبحْ ِر ِب َما َك َس َب
ِ ت اَ ْيدِى ال َّن
َ ْاس ِل ُي ِذ ْي َق ُه ْم َبع
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah
menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali
(ke jalan yang benar). ( Ar-Rum 41).
Ayat itu memberikan pembenaran bahwa segala bencana yang menimpa manusia adalah merupakan
akibat dari kesalahan manusia. Dan musibah tersebut sebagai bentuk hukuman atas akibat kesalahan
mereka itu. Allah telah menjadikan hukum-hukum alam yang terdapat di bumi itu dan jika dilanggar
maka akibatnya akan mengalami kehancuran yang dampaknya sangat merugikan terhadap manusia itu
sendiri.
Ada bencana yang terjadi karena perubahan siklus alam yang tidak ada kaitannya dengan manusia
seperti gempa; dan ada bencana yang terkait dengan perilaku manusia dalam menjalankan fungsi
kekhalifahan, semisal eksploitasi alam. Bencana bisa terjadi karena “dosa sosiologis” manusia yang salah
perhitungan terhadap alam, seperti membangun pemukiman di lereng gunung sehingga terjadi longsor
dan banjir.
هللَا ُ اَ ْك َب ُر
هللَا ُ اَ ْك َب ُر
Hadirin jamaah Ied yang berbahagia
Manusia hidup di dunia mempunyai tugas sebagai khalifah fi al-ardi, memakmurkan dan memeliharanya
supaya bumi tidak cepat rusak maupun musnah. Jika manusia lebih banyak yang merusaknya maka bumi
akan lebih cepat pada pemusnahannya. Dan hal tersebut harus disadari oleh segenap umat manusia jika
melakukan kesalahan pengelolaan menyebabkan keruksakan maka akibatnya akan dirasakan oleh
dirinya dan oleh orang lain bahkan oleh makhluk Allah yang lainnya. Oleh karena itu seyogianya kaum
muslimin ketika mengalami musibah apapun yang menimpa dirinya melakukan introspeksi atau
muhasabah dan mengevaluasi kesalahan apa kiranya yang telah dilakukan dan secepatnya bertobat
ingat Allah dan kembali kepada aturan agama Allah.
ب ِااَّل هّٰللا ُ ۗ َولَ ْم يُصِ رُّ ْوا َع ٰلى َما َف َعلُ ْوا َو ُه ْم َيعْ لَم ُْو َن ُّ َوالَّ ِذي َْن ا َِذا َف َعلُ ْوا َفا ِح َش ًـة اَ ْو َظلَم ُْٓوا اَ ْنفُ َس ُه ْم َذ َكرُوا هّٰللا َ َفاسْ َت ْغ َفر ُْوا ل ُِذ ُن ْو ِب ِه ۗ ْم َو َمنْ ي َّْغفِ ُر
َ الذ ُن ْو
Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera)
mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni
dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.
( Ali Imron 135).
Oleh karena itu kewaspadaan terhadap adanya bencana sangatlah diperlukan sebab bencana biasanya
tiba-tiba datangnya dengan waktu yang tidak ditentukan bisa pagi atau sore bisa malam atau siang.
Terutama bencana alam adalah betul-betul sangatlah susah diprediksi. Seperti gempa bumi dan
tsunami, angin topan dan gunung meletus. Firman Allah dalam surat Al-A’raf menegaskan akan hal
tersebut.
Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di
malam hari di waktu mereka sedang tidur? (QS. 7:97) Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa
aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika
mereka sedang bermain? (QS. 7:98) Maka apakah mereka merasa aman dari adzab Allah (yang tidak
terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari adzab Allah kecuali orang-orang yang merugi. (QS.
7:99).
Maka bagi orang yang beriman akan selalu waspada terhadap datangnya segala cobaan dari Allah
sehingga kita selalu mendekatkan kepada Allah. Tidak lengah dengan selalu berbuat kebaikan sehingga
apapun yang terjadi kita bertawakal kepada-Nya. Dan puasa yang baru saja kita jalani diharapkan
menjadikan kita mempunyai kemampuan untuk imsak, menahan diri atau mengendalikan diri dari
keserakahan dari kedzaliman. Selama sebulan kita dilatih Allah untuk mengendalikan makan minum dan
mengumbar hawa nafsu. Selayaknya berbekas terhadap diri kita untuk mampu mengendalikan
dorongan hawa nafsu supaya tidak menimbulkan bencana yang melahirkan kerugian baik bagi diri kita
maupun lingkunga kita.
Shaum Ramadhan sebaiknya berdampak terhadap usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SwT
Tuhan yang maha kuasa, yang selama ini mungkin agak terabaikan oleh kesibukan duniawi kita. Sibuk
dengan keluarga atau sibuk dengan karir dan pekerjaan. Sehingga abai terhadap kewajiban untuk
taqarub dan berdzikir kepada-Nya. Berdoa dengan khusuk agar terhindar dari musibah maupun
bencana.
Selesainya ibadah Shaum Ramadhan menjadikan kita semakin menyadari hakikat kehidupan di dunia ini,
harus meyakini bahwa hidup ini sementara, dan akan pulang ke negeri akhirat. Dengan banyaknya
korban meninggal hendaknya menjadi pelajaran bahwa hidup ini Allah yang menentukan. Sebagaimana
manusia hidup ke dunia atas kehendak dan ketentuan Allah begitu pula kematian atas kehendak dan
ketentuan Allah. Atas kehendak Tuhan manusia lahir ke dunia dan atas kehendak Tuhan pula kita akan
kembali kepada-Nya. Kapan dan di mana semua ada dalam takdir Allah SwT
Shaum sebulan juga hendaknya semakin punya kepedulian sosial yang tinggi, memperhatikan sanak
saudara, handai taulan dan tetangga. Jika ada yang kekurangan kita bantu semampu kita. Dengan
banyaknya musibah banyak orang yang susah dan banyak orang kehilangan mata pencaharian otomatis
makin banyak orang yang kesusahan untuk makan. Dengan memberi pertolongan pada tetangga yang
kesulitan maka makin sempurnalah keimanan kita kepada Allah SwT.
Sekian sikapilah segala musibah dan cobaan dengan tetap tenang, waspada, pelajari cara perlindungan,
ikhtiar bertanya kepada ahli dan tidak berhenti berdoa kepada Allah SwT dengan doa yang tulus dan
bertawakal dalam kesabaran.
.ك م َِن ْال َخي ِْر ُكلِّ ِه َما َعلِ ْم َنا ِم ْن ُه َو َما لَ ْم َنعْ لَ ْم َ ُ اَللَّ ُه َّم ِإ َّنا َنسْ َأل.ِت ْاَألحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َو ْاَألم َْوات ِ ت َو ْالمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا
ِ اغفِرْ ل ِْلمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َماْ اَللَّ ُه َّم
َأ َأ َأ َأ
ْ َو صْ لِحْ َل َنا ُد ْن َيا َنا الَّتِي، اَللَّ ُه َّم صْ لِحْ َل َنا ِد ْي َن َنا الَّذِيْ ه َُو عِ صْ َم ُة ْم ِر َنا.ار ُه ْم َوآ ِم ْن ُه ْم فِيْ ْو َطان ِِه ْم َ اَللَّ ُه َم َأصْ لِحْ حْ َوا َل ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو رْ خِصْ سْ َع
َأ َأ َأ
اغفِرْ لَ َنا ْ َر َّب َنا. ٍّاح ًة لَ َنا مِنْ ُك ِّل َشر َ َواجْ َع ِل ْال َم ْوتَ َر، َواجْ َع ِل ْال َح َيا َة ِز َيادَ ًة َل َنا فِيْ ُك ِّل َخي ٍْر،ـ َوَأصْ لِحْ لَ َنا آخ َِر َت َنا الَّتِيْ ِإلَ ْي َها َم َعا ُد َنا،ش َنا ُ فِ ْي َها َم َعا
ْ َأ ْ ْ َّ َّ ِّ ً ّ ُ َّ
اَلل ُه َّم اف َتحْ َب ْي َن َنا َو َبي َْن َق ْو ِم َنا ِبال َح ِّق َو نتَ َخ ْي ُر.ك َرء ُْوفٌ رَّ ِح ْي ٌم ُ ُ
َ ان َوالَ َتجْ َع ْل فِيْ قل ْو ِب َنا غِ ال لل ِذي َْن َءا َمن ْوا َر َّب َنا ِإ َّن ِ َوِإل ْخ َوا ِن َنا ال ِذي َْن َس َبق ْو َنا ِباِإل ْي َم
ْ ُ
َو ْال َح ْم ُد.ك َربِّ الع َِّز ِة َعمَّا يَصِ فُ ْون َو َساَل ٌم َعلَى المُرْ َسلِي َْن َ ان َر ِّبَ ُسب َْح.ار ِ اب ال َّنَ َر َّب َنا آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِى اآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َوقِ َنا َع َذ.ْال َفا ِت ِحي َْن
َ ْ
ِ َربِّ ال َعال ِمي َْن. هَّلِل
Khutbah II
ال إله إال،هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر – هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر – هللا أكبركبيرا والحمد هلل كثيرا وسبحان هللا بكرة وأصيال
هللا هللا أكبر
وأشهد أن محمدا عبده و، أشهد أن ال إله إال هللا الملك العالم،الحمد هلل الذي أحلنا هذا اليوم الطعام وحرم علينا فيه الصيام
سيد األنام،رسوله
اللهم صل على سيدنا وحبيبنا وموالنا محمد نبي العرب والعجم وعلى أله وأصحابه إلى يوم القيام،
أما بعد؛ فيا عباد هللا اتقوا هللا حق تقاته وال تموتن إال وأنتم مسلمون ،واعلموا أن يومكم هذا يوم عظيم ،فأكثروا من الصالة
"على النبي الكريم ،وقال تعالى :إن هللا و مالئكته يصلون على النبي يأيها الذين أمنوا صلوا عليه و سلموا تسليما
اللهم صل على سيد المرسلين وعلى أله وأصحابه والتابعين و تابعي التابعين و تابعيهم بإحسان إلى يوم الدين وارحمنا معهمـ
برحمتك يا أرحم الراحمين
اللهم اغفر للمسلمين و المسلمات و المؤمنين و المؤمنات األحياء منهم و األموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات يا قاضي
الحاجات
ف َع َّنا َه َذا ْال َو َبا َء َوقِ َنا َشرَّ ت ,الل ُه َّم اصْ ِر ْ لى ْال َحيِّ الَّذِي اَل َيم ُْو ُ ت َو َت َو َّك ْل َنا َع َ
ص ْم َنا ِب َربِّ ْال َملَ ُك ْو ِ
ت َواعْ َت َ ص َّنا ِبذي ْالع َِّز ِة َو ْال َج َبر ُْو ِ َت َح َّ
ك َعلى ُك ِّل َشيْ ٍء َق ِد ْي ٌر اخ ِب ْي ُرِإ َّن َ ْ ُ
الدَّا ِء ِبلطف َِك ياَلطِ يْفُ َي َ
ك َرُؤ وفٌ َر ِح ْي ٌمَ .ربَّنا َ آتِنا َ فِيْ ال ُّد ْنيا َ اغفِرْ لَنا َ َوِإِل ْخ َوانِنا َ الَّ ِذي َْن َس َبقُ ْونا َ ِباِإليمْ ا َ ِن َوالَ َتجْ َع ْل فِيْ قُلُ ْو ِبنا َ غِ الًّ ِللَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا َربَّنا َ ِا َّن َ
َربَّنا َ ْ
الح ْم ُد ِ َربِّالعال َم ِي َن.عباد هللا إن هللا يأمركم بالعدل و اإلحسان و إيتاء ذي القربى و َ هّلِل ار َو َ َّ
اب الن ِ َح َس َن ًة َوفِيْ اآلخ َِر ِة َح َسنة َوقِنا َعذ َ
َ َ ً َ
ينهى عن الفحشاء و المنكر و البغي يعظكم لعلكم تذكرون فاذكروا هللا العظيم يذكركم و اشكرواه على نعمه يزدكم واسألواه من
فضله يعطكم و لذكر هللا أكبر
و السالم عليكم و رحمة هللا و بركاته